PT Astra Digital Mobil (ADMO) mengungkap masih akan mempertahankan nama OLX Indonesia sebagai merek platform iklan baris digital pasca-akuisisi. Namun, pihaknya terbuka terhadap kemungkinan rebranding OLX Indonesia di masa depan yang akan mengikuti dinamika pasar dan bisnis.
“Memperkuat ekosistem digital Astra dan memberikan solusi lengkap bagi pelanggan, serta mempertahankan merek OLX yang telah mapan menjadi faktor penting dari strategi akuisisi ini. Saat ini, ADMO akan memanfaatkan ekuitas merek dan top-of-mind OLX Indonesia yang memiliki basis pelanggan luas untuk mendukung strategi pertumbuhan kami,” tutur Presiden Direktur Astra Digital Mobil Naga Sujady dalam keterangan tertulis kepada DailySocial.id.
Pernyataannya sekaligus ingin menegaskan aksi korporasi Astra tidak melibatkan afiliasi PT Tokobagus dengan OLX Autos sebagaimana ditulis dalam pemberitaan DailySocial.id sebelumnya.
Perlu diketahui, OLX Indonesia sebelumnya menaungi platform iklan baris (OLX Classifieds) dan platform jual-beli mobil bekas (OLX Autos). Namun, OLX Autos berada di bawah entitas terpisah, yakni PT Mobil Laku Indonesia (MLI). Demikian juga unit bisnis OLX Properti yang kepemilikannya telah dilepas OLX Indonesia ke Lamudi pada 2022. Perwakilan Lamudi telah mengonfirmasi bahwa OLX Properti masih dikelola oleh platform real-estate tersebut.
Adapun, PT Astra International Tbk (IDX: ASII) resmi mengakuisisi 100% kepemilikan saham PT Tokobagus (OLX Classifieds) melalui anak usahanya, yakni PT Astra Digital Mobil (ADMO) sebesar 99,98% dan PT Astra Digital Internasional (ADI) sebesar 0.02% pada akhir Juli 2023.
Naga tidak mengelaborasi lebih lanjut mengenai rencana pengembangan platform iklan baris OLX dan sinerginya dengan Grup Astra. Ia memastikan sampai saat ini OLX akan tetap menjadi satu entitas tersendiri di bawah PT Astra Digital Mobil. Adapun, OLX Classifieds memulai debutnya dengan identitas baru pasca-akuisisi di pameran otomotif GIIAS 2023.
“Struktur organisasinya masih menjadi salah satu topik yang kami bahas dalam proses transisi ini. Kami pastikan bahwa layanan kami kepada pelanggan akan terus berjalan seperti normal,” tambahnya.
OLX Autos tidak ikut serta dalam transaksi akuisisi ini bisa jadi dikarenakan Grup Astra telah punya platform jual-beli mobil bekas sendiri, yakni mobbi. Platform tersebut menghubungkan showroom di Grup Astra kepada pembeli mobil bekas. Mobbi juga diintegrasikan penuh ke seluruh ekosistem Astra, mulai dari Toyota, Daihatsu, IBID, Auto TRUST, ACC group, Toyota Astra Financial Services, Asuransi Astra Buana, hingga AstraPay.
OLX dikenal luas sebagai platform iklan baris populer di Indonesia. Berdasarkan data Similarweb per Juli 2023, total kunjungan OLX.co.id mencapai 12 juta per bulan. Pasar iklan baris digital di Indonesia masih besar sejalan dengan peningkatan penetrasi internet yang telah menembus 78% atau setara 215 juta jiwa berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Lamudi.co.id announced the acquisition of OLX Indonesia’s property business. Starting earlier this year, Lamudi.co.id has been fully operating the business line. This is part of Lamudi’s ambition to become the largest proptech in Indonesia.
For the record, Emerging Markets Property Group (EMPG), a property portal group from the Middle East, South Asia, and Southeast Asia announced the acquisition of Lamudi Global, a property group which operation covers Indonesia, the Philippines and Mexico in May 2020.
A month earlier, EMPG was fully acquired the OLX Group, which operates in MENA (Middle East and North Africa) and South Asia. This move successfully catapulted EMPG’s valuation into a unicorn due to a $150 million funding obtained from the OLX Group and other stakeholders.
Through the OLX Indonesia’s property business acquisition, currently Lamudi.co.id has more than 4.5 million unique visitors, 600 thousand new listings every month, and generates purchase interest of more than two million which will ensure high visibility from seller listings.
“This acquisition is a golden opportunity to continue improving our services for Indonesians, especially in providing the most complete property options to suit everyone’s demand. Lamudi.co.id is here for the Indonesian people to provide the easiest and most reliable experience in finding a dream property,” Lamudi.co.id’s CEO, Mart Polman said in an official statement, Wednesday (1/11).
Lamudi’s founder, Kian Moini said that Indonesia is EMPG’s priority market due to high confidence in Indonesia’s market, with positive prospects for Indonesia’s economic growth in the future and Lamudi’s potential in providing the best real estate solution services.
“This acquisition demonstrates our commitment through our vision for Indonesia, which is to provide the best real estate service experience and help Indonesians find a dream home,” he said.
OLX Group Indonesia’s CEO, Johnny Widodo said that the merger of OLX’s property business with Lamudi.co.id will strengthen access to property for all potential home buyers in Indonesia.
“We are proud of the OLX Indonesia’s property business growth which trusted by millions of users, and we are confident that this business will bloom. Lamudi.co.id will strengthen the property search experience for all Indonesian property seekers,” Johnny said.
He also mentioned that all interfaces and operations will not be changed, including other businesses under OLX Indonesia.
On the platform, the company will share user account data with Lamudi.co.id. Whether you’re uncomfortable or dislike the terms and conditions, all users can delete their account on January 18, 2022 at the latest.
Lamudi.co.id first appeared in Indonesia in February 2014 with more than 700 employees and continues to grow with expansion plans to the Indonesian property market. They provide online end-to-end services in property search and become a liaison platform between property seekers and developers up to the transaction process, facilitated by the best technology to have seamles search experience.
