Tag Archives: Online Car Rental

Otomo Receives Another Seed Funding and Rebranding

Automo luxury vehicle rental platform just had rebranding into Otomo and received seed funding, starting from last year, worth $145,000 (over 2 billion Rupiah) from Prestige Corp Indonesia, a Singapore-based vehicle and travel company, and an angel investor who stays undisclosed.

Previously, Otomo has secured 1 billion Rupiah from Startup SG and grant from Enterprise Singapore worth of 300 million Rupiah. The startup intends to raise follow on round for additional funding to the end of this year.

To DailySocial, Otomo’s founder, Charles Lin said, the company plans to launch a mobile app which currently on development. After rebranding, the focus is to accelerate marketing, improving brand awareness, and to acquire more users.

“We have done the registration process for PT Automo Teknologi Indonesia. The rebranding is part of our preparation to make Otomo as the company’s global identity,” he said.

Extend the coverage

Otomo is now available in some first-tier cities in Indonesia, including Jakarta, Surabaya, and Medan. Using the fresh fund, the company is to extend the service coverage and adds up talents to accelerate business.

In order to provide better services, Otomo begins to introduce long-term rental. They also set new vehicle options, not only cars but also minibus and other big buses for corporate consumers.

“The other services we’ve offered including activity service and tour package related to the automotive industry, such as Pulau Komodo experience using a yacht or boat, or the guide in Bali using cars,” Lin added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Otomo berencana meluncurkan aplikasi, melakukan ekspansi, dan menambah layanan aktivitas dan paket tur

Kembali Peroleh Pendanaan Tahap Awal, Otomo “Rebranding”

Platform penyewaan kendaraan mewah Automo baru saja melakukan rebranding menjadi Otomo dan telah mendapatkan tambahan dana tahap awal, yang dimulai sejak tahun lalu, senilai $145,000 (lebih dari 2 miliar Rupiah) dari Prestige Corp Indonesia, sebuah perusahaan kendaraan dan perjalan yang berbasis di Singapura, dan seorang angel investor yang enggan disebutkan namanya.

Sebelumnya Otomo telah memperoleh dana senilai 1 miliar Rupiah dari Startup SG dan grant dari Enterprise Singapore senilai 300 juta Rupiah. Startup ini berharap bisa melakukan penggalangan dana lanjutan demi tambahan kapital hingga akhir tahun.

Kepada DailySocial, Founder Otomo Charles Lin menyebutkan, perusahaan berencana meluncurkan aplikasi mobile yang saat ini masih dalam tahap pengembangan. Fokus usai rebranding adalah melancarkan kegiatan pemasaran, meningkatkan brand awareness, sekaligus merangkul lebih banyak mitra.

“Kami juga telah menyelesaikan proses pendaftaran PT Automo Teknologi Indonesia. Proses rebranding kami adalah merupakan persiapan yang nantinya akan menjadikan Otomo sebagai identitas perusahaan secara global,” kata Charles.

Memperluas wilayah layanan

Saat ini Otomo sudah hadir di sejumlah kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Surabaya, dan Medan. Dengan perolehan pendanaan baru ini, perusahaan berniat memperluas wilayah layanan dan menambah anggota tim untuk mempercepat bisnis.

Untuk memberikan layanan lebih yang baik, Otomo mulai memperkenalkan penyewaan kendaraan dengan jangka waktu lebih lama. Perusahaan juga mulai menambah pilihan kendaraan, tidak hanya mobil, tapi juga minibus dan bus besar yang bisa dimanfaatkan konsumen korporasi.

“Layanan lainnya yang kami coba hadirkan adalah kegiatan aktivitas dan pilihan tur yang berhubungan dengan otomotif, seperti paket Pulau Komodo dengan memanfaatkan yacht atau kapal, atau pemandu wisata ke Bali menggunakan mobil,” kata Charles.

Ototanesia fasilitasi informasi jasa penyewaan mobil di Makassar / Pixabay

Ototanesia, Situs Penyewaan Mobil di Makassar

Berangkat dari permasalahan sulitnya menemukan rental mobil di Makassar, sebuah startup bernama Ototanesia hadir. Startup ini diinisiasi Fajri Irvan sejak tahun 2016 lalu. Kebetulan penelitian tugas akhirnya kala itu juga berkaitan dengan bisnis rental mobil. Konsep yang ditawarkan Ototanesia mencoba menghilangkan kesulitan yang sering ditemui calon perental mobil, seperti menyesuaikan kebutuhan dan penyedia layanan.

