Tag Archives: note20

Dukungan Teknologi Untuk Produktivitas Pelaku Bisnis Startup dan UMKM

Startup dan UMKM merupakan komponen perekonomian penting di Indonesia. Startup dengan berbagai disrupsi teknologi yang dihadirkan mampu mengubah aktivitas kehidupan masyarakat menjadi lebih mudah dan cepat, dengan menawarkan kenyamanan yang lebih baik daripada sebelumnya. Di sisi lain, UMKM dengan berbagai produknya mampu menopang ekonomi dari 95% tenaga kerja nasional yang diserapnya (data Kementerian Koperasi dan UKM, per tahun 2018).

UMKM mampu memberdayakan dan memberikan dampak secara langsung kepada masyarakat, juga memiliki peran serta secara langsung dalam pertumbuhan ekonomi nasional dengan kontribusinya yang tinggi terhadap PDB.

Para pelaku startup dan UMKM umumnya memiliki integritas dan dedikasi tinggi terhadap bisnis yang dijalankannya. Banyak upaya yang harus dijalankan dan menjadi keseharian, mulai dari pengembangan produk, efisiensi operasional dan manajemen bisnis, marketing dan branding, dan yang paling penting adalah peningkatan transaksi penjualan. 

Oleh karena itu, dukungan teknologi merupakan hal yang wajib dan mutlak bagi para pelaku startup dan UMKM, sebagai bekal untuk menjalankan roda bisnisnya.

Seperti apa dukungan teknologi yang dibutuhkan? Berikut beberapa diantaranya. 

1. Akses Informasi Cepat dan Luas

Pelaku startup dan UMKM membutuhkan akses kepada informasi yang cepat dan luas. Kepekaan terhadap informasi merupakan faktor penting bagi mereka dalam bekerja. Informasi bermanfaat untuk mengetahui kondisi yang terjadi, baik secara lokal maupun global. Hal ini diperlukan untuk mencari inspirasi dalam pengembangan bisnis, mengetahui tren yang sedang terjadi untuk menyesuaikan produk dan model bisnis, serta meningkatkan kualitas diri dengan pengetahuan.

Informasi saat ini dapat diperoleh secara cepat menggunakan smartphone. Oleh karena itu, memiliki smartphone yang mumpuni merupakan hal penting bagi para pelaku startup dan UMKM. 

Beberapa fitur yang bisa diperhatikan untuk spesifikasi smartphone yang bisa mendukung dalam mendapatkan informasi secara cepat antara lain kemampuan perangkat mendukung network yang terbaru sehingga bisa mengunduh dan mengunggah file secara cepat. Prosesor yang terbaik di kelasnya serta dukungan baterai dan fast charging agar produktivitas tidak tertunda. 

2. Produktivitas Tinggi

Perkembangan teknologi mobile internet saat ini memungkinkan kita untuk melakukan berbagai pekerjaan hanya lewat smartphone. Beberapa tahun lalu, untuk membuka dan membalas email saja kita mungkin perlu menggunakan komputer yang ada di kantor.

Namun saat ini, smartphone dapat digunakan untuk melakukan berbagai pekerjaan secara online, kapanpun dan dimanapun. Mulai dari membuat dan mengirim dokumen, hingga mengontrol progress pekerjaan tim lewat aplikasi project management tools, hingga melakukan meeting online lewat video conference jika dibutuhkan.

Performa smartphone yang mumpuni juga penting dimiliki agar segala pekerjaan tersebut dapat dilakukan secara cepat, dengan membuka berbagai aplikasi secara multitasking. Salah satu smartphone yang tepat dan dapat dipertimbangkan adalah Galaxy Note20 dan Note20 Ultra dari Samsung. Dengan dukungan prosesor terbaru Exynos 990 dan RAM 8GB, berbagai aplikasi pendukung produktivitas dapat dijalankan dengan smooth tanpa hambatan.

Galaxy Note20 Series

RAM LPDDR5 memungkinkan pengguna Note20 dan Note 20 Ultra ber-multitasking dengan mulus dan tanpa kendala, apalagi dengan dukungan layar 6.9 inci Quad HD+ dengan resolusi 3088×1440 serta 120Hz refresh rate maka layar dari perangkat ini akan nyaman dipakai untuk bekerja dan beraktivitas. Mengakses dokumen sambil berdiskusi dengan tim bisa dilakukan di satu smartphone saja. 

Samsung Galaxy Note20 series juga dilengkapi dengan stylus yang telah ditingkatkan kemampuannya. Kini Anda bisa dengan mudah membuat catatan untuk strategi bisnis Anda lalu membagikannya dengan tim untuk dibahas. Meeting, presentasi atau bahkan pitching dengan investor akan dengan mudah dilakukan dalam satu perangkat. 

