Tag Archives: notebook profesional

Dua Laptop ‘Slim Bezel’ Baru MSI Menyapa Para Pengunjung Computex 2018

Sebagai pemain utama di ranah laptop gaming, jejeran perangkat ‘gamer nomaden’ MSI selalu mendominasi booth pameran di Computex, dan tahun ini bukanlah perkecualian. Tapi sejak diungkapnya GS65 Stealth Thin, Anda mungkin melihat sedikit perubahan arahan desain produk mereka. Di sana, MSI menerapkan rancangan yang lebih serius, sehingga ia juga atraktif bagi kalangan profesional.

GS65 Stealth Thin, GT75 Titan Core i9, GE63 Raider RGB Edition dan sejumlah notebook gaming lain telah mendarat di Indonesia sejak bulan April. Dan tanpa pengumuman kartu grafis Nvidia baru di Computex 2018 (GPU yang digunakan MSI di laptop mereka), produk-produk ini akan menjadi andalan MSI hingga beberapa bulan ke depan. Meski demikian, produsen tetap mengungkap kejutan menarik di pameran komputer terbesar di Asia itu.

Ada dua laptop baru yang Micro-Star International pamerkan di Computex 2018, dan dua-duanya mungkin di luar dugaan Anda. Mereka mengusung arahan desain ultra-thin, namun punya target konsumen berbeda: Prestige PS42 ditujukan untuk para pebisnis dan desainer, sedangkan GF63 merupakan notebookmainstream‘ buat menangani game-game eSport.

 

Prestige PS42

Lineup Prestige sempat diperkenalkan di Indonesia tiga tahun silam, tetapi kiprahnya tidak terlalu lama. Menariknya, dari diskusi bersama tim MSI, ada indikasi mereka akan membawa varian barunya ke tanah air. Prestige PS42 ialah salah satu laptop non-gaming paling ramping yang pernah MSI racik. Namun terlepas dari tubuhnya yang tipis, performa PS42 siap mengungguli produk-produk sekelas dari kompetitor.

MSI3 2

MSI3 4

Prestige PS42 menyuguhkan Anda layar 14-inci FHD berbingkai hanya 5,7mm yang disematkan pada tubuh berketebalan 15,9mm. Body berbobot 1,19kg itu tersusun atas material aluminium brushed tanpa pewarna tambahan. Saya pribadi menyukai pendekatan ini, memberikan kesan elegan sekaligus minimalis dan industrial. Selanjutnya, MSI memanfaatkan engsel 180 derajat sehingga layar bisa disejajarkan dengan tubuh, mencantumkan backlight LED putih di keyboard, serta membubuhkan brand baru di bagian punggung.

MSI3 1

MSI3 5

Untuk menangani tugas yang Anda limpahkan padanya, PS42 mengandalkan prosesor Intel Core i7 U generasi kedelapan, kartu grafis Nvidia GeForce MX150, memori RAM maksimal 16GB serta penyimpanan berbasis SSD M.2. Kemudian, baterai internalnya menjanjikan waktu aktif hingga 10 jam.

 

GF63

Banyak orang setuju, GS65 Stealth Thin ialah ultrabook gaming high-end paling anggun buatan MSI. Tapi jika modal Anda sedang terbatas, produsen sudah menyiapkan alternatif yang jauh lebih terjangkau. GF63 menyajikan sejumlah elemen yang ada pada GS65: bezel tipis, tubuh cukup ramping (21,7mm), bobot ringan (1,86kg), body aluminium berwarna hitam dengan finishing brushed, serta penggunaan engsel 180 derajat. Lalu sebagai jendela ke dunia digital, Anda dihidangkan layar 15,6-inci 1920x1080p.

MSI3 6

MSI3 7

MSI tampaknya mencoba bereksperimen lebih jauh di sisi desain GF63. Silakan balik laptop ini, dan Anda akan menemui ventilasi ala huruf X. Untuk keyboard-nya, produsen mencantumkan LED backlight berwarna merah. Di produk ini, MSI meramu sendiri bagian papan ketiknya tanpa dukungan SteelSeries.

