Tag Archives: Obligasi

Ilustrasi (gambar: Pixabay/ 652234)

Bon: Pengertian, Jenis, Tipe dan Fungsinya dalam Bisnis

Dalam dunia keuangan dan bisnis, kita sering mendengar kata “bon” digunakan dalam berbagai konteks. Bon bisa menjadi senjata rahasia bagi perusahaan besar, atau menjadi pilihan investasi yang menarik bagi individu yang bijak. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan “bon”?

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan pengertian bon dari sudut pandang ahli dan praktisi keuangan, serta menggali lebih dalam tentang peran pentingnya dalam ekonomi global.

Pengertian Dasar dan Jenisnya

Bon, dalam konteks keuangan, adalah surat berharga yang menunjukkan hutang yang harus dibayarkan oleh penerbitnya kepada pemegangnya dalam jangka waktu tertentu. Bon ini umumnya memiliki tanggal jatuh tempo di masa depan dan tingkat bunga yang tetap atau mengambang. 

Jenis bon yang paling umum adalah obligasi pemerintah dan perusahaan. Obligasi pemerintah diterbitkan oleh negara untuk membiayai proyek-proyek dan memenuhi kewajiban-kewajiban fiskalnya. Sementara itu, obligasi perusahaan diterbitkan oleh perusahaan swasta untuk mengumpulkan dana guna ekspansi atau pembiayaan lainnya.

Bon juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat risiko, dengan bon pemerintah dianggap sebagai yang paling aman dan obligasi perusahaan memiliki risiko yang lebih tinggi.

Peran Bon dalam Portofolio Investasi

Bon adalah salah satu instrumen investasi yang penting. Mereka menawarkan diversifikasi dan peluang pengembalian yang berbeda dari saham dan aset berisiko lainnya. Dalam portofolio investasi, bon sering digunakan untuk mengimbangi risiko yang terkait dengan saham.

Bon pemerintah, misalnya, sering dianggap sebagai investasi yang lebih aman, sementara obligasi perusahaan memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi, tetapi juga memiliki risiko yang lebih besar. Kombinasi berbagai jenis bon dalam portofolio dapat membantu mengoptimalkan pengembalian dan mengurangi risiko.

Fungsi Bon dalam Pembiayaan Bisnis

Obligasi perusahaan adalah salah satu alat utama dalam pembiayaan bisnis. Perusahaan dapat menerbitkan obligasi untuk mengumpulkan dana guna pembiayaan proyek-proyek besar, ekspansi, atau restrukturisasi utang.

Ini memberikan fleksibilitas tambahan dalam manajemen keuangan perusahaan dan dapat membantu menghindari peningkatan kepemilikan saham oleh pemegang saham ekuitas. Dalam konteks ini, praktisi keuangan memainkan peran kunci dalam penentuan jenis dan struktur bon yang paling sesuai untuk tujuan perusahaan.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengertian dan peran bon dalam dunia keuangan, kita dapat menghargai peran vital yang dimainkannya dalam ekonomi global dan investasi pribadi.

Bon bukan hanya sekadar surat berharga; mereka adalah instrumen finansial yang mendasar, yang mendukung pertumbuhan bisnis dan memberikan pilihan investasi yang bijak bagi individu. Jika digunakan dengan cerdas, bon dapat menjadi tulang punggung bagi banyak entitas ekonomi yang berbeda.

Tipe-tipe Bon dan Penggunaannya:

Setiap tipe bon memiliki karakteristik unik serta berbagai penggunaan. Berikut adalah beberapa tipe bon yang umum dan penggunaannya:

Obligasi Pemerintah:

Pemerintah menerbitkan obligasi pemerintah untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur, pendidikan, dan kesejahteraan, serta untuk memenuhi kewajiban fiskalnya. Investasi dalam obligasi pemerintah sering dianggap sebagai yang paling aman karena tingkat risiko kredit yang rendah.

Obligasi Perusahaan:

Perusahaan swasta menerbitkan obligasi perusahaan untuk mendapatkan dana guna ekspansi, restrukturisasi utang, atau membiayai proyek-proyek. Obligasi perusahaan memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi pemerintah, sehingga mereka dapat menjadi pilihan investasi yang menarik.

Obligasi Daerah:

Pemerintah daerah atau lokal menerbitkan obligasi daerah untuk proyek-proyek infrastruktur di wilayah mereka, seperti jalan, jembatan, atau fasilitas umum. Obligasi daerah dapat digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Obligasi Konversi:

Obligasi konversi memungkinkan pemegangnya untuk menukarkan obligasi menjadi saham perusahaan penerbit dalam jangka waktu tertentu. Ini adalah cara bagi perusahaan untuk memperoleh pendanaan dengan potensi pengembalian lebih tinggi dan bagi investor untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan perusahaan.

Obligasi Sukuk:

Obligasi sukuk adalah instrumen keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Mereka digunakan untuk membiayai proyek-proyek berdasarkan prinsip bagi hasil dan tanpa bunga. Obligasi sukuk semakin populer di pasar keuangan global, terutama di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar.

Obligasi Satu Tangan (Zero-Coupon Bonds):

Obligasi satu tangan tidak membayar bunga secara berkala seperti obligasi tradisional. Mereka dijual dengan diskon dari nilai nominal dan memberikan pengembalian pada saat jatuh tempo. Ini dapat digunakan oleh pemerintah dan perusahaan untuk membiayai proyek-proyek dengan pembiayaan rendah.

Obligasi High-Yield (Junk Bonds):

Obligasi high-yield memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi investasi yang lebih baik. Mereka umumnya diterbitkan oleh perusahaan dengan tingkat risiko kredit yang lebih tinggi. Investor yang mencari pengembalian yang lebih besar siap menerima risiko yang lebih besar.

Setiap jenis obligasi memiliki peran dan penggunaannya masing-masing dalam pasar keuangan. Pemilihan tipe obligasi yang tepat tergantung pada tujuan keuangan dan tingkat risiko yang diinginkan oleh penerbit obligasi dan pemegangnya.

Dengan beragamnya tipe obligasi ini, investor dan penerbit obligasi memiliki berbagai pilihan untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka.

Secara garis besar, bon merupakan elemen penting dalam dunia keuangan dan ekonomi global.

Mereka bukan hanya instrumen keuangan yang beragam, tetapi juga memainkan peran yang sangat vital dalam menggerakkan ekonomi, membiayai proyek-proyek yang bermanfaat, dan memberikan berbagai pilihan investasi kepada individu dan entitas bisnis. 

Pengertian tentang jenis-jenis bon dan penggunaannya membantu kita memahami betapa beragamnya peran mereka dalam kehidupan ekonomi sehari-hari. Dengan pengetahuan yang lebih mendalam tentang bon, baik investor maupun penerbit bon dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak.

Dengan demikian, bon tetap menjadi tulang punggung dalam mendukung pertumbuhan dan stabilitas ekonomi di berbagai tingkatan, dari lokal hingga global.

IFC Resmi Jadi Pemegang Saham Induk AnterAja

International Finance Corporation (IFC) kini resmi menjadi pemegang saham di PT Adi Sarana Armada (IDX: ASSA) melalui konversi obligasi sebesar $31 juta (sekitar Rp470 miliar dengan kurs saat ini) yang masa konversinya berakhir pada 27 Juli 2023.

IFC menggenggam kepemilikan saham di perusahaan transportasi dan jasa logistik tersebut usai konversi obligasi sebesar 97,33 juta saham atau setara 2,64% dari total seluruh saham di Adi Sarana Armada.

Perlu diketahui, obligasi konversi ini adalah pendanaan yang diperoleh perusahaan dari IFC pada 2021. Obligasi tersebut akan tercatat di pasar modal selama dua tahun tanpa bunga, dan diterbitkan melalui penawaran umum terbatas (right issue) oleh Adi Sarana Armada.

Mengutip BeritaSatu.com, investasi IFC di Adi Sarana Armada bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan sektor logistik dan konektivitas di Indonesia. “Kami yakin masuknya IFC sebagai pemegang saham ASSA akan memperkuat kinerja kami sebagai perusahaan yang kredibel di mata mitra bisnis maupun investor publik,” ujar Direktur Utama Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto.

Dalam laporan IFC beberapa tahun silam, IFC mengungkap bahwa minat terhadap investasi berdampak (impact investing) cukup tinggi dengan nilai mencapai $26 triliun. Dampaknya tak hanya pada keuntungan finansial yang kuat, tetapi juga dampak sosial dan lingkungan.

Laporan menyebutkan bahwa apabila 10% dari potensi dana ini disalurkan untuk investasi berdampak, akan tersedia pendanaan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Selain Adi Sarana Armada, IFC juga berinvestasi di sejumlah startup Indonesia, mencakup PasarPolis (insurtech), Amartha (fintech lending), Evermos (social commerce), eFishery (aquatech), KitaBisa (crowdfunding), dan AwanTunai (fintech lending).

Logistik lesu

Adapun, logistik menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan pesat di Indonesia, utamanya didongkrak oleh industri e-commerce yang diproyeksikan tumbuh dengan CAGR 17% dan nilai GMV $95 miliar hingga 2025 menurut laporan e-Conomy SEA 2022.

Perlu diketahui, Adi Sarana Armada merupakan induk dari platform AnterAja, penyedia jasa pengiriman last mile yang beroperasi pada 2019. Adapun, kinerja AnterAja tengah lesu di sepanjang tahun lalu.

Berdasarkan laporan tahunan 2022, AnterAja mengalami rugi bersih Rp198 miliar dari posisi untung Rp5,8 miliar di tahun sebelumnya. Terbaru, pendapatan AnterAja di semester I 2023 tercatat merosot 56% menjadi Rp817 miliar dari Rp1,8 triliun di periode sama tahun sebelumnya.

Dalam keterangannya, Prodjo mengatakan tengah melakukan aksi efisiensi dan restrukturisasi di lingkup AnterAja untuk memulihkan kinerjanya tahun ini. Salah satunya adalah rencana untuk masuk ke segmen B2B.