3. Komunikasi Intens

Pelaku bisnis startup dan UMKM umumnya memiliki mobilitas tinggi dan tidak selalu berada di tempat kerjanya. Sebab dalam menjalankan bisnisnya, mereka seringkali perlu datang ke bermacam tempat atau bertemu berbagai pihak. Misalnya untuk bertemu klien, investor, cabang perusahaan atau berkolaborasi bersama perusahaan lain dalam pengembangan bisnis. Maka, komunikasi merupakan hal yang penting untuk mendukung aktivitasnya. 

Baik komunikasi secara internal untuk memantau progres pekerjaan tim, maupun komunikasi secara eksternal dapat dilakukan via telepon, chat, email, bahkan video call, hanya dengan menggunakan smartphone.

Dengan mobilitas dan kebutuhan komunikasi yang tinggi, smartphone dengan daya tahan baterai yang panjang juga menjadi salah satu faktor penting yang dapat mendukung aktivitas para pelaku bisnis dan startup. Samsung Galaxy Note20 dengan kapasitas baterai 4.300 mAh atau Note20 Ultra dengan baterai 4.500 mAh dapat menjadi pilihan yang tepat sebagai smartphone berperforma tinggi, dengan baterai yang dapat dipakai sehari penuh tanpa harus mengisi daya berkali-kali.

Selain baterai yang cukup besar, salah satu dukungan yang penting lainnya adalah dukungan fast charging, seri Note20 mendukung Super Fast Charging 25W yang mampu mengisi daya 50% hanya dalam waktu 30 menit. Selain itu ada pula fitur Fast Wireless Charging 2.0 dan Wireless PowerShare untuk mengisi daya Galaxy Buds, Galaxy Watch, sampai smartphone Samsung lainnya. Mengisi daya dengan cepat penting untuk mendukung mobilitas. 

4. Dukungan Multimedia

Dukungan multimedia yang baik dalam sebuah smartphone juga merupakan fungsi penting bagi para pelaku startup dan UMKM. Seringkali mereka perlu menampilkan foto dan video produk dan layanan yang dimiliki kepada para partner bisnis, tanpa dapat membuka laptop karena keterbatasan waktu dan tempat. Dukungan multimedia ini juga dapat menjadi sarana hiburan dan rehat sejenak dari berbagai urusan pekerjaan.

Bagi para pelaku bisnis startup dan UMKM, perangkat smartphone yang tepat dapat menjadi pendukung utama untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, baik yang berhubungan dengan pekerjaan, maupun untuk kepentingan pribadi.

Layar yang lebar untuk Note20 Ultra dan layar yang compact dari Note20 memungkinkan Anda melakukan kegiatan produktivitas multimedia seperti presentasi, membuat catatan dengan S Pen, atau sebagai sarana rehat dengan menonton film seri. Layar yang dilengkapi Dynamic AMOLED 2X untuk Note20 Ultra dan Super AMOLED Plus untuk Note20 adalah salah satu yang tertinggi dikelasnya. 

Galaxy Note 20 Series

Perangkat smartphone bisa dipandang sebagai sebuah pengeluaran, namun jika dimaknai sebagai penunjang pekerjaan dan bukan hanya gaya hidup maka perannya malah bisa mendukung berbagai kegiatan operasional perusahaan. Seri Galaxy Note20 dengan segudang fiturnya bisa menggantikan berbagai perangkat lain sehingga memudahkan pekerjaan dengan mobilitas tinggi. Dengan fitur seperti Wireless Dex serta link to Windows bahkan Anda bisa menggunakan smartphone ini untuk pekerjaan desktop.

Perkembangan teknologi internet dengan berbagai tools yang ada bisa dimanfaatkan dan akan maksimal dengan dukungan smartphone yang tepat. Spesifikasi perangkat yang tinggi bisa memberikan dukungan maksimal atas perkembangan teknologi terbaru.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung.

Menilik Perjalanan Inovasi Samsung Galaxy Note dari Masa ke Masa

 

Seperti yang sudah Anda lihat beritanya di mana-mana, Samsung telah merilis Galaxy Note20 dan Note20 Ultra secara resmi. Kita tidak perlu terkejut melihat animo masyarakat yang begitu tinggi terhadap perangkat ini, sebab setiap tahunnya seri Galaxy Note memang selalu menjadi salah satu ponsel yang dinanti-nanti di samping seri Galaxy S.

