Sebagai salah satu brand amplifier terpopuler di kalangan gitaris, Marshall terkenal karena produknya mampu menghasilkan suara yang khas. Tentu mereka juga melakukan ekspansi ke berbagai ranah; dari mulai headphone, speaker Bluetooth, sampai smartphone. Dan dengan satu headphone baru, Marshall mempererat cengkramannya di era serba-wireless ini.
Sang produsen speaker dan amplifier asal London itu mengoprek kembali headset Major II mereka, dan membenamkan konektivitas Bluetooth. Hasilnya adalah Major II Bluetooth, headphone wireless on-ear pertama racikan Marshall. Tim penciptanya menjanjikan fleksibilitas. Selain memberikan Anda output berkualitas tinggi lewat aptX, terdapat teknologi yang diracik untuk meminimalisir masalah sinkronisasi audio/video saat Anda menikmati film.
Major II Bluetooth mempunyai penampilan hampir serupa seperti headset Major II lain, minus kabel. Konstruksinya membundar dipadu struktur tubuh yang kuat. Engsel-engsel di sana memastikan ear cup bisa berputar bebas, sehingga ia dapat beradaptasi dengan bentuk kepala Anda. Melengkapi aspek kenyamanan, Marshall membubuhkan bantalan super-empuk.
Persamaan antara Major II Bluetooth dan Major II juga bisa ditemui di dalam. Headphone wireless pertama Marshall itu memanfaatkan driver 40-milimeter. Produsennya menjelaskan, ia diramu supaya mampu menyuguhkan bass, mid dan suara tinggi yang prima. Tersedia pula knob analog untuk mengendalikan lagu, volume, sampai menerima atau menolak panggilan – sebuah sentuhan distingtif ketika produk lain umumnya memakai tombol plastik.
Meskipun telah dibekali teknologi nirkabel, Marshall tidak mau menyingkirkan teknologi tradisional yang telah teruji. Major II Bluetooth dapat dipasangkan ke kabel removable (plus microphone build-in dan remote) dengan jack 3,5mm jika Anda kebetulan memiliki music player high resolution. Port tersebut bisa dimanfaatkan untuk sharing lagu: sewaktu Anda tersambung melalui Bluetooth, orang lain dapat terhubung via kabel.
Selain koneksi wireless, fitur andalan di Major II Bluetooth terletak pada unit baterainya. Saat headphone Bluetooth kompetitor mati-matian mencapai durasi 20 jam, headphone Marshall ini bisa tetap aktif selama 30 jam cuma dalam satu kali charging. Artinya, dengan pemakaian normal, proses isi ulang baterai dapat dilakukan setidaknya seminggu sekali.
Marshall Major II Bluetooth kabarnya mulai dipasarkan di wilayah Eropa, Timur Tengah serta Afrika terhitung pada tanggal 26 Februari 2016, dan selanjutnya ia akan tiba di Amerika Serikat pada musim semi. Menariknya, headphone ditawarkan di kisaran harga yang cukup terjangkau, hanya US$ 150.
Via Digital Trends. Sumber: Marshall.