Tag Archives: OLED

ASUS Zenbook 17 Fold OLED Adalah Laptop Foldable OLED 17 Inci Pertama Di Dunia

Dalam acara virtual terpisah bertajuk ‘Incredible Unfolds‘ di CES 2022, ASUS mengumumkan jajaran laptop Zenbook model 2022. Termasuk Zenbook 14 OLED, Zenbook 14X OLED Space Edition, dan Zenbook 17 Fold OLED yang akan saya bahas lebih rinci.

ASUS menyebut Zenbook 17 Fold OLED sebagai laptop foldable dengan layar OLED 17,3 inci pertama di dunia, buah hasil kerja sama antara ASUS dan BOE Technology Group. Ya, panel ASUS OLED 17,3 inci yang disokong resolusi 2,5K dalam aspek rasio 4:3 tersebut bisa dilipat ke dalam dan bertransformasi menjadi dua layar 12,5 inci beresolusi 1920×1280 piksel (3:2).

Dikombinasikan dengan aksesori keyboard dengan touchpad ASUS ErgoSense, Zenbook 17 Fold OLED tampil fleksibel dan menawarkan berbagai mode penggunaan mulai dari mode PC, laptop, tablet, on-screen keyboard, book, dan extend.

Karena sudah menggunakan teknologi ASUS OLED, layarnya memiliki color gamut 100% DCI-P3, mendukung teknologi Dolby Vision HDR, dan telah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated Display untuk akurasi warna serta eye-care dari TÜV Rheinland.

Menemani layar ASUS OLED juga terdapat sistem audio khusus dengan konfigurasi quad-speaker tersertifikasi Harman Kardon dan mendukung teknologi Dolby Atmos.

Untuk sistem kameranya, Zenbook 17 Fold OLED dibekali 3D IR camera 5 MP yang memungkinkan sistem untuk mendeteksi keberadaan pengguna sekaligus sarana keamanan yang terintegrasi dengan Windows Hello.

Ia juga dilengkapi teknologi ASUS 3D Noise Cancelling untuk hasil video conference yang lebih jernih bahkan saat kondisi minim cahaya. ASUS juga menyematkan sensor khusus untuk membaca kondisi warna dan temperatur di sekitar pengguna.

Meski mengusung layar besar mencapai 17 inci, Zenbook 17 Fold OLED tetap didesain dengan mengedepankan portabilitas dan kenyamanan penggunaan. Dimensi bodinya 37.85×28.76×0.87 ~ 1.17 cm dan bobotnya 1,65 kg.

Koneksi kabelnya meliputi dua port USB Type-C Thunderbolt 4 yang mendukung fitur USB power delivery hingga 75W. Serta, WiFi 6E(802.11ax) dan Bluetooth 5.2 untuk konektivitas nirkabelnya.

Terkait performa, laptop Windows 11 ini ditenagai prosesor Intel Core i7-1250U generasi ke-12 dan GPU terintegrasi Intel Iris Xe. Didukung RAM 16GB LPDDR5 dan penyimpanan 1TB M.2 NVMe PCIe 4.0 Performance SSD. Karena sudah berlabel Intel EVO Platfrom, artinya performa, portabilitas, daya tahan baterai, dan pengalaman penggunaannya telah teruji.

Sumber: ASUS

ASUS VivoBook Pro 14 OLED (K3400) Hadir Dengan Bekal Layar ASUS OLED Dan Intel Core Generasi Ke-11, Tunjang Kebutuhan Kreator Muda

ASUS telah mengumumkan VivoBook Pro 14 OLED (K3400). Sebuah laptop yang dirancang untuk para kreator muda dengan layar ASUS OLED dan telah ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11.

Layar ASUS OLED pada VivoBook Pro 14 OLED (K3400) membentang 14 inci, ditopang resolusi tinggi 2,8K (2880×1800 piksel). Aspek rasio yang digunakan sudah 16:10 yang menghadirkan ruang kerja ekstra ketimbang layar dengan rasio 16:9.

ASUS OLED memang menawarkan sejumlah keunggulan, mulai dari tingkat reproduksi warna tinggi yaitu 100% pada color space DCI-P3 atau setara dengan 133% sRGB. Layarnya juga telah dikalibrasi secara presisi dan mengantongi sertifikasi PANTONE Validated.

Untuk memanjakan para video editor dan animator, ASUS melengkapinya dengan refresh rate 90 Hz dan response time hanya 0,2 ms. Mendukung teknologi HDR dengan contrast ratio hingga 1.000.000:1 dengan sertifikasi VESA HDR True Black. Juga memiliki paparan radiasi cahaya biru hingga 70% lebih rendah dengan sertifikasi low-blue light dan anti-flicker dari TÜV Rheinland.

