Tag Archives: online mutual fund platform

Konsumen semakin mudah berinvestasi untuk instrumen reksa dana, emas, saham, dan pembiayaan melalui platform digital

Beragam Pilihan Investasi Melalui Platform Digital

Implementasi teknologi dipercaya bisa memudahkan urusan manusia, dalam berbagai hal teknologi juga menjadi cara yang tepat untuk menawarkan produk pada generasi milenial. Generasi yang menjadi tumbuh kembang teknologi informasi dan internet. Dalam produk finansial produk aplikasi menjadi cara terbaik untuk menjaring pengguna dari kalangan muda.

Salah satu yang paling marak dan mulai ramai diperbincangkan adalah produk investasi. Selain banyaknya ada muda dan generasi milenial yang terbuka terhadap literasi finansial kemudahan yang ditawarkan aplikasi juga menyedot banyak atensi masyarakat untuk mulai berinvestasi.

Kami mengumpulkan beberapa aplikasi yang memiliki fungsi sebagai alat untuk berinvestasi.

Reksa dana

Reksa dana adalah salah satu banyak jenis investasi yang mulai diperkenalkan dengan gaya kekinian. Bermodal kemudahan pembelian melalui aplikasi hingga integerasi dengan uang elektronik sehingga memudahkan dalam pembayarannya.

Di segmen ini, dua raksasa startup teknologi Indonesia turut ambil bagian. Bukalapak memiliki produk BukaReksa yang bermitra dengan Agen Penjual Efek Reksadana (APERD) Bareksa dan Tanamduit, sementara Tokopedia memiliki Tokopedia Reksadana yang juga menggandeng Bareksa.

Kendati mendukung Bukalapak dan Tokopedia, Bareksa pun meluncurkan aplikasi miliknya sendiri. Demikian juga dengan Tanamduit. Kabar terbaru Bareksa bahkan segera menambah beberapa produk lainnya seperti, menjual obligasi korporasi, emas, dan juga reksa dana untuk nikah dan umroh. Sementara Tanamduit selepas mendapatkan pendanaan pada 2018 silam berencana untuk menambah produk baru yang menyasar korporasi. Mereka juga bekerja sama dengan Investree untuk memberdayakan idle money yang dimiliki pemberi pinjaman.

Selain itu, layanan yang menawarkan pembelian reksa dana melalui aplikasi juga diramaikan Bibit, Moduit, Raiz, Ajaib, XDana, dan juga Invisee.

Bibit yang diakuisisi Stockbit pada awal tahun ini mengandalkan fitur rekomendasi yang bisa membantu investor pemula menentukan jenis investasinya. Bibit juga dilengkapi beberapa metode pembayaran, di antaranya adalah integrasi dengan Go-Pay dan LinkAja yang dihadirkan demi menambah kenyamanan penggunanya dalam berinvestasi.

Selanjutnya ada Moduit, layanan yang mulai beroperasi pada 2018 memang secara tegas menargetkan generasi muda sebagai sasarannya. Tak hanya itu Moduit juga mengusung pendekatan berbeda, karena tak hanya tawarkan pembelian reksa dana mereka juga menghadirkan platform penasihat investasi.

Ada juga Ajaib yang awal tahun ini mengantongi pendanaan sebesar Rp29 miliar dan mencoba memanfaatkan teknologi dan keahlian manusia untuk menawarkan kemudahan berinvestasi.

Hampir sama dengan kebanyakan aplikasi pembelian reksa dana Raiz dari awal memang menyasar investor reksa dana pemula. Memiliki induk perusahaan di Australia, Raiz Invest menggandeng PT CIMB Niaga Tbk sebagai mitra pembayarannya. Sebagai pemain yang tergolong baru Raiz cukup optimis dengan menargetkan 200 investor baru atau pemula.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Emas

Di segmen investasi emas lagi-lagi ada Bukalapak dan Tokopedia yang menawarkan pembelian mudah emas melalui aplikasi. Kedua pun sama-sama menggandeng pihak ketiga sebagai mitra. Bukalapak menggandeng Indogold (PT Sinar Rezeki Handal) sebagai penjual atau penyedia emas, sedangkan Tokopedia menggandeng Pegadaian.

