Tag Archives: NXC

Nexticorn 2022 Web3

Nexticorn Fasilitasi Potensi Investasi Web3 di Indonesia

Nexticorn (NXC) International Summit 2022 oleh WIR Group kembali digelar dari 31 Agustus s/d 2 September 2022 di Nusa Dua, Bali, dengan tema besar membuka potensi Indonesia sebagai tujuan investasi Web3 di Asia.

Dalam sambutannya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan bahwa ajang ini membuka kesempatan bagi industri untuk mendorong pemanfaatan Web3 sekaligus menghubungkan founder, startup, atau developer dengan investor-investor global.

Emergen Research mencatat nilai pasar Web3 di global sebesar $3,2 miliar di 2021 dan diproyeksi menembus $81,5 miliar di 2030. Sebagai konteks, saat ini Indonesia masih tahap awal dalam pemanfaatan Web3. Namun, sejumlah pemangku kepentingan di bidang ini tengah mengeksplorasi use case yang dapat diadopsi oleh pasar Indonesia. Beberapa yang sudah berjalan adalah Blockchain, NFT, dan aset kripto.

“Kita akan segera melihat startup unicorn selanjutnya karena kegiatan business matchmaking akan menstimulasi pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia,” ujar Johnny saat menyampaikan keynote speech. Sekadar informasi, Indonesia kini memiliki sebanyak 14 unicorn.

Utilisasi Web3 dalam skala besar akan menciptakan nilai tambah bagi masa depan ekonomi digital di Indonesia yang saat ini menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Mengacu laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital di Indonesia di 2021 mencapai $70 miliar dan diestimasi naik menjadi $146 miliar di 2025.

Ajang Nexticorn akan memfasilitasi kegiatan business matchmaking startup dengan investor. Ada sebanyak 156 investor global yang berpartisipasi dengan 3000 permintaan dan 1.200 pertemuan terkonfirmasi. Sebelumnya, Nexticorn diikuti oleh 88 startup di 2018 dan 97 startup partisipan di 2019, dan tahun ini diikuti oleh 100 startup.

Bursa kripto

Dalam sesi terpisah, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menargetkan bursa khusus perdagangan aset kripto dapat meluncur tahun ini. Menurut Jerry, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan sejumlah proses verifikasi.

Melalui inisiatif tersebut, pemerintah berupaya untuk  menjadikan platform ini terbuka bagi stakeholder, mengutamakan perlindungan konsumen secara komprehensif, serta menciptakan ekosistem kripto yang aman.

“Mudah-mudahan [dapat terealisasi tahun ini]. Kami berupaya hati-hati, tidak ingin terlalu buru-buru. Membentuk bursa perlu banyak persiapan, siapa yang akan masuk, validasi entity, ada syarat minimum permodalan, depository, kustodian. Lebih ke hal-hal teknis,” ujarnya.

Co-founder dan CEO Tokocrypto Pang Xue Kai menyambut antusias inisiatif pemerintah mendirikan bursa kripto. Selain pertumbuhan, hal ini juga dapat mendorong fairness bagi ekosistem kripto di Indonesia.

Benefit yang dapat dibawa adalah membuka likuiditas lebih tinggi untuk industri kripto. Saat ini, kebanyakan [pengguna] dari ritel, belum masuk ke segmen institusional. Kami melihat industri mulai terbuka untuk institusional dan korporasi, produk yang lebih kompleks, bukan retail. Ini menjadi katalis untuk seluruh ekosistem,” jelasnya.

Rencana untuk mendirikan bursa khusus asep kripto telah diwacanakan sejak tahun lalu. Menurut Bappebti, tingginya minat transaksi kripto mendorong regulator untuk membuat bursa sebagai langkah perlindungan.

Metaverse Indonesia

Memvisualisasikan Metaverse di Masa Depan

Bertemakan “Decentralizing The Future of Internet” teknologi web3 menjadi topik utama di gelaran acara Nexticorn International Summit (NXC) pada tahun ini. WIR Group, perusahaan yang fokus mengembangkan teknologi web3, memaparkan beberapa informasi menarik dari A sampai Z yang patut disimak.

