Tag Archives: ninja van

Ninja Express

Ninja Xpress akan Luncurkan Program Pembiayaan UKM di Tahun 2020

Setelah sukses mengakuisisi 80% pengguna dari kalangan UKM, tahun 2020 mendatang Ninja Xpress masih memfokuskan core business mereka untuk melayani segmentasi pasar tersebut. Sebagai backbone dari perusahaan, Ninja Xpress melihat potensi UKM untuk bisa berkembang memanfaatkan teknologi, layanan, hingga bimbingan dari tim Ninja Xpress.

Menurut Country Head Ninja Xpress Indonesia Eric Saputra, saat ini sudah ada 10 ribu mitra bisnis UKM yang menggunakan layanannya. Sebanyak 2500 di antaranya telah mengikuti seminar pelatihan yang digelar.

“Bukan hanya membantu mereka melancarkan kegiatan pengiriman, kami juga ingin membantu UKM untuk meningkatkan bisnis melalui teknologi hingga pelatihan yang kami adakan. Harapannya jika mereka tumbuh secara positif bisnis mereka, akan berpengaruh kepada bisnis kami sendiri,” kata Eric.

Saat ini Ninja Xpress telah melayani pelanggan di seluruh Indonesia dengan 400 warehouse. Secara regional, Indonesia merupakan pasar terbesar bagi perusahaan, dibandingkan negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Thailand. .

“Sebagai platform social commerce, kami ingin membantu semua UKM memasarkan bisnis mereka di seluruh Indonesia. Dan jika memiliki produk yang bagus kami bisa membantu mereka memasarkan bisnis ke pasar regional,” kata Eric.

Rencana pembiayaan UKM binaan Ninja Academy

Saat ini Ninja Xpress telah memiliki program Ninja Academy, ditujukan untuk membantu UKM mengadopsi layanan digital untuk bisnis mereka. Termasuk membantu memasarkan secara regional untuk produk/layanan potensial. Meskipun belum banyak jumlahnya, namun Eric menyebutkan saat ini produk busana muslim asal Indonesia sudah menjadi favorit di pasar Singapura dan Malaysia.

“Ke depannya kita juga akan meluncurkan pembiayaan untuk UKM yang tergabung dalam Ninja Academy. Harapannya bisa memperlancar cash flow mereka memanfaatkan pembiayaan yang disediakan oleh mitra kami,” kata Eric.

Disinggung siapa mitra dari layanan fintech atau institusi keuangan yang bakal bergabung, Eric enggan untuk menyebutkan lebih lanjut. Rencananya layanan tersebut akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2020 mendatang.

“Untuk pembiayaan sendiri sebelumnya sudah kami hadirkan dalam COD (Cash on Delivery) Advance, yang sudah digunakan oleh mitra UKM. Sebagai platform yang dikenal sebagai penyedia layanan COD favorit, kami menyadari pentingnya layanan ini dan diharapkan bisa memudahkan mitra UKM menjalankan operasional bisnisnya,” kata Eric.

Hingga saat ini pembayaran COD masih menjadi favorit pelanggan dan mitra UKM yang bergabung. Kemudahan serta fleksibilitas yang ditawarkan melalui pembayaran ini diklaim menjadi alasan mengapa COD masih menjadi pembayaran favorit.

“Kita tidak memiliki rencana untuk menghadirkan pembayaran melalui dompet digital. Karena kami melihat belum banyak penawaran atau kemudahan yang diberikan kepada penyedia layanan dompet digital kepada mitra UKM yang kami sasar yaitu social commerce,” kata Eric.

Target tahun 2020

Saat ini Ninja Xpress termasuk dalam top 3 perusahaan jasa layanan pengiriman di Indonesia. Sementara itu hingga tahun 2018 volume paket yang dikirimkan sudah mencapai 55 juta paket. Disinggung apakah Ninja Xpress memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana tahapan seri D tahun depan, Eric juga enggan untuk mengungkapkan lebih lanjut.

Tahun 2020 terdapat tiga fokus yang ingin dicapai perusahaan. Di antaranya meningkatkan core operation dan operation excellence, meningkatkan skill dan talenta dari pegawai, serta mengembangkan teknologi. Ninja Xpress juga ingin menambah kemitraan dengan pihak terkait, seperti layanan e-commerce, perusahaan penerbangan, hingga startup teknologi.

Sebelumnya Ninja Xpress juga telah menjalin kemitraan strategis secara eksklusif dengan Grab melalui Grab Express yang dimulai pada bulan April 2019. Kemitraan ini bertujuan untuk dapat melayani kebutuhan pelaku UKM dan pelanggan, dengan memberikan layanan pengiriman dalam dan luar kota yang terintegrasi dalam satu atap.

Di bulan Juni 2019, Ninja Xpress melengkapi fasilitasnya dengan membangun gudang terbesar di Cakung, Jakarta Timur yang luasnya setara dengan 8 kali ukuran kolam renang berstandar olimpiade.

“Pencapaian kami selama 4 tahun kebelakang ini adalah hasil dari konsistensi dan obsesi kami untuk terus bertumbuh bersama para pelaku UKM di Indonesia. Kehadiran kami disini lebih dari sekedar penyedia layanan pengiriman, kami berkembang dan berinovasi untuk memberikan nilai tambah melalui ekosistem yang mempermudah para pelaku UKM untuk terus mengembangkan usaha mereka,” tutup Eric.

Application Information Will Show Up Here
Ninja Van

Grab Announces Investment to Ninja Van, Strengthen GrabExpress Logistics System

Grab announces the latest investment with undisclosed amount for last mile logistics startup Ninja Van, starts from strategic partnership. Ninja Van as the first to be announced of the company’s commitment to partner with six startup during this year.

“We’re so glad to have this partnership [..] Looking at the amount of Grab’s users, we can offer the easiest way to enjoy our complete logistics services, and a reliable and easy delivery service supported by technology,” Ninja Van’s Co-Founder and CEO, Chang Wen said in the official release.

Head of GrabExpress, Adelene Foo added,”The partnership with Ninja Van enables us to offer a complete kinds of delivery services in Southeast Asia through Grab app. It facilitates sellers, buyers, and merchants to send and receive items.

Ninja Van is to be integrated in the Grab application through GrabExpress and to be available at the second quarter of 2019. It’ll gradually available in the Southeast Asia.

The partnership expands GrabExpress’ network coverage significantly outside the on-demand courier and same day services, therefore, shipping are scheduled throughout the region.

GrabExpress’ coverage is also affected, it’s now available in 150 cities around Singapore, Malaysia, Thailand, Philippines, and Indonesia. It’s claimed between March to December 2018, GrabExpress’ instant delivery and same day service grew over three times.

Ninja Van is said to be the fastest growing last mile logistics company in Southeast Asia, reaching more than 450 cities and connecting six countries. Grab, as a company, will be the vehicle to reach more users from SMEs and social seller community.

Customers can deliver items easier through one app and enjoy the best logistics experience on Ninja Van.

In the previous interview, NinjaExpress Indonesia’s Country Head, Eric Saputra revealed that the company’s overall business could grow three times. NinjaExpress couriers in Indonesia has reached 3 thousand units, 70% are two-wheelers.

The company has a special dashboard for its users. The app not only provide tracking order feature, but also has intelligence reporting to be used to help users in recaping the total delivery over the past year in order to increase business in the following year.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Grab Investasi Ninja Van

Grab Umumkan Investasi ke Ninja Van, Perkuat Sistem Logistik GrabExpress

Grab mengumumkan investasi terbaru dengan nilai yang tidak disebutkan untuk startup logistik last mile Ninja Van, dimulai lewat kemitraan strategis. Ninja Van menjadi startup pertama yang Grab umumkan dari komitmen perusahaan yang ingin gandeng enam startup sepanjang tahun ini.

