Tag Archives: oneplus nord

OnePlus Nord CE 5G Dirilis, Unggulkan Snapdragon 750G dan Harga yang Lebih Terjangkau

Sekitar setahun yang lalu, OnePlus meluncurkan Nord 5G sebagai langkah awalnya mendiversifikasi lineup smartphone yang ditawarkannya. Inisiatif tersebut nampaknya mengundang respon yang cukup positif, sebab hanya beberapa bulan setelahnya, OnePlus lanjut merilis Nord N Series guna merambah kalangan konsumen yang lebih luas lagi.

Tahun ini, OnePlus sudah menyiapkan smartphone baru lagi untuk kelas mid-range. Ponsel yang dimaksud adalah Nord CE 5G, yang pada dasarnya bermaksud untuk menyuguhkan pengalaman yang serupa seperti Nord 5G, tapi dengan harga yang lebih terjangkau lagi. CE sendiri merupakan singkatan dari “Core Edition”, bukan “Cheaper Edition” seperti dugaan saya pada awalnya.

Satu faktor pembeda yang paling utama adalah chipset yang digunakan. Nord CE 5G mengemas chipset Snapdragon 750G, yang posisinya berada di bawah Snapdragon 765G milik Nord 5G. Kendati demikian, spesifikasi layar milik kedua perangkat nyaris identik: AMOLED 6,43 inci beresolusi 2400 x 1080 pixel, lengkap dengan refresh rate 90 Hz dan sensor sidik jari di baliknya.

Yang agak berbeda, kamera depan Nord CE 5G cuma ada satu dengan sensor 16 megapixel. Beralih ke belakang, pengguna bakal menjumpai tiga kamera: kamera utama 64 megapixel f/1.8, kamera ultra-wide 8 megapixel, dan kamera monokrom 2 megapixel. Konfigurasi kameranya ini berbeda dari Nord 5G yang mengemas kamera macro dan depth ketimbang kamera monokrom.

Satu hal yang sangat dibanggakan OnePlus dari Nord CE 5G adalah terkait desainnya. Tebal bodinya cuma 7,9 mm, alias lebih tipis ketimbang Nord 5G, tapi di saat yang sama ia masih bisa mengemas headphone jack dan baterai berkapasitas lebih besar di angka 4.500 mAh. Baterainya ini pun juga tetap mendukung fast charging 30 W; dapat terisi hingga 70% dari kapasitas totalnya dalam kurun waktu hanya 30 menit saja.

OnePlus Nord CE 5G kabarnya akan segera dijual di negara-negara di Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Ada tiga kombinasi RAM dan storage yang ditawarkan: 6 GB/128 GB seharga €299, 8 GB/128 GB seharga €329, dan 12 GB/256 GB seharga €399. Pilihan warnanya pun juga ada tiga, yakni Charcoal Ink, Silver Ray, dan Blue Void.

Sumber: GSM Arena dan OnePlus.

OnePlus Umumkan Nord N10 5G dan Nord N100 dengan Harga yang Terjangkau

Juli lalu, OnePlus mencoba mendiversifikasi lineup smartphone-nya dengan meluncurkan Nord. Hari ini, mereka memperkenalkan keluarga smartphone yang lebih baru lagi, yakni Nord N Series, yang terdiri dari dua ponsel yang berharga lebih terjangkau lagi.

Ponsel yang pertama adalah OnePlus Nord N10 5G. Di dataran Eropa, ia dihargai 350 euro (± Rp6,1 jutaan), selisih 50 euro dari Nord biasa. Apa saja yang dipangkas? Cukup banyak ternyata. Layarnya misalnya, meski tetap menawarkan resolusi 1080p dan refresh rate 90 Hz, jenis panel yang digunakan adalah IPS LCD, bukan OLED.

Alhasil, sensor sidik jarinya tidak bisa disembunyikan di balik layar dan harus ditempatkan di panel belakang. Ukuran layarnya sendiri sedikit lebih besar di angka 6,49 inci, dan bezel bawahnya juga lebih tebal ketimbang milik Nord orisinal. Lapisan kaca yang memproteksi bukanlah Gorilla Glass 5, melainkan Gorilla Glass 3.

OnePlus Nord N10 5G / OnePlus
OnePlus Nord N10 5G / OnePlus

Performa N10 juga lebih inferior. Chipset yang digunakan adalah Qualcomm Snapdragon 690, didukung oleh RAM 6 GB dan penyimpanan internal sebesar 128 GB. Beruntung dukungan Warp Charge 30T masih ada, sehingga baterai 4.300 mAh-nya bisa terisi dengan sangat cepat.

Urusan kamera, Nord N10 mengandalkan kamera utama 64 megapixel f/1.79, kamera ultra-wide 8 megapixel, kamera macro 2 megapixel, dan kamera monokrom 2 megapixel. Di depan, ada kamera selfie beresolusi 16 megapixel.