Seri Note20 sendiri merupakan seri yang cukup istimewa. Bukan semata karena ia merupakan model yang paling baru, atau karena ia dirilis di tengah pandemi, tapi juga karena ia adalah Note generasi ke-10. Namanya boleh beda, tapi sejarah mencatatkan Note20 sebagai generasi ke-10 dari seri smartphone yang pada awalnya memicu kelahiran istilah “phablet” ini.

Samsung Galaxy Note (2011)

Sebagian dari kita mungkin sudah lupa sepenuhnya dengan istilah itu, namun Galaxy Note generasi pertama yang diluncurkan di tahun 2011 memang mengusung slogan “Phone? Tablet? Feel Free, It’s Galaxy Note“. Layarnya luar biasa besar jika dibandingkan dengan smartphone lain di zaman itu: Super AMOLED 5,3 inci dengan resolusi 1280 x 800 pixel. Bahkan Galaxy S II yang dirilis empat bulan sebelumnya pun terkesan mungil jika disejajarkan secara langsung, apalagi iPhone 4S yang juga diluncurkan di tahun yang sama.

Di samping ‘melanggar kodrat’ ukuran layar smartphone, Galaxy Note juga menjadi yang paling unik sendiri di masanya karena didampingi oleh sebuah stylus. Samsung bahkan tidak segan menyiapkan ‘rumah’ buat stylus bernama S Pen tersebut, sehingga konsumen Note bisa menyimpannya dengan mudah saat sedang tidak dibutuhkan.

Pada versi awalnya ini, S Pen memang tidak terkesan terlalu istimewa. Pressure sensitivity yang didukung cuma 256 tingkatan, tapi S Pen pada akhirnya berhasil mendapat tempat di hati konsumennya berkat fitur-fitur pintar yang Samsung sematkan. Salah satu yang paling favorit kala itu adalah, saat S Pen kita arahkan ke layar lalu tombolnya ditekan, perangkat bakal langsung mengambil screenshot dan mempersilakan kita mencorat-coret di atasnya.

Sedangkan dari sisi prosesor, bapak dari segala seri Note ini menghadirkan Exunos 4 yang memiliki fitur unggulan yaitu memungkinkan pengguna menikmati fitur multitasking di dua layar perangkat sekaligus secara simultan. Dari sisi RAM seri pertana Note ini memiliki kapasitas 1GB dengan dukungan baterai 2500mAh.

Samsung Galaxy Note II (2012)

Melanjutkan jejak Galaxy Note orisinal, Galaxy Note II datang setahun setelahnya sembari membawa layar yang lebih besar lagi di angka 5,5 inci. Generasi keduanya ini juga mulai menunjukkan kecenderungan untuk menjadi ponsel Samsung dengan spesifikasi yang terbaik, dan itu dibuktikan lewat penggunaan prosesor quad-core setelah sebelumnya cuma dual-core, serta baterai berkapasitas 3.100 mAh, yang di masa tersebut tergolong amat besar.

Selain penyempurnaan pada perangkat, Samsung tidak lupa membenahi S Pen yang mendampinginya, meningkatkan pressure sensitivity-nya menjadi 1.024 tingkatan, sehingga pengguna bisa menulis atau menggambar di atas layar secara lebih presisi. Belajar dari kesuksesan sebelumnya, Samsung juga menambah semakin banyak fungsionalitas pada tombol tunggal S Pen di Note II.

Samsung Galaxy Note3 (2013)

Lewat Note3, Samsung pada dasarnya ingin mengangkat derajat perangkat ini ke level yang lebih premium lagi dengan menerapkan rancangan yang terlihat lebih mewah. Tanpa harus terkejut, ukurannya layarnya lagi-lagi bertambah besar, kali ini dengan bentang diagonal 5,7 inci dan resolusi 1080p, memberikan peningkatan yang amat signifikan dibanding sebelumnya. Uniknya, meski bertambah besar, Note3 malah lebih tipis dan lebih ringan daripada kedua pendahulunya.

Note3 juga menjadi yang pertama menawarkan fitur Air Command, menu berisikan sejumlah shortcut yang akan muncul sesaat setelah pengguna mengeluarkan S Pen dari dalam rumahnya. Juga menarik adalah fitur Action Memos (yang bisa diakses lewat Air Command tadi), yang memungkinkan perangkat untuk membaca tulisan tangan sebagai semacam hyperlink; nomor telepon bisa langsung diklik dan dihubungi, sedangkan alamat bisa langsung dilihat di Google Maps.

Multitasking juga semakin disempurnakan pada Note3, memungkinkan pengguna untuk memindah konten dari satu aplikasi ke yang lain dengan teknik drag-and-drop. Pembaruan-pembaruan seperti ini pada akhirnya menjadikan Note3 semakin cekatan dalam menunjang produktivitas, dan seperti yang bisa kita lihat, tren itu masih dilanjutkan hingga sekarang.