“Kami sangat senang dengan kerja sama ini [..] Melihat jumlah pengguna Grab yang sangat banyak, kami dapat menawarkan mereka cara termudah untuk menikmati layanan logistik kami yang lengkap, serta menawarkan layanan pengiriman barang andal dan mudah yang didukung oleh teknologi,” terang Co-Founder dan CEO Ninja Van Lai Chang Wen dalam keterangan resmi.

Head of GrabExpress Adelene Foo menambahkan, “Kerja sama dengan Ninja Van memampukan kami untuk menawarkan berbagai pilihan pengantaran yang terlengkap di Asia Tenggara melalui aplikasi Grab. Memudahkan penjual, pembeli, serta merchant untuk mengirim dan menerima barang mereka.”

Layanan Ninja Van nantinya akan terintegrasi ke dalam aplikasi Grab melalui GrabExpress yang akan tersedia pada kuartal II/2019. Secara bertahap layanan akan tersedia di Asia Tenggara.

Kerja sama ini memperluas jangkauan layanan GrabExpress secara signifikan di luar jasa pengantaran menggunakan kurir on-demand dan same day, jadi pengiriman terjadwal ke seluruh penjuru daerah secara nasional.

Cakupan wilayah GrabExpress juta ikut terpengaruh, kini tersedia di 150 kota tersebar di Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Indonesia. Diklaim hingga Maret sampai Desember 2018, volume pengiriman barang instan dan same day GrabExpress tumbuh lebih dari tiga kali lipat.

Ninja Van disebutkan sebagai perusahaan logistik last mile dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, menjangkau lebih dari 450 kota dan menghubungkan enam negara. Bagi perusahaan, Grab akan jadi kendaraan untuk menjangkau lebih banyak pengguna yang datang dari kalangan usaha kecil dan menengah, dan komunitas social seller.

Pelanggan dapat mengirim barang mereka dengan mudah melalui satu aplikasi dan menikmati pengalaman pengantaran terbaik di jaringan Ninja Van.

Dalam wawancara sebelumnya, Country Head Ninja Xpress Indonesia Eric Saputra mengungkapkan bisnis perusahaan secara keseluruhan dapat tumbuh tiga kali lipat. Armada Ninja Xpress di Indonesia saja ada 3 ribu unit, 70% di antaranya adalah kendaraan roda dua.

Perusahaan memiliki dasbor yang disediakan khusus untuk penggunanya. Di dalamnya, tidak hanya ada fitur tracking order, namun memiliki intelligence reporting yang dapat dimanfaatkan untuk membantu pengguna merekap total total pengiriman selama setahun ke belakang untuk peningkatan bisnis di tahun berikutnya.

Application Information Will Show Up Here

Ninja Xpress Intends to Serve “Social Commerce” Logistics Segment

A Singapore-based logistics startup, Ninja Xpress, shared its commitment to serve social commerce segment as the main users by launching technology and supporting products. This year, Ninja Xpress business is expected to growth by three times.

Ninja Xpress Indonesia’s Country Head, Eric Saputra, becomes the new lead replacing Indra Wiralaksmana since last year. Previously, Eric led the business expansion.

The target realization will be reached through some innovations. One is to release Ninja Packs products dedicated specifically for social commerce sellers. This one is available in Indonesia.

Ninja Packs is a special package to wrap products to be delivered. The capacity is up to 3kg. When the sellers use this product, the delivery cost will be the same to all areas. Intercity delivery costs Rp19 thousand, Rp9 thousand within the city.

“Previously, we create a survey of social commerce sellers [about] difficulty. The result is, most package turned out to be disappointed, lack of branding, wrapped only by plastic bag. However, the new product includes better packaging at an affordable price,” Eric said on Tue (3/12).