Sebagai informasi, NXC akan kembali diselenggarakan di Bali pada tanggal 31 Agustus s/d 2 September 2022 mendatang. Kegiatan kali ini akan lebih fokus memberikan sosialisasi dan edukasi terkait web3 yang digadang-gadang menjadi masa depan industri teknologi internet.

Dalam rangkaian webinar menyambut NXC yang dihadirkan kali ini mengangkat tema “Metaverse: A Vision to the Future”, menghadirkan Stephen Ng selaku Chief Metaverse Officer WIR Group sekaligus CEO Metaverse Indonesia. Ia membahas seperti apa visual dunia nyata dengan metaverse ketika keduanya menjadi the new normal di masa depan.

Game “Second Life” jadi kenyataan

Stephen mengambil pendekatan dari game agar lebih mudah memvisualisasikan seperti apa bentuk metaverse. Second Life adalah game yang paling sering dikorelasikan dengan metaverse. Permainan digital yang dirilis pada 2003 oleh Linden Lab ini pada dasarnya adalah contoh metaverse dengan otoritas terpusat.

Meski game ini tidak dimaksudkan untuk mengubah kehidupan nyata, namun permainan ini menunjukkan banyak konsep yang ada dalam ide Meta untuk metaverse, antara lain membangun komunitas abadi yang terdiri dari jutaan orang yang hidup bersama di ruang virtual.

Second Life dilaporkan memiliki jutaan pengguna aktif di dunia virtual buatan sendiri lengkap dengan penjualan properti, pasar barang virtual, dan ekonomi yang berfungsi yang dilaporkan sendiri bernilai sekitar $500 juta dalam PDB sekitar 2007, menurut Time.

Beberapa pengguna Second Life mencoba mencari nafkah, yang lain mengekspresikan alter-ego, dalam beberapa kasus mereka mengadakan pernikahan virtual, membangun rumah impian, dan mengikuti gelar dengan menjalani kehidupan kedua.

“Second Life itu fulfills many roles dari posisi metaverse pada saat ini, tapi pada tahun tersebut belum ada web3. Dalam game tersebut ada perekonomian virtual yang belum bisa dibuktikan dengan menggunakan teknologi pada saat itu, tapi sudah ada virtual economy, virtual currency, dan sebagainya,” kata Stephen.

Pada dasarnya, game adalah pintu terbaik dalam memperkenalkan teknologi baru kepada masyarakat karena minim barrier. Korelasi inilah yang akhirnya membuat lahirnya konsep play-to-earn (P2E), yang memungkinkan platform memberi kesempatan kepada pemain untuk memperoleh segala bentuk aset dan item dalam game yang dapat ditransfer ke dunia nyata menjadi uang maupun alat tukar bernilai lainnya. Dalam dunia NFT, game P2E dikenal dengan istilah GameFi, gabungan antara gaming dan decentralized finance (DeFi).

“Istilah play and earn ini lambat laun akan mengubah behaviour orang di metaverse, sebab metaverse itu memungkinkan kita bisa mengekspresikan diri dengan cara baru yang menyenangkan, dalam bentuk avatars.”

Stephen menjelaskan, seperti kebanyakan teknologi baru lainnya yang diperkenalkan, generasi muda pada hal ini akan kembali menjadi early adopter karena keterikatan mereka yang erat dengan teknologi. “The rest will follow,” sambungnya.

Kondisi tersebut selaras dengan semakin banyaknya brand yang mulai memikirkan cara baru dalam mengakuisisi generasi muda tersebut sebagai pengguna mereka. Metaverse dapat menjadi channel baru. Pasalnya, metaverse menawarkan pengalaman yang lebih immersive kepada audiens. Di satu sisi, pengguna akan tetap terlindungi karya-karyanya berkat blockchain, memungkinkan mereka bisa tetap mendapat royalti di luar pendapatan dari iklan.