Samsung Galaxy Note4 dan Note Edge (2014)

note4 edge

Memasuki generasi keempatnya, seri Note mulai diperlakukan sebagai ajang demonstrasi kecanggihan teknologi display yang Samsung kembangkan. Untuk pertama kalinya, ukurannya tidak bertambah besar, akan tetapi resolusinya naik drastis menjadi QHD alias 2560 x 1440 pixel. Note4 juga merupakan Note pertama yang mengemas sistem optical image stabilization (OIS) pada kamera utamanya.

Namun yang lebih menarik lagi justru adalah kehadiran perangkat bernama Note Edge. Mungkin sebagian dari Anda masih ingat, Note Edge adalah ponsel pertama yang memiliki layar dengan sisi samping yang melengkung mengikuti kontur bodi. Yang melengkung memang cuma satu sisi kala itu, namun kalau bukan karena Note Edge, industri mungkin bakal lebih terlambat mengadopsi gaya desain semacam ini.

S Pen di Note4 juga sudah di-upgrade secara dramatis, kali ini dengan pressure sensitivity hingga 2.048 tingkatan, atau dua kali lipat sebelumnya. Satu fitur favorit dari S Pen milik Note4 adalah Smart Select, yang memungkinkan pengguna untuk menyeleksi teks maupun gambar layaknya menggunakan mouse di komputer.

Samsung Galaxy Note5 (2015)

note5

2015 bisa dibilang merupakan tahun di mana istilah phablet mulai jarang digunakan. Salah satu alasannya, Apple kala itu sudah mulai berjualan smartphone berlayar besar, yakni iPhone 6 Plus. Tentu saja ini menjadi tantangan tersendiri buat Samsung, terutama berkaitan dengan bagaimana mereka bisa meningkatkan build quality seri Note, apalagi setelah topik “Bendgate” sempat meledak di internet kala itu.

Hasilnya adalah Note5 yang mengadopsi konstruksi serba logam dan panel belakang berlapis kaca yang melengkung di bagian samping. Layarnya tetap 5,7 inci, tapi tetap fenomenal berkat resolusi 1440p. Lagi-lagi Samsung juga tidak mau tanggung-tanggung perihal spesifikasi, dan RAM 4 GB yang dimiliki Note5 merupakan salah satu yang terbesar di tahun 2015.

Samsung Galaxy Note5 juga menjadi smartphone pertama yang didukung Exynos 7420, prosesor fabrikasi 14nm FinFET pertama di dunia. Exynos 7420 mampu meningkatkan performa perangkat sekaligus memperpanjang umur baterai.

 

S Pen milik Note5 turut menerima banyak pembaruan. Dari segi desain, ini merupakan S Pen pertama yang ujung belakangnya dilengkapi tombol ala bolpoin. Tombol ini harus ditekan agar S Pen bisa keluar dari bodi Note5, dan saat tersimpan, tidak ada sedikit pun bagian S Pen yang menonjol. Terkait fitur, salah satu yang baru kala itu adalah kemampuan untuk mengambil screenshot satu laman penuh (dari atas sampai bawah), serta fitur untuk membuat memo selagi layar perangkat masih terkunci.

Samsung Galaxy Note 7 (2016)

note7

Sebelumnya, saya akan menjawab pertanyaan “Mana Galaxy Note 6?” terlebih dulu. Tidak ada, sebab Samsung kala itu tidak mau konsumen berpikiran bahwa perangkat ini lebih inferior daripada Galaxy S7 (yang dirilis di tahun yang sama) hanya karena angka pada namanya tertinggal.

Note7 mungkin adalah satu-satunya model yang tidak ingin Samsung bahas secara mendetail. Mungkin Anda masih ingat kasus fatal yang diakibatkan oleh baterai milik ponsel ini, yang berujung pada penghentian penjualannya, meski pada akhirnya Samsung berhasil membenahinya dan merilis ulang perangkat ini dengan nama Galaxy Note Fan Edition.

Terlepas dari itu, Note7 adalah Note pertama yang mengemas layar dengan samping kiri dan kanan yang melengkung, melanjutkan sekaligus mematangkan tren desain yang dipelopori oleh Note Edge, serta mengikuti rancangan yang diusung Galaxy S7 Edge beberapa bulan sebelumnya. Note7 juga merupakan ponsel pertama Samsung yang dilengkapi konektor USB-C, serta Note terakhir yang dibekali tombol Home.

Samsung tidak lupa menyempurnakan S Pen pada Note7, menjadikannya tahan air serta mendongkrak pressure sensitivity-nya menjadi 4.096 tingkatan. Seperti yang kita tahu, angka ini sampai sekarang masih menjadi standar bahkan untuk seri Note20 sekalipun.