“Untuk bisnis Anteraja, sejalan dengan proses right sizing capacity yang sedang dijalankan, perseroan menyesuaikan kapasitas dengan kebutuhan logistik sehingga membuat operasional usaha lebih efisien.” ujarnya diberitakan oleh Bisnis.com.

Application Information Will Show Up Here

Bonds : Definisi dan Jenis-Jenisnya

Obligasi diterbitkan kepada investor sebagai kontrak keuangan. Di dalamnya, perusahaan berjanji untuk membayar pokok dan bunga kepada setiap pemegang obligasi pada tanggal yang ditentukan. Beberapa jenis obligasi tidak harus membayar bunga dan hanya membayar kepada investor sejumlah pokoknya saja.

Pengertian Bonds

Obligasi atau bonds adalah salah satu surat berharga yang diterbitkan oleh suatu perusahaan atau organisasi, biasanya dalam waktu satu tahun. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan uang sehingga kamu dapat meningkatkan modal dengan meminjam.

Jenis-Jenis Bond

Terdapat beberapa jenis bonds yang umumnya ditawarkan oleh organisasi ataupun perusahaan. Nah, beberapa jenis bonds adalah sebagai berikut:

Zero Coupon Bond & Coupon Bonds

Zero coupon bonds adalah obligasi yang tidak membayar bunga. Seperti namanya, obligasi ini adalah surat utang di mana perusahaan tidak membayar bunga tetapi ditukar dengan diskon yang signifikan. Pada saat jatuh tempo, obligasi ini menguntungkan jika ditebus sepenuhnya.

Coupon bond, di sisi lain, biasanya bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi atau investor selama periode tahunan satu tahun atau lebih.

Perusahaan yang menerbitkan obligasi jenis ini tidak menyimpan data pemegang obligasi. Nama pemilik surat tidak tercatat dalam dokumen apapun. Oleh karena itu, setiap pemegang obligasi menerima kupon pada periode antara penerbitan obligasi dan jatuh tempo.

Perlu kamu ketahui bahwa ada obligasi yang awalnya diterbitkan tanpa bunga. Namun, ada beberapa yang bunganya ditarik sebelum waktunya oleh lembaga keuangan. Oleh karena itu, jenis ini dapat dikonversi menjadi obligasi tanpa bunga.

Convertible and Callable Bonds

Obligasi konversi adalah jenis obligasi yang dapat memberikan pendapatan tetap kepada investor. Pembayaran dikenakan bunga dan bisa ditentukan sebelumnya, dikonversi menjadi saham biasa atau saham biasa.

Konversi dapat dilakukan selama jangka waktu obligasi. Sebagai aturan umum, konversi adalah pada kebijaksanaan pemegang obligasi. Harga obligasi konversi ini tergantung pada perubahan harga saham, suku bunga dan kelayakan kredit dari penerbit obligasi.

Kemudian obligasi opsi beli di sisi lain, adalah jenis obligasi yang dapat dibeli atau ditebus oleh penerbit sebelum jatuh tempo. Obligasi jenis ini memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan pelunasan lebih awal.

Investor nantinya mendapatkan keuntungan berupa kupon yang lebih besar dan suku bunga yang menarik.

Registered and Bearer Bonds

Registered bonds adalah jenis obligasi yang diterbitkan dan didaftarkan atas nama investor atau pemilik. Oleh karena itu, emiten memiliki data tentang pemilik obligasi, seperti nama, alamat, dan berbagai informasi lainnya.

Hal ini memungkinkan emiten untuk menyelesaikan kewajibannya kepada pihak yang tepat. Sertifikat ini dapat ditandatangani secara manual oleh pemiliknya atau dengan data yang terkomputerisasi.

Sedangkan obligasi tidak terdaftar atau bearer bonds  adalah obligasi pembawa. Itu tidak berisi catatan data pemilik. Siapapun yang memegang obligasi ini dianggap sebagai pemilik.

Jenis obligasi ini sangat nyaman bagi investor yang ingin tetap anonim. Namun, perusahaan tidak menjamin jika obligasi tersebut rusak, hilang atau dicuri.

Secure and Unsecured Bonds

Obligasi dengan jaminan atau secure bonds adalah jenis obligasi yang dijamin dengan menggunakan aset tertentu seperti bangunan atau tanah. Aset ini memiliki fungsi pinjaman keamanan. Jika penerbit menjadi bangkrut pada saat jatuh tempo, hak atas aset beralih ke kreditur.

Aset yang digunakan juga merupakan pendapatan emiten dari proyek-proyek yang didanai obligasi.

Sebaliknya, obligasi tanpa jaminan atau tanpa jaminan adalah jenis obligasi korporasi tanpa jenis. Investor umumnya sangat mengandalkan kredibilitas perusahaan sebagai penerbit obligasi korporasi.

Term and Serial Bonds

Obligasi berjangka adalah obligasi dengan tanggal jatuh tempo tertentu. Ada nominal obligasi yang harus dibayarkan kepada pemegang obligasi pada hari itu. Jangka waktu obligasi dalam hal ini adalah jangka waktu sejak diterbitkannya obligasi sampai dengan jatuh tempo.

Obligasi serial atau serial bond adalah jenis pembayaran berulang. Obligasi jenis ini memiliki multiple maturity splits. Untuk pihak penerbit, obligasi ini tentu akan sangat menguntungkan karena bunganya yang lebih rendah sehingga pihak penerbit bisa menyesuaikan kebutuhan dan membayar kewajiban secara lebih ringan.

Junk Bond

Obligasi sampah atau junk bonds adalah obligasi yang memiliki risiko gagal bayar yang tinggi daripada berhasil membayar. Jenis obligasi ini sebenarnya memiliki tanggal jatuh tempo yang sama dengan jenis obligasi lainnya. Namun, obligasi sampah ini terjadi karena biasanya perusahaan penerbit mempunyai tingkat kredibilitas yang rendah.

Nah, agar bisa menarik para investor, maka obligasi sampah biasanya akan menawarkan kupon bunga yang sangat tinggi. Walaupun memang kurang menguntungkan, tapi kenyataannya obligasi ini mempunyai peminatnya sendiri.

Demikian uraian singkat tentang obligasi atau bond. Dengan demikian, mereka biasanya sekuritas yang diterbitkan dalam satu tahun oleh perusahaan atau organisasi.

Nah, jika kamu tertarik dengan investasi ini, kamu harus bisa membaca laporan keuangan perusahaan dengan baik, apakah ada yang mencurigakan atau tidak.

Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat

Istilah emiten mungkin sudah sangat sering ditemui oleh investor, baik itu investor saham, obligasi, reksa dana, dan lain sebagainya. Walaupun begitu, kata emiten ini mungkin belum cukup dikenal bagi seseorang yang kurang familier dengan kegiatan investasi. Emiten merupakan salah satu istilah yang sangat penting dalam dunia investasi.

Hal ini terjadi karena jika tidak ada emiten, maka kegiatan investasi tidak akan berjalan. Untuk itu, bagi kamu yang ingin belajar lebih dalam mengenai dunia investasi, wajib banget nih untuk tahu apa itu emiten! Berikut ini adalah pembahasan mengenai apa itu emiten, peranan atau fungsi emiten, tujuan perusahaan menjadi emiten, produk, serta syarat-syarat menjadi emiten.

Apa Itu Emiten?

Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat
Ilustrasi bangunan dari emiten | Pexels

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), emiten adalah suatu badan usaha yang mengeluarkan kertas berharga untuk kemudian diperjualbelikan. Jika melihat pada laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), emiten adalah pihak yang melakukan penawaran efek yang kemudian akan dijual kepada masyarakat berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari kedua definisi ini, emiten dapat diartikan sebagai pihak (baik itu perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi maupun kelompok) yang menawarkan efek (surat berharga) untuk diperjualbelikan pada masyarakat.

Emiten dapat menawarkan efek berupa saham, obligasi, sukuk, aset derivatif, dan lain sebagainya. Suatu emiten pun dapat menerbitkan aset syariah seperti obligasi syariah atau sukuk. Pada umumnya, emiten akan melakukan penawaran efek melalui pasar modal. Emiten seringkali disamakan artinya dengan perusahaan publik. Padahal, baik emiten maupun perusahaan publik memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Menurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, perusahaan publik diartikan sebagai perusahaan dengan saham sekurang-kurangnya telah dimiliki oleh 300 pemegang saham serta memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp3.000.000.000 (tiga miliar rupiah).

Perbedaan utama dari emiten dan perusahaan publik adalah emiten merupakan pihak yang melakukan penawaran umum (penerbitan efek) baik itu berupa saham, obligasi, reksa dana, dan aset lainnya. Suatu emiten dapat hanya menjual saham saja ada juga yang hanya menjual obligasi saja, semua pihak yang melakukan penawaran umum surat berharga termasuk sebagai emiten. Sementara itu, perusahaan publik haruslah merupakan perusahaan terbuka yang sahamnya diperjualbelikan kepada masyarakat umum. Emiten pun memiliki kewajiban untuk menyampaikan pendaftaran untuk melakukan penawaran umum. Sedangkan, perusahaan publik wajib menyampaikan pernyataan pendaftaran sebagai perusahaan publik.

Peran dan Fungsi Emiten 

Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat
Ilustrasi pengertian, fungsi, tujuan, dan syarat emiten | Unsplash

Emiten sebagai penerbit efek memiliki peran penting dalam pasar modal serta dalam kehidupan masyarakat. Berikut ini adalah peran emiten dalam pasar modal dan bagi kehidupan masyarakat.

Bagi Emiten atau Perusahaan Sendiri

Fungsi kegiatan emisi atau proses penerbitan efek bagi emiten adalah perusahaan dapat memiliki kesempatan untuk menambah modal terlebih dari segi pendanaan eksternal. Dana eksternal yang perusahaan dapatkan bisa berasal dari penawaran saham, obligasi, dan instrumen efek lain kepada publik.

Bagi Masyarakat

Peran emiten yang paling terlihat bagi masyarakat adalah emiten dapat menyelenggarakan dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan aspek finansialnya melalui investasi. 

Bagi Pasar Modal

Dalam pasar modal, emiten memiliki peranan penting sebagai pihak yang menerbitkan efek. Walaupun biasanya transaksi jual beli surat berharga difasilitasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), bukan berarti emiten hanya akan berpangku tangan mengawasi jalan trading. Emiten perlu untuk mengelola dana dari publik sebaik mungkin. Selain itu, emiten memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi kepada investor dan publik melalui laporan keuangan yang dirilis setiap kuartal.

Tujuan Perusahaan menjadi Emiten

Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat
Ilustrasi pengertian, fungsi, tujuan, dan syarat emiten | Pexels

Emiten –perusahaan penerbit efek– pasti memiliki tujuan tertentu mengapa mereka memutuskan untuk melakukan kegiatan emisi (penawaran efek), biasanya perusahaan akan menyatakan tujuannya untuk melakukan pendanaan eksternal pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berikut ini adalah beberapa tujuan perusahaan menjadi suatu emiten.

Meningkatkan Nilai dan Citra Perusahaan

Perusahaan yang menjadi emiten dan menawarkan surat berharga ke publik biasanya memiliki citra yang baik. Hal ini terjadi karena syarat untuk menjadi suatu emiten tidaklah mudah. Perusahaan harus melaporkan kegiatan dan keadaan keuangannya secara lengkap dengan audit oleh akuntan publik yang tidak dapat dianggap sepele. 

Memperluas Usaha

Modal yang didapatkan oleh emiten melalui kegiatan penawaran saham, obligasi, dan surat berharga lainnya dapat perusahaan gunakan untuk melakukan ekspansi yang lebih besar terhadap bisnisnya. Dana publik tersebut dapat digunakan untuk memperluas bidang usaha, memperluas target pasar, meningkatkan kapasitas produksi, dan lain sebagainya.

Memperbaiki Struktur Modal

Untuk melakukan ekspansi bisnis, pendanaan internal saja rasanya tidak akan cukup untuk membiayai semua kebutuhan perusahaan. Untuk itu, perusahaan memutuskan untuk melakukan pendanaan eksternal salah satunya dengan melakukan penerbitan efek atau dengan menjadi emiten. Perusahaan pun dapat melakukan perbaikan atas struktur modal sehingga perusahaan memperoleh biaya modal rata-rata tertembang yang minimal dan profitabilitas yang optimal.

Lebih Menjamin Keberlangsungan Usaha Perusahaan

Tujuan perusahaan menjadi emiten selanjutnya adalah untuk lebih menjamin keberlangsungan usaha perusahaan. Modal dan dana yang diperoleh perusahaan dapat digunakan untuk membiayai segala kebutuhan yang diperlukan perusahaan, sehingga nantinya perusahaan akan dapat memperoleh penghasilan dan mampu memberikan imbal hasil kepada investor.

Mendapatkan Insentif Pajak

Keuntungan perusahaan dengan menjadi emiten salah satunya adalah perusahaan dapat memperoleh potongan tarif pajak atau yang dapat disebut dengan insentif pajak. Insentif pajak tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2020 tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka.

Melakukan pengalihan pemegang saham

Tujuan dari perusahaan menjadi suatu emiten lainnya adalah perusahaan dapat melakukan pengalihan pemegang saham dari yang lama ke pemegang saham baru.

Produk yang Diterbitkan oleh Emiten

Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat
Ilustrasi pengertian, peranan, tujuan, dan syarat emiten | Unsplash

Emiten dapat melakukan emisi atau penerbitan efek dengan jenis produk yang bermacam-macam. Jenis produk yang emiten tawarkan kepada masyarakat dapat berupa saham, obligasi, reksa dana, dan instrumen investasi lainnya. Berikut ini adalah jenis produk investasi yang dapat diperjualbelikan oleh emiten.

Saham

Salah satu produk Saham merupakan suatu produk investasi yang merupakan bukti kepemilikan investor terhadap suatu perusahaan. Penghasilan yang diperoleh investor melalui investasi ini adalah berupa dividen dan capital gain. Dividen adalah sebagian keuntungan dari perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Sementara itu, capital gain adalah penghasilan yang dapat diperoleh oleh investor saham melalui selisih harga jual dan beli dari saham yang dibeli investor.

Obligasi

Obligasi merupakan suatu bentuk instrumen investasi berbentuk surat utang. Masyarakat yang berinvestasi dalam aset ini akan memperoleh penghasilan yakni bunga yang dibagikan secara rutin. Nilai pokok utang dari obligasi akan dibayarkan ketika obligasi jatuh tempo. Obligasi memiliki banyak jenis, salah satunya terdapat obligasi syariah atau yang sering disebut sebagai sukuk.

Reksa Dana

Reksa dana adalah merupakan suatu wadah investasi yang diorganisasikan oleh manajer investasi di mana investasi dilakukan dengan menyetorkan dana kepada berbagai macam efek pada misalnya saham, obligasi, dan instrumen efek lain. Instrumen efek ini seringkali menjadi pilihan investasi bagi investor, terlebih bagi investor yang memiliki dana kecil serta tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko investasi. 

Aset Derivatif

Selain produk investasi yang telah disebutkan tadi. Emiten juga dapat menawarkan berbagai macam aset derivatif seperti opsi, kontrak berjangka, dan aset lainnya. Instrumen derivatif diartikan sebagai suatu aset surat berharga yang berisi perjanjian jual/beli komoditas atau aset dengan harga, jumlah, dan tanggal yang telah ditentukan tergantung jenis aset derivatif.

Exchange Traded Fund (ETF)

ETF merupakan mutual funds dengan bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang mana ia diperjualbelikan di bursa efek. ETF ini memiliki bentuk produk yang mirip dengan reksa dana akan tetapi pengelolaan dan mekanisme jual-beli produk ini mirip dengan trading saham. 

Syarat Perusahaan dapat Menjadi Emiten

Emiten: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Produk, dan Syarat
Ilustrasi bangunan emiten | Pexels

Untuk dapat melakukan penerbitan aset surat berharga, ternyata perusahaan perlu untuk memenuhi syarat tertentu. Berikut ini adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan agar perusahaan dapat menjadi emiten.

  • Telah memperhitungkan dan menyiapkan efek apa yang ingin ditawarkan kepada investor
  • Sudah memastikan bahwa efek yang ingin diterbitkan telah sesuai dan sah secara hukum
  • Perusahaan bersedia untuk memberikan informasi dengan lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan

Selain syarat berupa kesiapan perusahaan dalam melakukan penerbitan efek, perusahaan juga perlu menyiapkan dokumen-dokumen penting untuk dapat menjadi emiten. Berikut ini syarat dokumen yang harus disiapkan oleh emiten.

  • Catatan laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh akuntan publik
  • Catatan terkait dengan riwayat hidup dari dewan komisaris, direksi, serta posisi manajemen lain yang setara
  • Perjanjian dengan Penjamin Emisi Efek
  • Surat pernyataan berisi komitmen dari emiten
  • Pernyataan dari profesi penunjang pasar modal
  • Pendapat dari segi hukum yang sedang berlaku
  • Dokumen dengan informasi lain yang diminta oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Emiten merupakan perusahaan yang melaksanakan kegiatan emisi di mana perusahaan menerbitkan efek atau surat berharga kepada masyarakat sesuai ketentuan perundangan-undangan yang berlaku. Perusahaan emiten ini sangat penting kehadirannya dalam masyarakat terlebih untuk memacu semangat investasi publik. Itu tadi adalah pembahasan seputar emiten. Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam mempelajari topik seputar emiten ya!

Sumber gambar header: Pexels

ORI (Obligasi Ritel Indonesia): Pengertian, Karakteristik, Keuntungan, dan Risiko

Obligasi merupakan salah satu pilihan investasi yang banyak diminati oleh investor. Obligasi memberikan keuntungan berupa bunga yang diterima oleh investor secara rutin setiap periode waktu yang telah ditentukan. Pun obligasi dipertimbangkan memiliki risiko investasi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan investasi saham, yang mana harga saham sifatnya fluktuatif.

Obligasi sebagai salah satu instrumen investasi memiliki berbagai macam jenis, adapun jika melihat pada penerbitnya, obligasi dapat dibagi atas 3 macam. Macam obligasi ini adalah obligasi yang diterbitkan pemerintah (government bond), perusahaan (corporate bond), dan pemerintah daerah (municipal bond). Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah seringkali menjadi opsi investasi yang dicari oleh banyak kalangan.

Alasan dari banyak dicarinya obligasi yang diterbitkan pemerintah karena obligasi ini terkenal dengan risiko yang sangat minim, apalagi instrumen ini dijamin oleh negara. Salah satu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia adalah ORI atau Obligasi Ritel Indonesia. Banyak sekali masyarakat yang sedang menantikan seri terbaru obligasi ini.

Dilansir dari laman resmi Bursa Efek Indonesia, ORI 2022 seri ORI022 akan terbit atau melangsungkan masa penawaran pada tanggal 26 September sampai dengan 20 Oktober 2022. Seri ORI sebelumnya yakni ORI021 telah melangsungkan masa penawaran di tanggal 24 Januari hingga 17 Februari 2022.

Apakah kamu ingin mengetahui hal yang lebih mendetail terkait ORI? Simak pembahasan terkait pengertian, karakteristik, keuntungan, cara investasi, dan daftar mitra ORI (Obligasi Ritel Indonesia) ini ya!

Pengertian ORI

Ilustrasi pengertian dan keuntungan ORI | Pexels

ORI adalah singkatan dari Obligasi Ritel Indonesia. ORI adalah salah satu dari aset Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan pada Warga Negara Indonesia (WNI) melalui Mitra Distribusi di Pasar Perdana.

Instrumen investasi ini memiliki kode penamaan khusus yang menandakan seri ke berapa obligasi ditawarkan kepada masyarakat. Pada misalnya ORI 021 digunakan untuk seri  ORI ke-21 yang diterbitkan oleh pemerintah dan transaksinya dilakukan secara online melalui e-SBN.

