Paypal berencana merilis sebuah API dari sistem pembayaran yang diklaim super fleksibel bernama Adaptive Payments. API ini dirancang untuk memberikan akses penuh kepada pengembang untuk menggunakan fitur-fitur milik Paypal, membuat para pengembang lebih bebas menggunakan sistem milik PayPal termasuk menerima dan melakukan pembayaran.
Fitur yang dirilis PayPal ini dalam rangka persaingan keras dengan Amazon yang baru-baru ini merilis Flexible Payment Service (FPS), yang juga merupakan API dari sistem pembayaran yang memberikan akses penuh kepada pengembang. Baik Flexible Payment Service dan Adaptive Payments, keduanya memiliki fungsi sebagai agregator (pengumpul data) pembayaran, meskipun saat ini hal tersebut bertentangan dengan Terms of Service PayPal namun karena belum diluncurkan secara resmi maka hal ini belum menjadi masalah.
Keduanya juga telah mendukung micropayments, dan kalau dilihat lebih dekat kedua sistem ini memang sepertinya akan bertarung dengan keras (head to head). Dan karena keduanya merupakan platform pembayaran yang sangat besar, maka diyakinkan bahwa persaingan dan perebutan pelanggan akan menjadi tontonan tidak lama lagi. Saya membayangkan persaingan yang benar-benar keras, seperti YouTube vs Hulu atau Silverlight vs Flash, atau Google vs Bing. Dan tinggal waktu yang bisa menentukan pemenangnya.
Namun daripada kita pusing memikirkan persaingan Amazon vs PayPal, alangkah lebih baik kalau kita memikirkan sistem pembayaran di negeri kita sendiri. Sampai saat ini belum ada perusahaan yang mampu menawarkan solusi pembayaran lewat internet secara menyeluruh (online payment gateway). Kalau hanya sekedar online banking masih belum bisa dikatakan payment gateway, karena pasti hanya mendukung bank tertentu saja.
Pertanyaan saya, sudahkah kita memerlukan online payment gateway sendiri?