“Tiktok awalnya booming saat awal pandemi, orang-orang tiba-tiba jadi kreator. Bayangkan dengan metaverse, mereka tetap bisa jadi kreator tapi bisa kasih experience yang immersive kepada audiensnya. Metaverse Indonesia itu diciptakan untuk jadi platform untuk para kreator ini, makanya kami yakin metaverse itu akan di-driven oleh para kreator.”

Pemanfaatan luas

Bagi brand, masuk ke metaverse bukan semata-mata jadi kanal pemasaran baru. Tapi harus diperhatikan apa teknologi yang relevan bagi mereka, sebab relevansi itu adalah kunci karena bisa menciptakan keuntungan buat bisnis. Stephen menyampaikan, ada tiga hal yang harus dipertimbangkan bagi brand sebelum masuk ke metaverse.

Yakni, engagement-nya mau seperti apa, aktivitasnya mau seperti apa, dan seperti apa positioning-nya sebab mereka akan berkompetisi dengan brand lain. “Silakan mulai bersiap-siap [brand] karena dari sekarang kreativitasnya harus didesain ulang karena harus immersive. Juga dalam metaverse harus pikirkan cara monetisasi yang termudah untuk para user.”

Berkat potensi yang ditawarkan dari metaverse dan digabungkan dengan jumlah generasi muda di Indonesia, menimbulkan mulai dibutuhkannya talenta-talenta baru. Stephen bilang, mata pencarian yang bakal dibutuhkan di metaverse misalnya adalah urban planning (perencanaan kota) karena diperlukan pemetaan lingkungan yang mirip dengan realita.

Pemanfaatan metaverse tidak hanya untuk bermain game saja, tapi juga untuk fungsi edukasi. Salah satu contoh yang sedang dilakukan di global adalah membawa situs sejarah Machu Piccu ke dalam metaverse, sehingga semua orang di dunia dapat merasakan bagaimana sejarah Machu Piccu di mana pun mereka berada tanpa harus mendatangi lokasi.

“Bahkan kita juga bisa buat bagaimana sejarah Indonesia terjadi, bagaimana Presiden Soekarno membacakan teks naskah proklamasi dan melihat suku-suku di Indonesia. Metaverse itu membuka banyak kesempatan buat edukasi, juga diversity tanpa merusak hutannya. Belajar sejarah jadi lebih seru.”

Di samping gemerlapnya potensi yang bakal ditawarkan metaverse, Stephen juga menekankan bagaimana edukasi terhadap dampak negatifnya. Salah satunya adalah dampak disonansi antara kehidupan nyata dengan metaverse yang berdampak pada kesehatan mental.

“Kuncinya ada pada diri kita sendiri bagaimana memosisikan kita terhadap teknologi, bagaimana kita membuat privasi karena kehidupan sudah tercampur antara metaverse dengan reality. Itu yang semestinya mulai diajarkan di level-level sekolah,” pungkasnya.

Sesi diskusi webinar NXC International Summit 2022 bersama Head of Meta Space WIR Group Joshua Budiman

Menyimak Penerapan Teknologi Metaverse untuk Bisnis

Mengusung tema “Decentralizing The Future of Internet”, teknologi web3  menjadi topik utama di gelaran acara Nexticorn tahun ini. Sebagai salah satu perusahaan yang fokus mengembangkan teknologi web3, WIR Group, kelompok usaha dengan basis teknologi Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Artificial Intelligence (AI) ini memaparkan beberapa informasi menarik tentang peluang penerapan teknologi web3 saat ini.

Acara webinar yang menghadirkan Head of Meta Space WIR Group Joshua Budiman membahas tuntas apa itu metaverse, potensinya untuk bisnis dan gaya hidup yang kemudian bakal menjadi the new normal di masa depan.

Konsep desentralisasi web3

Berbeda dengan teknologi sebelumnya, yaitu web1 dan web2, web3 memiliki sifat yang lebih terbuka dan independen. Semua pengguna bisa menjadi kreator dengan mengedepankan konsep user generator. Untuk privasi dan kepemilikan pun lebih jelas.

