Tag Archives: Nier: Automata

10+ Rekomendasi Game Untuk Para Pecinta Teknologi

Perkembangan teknologi gaming membuat medium ini jadi semakin interaktif dan immersive. Selain jadi sarana hiburan dan rekreasi digital, fungsi permainan video kian meluas. Game telah lama dimanfaatkan di ranah edukasi, pelatihan, olahraga hingga medis – dibantu oleh perangkat-perangkat seperti headset virtual reality serta mesin simulator. Dan kita juga tahu, permainan video tak bisa dipisahkan dari dunia teknologi secara umum.

Lewat desain berbeda dan beragam genre, game ialah gerbang masuk ke jagat yang mungkin tak pernah kita bayangkan, memberikan pemain kesempatan untuk melupakan (sejenak) rutinitas sehari-hari. Permainan video juga dapat berperan jadi instrumen belajar dan menikmati hobi, salah satunya bagi kita semua yang punya minat tinggi terhadap teknologi. Banyak game mengangkat tema ini, dan saya bersama Glenn telah memilih 10 judul yang sangat direkomendasikan bagi para pecinta teknologi.

Memilih permainan-permainan di bawah tidaklah sederhana karena kami menyadari, teknologi adalah bidang yang begitu luas. Banyak orang melihat perkembangannya dari perspektif ide dan konsep, mengestimasi dampaknya terhadap kehidupan manusia (saat ini dan di masa depan), tapi tak sedikit pula yang lebih tertarik pada produk dan gadget sebagai solusi praktis.

 

PC Building Simulator

Meng-upgrade dan bermain hardware PC bukanlah hobi yang murah, apalagi jika Anda ingin selalu memastikan komponen di dalamnya tidak tertinggal. PC Building Simulator siap menjadi alternatif terjangkau sekaligus medium belajar bagi mereka yang terpesona dengan dunia hardware komputer, namun bingung untuk memulainya. Game menyajikan begitu banyak pilihan komponen serta kebebasan mengutak-atik berkat kolaborasi antara tim developer bersama puluhan vendor dan perusahaan teknologi.

 

Deus Ex: Human Revolution & Mankind Divided

Selalu ada dampak negatif di tengah beragam kemudahan yang dibawa oleh teknologi, dan dua game Deus Ex ini menggali aspek sosialnya. Human Revolution mempersoalkan etika dari praktek modifikasi tubuh dengan organ sintetis, sedangkan Mankind Divided membahas efek negatif gerakan transhumanism ini di masyarakat (misalnya perpecahan dan konflik sipil). Berupaya untuk tampil muda dan berumur panjang merupakan sifat dasar manusia, tapi dalam mencapainya, apakah kita rela kehilangan kemanusiaan? Itulah pertanyaan berat yang diajukan Deus Ex.

 

Game Dev Tycoon

Bertolak belakang dari bayangan banyak orang, mengembangkan permainan video ialah pekerjaan berat yang menuntut komitmen tinggi. Anda mungkin menyaksikan sendiri bagaimana kesuksesan game tidak menjamin keberlangsungan hidup sebuah studio. Tak sedikit tim developer ditutup/dibubarkan setelah permainan mereka dirilis (bahkan tanpa sepengetahuan pihak publisher). Game Dev Tycoon ialah sebuah jendela kecil untuk mengintip kondisi sesungguhnya di industri pengembangan permainan, sebelum Anda membulatkan tekad buat terjun ke sana.

 

Trilogi Mass Effect

Di belakang pemakaian tema sci-fi populer ala Star Trek dan Stargate, Mass Effect menyimpan banyak sekali gagasan menarik. Game mendemonstrasikan penggunaan sistem penerjemah real-time, gaya gravitasi buatan, serta pemanfaatan material teoretis element zero yang memungkinkan kita menambah atau mengurangi masa suatu objek. Permainan ini sempurna bagi penggenar cerita fiksi ilmiah secara umum, dan pemerhati konsep-konsep unik serta filosofi di dalam teknologi. Tak banyak gamer tahu, kisah Mass Effect dibangun atas dasar ide cosmicism yang dicetus oleh penulis H.P. Lovecraft.