Untuk model bisnis, Ototanesia menggunakan mekanisme B2B, yakni dengan memberikan layanan kepada pemilik jasa penyewaan kendaraan. Layanan tersebut berupa tempat khusus (special placement) informasi mobil di situs dan membantu vendor mobil memasarkan jasanya melalui pemasaran internet (SEO, Facebook Ads, dan lain-lain).

Di tahap pengembangan selanjutnya, Ototanesia menargetkan untuk melahirkan sebuah mobile apps untuk layanan, karena saat ini baru tersedia dalam website saja. Selain itu, rencana ekspansi juga sudah mulai dipersiapkan, saat ini baru merangkul wilayah Makassar dan Gowa, ke depannya ingin beroperasi di seluruh wilayah Sulawesi Selatan.

Saat ini sudah ada 15 vendor penyedia jasa penyewaan mobil yang sudah bermitra. Layanan bus pariwisata juga mulai ditambahkan untuk melengkapi daftar produk. Sembari mematangkan rencana ekspansi, Ototanesia terus berusaha memperluas kemitraan dengan pemilik jasa mobil sewa.

Kepada DailySocial, Founder Ototanesia Fajri Irvan mengungkapkan permasalahan startup di sana. Permasalahan berkutat pada isu legalitas. Fajri mengaku saat ini startupnya sudah memiliki akta perusahaan, namun belum terealisasi dalam bentu CV maupun PT. Prosesnya masih dirasa sulit. Harapannya ada pihak (inkubator atau akselerator) di wilayah setempat yang dapat membantu kelancaran proses ini.

Aerotrans Gandeng Indosat Ooredoo, Kembangkan Layanan Penyewaan Kendaraan Online

Aerotrans Service Indonesia, sebuah anak perusahaan Garuda Indonesia, dikabarkan telah menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan Indosat Ooredoo dalam hal pengembangan aplikasi penyewaan mobil, serupa dengan Grab dan Uber.

Diberitakan Aerotrans akan segera meluncurkan aplikasi dan mungkin layanannya dalam tiga sampai enam bulan mendatang. Keputusan Aerotrans ini diambil mengingat pemerintah telah memutuskan untuk memberikan izin layanan seperti Grab dan Uber untuk beroperasi di Indonenesia.

Presiden Direktur Aerotrans Service Indonesia Daan Darmahan Raihin mengungkapkan kerja sama dengan Indosat Ooredoo untuk pengembangan aplikasi mobile ini akan menciptakan peluang bisnis lainnya bagi Aerotrans memanfaatkan produk dan jasa yang telah mereka miliki.

Aerotrans juga dikabarkan akan menambah hingga 3000 armada dalam dua hingga tiga tahun ke depan dan mengembangkan sistem sewa berbasis online dengan menjalin kemitraan dengan perusahaan penyewaan mobil lainnya.

Menurut pemberitaan Jakarta Globe, beberapa fitur yang akan di bawa dalam aplikasi Aerotrans adalah kemampuan perusahaan melacak lokasi, konsumsi bahan bakar kendaraan dan perilaku pengemudi. Sesuatu yang diklaim akan membuat lebih aman dan lebih efisien.

Untuk informasi Indosat Ooredoo sebelumnya juga mendukung aplikasi layanan pemesanan taksi berbasis online myTRIP.

Rencana masuknya Aerotrans ke bisnis penyewaan kendaraan secara online ini bisa jadi menandakan sudah tidak ada lagi polemik mengenai regulasi yang selama ini dipermasalahkan. Aerotrans akan meramaikan persaingan antara Uber, Grab, dan perusahaan taksi yang melengkapi layanannya dengan aplikasi. Sebuah persaingan yang semoga saja berimbas pada persaingan kualitas sehingga konsumen dapat memperoleh opsi terbaik.

DScussion #9: Gaery Undarsa on Competition, Growth, and Building Sustainable Business

Tiket.com’s Co-Founder and Managing Director Gaery Undarsa admitted that online travel business is a mouth-watering business with a handful of competitors. That leads the industry to grow vast. In this week’s DScussion, Undarsa talked about the competition as well as building sustainable business by balancing growth and revenue. Continue reading DScussion #9: Gaery Undarsa on Competition, Growth, and Building Sustainable Business