In July 2020, OLX also announced the acquisition of a similar local player, BeliMobilGue. This move changed the use of the brand to OLX Autos Indonesia (OLX Autos), as well as appointed the chairman of BeliMobilGue Johnny Widodo as part of OLX Indonesia.
The acquisition
Lamudi’s closest competitor, 99 Group, had previously make an acquisition act. Aside from being practical and automatically making it easier to become a player with the largest users, this is also capital intensive strategy. Moreover, property searches are rising due to increasing digital adoption. Therefore, the more property listed, the more visitors will find the property.
It is proven from the SimilarWeb data, 99.co has the highest visits in Indonesia for the last six months with an average visit of 19.97 million with an average of 1.26 minutes. Then, followed by Rumah123 which received an average of 3.78 million visits with an average of 2.05 minutes and Lamudi.co.id with 1.03 average visits and 3.30 minutes average duration.
99 Group operates in Indonesia and Singapore. 99.co previously acquired Urbanindo, forming a joint venture with Real Estate Australia (REA). REA has two property sites, including iproperty.com.sg and Rumah123.com. 99 Group also acquired the Singapore Real Estate Exchange (SRX) in November 2020.
SRX is a property platform and real estate data provider in Singapore. This acquisition act is to add a collection of listings, information, and various tools to support the parent in providing value added and competitive services to consumers and real estate professionals in the country.
– Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Lamudi.co.id mengumumkan akuisisi bisnis properti OLX Indonesia. Mulai awal tahun ini lini bisnis tersebut dioperasikan sepenuhnya oleh Lamudi.co.id. Strategi ini merupakan bagian dari ambisi Lamudi untuk menjadi proptech terbesar di Indonesia.
Sebagai catatan, Emerging Markets Property Group (EMPG), grup portal properti dari Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara mengumumkan akuisisinya terhadap Lamudi Global, grup portal properti yang beroperasi di Indonesia, Filipina, dan Meksiko pada Mei 2020.
Selang sebulan sebelumnya, EMPG juga mengakuisisi penuh OLX Group yang beroperasi di MENA (Middle East and North Africa) dan Asia Selatan. Langkah tersebut sukses melambungkan valuasi EMPG menjadi unicorn, berkat suntikan dana yang diperoleh dari OLX Group dan pemangku kepentingan lainnya sebesar $150 juta.
Lewat akuisisi bisnis properti OLX Indonesia, Lamudi.co.id kini memiliki lebih dari 4,5 juta unique visitors, 600 ribu listing baru setiap bulannya, dan menghasilkan minat pembelian lebih dari dua juta yang akan memastikan tingginya visibilitas dari listing para penjual.
“Akuisisi ini merupakan sebuah kesempatan emas untuk terus meningkatkan pelayanan kami terhadap masyarakat Indonesia, terutama dalam memberikan pilihan properti terlengkap sesuai dengan kebutuhan setiap orang. Lamudi.co.id senantiasa hadir untuk masyarakat Indonesia dalam memberikan pengalaman termudah dan terpercaya dalam pencarian properti impian,” terang CEO Lamudi.co.id Mart Polman dalam keterangan resmi, Rabu (11/1).
Founder Lamudi Kian Moini menyebutkan bahwa Indonesia merupakan pasar prioritas untuk EMPG dikarenakan tingginya kepercayaan terhadap potensi pasar properti di Indonesia, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya dan juga potensi Lamudi dalam memberikan layanan solusi real estat terbaik.
“Akuisisi ini menunjukkan komitmen investasi kami dalam visi kami terhadap Indonesia, yakni memberikan pengalaman layanan real estat terbaik dan membantu rakyat Indonesia menemukan sebuah rumah impian,” ujarnya.
CEO OLX Group Indonesia Johnny Widodo menambahkan, bergabungnya bisnis properti OLX dengan Lamudi.co.id akan memperkuat akses terhadap properti untuk semua calon pembeli rumah di Indonesia.
“Kami bangga dengan pertumbuhan bisnis properti OLX Indonesia yang telah dipercaya oleh jutaan pengguna, dan kami yakin bahwa bisnis ini akan terus bertumbuh. Lamudi.co.id akan memperkuat perjalanan pencarian properti untuk semua pencari properti Indonesia,” tutur Johnny.
Johnny turut menyampaikan, semua interface dan operasi akan berjalan seperti biasanya tanpa adanya perubahan, termasuk bisnis lain yang masih berada di bawah OLX Indonesia.
Dalam situs OLX, perusahaan akan membagikan data akun pengguna ke Lamudi.co.id. Jika tidak berkenan dan tidak menyetujui syarat dan ketentuan, pengguna dapat menghapus akunnya paling lambat 18 Januari 2022.
Lamudi.co.id pertama hadir di Indonesia pada Februari 2014 dan telah mempekerjakan lebih dari 700 karyawan dan terus bertumbuh dengan rencana untuk melanjutkan ekspansinya di pasar properti Indonesia. Mereka memberikan layanan ujung ke ujung dalam pencarian properti untuk setiap penggunaannya dan menjadi sebuah platform penghubung antara pencari properti dan developer secara online hingga proses transaksinya yang difasilitasi teknologi terbaik untuk memudahkan perjalanan pencarian properti.
Pada Juli 2020, OLX juga mengumumkan langkah akuisisinya terhadap pemain lokal sejenisnya, BeliMobilGue. Langkah tersebut mengubah penggunaan merek menjadi OLX Autos Indonesia (OLX Autos), sekaligus mengangkat pimpinan BeliMobilGue Johnny Widodo sebagai bagian dari OLX Indonesia.
Pilih langkah akuisisi
Langkah akuisisi bisnis ini sebelumnya juga dilakukan oleh kompetitor terdekat Lamudi, yakni 99 Group. Selain praktis dan otomatis permudah langkah menjadi pemain dengan pengguna terbesar, pemilihan strategi ini juga padat modal. Terlebih, pencarian properti kian meningkat selaras dengan peningkatan adopsi digital. Oleh karenanya, semakin banyak listing, makin deras pula kunjungan para pencari properti ini.
