Sejak Nova 2i hingga Nova 3i, lini smartphone Nova series milik Huawei ini memang diposisikan sebagai perangkat kelas mid-range dengan elemen premium.
Pada Huawei Nova 5T, generasi terbaru Nova series ini bisa dibilang sudah naik kelas. Menimbang harganya yang mencapai Rp6.899.000 dan kekompletan fitur-fiturnya, menurut saya Nova 5T bukan lagi berada di kelas mid-range, melainkan bisa diketegorikan sebagai smartphone high-end.
Dari aspek performa, Nova 5T bertenaga chipset yang sama seperti pada perangkat flagship Mate 20 dan P30 series; Kirin 980. Bisa dibilang, Kirin 980 berada pada level yang sama dengan Snapdragon 845.
Konfigurasi quad rear camera-nya sama seperti kebanyakan smartphone quad camera lainnya. Meliputi kamera utama beresolusi tinggi, lensa ultra-wide, depth sensor, dan yang lagi banyak diadopsi akhir-akhir ini ialah lensa macro.
Pada Nova 5T, Huawei menggunakan sensor Sony beresolusi 48MP. Namun yang membedakan Nova 5T dengan yang lain ialah Super Ultra-wide Angle Camera-nya yang beresolusi 16MP. Sisanya masing-masing hanya 2MP sebagai depth sensor dan macro. Video unboxing Huawei Nova 5T bisa dilihat di bawah ini:
Desain Punch FullView Display
Sebelum menguji aspek performa dan kameranya lebih jauh, kita bahas dulu sisi penampilannya. Unit yang saya review berwarna midsummer purple, bila diperhatikan bagian belakangnya memiliki pola logo Nova yang membuatnya terlihat unik.
Body Nova 5T berdimensi 154.3x74x7.8 mm dengan bobot 174 gram, tiap sudutnya agak membulat, kerangkanya dari metal, dan bagian belakangnya punya finishing seperti kaca, kemungkinan menggunakan material komposit sejenis tempered glass.
Pada bagian muka, notch sudah pergi berganti dengan Punch FullView Display. Hanya menyisakan area untuk kamera depan di sudut kiri atas pada panel IPS seluas 6,26 inci.
Resolusi layarnya Full HD+ (1080×2340 piksel) dengan rasio 19.5:9. Dibanding notch, punch hole ini memang tidak begitu mengganggu saat nonton video maupun saat bermain game.
Kelengkapan atributnya, sisi kanan dapat ditemui tombol volume dan tombol power yang terintegrasi dengan sensor sidik jari. SIM tray berada di sisi kiri, hanya punya dua slot untuk nano SIM tanpa slot microSD.
Sementara, di sisi atas terdapat infra red dan mikrofon sekunder. Sedangkan, di sisi bawah ada mikrofon utama, port USB Type-C, dan speaker. Tidak ada jack audio 3,5mm, kabar baiknya Huawei masih menyematkan earphone dengan ujung Type-C pada paket penjualan Nova 5T.
Performa Kirin 980
Kirin 980 merupakan mobile processor yang dibuat pada proses fabrikasi 7nm. Semakin kecil ukuran transistor pada sebuah prosesor, semakin banyak yang bisa dimasukkan ke dalam chipset sehingga performanya juga otomatis meningkat.
SoC ini mengusung CPU Cortex-A76 dan GPU Mali-G76, memiliki dual NPU (neural processor unit) mandiri untuk menangani tugas-tugas AI. Serta, modem smartphone Cat.21 yang mendukung kecepatan hingga 1.4Gbps, dan mendukung RAM LPDDR4X 2,133MHz.
Arsitektur Kirin 980 sendiri terdiri dari CPU octa-core, dual-core turbo performance 2.6 GHz Cortex-A76 yang akan bekerja saat menangani tugas-tugas berat seperti bermain game. Kemudian dual-core 1.92 GHz Cortex-A76 untuk long-term performance seperti aktivitas browsing atau membuka media sosial, dan quad-core 1.8 GHz Cortex-A55 untuk memaksimalkan efisiensi daya ketika smartphone standby.
Hasil benchmark-nya sebagai berikut:
- AnTuTu 227.404
- PCWork 7.868
- Sling Shot 3.721
- Sling Shot Extreme – OpenGL ES 3.1 2.388
- Sling Shot Extreme – Vulkan 2.262
- Geekbench Single-Core 681
- Geekbench Multi-Core 2.254
Bagaimana performanya di dunia nyata? Berjalan pada Android 9.0 Pie dengan sentuhan EMUI 9.1, RAM 8 GB, dan storage 128 GB – membuat sistem operasi pada Nova 5T ini terasa ringan. Pergerakan pada antarmuka dan saat berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya sangat fluid.
Foto produk smartphone ini diambil menggunakan Sony A6400 dalam format Raw dan saya mengeditnya menggunakan Lightroom di Huawei Nova 5T. Proses import, loading saat memuat foto, dan export juga terasa enteng. Sebagai informasi, saat ini saya menggunakan smartphone yang ditenagai chipset Snapdragon 710 yang masih terasa agak berat saat edit foto Raw.
Bagaimana untuk aktivitas gaming? Nova 5T sudah dilengkapi GPU Turbo 3.0 dan sudah ada 25 game populer yang dapat dimainkan dengan fitur ini. Di PUBG Mobile, level grafisnya bisa mencapai HDR dengan frame rate ultra. Game lain yang saya coba ialah Call of Duty dan Mario Mart, semua berjalan mulus.