Beberapa layanan yang menawarkan pembelian emas antara lain Masduit, Pluang, e-mas, Tamasia, dan Treasury. Tak ada perbedaan dari segi fitur dari beberapa aplikasi yang ada. Lazimnya selain mengakomodir transaksi pembelian emas mereka juga memiliki fitur pemantauan harga emas secara real time.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Saham

Di Twitter beberapa kali sempat berseliweran tagar #nabungsaham. Sebuah gerakan yang mengajak anak muda atau siapa pun mulai berinvestasi dengan membeli saham. Tak sedikit anak muda yang mulai melek finansial dan investasi mulai belajar. Menangkap peluang ini beberapa perusahaan bahkan bank mulai menghadirkan aplikasi dan mulai aktif mengajarkan soal investasi di kanal media sosial masing-masing.

Contoh startup yang menyasar segmen saham adalah Stockbit. Perusahaan rintisan ini menghadirkan aplikasi yang dikemas berbarengan dengan forum dan komunitas, sehingga memudahkan bagi mereka yang ingin mencoba, belajar atau berinvestasi secara langsung. Fitur yang terakhir ini bekerja sama dengan Sinar Mas Sekuritas.

Di luar itu kebanyakan aplikasi dikelola perusahan sekuritas, seperti MNC Sekuritas, BCA Sekuritas, Sinamarmas Sekuritas, Indo Primer Sekuritas, BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, hingga Philips Sekuritas.

Selain kemudahan transaksi pembelian dan penjualan, faktor kemudahan pembukaan rekening dan biaya yang dikenakan menjadi faktor pertimbangan pemilihan aplikasi.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Investasi Pembiayaan

Selain tiga instrumen investasi di atas, ada juga pilihan investasi pada layanan pembiayaan budidaya. Di segmen ini ada pilihan layanan, di antaranya TaniFund dan iGrow. Keduanya sama-sama menwarkan investasi dalam bentuk pembiayaan untuk budidaya pertanian dengan berbagai macam bentuk jenis tanaman.

Selain itu adajuga platform investasi untuk pembiayaan atau modal berbagai macam bentuk bisnis hingga pendidikan. Biasanya pembiayaan ini dikemas dalam bentuk peer to peer lending. Beberapa layanan penyedianya antara lain KoinWorks, Modalku, Investree, dan Amartha.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Raiz Invest

Strategi Raiz Invest Jangkau Investor Reksa Dana Pemula

Investor reksa dana di Indonesia saat ini baru sekitar 1,4 juta orang atau kurang dari 1% dari total populasi. Angka ini tertinggal jauh dibandingkan beberapa negara di Asia Tenggara yang porsinya sudah mencapai 20%. Masih banyaknya orang yang belum disentuh sebetulnya adalah kue bisnis yang begitu menggiurkan.

Oleh karena itu, wajar jika semakin banyak pemain investasi reksa dana online. Salah satu yang baru-baru ini meresmikan kehadiran adalah Raiz Invest. Pemain dari Negeri Kangguru itu menegaskan posisinya sebagai aplikasi yang dikhususkan untuk menjangkau pemula yang benar-benar sebelumnya tidak pernah berinvestasi reksa dana.

“Pemain yang lain itu kebanyakan supermarket reksa dana. Dari segi edukasi, ini ada gap karena buat orang awam bagaimana mereka bisa tertarik bila saat masuk ke sana harus memilih produk mana yang sesuai dengan profil risiko mereka, justru makin bingung. Butuh terobosan di sini,” ujar CEO Raiz Invest Melinda N. Wiria kepada DailySocial.

Menurutnya, justru Raiz menjadi pintu awal untuk membentuk kebiasaan, sebelum para investor pemula untuk masuk ke supermarket reksa dana tersebut. Ketika mereka sudah merasa paham, maka bisa melanjutkan ke platform lain.