Terbukti dari data yang diambil dari SimilarWeb, 99.co menjadi pemain dengan kunjungan tertinggi di Indonesia selama enam bulan terakhir dengan rerata kunjungan 19,97 juta kunjungan dengan rerata 1.26 menit. Kemudian, disusul Rumah123 mendapat rerata 3,78 juta kunjungan dengan rerata 2.05 menit dan Lamudi.co.id dengan rata-rata kunjungan mencapai 1,03 kali kunjungan dan durasi rerata 3.30 menit.
99 Group beroperasi di Indonesia dan Singapura. 99.co sebelumnya mengakuisisi Urbanindo, membentuk perusahaan patungan bersama Real Estate Australia (REA). REA memiliki dua situs properti, yakni iproperty.com.sg dan Rumah123.com. 99 Group juga mengakuisisi Singapore Real Estate Exchange (SRX) pada November 2020.
SRX merupakan platform properti dan penyedia data real estat di Singapura. Langkah akuisisi ini untuk menambah kumpulan listing, informasi, dan berbagai perangkat untuk mendukung induk dalam memberikan nilai tambah dan layanan kompetitif kepada konsumen dan profesional real estat di negara tersebut.
Indonesia resmi masuk jurang resesi di kuartal ketiga kemarin. Meski demikian, selalu ada titik terang dalam perekonomian. Ia adalah bisnis barang bekas (secondhand/preloved) yang dimanfaatkan banyak orang untuk memperoleh tambahan pemasukan dengan mengurangi isi barang-barang yang tak terpakai di rumah.
Industri ini termasuk bagian layanan e-commerce. Laporan e-Conomy 2020 yang disusun Google, Temasek, dan Bain & Company memperlihatkan GMV industri e-commerce di Indonesia naik 54% menjadi $32 miliar pada 2020, dari sebelumnya $21 miliar pada tahun lalu.
Momentum pertumbuhan drastis ini tercermin dari peningkatan hingga lima kali lipat jumlah supplier lokal yang mencoba berjualan online karena pandemi. Diprediksi pada 2025 mendatang industri ini melejit hingga $83 miliar, naik sebanyak 21%.
Di Indonesia, pemain marketplace barang bekas ini terbagi menjadi dua segmen utama, yakni otomotif dan non otomotif. Mereka yang spesifik masuk ke pasar otomotif bekas ini adalah OLX (membuat unit bisnis baru lewat akuisisi BeliMobilGue / OLX Autos), Mobil123, Carmudi, RajaMobil, Oto.com, Garasi, Momobil, Seva, Carsome, Carro dan masih banyak lagi.
Sementara pemain non otomotif didomimasi mereka yang fokus ke bidang fesyen, kecantikan, kesehatan, perlengkapan anak, bahkan ada yang niche khusus produk high-end dari brand ternama. Nama-nama pemain yang termasuk di area ini adalah Tinkerlust, Carousell, Hunt Street, Banananina, The Brand Buffet, dan Second Chance.
DailySocial berkesempatan mewawancarai tiga pemain marketplace barang bekas, yakni Tinkerlust, Carousell Indonesia, dan OLX Indonesia untuk melihat bagaimana dampak pandemi terhadap bisnis mereka.
Kembali bergairah, meski sempat lesu
Co-Founder dan CEO Tinkerlust Samira Shihab mengaku perusahaan tidak begitu merasakan dampak yang signifikan dari pandemi. Angka listing yang diterima (inbound) berada dalam kategori normal, kecuali pada dua bulan awal pandemi, yakni April dan Mei yang sempat berkurang.
“Namun sekarang sudah kembali normal, bahkan lebih banyak dibandingkan sebelum pandemi. Dari segi sales, kami melihat GMV masih stabil,” ucapnya kepada DailySocial.
Samira berasumsi penurunan itu terjadi karena perusahaan tutup di masa PSSB dan karantina. Setelah perusahaan mengumumkan buka seperti biasa, listing yang masuk kembali masuk ke angka normal. “Kategori listing teratas Tinkerlust adalah pakaian. Top 3-nya di kategori ini adalah blouse, mini dress, dan pants.”
Tinkerlust juga menangkap cara baru konsumen dalam menikmati konten. Samira menuturkan, sebelum pandemi konsumen menikmati cara pemasaran dan konten yang berfokus pada produk atau jasa yang ditawarkan. Namun sekarang, konsumen lebih memerhatikan konten yang engaging dan menghibur.
Dari sana, perusahaan mulai mengubah strategi media sosial dan pemasaran agar tetap relevan dengan ketertarikan audiens. “Kita juga lihat banyak retail yang biasanya lebih fokus di offline, sekarang lebih sering ada online activation dan kerena itu Tinkerlust harus lebih kreatif dengan konten, lebih sering juga dengan online activation yang menarik dan tetap engaging.”
Kondisi yang sama juga terjadi di Carousell. Country Marketing Manager Carousell Indonesia Elsa Indah Pertiwi mengungkapkan pada awal Maret, ketika Covid-19 masuk ke Indonesia, terjadi penurunan jumlah listing karena ketidakpastian pandemi.
Akan tetapi, satu bulan kemudian, terjadi peningkatan traffic yang signifikan dari keseluruhan aktivitas di Carousell. Lebih banyak pengguna yang mencari barang, melihat-lihat, berbelanja, atau membandingkan harga.
“Sejak pertama kali Carousell diluncurkan di Indonesia, kategori fashion menjadi kategori dengan angka listing tertinggi, menyusul kategori health & beauty dan babies & kids. Namun saat ini kami melihat peningkatan yang signifikan juga pada kategori elektronik dan home & furniture,” imbuh Elsa.
Kenaikan kategori tersebut, sambungnya, sejalan dengan perubahan kebiasaan konsumen dengan normal baru. Semenjak bekerja dari rumah, banyak pengguna Carousell yang ingin merenovasi ruang kerja mereka jadi lebih nyaman.
Di samping itu, pembelajaran di sekolah kini bergeser ke online mengharuskan siswa memiliki alat elektronik seperti laptop dan meja lipat untuk mendukung aktivitas tersebut.
Elsa tidak memaparkan lebih jauh kontribusi bisnis Carousell di Indonesia dibandingkan tujuh negara lainnya tempat mereka beroperasi. Carousell termasuk salah satu marketplace barang bekas terbesar di Asia Tenggara yang berkantor pusat di Singapura.