 

Seri Watch Dogs

Watch Dogs memang punya banyak kesamaan dengan Grand Theft Auto, namun permainan Ubisoft ini fokus pada dampak negatif yang mungkin akan terjadi jika layanan internet dan gadget sudah terlalu terintegrasi. Bertambah kompleksnya teknologi berpeluang memperlebar celah keamanan. Akibatnya, privasi tiap individu jadi terancam dan kita lebih rentan terhadap serangan digital dan rekayasa. Di permainan, konektivitas juga dieksploitasi oknum swasta demi mencapai tujuan mereka. Watch Dogs mengingatkan kita bahwa ada baiknya untuk tak selalu mengandalkan teknologi.

 

Portal 1 dan 2

Walaupun di-setting di dunia Half-Life, Portal mengusung tema dan gameplay yang betul-betul berbeda. Tak ada alien yang perlu ditumpas, tugas Anda hanyalah menyelesaikan puzzle – berbekal alat unik pencipta portal teleportasi – sembari menguak misteri mengenai mengapa sang tokoh utama terjebak di laboratorium Aperture Science. Hal terbaik di Portal adalah, game membuat pemain merasa jenius begitu mereka berhasil memecahkan teka-teki. Briliannya desain Portal memicu penggarapan permainan puzzle first-person sejenis seperti The Talos Principle dan The Turing Test.

 

Kerbal Space Program

Manusia sudah lama berhasrat untuk mengeksplorasi bintang dan galaksi, namun realitanya tidak sesederhana Star Wars. Bahkan sebelum bersinggah di planet tetangga, kita perlu memikirkan cara yang dibutuhkan buat keluar dari atmosfer dan mencapai orbit stabil. Kerbal Space Program menantang pemain merancang pesawat ulang-alik serta kendaraan penjelajah planet. Selanjutnya, kita bisa menangkap asteroid, serta membangun stasiun luar angkasa dan spaceport. Gameplay-nya cukup kompleks, tapi KSP disuguhkan secara jenaka dan ada banyak hal mengenai ilmu fisika (terutama Hukum Newton) yang dapat kita pelajari.

 

Nier: Automata

Saya akui memang sulit untuk memisahkan tema sci-fi dengan teknologi, dan Nier: Automata membawa kita jauh ke masa depan ketika Bumi tak lagi ditinggali manusia, di tengah-tengah konflik antara android dan mesin. Sutradara Yoko Taro gemar menggunakan arahan unik saat mendesain game. Ia menulis cerita secara terbalik dari belakang ke depan dan memasukkan banyak hal tak terduga dalam permainan. Efeknya, narasi game jadi sulit ditebak dan ada banyak sekali kejutan menanti pemain. Sedikit spoiler buat Anda, Nier: Automata punya 26 ending.

 

Lone Echo

Seperti Nier: Automata, Lone Echo menempatkan pemain sebagai android dan menugaskan kita untuk membantu Kapten Olivia Rhodes dalam misi di stasiun penambangan Kronos II yang mengorbit planet Saturnus. Lone Echo merupakan salah satu permainan kelas blockbuster pertama yang dirancang khusus buat dimainkan dengan perangkat virtual reality. Game membutuhkan  headset dan sistem kendali motion. Mendapatkan respons positif dari gamer dan media, Lone Echo memperlihatkan pada kita potensi besar yang menanti di ranah VR gaming.

 

Sid Meier’s Civilization VI, plus Beyond Earth

Seri Civilization menyodorkan kita kesempatan untuk membangun peradaban sebagai pemimpin ikonis dunia dan mengubah sejarah. Namun di balik gameplay 4X turn-based berskala raksasanya, rekan saya Glenn berargumen bahwa ada banyak sekali opsi pengembangan teknologi yang bisa kita pilih buat memenangkan permainan. Civilization VI menghidangkan konten yang jauh lebih lengkap dari pendahulunya, dan sejauh ini Firaxis sudah melepas dua expansion pack: Rise and Fall serta Gathering Storm. Dan jika menguasai Bumi masih belum terasa memuaskan, Anda dapat meneruskan petualangan di planet lain dalam Beyond Earth.

Bonus

(Karena saat artikel ditulis, permainan-permainan di bawah ini belum dirilis. Tapi berdasarkan trailer dan info yang sudah beredar, mereka memperlihatkan potensi yang begitu besar.)