Ninja Xpress also has Ninja Point product to facilitate users for package drop off. It’s only 300 units. The company plans to expand the service to Bandung in the near future.

Currently, Ninja Xpress Indonesia team has reached 300 people and occupying new office in Bidakara Tower, South Jakarta as the headquarter.

In terms of technology, the company will keep developing dashboard features that is accessible by users. Not only providing tracking order feature, Ninja Xpress shows the package position in detail.

Included also in the dashboard, one more feature, intelligence reporting that helps sellers to recap the total delivery in the past year for business development in the next year. He claims this as a leading feature of the company.

“As seen from the report, most consumers are Jakarta domicile, sellers can improve its services. The data we provide (consultant-kind) is free without charge.”

The company also develops a payment feature using COD for online transaction which hasn’t covered by banking services. Eric said this feature is very helpful for the consumer outside Java trying to shop online. Customers can submit refund if the product didn’t match their expectation.

In addition to innovation, he said the company will intensify offline education in some areas. Therefore, they can share lots of things about online business management.

He didn’t mention any further that SME sellers which becomes Ninja Xpress’ consumers have reached 80%. The number consists of sellers using marketplace and social commerce platform. The rest comes from corporate users.

It is said that Ninja Xpress owned 3 thousand units. 70% are two-wheelers, the rest are four-wheelers. They’re all in-house .

In terms of services, per August 2018, the company has covered almost all over Indonesia. It was accomplished after two-year operation since 2016.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Startup logistik asal Singapura Ninja Xpress berkomitmen membantu penjual social commerce mengembangkan usahanya. Berinovasi menghadirkan produk Ninja Packs

Ninja Xpress Berkomitmen Layani Logistik Segmen “Social Commerce”

Startup logistik asal Singapura Ninja Xpress mengungkapkan komitmennya untuk melayani segmen social commerce sebagai pengguna utamanya dengan meluncurkan teknologi dan produk pendukung. Diharapkan tahun ini bisnis Ninja Xpress di Indonesia secara keseluruhan dapat tumbuh tiga kali lipat.

Country Head Ninja Xpress Indonesia Eric Saputra menjadi pemimpin perusahaan yang baru menggantikan Indra Wiralaksmana, sejak tahun lalu. Sebelumnya Eric memimpin usaha ekspansi perusahaan.

Realisasikan target tersebut disebutkan bakal dicapai dengan beberapa inovasi. Salah satunya perusahaan merilis produk Ninja Packs yang didedikasikan khusus untuk penjual social commerce. Inovasi ini baru tersedia di Indonesia.

Ninja Packs berupa kemasan berukuran khusus untuk membungkus barang yang ingin dikirim. Kapasitasnya dapat menampung barang hingga 3 kg. Apabila penjual menggunakan produk ini, biaya pengiriman akan tetap sama kemanapun tujuannya. Khusus antar kota biayanya Rp19 ribu, sementara dalam kota sebesar Rp9 ribu.

“Sebelumnya kami survei para penjual social commerce [tentang] apa kesusahannya. Hasilnya adalah kebanyakan packaging dari mereka itu tidak bagus, kurang branding hanya dibungkus plastik hitam. Namun dengan produk baru ini mereka bisa dapat packaging yang lebih rapi dan tarifnya terjangkau,” kata Eric, Selasa (12/3).

Ninja Xpress juga memiliki produk Ninja Point untuk permudah pengguna melakukan drop off paket. Jumlahnya baru sekitar 300 unit. Perusahaan berencana memperluas layanannya tersebut ke Bandung dalam waktu dekat.

Saat ini tim Ninja Xpress Indonesia mencapai 300 orang dan menempati kantor baru di Menara Bidakara, Jakarta Selatan, sebagai kantor pusat.

Dari sisi teknologi, perusahaan akan terus mengembangkan fitur-fitur dalam dashboard yang bisa diakses oleh para penggunanya. Tidak sekadar menyediakan fitur tracking order, Ninja Xpress secara detail memperlihatkan di mana posisi paket berada.