Di delapan negara operasional, Carousell mencatatkan lebih dari 250 juta listing dan puluhan juta pengguna sejak dirilis pertama kali pada 2012. Perusahaan masuk ke Indonesia pada 2015.
Sementara itu, OLX Indonesia memaparkan pada Oktober kemarin terjadi kenaikan jumlah listing lebih dari 15% untuk kategiru elektronik & gadget, properti, hobi & olaraga, dibandingkan pada awal pandemi. “Sementara dari sisi permintaan saja, ada kenaikan lebih dari 10% untuk kategori mobil, motor, dan properti untuk periode yang sama,” papar Direktur Marketing OLX Indonesia Ichmeralda Rachman.
Melda, panggilan akrab dari Ichmeralda, lebih banyak menjelaskan bagaimana dampak pandemi dari sisi OLX Autos, ketimbang kategori lainnya di dalam OLX Indonesia. Ia mengutip dari studi yang dilakukan OLX Autos berjudul “Sentiment Monitoring” yang diluncurkan saat pandemi, memperlihatkan ada peningkatan sebesar 15%-20% pada permintaan kategori mobil bekas semenjak relaksasi PSBB.
Masa depan marketplace barang bekas
Melda melanjutkan, dari hasil studi tersebut juga dipaparkan sebanyak 52% responden memiliki keinginan untuk membeli mobil dibandingkan pada masa awal pandemi yang hanya 22%. kemudian, sebanyak 43% responden memilih untuk menggunakan mobil pribadi dibandingkan dengan masa awal pandemi yang hanya 33% saja.
“Jika dilihat dari listing dan demand iklan baris dan juga hasil studi OLX Autos, OLX Indonesia percaya bahwa pada sisi kategori mobil bekas, masih ada potensi besar yang dapat dikembangkan.”
OLX Indonesia berambisi menjadikan OLX Autos pemain terdepan yang spesifik khusus menggarap pasar mobil bekas, sekaligus membangun ekosistem ke arah yang lebih baik. Sejauh ini, inovasi yang mereka hadirkan mulai dari OLX Jual Mobil Instan, OLX Authorized Dealer, dan OLX Autos Jual-Beli-Tukar Tambah.
Inovasi yang terakhir (Jual-Beli-Tukar Tambah) dirilis di tengah-tengah pandemi. Melda menuturkan, fitur ini memfasilitasi pelanggan dalam jual, beli, dan tukar tambah mobil bekas. Sebelumnya pengalaman konsumen dapat melihat inventaris secara online, sekarang pelanggan dapat melihat langsung di toko offline.
Mengutip laporan yang berbeda, “The New Normal of Indonesia Used Car Industry”, ia memperlihatkan lebih dari 60% responden menuturkan pemulihan akan berlangsung lebih dari tiga bulan. Meski demikian, industri mobil bekas diharapkan akan mulai pulih pada 2-3 bulan dengan pemulihan berbentuk V-Shape, yang umumnya ditandai dengan kenaikan tajam ke puncak kurva setelah sebelumnya menurun tajam.
“Pasar mobil bekas masih memiliki market tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Dengan pandemi Covid-19, tidak sedikit pelanggan yang mulai mempertimbangkan untuk memiliki kendaraan sendiri, dibandingkan menggunakan transportasi umum untuk aktivitas sehari-hari.”
Di sisi lain, Samira menjelaskan, selama beberapa tahun ke belakang, tren thrifing kembali menjamur di media sosial, khususnya Instagram dengan ciri khas masing-masing. “Kita juga lihat konsumen lebih aware dengan sustainability and smart shopping. For us, preloved shopping ada banyak sisi positif karena memberikan dampak positif bagi lingkungan, lebih cost-effective, dan memberikan pengalaman yang berbeda dari belanja produk baru.”
Seluruh sisi positif ini dianggap sangat menarik bagi kaum milenial dan tidak menutup kemungkinan bisnis seperti ini akan tetap populer di generasi selanjutnya.
Elsa turut menambahkan, buat penjual barang bekas era pandemi ini membuat ekonomi di Indonesia kurang stabil, ia yakin bisnis preloved akan meningkat karena platform seperti Carousell dapat membantu orang-orang mendapatkan pemasukan tambahan.
“Ditambah lagi adanya keterbatasan ekonomi [yang] membuat produk preloved akan semakin diminati. [Harganya] yang lebih rendah dari harga retail, tetapi bisa mendapatkan kualitas yang tidak jauh berbeda.”
Mendalami proses bisnis
Dibandingkan pemain sejenisnya, pendekatan yang diambil Tinkerlust sedikit berbeda. Proses bisnis perusahaan mirip dengan konsep yang dipakai oleh pemain preloved marketplace Amerika Serikat, thredUp, karena mereka mengurusi proses kurasi yang ketat, memiliki gudang sendiri untuk pengadaan, dan melakukan pengiriman ke pembeli.
Samira menerangkan siapapun bisa “menitipkan” barang kepada Tinkerlust. Caranya bisa drop-in langsung ke kantor atau dijemput kurir. Skema pick-up memiliki ketentuan khusus. Bila berlokasi di Jabodetabek minimal 15 potong, sementara di Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan minimal 20 potong.
Berikutnya, barang yang masuk akan dikurasi. Jika tidak lolos akan dikembalikan ke penjual. Sementara untuk yang lolos akan masuk ke studio untuk difoto. Setelah itu barang akan disimpan di warehouse yang terletak di kantor mereka.
“Produk yang lolos kurasi akan diberikan rekomendasi harga. Jika seller merasa harganya kurang sesuai, seller bisa mengubah harga langsung di seller dashboard. Setelah harganya ditentukan, produk akan segera live di website Tinkerlust.”
Setelah barang terjual, dana akan diberikan ke penjual pada minggu kedua dibulan selanjutnya. Pembagian komisi disesuaikan dengan rentang harga dari barang tersebut.