 

Cyberpunk 2077

Tema cyberpunk sudah sering kita temukan di video game, dan karya terbaru CD Projekt Red ini memang punya banyak kemiripan dengan Deus Ex. Bedanya, ia menyajikan lebih banyak pilihan – baik di aspek modifikasi, keleluasaan menjelajahi Night City (tempat game ini di-setting), serta menyelesaikan misi – tanpa membebani pemain dengan dilema moral. Developer sengaja meleburkan batasan baik dan buruk. Mereka bermaksud membebaskan pemain dalam membangun sang tokoh utama, V. Di dunia permainan, yang ada hanyalah pilihan dan konsekuensi.

 

Half-Life: Alyx

Merupakan satu lagi game yang digarap dari awal untuk dimainkan menggunakan perangkat VR. Elemen paling krusial di sini adalah dukungan sistem input motion buat mengendalikan gravity gloves (sarung tangan berkemampuan manipulasi gravitasi). Game sudah melewati masa pengembangan serta uji coba yang cukup lama dan saya tidak ragu pada kemampuan Valve meramu konten, namun saya penasaran dengan bagaimana developer mengeksekusi jalan ceritanya karena kita tahu Alyx ialah prekuel dari Half-Life 2. Mampukah Valve memberi kita kejutan?

Beberapa permainan yang saya cantumkan di atas rencananya juga akan kedatangan sekuel, misalnya Kerbal Space Program 2, Lone Echo 2 dan Watch Dogs Legion. Premis judul-judul ini sama seperti pendahulunya, tapi tentu saja mereka dibekali sejumlah penyempurnaan pada gameplay serta fitur-fitur baru.

10 Game Terbaik di 2017 Berdasarkan Reviewer dan Kritikus Profesional

Sejak bulan November hingga minggu terakhir 2017, DailySocial telah memilih sepuluh game indie dan single-player terbaik, mengurutkan delapan game PC dan delapan permainan multiplayer terfavorit, serta menjabarkan judul-judul paling mengecewakan yang dilepas di tahun ini. Namun apakah selera kami senada dengan para reviewer kawakan dunia?

Agar Anda mudah membandingkannya, di artikel ini saya kembali menyiapkan daftar game terbaik di 2017, namun kali ini saya akan membiarkan data statistik yang berbicara. Di sini, Anda bisa menyimak permainan-permainan dengan nilai rata-rata tertinggi yang diberikan oleh media game terkemuka. Dalam mengerjakannya, saya memanfaatkan dua situs agregat review terpercaya, yaitu Metacritic dan OpenCritic.

Untuk mempersempit daftarnya, saya hanya memilih game yang setidaknya sudah diulas oleh lebih dari 20 media dan terangkum oleh Metacritic ataupun OpenCritic, sehingga beberapa judul seperti Paradigm, Lone Echo, dan Hollow Knight tidak masuk di sini terlepas dari skor mereka yang begitu tinggi. Ini dia:

 

10. SteamWorld Dig 2

OpenCritic – 88
MetacriticPC: 85, PS4: 85, Switch: 88

“SteamWorld Dig 2 merupakan evolusi cemerlang dari permainan pertama yang tidak hanya memperluas formula gameplay hybrid-nya, tapi juga mempresentasikan kontennya dengan cara terbaik.” – GameSpot

 

9. Nioh

OpenCriticPC: 83, PS4: 88
MetacriticPC: 83, PS4: 88

“Dengan menekankan pertempuran yang menantang dan elemen narasi ringan, Nioh terasa seperti penerus sejati dari seri Ninja Gaiden sekaligus pengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Dark Souls.” – Destructoid

 

8. Cuphead

OpenCritic – 88
MetacriticPC: 88, Xbox One: 86

“Kombinasi sempurna dari visual autentik tahun 1930-an, musik jazz, desain musuh jenius, serta gameplay yang dibangun dari elemen-elemen terbaik permainan shooter 2D. Cuphead sangat mengagumkan.” – GamesRadar+

 