Dalam dashboard juga diselipkan salah satu fitur lainnya, yakni intelligence reporting yang membantu penjual merekap total pengiriman selama setahun ke belakang untuk peningkatan bisnis di tahun berikutnya. Eric mengklaim fitur ini menjadi keunggulan perusahaan dibandingkan lainnya.

“Misalnya pas dilihat dari laporan konsumen dari toko online ini kebanyakan ada di Jakarta, penjual bisa meningkatkan pelayanannya. Data yang kami hadirkan ini sekelas konsultan yang bisa dinikmati tanpa tambahan biaya.”

Perusahaan juga mengembangkan fitur pembayaran dengan COD untuk melayani transaksi online yang belum terjangkau layanan bank. Eric menyebut fitur ini dirasa sangat membantu para pembeli dari luar Jawa yang ingin mencoba belanja online. Apabila calon pembeli kurang sreg dengan produk yang dibeli, ia dapat mengajukan refund.

Eric melanjutkan, selain berinovasi perusahaan bakal lebih kencang dalam hal edukasi offline bersama komunitas di tiap daerah. Di situ perusahaan akan berbagi banyak hal yang berkaitan dengan pengelolaan bisnis online.

Meski tidak dirinci oleh Eric, penjual UKM yang menjadi konsumen di Ninja Xpress mencapai 80%. Angka itu terdiri dari penjual yang memanfaatkan platform marketplace dan social commerce. Sisanya, 20%, datang dari pengguna korporat.

Saat ini disebutkan armada Ninja Xpress mencapai sekitar 3 ribu unit. Sebanyak 70% di antaranya adalah armada roda dua, sisanya roda empat. Keseluruhan armada ini adalah in house milik Ninja Xpress sendiri.

Secara layanan, per Agustus 2018 perusahaan telah mencakup seluruh Indonesia. Pencapaian ini dicapai perusahaan setelah beroperasi selama sekitar dua tahun sejak 2016.

 

Ninja Xpress Luncurkan Aplikasi Ninja Easy, Khusus Rambah Segmen Social Commerce

Perusahaan logistik asal Singapura, Ninja Van dengan merek dagang Indonesia Ninja Xpress meluncurkan aplikasi Ninja Easy, layanan terbaru yang khusus menyasar penjual dari segmen social commerce untuk pengiriman cash on delivery (CoD).

Aplikasi ini membawa semangat ingin menyederhanakan proses pengiriman dan pembayaran, sehingga para penjual bisa fokus mengembangkan bisnis, menghemat waktu mengurus administrasi penjualan, dan pada akhirnya menguntungkan para pembelinya.

Pihak Ninja Xpress memutuskan Indonesia jadi negara pertama yang menjajal layanan terbaru ini. Setelah Indonesia, Ninja Easy akan hadir di Thailand. Adapun saat ini, Ninja Xpress telah beroperasi di tujuh negara, diantaranya Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Thailand.

Indonesia dipilih mengingat secara potensi, baik dari segi jumlah populasi yang besar, cakupan wilayah yang luas. Selain itu, jumlah pengguna internet yang terus berkembang dan cara berjualan lewat media sosial yang sangat populer dengan menggunakan medium seperti Instagram dan Facebook.

Dari hasil riset yang dikutip Ninja Xpress diperkirakan pengguna ponsel di Indonesia akan bertambah jadi 100 juta orang pada 2018 dan penjualan lewat social commerce tumbuh dua kali lipat dari US$5,07 juta menjadi US$10,18 juta di 2020.

“Sebagai penyedia layanan logistik inovatif, kami senantiasa menerapkan teknologi canggih dan menghadirkan berbagai solusi modern yang meningkatkan standar e-commerce,” kata Country Head Ninja Xpress Indra Wiralaksmana, Selasa (4/3).