ORI sebagai produk investasi memiliki bentuk obligasi yakni surat utang yang memberikan imbal hasil berupa bunga atau kupon obligasi bagi investor. Bunga ini akan dibayarkan setiap bulan dengan besaran yang sama. Dengan begitu, walaupun pasar efek mengalami fluktuasi, bunga ORI akan tetap dibayarkan dengan nilai yang sama.

Keuntungan yang dapat diperoleh investor selain bunga adalah capital gain, di mana investor dapat memperoleh laba dari penjualan ORI di pasar sekunder dengan transaksi bersama investor lain.

Nilai pokok obligasi pun nantinya akan dibayarkan ketika jatuh tempo dan dijamin oleh Undang-undang. Kupon ORI seri ORI021 yang diterbitkan kemarin memiliki nilai 4,9% di mana kupon tersebut masih perlu dikurangi pajak sebesar 10%. Untuk itu, kupon bersih dari ORI seri ORI021 adalah kurang lebih 4,41%. Pembayaran kupon ORI dilakukan tanggal 15 setiap bulannya.

Ciri-ciri ORI

Ilustrasi pengertian, keuntungan, cara investasi ORI | Pexels

Obligasi memiliki ciri-ciri dan karakteristik khusus yang membedakan ORI dengan instrumen efek lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

  • Kupon atau bunga obligasi bernilai tetap (fixed rate)
  • ORI memiliki bentuk tanpa warkat (scripless) dan dapat diperjualbelikan dengan investor domestik ketika sudah di pasar sekunder
  • Penjualan ORI memiliki potensi untuk memperoleh capital gain maupun risiko capital loss
  • Minimal pembelian adalah Rp1 juta dan maksimal adalah RP2 miliar

10 Keuntungan Investasi ORI

Investasi ORI banyak sekali digandrungi oleh masyarakat karena dikenal dengan keamanan dan minimnya risiko yang ditawarkan. Berikut ini adalah keuntungan berinvestasi pada ORI.

  • Bunga atau kupon dibayarkan secara rutin setiap bulan
  • Kupon dengan tingkat bunga yang sama (fixed rate) sampai pada jatuh tempo
  • Bunga yang ditawarkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bunga deposito bank BUMN
  • Bunga dan pokok dijamin oleh Undang-undang
  • ORI dapat diperjualbelikan di Pasar Sekunder (ORI hanya dapat diperjualbelikan kepada WNI saja)
  • Investor dapat memiliki peluang untuk memperoleh capital gain
  • Boleh untuk dipinjamkan atau dijaminkan pada pihak lain (bergantung pada kebijakan mitra distribusi)
  • ORI dapat diperjualbelikan di organizedOTC dengan Electronic Trading Platform (ETP)
  • Terdapat kuotasi harga beli (bid price) dari Mitra Distribusi
  • Membeli ORI berarti investor turut mendukung pembiayaan pembangunan nasional

Cara Investasi ORI

Ilustrasi pengertian, keuntungan, cara investasi ORI | Unsplash

Apakah kamu tertarik untuk melakukan investasi pada produk ORI? Saat ini penawaran ORI dapat dilakukan dengan cepat, aman, dan mudah melalui penawaran produk ini secara online dengan e-SBN. Selain itu, pemerintah bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dewasa ini melakukan kerja sama dengan berbagai mitra distribusi dan kanal pembayaran yang mempermudah transaksi penawaran obligasi. Dilansir dari Kemenkeu, berikut ini adalah cara untuk investasi ORI

Registrasi

Registrasi untuk membeli ORI dapat dilakukan kapan saja, bahkan sebelum waktu penawaran dibuka. Calon investor dapat mendaftarkan diri pada sistem digital yang disediakan oleh Mitra Distribusi ORI dengan menginput data. Informasi yang ditanyakan di antaranya adalah data diri, nomor Single Investor Identification (SID), nomor Rekening Dana serta nomor Rekening Surat Berharga. SID atau Nomor Tunggal Identitas Pemodal merupakan kode khusus yang diterbitkan oleh Kustodian Sentral Efek indonesia (KSEI). Calon Investor yang belum memiliki nomor SID, Rekening Dana, atau Rekening Surat Berharga dapat berdiskusi dengan Mitra Distribusi tempat calon investor mendaftar.

Pemesanan

Setelah melakukan proses registrasi, calon Investor dapat melakukan pemesanan ORI yang mana sebelumnya calon investor harus membaca syarat dan ketentuan dalam Memorandum Informasi. Pemesanan ORI hanya bisa dilakukan saat masa penawaran ORI.

Pembayaran

Setelah pemesanan diverifikasi, calon investor akan mendapat kode billing melalui email atau sms (sesuai dengan kebijakan Mitra Distribusi). Calon investor pun dapat melakukan pembayaran dengan kode tersebut melalui Bank Persepsi (teller, ATM, internet banking, mobile banking) dan lembaga persepsi lainnya dalam batas waktu yang ditentukan.

Konfirmasi

Setelah melakukan pembayaran, calon investor akan memperoleh NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan notifikasi bahwa pemesanan ORI telah selesai. Calon investor akan memperoleh alokasi ORI pada tanggal penerbitan yang ditentukan. Setelah terbitnya efek, investor dapat meminta bukti kepemilikan ORI kepada Mitra Distribusi. 

Risiko Investasi ORI

Selain keuntungannya yang cukup banyak, Kemenkeu ternyata juga memaparkan sedikit risiko yang mungkin dapat pemegang obligasi alami ketika berinvestasi ORI. Berikut ini adalah risiko dalam investasi ORI

Risiko Pasar

Salah satu risiko dari investasi ORI adalah risiko pasar. Risiko pasar untuk produk investasi ORI adalah risiko kerugian ketika harga ORI turun di Pasar Sekunder. Potensi risiko pasar akan timbul ketika investor menjual obligasi sebelum masa jatuh temponya.

Risiko Likuiditas

Sama halnya dengan risiko pasar, risiko likuiditas akan timbul ketika investor menjual obligasi sebelum masa jatuh tempo. Dengan begitu, investor mungkin akan kesulitan menjual ORI dengan nilai wajar di Pasar Sekunder.

Mitra Distribusi ORI dan Kanal Pembayaran ORI

Ilustrasi pengertian, keuntungan, cara investasi ORI | Unsplash

Seperti namanya, ORI yang mana adalah singkatan dari Obligasi Ritel Indonesia adalah obligasi yang diterbitkan pemerintah dan dapat diperjualbelikan melalui mitra distribusi (ritel).

Mitra distribusi ORI di seri ORI021 kemarin totalnya adalah terdapat 18 bank, 3 perusahaan efek, 3 perusahaan fintech peer-to-peer lending, dan 4 perusahaan fintech APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana).

Mitra perbankan yang melayani distribusi ORI di antaranya adalah Bank BNI, Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BCA, OCBC NISP, dan bank-bank terkenal lainnya. Tiga perusahaan efek yang melayani distribusi ORI adalah trimegah, BRI danareksa, dan Mandiri sekuritas.

Kemudian, 3 fintech peer-to-peer lending  yang menjadi mitra distribusi adalah Investree, Koinworks, dan Modalku. Terakhir, 4 perusahaan fintech APERD yang ikut serta menawarkan ORI adalah Bibit, Tanamduit, Fundtastic, dan Bareksa

Selain itu, pembayaran untuk ORI saat ini dapat dilakukan dengan lebih mudah. Pembayaran instrumen investasi ini dapat melalui berbagai kanal yang telah difasilitasi oleh berbagai lembaga perbankan serta lembaga persepsi lainnya (tentunya dengan persetujuan pemerintah bersama dengan OJK).

Kanal pembayaran ORI terdiri dari 89 bank/pos/lembaga persepsi termasuk 4 lembaga persepsi yakni BukaLapak, Pos Indonesia, Tokopedia, Finnet, dan Pajakku.

ORI seringkali menjadi opsi menarik bagi investor yang menginginkan risiko minim akan investasinya. Luasnya kanal distribusi dan kemudahan pembayaran yang ditawarkan semakin membuat produk investasi ini menjadi semakin terjangkau bagi masyarakat. Apakah kamu tertarik untuk berinvestasi pada salah satu instrumen investasi dengan risiko yang minim ini?

Referensi:

Slide Marketing ORI021 dari Laman Resmi Kemenkeu

Detail Simulasi Kupon ORI021 Investasi dari Laman Resmi Kemenkeu

Sumber gambar header: Unsplash

Perbedaan Saham dan Obligasi, Mana yang Paling Aman?

Investasi saham mungkin sudah menjadi investasi yang cukup populer saat ini. Sedangkan, investasi obligasi dipilih karena menjadi investasi yang paling aman. Namun, apakah kamu tahu perbedaan saham dan obligasi, selain konsep investasinya?

Kira-kira investasi mana yang paling untung, saham atau obligasi? Daripada bingung, yuk, cari tahu perbedaan saham dan obligasi serta keuntungan dari kedua investasi berikut!

Definisi Investasi Saham dan Obligasi

Investasi saham adalah instrumen pasar keuangan yang berupa tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Tujuan dari investasi saham adalah untuk mencari keuntungan atau investasi jangka panjang. Umumnya investasi saham akan dikelola oleh perusahaan yaitu mengelola aset atau modal yang akan kamu setorkan dan biasanya investasi saham juga memiliki tujuan untuk di masa yang akan datang.

Jika kamu melakukan investasi saham, maka kamu memiliki hak untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Sementara, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan baik pemerintah dan perusahaan sejenis  kepada pemegang saham. Umumnya obligasi juga disebut sebagai Surat Berharga (SBN).

Definisi obligasi juga tertuang dalam Undang-Undang No.24 tahun 2022, obligasi atau surat utang negara adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan masa berlakunya.

Perbedaan Saham dan Obligasi

Secara umum, investasi saham dan obligasi memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai bentuk investasi untuk mendapatkan modal atau keuntungan. Perbedaan saham dan obligasi terletak dalam kepemilikannya, biasanya saham dimiliki oleh perusahaan dan pemegang saham akan mendapatkan keuntungan perusahaan atau sering disebut sebagai dividen.