7. What Remains of Edith Finch

OpenCritic – 88
MetacriticPC: 89, PS4: 88, Xbox One: 92

“Dalam What Remains of Edith Finch, kematian adalah kepastian, dan hidup merupakan kejutan. Ceritanya sangat memesona, meskipun kisah ini berakhir tidak bahagia. Bagian perpisahannya membuat saya menangis, tetapi What Remains of Edith Finch sudah pasti diramu dengan penuh cinta.” – Polygon

 

6. Horizon Zero Dawn

OpenCritic – 89
MetacriticPS4: 89

“Guerrilla Games berhasil membebaskan dirinya dari belenggu keterbatasan formula shooter linier dan mengembangkan sayapnya lewat permainan role-playing open world cantik yang siap menjadi calon Game of the Year ini.” – DualShockers

 

5. Nier: Automata

OpenCritic – 89
MetacriticPC: 84, PS4: 88

“Nier: Automata merupakan permainan yang gila, indah, dan sangat menghibur, dipenuhi oleh ide-ide sinting serta menyuguhkan gameplay memukau. Cerita serta karakter-karakternya mungkin kurang masuk akal, tapi grafis cantik serta pertempuran spektakulernya membuat Nier: Automata tak boleh dilewatkan.” – IGN

 

4. Persona 5

OpenCritic – 94
MetacriticPS4: 93

“Perpaduan antara cerita yang diramu begitu baik, pertempuran seru, dan gameplay detailnya ialah alasan mengapa Persona 5 jadi game terfavorit saya di seri ini. Ia juga merupakan game role-playing Jepang terbaik yang dirilis dalam beberapa tahun terakhir.” – Game Informer

 

3. Divinity: Original Sin II

OpenCritic – 94
MetacriticPC: 93

“Skala yang begitu ambisius dan mengintimidasi, serta dedikasi pada kebebasan bermain ialah aspek yang membuat Divinity: Original Sin II begitu mengagumkan. Tidak ada RPG lain yang mempersilakan Anda melakukan begitu banyak hal.” – PC Gamer

 

2. The Legend of Zelda: Breath of the Wild

OpenCritic – 96
MetacriticSwitch: 97

“Debut Nintendo Switch dan gugurnya Wii U secara prematur mendorong Nintendo mengimplementasikan perubahan radikal di seri The Legend of Zelda. Pada akhirnya, Breath of the Wild menjadi salah satu game terbaik sepanjang masa.” – Eurogamer

 

1. Super Mario Odyssey

OpenCritic – 97
MetacriticSwitch: 97

“Super Mario Odyssey menyajikan segala aspek terbaik dari petualangan-petualangan Mario sebelumnya, mengusung desain terbuka ala Super Mario 64 serta dibekali kemampuan untuk membuat gamer kagum seperti Super Mario Galaxy. Odyssey masuk dalam daftar permainan Mario terbaik yang akan selalu dikenang gamer.” – GamesBeat

10 Game Dengan Mode Single-Player Terbaik di Tahun 2017

Saat ini komponen online hampir tidak bisa dipisahkan dari penyajian game. Bahkan dalam permainan-permainan single-player sekalipun, pemain disarankan (atau bahkan diwajibkan) untuk mengakses fitur online. Tapi meski hal ini kadang jadi kendala buat gamer, beberapa permainan yang dirilis di 2017 membuktikan bahwa single-player tetap jadi mode favorit jutaan pemain.

Ada banyak game baru dengan mode campaign memukau yang dapat Anda nikmati sekarang – di antaranya Cuphead, Divinity Original Sin II hingga Injustice 2. Namun untuk mempersempit daftarnya, saya hanya menyertakan sepuluh judul yang didesain khusus buat menyuguhkan pengalaman single-player, dan multiplayer hanya disiapkan sebagai pelengkap.

 

Assassin’s Creed Origins

Daftar ini kita mulai dengan satu judul yang sedikit kontroversial terkait skandal user review palsu. Walaupun begitu, banyak gamer memuji Origins karena dibekali kebebasan bermain serta latar belakang era yang unik, bahkan disebut-sebut sebagai game Assassin’s Creed terbaik setelah Assassin’s Creed II dan Black Flag.

 

Hellblade: Senua’s Sacrifice

Hellbalde menjadi salah satu game indie yang sangat saya kagumi mengingat permainan berkualitas blockbuster ini hanya dikerjakan oleh tim berisi kurang lebih 20 orang. Grafisnya cantik dan setting Skandinavia-nya sangat menarik, tapi hal paling memesona dari Hellblade adalah desain suaranya.