OnePlus Nord N100 / OnePlus
OnePlus Nord N100 / OnePlus

Beralih ke ponsel yang kedua, yakni OnePlus Nord N100, pemangkasan spesifikasi dan fiturnya jauh lebih kentara, sebab memang harganya jauh lebih terjangkau lagi di angka 200 euro (± Rp3,5 jutaan). Di sini layarnya tidak lagi beresolusi 1080p, melainkan cuma 720p, dan refresh rate-nya juga mentok di 60 Hz. Bentang diagonalnya sendiri mencapai angka 6,52 inci.

Kinerja N100 juga lebih loyo lagi, sebab ia hanya ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 460 dan RAM 4 GB, dengan storage internal sebesar 64 GB. Meski begitu, saya cukup yakin ponsel ini punya baterai yang sangat awet, sebab kapasitasnya mencapai angka 5.000 mAh, dan fast charging 18 W pun masih tersedia sebagai standar.

Di bagian belakang, kita bisa melihat ada tiga kamera: kamera utama 13 megapixel f/2.2, kamera macro 2 megapixel, dan kamera portrait 2 megapixel. Tidak ada kamera ultra-wide di sini, dan perekaman videonya cuma mentok di resolusi 1080p saja, berbeda dari N10 yang sanggup merekam video 4K. Kamera depannya juga memiliki resolusi yang lebih kecil di 8 megapixel.

Kedua ponsel Nord N Series ini rencananya bakal dipasarkan di sejumlah negara di Eropa mulai bulan November mendatang. Jujur menurut saya Nord N10 terkesan nanggung karena selisih harganya tidak berbeda jauh dari Nord standar, sedangkan Nord N100 mungkin terkesan terlalu lemah jika dibandingkan dengan ponsel lain yang berada di kisaran harganya.

Sumber: OnePlus.

OnePlus Buds Adalah Alternatif AirPods dengan Harga Separuhnya

Dua tahun lalu, bersamaan dengan peluncuran OnePlus 6, OnePlus memperkenalkan earphone nirkabel pertamanya, Bullets Wireless. Sekarang, bertepatan dengan perilisan OnePlus Nord, OnePlus menyingkap true wireless earphone perdananya, yaitu OnePlus Buds.

Sama seperti Nord, Buds tidak mengincar segmen flagship dengan banderol yang amat tinggi. Juga sama seperti Nord, ia menawarkan keseimbangan yang pas antara harga dan nuansa premium. Memangnya seberapa terjangkau? $79 saja, separuh harga Apple AirPods yang menjadi inspirasi desainnya.

Meski mengadopsi model bertangkai seperti AirPods, sejumlah bagiannya masih menunjukkan estetika ala seri Bullets. Sayangnya Buds tidak dilengkapi eartip silikon, yang semestinya dapat membantu memantapkan posisinya selama berada di dalam telinga, sekaligus membantu menghadirkan isolasi suara secara pasif.

Topik isolasi suara ini penting mengingat Buds tidak dilengkapi fitur active noise cancelling (ANC) sama sekali. Memang sulit mencari ANC di rentang harga ini, tapi seharusnya eartip silikon bisa menjadi solusi murah untuk mengurangi masuknya suara dari luar secara cukup signifikan. Beruntung Buds punya sertifikasi IPX4, yang berarti ia tidak akan dibuat kewalahan oleh cipratan air atau keringat.

Kualitas suaranya sendiri ditunjang oleh driver berdiameter 13,4 mm, dan OnePlus tak lupa menambahkan dukungan Dolby Atmos maupun Dirac Audio sebagai pelengkap. Perihal input, tiga buah mikrofon semestinya memungkinkan Buds untuk menangkap suara penggunanya dengan jelas selagi meminimalkan suara-suara dari sekitarnya.

Buds datang membawa konektivitas Bluetooth 5.0, dan latency-nya diklaim cukup minimal di angka 103 milidetik, sehingga video dan audio pun bisa tetap berjalan secara sinkron. Untuk mengoperasikan Buds, pengguna bisa memanfaatkan panel sentuh yang terdapat di sisi luarnya, yang memiliki motif yang sama seperti seri Bullets Wireless.

Dalam posisi baterai terisi penuh, Buds bisa bertahan hingga 7 jam pemakaian. Kalau dipadukan dengan charging case-nya, total daya tahan baterainya bisa mencapai angka 30 jam, yang berarti case-nya ini dapat mengisi ulang Buds sampai sekitar tiga kali.

Dukungan fast charging tentu sudah tersedia. Menyimpan Buds di dalam case-nya selama 10 menit sudah cukup untuk menenagainya memutar musik sampai sekitar 2 jam. Mengisi ulang charging case-nya pun tidak lama, cuma sekitar 80 menit hingga benar-benar penuh kalau kata OnePlus.

Menimbang semua itu, $79 bisa dikatakan cukup murah, dan OnePlus Buds tentu bisa menjadi tandem yang ideal buat Nord. Lalu bagaimana dengan seri flagship OnePlus? Apakah ke depannya bakal ada OnePlus Buds Pro yang dilengkapi ANC, yang dirilis bersamaan dengan OnePlus 8T dan 8T Pro? Mungkin saja.

Sumber: The Verge.