Sementara obligasi adalah surat berharga berupa surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan pemerintah dengan konsep sebagai bentuk peminjaman uang yang nantinya akan dibayarkan kembali sebagai harga pokok utang dengan bunga yang biasanya disebut kupon.

Pemilik obligasi juga hanya memiliki status sebagai pemberi hutang. Sedangkan, pemegang saham akan memiliki hak atas keuntungan perusahaan dan juga hak suara.

Yang terakhir adalah perusahaan penerbit saham hanya menerbitkan surat utang yang bisa dibeli, sedangkan perusahaan yang menerbitkan saham bisa menjual sebagian kepemilikannya kepada pihak lainnya. 

Keuntungan Investasi Saham

Setelah mengetahui perbedaan saham dan obligasi, berikut keuntungan saham yang perlu kamu ketahui.

1. Capital Gain

Kelebihan investasi saham yang pertama adalah capital gain yaitu selisih antara harga jual dan harga beli. Capital gain juga biasanya berasal dari aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

2. Dividen

Investasi saham juga memiliki kelebihan dalam berupa dividen, yaitu pembagian keuntungan oleh perusahaan yang tentunya juga dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri. Pemberian dividen ini harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.

Dividen yang diberikan oleh perusahaan biasanya diberikan dalam bentuk tunai atau juga dividen saham. Tentunya jika dalam bentuk tunai maka berbentuk jumlah rupiah. Sedangkan, dividen saham akan berbentuk saham yang nantinya akan ditambahkan ke saham yang dimiliki oleh pemodal.

3. Fleksibel

Melakukan investasi saham bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Pembelian saham juga lebih banyak dilakukan secara online dimulai dari penjualan hingga pembeliannya. Sehingga tidak akan mengganggu aktivitas kamu.

Keuntungan Investasi Obligasi

Agar semakin yakin untuk memilih investasi saham atau obligasi, berikut keuntungan atau dari investasi obligasi yang bisa menjadi pertimbangan.

1. Memperoleh Bunga (Kupon) Secara Berkala

Pemilik obligasi akan mendapatkan kupon secara berkala sesuai dengan kurun waktu yang telah disepakati. Nilai kupon atau bunga yang diterima pemilik obligasi atau investasi juga akan berbeda-beda, tergantung dengan kesepakatannya.

2. Memiliki Keuntungan Lebih Tinggi Dibanding Bunga Deposito

Nilai kupon atau bunga yang didapatkan dari obligasi biasanya akan lebih tinggi dari rata-rata bunga hasil deposito. Sehingga, keuntungan didapatkan juga akan semakin maksimal.

3. Bisa Dijadikan Jaminan

Obligasi bisa dijadikan jaminan atau agunan untuk mendapatkan pinjaman dari bank. Tidak hanya itu, surat utang ini juga bisa dijadikan jaminan apabila kamu ingin membeli saham ke bursa efek.

Nah, itulah perbedaan saham dan obligasi dari definisi, kepemilikan, hingga keuntungan atau manfaat yang akan kamu peroleh. Kamu bisa memilih jenis investasi yang sesuai dengan keuangan atau tujuan investasi kamu. Pilihlah jenis investasi yang aman dan paling bisa kamu coba.

10 Cara Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan

Investasi merupakan suatu hal yang begitu penting bagi kehidupan masyarakat. Melalui investasi, kita dapat mempersiapkan tabungan untuk kehidupan di masa mendatang. Banyak produk dan aset investasi yang dapat menjadi pilihan bagi kamu loh. Kamu dapat memilih investasi pada produk reksa dana, emas, saham, maupun obligasi, tergantung pada preferensi pribadi kamu.

Bagi seorang pemula, memulai investasi mungkin menjadi suatu hal yang membingungkan. Banyak juga mungkin pertanyaan yang sekiranya berkecamuk dan membuat urung untuk memulai investasi. Padahal investasi akan semakin bagus apabila dimulai sedini mungkin.

Apa saja ya cara untuk memulai investasi bagi pemula? Kira-kira bagaimana ya tips untuk memilih investasi yang menguntungkan, aman, dan minim risiko? Berikut ini adalah cara dan tips memulai investasi bagi pemula agar kamu tidak bertemu dengan instrumen investasi zonk nan bodong yang seringkali berkeliaran akhir-akhir ini.

Cara Investasi untuk Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan

Investasi Pemula Modal Kecil
Ilustrasi Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan | Pexels

Investasi adalah suatu komitmen yang dimiliki oleh seseorang terhadap sejumlah harta pada masa saat ini, yang diharapkan mampu memberikan keuntungan di masa depan (Tandelilin, 2017). Apakah kamu merupakan seseorang yang baru ingin memulai investasi? Jangan takut untuk mencoba-coba dan mempelajari seluk beluk investasi ya.

Karena kalau bukan sekarang, kapan lagi bukan? Artikel ini akan sangat cocok untuk kamu yang ingin memulai investasi terlebih untuk yang memiliki modal kecil dan mengharapkan keuntungan yang optimum. Simak 10 cara investasi untuk pemula dengan modal kecil dan menguntungkan ini ya!

1. Mulai Investasi Sedini Mungkin

Dewasa ini, modal untuk memulai investasi tidak perlu menggunakan cuan yang besar. Bahkan, saat ini mungkin kamu hanya perlu uang Rp100.000,- untuk mengantongi satu lot saham perusahaan. Kenapa sih sebenarnya kita harus mulai investasi sedini mungkin? Berikut ini beberapa alasannya.

Menciptakan Sumber Penghasilan Baru

Investasi pada dasarnya hampir sama dengan tabungan. Ada suatu keuntungan –baik itu bunga maupun imbal hasil bagi produk syariah– yang didapatkan ketika menyimpan dana melalui aset tertentu. Walaupun begitu, jika dibandingkan dengan menabung, tentunya sumber penghasilan dari investasi (yang tepat) akan memiliki keuntungan yang lebih tinggi.

Pada misalnya, saat berinvestasi pada saham, investor dapat memperoleh penghasilan dari capital gain dan dividen. Capital gain adalah selisih antara harga jual dengan harga beli saham. Investor dapat memperoleh keuntungan dari capital gain ketika investor menjual saham miliknya dengan harga yang lebih besar dibanding dengan harga beli.

Sementara itu, investor juga memperoleh penghasilan dari dividen (laba yang dibagikan oleh perusahaan pada pemegang saham). Besaran penghasilan itu akan berbeda jauh jika dibandingkan dengan penghasilan menabung yang hanya akan memperoleh beberapa persen dari tabungan selama satu tahun penuh.

Menyiapkan Modal untuk Bisnis Impian

Melalui berbagai penghasilan dari investasi, kamu dapat mengumpulkan cuan untuk kebutuhan bisnis impian kamu loh. Semakin dini kamu memulai investasi, semakin banyak juga aliran kas yang akan masuk ke dalam rekening kamu sehingga semakin cepat kamu memutuskan untuk berinvestasi, maka akan semakin banyak juga penghasilan kamu.

Menyiapkan Tabungan Masa Tua

Selain untuk modal bisnis, penghasilan yang kamu dapatkan dalam berinvestasi dapat digunakan juga untuk keperluan di masa mendatang. Pada dasarnya semua jenis investasi akan membuahkan hasil berupa keuntungan di masa mendatang. 

2. Pelajari Beragam Jenis Aset Investasi

Investasi Pemula Modal Kecil
Cara Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan Salah Satunya Emas | Pexels

Investor sangat disarankan untuk berinvestasi pada aset investasi yang sesuai dengan profil risiko mereka. Profil risiko dapat diartikan sebagai kadar atau tingkatan seberapa seorang investor berani mengambil risiko. Dengan mempelajari berbagai macam jenis aset investasi, investor dapat menentukan mana produk investasi yang paling cocok untuknya.

Pada misalnya investor tidak masalah dengan risiko dan menginginkan laba yang menguntungkan. Ia dapat memilih investasi saham sebagai alternatif solusi investasinya. Investasi saham seringkali mengalami fluktuasi harga yang cukup tinggi, oleh karena itu investor disarankan untuk bersiap dengan risiko yang mungkin muncul ketika berinvestasi saham. 

3. Tentukan Jenis Aset Investasi

Setelah mempelajari berbagai macam instrumen aset yang dapat dijadikan alternatif dalam berinvestasi. Investor tentunya perlu menentukan kemanakah kira-kira dana yang mereka miliki akan mereka salurkan. Investor dapat mempertimbangkan berbagai macam hal dalam memilih jenis aset yang akan menjadi ladang investasinya pada misalnya risiko, modal, prospek masa depan aset, dan lain sebagainya.

Aset investasi yang dapat dipilih oleh investor pun sangat bervariasi, ada investasi saham, investasi obligasi, investasi reksa dana, investasi emas, investasi properti dan masih banyak lagi instrumen atau efek lain. Beberapa aset investasi yang mungkin dapat kamu lirik sebagai pilihan berinvestasi dengan risiko yang minimum adalah reksa dana, emas, serta obligasi. Apabila kamu mencari instrumen investasi dengan modal yang minim, saham mungkin dapat menjadi pilihan.

Saat ini, harga untuk membeli satu lot saham –satuan dalam transaksi jual beli saham, biasanya setara dengan 100 lembar saham– sangat terjangkau. Walaupun begitu, tetap perhatikan berbagai faktor lainnya ketika berinvestasi ya! Jangan lupa untuk mempersiapkan segala kebutuhan dalam memulai investasi ketika sudah menentukan jenis investasi yang dipilih juga ya. Pada misalnya jika akan berinvestasi saham kamu akan membutuhkan berbagai macam dokumen untuk membuka akun khusus jual beli saham.

4. Tentukan Jangka Waktu dan Modal Pertama Investasi

Penentuan jangka waktu investasi serta modal investasi akan berpengaruh terhadap instrumen saham yang investor pilih. Ketika investor ingin berinvestasi dalam jangka waktu yang lama mungkin investor dapat memilih pada aset minim risiko pada misalnya obligasi, emas, serta properti. Penentuan jangka waktu investasi juga akan berpengaruh terhadap keputusan investasi seorang investor.