DailySocial juga turut mewawancarai salah seorang pengguna jasa Tinkerlust. Corry yang bergabung sebagai penjual di Tinkerlust sejak 2019 merasa sangat terbantu dengan jasa mereka. Model bisnis Tinkerlust cocok untuk orang-orang yang sibuk, tidak sempat untuk mantau penjualan onlinenya, apalagi harus kirim ke kurir logistik.
“Simpel, soalnya enggak repot, model bisnisnya cocok sama gue. Dari kirim barang sampai muncul di website, semua diurusin sama Tinkerlust.”
Ia menyadari, semua kemudahan tersebut membuat komisi yang dikutip Tinkerlust tergolong besar. Barang yang ditolak akan dikirim kembali oleh tim Tinkerlust tanpa biaya tambahan. Dari sisi kurasi pun tergolong sangat ketat. Sebuah noda kecil bisa membuat barang ditolak.
Terlepas dari semua kelebihan dan kekurangannya, Corry tetap memilih Tinkerlust sebagai pilihan utama ketimbang platform marketplace atau lewat Instagram.
“Enggak perlu mikir apa-apa, tinggal cek saja sudah berapa banyak barang yang terjual. Tiap bulan tinggal terima revenue. Kalau jual sendiri, foto produk dan kurasinya saja sudah makan waktu, belum lagi running akunnya biar dilihat pembeli.”
Sementara itu, konsep Carousell sama seperti kebanyakan marketplace barang bekas lainnya. Pengguna dapat me-listing sendiri produk yang akan dijual dan tersedia pilihan iklan berbayar jika ingin masuk urutan teratas.
Elsa menjelaskan, perusahaan telah mengamati bahwa penggunanya di Indonesia cenderung membeli dan menjual listing-nya antar kota. Tidak memaksakan transaksi harus terjadi di dalam platform Carousell.
“Kami memberikan kebebasan untuk menangani pengiriman mereka sendiri dan membayar melalui transfer bank. Semua itu bertujuann untuk mempermudah pembeli dan penjual saling terhubung di platform dan memiliki fleksibilitas untuk menangani hal tersebut sesuai keinginan mereka.”
Perusahaan sebenarnya sudah bekerja sama dengan layanan logistik dan memberikan voucher diskon yang dapat dipakai untuk mengurangi biaya pengirimannya. Selain bank transfer, sebenarnya metode cash on delivery (COD) juga masih populer digunakan.
Hanya saja, menurut Elsa, biasanya metode ini digunakan untuk pembelian yang berhubungan dengan barang-barang dengan harga tinggi, seperti elektronik dan furnitur. Kecenderungan konsumen memilih untuk memeriksa barang tersebut sebelum membelinya.
Platform jual-beli mobil bekas BeliMobilGue mengumumkan pergantian nama menjadi OLX Autos Indonesia yang disingkat menjadi OLX Autos. Perubahan nama ini kian mengukuhkan perusahaan yang dipimpin oleh Johnny Widodo itu sebagai bagian dari OLX Indonesia.
“Bergabungnya kami dengan OLX juga memungkinkan kami untuk bisa melayani pelanggan lebih luas lagi, dengan kekuatan kami yang menggabungkan keunggulan penjualan mobil secara online dan offline, menawarkan cara yang mudah, nyaman dan instan dalam menjual mobil,” ujar Johnny melalui keterangan resmi.
Johnny mengklaim OLX Autos sudah hadir di 7 kota dengan 100 pusat inspeksi dan menggandeng lebih dari 2000 mitra diler. Pencapaian ini satu kali lipat lebih besar dari yang mereka peroleh di tahun lalu. Pada tahun lalu pula, Johnny saat itu mengumumkan pihaknya memperoleh suntikan dana sebesar Rp429 miliar untuk dua tahun.
Johnny juga mengonfirmasi perubahan nama ini terjadi seiring kepemilikan saham mayoritas BeliMobilGue yang beralih ke tangan OLX. Selain itu, pria yang sebelumnya memimpin payment gateway OVO itu memastikan akan ada perubahan bisnis yang terjadi mengikuti rebranding ini.
“Kami akan lebih bersinergi dengan OLX dalam sisi bisnis. Layanan-layanan baru akan segera kami luncurkan,” ucapnya lewat pesan singkat.
Sementara itu Direktur Marketing OLX Indonesia Ichmeralda Rachman menyebut, rebranding ini sebagai langkah strategis mereka untuk fokus memenuhi kebutuhan pelanggan. Ia menyadari layanan BeliMobilGue yang sudah dikenal sebelumnya dapat memperkaya pilihan konsumen mereka.
“Dengan bergabungnya BMG dengan OLX dan berubah nama menjadi OLX Autos, kami berharap dapat meningkatkan komitmen bersama kami di pasar otomotif di Indonesia dengan terus memberikan layanan inovatif yang menjawab kebutuhan pelanggan yang terus berkembang,” imbuh Ichmeralda.
Dari perspektif OLX, perubahan nama tersebut merupakan dukungan besar untuk memperkuat kehadirannya dalam pasar mobil bekas. Seperti diketahui, kategori otomotif selalu menjadi salah satu kategori terkuat di platform iklan baris tersebut.
Diprediksi segera bangkit
Pandemi memang menyebabkan hampir segala sektor ekonomi anjlok, tak terkecuali pasar mobil bekas. Namun OLX Indonesia dan OLX Autos meyakini pasar mobil bekas akan bangkit lebih cepat dibanding pasar mobil baru ataupun kebanyakan sektor lain.
Berdasarkan kajian yang mereka buat tentang industri mobil bekas di Tanah Air, kondisi pandemi menyebabkan 54% responden lebih mempertimbangkan membeli mobil bekas ketimbang mobil baru. Alasannya tak lain karena pengetatan bujet yang dilakukan hampir semua orang selama wabah masih terjadi.
Hasil kajian itu membuat mereka yakin bahwa pasar mobil bekas segera pulih dalam kurun 2-3 bulan ke depan. Ada lebih dari 50% responden mereka menyatakan sudah berencana membeli mobil dalam setahun ke depan.
“Data dalam whitepaper yang belum lama kami luncurkan juga mengungkapkan bahwa menjadi penting bagi penjual untuk terus menawarkan layanan-layanan baru yang inovatif untuk pembeli, termasuk di antaranya layanan secara online dan tanpa kontak fisik, mulai dari proses administrasi hingga pembayaran,” pungkas Johnny.