Huawei juga merancang Nova 5T supaya kompatibel dengan aksesori gamepad model snap-on secara seamless. Gamepad-nya ini cuma berada di satu sisi saja, akan tetapi jumlah tombolnya ada enam di samping sebuah joystick analog.
Baterainya sendiri berkapasitas 3.750 mAh, lengkap dengan dukungan teknologi fast charging 22,5 W yang diklaim dapat mengisi 50% kapasitasnya dalam waktu 30 menit saja.
Konfigurasi Quad Camera
Berkat penggunaan chipset Kirin 980, Nova 5T dibekali dual ISP (image signal processor) baru yang berpengaruh pada kualitas gambar. Total ada lima kamera dengan AI di body Nova 5T. Satu kamera ditempatkan di depan, beresolusi 32MP lengkap dengan fitur AI HDR+, mode beautification, dan AR lens yang cukup menghibur.
Empat kamera lainnya disematkan di belakang, kamera utamanya menggunakan sensor Sony beresolusi 48MP dengan aperture f1.8 dan salah satu kamera sekundernya memiliki resolusi 16MP dengan lensa super utra wide-angle 117 derajat.
Kombinasi dua kamera ini cukup menghebohkan, sayangnya dua kamera sisanya masing-masing hanya beresolusi 2MP. Satu dengan lensa macro dan satunya lagi sebagai depth sensor.
Berikut beberapa catatan setelah mencoba kamera Nova 5T, pertama secara default resolusi foto yang digunakan ialah 12MP dengan ukuran per piksel 1.6µm. Ukuran per piksel yang besar (1.6µm) membuat kamera Nova 5T bisa diandalkan di kondisi low light dan foto 12MP harusnya sudah cukup untuk di-posting ke Instagram.
Kita bisa beralih ke resolusi 48MP dengan ukuran per piksel 0.8µm di pengaturan kamera. Selain 48MP tanpa AI, terdapat juga opsi 48MP AI Ultra Clarity. Bagi yang hobi traveling tapi kadang tidak mau repot membawa kamera mirrorless, Anda dapat menangkap momen liburan dengan detail pada resolusi 48MP.
Catatan kedua, saya akan bicara soal mode wide-angle. Opsi ini hanya akan muncul saat kita menggunakan resolusi 12MP dan tersemat bersama fitur zoom. Tekan sekali untuk fungsi zoom 2x dan tekan sekali lagi akan mengarah ke mode wide-angle.
Efek samping dari penggunaan mode wide-angle ialah distorsi yang sangat kentara dan akan menguji kreativitas kita dalam memotret. Sudut pengambilan gambar yang berbeda akan memberi kesan kuat yang dramatis.
Catatan ketiga, antarmuka kamera dengan fitur dan mode pengambilan gambar yang bisa dibilang banyak. Meliputi mode night, portrait, panorama, pro, aperture, light painting, HDR, moving picture, filter, sticker, document, dan super macro.
Mode pro menjadi fitur kamera favorit saya pada Nova 5T, lewat mode ini kita bisa menyesuaikan metering, ISO, shutter speed, exposure compensation, focus, dan white balance. Kontrol penuh ini juga didukung dengan format Raw, di mana hasil fotonya bisa diolah lebih jauh.
Hasil foto Huawei Nova 5T:
Hasil foto Raw dan setelah di-edit:
Catatan terakhir mengenai kemampuan perekam videonya, kamera belakang Nova 5T dapat mengabadikan sampai 4K 30 fps, 1080p 30 fps, 1080p 60 fps, dan 1080p 30 fps di mode full screen. Sedangkan, kamera depannya mentok pada 1080p.
Fungsi zoom 2x, mode wide-angle, dan mode beautification dapat digunakan. Selain itu, terdapat beberapa efek untuk merekam footage agar lebih cinematic yaitu AI color, background blur, vintage, suspense, dan fresh.
Mode slow-mo dan time-lapse tersedia dalam mode terpisah. Pada mode slow-mo ini kita bisa merekam 1080p pada 120fps, 720p pada 240fps atau 960 fps. Sedangkan, mode time-lapse hanya bisa disimpan pada resolusi 720p.
Bila Anda merekam video dan hasilnya untuk di-upload ke YouTube, resolusi standar minimumnya ialah 1080p. Lain cerita bila Anda berkarya di Instagram yang justru masih menggunakan 720p, jadi Anda bisa mengoptimalkan slow-mo 960fps dan mode time-lapse-nya.
Verdict
Penggunaan chipset kelas atas yang powerful dan potensi kamera yang masih bisa dimaksimalkan lagi dengan dukungan format Raw, merupakan daya tarik utama yang ditawarkan oleh Huawei Nova 5T.
Tapi harganya yang mencapai Rp6.899.000, mungkin akan menjadi pertimbangan ulang mengingat Nova 5T bukanlah smartphone flagship – tapi mid-range premium atau high-end. Terakhir smartphone flagship Huawei seperti P30 dan Mate 20 Pro dibanderol Rp8-9 juta, sementara P30 Pro sekitar Rp10 jutaan.
Kalau tidak buru-buru, bisa nabung lagi buat beli P30 Pro. Namun bila budget-nya hanya segitu, harga Nova 5T juga sepadan dengan fitur-fitur yang ditawarkan.
Slacks
- Ditenagai chipset flagship Kirin 980
- Kamera utama 48MP dan 16MP dengan ultra-wide
- Bisa simpan foto Raw di mode kamera Pro
Sparks
- Belum menggunakan panel Super AMOLED
- Tanpa slot microSD
- Belum punya fingerprint sensor di bawah layar