Pada misalnya, jika investor ingin berinvestasi pada jangka panjang pada pasar modal, investor akan memilih saham dari perusahaan-perusahaan besar atau bahkan perusahaan yang terjamin (perusahaan di bidang finansial biasanya akan diawasi keberlangsungannya oleh pemerintah). Selain itu investor saham yang berinvestasi dalam jangka panjang akan cenderung menggunakan analisis fundamental dalam pemilihan saham mereka. Analisis fundamental adalah analisis keamanan saham perusahaan berdasarkan kondisi perusahaan, industri, dan ekonomi makro negara tempat perusahaan beroperasi.

5. Jangan Berinvestasi Hanya pada Satu Instrumen Aset Saja

Investasi Pemula Modal Kecil
Cara Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan | Pexels

Kamu mungkin sering mendengar kata pepatah, “Jangan taruh telur dalam satu keranjang yang sama”. Frasa tersebut seringkali dirapalkan oleh kalangan investor baik itu yang sudah sangat berpengalaman maupun investor yang baru saja menginjakkan kaki di kancah investasi. Ungkapan tersebut sebenarnya adalah anjuran di mana investor tidak seharusnya menyetorkan seluruh dananya kepada satu macam investasi saja.

Hal ini disebut sebagai diversifikasi. Diversifikasi menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat diartikan sebagai tindakan untuk menempatkan dana investasi di beberapa instrumen investasi dengan karakteristik yang berbeda. Dengan begitu, ketika salah satu aset mengalami tren penurunan, aset lainnya setidaknya dapat memberikan kompensasi dengan tidak ikut mengalami tren penurunan.

Pada misalnya kamu berinvestasi pada saham perusahaan yang bergerak pada bidang perhotelan dan perusahaan yang bergerak pada pengadaan tower. Semasa pandemi Covid-19 kinerja perusahaan yang bergerak pada industri perhotelan mengalami penurunan karena adanya kebijakan social distancing. Dengan begitu, perusahaan perhotelan tempat kamu berinvestasi terkena imbasnya dan mengalami tren harga saham yang turun.

Walaupun begitu, perusahaan dengan industri yang bergerak di bidang infrastruktur khususnya pengadaan tower meningkat karena pesatnya penggunaan internet dengan kebijakan sekolah daring. Perusahaan infrastruktur tersebut akhirnya memiliki tren harga saham yang naik. Berdasarkan fenomena ini, kamu telah melakukan diversifikasi aset investasi dan merasakan bahwa kerugian yang terjadi pada satu aset dapat dikompensasi dengan kenaikan di aset lain.

Selain melakukan diversifikasi melalui perusahaan dengan industri yang berbeda, investor pun dapat melakukan diversifikasi melalui perbedaan mata uang, perbedaan jenis investasi (misalnya obligasi dengan emas), dan lain sebagainya.

6. Banyak Belajar Terkait dengan Literasi Keuangan dan Investasi

Pembelajaran terkait dengan literasi keuangan sangat-sangat penting bagi investor. Selain untuk mendapatkan keuntungan yang besar, informasi terkait dengan dunia investasi dan finansial akan membuat investor senantiasa terhindar dari modus penipuan berkedok investasi yang saat ini marak terjadi. Banyak mungkin istilah-istilah terkait investasi yang begitu penting namun kurang familier diperbincangkan seperti skema ponzi, saham ARB, dan lain sebagainya yang perlu kamu eksplorasi.

Sumber ilmu yang dapat digunakan sebagai bekal dalam berinvestasi dapat diperoleh melalui buku, e-book, pengalaman dari berbagai expertise, atau mungkin kamu dapat sering singgah di laman Dailysocial.id untuk mendapat informasi dan beragam artikel terkait investasi dan informasi seputar startup terbaru.

7. Sisihkan Dana untuk Investasi secara Rutin

Investasi Pemula Modal Kecil
Cara Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan | Pexels

Investasi akan semakin banyak memberikan keuntungan apabila dilakukan secara konsisten dan teratur. Setiap bulan usahakan untuk mengalokasikan beberapa persen dari penghasilan kamu untuk berinvestasi. Niscaya di masa mendatang besar investasi kamu akan sangat mencukupi untuk bekal kehidupan kamu.

8. Pilih Produk Investasi yang Diawasi oleh OJK

Dalam berinvestasi, sangat penting untuk memilih aset investasi yang aman. Selalu ingat bahwa suatu investasi yang menjanjikan keuntungan besar tanpa risiko itu adalah suatu hal yang dirasa sangat tidak mungkin terjadi. Suatu keuntungan yang tinggi dalam investasi biasanya akan selalu dengan risiko yang tinggi juga. Pastikan bahwa investasi yang kamu pilih untuk kamu kucuri dana merupakan investasi yang telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai badan pengawas kegiatan yang bersinggungan dengan dunia finansial di Indonesia. 

9. Manfaatkan Momentum untuk Memperoleh Keuntungan lebih Besar

Untuk investor yang lebih suka untuk berinvestasi pada jangka yang pendek, suatu momentum akan sangat berpengaruh rasanya untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat. Investor dapat memanfaatkan momentum untuk membeli aset ketika aset tersebut sedang murah. Kemudian, investor yang oportunis ini juga dapat memanfaatkan momentum untuk menjual aset ketika harga aset tersebut sedang naik di pasaran.

10. Selalu Update dengan Berita Investasi dan Prospek Masa Depan

Investasi Pemula Modal Kecil
Ilustrasi Cara Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan | Pexels

Selalu mengikuti berita terkini terkait dengan dunia investasi maupun perusahaan yang telah kita kucuri sedikit dana kita rasanya tidak akan salah. Dengan mengikuti informasi terbaru perusahaan, kita dapat menentukan keputusan investasi seperti untuk membeli, menjual, atau melakukan hold terhadap suatu investasi. Melalui riset terhadap prospek industri tertentu di masa mendatang, kamu juga jadi tahu sekiranya perusahaan mana yang layak untuk mendapatkan pendanaan dari kamu. 

Kira-kira itulah 10 cara investasi khususnya bagi pemula yang ingin mulai berinvestasi dengan aman dan mendapatkan hasil yang menguntungkan. Apakah kira-kira kamu telah mantap untuk mencoba berinvestasi? Produk investasi apa nih yang menarik perhatian kamu?

Sumber gambar header: Pexels

Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung Obligasi

Saat ini investasi menjadi salah satu hal yang cukup populer di beberapa kalangan. Bahkan investasi digital juga banyak dipilih karena lebih praktis. Sebelum munculnya investasi reksadana atau kripto, mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan investasi saham, emas, atau juga obligasi.

Namun, di antara investasi kekinian tersebut, apakah kamu sudah mengetahui tentang apa itu investasi obligasi atau surat berharga?

Jika, belum mengenalnya tidak perlu khawatir, karena DailySocial akan merangkumnya untuk kamu. Yuk, simak penjelasan berikut!

Apa Itu Obligasi?

Obligasi adalah surat utang yang umumnya diterbitkan oleh penerbit obligasi yaitu pemerintah atau perusahaan tertentu kepada pemegang obligasi. Biasanya obligasi juga disebut sebagai Surat Berharga (SBN).

Dalam Undang-Undang No.24 Tahun 2022, obligasi atau surat utang negara adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan masa berlakunya.

Obligasi dipilih sebagai bentuk investasi karena dinilai lebih menjanjikan dan lebih aman. Harga obligasi dan bunga obligasi juga disesuaikan dengan perusahaan penerbit obligasi, umumnya harga obligasi berkisar 1 juta rupiah.

Jenis-Jenis Obligasi

Ada banyak jenis-jenis obligasi atau contoh obligasi yang perlu kamu ketahui. Berikut jenis-jenis obligasi yang ada di Indonesia:

1. Obligasi Pemerintah

Sesuai namanya, jenis obligasi ini adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. Umumnya jenis obligasi ini diterbitkan setiap satu tahin sekali dengan nama ORI atau Obligasi Negara Ritel.

2. Obligasi Korporasi

Berbeda dengan obligasi pemerintah, jenis obligasi korporasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan negara (BUMN) atau juga perusahaan swasta.

3. Obligasi Daerah

Obligasi ini biasanya diterbitkan oleh pemerintah daerah yang memiliki tujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan,

4. Obligasi Syariah

Obligasi syariah adalah surat utang diterbitkan untuk memberikan imbal hasil seperti uang sewa yang dihitung sesuai dengan prinsip Islam dan tidak menghasilkan riba. Hasil dari obligasi syariah akan dibayarkan secara berkala sesuai periode yang disepakati.

5. Obligasi Konvensional

Obligasi konvensional adalah jenis obligasi yang diterbitkan oleh penerbit obligasi untuk mendapatkan pinjaman yang bisa digunakan untuk tambahan modal, dengan memberikan hasil bunga kepada pemegang obligasi.

6. Obligasi Ritel

Jenis obligasi ritel adalah surat berharga yang memiliki nilai atau nominal kecil, di bawah 1 juta rupiah.

7. Obligasi Kupon

Obligasi kupon adalah jenis surat berharga yang memberikan bunga kepada pemegang obligasi secara berkala. Tentunya obligasi ini memiliki nominal tertentu yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak.

8. Obligasi Fixed Coupon

Obligasi ini juga dikenal dengan obligasi kupon tetap yang memiliki penawaran obligasi dengan tingkat suku bunga yang tetap sampai jatuh tempo surat utang tersebut berakhir atau tiba.

9. Zero Coupon Bond

Surat utang tanpa bunga atau zero coupon bond ini nantinya kamu tidak akan mendapatkan bunga, tetapi mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual diskonto dan harga awal saat obligasi dijual.

10. Obligasi Floating Coupon

Obligasi floating coupon atau kupon mengambang adalah obligasi yang berubah nilainya tergantung dengan indeks pasar uang. Jenis kupon ini juga memiliki minimal batas di dalamnya, nantinya kupon pertama akan ditentukan sebagai besaran kupon minimal sampai batas waktu jatuh tempo.