OLX Indonesia kembali meluncurkan desain baru untuk platform mereka, termasuk logo baru perusahaan. Ini merupakan kedua kalinya situs jual beli tersebut tampil dengan wajah baru dalam dua tahun terakhir.
“Bagi kami ini adalah proses berkelanjutan, kami enggak akan berhenti (berinovasi) dan akan terus improve bagaimana caranya memberikan yang terbaik untuk pengguna. Kalau jawabannya ganti platform, kita akan ganti platform,” ujar Presiden Direktur OLX Indonesia Johan Nel.
Selain wajah baru aplikasi dan situs web mereka, OLX menghadirkan sejumlah fitur anyar bagi penggunanya. Di antaranya opsi menyembunyikan nomor telepon untuk penjual, voice chat untuk mempermudah percakapan penjual-pembeli, hingga memperbanyak slot foto produk menjadi 20 buah.
Tampilan dan sejumlah fitur anyar itu sejatinya sudah bergulir ke pengguna secara bertahap sejak Agustus 2019 lalu.
“Kami juga mengharuskan calon pembeli untuk login sebelum memakai fitur chat,” ucap Director of Growth & Partnership OLX Indonesia Agung Iskandar.
GMV capai 49 triliun Rupiah
Beroperasi sejak 2007, OLX yang dulunya bernama Tokobagus ini sekarang punya sekitar 3,9 juta iklan baru tiap bulan, 700 ribu penjual, 3,6 juta pembeli aktif, dan rata-rata pengunjung mencapai 20 juta per bulan. Agung menegaskan bahwa platform mereka masih menjadi rujukan bagi penjual pribadi, untuk menjual barang bekas yang sudah tak terpakai.
Produk elektronik, otomotif, dan properti masih jadi tiga kategori favorit di OLX. Agung pun dengan percaya diri mengatakan Gross Merhandise Value (GMV) mereka telah mencapai 49 triliun Rupiah per bulan. Kategori properti menyumbang 29 triliun Rupiah dari raihan tersebut.
“Dalam sebulan kurang lebih nilai transaksi di OLX sekitar 49 triliun Rupiah, itu hasil gabungan semua kategori,” tutur Agung.
Pertimbangkan opsi pembayaran digital
OLX mengaku tak punya target angka untuk bisnis mereka. Mereka mengklaim memakai kepuasan konsumen sebagai indikator kesuksesan.
Salah satu rencana untuk meningkatkan kepuasan konsumen dengan menghadirkan fitur pembayaran digital. Agung mengakui pihaknya sedang mempertimbangkan hal itu. Namun sejumlah alasan membuat mereka tak ingin terburu-buru memutuskan apakah segera membawa opsi pembayaran digital atau tidak.
“Kita sedang studi lebih dalam ke user kita apakah itu sesuatu yang perlu atau sekadar nice to have saja. Karena kita tahu perbedaan terbesarnya adalah kita (menjual) barang-barang bekas. Kedua, barang-barang kita bernilai besar seperti mobil, properti, dan furnitur,” jelas Agung.
Kendati demikian, Agung menyebut pihaknya masih menjalankan sejumlah studi sehingga ia tak bisa memastikan kapan opsi pembayaran digital dapat diimplementasi di platform mereka.
Sejak berdiri pada 2006, OLX dikenal sebagai platform iklan baris terbesar di Indonesia. Tampilan baru ini menjadi yang kedua kali dilakukan oleh OLX dalam dua tahun terakhir. Tampilan baru kali ini meliputi logo baru, antarmuka baru, dan sejumlah fitur anyar.
Dalam survei yang dilakukan DailySocial tentang marketplace jual beli mobil, terungkap bahwa sekitar 96% responden yang melakukan transaksi atau pencarian informasi tentang jual beli mobil telah memanfaatkan kanal-kanal online. Hal tersebut merupakan peluang yang menarik bagi kanal-kanal online untuk memperluas pasarnya, termasuk layanan iklan baris online OLX Indonesia.
Kepada DailySocial, General Manager OLX Indonesia Olaf Van Schagen mengungkapkan, di akhir tahun 2018 ini, OLX mencoba untuk melakukan pendekatan secara horisontal agar bisa membantu pengguna melakukan pembelian dan penjualan mobil secara online.
“Kita tidak akan menyasar kalangan tertentu, seperti khusus untuk pria, perempuan atau milenial saja. Mereka yang membutuhkan mobil dan produk pendukung di dalamnya, bisa memanfaatkan OLX,” kata Olaf.
Olaf menambahkan, selama ini OLX sudah menjadi platform terpercaya bagi dealer mobil dan pengguna yang membutuhkan informasi jual beli mobil secara akurat. Platform juga menampilkan sejumlah fitur yang bisa dimanfaatkan para penjual untuk mempromosikan bisnis mereka.
Strategi C2C
Saat ini terdapat sekitar 9 ribu dealer yang sudah bergabung dengan platform OLX di seluruh Indonesia. Jabodetabek masih mendominasi sebagai kawasan domisili dealer-dealer terdaftar. Meskipun demikian, OLX mulai melihat kawasan lainnya mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif.
“Dengan menerapkan strategi C2C kita melihat OLX mengalami kenaikan. Dengan alasan itulah pengembangan C2C akan menjadi fokus kita dan ke depannya. Kita melihat peluang secara vertikal untuk penjualan mobil, dan aktifitas C2C akan makin banyak dikembangkan,” kata Olaf.
Strategi mobile first dan kegiatan pemasaran
Menyesuaikan demografi di Indonesia yang mulai didominasi kalangan milenial, OLX berencana untuk meningkatkan penggunaan aplikasi untuk pengguna.
“Pada dasarnya OLX adalah mobile first company dan saat ini penggunaan mobile web dan app sangat berdekatan, tapi dilihat dari pertumbuhan pengguna muda saat ini tentunya adalah app first,” kata Head of Marketplace Development & Operations OLX Indonesia Kamalesh Bathala Chandrasekar.