Dari segi desain, perangkat ini mengedepankan konsep mobilitas, minimalis, dan fungsionalitas. Bobotnya hanya 1,45 kg dengan ketebalan 17,9 mm. VivoBook Pro 14 OLED (K3400) juga tampil dengan kesan premium dengan opsi warna comet grey dan cool silver.

Untuk mendukung kegiatan para kreator sehari-hari, ASUS juga menyematkan beragam opsi konektivitas di VivoBook Pro 14 OLED (K3400). Mulai dari port Thunderbolt 4 (USB Type-C) yang mendukung fitur USB Power Delivery hingga 100W dan DisplayPort. Terdapat pula USB Type-A, HDMI, MicroSD card reader, dan 3.5mm combo audio jack untuk menghubungkannya ke berbagai perangkat eksternal lainnya. Serta, WiFi 6 (802.11ax) dan Bluetooth 5.0 untuk konektivitas nirkabelnya.

VivoBook Pro 14 OLED (K3400) juga dirancang dengan mengedepankan keamanan dan privasi. Tombol power pada keyboard di laptop ini telah terintegrasi dengan sensor pembaca sidik jari yang juga mendukung fitur Windows Hello. Webcam yang terdapat di bezel layar atas juga dilengkapi dengan penutup fisik.

Ditenagai Prosesor Intel Core Generasi Ke-11

Untuk memenuhi kebutuhan para kreator, VivoBook Pro 14 OLED (K3400) telah ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11, yaitu Intel Core i5-11300H dan i7-11370H. CPU ini lebih hemat daya namun tetap memiliki performa kencang dan dipadukan dengan GPU NVIDIA GeForce GTX 1650. GPU tersebut biasanya hadir di laptop gaming dan kini menjadi mesin pengolah grafis utama di VivoBook Pro 14 OLED (K3400).

Untuk mendinginkan berbagai komponen penting yang ada di dalam laptop ini, VivoBook Pro 14 OLED (K3400) dibekali dengan sistem pendingin ASUS IceCool Plus terbaru yang memanfaatkan dua kipas. Melalui aplikasi MyASUS, pengguna dapat memilih tiga mode penggunaan yang meliputi silent, standard, dan performance.

ASUS juga memberikan dukungan tambahan berupa fasilitas berlangganan Adobe Creative Cloud selama tiga bulan secara cuma-cuma. Adobe Creative Cloud merupakan platform yang menopang berbagai aplikasi kreatif paling populer seperti Photoshop, Premiere Pro, Lightroom, dan After Effect. Selama masa langganan, pengguna VivoBook Pro 14 OLED (K3400) dapat menggunakan seluruh layanan dan aplikasi Adobe Creative Cloud.

Harga VivoBook Pro 14 OLED (K3400) dibanderol mulai dari Rp14.599.000 untuk konfigurasi prosesor Intel Core i5-11300H, RAM 8GB DDR4 3200MHz, dan penyimpanan 512GB PCIe Gen3 x4 SSD. Model tertingginya dijual Rp19.799.000 dengan prosesor Intel Core i7-11370H dan RAM 16GB DDR4 3200MHz.

CES 2022: LG Singkap Sejumlah Terobosan Baru di Ranah OLED Display

Seperti biasa setiap tahunnya, LG memanfaatkan ajang Consumer Electronics Show (CES) untuk mendemonstrasikan terobosan-terobosan terbarunya di bidang display. Tahun ini, LG sudah menyiapkan beberapa kejutan menarik, terutama yang berkaitan dengan teknologi OLED.

Yang pertama adalah OLED.EX, generasi baru TV OLED yang menjanjikan kualitas gambar yang lebih baik lagi. Rahasianya terletak pada pemanfaatan deuterium, sehingga masing-masing diodenya mampu memancarkan cahaya yang lebih terang. Persisnya hingga 30 persen lebih terang daripada panel OLED tradisional.

Di saat yang sama, OLED.EX juga bisa membuat TV tampak lebih estetis berkat bezel yang kian menipis dari 6 mm menjadi 4 mm. Rencananya, teknologi OLED.EX ini bakal mulai diimplementasikan ke semua TV OLED yang LG produksi mulai kuartal kedua 2022.

Selanjutnya, LG Display turut memamerkan teknologi Transparent OLED dalam berbagai bentuk. Sesuai namanya, Transparent OLED punya warna yang cukup transparan untuk menggantikan kaca biasa, tapi di saat yang sama juga mampu menampilkan gambar dengan kualitas yang baik. Dari sini kita sudah bisa langsung menebak skenario penggunaannya yang paling ideal, yakni untuk menggantikan kaca etalase di pusat perbelanjaan.

Selain untuk memberikan pengalaman baru bagi kita yang hobi cuci mata di mal, LG juga melihat potensi penggunaan Transparent OLED di lokasi-lokasi publik lain, seperti salah satunya di stasiun kereta bawah tanah. Bukan cuma itu, Transparent OLED juga dapat dikemas menjadi sebuah kaca pintar yang secara spesifik didesain untuk lingkungan perkantoran.

