Tag Archives: nikon snapbridge

Nikon D3500 Unggulkan Kepraktisan dan Harga Terjangkau di Segmen DSLR Entry-Level

Lewat Nikon Z 7 dan Z 6, Nikon resmi memulai babak baru di kancah mirrorless. Kendati demikian, sang rival abadi Canon tersebut tentu tidak lupa dengan segmen yang berhasil membangun reputasinya hingga ke titik ini. Lagipula, kamera mirrorless anyar Nikon itu masuk kategori high-end, sehingga masih ada celah di kelas bawah yang bisa diisi oleh DSLR terbarunya.

Nikon D3500, sesuai namanya, merupakan suksesor dari Nikon D3400 yang dirilis dua tahun silam. Lagi-lagi Nikon tidak menghadirkan peningkatan kualitas gambar, sebab target pasar yang dituju di kelas ini adalah mereka yang belum pernah memiliki kamera sama sekali, dan spesifikasi pendahulunya saja memang sudah lebih dari cukup.

Spesifikasi tersebut mencakup sensor APS-C 24 megapixel dan prosesor Expeed 4. Tingkat ISO-nya berada di kisaran 100 – 25600, sedangkan autofocus-nya mengandalkan sistem 11 titik. Satu-satunya hal yang paling mengecewakan adalah kemampuan merekam videonya, yang masih saja terbatas di resolusi 1080p 60 fps, padahal kita sudah hidup di era smartphone berkemampuan 4K.

Nikon D3500

Kinerjanya sama persis, tapi yang berubah adalah kepraktisannya. D3500 rupanya memiliki dimensi yang lebih ringkas lagi ketimbang D3400, dengan bobot hanya 365 gram, sudah termasuk baterai. Baterainya ini juga amat istimewa, sanggup bertahan hingga 1.550 jepretan dalam satu kali charge, naik sekitar 30% dari baterai D3400 yang sudah tergolong sangat awet.

Desain D3500 pun juga telah disempurnakan agar lebih mudah dioperasikan. Satu yang paling saya suka adalah, semua tombol di panel belakangnya kini diposisikan di samping kanan layar (kecuali tombol pop-up flash). Dengan begitu, pengguna dapat meraih semuanya menggunakan jempol kanan tanpa harus melepas matanya dari viewfinder.

Nikon D3500

Wi-Fi lagi-lagi absen di kamera ini. Namun jangan khawatir, D3500 tetap dibekali Bluetooth dan kompatibel dengan sistem SnapBridge. Pada versi terbarunya, SnapBridge tak hanya berguna untuk memudahkan proses transfer gambar ke perangkat mobile saja, tapi juga memungkinkan fungsi remote control via Bluetooth.

Perubahan lain yang bakal membuat konsumen tersenyum adalah harga jualnya yang turun drastis jika dibandingkan D3400. Nikon mematok harga $500 saja untuk D3500 bersama lensa 18–55mm f/3.5–5.6G VR, sedangkan bundel dengan dua lensa (lensa yang tadi plus 70–300mm f/4.5–6.3G ED) dihargai $850. Pemasarannya akan dimulai pada bulan September ini juga.

Sumber: DPReview.

Nikon SnapBridge Versi 2.0 Hadirkan Kontrol Kamera Secara Penuh dan Tampilan Lebih Rapi

Di antara semua pabrikan kamera, Nikon tergolong yang paling tertinggal di kategori mirrorless, bahkan melebihi rival abadinya, Canon. Namun hal itu bukan berarti Nikon tidak mau mengadopsi tren baru. Buktinya bisa kita lihat dari inovasi mereka bernama SnapBridge.

Nikon SnapBridge pada dasarnya merupakan konektivitas wireless berbasis Bluetooth. Kalau sebelumnya kamera hanya mengandalkan Wi-Fi saja untuk menyambung ke smartphone atau tablet, SnapBridge memulai tren baru yang lebih efisien dan efektif dengan memadukannya dengan Bluetooth. Alhasil, kamera jadi bisa terus tersambung secara konstan ke smartphone.

Satu fungsi yang paling bermanfaat dari SnapBridge adalah kemampuan memindah gambar dari kamera ke ponsel secara otomatis. Pengguna hanya perlu fokus menjepret dan menjepret, dan foto-foto yang diambil bakal langsung bisa dilihat dan dibagikan ke media sosial dari smartphone.

Hampir dua tahun sejak meluncur pertama kali bersama Nikon D500, SnapBridge akhirnya sudah siap diperbarui secara signifikan. SnapBridge versi 2.0 mengemas sederet fitur baru yang cukup menarik, termasuk perbaikan desain secara menyeluruh agar lebih mudah dinavigasikan.