Samsung Galaxy Note 8 (2017)

note8

Sebagai Note pertama yang tidak mengemas tombol Home, Note8 otomatis mengemas layar yang lebih besar lagi setelah ukurannya stagnan di beberapa tahun sebelumnya: 6,3 inci, dengan resolusi 2960 x 1440 pixel. Ini sesuai dengan slogan yang Samsung pakai untuk Note8, yaitu “Do bigger things“.

Spesifikasi lagi-lagi juga menjadi sorotan utama, dengan kapasitas RAM 6 GB LPDDR4 yang bahkan lebih besar lagi ketimbang milik Galaxy S8 dan S8 Plus. Prosesor teknologi RAM 10nm ini diproduksi Samsung sendiri untuk memaksimalkan layar perangkat yang besar. Note8 juga dikenal pada masanya karena mengusung sepasang kamera belakang (satu Wide-angle, satu Telephoto), dan keduanya sama-sama dilengkapi OIS.

Meski ada banyak perubahan dari sisi hardware, Note 8 rupanya mengemas S Pen yang tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Kendati demikian, penyempurnaan dari sisi software tetap diterapkan. Beberapa yang populer di antaranya adalah fitur terjemahan yang berlaku untuk satu kalimat penuh ketimbang per kata, serta penyempurnaan fitur Screen Off Memos milik Note5, yang di Note8 bisa di-pin pada lock screen.

Samsung Galaxy Note9 (2018)

note9

Secara fisik, Note9 sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda dari Note8, meski memang wujudnya lebih mengotak. Layarnya sedikit membengkak menjadi 6,4 inci, dan lagi-lagi RAM-nya digenjot lebih jauh menjadi 8 GB. Sejarah juga mencatat Note9 sebagai salah satu ponsel pertama yang dibekali penyimpanan internal berkapasitas 512 GB.

Secara keseluruhan, tema yang Note9 angkat tidak jauh-jauh dari “lebih besar”, atau “lebih tinggi”. Bahkan kapasitas baterainya pun ikut meningkat menjadi 4.000 mAh, sebuah upgrade yang sangat signifikan dibanding baterai 3.300 mAh milih Note 8.

Namun salah satu perubahan terbesar yang Note9 perkenalkan justru terletak pada stylus-nya. Well, sejak Note9, S Pen tidak bisa lagi dikategorikan sebagai stylus saja, sebab Samsung telah menambahkan konektivitas Bluetooth LE agar S Pen juga dapat berfungsi sebagai remote control, baik untuk mengaktifkan tombol shutter kamera dari jauh, atau untuk membolak-balik slide presentasi.

Penambahan Bluetooth berarti S Pen membutuhkan asupan energi, namun ketimbang menyematkan baterai konvensional, Samsung memilih solusi yang lebih cerdas dalam bentuk komponen supercapacitor pada S Pen. Jadi selama tersimpan di bodi Note9, S Pen akan di-charge secara otomatis. Proses pengisiannya juga sangat cepat; 40 detik charging saja sudah bisa memberikan daya yang cukup untuk 200 kali klik tombol S Pen.

Samsung Galaxy Note10 dan Note10+ (2019)

note10+

Untuk pertama kalinya, seri Note hadir dalam dua ukuran yang berbeda. Note10 mengemas layar 6,3 inci, sedangkan Note10+ dengan layar 6,8 inci, dua-duanya sama-sama mendukung konten berformat HDR10+, serta dibekali sensor sidik jari ultrasonik di baliknya. Desainnya pun jauh lebih cantik dan premium berkat layar hole-punch yang menyisakan hanya secuil bezel di atas dan bawah.

Tanpa harus terkejut, Samsung lagi-lagi menambahkan kapasitas RAM-nya; pada Note10+, konsumen bisa memilih varian yang mengemas RAM 12 GB. Dibandingkan sebelumnya, jumlah kameranya bertambah dua, namun yang lebih menarik adalah fitur-fitur videografi seperti Video Bokeh, Zoom-in Mic, maupun Super Steady.

Tentunya mustahil membahas seri Note tanpa menyinggung soal S Pen. Pada duo Note10 ini, konstruksi S Pen terasa semakin solid berkat desain unibody, dan Samsung juga sudah meningkatkan efisiensinya agar bisa tahan lebih lama saat digunakan sebagai remote control. Secara keseluruhan, S Pen milik Note10 dan Note10+ lebih nyaman digunakan selagi masih mempertahankan fitur-fitur pintar milik pendahulunya.

