Tag Archives: online pitching

Bandung Startup Pitching Day 2020

Bandung Startup Pitching Day 2020 Berhasil Digelar, Diikuti 50 Startup dan 31 Pemodal Ventura

Thegreaterhub SBM ITB, LPIK ITB, Startup Bandung, Startup Grind Bandung, Geek Hunter, dan Block71 Bandung didukung oleh Endeavor dan Coworking Indonesia berkolaborasi menyelenggarakan “Bandung Startup Pitching Day 2020”. Kegiatan tahunan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan dan menumbuhkan ekosistem startup  di Indonesia. Selain itu juga diharapkan dapat membuka akses/peluang pendanaan bagi startup baru yang potensial bertumbuh, di samping sebagai ajang exposure terkait.

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara online pada tanggal 24 Juli 2020. Dari 175 startup yang mendaftarkan diri, terpilih 50 startup terbaik yang memiliki bold idea dengan berbasis teknologi dalam memberikan solusi bagi permasalahan-permasalahan unik Indonesia. Mereka datang dari berbagai kategori, mulai dari fintech, edtech, legaltech, healthtech, dll.

Adapun 50 startup itu adalah:

Ajar Belajar Launcher.id
Akademis.id Lovia
Bagi Kopi Express Mejakita
Bell Society Modular
Bersihin MulaiDisini
Biztrips Muslimlife
Brave Nano Natura
Brodewijk Nasho
CARIMOBIL Neurontech
D’Kapster Pateron
Desamart Philoit
Djalandjalan Pitchplay
eCLIS.id Repla
EcoplastID Sgara
Eduku Shoecasing
Edulens Sinaps
Ekuitas Home Sportigo
eLarvae Surplus Indonesia
Felis The Tutors
Gets id TinggalMasak
Hearo Tresnan
Internusa Capital VirtualPro Basketball
IZIFILL Wegrow
Jawara Bersih Nusantara Wonikah.com
KODI Xplorin

Sementara dari pihak tim penilai hadir perwakilan dari pemodal ventura dari dalam dan luar negeri, yakni:

1982 Ventures Gobi Ventures
AC Ventures Grupara Ventures
Access Ventures Ideosource
Alpha JWC Ventures Indogen Capital
Alpha Momentum Init-6
ANGIN MDI Ventures
ATM Capital Prasetia Dwidharma
Bace Capital Skystar Ventures
BRI Ventures Spiral Ventures
Coffee Ventures STRIVE
Cyber Agent Telkomsel Innovation Center
Discovery Nusantara Capital UMG Idealab
Ficus Venturra Discovery
Finch Capital Vertex Ventures
Global Founders Capital Wavemaker
Go Ventures Dan beberapa angel investor

Beberapa perwakilan dari program akselerator juga turut hadir sebagai tim penilai, di antaranya Oorange, Indigo Incubator, Cubic, Endeavor, Kolaborasi, dan Supernovae.

Di akhir acara pitching dipilih top 5 awards berdasarkan penilaian dewan juri yang hadir. Adapun startup yang berhasil meraih award tersebut adalah Brave (Most innovative), Mejakita (Best Pitch), KODI (Most Impactful), Nano Natura (Most Promising), dan Sgara (Most Marketable).

Thegreaterhub SBM ITB sendiri yang menjadi inisiator acara ini merupakan pengembangan bisnis multi-platform di bawah Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), Sekolah Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mahasiswa ITB pada khususnya dan generasi muda Bandung secara umum. Fasilitas yang diberikan dalam bentuk fisik (ruang kerja dan ruang pembuat) dan non-fisik (program inkubasi, percepatan, dan pengembangan keterampilan yang direncanakan). Unit pengembangan bisnis ini sudah berdiri sejak tahun 2016 dan telah menginkubasi 198 startup.

Dalam kegiatannya The Greater Hub SBM ITB berkolaborasi dengan LPIK ITB yang merupakan Lembaga yang didirikan untuk mendorong pemanfaatan hasil-hasil penelitian di Perguruan Tinggi juga bekerja sama dengan komunitas Startup Bandung yang sudah berdiri sejak tahun 2015 dengan anggota lebih dari 100 startup yang berdomisili di Bandung.

Kemudian dengan Startup Grind Bandung sebagai komunitas startup tingkat global di bawah program #GoogleForEntrepreneur yang sudah memiliki cabang di lebih 250 kota yang tersebar di 100 negara, salah satunya di Bandung. Lalu dengan Geek Hunter sebagai startup perekrutan kerja khusus IT terkemuka asal Bandung yang berdiri sejak Juli 2013, dan Block71 Innovation Factory yang turut serta membangun ekosistem bisnis di Bandung.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Bandung Startup Pitching Day 2020

Program akselerator online memberikan kesempatan yang sama untuk startup di berbagai daerah, memungkinkan menghadirkan mentor yang lebih bervariasi

Berbagi Pengalaman Program Akselerator Online di Tengah Pandemi

Sebelum pandemi berlangsung, sebagian besar kegiatan program akselerator, bootcamp, dan demo day dilakukan secara langsung di kantor atau coworking space. Program akselerator mendanai semua kegiatan dan menghadirkan mentor relevan untuk membantu para entrepreneur mengembangkan bisnis mereka.