Dalam proses bisnisnya, lanjut Indra, Ninja Easy menyediakan sebuah tautan khusus per produk, berisi nama produk, foto, ukuran, perkiraan berat, harga, beserta ongkos kirimnya. Nantinya tautan tersebut dapat disebar ke akun media sosial milik penjual. Untuk mengonfirmasi penjualan, pembeli dapat membuka tautan yang diinginkan dan secara otomatis data mereka akan dikirim kembali ke penjual lewat aplikasi Ninja Easy.

Ketika pembeli telah mengonfirmasi pemesanannya, penjual bisa langsung menggunakan layanan on-demand dari aplikasi yang sama dan kurir perusahaan yang berada di lokasi terdekat akan menjemput barang pesanan dan mengantar ke alamat tujuan. Jaminan kedatangan kurir ke lokasi penjual maksimal 90 menit sejak pemesanan dilakukan.

Setelah menyederhanakan proses penjualan, Ninja Easy juga menyempurnakannya dengan menawarkan opsi pembayaran dengan CoD. Cara pembayaran ini masih mendominasi dari seluruh total transaksi belanja online di Indonesia, meski ada opsi lainnya seperti transfer bank atau internet banking.

Indra melanjutkan, dengan menyediakan opsi CoD menegaskan komitmen perusahaan untuk membantu menjembatani kesenjangan kepercayaan antara penjual dengan pembeli perihal reputasi kedua belah pihak atau hal lainnya, sehingga mereka bisa lebih percaya diri dalam bertransaksi online.

“Pembeli hanya membayar ketika barangnya sudah sesuai pesanan. Setelah pesanan dibayar, saldo di akun penjual di Ninja Easy akan bertambah. Dana dapat dicairkan dalam kurun waktu 3-5 hari.”

Kehadiran Ninja Easy juga diharapkan bisa membantu sistem pencatatan stok barang jadi otomatis dan pelacakan kiriman secara real-time. Apabila barang yang dikirim penjual tidak sesuai dengan pemesanan, maka pembeli bisa mengembalikan barang tanpa dikenakan biaya.

Sementara ini Ninja Easy baru menyediakan layanan pick up dengan titik lokasi awal pengiriman di Jakarta. Akan tetapi, alamat tujuan telah mencakup 35 kota di seluruh Indonesia. Setelah Jakarta, Ninja Easy bakal hadir di kawasan Bodetabek.

Diharapkan dari peluncuran layanan terbaru ini bisa mendongkrak kinerja perusahaan. Sebagai gambaran, sejak pertama kali diluncurkan pada September 2016 hingga kini pertumbuhan active shoppers mencapai 107%. Ninja Xpress telah melayani 35 kota, dengan konsentrasi seluruh kota tingkat satu di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.

Adapun jumlah armada kurir Ninja Xpress diklaim telah lebih dari 1.000 kurir dengan komposisi sekitar 80% menggunakan kendaraan roda dua. Indra menargetkan sampai akhir tahun ini Ninja Xpress bisa menambah cakupan wilayah pengiriman sekitar 60-80 kota di seluruh Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Layanan Logistik Singapura Ninja Van Resmikan Bisnis di Indonesia

Ninja Van, perusahaan logistik asal Singapura, meresmikan Indonesia sebagai negara ekspansi berikutnya. Dengan brand Ninja Xpress, perusahaan mencoba memberikan solusi revolusioner untuk industri e-commerce Indonesia.

Seperti diketahui, Ninja Van mendapatkan pendanaan seri B sebesar $30 juta pada April 2016 dari The Abraaj Group, Monk Bukit Ventures, B Capital Group, dan Yahoo Japan Capital. Sebagian dananya digunakan manajemen untuk pengembangan bisnis di Indonesia.