MSI3 10

MSI3 11

Konfigurasi hardware GF63 mengindikasikan spesialisasi laptop buat menangani judul-judul permainan eSport. MSI membenamkan Intel Core i7 8th-Gen, RAM maksimal 32GB, penyimpanan berbasis HDD SATA, serta baterai 51WHr yang bisa menjaga GF63 tetap aktif selama tujuh jam lebih tanpa perlu tersambung ke sumber listrik. Tersedia dua varian GF63, masing-masing dipersenjatai kartu grafis berbeda: 8RC dengan GeForce GTX 1050, dan 8RD ber-GPU GeForce GTX 1050 Ti.

MSI3 8

 

Harga dan ketersediaan

Karena Computex 2018 adalah momen penyingkapan perdana GF63 dan Prestige PS42, MSI masih belum mengumumkan harga resmi keduanya. Produsen berencana untuk meluncurkan GF63 dan Prestige PS42 di kuartal ketiga 2018.

[Review] Notebook ‘Elite’, MSI Prestige PX60 2QD

Brand Prestige dihadirkan setelah MSI mengukir reputasi di ranah notebook gaming. Ia disiapkan sebagai platform produktif bagi pekerja bidang kreatif seperti desainer atau fotografer yang belum membutuhkan workstation. Sejumlah kapabilitas khusus telah disiapkan demi menunjang kebutuhan tersebut, tapi terdapat pula elemen-elemen familier di dalam.

Sang produsen Taiwan berusaha memberikan identitas berbeda bagi seri Prestige, terutama dari sisi penampilan. PX sengaja diramu lebih tipis dan ringan dibanding saudarinya, Prestige PE, dengan pemilihan warna serupa. Buat memasarkan Prestige, MSI mengangkat tema ‘profesional dan elit bisnis’, dan saya akan mencoba menilai mutunya dari perspektif tersebut.

Saya berkesempatan menjajal Prestige PX60 2QD selama beberapa minggu. Varian ini bukanlah tipe terbaru (6QD), masih mengusung chip Intel Haswell, namun dalam periode uji coba, hardware yang tak begitu baru tidak menghalangi laptop bekerja dengan optimal. Dan di artikel ini, saya akan mengulasnya secara lengkap dari luar dan dalam. Silakan disimak.

Design

Demi memastikan Prestige kontras produk gaming, MSI memilih komposisi warna yang bertolak belakang. Brushed aluminium berwarna perak mengisi bagian punggung dan area keyboard, kemudian frame layar dan bawah body-nya memanfaatkan plastik hitam. LED biru keyboard backlight menggantikan merah di G Gaming Series, dan tidak ada logo menyala di belakang layar.

MSI Prestige PX60 2QD 19

MSI Prestige PX60 2QD 27

Pengguna laptop gaming MSI mungkin merasakan sensasi deja vu saat mengangkat display. Hal itu dikarenakan PX60 2QD mengadopsi tubuh ultrabook gaming GS60 2PE – dengan tombol power ber-LED, grille speaker Dynaudio, garis lekukan trapesium, lampu indikator, penempatan touchpad serta keyboard full-size-nya yang identik. Layar 15,6-inci di sana bahkan juga sama-sama bergerak seluas 160-derajat. Penampilannya memang tidak benar-benar baru, tapi memberi kesan simpel dan serius.

MSI Prestige PX60 2QD 24

MSI Prestige PX60 2QD 22

Khususnya buat PX60, MSI terlihat memprioritaskan wujud dan portabilitas. Dari dimensi dan bobotnya (390x266x20mm, berat 2,1-kilogram), laptop memberikan perlawan keras pada Acer Aspire V Nitro, dan bahkan mengusik Dell XPS 15. Tubuhnya yang melebar dimanfaatkan oleh MSI buat menyajikan area ketik yang luas.