 

Nioh

Seperti Hellbalde, Nioh mengombinasikan elemen sejarah dengan mitos (Jepang). Kesuksesannya di PlayStation 4 membuktkan bahwa ada banyak gamer yang menginginkan pengalaman ARPG menantang ala Dark Souls, dan juga mendorong publisher Koei Tecmo untuk mem-porting-nya ke Windows.

 

Night in the Woods

Di belakang visual 2D lucu ala Samurai Jack yang dipadu tema fabel, Night in the Woods membahas hal-hal serius seperti masalah depresi, kecemasan saat kita mulai beranjak dewasa, bahkan mampu menggambarkan pada pemain betapa sulitnya hidup di dearah pedesaan di Amerika.

 

Horizon Zero Dawn

Tak sedikit orang mengklaim Horizon Zero Dawn sebagai permainan action open-world terbaik di tahun ini. Ia memenangkan kategori Gold Prize di PlayStation Awards, menyabet dua penghargaan di Golden Joystick, dan terjual kurang lebih 3,4 juta kopi. Jangan kaget jika Sony punya agenda untuk menyiapkan sekuelnya.

 

Resident Evil 7: Biohazard

Di permainan ke-24 ini, Capcom mencoba mengembalikan Resident Evil sebagai rajanya survival horror melalui beberapa langkah unik: mengusung perspektif orang pertama (boleh jadi karena respons positif gamer terhadap playable trailer Silent Hills), menyajikan tingkat kesulitan cukup tinggi, dan memperkenalkan tokoh-tokoh yang betul-betul baru.

 

Nier: Automata

Nier: Automata memberikan pengalaman bermain yang berbeda dibanding action-RPG lain. Setelah menyelesaikan sesi intro berformula arcade-nya, dunia open-world terhidang buat Anda. Permainan ini menguji kemampuan Anda dalam medan tempur ala bullet hell, dan yang paling mengejutkan, jalan ceritanya sanggup menyentuh hati.

 

Wolfenstein II: The New Colossus

Ketika mayoritas FPS ‘diharuskan’ untuk menyuguhkan mode mulitplayer, The New Colossus tak ragu menghidangkan mode single-player tulen. Konten gameplay-nya seru dan seimbang, level bisa diselesaikan dengan cara apapun yang Anda inginkan, lalu narasinya juga diwarnai oleh humor serta kisah tragis.

 

The Legend of Zelda: Breath of the Wild

Satu dari banyak alasan mengapa orang membeli Nintendo Switch. Ada sejumlah mekanisme permainan baru yang Nintendo perkenalkan di sana: struktur open-world, pemanfaatan sistem fisik sebagai bagian dari puzzle, visual high-definition, kemudian developer tak lupa melengkapinya dengan voice acting (kecuali Link karena Nintendo ingin ia jadi perwakilan Anda di dalam game).

 

Super Mario Odyssey

Berbeda dari Super Mario 3D World yang lebih casual, Odyssey didesain dari awal untuk memuaskan fans utama franchise ini. Gameplay modern penuh kejutan yang dipadu pesona klasik Mario membuat Odyssey begitu dicintai gamer dan media, mengangkatnya menjadi salah satu permainan dengan skor rata-rata tertinggi sepanjang masa.

Honorable mention: What Remains of Edith Finch, XCOM 2: War of the Chosen, Hollow Knight, Nex Machina, Uncharted: The Lost Legacy, dan South Park: The Fractured But Whole.

[Game Playlist] Ulasan Singkat NieR: Automata

Nier: Automata baru bisa dinikmati gamer Asia di penghujung bulan April – lebih lambat 40 hari dari peluncuran versi PC-nya secara global. Perilisannya juga tidak bebas dari masalah. Beberapa pengguna kartu grafis tertentu mengeluhkan adanya bug, lalu performa game di platform Windows tidak begitu baik. Namun pelan-pelan, masalah-masalah tersebut mulai teratasi.