Terobosan lain yang mencuri perhatian adalah Virtual Ride, sebuah sepeda statis dengan tiga panel OLED 55 inci yang melengkung secara vertikal di bagian depan dan atasnya. Tidak kalah menarik adalah Media Chair, semacam home teather personal yang menandemkan kursi malas dengan layar OLED melengkung dan sistem audio yang sangat kapabel.

LG turut menyiapkan panel OLED foldable berukuran 17 inci untuk laptop yang diklaim hampir tidak memiliki garis lipatan. Kemudian di sektor gaming, LG tahun ini berencana merilis TV/monitor gaming OLED berukuran 42 inci dan 48 inci.

Terakhir, untuk produk non-OLED, LG memperkenalkan IPS Black, varian baru yang diklaim memiliki kadar kehitaman (black level) hingga 35 persen lebih pekat daripada IPS biasa. Lebih lanjut, IPS Black juga diyakini memancarkan gelombang cahaya biru dalam jumlah yang jauh lebih sedikit. Semoga saja harga monitor IPS Black tidak terpaut terlalu jauh dari monitor IPS standar.

Sumber: LG Display.

ASUS Kuasai 43,59% Pasar Laptop Consumer di Indonesia

Bicara mengenai laptop consumer dari ASUS, pilihan yang tersedia memang sangat banyak. Mulai dari laptop ‘everyday use‘, kemudian di atasnya adalah seri VivoBook yang dirancang untuk generasi muda dengan performa cukup kencang dan dikemas dalam desain stylish.

Selanjutnya ada seri ZenBook, lini laptop premium dengan desain tipis, ringan, dan elegan. Sementara, untuk para profesional di berbagai industri, ASUS menyiapkan laptop ProArt Studiobook dengan akurasi layar tinggi dan performa ekstrem.

Selain itu, laptop gaming ASUS juga sangat populer di Indonesia karena berbagai inovasi yang dihadirkan pada laptop gaming ROG. Sementara, bagi yang punya budget terbatas masih dapat menjangkau laptop TUF gaming yang dibanderol belasan juta.

Ya, variasi produk yang lengkap dan inovasi tanpa henti membuat laptop consumer ASUS tetap menjadi pilihan utama para pengguna di Indonesia. Berbagai inovasi dari ASUS antara lain ASUS Intelligent Performance Technology (AIPT) di VivoBook, layar sekunder ScreenPad Plus untuk kemudahan multitasking di ZenBook, kontrol intuitif ASUS Dial di ProArt, hingga layar ASUS OLED.

Berdasarkan data aktivasi dari Microsoft hingga tanggal 21 November 2021, ASUS mencatat penguasaan pasar laptop consumer hingga 43,59% di Indonesia. Angka tersebut menandakan bahwa ASUS tetap menjadi brand laptop nomor satu di Indonesia sejak akhir tahun 2013.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia atas kepercayaan dan dukungannya yang sangat besar terhadap ASUS. Pencapaian kali ini membuat kami semakin berkomitmen dalam menghadirkan produk yang lebih baik, lebih inovatif, memiliki layanan terbaik, serta dapat semakin dijangkau oleh masyarakat Indonesia,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

Peningkatan market share sampai menjelang akhir tahun tersebut tentunya merupakan angin segar yang membuktikan bahwa lini produk terbaru ASUS seperti laptop ASUS OLED series mendapatkan penerimaan yang sangat baik dari masyarakat. Semua tentu tak lepas dari dukungan dari pengguna serta para partner dan mitra distribusi ASUS di Indonesia.

Sepanjang tahun 2021, lini laptop consumer ASUS termasuk seri ZenBook dan VivoBook adalah yang paling diminati di Indonesia. Meski market share sempat turun di awal tahun 2021, laptop ASUS tetap tampil dominan di pasar Indonesia. Laptop ASUS berhasil mencatat peningkatan market share yang signifikan, yaitu lebih dari 14% sejak awal tahun 2021 hingga bulan November 2021.

ASUS OLED

ASUS OLED merupakan inovasi terkini dari ASUS. Teknologi layar terbaru tersebut mampu menghadirkan kualitas visual terbaik dengan tingkat reproduksi dan akurasi warna yang tinggi.

Tak hanya itu, ASUS OLED mampu mengurangi radiasi cahaya biru hingga 70%, sehingga laptop dengan layar ASUS OLED dapat mengurangi risiko gangguan kesehatan mata dalam jangka panjang. Fitur tersebut telah mendapatkan sertifikasi dari TÜV Rheinland.

Untuk memastikan inovasi tersebut dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, ASUS OLED tidak hanya dihadirkan pada laptop kelas premium tetapi juga laptop kelas pemula. Salah satunya adalah VivoBook Ultra 15 OLED (K513) yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp8 jutaan.

Purna Jual

ASUS juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan purna jual terbaik melalui program ASUS Perfect Warranty untuk untuk seluruh lini laptop consumer ASUS. Program tersebut merupakan layanan perlindungan ekstra untuk pengguna laptop ASUS jika terjadi kerusakan pada unit yang tidak ter-cover oleh garansi standar ASUS, termasuk kerusakan akibat kelalaian pengguna.

Setiap pembelian laptop ASUS resmi otomatis akan mendapatkan garansi perbaikan selama 2 tahun baik di dalam negeri maupun secara global. Namun garansi ini tentu saja berlaku apabila kerusakan yang terjadi bukan karena kelalaian pengguna.

Di tahun 2021 ini selain garansi resmi tersebut, ASUS melengkapi layanan dengan memberikan ASUS Perfect Warranty. ASUS Perfect Warranty ini adalah layanan garansi ekslusif dari ASUS di tahun pertama masa garansi notebook ASUS. Layanan ini merupakan layanan premium dimana ASUS akan menanggung 80% biaya jasa perbaikan dan spare part untuk kerusakan-kerusakan yang disebabkan kelalaian pengguna.

Sementara khusus untuk pengguna ZenBook, ASUS akan memberikan layanan ASUS VIP Perfect Warranty. Layanan tersebut akan menanggung 100% biaya jasa perbaikan dan spare part untuk kerusakan-kerusakan yang disebabkan kelalaian pengguna.

Dibanderol $600, Tablet Asus Vivobook 13 Slate OLED Datang Bersama Aksesori Lengkap

Asus mengumumkan produk baru yang sangat menarik. Namanya Vivobook 13 Slate OLED, dan ia merupakan sebuah tablet Windows 11 dengan aksesori keyboard yang bisa dilepas-pasang ala lini perangkat Surface besutan Microsoft.

Seperti yang bisa dilihat dari namanya, daya tarik utama perangkat ini terletak pada layarnya. Ia mengemas panel OLED 13,3 inci dengan resolusi FHD (1920 x 1080). Namanya OLED, sudah pasti tingkat kontras dan kepekatan warnanya lebih baik ketimbang panel LCD biasa. Asus sendiri mengklaim kontras rasio sebesar 1.000.000:1 dan color gamut 100% DCI-P3, dengan tingkat kecerahan maksimum 550 nit.

Berbekal spesifikasi layar seperti itu, ditambah empat buah speaker dan dukungan Dolby Atmos, tablet ini tentu bakal sangat ideal dipakai untuk mengonsumsi konten hiburan. Namun ternyata produktivitas juga menjadi salah satu aspek yang ingin Asus tekankan, dan itu mereka wujudkan dengan membundel Vivobook 13 Slate OLED bersama keyboard sekaligus stylus.

Keyboard-nya mengemas touchpad yang berukuran cukup besar, sementara stylus-nya sensitif terhadap tekanan hingga 4.096 tingkatan. Terdapat total tiga tombol pada stylus-nya, dan aksesori ini bisa ditempelkan secara magnetis ke sisi tablet saat sedang tidak digunakan.

Untuk dapur pacunya, tablet ini mengandalkan prosesor quad-core Intel Pentium Silver N6000 dengan kecepatan maksimum 3,3 GHz. Opsi RAM yang tersedia adalah 4 GB atau 8 GB, sementara storage-nya 128 GB atau 256 GB. Perangkat dibekali slot kartu microSD untuk ekspansi penyimpanan, tidak ketinggalan pula dua port USB-C 3.2 Gen 2 yang mendukung display out sekaligus Power Delivery.

Asus tidak lupa menyematkan sepasang kamera ke Vivobook 13 Slate OLED; 5 megapiksel di depan, 13 megapiksel di belakang. Di tombol power-nya, kita bisa menemukan sensor sidik jari terintegrasi. Semua itu dikemas dalam bodi setebal 7,9 mm saja, dengan bobot tidak lebih dari 785 gram (tablet-nya saja).

Urusan baterai, Vivobook 13 Slate OLED mengusung modul berkapasitas 50 Wh, dan diklaim bisa beroperasi hingga 9,5 jam pemakaian. Pengisiannya pun tidak butuh waktu lama; 0-60% hanya memerlukan waktu sekitar 39 menit menggunakan adaptor 65 W yang terdapat pada paket pembeliannya.

Bagian terbaiknya, Asus Vivobook 13 Slate OLED dijual dengan banderol mulai $600, dan itu sudah termasuk keyboard, stylus, sekaligus cover belakang yang dibekali kickstand terintegrasi. Pemasarannya dikabarkan bakal berlangsung mulai Desember mendatang. Semoga saja Asus sudah punya rencana untuk membawanya ke pasar tanah air.

Sumber: The Verge.

ASUS OLED Akan Diadopsi Sebagian Besar Lini Laptop ASUS yang Akan Datang, Ini Keunggulannya

Pada tahun 2021, rangkaian laptop ASUS terbaru mulai menggunakan teknologi layar ASUS OLED dan akan diadopsi oleh sebagian besar lini laptop ASUS yang akan datang. Lewat acara bertajuk “ASUS OLED Launch – See The DIFFERENCE with ASUS OLED“, ASUS menjelaskan keunggulan ASUS OLED dan juga membahas lima laptop yang sudah menggunakan ASUS OLED.

Inovasi ASUS tidak hanya sebatas pada performa saja dan ASUS OLED adalah bukti komitmen kami pada inovasi teknologi visual pada layar laptop. ASUS OLED merupakan teknologi yang akan membawa pengalaman menggunakan laptop ke tingkat selanjutnya dengan kualitas visual yang kaya, warna yang akurat, serta lebih aman untuk kesehatan mata,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

Pertama ialah ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) yang pertama kali diungkap awal tahun dan tersedia di Indonesia pada bulan Juni lalu dengan harga mulai dari Rp42.999.000. Laptop dengan dua layar beresolusi tinggi ini dirancang untuk menunjang kebutuhan para content creator.

Ia mengemas layar utama 15,6 inci 4K OLED HDR touchscreen dengan color gamut 100% pada color space DCI-P3 dan layar sekunder ScreenPad Plus 14 inci 4K panel IPS-level. Serta, ditenagai oleh prosesor High Performance 10th Gen Intel Core hingga i9-10980HK berpadu chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3070.

Kedua ZenBook Pro 15 OLED (UX535) yang dibanderol mulai dari Rp23.999.000 dan ditenagai prosesor Intel Core hingga i7-10870H. Ia membawa layar 15,6 inci 4K OLED HDR touchscreen dengan 100% DCI-P3 dan dilengkapi ScreenPad dengan ScreenXpert 2.0.

Selanjutnya ZenBook Flip S OLED (UX371) yang dibanderol Rp24.999.000, laptop convertible premium dengan desain yang mewah dan ringkas ini mengusung layar 4K OLED HDR touchscreen dengan 100% DCI-P3. Ditenagai oleh prosesor 11th Gen Intel Core hingga i7-1165G7 dengan GPU Intel Iris Xe graphics dan sudah terverifikasi sebagai laptop Intel EVO.

Kemudian versi baru ZenBook klasik 13,3 inci yakni ZenBook 13 OLED (UX325) juga tersedia dalam opsi FHD OLED HDR dengan 100% DCI-P3 dan dilengkapi NumberPad 2.0. Laptop ini mengedepankan bodi ringkas, port yang lengkap, dan daya tahan baterai panjang. Harganya mulai dari Rp15.799.000, ditenagai oleh prosesor 11th Gen Intel Core hingga i7-1165G7 dengan GPU Intel Iris Xe graphics dan tidak ketinggalan port Thunderbolt 4.0.

Terakhir yang satu ini paling mengejutkan, VivoBook Ultra 15 OLED (K513) yang dibanderol mulai dari Rp8.599.000 ini juga tersedia opsi FHD OLED HDR dengan 100% DCI-P3. Ia merupakan laptop 15 inci dengan opsi upgrade yang lebih banyak dan tetap mengedepankan portabilitas. Ditenagai prosesor Intel Core i5-1135G7 dengan GPU Intel Iris Xe graphics, RAM 4GB DDR4 yang bisa di-upgrade hingga 12GB dan punya dual storage yakni NVMe PCIe SSD 256GB + slot SATA 2.5 inci.

5 Keunggulan ASUS OLED

Sekarang mari bahas keunggulan yang ditawarkan oleh layar ASUS OLED. Berbeda dengan teknologi layar laptop lainnya, ASUS OLED tidak hanya sekadar menawarkan kualitas visual terbaik, ia dapat lebih memanjakan sekaligus menjaga kesehatan mata penggunanya.

1. Warna lebih kaya dan akurat

ASUS OLED diciptakan untuk para profesional yang membutuhkan layar dengan tingkat reproduksi warna yang tinggi serta akurat, sesuai dengan standar industri perfilman saat ini. Atas dasar tersebut, ASUS OLED mampu mereproduksi 100% warna pada color space DCI-P3 atau setara dengan 133% warna pada color space sRGB.

Setiap laptop yang menggunakan teknologi layar ASUS OLED telah dikalibrasi sejak awal sehingga setiap laptop yang menggunakan ASUS OLED dapat menghasilkan warna yang sangat akurat. ASUS OLED juga memiliki standar kalibrasi warna yang tinggi dan telah mendapatkan sertifikasi PANTONE Validated Display.

2. Lebih aman untuk kesehatan mata

Paparan radiasi sinar biru pada layar laptop merupakan penyebab utama kelelahan pada mata bahkan dapat mengganggu kesehatan mata dalam jangka panjang. ASUS OLED memiliki fitur Eye Care yang dapat mengurangi tingkat paparan radiasi sinar biru pada layar hingga 70%.

Fitur Eye Care di ASUS OLED tidak hanya sekadar dapat mengurangi radiasi sinar biru, tetapi juga mempertahankan kualitas reproduksi dan akurasi warnanya. Dengan menggeser spektrum biru, ASUS OLED dapat menekan paparan radiasi sinar biru tanpa mengurangi kualitas dan akurasi warnanya. Metode tersebut juga telah mendapatkan sertifikasi Low Blue Light dan Flicker Free dari TÜV Rheinland.

3.  Tampilan jernih pada tingkat kecerahan rendah

Saat menurunkan tingkat kecerahan, tingkat akurasi warna pada layar seringkali akan menurun. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar laptop menggunakan 2D color gamut sebagai referensi. ASUS OLED menggunakan 3D color gamut sebagai referensi. 3D color gamut menambahkan faktor iluminasi untuk mengukur color volume secara keseluruhan dan ASUS OLED memiliki color volume 60% lebih besar dibandingkan dengan layar laptop pada umumnya.

4. Detail warna dan visual terbaik

ASUS OLED terdiri dari jutaan lampu LED berukuran sangat kecil. Setiap LED dapat dimatikan secara sepenuhnya sehingga mampu menghasilkan warna hitam sempurna dan memiliki kontras warna yang sangat tinggi. Tidak tanggung-tanggung, ASUS OLED hadir dengan rasio kontras hingga 1.000.000:1.

ASUS OLED juga telah mengantongi sertifikasi DisplayHDR 500 True Black dari VESA. Artinya, Anda juga dapat menikmati beragam konten multimedia yang disajikan dengan format HDR secara sempurna. Pengalaman visual terbaik hanya bisa didapatkan melalui laptop yang telah menggunakan teknologi layar ASUS OLED.

5. Visual lebih jelas tanpa efek blur

Menikmati sajian multimedia dengan gerak visual yang cepat seperti pada film action seringkali menampilkan efek blur yang mengganggu mata. Untuk mengatasi hal tersebut, ASUS OLED dilengkapi dengan response time yang cepat yaitu hingga 0,2 ms, sehingga memungkinkan tampilan visual dengan gerak cepat dapat dihadirkan secara lebih tajam dengan detail yang tinggi.

ASUS Umumkan ProArt Studiobook 16 OLED Series, dengan Kontrol Putar Fisik Baru ASUS Dial

Dalam acara virtual bertajuk ‘Create The Uncreated‘, ASUS memperkenalkan tiga jajaran laptop terbaru yang ditujukan khusus untuk para content creator. Ketiganya adalah lini ProArt Studiobook, Zenbook Pro, serta Vivobook Pro terbaru yang hadir dan dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan seluruh content creator baik hobi hingga profesional.

Pada artikel ini saya akan membahas laptop ProArt Studiobook terbaru, yaitu ProArt Studiobook 16 OLED dan ProArt Studiobook Pro 16 OLED. Kedua model ini tersedia dalam versi prosesor Intel dan AMD. Lini ProArt Studiobook sendiri merupakan laptop yang ditujukan untuk para profesional yang membutuhkan fitur serta stabilitas performa terbaik. Mereka yang bekerja di berbagai industri kreatif mulai dari content creation, engineering, hingga sains.

Untuk ProArt Studiobook 16 OLED varian Intel (H7600), ASUS mengandalkan prosesor Intel Core H-series generasi ke-11 hingga Intel Core i9-11900H, berpadu dengan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3060. Sementara, varian AMD (H5600) menggunakan prosesor AMD Ryzen 5000 H-series hingga Ryzen 9 5900HX dengan chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 3070. ASUS menggunakan NVIDIA Studio Driver untuk memastikan kinerja maksimum dan kompatibilitas software yang luas.

Beralih ke ProArt Studiobook Pro 16 OLED, varian Intelnya (W7600) ditenagai mulai dari Intel Core i7-11800H hingga prosesor workstation Intel Xeon W-11955M generasi ke-3. Berpadu dengan chip grafis dari NVIDIA RTX A3000 hingga NVIDIA RTX A5000. Sementara, ProArt Studiobook Pro 16 OLED (W5600) ditenagai hingga prosesor AMD Ryzen 9 5900HX dan chip grafis NVIDIA RTX A2000 yang mampu menangani tugas berat, seperti model CAD yang kompleks, desain produk 3D, atau pengeditan video resolusi tinggi.

Keduanya menggunakan panel 4K OLED HDR 16 inci dengan resolusi WQUXGA (3840×2400 piksel) dalam rasio 16:10 550-nit yang mampu menghasilkan warna yang kaya dan akurat, berkat tingkat reproduksi warna 100% DCI-P3. Serta, telah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated Display, dan VESA DisplayHDR True Black dengan rasio kontras mencapai 1:1.000.000.

Fitur anyar paling inovatif pada laptop ProArt Studiobook ialah ASUS Dial, kontrol putar fisik yang benar-benar baru yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan aplikasi kreatif dengan cara yang paling alami dan imersif. Pengontrol intuitif ini memberikan kontrol ujung jari yang instan dan tepat atas parameter dalam aplikasi kreatif Adobe yang kompatibel, termasuk Photoshop, Premiere Pro, Photoshop Lightroom Classic, dan After Effects.

Fitur lain dari ProArt Studiobook 16 / Pro 16 OLED meliputi dual ultrafast PCIe SSD, RAM DDR4 3200 MHz hingga 64 GB, dan konektivitas berkecepatan tinggi termasuk Thunderbolt 4 (W7600/H7600) atau USB 3.2 Gen 2 Type-C, HDMI 2.1, dan SD Express 7.0 card reader.

Samsung Singkap Eco² OLED, Lebih Irit Daya daripada OLED Tradisional Sekaligus Lebih Ramah Lingkungan

Terlepas dari segala penyempurnaan yang Samsung terapkan pada Galaxy Z Fold3, salah satu hal yang paling mencuri perhatian mungkin adalah fakta bahwa ponsel tersebut merupakan ponsel pertama Samsung yang dilengkapi teknologi kamera di balik layar. Guna mewujudkannya, Samsung rupanya harus mengembangkan panel display jenis baru.

Panel anyar tersebut Samsung juluki Eco² OLED. Sesuai dugaan, label “Eco” pada namanya merujuk pada karakteristiknya yang lebih irit daya daripada panel OLED tradisional, sedangkan “²” melambangkan fungsi gandanya, dan semua ini Samsung realisasikan dengan mengeliminasi lapisan polarizer dari struktur layar OLED.

Secara umum, produsen menempatkan lapisan polarizer di antara panel OLED dan kaca layar demi mengurangi pantulan cahaya dari luar sekaligus meningkatkan kontras. Lapisan polarizer ini sering kali berwarna agak buram (opaque), sehingga panel OLED-nya harus memancarkan cahaya yang lebih terang. Alhasil, ada daya ekstra yang harus dikonsumsi.

Eco² OLED di sisi lain memanfaatkan struktur pixel yang unik untuk meminimalkan refleksi cahaya, sehingga lapisan polarizer pun tidak lagi dibutuhkan. Berhubung tidak ada polarizer, panel OLED-nya jadi tidak perlu bekerja lebih keras, dan Samsung percaya teknik ini mampu menghemat konsumsi daya hingga sebesar 25%.

Lalu apa hubungannya konsumsi daya yang lebih irit dengan teknologi kamera di bawah layar? Well, absennya lapisan polarizer ini rupanya juga meningkatkan transmisi cahaya hingga 33%. Secara teori, ini berarti cahaya bisa masuk ke sensor kamera di balik layarnya dalam jumlah yang lebih banyak, yang pada akhirnya dapat diterjemahkan menjadi hasil foto atau video yang lebih baik.

Fungsi keduanya, teknologi Eco² OLED juga dapat membantu mengurangi penggunaan plastik — yang terkandung dalam lapisan polarizer tadi — dan pada akhirnya membantu melestarikan Bumi. Sejauh ini Eco² OLED baru bisa ditemukan di Galaxy Z Fold3, namun Samsung sudah punya rencana untuk menggunakannya di lebih banyak produk ke depannya.

Sumber: SlashGear dan Samsung.

LG Kembangkan TV Gaming Unik dengan Layar yang Bendable

Dari tahun ke tahun, ajang Consumer Electronics Show (CES) selalu menjadi panggung demonstrasi teknologi display terkini dari pabrikan-pabrikan seperti Samsung, LG maupun Sony. Tahun ini pun tidak luput dari tren tersebut, terlepas dari fakta bahwa CES 2021 harus dihelat secara online.

Melalui sebuah siaran pers, LG mengumumkan bahwa mereka bakal segera memamerkan sebuah prototipe TV istimewa yang mereka juluki dengan istilah Bendable Cinematic Sound OLED (CSO). Kuncinya terletak pada kata “bendable“, yang mengindikasikan bahwa layar milik TV ini dapat dibengkokkan sekaligus dapat kembali ke bentuk semula.

Mengapa Anda perlu membengkokkan layar TV, dan mengapa ini harus kita bahas di Hybrid? Idenya adalah, dalam posisi datar, TV seukuran 48 inci ini bisa dipakai untuk menonton berbagai tayangan secara nyaman. Lalu ketika pengguna hendak bermain game, layarnya dapat dibuat jadi melengkung sehingga pengalaman yang didapat bisa lebih immersive.