MSI Prestige PX60 2QD 17

MSI Prestige PX60 2QD 35

Connectivity

Lubang-lubang heat sink diarahkan ke belakang, dan segala konektivitas penting bisa Anda tamukan di sisi samping, termasuk colokan power. Di kiri ada dua port USB 3.0 dan dua jack audio microphone-in/out, lalu di kanan tersedia port LAN, HDMI, satu slot USB 3.0 lagi, card reader SD dan mini-DisplayPort. Sambungan wireless-nya meliputi Wi-Fi 802.11 ac dan Bluetooth 4.0.

Untuk keperluan bisnis, saya rasa tiga port USB masih kurang banyak.

Build quality

MSI berhasil memastikan aluminium dan plastik terpadu dengan mantap. Tekanan dari belakang panel tidak memberi efek pada LCD, lalu tubuhnya tak banyak bergerak ketika menerima tekanan. Namun penggunaan material berbeda memang berdampak pada penampilan. Contohnya di engsel dan area-area sambungan, pertemuan kedua material tampak jelas. Dan saya penasaran, mengapa MSI memilih engsel dari plastik, bukan logam?

MSI Prestige PX60 2QD 20

Sejauh ini saya belum menemukan problem dari build quality-nya, tapi saya mendeteksi potensi kelemahan, terutama dalam penggunaan di waktu lama: mengangkat layar dari ujung menyebabkannya sedikit melengkung, lalu display akan bergetar saat Anda mengubah posisinya atau sekedar menggeser laptop. Dan khususnya di unit review ini, bingkai kanan atas akan mengeluarkan bunyi sewaktu ditekan.

MSI Prestige PX60 2QD 28

MSI mengerti bahwa banyak di antara konsumen mereka yang mebutuhkan akses mudah ke bagian internal laptop. Di PX60, Anda cukup membuka baut untuk melepas panel maintenance.

MSI Prestige PX60 2QD 26

Display

Layar non-touch full-HD 15,6-inci merupakan aspek andalan MSI di PX60. Di acara peluncuran Prestige di Indonesia, produsen menjelaskan bagaimana tiap-tiap panel mereka kalibrasi demi menyuguhkan output gambar bermutu serta jangkauan sRGB yang luas. Upaya mereka memang tidak sia-sia. Walau masih belum jauh melampaui kompetitor, kualitas PX60 2QD berada di atas rata-rata. Warnanya sangat akurat, rasio kontras berada di level 1.054 banding 1, lalu sRGB-nya mencapai 98 persen.

MSI Prestige PX60 2QD 16

Tekstur matte di sana meminimalisir efek pantulan, namun fitur favorit saya sendiri adalah MSI True Color. Dengannya, Anda bisa memilih preset warna, misalnya Gamer, Anti-Blue, sRGB, Designer, Office dan Movie. Lalu pengguna juga dapat mengatur setting lebih rinci: Anti-blue menyediakan opsi browsing sampai membaca, kemudian di Gamer ada dibebaskan mengutak-atik slider contrast, gamma sampai RGB.

MSI Prestige PX60 2QD 04

Khususnya di Movie dan Office, brightness sedikit dikurangi, namun tidak membuatnya jadi gelap. Untuk sehari-hari, saya sering memakai mode Multimedia di Anti-Blue – tidak terlalu kuning dan tapi juga tak menyebabkan mata cepat lelah.

Keyboard, touchpad & palm rest

Papan ketik di PX60 2QD istimewa. Tombol-tombolnya kokoh dan empuk, tiap tekanan ke bawah terasa konsisten. Tuts huruf mempunyai ukuran 1,5×1,5-cm, dengan gap kurang lebih 4-milimeter. Secara keseluruhan, Anda memperoleh zona mengetik yang lega. Masalahnya hanya terletak pada layout

MSI Prestige PX60 2QD 30

Touchpad terlalu menjorok ke kiri palm rest, dan ketika mengetik, sering sekali pangkal jempol tak sengaja menyentuhnya dan teregistrasi sebagai input. Hal ini jadi sangat menjengkelkan sewaktu bermain game. Akan lebih baik jika ia digeser sedikit lebih ke tengah.

MSI Prestige PX60 2QD 29

Permukaan di touchpad berukuran 10,5×7-sentimeternya terasa kurang halus. Di sana tersembunyi dua tombol mouse yang sayangnya tidak begitu empuk. Bagi saya, lebih mudah klik dengan mengetuk touchpad ketimbang menekannya, kecuali jika ‘terpaksa’ klik kanan.