“Jadi sebenarnya silakan bila pengguna Raiz Invest untuk pindah ke platform lain karena di kami memang didesain untuk mulai bangun kebiasaan berinvestasi buat orang yang benar-benar awam dan nominalnya Rp10 ribu saja untuk memulainya.”

Desain produk menyesuaikan ekspektasi pemula

Dari segi UI/UX, produk, dan opsi pembayaran yang disediakan Raiz diklaim disusun sesuai dengan ekspektasi investor pemula. Pertama, jenis reksa dana yang tersedia hanya ada satu pilihan produk dari manajer investasi.

Sekarang baru tersedia pilihan reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, dan saham yang dikelola oleh Avrist Asset Management. Ke depannya, Raiz akan menambah jenis reksa dana lainnya seperti syariah dan dana abadi (endowment fund).

“Kami sengaja tidak sediakan banyak produk reksa dana dari berbagai Manajer Investasi (MI). Dengan nominal kecil, investor bisa learning by doing, langsung masuk ke pasar modal dan merasakan sendiri, sehingga ongkos belajarnya jadi lebih singkat.”

Pemilihan MI, menurut Melinda, tidak sembarang. Karena ekspektasinya harus sesuai dengan apa yang ada di benak investor pemula, maka produk reksa dana yang disediakan harus pas. Ambil contoh, reksa dana tersebut portofolio penempatannya harus dikelola secara pasif.

Bila reksa dana pendapatan tetap, maka produk ini 100% ada di obligasi yang ditaruh di surat hutang milik pemerintah. Alhasil kinerja dari produk ini tercermin secara pasti dan bisa dibandingkan dengan produk deposito yang diterbitkan bank.

“Produk yang kami pilih biasanya tidak pernah masuk 10 besar dari top reksa dana dengan kinerja terbaik. Begitu juga buat reksa dana saham, harus 100% di saham LQ45 semua jadi investor bisa langsung belajar.”

Ekosistem pembayaran di Raiz dibuat sengaja dibuat tertutup untuk meminimalkan beban biaya yang harus dibayarkan pengguna, mengingat minimal investasi di Raiz hanya Rp10 ribu. Perusahaan baru bekerja sama dengan CIMB Niaga untuk gerbang pembayarannya.

Jadi sebelum bergabung di Raiz, investor disyaratkan harus memiliki rekening CIMB Niaga untuk pemindahan dananya. Melinda menyebut pihaknya akan membuka opsi pembayaran lainnya agar memudahkan investor, di antaranya dengan menggandeng aplikasi uang elektronik.

Target Raiz

Sejak meresmikan kehadirannya di akhir Agustus lalu, CMO Raiz Invest Fahmi Arya mengungkapkan aplikasinya telah diunduh lebih dari 2500 kali. Di situ, perusahaan mendapat 200 orang investor baru dan 100 orang lainnya sudah pernah terdaftar sebagai investor reksa dana.

Raiz sebenarnya sudah soft launch pada Maret, diklaim ada 90 ribu calon pengguna (pre-sign up users) menyatakan tertarik untuk bergabung.

Lantaran Raiz tidak fokus sebagai supermarket reksa dana yang parameter pencapaiannya adalah jumlah dana kelolaan, perusahaan justru fokus menambah jumlah pengguna. Fahmi menargetkan sampai akhir tahun bisa tembus di angka 40 ribu orang.

“Sekarang memang fokus bidik orang yang sudah punya rekening bank, tapi nanti mau bidik ke unbanked tapi sudah punya e-money. Makanya dalam waktu dekat akan tambah opsi pembayaran dari pemain non bank,” tambahnya.

Dari segi fitur juga akan ditambah. Rencananya Raiz akan merilis fitur untuk menyasar para perencana keuangan. Fahmi beralasan, fitur ini sebenarnya terinspirasi dari Raiz Invest di Australia. Di sana, aplikasinya banyak dipakai oleh para perencana keuangan untuk bantu klien mereka yang ingin mulai mengatur keuangannya dari awal.

“Untuk fitur ini, kami akan bidik perencana keuangan yang ada di bank. Di sana mereka sudah punya klien sehingga kami dapat lebih mudah penetrasi pasarnya.”