Nikon SnapBridge 2.0

Yang paling utama adalah, SnapBridge kini dapat digunakan untuk mengontrol kamera secara penuh. Selain menampilkan live view dari kamera, SnapBridge juga memungkinkan pengguna mengubah pengaturan exposure dari ponsel; mulai dari mengganti mode P/S/A/M, shutter speed, aperture, exposure compensation, tingkat ISO sampai memilih white balance.

SnapBridge versi 2.0 juga telah mendukung pairing hingga lima kamera sekaligus, sehingga pengguna bisa berganti dari satu kamera ke yang lain dengan mudah tanpa perlu menjalani proses pairing ulang. Di samping itu, Nikon turut menyematkan mode power-saving agar smartphone yang tersambung tidak terkuras dayanya saat SnapBridge sedang tidak digunakan.

SnapBridge versi 2.0 saat ini sudah bisa didapatkan melalui App Store dan Google Play. Kamera yang kompatibel adalah sebagai berikut: Nikon D850, D500, D7500, D5600, D3400, CoolPix A900, A300, B700, B500, W100, W300, dan KeyMission 80.

Sumber: DPReview.

Nikon D7500 Warisi Spesifikasi dan Performa D500 untuk Menjadi Raja Fotografi Aksi Cepat

Nikon baru saja mengumumkan DSLR kelas menengah anyar, yaitu D7500. Ia merupakan suksesor langsung dari D7200, dengan desain yang hampir identik, akan tetapi bobotnya sedikit lebih ringan, hand grip-nya lebih tebal, dan weather sealing-nya lebih sempurna.

Namun yang membuat Nikon D7500 terdengar sangat menarik sebenarnya tidak kelihatan dari luar. Ia telah mewarisi jeroan milik D500 yang diposisikan di segmen lebh high-end, yang antara lain meliputi sensor APS-C 20,9 megapixel, prosesor Expeed 5 dan sensor metering RGB 180 ribu pixel.

Dengan bekal seperti ini, D7500 sejatinya jadi bisa sangat diandalkan dalam fotografi aksi-aksi cepat, – ranah dimana D500 cukup bersinar – meskipun sistem autofocus-nya sama seperti yang digunakan D7200. Kehadiran sistem metering baru ini sangat berkontribusi pada kinerja D7500 dalam mempertahankan fokus pada objek yang bergerak secara konstan.

Dibanding pendahulunya, Nikon D7500 sedikit lebih ringan, hand grip-nya lebih tebal dan weather sealing-nya lebih superior / Nikon
Dibanding pendahulunya, Nikon D7500 sedikit lebih ringan, hand grip-nya lebih tebal dan weather sealing-nya lebih superior / Nikon

Dibanding pendahulunya, D7500 kini mengemas rentang ISO 100 – 51200, dan ia juga sudah bisa merekam video 4K. Performa burst shooting-nya pun meningkat cukup pesat, dengan kemampuan menjepret hingga 100 gambar JPEG atau 50 gambar RAW sekaligus dalam kecepatan 8 fps.

Bicara soal RAW, D7500 dapat memroses beberapa gambar sekaligus secara internal menjadi format JPEG, sehingga Anda dapat memindahnya langsung ke smartphone tanpa bantuan komputer. D7500 pun juga telah dibekali sistem SnapBridge yang inovatif, dimana kamera memadukan Bluetooth dan Wi-Fi untuk urusan remote control dan file transfer selagi mempertahankan koneksi – tidak perlu pairing berulang-ulang.

Nikon D7500 dibekali layar sentuh yang dapat di-tilt, fitur yang tergolong langka dalam kategori DSLR / Nikon
Nikon D7500 dibekali layar sentuh yang dapat di-tilt, fitur yang tergolong langka dalam kategori DSLR / Nikon

Melirik panel belakangnya, Anda bakal disambut oleh layar sentuh 3,2 inci beresolusi 922 ribu dot yang dapat dimiringkan ke atas atau bawah – jujur, layar sentuh di DSLR termasuk cukup langka. Slot SD card-nya tak lagi ada dua seperti D7200, sedangkan baterainya diperkirakan bisa bertahan hingga 950 jepretan per charge.

Nikon berencana memasarkan D7500 mulai musim panas mendatang seharga $1.250 untuk bodinya saja, atau $1.750 bersama lensa 18-140mm f/3.5-5.6G ED VR.

Sumber: DPReview.

Nikon Umumkan D5600, Kini Dibekali Fitur SnapBridge dan Time Lapse yang Lebih Sempurna

Nikon baru saja mengumumkan DSLR kelas entry terbarunya, D5600. Secara kualitas gambar, ia identik dengan pendahulunya, D5500 yang mengemas sensor APS-C 24 megapixel dengan sensitivitas ISO 100 – 25600 dan prosesor EXPEED 4. Pembaruannya lebih mengarah ke aspek fungsionalitas dan kemudahan pengoperasian.