MSI Prestige PX60 2QD 32

Hardware

Via Speccy, Anda dapat melihat daftar konfigurasi hardware serta OS Prestige PX60 2QD di bawah ini:

MSI Prestige PX60 2QD 01

MSI Prestige PX60 2QD 02

MSI Prestige PX60 2QD 03

Benchmark

Saya menggunakan empat software benchmark buat menakar performa notebook: Unigine Heaven 4.0, Valley 1.0, Monster Hunter Online Benchmark dan Final Fantasy IX Heavensward Benchmark. Khususnya di kedua aplikasi Unigine, saya menonaktifkan anti-aliasing, tesselation diposisikan di normal, memilih API DirectX 11, kualitas high, di resolusi 1920×1080. Skor terbaiknya ialah sebagai berikut:

MSI Prestige PX60 2QD 09

MSI Prestige PX60 2QD 08

Di Monster Hunter Online, resolusi saya pasang di full-HD, full-screen dan anti-aliasing 4x MSAA. Nilai tertingginya belum menembus 4000.

MSI Prestige PX60 2QD 06

MSI Prestige PX60 2QD 07

Kemudian di FFIX Heavensward, PX60 dapat mencapai ‘very high‘ dengan menggunakan standar high untuk laptop, di resolusi 1080p.

MSI Prestige PX60 2QD 05

Using experience

Di masa uji coba ini, Prestige PX60 2QD saya gunakan untuk bekerja serta bermain. Terlepas dari kendala pada touchpad, keyboard-nya yang jempolan memastikan kegiatan mengetik artikel sehari-hari berjalan lancar. Menyalakannya berjam-jam memang membuat suhu palm rest menghangat, tapi tidak di luar batas kewajaran. Suara fan baru bertambah kecang sewaktu masuk ke game.

MSI Prestige PX60 2QD 33

Memang sulit bagi MSI untuk menghilangkan citra gaming di produknya. Tema ini bukanlah spesialisasi PX60. Namun keberadaan mode Gamer di True Color menggoda saya menginstal Dark Souls 3, GTA V serta memakainya buat menjajal open beta Doom. GeForce GTX 950M di dalam ternyata sanggup menangani judul-judul ini, selama kita menggunakan resolusi kisaran 1376×768 dan mau berkompromi dengan frame rate di 30-an.

MSI Prestige PX60 2QD 13

MSI Prestige PX60 2QD 14

Di Dark Souls 3, saya cuma memperoleh frame rate 20-an di setting high 1080p. Sedangkan saat menurunkannya ke 768p dengan opsi kustom high-max, frame rate permainan stabil di atas 40.

MSI Prestige PX60 2QD 10

MSI Prestige PX60 2QD 11

Seperti GS60, tersedia empat speaker Dynaudio ditambah satu subwoofer buat mendukung segi hiburan. Output-nya cukup lantang serta simbang, dan di nada tinggi, saya tidak mendengar ada statis. Tentu saja, masih ada ruang untuk perbaikan. Seandainya saja speaker bisa lebih keras lagi, dan tidak ada suara-suara keruh saat menghidangkan musik rock.

MSI Prestige PX60 2QD 31

Dalam mengoperasikan PX60 2QD, Anda tidak bisa jauh-jauh dari sumber listrik. Daya tahan baterai non-removeable-nya tergolong rendah. Bahkan di mode Balanced sekalipun, ia sulit mencapai empat jam. Bayangkan repotnya jika Anda harus meng-edit foto di tempat yang tidak menyediakan colokan listrik.

Verdict

Tema gaming sudah mendarah daging di brand MSI, dan wajar elemen tersebut turut memengaruhi penyajian Prestige. Tetapi banyak aspek harus diperhatikan lagi oleh sang produsen, karena jika tidak, hal ini bisa menyampaikan kesan yang keliru. Seolah-olah, MSI hanya sekedar memodifikasi notebook gaming mereka (dalam hal ini GS60) dan menghidangkannya buat khalayak bisnis.