Nier: Automata adalah hasil kolaborasi antara Square Enix dan PlatinumGames, developer franchise Bayonetta yang dirikan oleh mantan tim Capcom, salah satunya Shinji Mikami. Nier: Automata merupakan sekuel dari spin-off seri permainan Drakengard. Meski terdengar kompleks, pada prakteknya, Anda tidak wajib memainkan game-game sebelumnya agar bisa menikmati Automata. Bahkan akan lebih baik lagi jika Anda tidak pernah mengenal para pendahulunya sama sekali.

Alasannya? Agar Nier: Automata memberikan efek kejutan paling maksimal.

Nier 12

Permainan dibuka dengan gameplay shoot ’em up, lalu setelah beberapa kali mengubah perspektif, Anda disuguhkan porsi action arcade. Bagian ini dihidangkan kira-kira selama setengah jam, dan Anda diwajibkan untuk menyelesaikannya karena di sana, game tidak bisa di-save. Baru sesudah itu, Nier: Automata menunjukkan jati diri sebenarnya.

Nier 1

Nier 2

Game menempatkan Anda sebagai seorang android wanita YoRHa No. 2 Model B, atau dipanggil 2B. Ia merupakan anggota YoRHa, robot-robot yang diciptakan manusia untuk merebut kembali Bumi setelah diinvasi oleh mesin-mesin dari ruang angkasa. 2B tidak berpetualang sendirian, ia ditemani oleh android remaja, 9S. Layaknya action-RPG sejenis, 9S akan membantu 2B dalam pertempuran, dan Anda dipersilakan memilih karakteristik sang asisten – misalnya menyerang dari jauh, agresif atau pasif.

Nier 9

Nier 11

Karena sudah lama dibuai oleh game-game RPG Barat, elemen presentasi penyajian konten dan narasi Automata sangat unik bagi saya. Menu dirangkul menjadi bagian dari permainan, lalu Automata juga mendorong Anda untuk menamatkannya lebih dari sekali buat membuka ending alternatif. Tidak tanggung-tanggung, PlatinumGames menyiapkan tak kurang dari 26 ending – beberapa mengharuskan Anda melakukan hal spesifik. Dengan menguak semuanya, Anda jadi lebih mengerti situasi yang terjadi di jagat Nier.

Nier 7

Nier 8

Formula open-world Nier: Automata sengaja dirancang buat merangsang pemain berjelajah, dan selama menikmatinya, saya merasakan elemen gameplay Dark Souls: pertempurannya berbasis pada momentum, kemudian jika 2B tewas, Anda disarankan untuk mengambil kembali item-item miliknya. Musuh-musuh dengan serangan jarak jauh berpola (seperti bola-bola pink) juga menekankan kentalnya gameplay shoot ’em up.

Nier 14

Bermain tanpa gamepad, saya cukup terkesan pada versi port PC ini. Hanya butuh waktu sebentar untuk membiasakan bermain menggunakan keyboard dan mouse – bahkan saya tidak perlu mengubah konfigurasinya. Terkait dengan performa, game beberapa kali crash ketika dibarengi Fraps. Namun jika dimainkan tanpa overlay, Nier: Automata berjalan mulus di MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii. Game tersuguh konsisten di 55fps ke atas dengan setting grafis tertinggi.

Nier 3

Meskipun mayoritas tokoh Nier: Automata adalah robot dan android, permainan hanya cocok dimainkan oleh gamer dewasa karena penuh kekerasan dan juga cara PlatinumGames memuaskan fans. Developer melakukannya dengan metode yang ‘nakal’.

Nier 6

Secara umum, Nier: Automata terlihat mencoba menyuguhkan beberapa genre sekaligus, dan itulah yang membuatnya unik. Fans Yoko Taro sudah pasti tak mau melewatkannya, tapi bagi saya, Automata juga sangat cocok dinikmati oleh Anda yang menginginkan pengalaman gaming berbeda.

Sayang sekali, harga versi PC Nier: Automata masih terbilang mahal. Game dijual seharga Rp 800 ribu di Steam.

Simak galeri screenshot-nya di bawah:

Nier 24

Nier 25

Nier 26

Nier 27

Nier 20

Nier 121

Nier 22

Nier 23

Nier 3

Nier 10

Nier 17

Nier 18

Nier 15

Nier 5

Nier 19

Game Playlist adalah artikel gaming kolaborasi MSI dengan DailySocial.