Cara Menghitung Hasil Obligasi

Sebelum membeli surat obligasi, kamu harus mempertimbangkan nilai pasti imbal hasil (yield). Ada berbagai rumus yang bisa digunakan untuk menghitung hasil obligasi, di antaranya:

  • Nominal Yield

Nominal yield adalah menghitung tingkat suku bunga yang memperlihatkan return pendapatan yang akan diperoleh dari investor.

Rumus Nominal Yield = (Coupon/Nominal) x 100%

  • Current Yield

Current yield akan dihitung berdasarkan jumlah kupon yang diterima selama 1 tahun surat utang tersebut diterima.

Rumus Current Yield = Penghasilan Bunga Tahunan : Harga Pasar Obligasi

  • Yield to Maturity

Untuk menghitung tingkat hasil yang diperoleh oleh pemegang obligasi, apabila menahan obligasi sampai jatuh tempo maka bisa menggunakan rumus yield to maturity (YTM).

Rumus YTM = (C+((F-P):n)0 : ((F+P):2)

Keterangan:

C = Pembayaran bunga surat utang tiap bulan

F = Nilai nominal surat utang

P = Harga surat utang yang dibayarkan untuk membeli surat utang

n = berapa kali bunga yang harus dibayar selama masa jatuh tempo surat utang.

Untuk melakukan investasi obligasi atau surat utang, kamu bisa memilih sesuai dengan jenisnya dan juga kondisi keuangan kamu saat ini. Setiap investasi juga memiliki keuntungan dan risiko yang harus ditanggung. Jadi, pikirkan baik-baik, ya!

Obligasi Syariah vs Konvensional, Bagaimana Perbedaan Keduanya?

Obligasi merupakan salah satu alternatif investasi yang gemar sekali dipilih oleh masyarakat. Aset ini dipertimbangkan sebagai satu aset investasi yang memiliki nilai risiko yang kecil. Selain itu, keuntungan yang berupa kupon merupakan pertanda bahwa jenis investasi ini memiliki pemasukan yang lebih konstan dibandingkan dengan investasi saham

Secara umum, obligasi diartikan sebagai surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan yang biasanya jatuh tempo dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun). Obligasi memiliki berbagai macam jenis. Namun, secara mendasar, obligasi dibedakan dalam 2 jenis dengan sifat yang berbeda yakni obligasi konvensional dan obligasi syariah atau yang sering disebut sebagai sukuk. 

Apakah kamu tertarik untuk berinvestasi pada obligasi dan penasaran akan dua jenis instrumen obligasi ini? Apa sebenarnya perbedaan dari obligasi syariah dan obligasi konvensional? Berikut ini adalah penjelasan dari obligasi syariah, obligasi konvensional, serta perbedaan keduanya.

Obligasi Konvensional

Ilustrasi obligasi syariah dan obligasi konvensional | Pexels

Obligasi umum atau obligasi konvensional seringkali dipilih oleh investor menjadi alternatif investasi karena risikonya yang tergolong kecil dan penghasilan berupa kupon atau bunga yang didapatkan secara rutin. Apakah sebenarnya obligasi konvensional ini? Berikut adalah pengertian dan jenis-jenis dari obligasi konvensional.

Pengertian Obligasi Konvensional

Obligasi konvensional atau obligasi umum adalah surat berharga yang berbentuk surat utang yang diterbitkan oleh baik itu pemerintah maupun perusahaan.

Dalam obligasi, terdapat dua pihak utama yang melakukan transaksi, yakni pemerintah atau perusahaan penerbit yang berlaku sebagai pihak yang meminjam dana atau debitur. Sedangkan, terdapat pihak pemegang obligasi yang berlaku sebagai pemberi pinjaman dana atau kreditur.

Tujuan utama dari diterbitkannya efek jenis obligasi pada umumnya adalah agar debitur mendapatkan modal guna pendanaan jangka panjang. Sementara, keuntungan investasi obligasi sendiri bagi investor adalah dalam bentuk bunga yang didapatkan secara rutin dan sudah pasti jumlahnya.

Jenis Obligasi Konvensional

Obligasi konvensional memiliki berbagai macam jenis dengan penggolongan tertentu. Efek ini dapat dibedakan berdasarkan penerbit, sistem pembayaran, hak penukaran, adanya jaminan. Berikut adalah jenis-jenis obligasi konvensional.

Jenis Obligasi Berdasarkan Penerbitnya

Berdasarkan penerbitnya, obligasi dapat dibagi menjadi jenis-jenis berikut.

  • Government bond; merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Contoh dari obligasi ini di Indonesia adalah adanya Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Surat Utang Negara (SUN).
  • Corporate bond; yang mana merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan sebagai sumber pendanaan eksternal perusahaan tersebut.
  • Municipal bond; adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah.

Jenis Obligasi Berdasarkan Hak Penukaran

Berdasarkan hak penukarannya, obligasi dapat dibagi menjadi jenis-jenis berikut.

  • Convertible bond; merupakan obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham yang diterbitkan juga oleh penerbit obligasi
  • Exchangeable bond; exchangeable bond memiliki pengertian yang hampir mirip dengan convertible bond di mana obligasi dapat ditukarkan dengan saham, bedanya exchangeable bond dapat ditukar dengan saham afiliasi dari perusahaan penerbit.
  • Callable bond; yaitu obligasi yang memberikan hak kepada penerbit obligasi untuk membeli kembali obligasinya di harga tertentu sebelum obligasi jatuh tempo.
  • Putable bond; obligasi di mana ia memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk dapat menjual atau meminta pelunasan kepada penerbit obligasi.

Jenis Obligasi Berdasarkan Adanya Jaminan

Berdasarkan jaminannya, obligasi dapat dibagi menjadi jenis-jenis berikut.

  • Secure bond; merupakan obligasi yang pelunasannya dijamin dengan aset tertentu oleh penerbitnya
  • Guaranteed bond; yaitu obligasi yang dijamin oleh pihak ketiga
  • Mortgage bond; mortgage bond adalah obligasi yang pelunasannya dijamin dengan properti tertentu (biasanya adalah berupa gedung)
  • Collateral trust bond; yaitu obligasi yang dijamin oleh aset keuangan pada misalnya saham perusahaan
  • Unsecured bond; yaitu obligasi yang tidak dijamin oleh aset atau properti apapun
  •  

Jenis Obligasi Berdasarkan Sistem Pembayaran

Berdasarkan sistem pembayarannya, obligasi dapat dibagi menjadi jenis-jenis berikut.

  • Zero coupon bond; merupakan obligasi di mana tidak ada kewajiban bagi penerbitnya untuk membayarkan kupon atau bunga kepada pemilik obligasi
  • Coupon bond; yaitu obligasi yang memberikan kewajiban bagi penerbit obligasi untuk memberikan imbal hasil berupa bunga kepada pemilik obligasi baik itu dalam bentuk bunga tetap (fixed coupon bond) maupun bunga obligasi mengambang (floating coupon bond)

Obligasi Syariah

Ilustrasi Obligasi syariah dan obligasi konvensional, apakah perbedaannya? | Pexels

Sukuk atau yang dapat disebut juga sebagai obligasi syariah merupakan salah satu alternatif investasi yang banyak dipilih oleh masyarakat. Apakah sebenarnya Obligasi Syariah ini? Berikut adalah pengertian dari obligasi syariah beserta jenis-jenis dari aset ini.

Pengertian Obligasi Syariah

Obligasi syariah merupakan salah satu efek berupa sertifikat maupun bukti kepemilikan dengan imbal hasil berupa uang sewa (ujrah) dengan persentase tertentu.

Berbeda dengan obligasi konvensional atau obligasi pada umumnya, obligasi syariah bentuknya bukan merupakan surat utang dan imbal hasilnya bukan merupakan bentuk bunga. Sukuk atau obligasi syariah akan berpedoman pada syariat-syariat islam yang cenderung untuk menghindari riba.

Jadi, obligasi syariah berbentuk sertifikat kepemilikan dan imbal hasilnya adalah berupa uang sewa. Walaupun begitu, obligasi syariah tetap saja memiliki sifat laiknya obligasi lain di mana imbal hasil dari investasi ini akan dibayarkan secara rutin dan nilai pokok pinjaman akan dibayarkan juga ketika aset jatuh tempo.

Selain itu, sama seperti obligasi konvensional, obligasi syariah pun dapat diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan. Salah satu bentuk dari sukuk yang diterbitkan di Indonesia adalah sukuk ritel.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sukuk ritel adalah instrumen aset yang yang diterbitkan dan penjualannya diatur oleh Negara yang mana lebih tepatnya diatur oleh Kementerian  Keuangan Republik Indonesia. Sukuk ritel ini dapat ditawarkan atau dijual oleh agen penjual (bank umum, bank syariah, dan perusahaan sekuritas yang telah disetujui oleh pemerintah). OJK sendiri berkata bahwa sukuk ritel memiliki risiko yang sekiranya hampir sama dengan ORI (Obligasi Negara Ritel).

Jenis Obligasi Syariah

Selain sukuk ritel, obligasi memiliki beberapa jenis dengan karakteristik yang unik. Berikut ini adalah jenis dari obligasi syariah.

Sukuk Ijarah

Obligasi syariah jenis sukuk Ijarah merupakan sukuk yang diterbitkan melalui perjanjian ijarah. Dengan begitu, sukuk IIjarah adalah di mana satu pihak individu bertindak secara mandiri maupun melalui wakil melakukan sewa hak atas manfaat suatu aset pada pihak lain dengan harga dan periode sewa yang disepakati. Sukuk Ijarah ini tidak diikuti dengan perpindahan kepemilikan dari satu pihak ke pihak lain.

Sukuk Musyarakah

Obligasi syariah dengan jenis sukuk Musyarakah ini seperti namanya, diterbitkan dengan akad Musyarakah. Dengan perjanjian tersebut, sukuk Musyarakah terjadi di mana dua atau lebih pihak melakukan kerja sama untuk menyetorkan atau menggabungkan modal guna mengembangkan proyek atau kegiatan usaha bersama. Keuntungan maupun kerugian dari proyek sukuk Musyarakah akan ditanggung bersama oleh anggota berdasarkan pada seberapa besar partisipasi mereka.