Dengan fokus barunya yang menyasar jual beli mobil dan memperbesar ekosistemnya di Indonesia, OLX ingin melancarkan kegiatan pemasaran yang cukup masif dengan tujuan untuk menghadirkan pilihan yang lengkap kepada penjual mobil dan calon pembeli mobil di Indonesia. Salah satu kegiatan pemasaran yang akan dilancarkan adalah iklan di televisi, radio, iklan secara online, dan lainnya.
“Memang selama ini OLX terlihat tidak terlalu banyak melakukan promosi, namun saat ini kami berencana untuk melakukan kegiatan pemasaran dengan fokus kepada kategori jual beli mobil,” kata Olaf.
Selain kategori jual beli mobil, OLX mencatat kategori lainnya yang menjadi favorit adalah real estate atau jual beli rumah. Meskipun demikian, OLX Indonesia belum memiliki rencana fokus kategori ini, seperti yang sudah dilakukan di negara lain.
Jika kategori mobil yang saat ini menjadi fokus mengalami pertumbuhan yang baik untuk perusahaan, tidak menutup kemungkinan kategori lainnya turut diperbesar ekosistemnya. Hal ini dianggap sejalan dengan misi OLX sebagai platform iklan baris di Indonesia.
“Dengan konsep horisontal ini, kita memiliki target untuk terus fokus kepada pengembangan kategori mobil. Namun demikian tentunya kita tidak akan melupakan kategori lainnya,” kata Olaf.
Terkait kecepatan proses penjualan hingga verifikasi penjual yang terdaftar di OLX, Olaf mengklaim selama ini penjual dan pembeli mobil di platform-nya merasa cukup puas dengan kecepatan proses penjualan yang ditawarkan. Kebanyakan mobil yang dipromosikan di iklan baris OLX bisa mendapatkan penawaran dari calon pembeli hanya dalam waktu sekitar 30 menit.
“Tentunya kita tidak bisa menyebutkan seberapa cepat waktu yang bisa didapatkan oleh penjual saat mempromosikan mobilnya. Namun dilihat dari pengalaman yang ada sebelumnya, platform kami bisa dimanfaatkan,” kata Olaf.
Perubahan manajemen
Selepas empat jajaran C-level OLX Indonesia mengundurkan diri tahun lalu, kini OLX Indonesia dipimpin Olaf Van Schagen dan Kamalesh Bathala Chandrasekar.
Sebagai General Manager, Olaf bertanggung jawab memimpin perusahaan, sementara Kamalesh bertanggung jawab melakukan akuisisi pengguna, user monetisation, dan memanfaatkan data dan analytics platform untuk meningkatkan user experience.
Kepemimpinan baru ini turut mengubah visi pemimpin sebelumnya, namun diklaim tidak meninggalkan semangat OLX sebagai platform iklan baris di Indonesia.
“Kami sengaja meninggalkan posisi ‘C’ di perusahaan dan mengubahnya menjadi General Manager serta jabatan lainnya yang lebih relevan dan memudahkan OLX,” kata Olaf.
OLX Indonesia (OLX) announces a partnership with BeliMobilGue, an online car sales platform. This partnership will combine each leading features. OLX will take potential buyers and BeliMobilGue will provide an inspection service to make a fast and safe process, making it easier for individuals who want to sell their cars.
Olaf van Schagen, OLX Indonesia’s CEO enthusiastically welcomed the partnership which is expected to strengthen OLX position in the automotive category by providing additional value for its customers.
Meanwhile, BeliMobilGue optimistic that the partnership with OLX can make a contribution to the company’s business development which ambition is to lead the car sales market in Indonesia.
“BeliMobilGue was founded in April 2017 and has reached rapid growth. We see the car selling process in Indonesia is more challenging than in Europe. The growth we’ve reached proves that car owners and buyers are very enthusiastic about the service we offered,” Rolf X Monteiro, BeliMobilGue’s CEO, explained.
As a car sales platform, BeliMobilGue has a verified and nationwide network of professional buyers. This platform works by optimizing the selling price for car owners. In the sales process, BeliMobilGue also provides comprehensive vehicle monitoring services with results displayed in the application and directly connected to a network of potential buyers.
In this partnership, car owners will benefit from the leading features of each platform. Car owners are also given the option to sell their cars through OLX or use BeliMobilGue’s service.
In the car sales segment, OLX has partnered up with Futuready to make it easier for car buyers in getting insurance, and Cermati for the easy calculation of car installment. Moreover, BeliMobilGue had just received 50 billion Rupiah of Pre-Series A Funding earlier this year.
– Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
OLX mengumumkan kerja sama dengan platform jual beli mobil bekas BeliMobilGue. Kerja sama ini akan menggabungkan keunggulan masing-masing layanan. OLX akan membawa calon pembeli potensial dan BeliMobilGue akan menyediakan jasa inspeksi dan proses penjualan proses yang cepat dan aman, sehingga memudahkan individu yang ingin menjual mobilnya.
CEO OLX Indonesia Olaf van Schagen menyambut antusias kerja sama ini yang diharapkan bisa memperkuat posisi OLX di kategori mobil dengan memberikan nilai lebih bagi para penggunanya.
Sementara itu pihak BeliMobilGue optimis kerja sama dengan OLX mampu memberikan kontribusi bagi pertumbuhan bisnis perusahaan yang memiliki ambisi untuk bisa memimpin pasar jasa jual beli mobil di Indonesia.
“BeliMobilGue didirikan pada April 2017 dan telah mencapai pertumbuhan pesat. Kami melihat proses menjual mobil di Indonesia lebih menantang jika dibandingkan dengan Eropa. Pertumbuhan yang telah kami capai di sini membuktikan bahwa pemilik mobil dan pembeli begitu antusias dengan servis yang kami tawarkan,” terang CEO BeliMobilGue Rolf X Monteiro.
BeliMobilGue sebagai platform penjualan mobil memiliki jaringan pembeli profesional berskala nasional dan terverifikasi. Platform ini bekerja dengan mengoptimalkan harga jual untuk pemilik mobil. Di dalam proses penjualan BeliMobilGue juga menyediakan jasa pengecekan kendaraan yang menyeluruh dengan hasil yang ditampilkan di aplikasi dan terhubung langsung dengan jaringan pembeli potensial.
Dengan kerja sama ini pemilik mobil akan mendapat keuntungan dari keahlian masing-masing platform. Pemilik mobil juga diberikan pilihan untuk menjual mobilnya melalui OLX atau memanfaatkan layanan dari BeliMobilGue.
Di segmen jual beli mobil, OLX sudah menjalin kerja sama dengan Futuready untuk memudahkan pembeli mobil mendapatkan asuransi dan Cermati untuk kemudahan perhitungan kredit mobil. Sementara BeliMobilGue awal tahun ini baru saja mendapatkan pendanaan Pra-Seri A sebesar 50 Miliar.
Ken Research baru saja merilis sebuah laporan terkait perkembangan layanan iklan baris online di Indonesia. Kesimpulannya di tahun 2021 diperkirakan pendapatan para pemain di sektor ini akan melewati angka $80 juta (lebih dari 1 triliun Rupiah) di tahun 2021.
Ken Research menyebutkan peningkatan penggunaan iklan baris akan dipengaruhi beberapa segmen khusus, seperti iklan pencarian pekerja terampil, perumahan, dan mobil bekas.
Laporan ini juga memprediksikan pertumbuhan industri (CAGR) sepanjang periode tersebut akan mencapai angka 23%.
Tanggapan pemain industri
COO OLX Indonesia Doan Siscus Lingga kepada DailySocial menyampaikan dalam lima tahun ke depan akan banyak perubahan dalam industri e-commerce. Sinergi antara pertumbuhan ekonomi, pengembangan infrastruktur teknologi, dan kesediaan masyarakat mengadaptasi gaya hidup online menjadi bahan bakar industri untuk terus berkembang.
“OLX mendukung hal tersebut. Kami melihat semakin banyak masyarakat Indonesia yang mulai mengadaptasi gaya hidup berbelanja online, terutama dalam menjual barang-barang yang sudah tidak digunakan lagi. Hal ini akan terus menciptakan kondisi pasar e-commerce yang semakin matang dan stabil,” terang Doan.
Hal senada diungkapkan Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung dan Managing Director Lamudi Indonesia Mart Polman.
Ignatius memaparkan bisnis iklan baris online untuk vertikal properti diprediksi akan terus tumbuh mengingat penetrasinya sekarang baru mencapai angka 4% di Indonesia. Disebutkan pertumbuhan di negara-negara lain di Asia Tenggara sudah menyentuh double digit.
“Dengan semakin banyak aplikasi dan jasa yang ditawarkan secara online, dalam kategori apa pun, secara langsung akan mengedukasi konsumen untuk semakin familiar melakukan banyak hal secara online, sehingga bisnis classified untuk properti pun akan tumbuh,” ungkap Ignatius.
Secara terpisah, Polman melihat potensi yang cukup besar untuk pasar Lamudi. Jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 132,7 juta orang (versi APJII tahun 2016) adalah salah satu faktornya.
“Angka pertumbuhan ini pun juga terjadi pada sasaran target pasar kami yaitu agen properti dan developer, yang berdasarkan data kami mengalami kenaikan sebesar 10 persen untuk menggunakan portal properti dalam membantu menjual produk mereka,” ungkap Polman.
Faktor penghambat
Meski diprediksikan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, industri iklan baris tidak terlepas dari sejumlah hambatan.
Lamudi, disampaikan Polman, memandang kerja sama menjadi sesuatu yang sentral dalam bisnis iklan baris online. Untuk Lamudi, kerja sama itu dengan profesional di sektor real estate, seperti agen properti dan pengembang.
Menurut Polman, dibutuhkan waktu mendidik mereka tentang bagaimana merespon calon konsumen yang tertarik dengan iklan online. Sesuatu yang berbeda dibandingkan cara tradisional menjual properti.
“Jika semua bekerja sama untuk meningkatkan tingkat profesionalisme dalam berurusan dengan user yang menggunakan iklan baris online untuk menemukan rumah impian mereka, saya sangat percaya kita bisa dengan sangat cepat mengatasi hambatan ini demi keuntungan para pencari properti,” terang Polman.
Ignatius, di sisi lain, menilai yang menghambat industri iklan baris online adalah ide bisnis para pemain yang belum terbukti, tapi malah merusak atau mengganggu pasar yang yang ada.
“Pesaing yang mencoba disrupt namun malah merusak dengan business model baru yang belum terbukti jalan. Idenya ingin men-disrupt market dengan berbagai cara, namun kurang mempertimbangkan faktor scalability. sehingga merusak atau setidaknya men-distract market. Model bisnis baru yang sedang diuji coba pada akhirnya terbukti tidak scalable, namun keburu merusak dinamika pasar yang existing,” ujar Ignatius.
Untuk OLX, mereka menilai waktu adalah tantangan tersendiri. Banyak yang berubah dalam rentang waktu singkat, termasuk kebutuhan pengguna dan evolusi produk.
Inovasi selanjutnya
Inovasi adalah kunci untuk memastikan masa depan (tetap) baik-baik saja. Ketiga narasumber sepakat bahwa inovasi diperlukan untuk mengusahakan pertumbuhan di tahun-tahun mendatang. Rumah123 sejak beberapa tahun terakhir aktif dalam pengembangan VR, big data, dan penerapan-penerapan teknologi termutakhir lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas sistem dan meningkatkan pengalaman pengguna.
Perhatian yang sama juga ditunjukkan Lamudi. Selain pengalaman pengguna, Lamudi juga berusaha meningkatkan kualitas agen dan mitra pengembang untuk memudahkan mereka merespon dan mengontrol kualitas properti yang dijual.
Sementara OLX masih berusaha meningkatkan kualitas dengan terus menganalisis kualitas produk yang dimiliki.
“Analisis tersebut menjadi basis bagi OLX untuk menciptakan pengembangan fitur-fitur baru pada produk yang relevan, serta mampu meningkatkan kualitas dan performa platform kami. (Sehingga) Aktivitas jual-beli barang bekas di Platform OLX menjadi lebih convenient dan fun bagi pengguna,” pungkas Doan.