Game dimainkan dari unit notebook MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ 2,6GHz, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070, RAM 16GB, penyimpanan berbasis SSD 256GB dan HDD 1TB, serta dilengkapi teknologi eye-tracking Tobii Technology.

Bulan Maret 2017 Dipenuhi Perilisan Game-Game Paling Menarik di Tahun ini

Kehadiran Horizon Zero Dawn, Nioh dan Resident Evil 7 memang mengawali tahun ini dengan mengesankan, tapi periode perilisan game paling di nanti di 2017 jatuh di bulan Maret. Di bulan inilah judul-judul blockbuster besar dijadwalkan untuk mulai menyerbu, beberapa yang jadi perhatian ialah game pertama console Nintendo Switch serta permainan space opera terbaru kreasi BioWare.

Genre permainan yang meluncur di bulan Maret ini ckup beragam, siap memuaskan gamer dengan minat berbeda. Ini dia daftar permainan yang tak boleh lepas dari perhatian Anda dan tanggal rilisnya:

The Legend of Zelda: Breath of the Wild

3 Maret – Nintendo Switch, Wii U

Merupakan alasan utama mengapa banyak orang tertarik untuk meminang Nintendo Switch, Breath of the Wild adalah lompatan terbesar di seri Zelda, untuk pertama kalinya menyuguhkan lingkungan open-world demi menunjang gamplay action-adventure-nya. Sebagai gambaran, dunia Breath of the Wild 12 kali lebih besar dari Twilight Princess.

Tom Clancy’s Ghost Recon: Wildlands

7 Maret – PC, PlayStation 4, Xbox One

Ubisoft memang sangat pandai dalam membangun hype, dan judul terbaru Ghost Recon ini menjadi salah satu game yang paling ditunggu di 2017. Alasannya sederhana: Wildlands adalah permainan terbesar Ubisoft. Dunia game-nya terbuka luas, mempersilakan Anda menggunakan berbagai cara dan taktik untuk mengalahkan musuh serta menyelesaikan misi.

Nier: Automata

7 Maret – PlayStation 4; 10 Maret – PC

Nier: Automata merupakan sekuel dari Nier, game spin-off dari seri Drakengard yang juga dinahkodai Yoko Taro. Seperti permainan terdahulu, Automata mengusung formula action role-playing serupa. Fokus developer PlatinumGames di karya teranyar mereka ini adalah meneruskan semangat Drakengard sekaligus menghidangkan gameplay action yang lebih baik.

Lego Worlds

7 Maret – PC, PlayStation 4, Xbox One

Setelah mempersilakan gamer mencicipinya lewat early access, Lego Worlds akhirnya siap dirilis. Permainan ini boleh dibilang sebagai ‘jawaban dan respons resmi’ dari Lego lewat developer Traveller’s Tales terkait meroketnya kepopularitasan Minecraft. Lego Words memberikan pengalaman sandbox serupa kreasi Mojang itu, mempersilakan pemain menciptakan bangunan dan kendaraan dari balok mainan.

Star Trek: Bridge Crew

14 Maret – Oculus Rift, HTC Vive, Sony PlayStation VR

Masih menanti game yang ‘serius’ untuk perangkat virtual reality kebanggaan Anda? Star Trek: Bridge Crew siap mengakhiri penantian itu. Bisa dinikmati empat pemain sekaligus, Bridge Crew menempatkan Anda sebagai kru dari kapal USS Aegis dengan misi mencari rumah baru bagi ras Vulcan setelah planetnya hancur. Permainan akan mengajak Anda menjelajahi wilayah berbahaya bernama The Trench.

Mass Effect: Andromeda

21 Maret – PC, PlayStation 4, Xbox One

Lewat Andromeda, BioWare mencoba mengembalikan franchise ini ke tema awal, seperti yang diangkat oleh Mass Effect pertama: lebih menitikberatkan eksplorasi dan role-playing ketimbang pertempuran. Agar berbeda dari trilogi Commander Shepard, Andromeda menyajikan formula open-world serta memperkenalkan karakter-karakter baru. Artikel-artikel terkait Mass Effect: Andromeda dapat Anda simak melalui tautan ini.