Adapun fitur yang sudah tersedia di Raiz saat ini adalah recurring investment (investasi dengan metode cicilan lewat auto debet); lump sum investment (investasi langsung dalam jumlah tertentu); dan round-up (investasi yang dikumpulkan dari setiap selisih nilai transaksi).

Tanamduit Online Mutual Fund Platform Offers Investment in Financial Program

Online mutual fund platform Tanamduit, PT Star Mercato Capitale’s product, held a soft launching to introduce its service to public. Official announcement will be held in February 2018, while launching its app. In the meantime, Tanamduit is available via web, in desktop or mobile. The company is established last year and acquired license as a mutual fund securities agent (APERD) from OJK.

“Unlike other players, Tanamduit is designed in such way for customer to see and
directly monitoring the investment growth. Therefore, it will encouraged and helped customer in realizing vision in the future,” Rini Hapsari, Tanamduit’s CEO, said on Monday (12/18).

Rini then explains a feature differentiate Tanamduit to other online mutual fund platforms, a product recommendation adjusting customer’s risk profile and target vision. The objective is to make customers as active investors.

In terms of mutual fund products available in Tanamduit will not be massively sold, instead, it will be selective. Tanamduit selects mutual fund products with well proven and unique track record.

Meanwhile, Tanamduit partners with four products from three investment managers. They are Mandiri Investasi, Bahana TCW Investment and Batavia Prosperindo.

Tanamduit’s Director Muhammad Hanif said to this day, the team will extend partnerships with three to four investment manager companies. Some of the existing partnerships are Manulife Asset Management, BNP Paribas, Trimegah Asset Management, dan Avrist Asset Management.

Explore fresh funding

Previously served as Mandiri Investment President Director, Hanif added the biggest challenge the company dealt with is to increase retail investors. Mutual fund retail investors in Indonesia has reached 600 thousands of total population.

For him, the solution is to educate intensely. The company chooses to educate its customers by social media.

There will be many video made later to educate customers, on understanding mutual fund and making use of it in achieving target vision.

Total cost the company must spend becomes a consideration for Tanamduit to seek new investors. Hanif admitted, Tanamduit is currently doing beauty contest regarding investors and still uncertain of announcement.

Recently exposed, Tanamduit gains new investors from retail company with undisclosed identity. The investor enters Tanamduit through 10% share release. Tanamduit currently has five investors in its corporate structure.

By next year, Tanamduit targets to reach 20 thousand active investors and 70 thousand app downloads.

Besides Tanamduit, other online mutual fund platforms already acquired licence from OJK are Bareksa, XDana and Invisee.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Platform Reksa Dana Online Tanamduit Tawarkan Investasi untuk Perencanaan Keuangan

Platform reksa dana online Tanamduit, produk dari PT Star Mercato Capitale, melakukan soft launching untuk memperkenalkan layanannya ke publik. Peluncuran resmi  akan dilakukan pada Februari 2018, sekaligus meluncurkan aplikasinya. Untuk sementara, Tanamduit baru bisa diakses via web, baik di desktop maupun mobile. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun lalu dan mengantongi izin sebagai agen penjual efek reksa dana (APERD) dari OJK.

“Yang berbeda dengan pemain lainnya, Tanamduit didesain sedemikian rupa agar nasabah bisa melihat dan memonitor langsung pertumbuhan investasinya secara langsung. Dengan begitu, nasabah akan merasa terdorong dan terbantu dalam mewujudkan mimpinya di masa depan,” terang CEO Tanamduit Rini Hapsari, Senin (18/12).

Rini melanjutkan fitur lainnya yang membedakan Tanamduit dengan platform reksa dana online lainnya adalah rekomendasi produk yang disesuaikan dengan profil risiko nasabah dan impian yang ingin disasar nasabah. Tujuan yang ingin disasar adalah menjadikan nasabah sebagai investor yang aktif berinvestasi secara rutin.

Dari segi pengadaan produk reksa dana yang dijual dalam Tanamduit pun tidak akan masif, malah akan selektif menjual produk. Tanamduit memilih produk reksa dana dengan rekam jejak yang terbukti baik dan unik.

