Tag Archives: nonolive

Rex Regum Qeon Umumkan Kerja Sama dengan Layanan Streaming Nonolive

Pada hari ini, 1 Juli 2020, tim kenamaan Rex Regum Qeon mengumumkan kerja samanya dengan platform layanan streaming Nonolive. Nantinya secara ekslusif, layanan streaming dari Tiongkok tersebut akan menyajikan konten bersama dengan tim Rex Regum Qeon.

Sebagai perkenalan, Nonolive sendiri adalah perusahaan cabang dari douyu.com yang beroperasi di luar negeri. Sejak berdiri di tahun 2016, douyu.com sudah menyajikan begitu banyak konten gaming dan esports bagi penggemar di Tiongkok maupun internasional.

RRQ x Nonolive | via: RRQ
RRQ x Nonolive | via: RRQ

Joe Qiao, Chief Executive Officer Nonolive mengungkapkan, “Melalui kerja sama ini kami berharap bisa membangun komunitas gaming yang solid dan menjangkau lebih banyak gamers berbakat untuk dapat menunjukkan bakatnya melalui live streaming di platform Nonolive.”

Seiring dengan berjalannya waktu, Nonolive menjadi laman yang dituju untuk menikmati konten digital yang tidak terbatas pada pertandingan esports tetapi juga hiburan. Dengan melihat pertumbuhan pasar esports dan gaming, Nonolive berencana melakukan ekspansi yang lebih serius salah satunya adalah dengan bekerja sama dengan tim esports.

Menurut data yang pernah dirilis oleh Newzoo, diperkirakan esports akan terus berkembang dengan signifikan. Hal di atas membuat Nonolive semakin bersemngat unutk dapat mendukung dan berkembang bersama para gamers dan streamer di ranah esports Indonesia.

Selama ini Nonolive sudah bermitra dengan sejumlah besar content creator dari berbagai negara. Layanan streaming Nonolive sudah tersedia di 150 negara dan sudah memiliki hampir 50 juta active users.

via: Instagram teamrrq
via: Instagram teamrrq

Mengikuti kesuksesan tim RRQ, Nonolive berencana menjangkau penggemar esports yang ada di Indonesia. Penggemar tim RRQ yang solid dan tersebar hanpir di seluruh Indonesa adalah hal yang dipertimbangkan oleh Nonolive. Kehadiran RRQ di skena lokal bertambah kuat juga dengan raihan terakhir sebagai pemenang dari gelaran MPL Indonesia Season 5 di bulan April yang lalu.

“Saya bangga dan senang RRQ mendapat kepercayaan untuk bisa bekerja sama dengan Nonolive sebagai official live streaming partner. Semoga kerja sama ini bisa memberikan pengalaman dan konten-konten bermanfaat bagi para gamer semua, serta memajukan kedua belah pihak baik Nonolive maupun RRQ.” tukas Andrian Pauline Husen – Chief Executive Officer Team RRQ

 

Ketika Konten Platform Live Video Mulai Menjurus Ke Arah Negatif

Video streaming merupakan layanan yang makin populer terutama dikalangan millenial. Youtube sebagai salah satu pionir video streaming saat ini telah bertransformasi menjadi konten video kreatif yang kerap digunakan kalangan millenial untuk berbagi konten video menarik dan kreatif, sementara pemilik perusahaan hingga brand mulai banyak menggunakan YouTube sebagai media promosi dan branding.

Ketika Youtube sudah semakin mainstream, makin banyak layanan lain yang mencoba untuk bermain di layanan serupa, di antaranya adalah Periscope dan Meerkat yang mengedepankan layanan chatting dengan konten video dan disiarkan secara streaming. Kedua produk tersebut sempat menikmati masa kejayaannya dan sempat menjadi aplikasi yang paling trendy dan terkini.

Namun demikian layanan chatting yang dilengkapi dengan konten video yang saat ini makin populer tentu saja adalah Snapchat. Aplikasi buatan Evan Spiegel ini awalnya sempat mengalami kesulitan untuk menjadi aplikasi favorit, namun seiring berjalannya waktu, Snapchat saat ini makin digemari oleh kalangan millenial dengan ragam filter dan kemudahan yang ditawarkan. Tidak heran jika selanjutnya Instagram mencoba untuk menerapkan layanan hampir mirip dengan nama Instagram Stories.

Konten live video menjurus ke arah “vulgar”

Di Indonesia sendiri saat ini mulai banyak bermunculan layanan chatting dengan memanfaatkan platform live video yang dipandu host atau pengguna. Aplikasi yang kebanyakan buatan produk asing ini mencoba untuk menyasar kalangan millenial yang merupakan target pasar paling ideal. Sebut saja seperti Zeemi, Nonolive, CliponYu, atau Bigo Live.

Lantas apa yang membedakan layanan chatting dan video streaming ini dengan produk serupa yang telah populer secara global sebelumnya? Adalah fungsi dan pendekatan promosi serta penggunaan yang kemudian cukup menjadi perhatian dan tentunya perbedaan yang tampak jelas terlihat. Sekilas layanan Nonolive dan CliponYu tidak berbeda dengan layanan lainnya, namun foto profil yang ditampilkan (kebanyakan perempuan muda dengan foto seksi) cukup ampuh untuk mengundang perhatian pengguna (terutama kaum pria).

Saya pun kemudian tertarik untuk melihat lebih jauh, apa konten video dari layanan ini. Ternyata cukup mengejutkan, video yang dipandu oleh host (pengguna yang kebanyakan perempuan) menjurus kepada sikap dan perilaku yang sedikit ‘mengundang’ dan bersifat negatif. Meskipun ada juga pesan yang berisikan nada ramah dan sopan, namun kebanyakan host di layanan ini justru lebih mengedepankan kepada pendekatan yang vulgar.

Yang menjadi perhatian saya selanjutnya adalah kebebasan yang saat ini banyak diberikan orang tua yang telah memberikan smartphone kepada anak-anaknya. Hal ini bisa menjadi peluang, bagi anak-anak di bawah umur, untuk kemudian mengakses aplikasi dan situs layanan live video ini. Hanya dengan mengetik alamat situs atau mengklik tautan yang ada, pengguna sudah bisa langsung melihat tampilan video yang dipandu host seksi.

Jargon “sex sale” merupakan peluang yang kemudian dicoba untuk diambil oleh kedua layanan chatting dan live video tersebut, apalagi dengan menargetkan kalangan millenial yang memang sedang dalam masa “pematangan diri” menuju kedewasaan dan getol mengkonsumsi tayangan berbasis video.

Apakah nantinya layanan ini akan bertransformasi untuk melakukan filtering atau kurasi demi meminimalisir konten video yang bersifat vulgar? Tentunya hal ini  akan menarik untuk dicermati. Sementara itu, sebagai orang tua, ada baiknya untuk memonitor kegiatan yang dilakukan putra-putri Anda, terutama yang di bawah umur, untuk meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi.