Tag Archives: Nintendo Labo

Nintendo Luncurkan Labo VR Kit untuk Console Switch

Dua tahun lalu, beredar rumor kalau Nintendo punya rencana untuk bermain di segmen virtual reality (VR). Kabar tersebut akhirnya terwujud, meski hasil akhirnya tidak seperti yang orang-orang bayangkan.

Perusahaan yang kini menjadi satu-satunya penyedia handheld console itu baru saja mengumumkan Nintendo Labo VR Kit. Ya, siapa yang menyangka Nintendo bakal membubuhkan fitur VR berbekal kardus?

Seperti yang kita tahu, Nintendo Labo pada dasarnya merupakan kumpulan peripheral (Toy-Con berbahan kardus yang hackable dan mudah dimodifikasi. Sebelum ini, sudah ada tiga koleksi Labo yang Nintendo rilis: Variety Kit, Robot Kit, dan Vehicle Kit.

Nintendo Labo VR Kit

Untuk VR Kit ini, paket lengkapnya mencakup bahan-bahan yang dibutuhkan untuk merakit enam Toy-Con baru: Toy-Con VR Goggles, Toy-Con Blaster, Toy-Con Camera, Toy-Con Bird, Toy-Con Wind Pedal, dan Toy-Con Elephant. Di samping itu, juga ada dua pelengkap, yaitu screen holder dan safety cap.

Bundel ini tentunya juga datang bersama software Labo yang mengemas petunjuk perakitan, lengkap beserta sejumlah game untuk menikmati hasil kreasi pengguna. Untuk mulai bermain, pengguna hanya perlu menyelipkan console Switch ke dalam Toy-Con VR Goggles, lalu mendekatkannya ke mata.

Nintendo Labo VR Kit

Nintendo Labo VR Kit rencananya akan mulai dipasarkan pada 12 April mendatang. Di Amerika Serikat, harganya dipatok $80. Seumpama terlalu mahal, konsumen bisa memilih bundel Starter Set seharga $40 yang hanya mencakup Toy-Con VR Goggles dan Toy-Con Blaster.

Lalu seandainya mereka tertarik untuk mengeksplorasi lebih dalam lagi, Nintendo juga akan menyediakan dua macam Expansion Set – satu berisi Toy-Con Camera dan Toy-Con Elephant, satu lagi Toy-Con Bird dan Toy-Con Wind Pedal – yang masing-masing dihargai $20.

Sumber: Variety.

Nintendo Labo Tidak Harus Terbuat dari Kardus, Bisa Juga dari Lego

Di telinga orang awam, Nintendo Labo mungkin hanya terdengar sebagai aksesori dari kardus yang bisa menambah keseruan bermain Mario Kart 8. Pada kenyataannya, Labo juga merupakan platform untuk mengasah kreativitas, dan kalau sedang bicara soal kreativitas, sulit rasanya menjauhkan nama besar Lego.

Labo + Lego pada dasarnya bisa dilihat sebagai ajang demonstrasi kreativitas besar-besaran. Konsep ini coba diwujudkan oleh Vimal Patel, seorang desainer Lego yang sempat mencuri perhatian publik di bulan April lalu setelah menciptakan beragam aksesori untuk Nintendo Switch dari biji Lego.

Lego Toy-Con Piano

Baru-baru ini, Vimal kembali memamerkan kreasinya berupa controller Nintendo Labo (Toy-Con) yang ia buat dari Lego. Dari yang sederhana seperti controller untuk memainkan Switch dalam orientasi portrait, sampai yang kompleks seperti piano, tongkat pancing dan setang motor, yang semuanya sebenarnya tersedia dalam wujud kardus melalui Nintendo Labo Variety Kit.

Lego Toy-Con Motorbike

Berhubung yang digunakan adalah biji Lego, durabilitasnya jelas lebih terjamin ketimbang kardus. Fungsionalitasnya sama sekali tidak terpengaruh, sebab sensor infra-merah yang terdapat pada controller Joy-Con masih bisa beroperasi tanpa kendala; dan sebenarnya inilah kunci dari Labo sebagai platform, kardus itu hanyalah media bantuan saja.

Silakan tonton demonstrasi Toy-Con berbahan Lego pada video di bawah ini.

Sumber: The Verge dan Vimal Patel.