Web3 mewakili internet 3D yang terbuka dan imersif. Dibangun di atas blockchain, ditambah dengan produk terdesentralisasi dan NFT, mengantarkan era baru tentang bagaimana kita semua terhubung, berinteraksi, bekerja, dan bermain dalam ekosistem yang serba transparan dan terbuka.

“Sifatnya yang terdesentralisasi membuat teknologi web2 kemudian bisa di-upgrade ke web3. Kegiatan seperti browsing dan lainnya bisa dilakukan secara bebas dalam teknologi web3,” kata Joshua.

Keuntungan lain yang juga ditawarkan oleh web3 adalah jaminan kemanan data dan privasi setiap pengguna. Tidak hanya membuat konten sendiri, setiap pengguna juga bisa memiliki ownership akan karya yang mereka di atas teknologi blockchain. Data yang kemudian berupa token tersebut lebih personal dan privasi sifatnya.

Penerapan metaverse

Dalam wawancara terpisah dengan Co-Founder & Managing Director Shinta VR Andes Rizky terungkap, pembeda yang paling mencolok antara metaverse dengan dunia online saat ini adalah keterlibatan sisi emosional. Sebab, segala tingkah laku dan perilaku emosional seseorang di metaverse bisa dikatakan hampir mendekati perilaku seseorang di dunia nyata.

“Sebagai universe yang satu kesatuan, semua kegiatan yang sulit dilakukan di dunia nyata bisa dilakukan di metaverse. Oleh karenanya, banyak banget kegunaan metaverse, tergantung bagaimana kita mau pakainya bagaimana sebab semua orang itu jadi target pengguna metaverse.”

Secara khusus metaverse adalah realitas digital yang menggabungkan aspek media sosial, game online, augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan cryptocurrency untuk memungkinkan pengguna berinteraksi secara virtual.  Joshua mencontohkan apa yang sudah ditampilkan dalam film hollywood seperti Free Guy dan Ready Player One kemudian bisa menjadi acuan seperti apa itu metaverse, dan cara yang tepat untuk bisa mengakses metaverse.

“Metaverse sendiri pada dasarnya adalah dunia maya di mana semua orang bisa melakukan berbagai aktivitas seperti di dunia nyata, namun bertempat di dunia maya,” kata Joshua.

Meskipun saat ini masih belum banyak masyarakat umum yang cukup familiar dengan web3 dan teknologi turunannya, namun Joshua menegaskan serupa dengan internet saat kehadirannya dulu, disusul dengan media sosial dan lainnya, dalam beberapa tahun ke depan web3 akan menjadi the new normal untuk semua orang.

WIR Group sendiri saat ini berencana untuk menampilkan prototipe metaverse Indonesia pada November 2022 mendatang, bertepatan dengan acara G20 2022. Dengan visi untuk menciptakan ‘dunia metaverse yang dapat ditinggali untuk semua orang’, WIR Group berkomitmen untuk memperkaya pengalaman hidup bagi individu, perusahaan, dan masyarakat melalui solusi realitas digital yang mencakup Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Artificial Intelligence (AI).

NextICorn International Summit (atau NXC) akan kembali diselenggarakan di Bali pada tanggal 31 Agustus – 2 September 2022. Kegiatan kali ini akan lebih fokus memberikan sosialisasi dan edukasi terkait web3 (web 3.0) yang digadang-gadang menjadi masa depan industri teknologi.

NextIcorn International Summit akan diselenggarakan pada tanggal 31 Agustus - 2 September 2022 di Bali, Indonesia

NextICorn International Summit Kembali Digelar, Angkat Tema Web3 Sebagai Masa Depan Industri

Setelah dua tahun hiatus karena pandemi, ajang pertemuan startup Indonesia dengan investor global, NextICorn International Summit (atau NXC) akan kembali diselenggarakan di Bali pada tanggal 31 Agustus – 2 September 2022. Kegiatan kali ini akan lebih fokus untuk memberi sosialisasi serta edukasi terkait web3 (web 3.0) yang digadang menjadi masa depan industri teknologi.