Samsung Galaxy Note20 dan Note20 Ultra (2020)

Note20

Dan tibalah kita pada iterasi terkini seri Note. Samsung sekali lagi membuktikan kepemimpinannya di bidang display, khususnya pada Note20 Ultra. Bentang diagonalnya memanjang lagi menjadi 6,9 inci  WQHD+ Dynamic AMOLED 2X, sekaligus semakin menyusutkan ukuran bezel yang mengapitnya. Resolusinya 3088×1440, dengan refresh rate-nya sudah dilipatgandakan menjadi 120 Hz. 

Teknologi Dynamic AMOLED 2X memungkinkan Samsung Galaxy Note20 Ultra menghadirkan tingkat kecerahan pada 1.500 nits. Selain layar dengan refresh rate 120Hz, Samsung Galaxy Note20 Ultra dilengkapi dengan touch sampling rate 240Hz. Dengan ini pengguna bisa menikmati respons sentuhan yang cepat baik dengan tangan atau S Pen. Galaxy Note20 dan Galaxy Note20 Ultra sudah mendukung sertifikasi HDR10+ untuk membantu pengguna untuk menikmati warna dan kontras di setiap frame adegan video, mendukung hasil akhir yang lebih baik.

Spesifikasi lain sejatinya tidak perlu ditanya lagi. Apa yang terbaik di industri saat ini ada pada Note20 Ultra, demikian pula kameranya, yang telah mewarisi sejumlah kelebihan milik Galaxy S20 Ultra. Secara lengkap, Note20 Ultra mengemas kamera utama 108 megapixel f/1.8, kamera Ultra Wide 12 megapixel f/2.2, serta kamera periskop atau Telephoto 12 megapixel dengan 5x optical zoom.

S Pen milik Note20 Ultra juga merupakan yang paling superior dengan latency hanya 9 milidetik. Latency serendah ini, dipadukan dengan refresh rate layar 120 Hz, pastinya dapat menyajikan pengalaman menulis atau menggambar yang sangat mendekati kombinasi kertas dan bolpoin.

Ketika membahas tentang sisi spesifikasi lain, seri Galaxy Note20 menghadirkan Exynos 990 dengan fabrikasi nanometer yang bisa menghemat baterai, lalu 19% peningkatan performa CPU dan 13% pada GPU dibandingkan Exynos pendahulunya. Optimasi AI juga dimungkinkan dengan Exynos seri ini, termasuk juga untuk kamera yang bisa lebih mengenali objek yang difoto dengan mengatur pencahayaan atau mengurangi noise secara otomatis.

Untuk urusan multimedia dan gaming, Exynos 990 mampu merekam video 8K pada 30fps, lalu refresh rate 120Hz, Mengambil video, editing atau bermain game akan menyenangkan dengan perangkat ini. Baterai hingga 4.500mAh dipadu teknologi Super Fast Charging 25W yang mampu mengisi daya 50% hanya dalam waktu 30 menit dan Fast Wireless Charging 2.0 dan Wireless PowerShare untuk mengisi daya Galaxy Buds. Kombinasi ini tentunya salah satu kombinasi terbaik untuk sebuah smartphone. 

 

Informasi tentang pre-order Galaxy Note20 dan Note20 Ultra:

Samsung membuka pre-order Galaxy Note20 Series dari 6 Agustus hingga 19 Agustus 2020. Ada penawaran menarik selama masa pre-order seperti: 

  • Galaxy Note20 dibanderol dengan harga Rp14.499.000. Setiap pemesanan akan disertai dengan e-voucher untuk pembelian Galaxy Buds+ senilai Rp2.399.000. 
  • Galaxy Note20 Ultra varian 256GB memiliki harga Rp17.999.000, sementara varian 512GB dibanderol senilai Rp19.999.000. Setiap pemesanan Galaxy Note 20 Ultra akan disertai dengan e-voucher untuk pembelian Galaxy Buds Live senilai Rp2.599.000. 

Peserta pre-order juga bisa mendapatkan Bank Cashback hingga Rp1.000.000 dengan bunga cicilan 0% dan periode hingga 24 bulan bila menggunakan mitra-mitra Bank Samsung di Indonesia. Sedangkan bagi yang sudah melakukan Handraiser dan melanjutkan dengan pembelian akan mendapatkan smart case cover senilai Rp699.000. 

Pre-order dan informasi lebih lengkap bisa cek di tautan ini www.galaxylaunchpack.com dan layanan e-commerce yang telah bekerja sama dengan Samsung untuk pre-order, seperti Lazada, JD.ID, Blibli, Shopee, Tokopedia, Eraspace, Bukalapak, Akulaku, Bhinneka.com, Dinomarket, dan Globalteleshop. 