Untuk sementara Tanamduit bermitra dengan empat produk dari tiga perusahaan manajer investasi. Mereka adalah Mandiri Investasi, Bahana TCW Investment, dan Batavia Prosperindo.

Direktur Tanamduit Muhammad Hanif menambahkan sampai akhir ini pihaknya akan menambah kemitraan dengan tiga sampai empat perusahaan manajer investasi lainnya. Beberapa nama di antaranya yang sedang berlangsung adalah Manulife Asset Management, BNP Paribas, Trimegah Asset Management, dan Avrist Asset Management.

Cari dana segar

Hanif yang sebelumnya menjabat sebagai Presdir Mandiri Investasi menambahkan tantangan terbesar yang ingin dilakukan perusahaan untuk meningkatkan jumlah investor ritel. Investor ritel reksa dana di Indonesia disebutkan masih mencapai 600 ribu dari total penduduk.

Menurutnya solusi yang perlu dilakukan adalah melakukan edukasi yang gencar. Perusahaan memilih untuk edukasi nasabah dengan menggunakan media visual.

“Nanti akan ada banyak video yang kami buat untuk edukasi nasabah, bagaimana memahami apa itu reksa dana, bagaimana menggunakan reksa dana untuk memperoleh impian di masa depan.”

Biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk melakukan edukasi ini menjadi salah satu pertimbangan Tanamduit mencari investor baru. Hanif mengaku saat ini Tanamduit masih melakukan beauty contest terkait hal tersebut, sehingga belum dipastikan kapan akan diumumkan.

Diungkapkan pula, baru-baru ini Tanamduit kedatangan investor baru berasal dari perusahaan ritel dengan identitas yang dirahasiakan. Investor ini masuk ke Tanamduit melalui pelepasan saham baru sebesar 10%. Terhitung saat ini Tanamduit memiliki lima investor dalam struktur perusahaannya.

Ditargetkan sampai akhir tahun depan, Tanamduit dapat menjangkau 20 ribu investor aktif dan 70 ribu untuk total unduhan aplikasinya.

Selain Tanamduit, platform reksa dana online lainnya yang sudah mengantongi izin dari OJK adalah Bareksa, XDana, dan Invisee.

Kresna Asset Management Kini Jual Produk Reksadana Lewat Platform Supermarket Reksadana

Perusahaan manajer investasi Kresna Asset Management (KAM), anak usaha dari Kresna Graha Investama, menggandeng platform online Supermarketreksadana.com (SMARD) sebagai langkah ekspansi memperluas kanal distribusi di jalur online.

Supermarket Reksadana adalah perusahaan fintech yang sudah memiliki izin Agen Penjualan Reksa Dana (APERD) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berdiri sejak 2015.

KAM akan menjual empat produk reksadana open end lewat SMARD. Keempat produk itu adalah Kresna Indeks 45, Kresna Flexima, Mrs Bond Kresna, dan Mrs Cash Kresna. Perusahaan memiliki delapan produk reksadana, empat diantaranya adalah reksadana open end dan sisanya bersifat eksklusif.

Head of Strategic Partnership KAM Rully Rizkiansah mengatakan melalui kerjasama ini, perusahaan yakin dapat memperluas jaringan distribusi penjualan produk unik dengan membuka seluruh kanal distribusi kepada setiap unit bisnis.

“Memberikan pelayanan penuh kepada seluruh masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen reksadana guna mencapai impian masa depan nasabah,” katanya, Kamis (16/11).

Pendiri dan Presiden Direktur SMARD Jason Indarto menambahkan pihaknya yakin kolaborasi ini akan memberikan pelayanan yang lebih baik bagi para investor reksadana di Indonesia.

“Kami ingin mengedukasi masyarakat mengenai investasi khususnya mengenai reksadana, lewat platform online yang mudah dan transparan. Kami percaya bahwa investasi harus mudah dan nyaman. Melalui kolaborasi dengan KAM, kami akan memberikan pelayanan yang lebih baik bagi para investor di Indonesia,” pungkas Jason.