Indra Wiralaksmana, Country Head Ninja Xpress, mengatakan sebenarnya Ninja Van sejak awal tahun ini sudah melakukan tes pasar di Indonesia. Setelah mendapatkan pendanaan baru, bisnis di Indonesia mulai diseriusi dengan memperbanyak jumlah mitra e-commerce dan armada kurir hingga akhirnya diresmikan pada Selasa, (6/9).

Sama seperti pemain asing lainnya, manajemen Ninja Van, lanjut dia, melihat Indonesia sebagai pasar yang sangat berpotensi, terutama dari pertumbuhan e-commerce selama beberapa tahun terakhir. Fase-fase saat ini merupakan saat terpenting untuk masuk ke pasar Indonesia.

“Pelaku e-commerce menuntut layanan pengantaran paket yang efisien dan dapat diandalkan. Inilah salah satu alasan kami hadir,” ujarnya.

Menurut Indra, layanan utama yang ditawarkan Ninja Xpress adalah terintegrasinya sistem teknologi dengan situs klien. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk tracking secara benar-benar real time, mulai dari paket saat dibungkus oleh penjual, masuk ke gudang, hingga pengiriman. Setiap perpindahan paket, ada notifikasi SMS yang masuk ke pembeli.

Solusi ini mencoba membantu menjawab keresahan pembeli online yang selama ini sering mengalami masalah karena lamanya waktu kedatangan paket dan tidak sesuai dengan keterangan yang tertera saat dilacak. “Kami benar-benar real time, tidak sekedar gembar gembor layanan tracking semata. Sebab kami memiliki barcode unik yang selalu diperiksa saat paket mengalami perpindahan proses.”

Ninja Xpress memiliki dua sasaran segmen klien, untuk kalangan e-commerce dan ritel. Dengan klien e-commerce, sudah ada beberapa brand besar yang sudah tergabung seperti Berrybenka, Tokopedia, Lazada, Shopee, Zalora, dan lain-lain. Adapun lokasinya kini sudah berada di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, dan Medan.

Untuk menjangkau segmen ritel, perusahaan menggunakan gerai Ninja Point. Saat ini jumlahnya baru 5 gerai, yakni di Thamrin City, ITC Cempaka Mas, ITC Mangga Dua, ITC Kuningan, dan Pusat Grosir Cililitan (PGC). Ditargetkan sampai akhir tahun akan menambah 50 gerai. Terhitung, kini Ninja Xpress sudah memiliki 1.000 armada kurir mobil dan motor.

Ninja Xpress juga memberikan layanan cash on delivery (COD) untuk pembeli dari klien e-commerce. Untuk menjamin keamanan uangnya, kurir akan dibekali dengan aplikasi Ninja Xpress. Setelah kurir menerima uang, mereka wajib melakukan konfirmasi. Secara sistem terintegrasi baik pihak merchant e-commerce dan pembeli akan mendapat notifikasi bahwa paket sudah diantar dan uang sudah diterima.

“Dengan adanya transparansi dan real time tracking, semua bisa dilacak dengan baik. Merchant tidak perlu khawatir uang COD akan tetap masuk sesuai waktunya.”

Beri diferensiasi

Dari beberapa pemain logistik di Indonesia, hampir seluruhnya sudah menggunakan layanan fitur real time tracking. Namun, apa yang membedakan Ninja Xpress dengan yang lainnya? Danu Wicaksana, Managing Director Berrybenka, menjelaskan dari beberapa pemain logistik yang sudah bermitra dengan perusahaan, hanya Ninja Xpress yang memiliki akurasi hampir 100%.

Fitur real time tracking yang dimiliki Ninja Xpress sangat berguna bagi perusahaan dalam menjaga kepercayaan konsumen. Dia menambahkan, tidak semua perusahaan logistik memiliki tingkat tanggung jawab yang tinggi ketika mengirimkan paket.

“Dari kacamata user, tracking itu sangat penting sebab konsumen ingin barangnya cepat datang. Dengan transparansi, kekhawatiran konsumen barangnya tidak datang on time bisa diminimalisir,” pungkas Danu.