 

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung.

Samsung Luncurkan Galaxy Note20, Note20 Ultra, dan Z Fold2

Seperti yang sudah diprediksi, Samsung akhirnya menyingkap secara resmi Galaxy Note versi baru, yakni Note20 dan Note20 Ultra. Juga seperti yang sudah diperkirakan, keduanya sama-sama mengusung spesifikasi kelas wahid.

Kita mulai dari Note20 Ultra terlebih dulu, sebab inilah model yang benar-benar tanpa kompromi. Di Amerika Serikat, banderol harganya dipatok mulai $1.299, dan di rentang harga itu tentu konsumen mendambakan yang terbaik dari Samsung.

Benar saja, dari segi fisik saja, Note20 Ultra sudah kelihatan lebih premium ketimbang seri Note10, terutama berkat bezel layar yang bahkan lebih tipis lagi. Bezel yang nyaris tidak ada ini mengapit layar AMOLED 6,9 inci beresolusi 3088 x 1440 pixel, dan tentu saja Samsung tidak lupa menyematkan dukungan refresh rate 120 Hz di sini. Layar ini juga luar biasa terang dengan tingkat kecerahan maksimum 1.500 nit.

Sepintas layarnya terdengar identik dengan milik S20 Ultra, namun kalau soal performa, Note20 Ultra lebih unggul berkat chipset Qualcomm Snapdragon 865+. Saya belum tahu apakah versi yang dijual di Indonesia bakal membawa spesifikasi yang berbeda; apakah akan ditenagai chipset Exynos 990 yang sama seperti milik S20 Ultra, atau ada chipset lain yang lebih baru lagi.

Melengkapi prosesornya adalah pilihan RAM 8 GB atau 12 GB, storage internal berkapasitas 128 GB, 256 GB atau 512 GB (plus slot microSD), dan baterai 4.500 mAh. Sekali lagi kalau soal spesifikasi, ada baiknya kita menunggu pengumuman resmi dari Samsung Indonesia.

Untuk kameranya, tonjolan masif di belakang itu dihuni oleh tiga modul: kamera utama 108 megapixel f/1.8, kamera ultra-wide 12 megapixel f/2.2, dan kamera periskop 12 megapixel yang menawarkan 5x optical zoom atau 50x digital zoom. Tepat di bawah LED flash-nya, kita juga bisa melihat sebuah sensor laser autofocus. Beralih ke depan, ada kamera selfie 10 megapixel dengan Dual Pixel AF.

Lalu kalau ditanya apa alasan terkuat untuk membeli Note20 Ultra ketimbang S20 Ultra, maka jawabannya tentu saja adalah S Pen. Stylus milik Note20 Ultra ini punya dimensi yang sama persis seperti milik Note10, akan tetapi latency-nya sudah dipangkas hingga menjadi 9 milidetik saja, atau hampir lima kali lebih rendah daripada sebelumnya.

Berkat latency serendah itu, tentu saja pengguna bakal mendapat pengalaman menulis atau menggambar yang lebih baik lagi, yang nyaris tidak berbeda dari mencorat-coret di atas kertas. Satu hal yang agak disayangkan adalah, Samsung memindah slot untuk menyimpan S Pen ke sebelah kiri pada duo Note20 ini.

Note20 non-Ultra tapi juga bukan Lite

Oke, saatnya beralih ke Note20 biasa. Jujur saya agak bingung dengan perangkat yang satu ini. Pasalnya, meski dihargai paling murah $999, perangkat ini terkesan terlalu banyak kompromi. Di beberapa aspek, bahkan Galaxy S20 biasa saja kedengaran jauh lebih menarik ketimbang Note20, kecuali Anda benar-benar melihat S Pen sebagai prioritas.

Lihat saja layarnya, yang merupakan panel AMOLED 6,7 inci beresolusi 2400 x 1080 pixel, dengan refresh rate 60 Hz. Bukan salah ketik, tapi memang kenyataannya cuma 60 Hz. Aneh memang, apalagi mengingat semua seri S20 datang membawa layar 120 Hz, dan seandainya ini Note20 Lite yang dibicarakan, saya sih tidak akan terkejut. Desain layarnya pun berbeda dari Note20 Ultra; ujung-ujungnya lebih membulat, dan sisi sampingnya tidak melengkung mengikuti kontur bodi.

Terkait spesifikasi, Note20 turut ditenagai oleh chipset Snapdragon 865+ untuk versi yang dijual di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya. RAM-nya cuma tersedia dalam kapasitas 8 GB, sedangkan pilihan storage internalnya mencakup 128 GB atau 256 GB (tanpa slot microSD). Kapasitas baterainya sedikit lebih kecil ketimbang kakaknya di angka 4.300 mAh.

