Tag Archives: nukman luthfie

Jualio Siapkan Layanan Chatbot dan Platform Berjualan Berbentuk Instagram

Platform jual beli online lewat media sosial Jualio mengumumkan rencana bisnis terbarunya agar dapat menjaring lebih banyak penjual. Perusahaan akan meluncurkan layanan chatbot yang nantinya bakal tersedia di aplikasi chat Line, Telegram, Facebook Messenger, dan SMS. Selain itu, perusahaan akan menambahkan platform berjualan yang berbentuk seperti Instagram.

Sebenarnya, platform tersebut merupakan hasil integrasi dari akun Instagram milik penjual dengan teknologi Jualio. Penjual akan diberikan link khusus yang bisa dapat digunakan untuk berjualan. Semua foto yang dipajang di akun Instagram secara otomatis akan tersambung dengan link tersebut.

Hal ini akan memudahkan penjual, sehingga mereka tidak perlu satu per satu menggunggah foto dalam platform jualan mereka. Dalam platform tersebut juga sudah dihubungkan dengan escrow account untuk berbagai metode pembayaran, diantaranya bank transfer, kartu kredit, e-banking, dan e-wallet.

“Kedua layanan ini akan kami luncurkan pada akhir Februari 2016 mendatang,” ucap CEO Jualio Nukman Luthfie kepada DailySocial.

Sebelumnya, sambung Nukman, Jualio baru menyediakan platform media sosial Twitter dan Facebook saat pertama kali berdiri di 2015. Penjual hanya dipersyaratkan untuk membuat akun di platform Jualio dan mengunggah foto produknya di halaman profil mereka.

Setiap produk memiliki link pendek tersendiri, di mana nantinya setiap pembeli yang meng-klik link itu akan di bawa ke halaman produk. Pembeli dapat melihat detil produk yang dijual, informasi penjual, harga, dan link pembayaran. Pembeli tidak perlu mendaftar untuk melakukan pembelian, bila suka dengan produk yang jual, tinggal klik link dan menyelesaikan pembayaran.

Saat ini Jualio sudah menghimpun 3.500 penjual yang tersebar di Jakarta dan Jawa Barat. Sayangnya, Nukman enggan membeberkan lebih detil mulai dari perolehan pendapatannya hingga target dari meluncurkan produk terbarunya.

Dia hanya mengatakan untuk monetisasi, perusahaan memperoleh fee dari transaksi yang terjadi dalam platform saja. Adapun besaran fee yang didapat oleh Jualio per transaksi sebesar Rp4 ribu, angka tersebut adalah flat rate tanpa memandang nilai transaksi yang berhasil dicetak oleh penjual.

Implementasi chatbot

CTO Jualio Fahmi Bafadhal menambahkan layanan chatbot yang bakal disediakan Jualio ini nantinya akan mampu menangani seluruh percakapan konsumen hingga pembayaran selesai dilakukan.

Sebagai gambarannya, dari nomor penjual nantinya akan terhubung dengan teknologi chatbot yang sudah dikembangkan oleh Jualio. Nomor tersebut dapat di-add oleh pembeli dari berbagai platform chat messanging, seperti Line, Telegram, Facebook Messenger, dan SMS.

Bot tersebut akan mampu mendiagnosa ucapan pembeli, mulai dari harga produk, lokasi, ongkos kirimnya berapa, asal produk dari mana, apakah bisa ditawar, dan sistem pembayarannya mau pilih apa.

“Semua ucapan itu akan dijawab oleh bot. Ketika pembeli mengucapkan kata “oke, saya mau beli” bot akan mampu inisiasi sistem pembayarannya tanpa harus keluar dari aplikasi chat, kecuali bila memilih kartu kredit,” terang Fahmi.

Sekadar informasi, Jualio berdiri secara resmi sejak Mei 2015. Jualio baru pertama kali mendapat suntikan dana segar dari angel investor lokal tepat pada saat mereka berdiri dengan nilai yang tidak disebutkan. Hingga kini, strategi pemasaran Jualio cenderung masih dikerjakan secara konvensional, mulai dari referensi mulut ke mulut hingga ketemu langsung dengan calon penjual.