Perangkat ini pada dasarnya merupakan jawaban terhadap konsumen yang mengeluhkan bahwa layar melengkung lebih cocok dipakai untuk gaming ketimbang menonton. Satu perangkat untuk dua keperluan, kira-kira begitu premis utamanya. Sayang hingga kini mekanisme untuk membengkokkan dan meluruskan layarnya masih misteri, apakah menggunakan tombol atau bagaimana.

Secara teknis, layar TV ini memiliki kurvatur maksimum sebesar 1000R, setara dengan yang ditawarkan monitor gaming flagship Samsung, Odyssey G9. Pemilihan nominal kurvaturnya bukanlah suatu kebetulan, sebab 1000R disebut adalah yang kelengkungannya paling mendekati kontur bola mata manusia.

LG tidak menyebutkan resolusinya, tapi saya menebak 4K kalau melihat ukurannya yang cukup besar. Melengkapi spesifikasinya adalah waktu respon 0,1 milidetik dan refresh rate maksimum sebesar 120 Hz, sudah sangat cukup untuk keperluan leisure gaming.

Namun layar yang bendable bukanlah satu-satunya kejutan dari perangkat ini. LG turut melengkapinya dengan sistem audio yang inovatif, di mana layarnya akan bergetar untuk menghasilkan suara. Teknologi ini bukanlah barang baru, akan tetapi LG sudah menyempurnakannya sehingga komponen yang diperlukan jauh lebih tipis daripada versi sebelumnya, krusial demi mencegah sasis TV yang kelewat tebal.

Untuk keperluan menonton, sistem audio semacam ini mungkin bisa dikatakan cukup, meski kemungkinan besar kualitas suaranya jauh di bawah soundbar. Kalau untuk keperluan gaming, sepertinya gamer akan lebih memilih menggunakan headset. Terlepas dari itu, setidaknya TV ini dapat langsung digunakan begitu dikeluarkan dari boksnya.

Lebih lengkapnya mengenai TV gaming yang bendable ini baru akan dibeberkan pada acara CES 2021 nanti, yang dijadwalkan berlangsung mulai 11-14 Januari.

Sumber: The Verge.

Xiaomi Luncurkan TV OLED Transparan Seharga 100 Jutaan Rupiah

Selain mengumumkan Mi 10 Ultra, Xiaomi turut memperkenalkan produk lain yang tak kalah memikat. Dinamai Mi TV Lux Transparent Edition, keunggulan utamanya adalah, well, wujudnya tembus pandang. Menurut Xiaomi, ini merupakan TV transparan pertama yang diproduksi massal di dunia.

Sama seperti TV OLED pertama Xiaomi yang dirilis bulan lalu, TV ini juga menggunakan panel OLED bikinan LG. LG sendiri sebenarnya sudah punya TV tembus pandang bernama LG Transparent OLED Signage, akan tetapi perangkat itu dirancang untuk kebutuhan komersial ketimbang konsumen umum. Harganya pun sangat mahal: $18.750.

Mi TV Lux Transparent Edition di sisi lain dibanderol cukup terjangkau, 49.999 yuan atau setara $7.195, alias tidak sampai setengahnya. Namun harganya jelas sangat mahal jika dibandingkan TV OLED biasa, bahkan sekitar empat kali lebih mahal daripada TV OLED biasa punya Xiaomi sendiri.

Entah kenapa, Xiaomi sepertinya lupa mencantumkan resolusi dari panel OLED 55 incinya. Mereka cuma bilang panel ini memiliki rasio kontras sebesar 150.000:1 dan mendukung 93% spektrum warna DCI-P3. Panel yang digunakan juga merupakan panel 10-bit, yang artinya bisa menampilkan lebih dari 1 miliar warna.

Refresh rate maksimum yang didukung adalah 120 Hz. Dipadukan dengan response time 1 milidetik, TV ini semestinya sangat cocok dipakai untuk gaming. Fitur-fitur seperti AI Master Smart Engine maupun AI Master for Audio turut tersedia berkat kehadiran chipset MediaTek 9650 sebagai otaknya.

Yang mungkin jadi pertanyaan adalah, di mana semua komponen itu disembunyikan kalau layarnya tembus pandang? Di bagian dudukannya di bawah, termasuk halnya speaker Dolby Atmos dan sederet port. Alhasil, tebal layarnya cuma 5,7 mm, dan gambar akan kelihatan seperti melayang berkat bodi transparannya.

Xiaomi sejauh ini tidak menyinggung sama sekali soal ketersediaan Mi TV Lux Transparent Edition di luar kampung halamannya. Kecil kemungkinan TV ini bakal masuk Indonesia kalau Mi TV OLED yang biasa belum tersedia.

Sumber: GizmoChina dan Xiaomi.