Kontes Nintendo Labo Buktikan Potensi Besar Permainan Kardus di Tangan Konsumen Kreatif

Nintendo Labo bukan sebatas periferal kardus yang dirancang untuk menambah keseruan bermain Nintendo Switch. Salah satu komponen penting dalam Labo justru tidak memiliki wujud fisik sama sekali. Komponen tersebut adalah software bernama Toy-Con Garage, yang dirancang untuk memudahkan konsumen memprogram mainan kardusnya.

Toy-Con Garage sejatinya memungkinkan kita untuk merancang periferal maupun permainan baru untuk Switch. Contoh terbaiknya bisa kita lihat dari sejumlah pemenang Nintendo Labo Creators Contest baru-baru ini. Dua yang paling menarik di antaranya adalah Labo Tea Time rancangan Joseph France dan Solar-Powered Cardboard Accordion rancangan Momoka Kinder.

Labo Tea Time mengajak kita bermain sebagai pelayan di sebuah kedai teh dengan model gameplay ala game time management. Controller-nya merupakan sebuah Joy-Con yang disembunyikan di dalam teko berbahan kardus. Buka tutupnya untuk mengisi teh, lalu miringkan untuk menuang ke cangkir yang bakal dihidangkan ke konsumen.

Permainan ini bahkan memiliki mode multiplayer yang harus dimainkan oleh dua orang. Komunikasi verbal jelas sangat dibutuhkan, dan situasinya kurang lebih sama kacaunya seperti memainkan game Overcooked, meski tanpa grafis yang menarik.

Solar-Powered Cardboard Accordion di sisi lain sangat unik karena idenya yang begitu orisinil. Secara teknis akordion kardusnya di sini bukan ditenagai oleh sinar surya, melainkan hanya mendeteksi apakah ada cahaya yang masuk atau tidak.

Tutup lubang-lubang di salah satu sisinya itu, maka sejumlah nada akan dibunyikan. Di sisi satunya, ada tiga tombol di layar Switch untuk menaik-turunkan oktaf. Terakhir, lipatan-lipatan kertas yang membentuk bodi akordion bisa dipanjang-pendekkan untuk menaik-turunkan volume.

Kedua proyek ini sama-sama dibuat menggunakan Toy-Con Garage, dan siapapun sebenarnya juga bisa menciptakan permainan yang sama hanya dengan bermodalkan sejumlah ketekunan. Pun begitu, mereka yang berhasil memenangkan kontes ini dengan ide-ide orisinilnya pantas menerima hadiah eksklusif yang super-unik berupa Nintendo Switch bertema kardus.

Sumber: The Verge.

Nintendo Labo Buat Pengalaman Bermain Mario Kart 8 Jadi Jauh Lebih Seru

Pengungkapan Labo di bulan Januari kemarin ialah hal yang mengejutkan sekaligus menggem-birakan. Hampir tak ada yang menyangka Nintendo memilih kardus dan konsep prakarya dalam menyajikan aksesori console Switch. Selain memperluas cara berinteraksi dengan Switch, Nintendo menyiapkan Labo sebagai sarana edukasi ilmu dasar fisika, programming hingga teknik.

Dari video first look-nya, Anda mungkin sudah melihat beragam inkarnasi dari Labo: dari mulai bentuk rumah mainan, piano mini, setang motor hingga tongkat pancing. Nintendo Labo meluncur resmi pada tanggal 20 April silam, dan dua bulan selepas momen itu, sang perusahaan hiburan asal Jepang mengumumkan kesiapan permainan Mario Kart 8 Deluxe untuk mendukung Labo.

Melalui update software gratis bagi pemilik Switch, game balapan go-kart yang diramaikan oleh karakter-karakter terkenal Nintendo itu dapat dinikmati dengan setang motor kardus Labo, Toy-Con Motorbike. Aksesori ini bisa Anda peroleh dengan membeli Labo Toy-Con 01: Variety Kit. Di Indonesia, Variety Kit dijual di kisaran harga Rp 1,7 jutaan – memang cukup mahal buat sekadar mainan berbasis kardus.