Fahmi mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang dalam tahap mencari investor untuk mendapatkan dana segar. “Pas Jualio baru berdiri, kami dapat suntikan dari angel investor. Sekarang kami pakai bootstrap dan sedang mencari-cari VC sih,” pungkasnya.

Jualio Tawarkan Layanan Jual Beli Online Melalui Media Sosial

Founder

Penggunaan media sosial kini menjadi melebar dan tidak hanya sekedar menjadi media komunikasi saja, namun dapat menjadi sebagai media promosi atau menjual produk dan jasa. Melihat kesempatan tersebut, muncul pemain e-commerce baru Jualio yang berusaha mengoptimalkan peluang ini. Jualio sendiri sejatinya adalah platform jual beli online, hanya saja mekanismenya transaksinya melalui media sosial.

Continue reading Jualio Tawarkan Layanan Jual Beli Online Melalui Media Sosial

Gempon Hadir untuk Songsong Tren Social Mobile Games di Indonesia

Mungkin agak terlambat ketimbang negara-negara lain tapi nampaknya social mobile games semakin menjadi ajang serius bagi para pemain di Indonesia. Setelah mig33 mengawalinya dengan pengembangan social games di platform-nya sendiri yang sudah dihuni jutaan pengguna dan FunSpot menjalin kerjasama dengan Telkomsel, kini giliran pemain lokal yang mengusung Gempon. Benang merahnya adalah semuanya menyasar pasar feature phones — pasar yang dianggap remeh tapi masih menjadi mayoritas di negeri ini.

Continue reading Gempon Hadir untuk Songsong Tren Social Mobile Games di Indonesia

Soft Launching MusikKamu.com, Wawancara Singkat Dengan CEO MusikKamu, Nukman Luthfie (Video)

Hari Rabu kemarin, MusikKamu.com menggelar acara soft launch dari layanan mereka, bertempat di fX Mall, Jakarta, acara ini juga merupakan program dari Musica Studio dalam memperkenalkan beberapa band baru serta lagu terbaru dari band yang berada di bawah naungan rekaman mereka.

MusikKamu secara sederhana bisa dijelaskan sebagai sebuah jejaring sosial berdasarkan fans dari pemusik/band tertentu. Di situs ini pengguna bisa mendaftarkan diri dan terhubung dengan pemusik idola mereka, mendengarkan musik, ngobrol, mengunduh video, foto dan RBT. Mendapatkan informasi ekslusif serta merchandise serta menjadi prioritas dari kegiatan para pemusik favorit pengguna, termasuk kabar tentang konser dan tiketnya.

Saat ini baru ada 5 band (Nidji, Geisha, Vierra, D’Masiv dan Letto) yang merupakan band di bawah naungan Musica Studio, namun Nukman Luthfie, CEO MusikKamu menjelaskan bahwa layanan ini juga akan dikembangkan dengan label musik lain.

Continue reading Soft Launching MusikKamu.com, Wawancara Singkat Dengan CEO MusikKamu, Nukman Luthfie (Video)

Real Time Search Engine Hanyalah Fitur Gengsi

Google, Bing dan Yahoo semuanya menambahkan fitur yang memang sedang hot, Real Time search engine. Fitur real-time ini sepertinya mulai populer seiring naiknya popularitas Twitter yang juga mempopulerkan real-time status update. Berasal dari status update di Twitter inilah behavior penyampaian berita berubah menjadi lebih cepat, real-time dan juga reaktif. Alhasil, Twitter-pun berubah fungsi dari penyampaian kabar personal menjadi media berbagi informasi dan berita secara real-time.

Tahun 2009 lalu Google dan Bing hampir bersamaan mulai memasukkan Twitter updates ke search result,dan tahun ini Yahoo mengikuti langkah para pesaingnya. Beberapa search engine lain yang kurang populer bahkan telah memulai langkah ini lebih dulu, seperti Summize yang akhirnya diakuisisi oleh Twitter, ada juga OneRiot, Collecta dan juga CrowdEye.

Continue reading Real Time Search Engine Hanyalah Fitur Gengsi