Dalam 4 tahun terakhir, NextICorn telah berhasil menarik investor dari lebih dari 20 negara dan telah menjadi pusat ide, kreativitas, dan gerakan budaya digital. Mengemban misi yang konsisten, gelaran ini diharapkan bisa membuka peluang startup potensial di Indonesia untuk menemukan investor dalam pendanaan tingkat lanjut.

Akselerasi teknologi di kala pandemi berdampak pada jumlah unicorn yang ada di Tanah Air. Dalam jangka waktu kurang dari dua tahun, Indonesia berhasil mencetak hampir dua kali lipat lebih banyak unicorn dari periode 2016-2020. Sebuah fakta yang tidak bisa dianggap sebelah mata dan patut diapresiasi. Apa yang berhasil diwujudkan semua pihak yang terlibat di industri ini.

Jika pada gelaran sebelumnya hanya berlangsung selama dua hari, NextICorn kali ini rencananya akan dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut. Hari pertama akan menjadi ruang untuk partisipan yang lebih umum bisa membangun koneksi dan belajar banyak hal terkait berbagai kemajuan di ekosistem startup teknologi tanah air.

Sementara hari kedua dan ketiga akan menjadi momen yang lebih eksklusif bagi para founder dan investor. Seperti pada gelaran NextICorn sebelumnya, startup-startup terpilih juga mendapat kesempatan yang sama untuk pitching bisnis mereka di depan para investor.

Acara ini akan menargetkan partisipasi lebih dari 160 startups dari seluruh penjuru negeri, serta lebih dari 125 investor baik lokal maupun global. Berkaca dari statistik sebelumnya, diperkirakan akan ada lebih dari 6000 meeting terlaksana dalam gelaran NextICorn International Summit 2022 ini.

Edward Chamdani, CEO NXC 2022, mengungkapkan, “Salah satu hal yang membedakan gelaran tahun ini dengan yang sebelumnya adalah NextIcorn kali ini akan fokus tidak hanya pada startup atau perusahaan dengan layanan mainstream, tetapi juga para pemain yang bergerak di sektor yang tengah berkembang. Selain itu, acara ini juga diharapkan bisa menyalurkan perspektif korporasi dalam geliat industri teknologi,”

Web3 bukan sekadar hype

Sebagai salah satu perusahaan konsultan ternama dan juga mitra dari NextIcorn, Ernst & Young Indonesia menemukan fakta yang cukup fundamental terkait industri startup dan ekonomi digital. Para investor kini semakin tertarik untuk berinvestasi pada teknologi terkini yang sekarang disebut web3.

Web3 membuka jalan bagi masa depan di mana orang dan mesin yang berbeda dapat berinteraksi dengan data, nilai, dan rekanan lainnya tanpa keterlibatan pihak ketiga. Kemampuan ini berkat substansi jaringan peer-to-peer. Produk akhirnya adalah struktur komputer modular, berpusat pada manusia, dan menjaga privasi untuk gelombang web berikutnya.

Dewasa ini, semakin banyak sektor yang mulai melihat peluang untuk mengadaptasi teknologi teranyar ini. Ekonomi metaverse secara global juga bertumbuh secara eksponensial mencapai $350 miliar di tahun 2021. Hal ini patut menjadi perhatian dan alasan untuk semakin jauh melihat seperti apa proyeksi pertumbuhan industri ini kedepannya.

NextICorn International Summit 2022 ini akan banyak membahas tentang seluk beluk ekosistem web3. Terdapat area khusus yang disebut Experience Area, didedikasikan untuk para partisipan agar bisa merasakan pengalaman langsung dengan teknologi web3. Selain itu, NextICorn juga akan menghadirkan para penggiat web3 ternama global termasuk para pemimpin pasar untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Chairman NextICorn Rudiantara mengatakan “Di era sebelumnya, kita masih fokus pada pengembangan teknologi di ranah web 2.0. Melalui NextICorn kali ini, kita akan lebih fokus untuk memberikan sosialisasi serta edukasi yang lebih mendalam terkait masa depan di industri ini yaitu web3.”