Tag Archives: NusaTalent

NusaTalent to Build Up Team and Aquire Users After Seed Funding

NusaTalent, a tech company connecting fresh graduate with hiring companies, has graduated from SKALA accelerator program of Strive and Innovation Factory. After receiving seed funding from Salim Group, NusaTalent is to use it for team building and user acquisition.

Steven Gouw as the Co-founder said, after its launching in 2018, they had a promising improvement, in terms of registered fresh graduates or the partnered companies. The user growth is said to reach tens of thousands.

“We’ve partnered up with over 200 companies in Jabodetabek and 50 universities more to this August. It works well as we’re organizing some activities, such as seminar and digital job fair,” he added.

He mentioned as digital job fair becoming one of the on-demand events in university for adopting the paperless concept, without having to bring printed CV and application letter, it’s considered practical and efficient.

“We adopt the paperless concept so that during the job fair, the applicants may download, register, complete the profile and apply through the company QR Code. Each company will do the follow up after the digital job fair ended,” he added.

Almost a year goes by, NusaTalent still striving for business growth. They just graduate from SKALA accelerator program and receive fresh funding from Salim Group. The experience and investment are to be used for a better and bigger team to support business growth.

“The raised funding is to be focused on a bigger team on business and technology, also make a commitment to reach more universities in all over Indonesia. In the future, NusaTalent will keep forming good connections with thousands of companies for better recruitment ecosystem. It also to help fresh graduates to meet their first job. They also have a commitment to help universities in observing their graduates career,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
NusaTalent mendapat pendanaan dari Salim Group setelah lulus program akselerator SKALA

Peroleh Pendanaan Tahap Awal, NusaTalent Perkuat Tim dan Jangkau Lebih Banyak Pengguna

NusaTalent, perusahaan teknologi yang mengusung konsep menghubungkan lulusan baru atau fresh graduate dengan perusahaan, telah lulus dari program akselerator SKALA besutan Strive dan Innovation Factory. Pasca perolehan dana segar dari Salim Group, NusaTalent menggunakannya untuk memperkuat tim dan mengakselerasi pertumbuhan pengguna.

Co-founder Steven Gouw menyebutkan, setelah diluncurkan pada tahun 2018 silam mereka mengalami perkembangan yang cukup menjanjikan, baik dari segi fresh graduate yang mendaftar maupun dari perusahaan yang bekerja sama. Ia mengklaim pertumbuhannya mencapai puluhan ribu pengguna.

“Kami telah bekerja sama dengan lebih dari 200 perusahaan di daerah Jabodetabek dan lebih dari 50 perguruan tinggi sampai bulan Agustus ini. Kerja sama yang kami lakukan dengan perguruan tinggi di Indonesia berjalan dengan baik karena kami sering sekali mengadakan kegiatan seperti semiar dan juga digital job fair,” terang Steven.

Ia melanjutkan, digital job fair menjadi salah satu acara yang paling banyak diminati oleh perguruan tinggi karena membawa konsep paperless, atau tidak membutuhkan pelamar mencetak CV dan surat lamaran, sehingga dinilai lebih praktis dan mudah.

“Kami mengusung tema paperless job fair, jadi yang terjadi pada saat job fair adalah pencari kerja atau jobseekers hanya tinggal download, registrasi, mengisi profil dan tinggal apply melalui QR code yang sudah disediakan di perusahaan. Lalu follow up akan dilakukan oleh perusahaan setelah digital job fair ini berakhir,” imbuhnya.

Hampir satu tahun berjalan, NusaTalent terus mengupayaan pertumbuhan bisnisnya. Mereka baru saja lulus dari program akselerator SKALA dan mendapatkan suntikan dana segar dari Salim Group. Pengalaman dan investasi ini akan dimanfaatkan NusaTalent untuk membentuk tim yang lebih baik dan lebih besar demi menunjang pertumbuhan bisnis perusahaan.

“Pendanaan yang didapatkan ini akan difokuskan untuk membentuk tim yang lebih besar dalam bidang bisnis dan teknologi serta berkomitmen untuk menjangkau lebih banyak perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Ke depannya, NusaTalent akan terus menjalin relasi yang baik dengan ribuan perusahaan serta ratusan perguruan tinggi untuk mencapai ekosistem rekrutmen yang baik. Serta membantu lulusan baru atau fresh graduates untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya. Nusatalent juga berkomitmen untuk membantu perguruan tinggi untuk memantau perjalanan karir lulusannya,” tutup Steven.