Motorbike 3

Setelah selesai merakit Toy-Con Motorbike dan memasukkan Joy-Con di kedua setangnya, Mario Kart 8 Deluxe dapat diakses lewat dua metode berbeda. Pertama, Anda bisa menyematkan bagian tablet Switch ke slot di dashboard Toy-Con Motorbike buat bermain secara ‘on-the-go‘. Alternatifnya, tersedia mode TV jika Anda ingin menikmati konten secara maksimal di layar lebih lebar.

Motorbike 4

Untuk memudahkan pengendalian, Nintendo telah melengkapi game dengan sejumlah fitur tambahan seperti Smart Steering serta auto-accelerate ketika Anda menggunakan Toy-Con Motorbike sebagai unit controller. Dua fungsi ini bisa dinyala-matikan, sesuai preferensi Anda.

Motorbike 1

“Mario Kart 8 Deluxe adalah permainan pertama di luar software [companion] Nintendo Labo yang memperoleh dukungan controller Toy-Con. Nantinya, akan ada lebih banyak judul yang akan kompatibel dengan Nintendo Labo. Mohon ditunggu!” tulis Nintendo di website-nya.

Motorbike 2

Menurut saya pribadi, penggunaan material kartus/karton sebagai aksesori punya kelebihan dan kekurangan. Kertas kardus merupakan bahan ideal untuk membuat kerajinan tangan, dan alasan Nintendo dalam memilihnya sangat masuk akal. Namun kardus tidak sekuat dan selentur plastik. Itu artinya, user tidak boleh memperlakukan Labo dengan kasar, dan menjadi alasan mengapa Toy-Con Motorbike (atau Labo secara umum) belum pas digunakan oleh konsumen yang terlalu belia.

Sumber: Nintendo.

Jadwal Rilis Game Bulan April 2018

Masuknya kita di bulan April ini menandai berakhirnya kuartal pertama 2018. Selama tiga bulan ke belakang, para gamer telah dibuai oleh beragam permainan seru – beberapa menjadi kandidat game of the year, dan mayoritas dari mereka ialah kreasi studio Jepang. Perilisan game di April sendiri tidak seramai bulan Februari atau Maret, namun ada sejumlah judul esensial yang begitu dinanti.

Beberapa game penting bulan April 2018 meliputi dua judul eksklusif console PlayStation 4 dan satu role-playing game untuk PC. Di periode ini, Nintendo juga punya agenda untuk melepas platform mainan Labo, lalu South Park: The Fractured But Whole yang sebelumnya dirilis di PC dan console juga akan tersedia di Switch. Ini dia jadwal lebih lengkapnya.

 

Pillars of Eternity II: Deadfire

PC – 3 April

Kesuksesan game pertamanya menekankan bahwa masih ada banyak gamer PC yang gemar membaca dan menikmati RPG kompleks ber-gameplay taktis. Di sekuelnya ini, Anda kembali bermain sebagai Watcher, yaitu seseorang yang bisa melihat ke dalam jiwa makhluk lain, namun petualangan baru tersebut juga akan membawa Anda mengarungi samudra.

 

Yakuza 6: The Song of Life

PlayStation 4 – 17 April

Momen rilis yang berbeda di tiap wilayah memang membingungkan, apalagi jika Anda bukanlah penggemar berat atau tidak mengikuti seri ini dari awal. Yakuza 6 sebetulnya sudah dilepas di Jepang pada bulan Desember silam, dan meski baru mendarat di pertengahan April nanti, versi berbahasa Inggrisnya telah tersedia di kawasan Asia Tenggara sejak 20 Maret 2018.

 

Total War Saga: Thrones of Britannia

PC – 19 April

Tanggal peluncuran Total War: Three Kingdoms memang masih belum diketahui, tapi para fans setia bisa menikmati satu game Total War anyar sebentar lagi. Thrones of Britannia membawa pemainnya bertempur di tahun 878, ketika bangsa Viking menginvasi kepulauan Inggris – sangat cocok buat Anda yang mengikuti serial TV Vikings di History Channel.

 

God of War

PlayStation 4 – 20 April

Merupakan permainan God of War pertama yang menghidangkan mitos Norse sebagai latar belakangnya serta diramu untuk console generasi kedelapan Sony. Alasan game tidak mengusung angka ‘4’ di judulnya adalah agar God of War lebih mudah merangkul pemain yang tidak familier dengan seri ini sekaligus menandai dimulainya babak baru petualangan Kratos.