Berbicara soal user profesional, kinerja baterai, keterbatasan konektivitas fisik, dan desain yang terkesan sederhana mungkin menyebabkan mereka keberatan membeli PX60 2QD. Namun kelemahan tersebut dapat terbayarkan berkat tingginya performa hardware notebook (di kelas itu) dan juga kualitas display papan atas. Pertanyaannya, apa yang jadi prioritas Anda?

MSI Prestige PX60 2QD dijajakan di harga premium, hampir selevel Gaming G Series, yaitu Rp 20 jutaan.

MSI Hadirkan Mobile Workstation ‘VR Ready’ Pertama di Dunia

Perkembangan teknologi gaming sangat membantu evolusi virtual reality, dan kepopularitasannya mendorong berbagai nama di industri untuk turut berkecimpung. Sebagai produsen bereputasi, belakangan ini MSI juga tampak sibuk. Beberapa waktu lalu mereka memperkenalkan kartu grafis pendukung headset VR serta notebook gaming bersertifikasi ‘VR ready’.

Namun sepertinya perusahaan dari New Taipei City itu tak puas jika potensi virtual reality terbatas pada ekosistem gaming semata. Di minggu ini, MSI mengungkap varian terbaru produk notebook kelas profesional mereka, yaitu WT72 6QN ProVR. Ia adalah mobile workstation pertama di dunia yang sanggup menangani VR, dibekali chip grafis high-end Nvidia. Dengannya, MSI mencoba membawa VR ke ranah kreasi konten.

MSI WT72 03

“Ciptakan apa saja, dan bekerja di mana saja,” itulah moto yang diusung Micro-Star International dalam penyingkapan WT72 6QN. Jantung dari kapabilitas mobile workstation tersebut ialah GPU Quadro M5500 dan Nvidia DesignWorks VR – serangkaian API, fitur dan library – memungkinkan developer meracik karya berkualitas tinggi berbasis VR.

Lalu karena kartu grafis dioptimalkan oleh vendor software independen (ISV), desainer dipersilakan menjajal kontennya secara langsung dan memodifikasinya dengan software. Berkatnya, manfaat VR bisa segera mereka rasakan: teknologi ini memangkas waktu yang diperlukan buat menciptakan purwarupa dan mempersingkat proses pengembangan. WS72 6QN disiapkan baik untuk desain maupun visualisasi.

MSI WT72 01

Dari sisi penampilan, wujud WT72 6QN ProVR terlihat identik dengan mobile workstation di seri WT72 lain. Anda disuguhkan layar 17,3-inci, ada pilihan resolusi full-HD dan 4K (3840×2160), dan panelnya telah dikalibrasi berdasarkan teknologi True Color. Prosedur ini memastikan penyajian warnanya lebih akurat, mendekati sRGB 100 persen. Untuk sistem input, tersedia keyboard full-sized plus fitur Shortcut Manager untuk menyederhanakan perintah.

Selain kartu grafis Nvidia Quadro, WT72 6QN ProVR dipersenjatai prosesor Intel Xeon E3-1505M v5, RAM DDR4-2133MHz sampai 64-gigabyte, penyimpanan SuperRaid 4 dan hard drive 1TB; serta dapat disambungkan ke tiga monitor eksternal via teknologi Matrix Display demi mempermudah multi-tasking. Dan dengan sertifikasi ISV, perangkat kompatibel ke software buatan AutoDesk, Dassault Systems, PTC, Adobe, dan lain-lain.

MSI WT72 02

Untuk konektivitas, WT72 6QN ProVR dilengkapi enam port USB 3.0, sebuah USB 3.1 type-C (Thunderbolt 3), Mini DisplayPort, HDMI, Killer Gaming Network E2400, Wi-Fi dan Bluetooth 4.1.

Ada tiga varian WT72 6QN yang bisa dipilih, perbedaannya terletak pada jenis prosesor dan resolusi layar. Workstation ini dibanderol mulai dari harga US$ 5.500 sampai US$ 6.900.

Sumber: MSI.