Application Information Will Show Up Here
NusaTalent team members / NusaTalent

SaaS Platform Nusatalent Engaged in Human Resource Market

Solutions for job seeking and human resource service are being created and innovation to produce the simplest, most efficient and accurate process. Departing from this vision, Nusatalent works. It focuses on the human resource (HR) field with solutions designed to help the HR team job.

Nusatalent develops two products. First, it’s a head-hunting service developed to help the HR team seeking candidates, interviews, and provide a recommendation for the suitable ones.

The second product is a software to help the HR team create recruitment plans and use its database to find the suitable candidates based on the existing filters.

Vincentia Sherren, Nusatalent’s CSO, told DailySocial that they began its operation in March 2018 with bootstrap funding. Two products of Nusatalent become their business’ leading products.

“Nusatalent is in bootstrapping stage and in discussion with several venture capitals and angel investors,” Sherren explained.

Currently, with the two top products, comes two types of target users. First, students looking for information and internship opportunities or fresh graduates seeking a job. The second target is companies in need of headhunting service and recruitment software.

“Partnership with approximately 100 companies with a total database of 5,000 students,” Sherren said on their achievement.

Nusatalent is optimistic enough to survive, develop, and accepted by the public. It’s because they have passed the market validation stage and working just fine. Now, for the remaining year, they’re targeting to increase student users in their system to be offered to the suitable company in need.

“This year’s target and also plan is to have approximately 20 thousand students in the database to be distributed over companies for we want to help students having difficulty in finding a job due to intense competition,” she concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Jajaran Tim NusaTalent

Platform SaaS Nusatalent Garap Pasar Sumberdaya Manusia

Solusi untuk layanan pencarian kerja dan human resource terus diciptakan dan berinovasi untuk menghasilkan proses paling sederhana, efisien dan akurat. Berangkat dari visi tersebut, Nusatalent beroperasi. Nusatalent fokus pada bidang human resource (HR) dengan solusi yang didesain untuk membantu pekerjaan tim HR.

Nusatalent mengembangkan dua buah produk. Pertama adalah layanan head hunting yang dikembangkan untuk membantu tim HR melakukan pencarian kandidat, interview kandidat, dan akhirnya memberikan rekomendasi kepada tim HR kandidat yang cocok.

Produk kedua adalah sebuah perangkat lunak untuk membantu tim HR membuat rencana perekrutan dan menggunakan database NusaTalent untuk mencari kandidat yang cocok dengan filter-filter yang ada.

Chief Strategy Officer Nusatalent Vincentia Sherren kepada DailySocial bercerita, Nusatalent mulai beroperasi sejak Maret 2018 dengan status pendanaan secara bootstrap. Dua produk NusaTalent tersebut menjadi produk unggulan bisnis mereka.

“NusaTalent ada pada tahap bootstrapping dan sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa venture capital dan angel investor,” kisah Sherren.

Dengan dua produk unggulannya saat ini, ada dua jenis pengguna yang menjadi target. Pertama mahasiswa yang membutuhkan informasi dan kesempatan magang atau fresh graduate yang sedang mencari pekerjaan. Target kedua adalah perusahaan yang membutuhkan jasa head hunting dan perangkat lunak perekrutan.

Partnership dengan kurang lebih 100 perusahaan dengan total database 5000 mahasiswa,” ujar Sherren tentang capaian mereka saat ini.

Pihak Nusatalent cukup optimis untuk bisa terus bertahan, berkembang, dan diterima masyarakat. Alasannya mereka telah berhasil melewati tahap validasi pasar dan masih berjalan dengan baik. Kini untuk sisa tahun 2018 pihak NusaTalent menargetkan untuk menambah jumlah pengguna mahasiswa yang ada di dalam sistem mereka untuk bisa ditawarkan ke perusahaan yang cocok dan membutuhkan.

“Target dan rencana tahun ini adalah memiliki database kurang lebih 20 ribu mahasiswa untuk dapat disalurkan kepada perusahaan-perusahaan karena kami ingin membantu mahasiswa yang sangat sulit sekali mencari pekerjaan karena persaingan yang ketat,” tutup Sherren.