Lanjut mengenai kamera, tonjolan milik Note20 rupanya tidak sebengkak pada Note20 Ultra, tapi spesifikasinya memang juga berbeda: kamera utama 12 megapixel f/1.8 dengan Dual Pixel AF, kamera ultra-wide 12 megapixel f/2.2, dan kamera telephoto 64 megapixel f/2.0 dengan 3x hybrid zoom. Kamera depannya sama persis meski ukurannya kelihatan lebih besar di layarnya yang lebih kecil.

Kolaborasi dengan Microsoft

Samsung Galaxy Note20 Ultra Link to Windows

Hardware baru sebagian dari cerita lengkap seputar seri Note20, sebab Samsung turut mengumumkan sejumlah hasil kolaborasinya dengan Microsoft yang sangat menarik. Yang pertama berkaitan dengan fitur unggulan seri Note sendiri, yakni S Pen. Semua coretan-coretan yang pengguna buat di aplikasi Samsung Notes nantinya dapat tersinkronisasi secara otomatis ke Microsoft OneNote maupun Outlook versi web.

Ini berarti semua catatan yang pengguna buat di smartphone bisa langsung muncul di laptop dengan menggunakan layanan-layanan dari Microsoft tersebut. Fitur sinkronisasi yang sama juga berlaku untuk aplikasi Samsung Reminders, yang kontennya bisa pengguna lihat langsung di Microsoft To Do, Teams, maupun Outlook.

Juga menarik adalah pembaruan yang diterapkan pada fitur Link to Windows beserta aplikasi Your Phone di Windows 10. Pada seri Note20, kombinasi keduanya tidak cuma menghadirkan akses ke notifikasi maupun galeri foto saja di laptop yang terhubung, melainkan juga akses ke seluruh aplikasi yang terdapat di ponsel.

Multitasking pun turut didukung, yang berarti lebih dari satu aplikasi di Note20 bisa pengguna buka di laptop secara bersamaan. Kalau memang sering dibuka, aplikasinya bahkan bisa di-pin ke taskbar atau Start Menu Windows 10.

Terakhir, Samsung juga akan menyediakan bundel khusus Note20 yang meliputi akses gratis layanan Xbox Game Pass Ultimate selama tiga bulan di negara-negara tempat layanan itu tersedia, plus controller inovatif buatan PowerA. Seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya, per 15 September nanti, layanan cloud gaming Project xCloud akan resmi meluncur sebagai bagian dari Xbox Game Pass Ultimate, dan itu berarti konsumen Note20 bisa langsung memainkan 100 lebih game Xbox mulai pertengahan September.

Galaxy Z Fold2

Di samping Note20 dan Note20 Ultra, Samsung turut mengungkap Galaxy Z Fold2 yang membawa banyak sekali penyempurnaan jika dibandingkan dengan pendahulunya. Dalam posisi terlipat pun, Z Fold2 sudah terlihat jauh lebih menarik berkat layar bagian luar yang membentang dari ujung ke ujung dengan ukuran 6,2 inci.

Saat dibuka, giliran layar 7,6 inci yang menyambut pengguna. Baik di luar maupun dalam, pengguna tak akan menjumpai poni. Sayangnya Samsung belum membeberkan spesifikasinya secara lengkap, tapi mereka sempat menyebut refresh rate 120 Hz untuk layar bagian dalamnya, serta konstruksi layar keseluruhan yang lebih kokoh.

Bukan cuma layarnya, engselnya pun juga ikut dimatangkan lebih jauh lagi. Semua pembaruannya tentu didasari oleh berbagai masukan dari pengguna Fold generasi pertama dan pengguna Z Flip. Alhasil, engsel milik Z Fold2 sekarang bisa menahan posisi di berbagai sudut seperti Z Flip, dan ini tentunya bisa mewujudkan lebih banyak skenario penggunaan.

Di titik ini mungkin konsumen Galaxy Fold dan Z Flip terdengar seperti kelinci percobaan, tapi yang namanya produk generasi pertama memang seperti itu, dan sekarang semestinya Z Fold2 sudah jauh lebih matang dan tak lagi terkesan eksperimental.

Seperti yang bisa kita lihat, fisik Z Fold2 juga terlihat jauh lebih elegan berkat tebal bodi yang menyusut menjadi 6 mm (dalam posisi terbuka). Meski menipis, Z Fold2 rupanya mengusung kapasitas baterai yang sedikit lebih besar daripada pendahulunya di angka 4.500 mAh. Lebih lengkapnya soal Z Fold2 baru akan Samsung umumkan pada tanggal 1 September.

Sumber: Samsung.