 

Nintendo Labo

Switch – 20 April

Labo memang bukanlah game dalam artian tradisional, namun platform mainan berbasis kardus ini akan merombak cara kita berinteraksi dengan console Switch. Nintendo punya rencana untuk meluncurkan Variety Kit dan Robot kit di tanggal 20 April nanti, tapi fitur Toy-Con Garage-nya yang betul-betul menarik. Fungsi ini memungkinkan kita memprogram Toy-Con sesuai keinginan.

 

South Park: The Fractured But Whole

Switch – 24 April

Setelah tersedia di PC, Xbox One dan PlayStation 4 pada bulan Oktober 2017, game role-playing komedi yang diadopsi dari serial kartun komedi dewasa ini siap dirilis di Switch. The Fractured But Whole menyajikan seluruh konten versi sebelumnya, dan Anda bisa membeli DLC Danger Deck serta From Dusk Till Casa Bonita secara tradisional atau via Season Pass.

Nintendo Labo Memadukan Serunya Bermain Game Dengan Mainan Kardus

Ada sejumlah faktor yang membuat Nintendo Switch sukses: keseimbangan antara penyajian ala home console konvesional dengan handheld, game-game eksklusif memukau, serta dukungan dari developer-developer third-party. Namun penerapan konsep hybrid yang diusung Switch ternyata lebih luas lagi, tak hanya sekadar mengombinasi rancangan console dan sistem game portable.

Minggu lalu, Nintendo kembali menyingkap gagasan inovatif terkait Switch. Perusahaan hiburan asal Jepang itu mengumumkan Nintendo Labo, yaitu sebuah platform game sekaligus mainan konstruksi berbasis kardus. Labo memungkinkan kedua elemen ini saling mendukung serta tersambung. Lewat platform unik ini, Nintendo bermaksud untuk mengajarkan para user muda prinsip dasar fisika dan ilmu rancang-bangun.

Labo terdiri dari dua bagian. Untuk menikmatinya, kita perlu membeli Labo Kit terlebih dulu. Isinya terdiri dari mainan kardus ‘Toy-Con’ yang perlu dirakit. Toy-Con adalah periferal kendali alternatif dari Joy-Con dengan wujud bervariasi: ada yang menyerupai rumah mini, setang motor, piano, hingga tongkat pancing. Setelah selesai dirakit, Anda perlu menyematkan bagian tablet Switch dan controller Joy-Con ke slot yang tersedia.

Labo 5

Masing-masing Toy-Con bekerja dan berinteraksi secara berbeda dengan Switch serta Joy-Con. Misalnya: Toy-Con piano memanfaatkan sensor inframerah di Joy-Con kanan untuk mengetahui nada yang sedang dimainkan, kemudian Toy-Con robot menggunakan fitur HD Rumble untuk bergerak, dan dikendalikan lewat layar sentuh. Tentu saja Anda dibebaskan untuk mendekorasi sisi luar Toy-Con menggunakan spidol warna, cat serta stiker.

Labo 3

Reggie Fils-Aimé selaku presiden Nintendo Amerika mengakui bahwa Labo merupakan proyek yang betul-betul baru bagi mereka, didesain khusus buat anak-anak dan ‘para gamer berjiwa muda’. Labo ditunjang oleh software edukatif berisi panduan merakit Toy-Con serta penjelasan cara kerja mainan secara sederhana, misalnya menunjukkan bagaimana sensor inframerah beroperasi.

Labo 1

Saat ini Nintendo telah menyediakan dua pilihan Labo Kit, yaitu Variety Kit dan Robot Kit. Variety Kit merupakan bundel Toy-Con lengkap, terdiri dari beberapa lembar kardus, stiker, spons, tali dan karet untuk menciptakan rumah, setang motor, joran pancing dan lain-lain. Robot Kit sendiri memungkinkan Anda membuat visor serta tas, mengubah pemain jadi robot penghancur.

Labo 4

Kedua varian Labo Kit sudah bisa di-pre-order, akan tersedia pada tanggal 20 April nanti seharga US$ 70 dan US$ 80.

Selain kedua opsi di atas, saya berasumsi bahwa di waktu ke depan, Nintendo akan memperkenalkan lebih banyak variasi dari Labo Kit. Saya sendiri penasaran seberapa kuat dan efektif-kah penggunaan bahan kardus sebagai unit controller/aksesori game.