Yang pertama adalah fitur SnapBridge yang pertama kali diperkenalkan Nikon pada bulan Februari lalu. Fitur ini sejatinya memadukan konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi untuk memudahkan proses transfer gambar; dimana kamera bisa terus tersambung ke smartphone dan foto akan otomatis dipindah selagi pengguna menjepret, sedangkan Wi-Fi dimaksudkan untuk transfer video dan kendali jarak jauh.

Nikon D5600 mengusung layar sentuh 3,2 inci yang dapat ditarik ke samping dan diputar-putar / Nikon
Nikon D5600 mengusung layar sentuh 3,2 inci yang dapat ditarik ke samping dan diputar-putar / Nikon

Yang kedua berkaitan dengan LCD. Sama seperti pendahulunya, Nikon D5600 mengusung layar sentuh 3,2 inci yang bisa ditarik ke samping dan diputar-putar untuk memudahkan pengambilan gambar dari sudut yang sulit.

Pun demikian, yang baru adalah tampilan frame advance bar yang diadopsi dari Nikon D5 – yang notabene merupakan DSLR kelas atas – serta opsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fitur auto ISO melalui tombol Fn di layar.

Ketiga, Nikon turut menyempurnakan fitur time lapse pada D5600, dimana sekarang transisi exposure akan berjalan lebih mulus sehingga pergantian kondisi cahaya dari terang ke gelap atau sebaliknya bisa terlihat lebih alami. Lebih lanjut, hasil rekaman time lapse ini bisa diteruskan ke smartphone atau tablet dengan memanfaatkan fitur SnapBridge tadi.

Sayang sekali sejauh ini Nikon masih belum mengungkap detail mengenai harga dan jadwal perilisan D5600.

Sumber: DPReview.

DSLR Kelas Entry Terbaru Nikon Dilengkapi Konektivitas Bluetooth dan Baterai Besar

Di saat mata kita tertuju pada kamera mirrorless, pasar DSLR masih belum mati begitu saja. Pada kenyataannya, DSLR tetap mempunyai keunggulan yang sejauh ini belum bisa ditawarkan mirrorless, salah satunya adalah baterai berkapasitas besar.

Tidak percaya? Lihat saja DSLR kelas entry terbaru Nikon, D3400. Dibandingkan pendahulunya, D3400 punya bodi yang lebih ringan, tepatnya 395 gram sudah termasuk unit baterai. Pun begitu, satu kali charge hingga penuh bisa menghasilkan sekitar 1.200 jepretan.

Spesifikasi utamanya sebenarnya tidak banyak berubah. Nikon D3400 mengusung sensor APS-C CMOS 24 megapixel tanpa low-pass filter yang ditemani oleh prosesor EXPEED 4. Video bisa ia rekam dalam resolusi 1080p 60 fps, tapi sayangnya ia tak lagi dilengkapi jack mikrofon seperti pendahulunya.

Berkat fitur SnapBridge, foto bisa dipindah ke ponsel selagi pemotretan berlangsung / Nikon
Berkat fitur SnapBridge, foto bisa dipindah ke ponsel selagi pemotretan berlangsung / Nikon

Performanya cukup lumayan untuk ukuran DSLR kelas entry, dengan rentang ISO 100 – 25600 dan shutter speed maksimum 1/4000 detik. Sistem autofocus 11 titik siap membantu mengambil gambar yang tajam dalam berbagai kondisi, tidak ketinggalan juga performa continuous shooting di angka 5 fps.

Akan tetapi hal lain yang baru dari D3400 dikenal dengan istilah SnapBridge. Fitur ini pada dasarnya merupakan konektivitas Bluetooth Low Energy, dimana kamera bisa tersambung ke ponsel Android atau iPhone via Bluetooth. Dengan demikian, proses transfer gambar bisa berlangsung secara otomatis sesaat setelah tombol shutter ditekan.

Nikon D3400 dibekali optical viewfinder dan LCD 3 inci beresolusi 921 ribu dot / Nikon
Nikon D3400 dibekali optical viewfinder dan LCD 3 inci beresolusi 921 ribu dot / Nikon

Absennya Wi-Fi berarti kamera ini tak bisa Anda kendalikan lewat smartphone, tapi toh optical viewfinder bersama LCD 3 incinya sudah bisa dibilang sangat cukup. Lagipula, selama ini yang dipentingkan konsumen adalah kemudahan memindah hasil foto dari kamera ke smartphone, dan SnapBridge merupakan solusi baru yang cukup menarik.

Nikon D3400 akan meluncur ke pasaran mulai bulan September dengan harga $650, termasuk lensa kit 18-55mm f/3.5-5.6. Kombo dua lensa sekaligus – kit plus 70-300mm f/4.5-6.3 juga tersedia seharga $1.000.

Sumber: DPReview.