Sukuk Istishna

Obligasi syariah dengan bentuk sukuk Istishna dilakukan berdasar pada perjanjian Istishna. Sukuk Istishna adalah di mana terdapat pihak-pihak yang bersepakat untuk melakukan transaksi jual maupun beli untuk pembiayaan suatu properti atau proyek.

Sukuk Mudharabah

Seperti sukuk-sukuk lainnya, sukuk Mudharabah diterbitkan berdasar pada perjanjian Mudharabah. Sukuk Mudharabah adalah sukuk di mana terdapat pihak yang menjadi penyedia modal (rab-al-maal atau shahibul maal) serta pihak yang bertindak dalam penyediaan tenaga atau keahlian tertentu (mudharib).

Keuntungan dari kerja sama ini akan dibagi berdasarkan pada proporsi (nisbah) yang disepakati dalam perjanjian. Sementara itu, kerugian yang mungkin timbul akan ditanggung oleh penyelenggara modal, selama kerugian tidak disebabkan oleh kesengajaan pihak mudharib

Perbedaan Obligasi Syariah dengan Obligasi Konvensional

Beda obligasi syariah dan obligasi konvensional | Pexels

Obligasi syariah dan obligasi konvensional memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan dari kedua jenis obligasi ini didasari oleh karakteristik utama obligasi syariah yang perlu untuk menyesuaikan dengan syariat-syariat islam. Berikut adalah penjelasan perbedaan dari obligasi syariah dan obligasi konvensional lainnya.

Prinsip dan Aktivitas Bisnis

Hal paling mendasar dari perbedaan dua jenis obligasi –obligasi syariah dan konvensional– ini adalah prinsip yang mendasari keduanya. Obligasi syariah harus menggunakan syariah sebagai pedoman bertransaksi juga aktivitas bisnisnya.

Walaupun begitu, penerbitan sukuk atau obligasi syariah sendiri dapat dilakukan oleh badan penerbit yang bukan syariah asal proses penerbitannya sesuai dengan syariah.

Di sisi lain, obligasi konvensional tidak memiliki aturan adanya prinsip khusus dalam aktivitas bisnisnya. Oleh karena itu, penerbit obligasi konvensional tidak terbatas aktivitas bisnisnya.

Penghasilan yang Didapat oleh Pemilik Obligasi

Obligasi syariah menerapkan prinsip syariah dalam aktivitasnya. Dalam islam, konsep riba –tambahan kelebihan dalam pinjaman pokok– merupakan suatu hal yang haram atau dilarang. Riba biasanyanya ditemui pada instrumen bunga dalam produk investasi atau tabungan. 

Dengan begitu, penghasilan yang diperoleh pemegang obligasi syariah tidak boleh dalam bentuk bunga atau kupon seperti halnya obligasi konvensional melainkan dalam bentuk uang sewa, bagi hasil, dan lain sebagainya. Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No.32/DSN-MUI/IX/2002, obligasi syariah adalah surat berharga jangka panjang.

Obligasi syariah harus berdasar pada prinsip syariah yang mewajibkan emiten –perusahaan penerbit efek– untuk membayar pendapatan pada pemilik obligasi berupa bagi hasil/margin/fee dan membayar dana obligasi saat jatuh tempo.

Sementara itu, penghasilan yang diperoleh untuk pemegang obligasi konvensional adalah berupa bunga atau kupon serta capital gain. Di mana capital gain adalah selisih harga jual dan beli yang dilakukan ketika menjual obligasi. 

Perbedaan obligasi syariah dan konvensional | Pexels

Underlying Asset

Obligasi konvensional merupakan aset investasi yang berupa surat utang dengan keuntungan bunga bagi pemiliknya. Sementara itu, obligasi syariah merupakan suatu aset berupa surat tanda kepemilikan atas suatu underlying asset dan tentunya dengan prinsip syariah. Underlying asset adalah suatu aset keuangan yang menjadi dasar harga suatu efek (dalam kasus ini obligasi syariah)

Underlying asset sangat penting bagi bisnis dengan prinsip syariah karena menghindari terjadinya transaksi ‘money for money’ yang mana itu dapat dikategorikan sebagai riba. Di lain sisi, obligasi konvensional tidak memerlukan underlying asset dalam transaksinya.

Penggunaan Dana

Dalam obligasi syariah atau sukuk, penggunaan dana dari penerbitan aset harus digunakan untuk hal-hal yang tidak menentang prinsip syariah (harus merupakan sesuatu yang halal). Penerbitan obligasi konvensional tidak dibatasi penggunaan dananya.

Perbedaan obligasi syariah dan obligasi konvensional | Dailysocial.id

Nah, itu tadi adalah perbedaan dari obligasi syariah dan obligasi konvensional. Suatu aset investasi ternyata akan memiliki beberapa karakteristik yang berbeda ya apabila disesuaikan dengan syariat islam. Apakah kamu tertarik untuk berinvestasi pada jenis aset obligasi?

Jika iya, manakah yang akan kamu pilih? Obligasi konvensional atau syariah? Atau kamu tertarik dengan aset syarih lain seperti reksa dana syariah?

Sumber gambar header: Pexels

Mengenal Apa Itu Investasi Digital, Beserta Pilihan dan Tips Amannya

Era digital memudahkan kita dalam melakukan banyak hal, salah satunya  investasi, dengan adanya investasi digital. Investasi adalah suatu hal yang dianjurkan bagi mereka yang memiliki tujuan keuangan di masa depan, termasuk pelaku usaha yang ingin mengumpulkan modal untuk mengembangkan usaha di masa yang akan datang.

Jika Anda tertarik untuk memulai investasi digital, Anda bisa mendapatkan informasi terkait investasi ini, seperti pilihan-pilihannya, kelebihan, kekurangan, dan tips aman berinvestasi secara online pada artikel ini. Jadi, stay tuned!

Apa Itu Investasi Digital?

Investasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dengan menanamkan modal atau bertransaksi pada suatu instrumen.

Dari pengertian investasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa investasi digital atau investasi online adalah kegiatan penanaman modal untuk mendapatkan keuntungan di masa depan yang dilakukan melalui platform online.

Biasanya, platform online untuk melakukan investasi digital bisa berupa sebuah situs web ataupun aplikasi.

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Digital

Setiap jenis investasi tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan Investasi Digital

Dibandingkan investasi secara offline, investasi online memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  • Hemat waktu.
  • Dapat mulai berinvestasi dengan jumlah kecil.
  • Proses transaksi mudah karena bisa dilakukan di mana saja.
  • Bisa menjadi tabungan jangka panjang.
  • Mudah dipantau.

Kekurangan Investasi Digital

Dibalik beberapa kelebihan di atas, ternyata investasi online juga memiliki beberapa kelemahan, seperti:

  • Rentan penipuan.
  • Terkadang aplikasi dan sistem mengalami error.

Pilihan Investasi Digital

Apabila Anda tertarik untuk mendapatkan keuntungan dengan investasi digital, banyak jenis investasi digital yang bisa Anda pilih, seperti investasi emas, reksa dana, P2P lending, investasi saham, dan obligasi ritel.

Investasi Emas

Sejak dulu, emas memang selalu menjadi barang yang digunakan untuk investasi. Cara berinvestasi dengan emas adalah dengan membelinya saat harga beli turun dan menjualnya saat harga jual tinggi.

Selain mudah, investasi emas juga merupakan jenis investasi online dengan resiko kerugian rendah. Jika tertarik, Anda bisa menggunakan beberapa aplikasi investasi emas yang sebelumnya pernah dibahas di sini.

Reksa dana

Reksa dana adalah jenis investasi yang memungkinkan Anda untuk menanamkan modal di berbagai efek pasar modal dengan dana kecil. Anda juga akan didampingi oleh manajer investasi agar proses investasi lebih aman karena reksa dana memiliki resiko rendah hingga tinggi.

P2P Lending

P2P lending merupakan investasi dalam bentuk pendanaan yang umumnya diberikan kepada pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman modal usaha. Kemudian, sebagai investor, nantinya Anda akan mendapatkan profit dari sistem bagi hasil pembayaran pinjaman UMKM tersebut.

P2P lending juga menjadi salah satu jenis investasi online yang bisa dilakukan dengan dana kecil.

Investasi Saham

Saham adalah sebuah bukti bahwa seseorang memiliki bagian modal pada suatu perusahaan. Biasanya bukti tersebut berbentuk surat berharga. Dengan memiliki surat tersebut, Anda sebagai penanam modal pada suatu perusahaan juga dianggap sebagai pemilik dari perusahaan tersebut.

Obligasi

Obligasi merupakan surat utang yang dapat dibeli dan pembelinya akan mendapatkan keuntungan berupa bunga. Dalam surat obligasi biasanya terdapat tanggal jatuh tempo pembayaran utang beserta bunganya.

Tips Aman dalam Berinvestasi Digital

Seperti yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa kekurangan dalam investasi online, salah satunya adalah rentan penipuan. Untuk mengurangi dan meminimalisir resiko tersebut dan juga resiko kerugian, berikut beberapa tips aman dalam berinvestasi digital yang perlu Anda ketahui:

  • Pilih aplikasi yang legal dan dipantau langsung oleh OJK. Untuk memeriksa apa saja aplikasi yang dipantau oleh OJK, Anda bisa mengakses situs OJK di sini.
  • Jangan berikan data-data penting (KTP, password, OTP, dll) kepada orang lain.
  • Ganti PIN dan kata sandi secara berkala.
  • Gunakan jaringan seluler yang aman. Jangan menggunakan WiFi publik karena rentan diretas.
  • Memahami rencana investasi online.
  • Memilih jenis investasi online yang tepat sesuai kebutuhan.
  • Memahami risiko investasi online.

Itu dia informasi mengenai investasi digital, mulai dari definisi, kelebihan, kekurangan, jenis-jenisnya, hingga tips aman berinvestasi secara online. Meskipun banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan, pastikan Anda tetap memikirkan dengan matang-matang sebelum berinvestasi.

Header by Pixabay.