Namun, saat pandemi datang, kegiatan ini beralih secara online dan mengandalkan tools seperti video conference. Opsi ini menjadi menarik, tak hanya membantu pihak penyelenggara memangkas pengeluaran, tapi juga memberikan fleksibilitas ke para peserta.

DailySocial, misalnya, di bulan April lalu melancarkan kegiatan DSLaunchpad. Sebuah program inkubasi startup yang dilakukan secara online. Program ini meloloskan 107 startup, dengan preferensi untuk startup-startup yang berdomisili di luar kawasan ibukota.

CEO DailySocial Rama Mamuaya secara langsung mengorganisir program ini. Ia mengatakan, “Kami melihat adanya ketidakseimbangan antara acara dan program edukasi teknologi dan startup antara di DKI Jakarta dan di provinsi lain. Tujuan utama program DSLaunchpad adalah membuktikan bahwa kesempatan untuk menjadi founder startup dimiliki semua orang Indonesia tanpa terkecuali.”

Dalam pelaksanaannya, DSLaunchpad menggandeng berbagai mentor dari startup dan perusahaan modal ventura ternama. Kevin Aluwi (Co-CEO Gojek), Fajrin Rasyid (Co-Founder Bukalapak), Izak Jenie (CEO Jas Kapital), Dyota Marsudi (Executive Director Vertex Ventures), Dondy Bappedyanto (CEO Biznet Gio), dan Andy Zain (Managing Partner Kejora Ventures) adalah sebagian mentor yang terlibat.

Usaha “menyamakan tingkat persaingan” ini berbuah menarik. Banyak pendiri startup di luar ibukota yang ikut serta, bahkan beberapa berpeluang pitching dan mendapatkan pendanaan  dari investor tanpa tatap muka secara langsung. Mengandalkan koneksi internet, kesempatan mereka memperkenalkan inovasi menjadi lebih terbuka.

Kesempatan yang sama

Selama pandemi berlangsung, beberapa program akselerator tetap konsisten menjalankan kegiatannya. GK Plug and Play dan Gojek Xcelerate tetap menjalankan program dengan pembekalan ilmu secara online dan offline.

Menurut Direktur GK Plug and Play Aaron Nio, virtual pitching atau virtual event mempermudah usaha memperluas jaringan, karena sifatnya yang lebih praktis – bisa mobile dan easy to access.

“Dan meskipun excitement yang dihadirkan pada setiap acara virtual berbeda dengan tatap muka, untuk orang-orang yang memiliki banyak kegiatan dan bergerak dinamis, virtual event lebih ideal tanpa mengurangi kualitas dalam berkomunikasi,” kata Aaron.

Menurut Co-Founder Nalagenetics Levana Sani, salah satu peserta program akselerasi GK Plug and Play, keputusan GK Plug and Play melakukan virtual pitching dan demo day adalah keputusan yang bijak.

“[..] Dengan organisasi yang baik, peluang harus sama bagi semua [peserta] pemula yang berpartisipasi,” kata Levana.

Menurut Gojek Xcelerate Lead Yoanita Simanjuntak, penyelenggaraan secara online memungkinkan mengundang ratusan partner untuk bergabung, bahkan dari luar Indonesia sekalipun. Hal ini merupakan salah satu hal yang sulit didapatkan secara offline.

“[..] Kami menyelenggarakan demo day kali ini secara online via Zoom Webinar. Ini merupakan pengalaman yang unik, karena selain pitching, kami juga memberikan beberapa sesi pembekalan oleh talenta terbaik Gojek dan partner global,” kata Yoanita.

Sebelum demo day, Gojek Xcelerate mendatangkan 11 startup untuk mengikuti program akselerator batch 4 di Jakarta. Bootcamp intensif 5 hari dilakukan di Gojek HQ dan Gojek Xcelerate Learning Space di Menara Digitaraya pada Maret lalu.

“Jika dibandingkan memang kita terbiasa dengan interaksi langsung, karena bisa empati dengan lawan bicara, bisa melihat gesture dan emosi. Tapi, tim Gojek Xcelerate bisa mengemas dengan baik. Jadi pengalaman virtual 1-on-1 mentoring juga sangat efektif,” kata Co-Founder MENA Indonesia Ni Nyoman Sri Natih S, salah satu peserta Gojek Xcelerate batch 4.

Persiapan untuk startup

Meskipun proses secara online terbilang lebih membebaskan para peserta  mengekspresikan diri, ada beberapa hal yang tetap harus diterapkan saat presentasi. Tak hanya koneksi internet harus stabil, Aaron menekankan pitch deck yang ingin dipresentasikan harus menarik dan kemampuan menyampaikan materi harus mudah dimengerti.

Sementara di Gojek Xcelerate, sebelum demo day dilakukan, untuk meminimalisir isu konektivitas, pitching atau presentasi peserta direkam sebelum acara dan ditayangkan saat demo day. Dengan demikian, para calon investor dan partner dapat menyaksikan presentasi dengan lebih nyaman.

“Melihat respon positif para startup dan juga partner undangan, kami percaya bahwa dengan persiapan yang matang, aktivitas serupa tetap dapat memberikan hasil yang optimal bagi para startup dan seluruh pihak yang terlibat,” kata Yoanita.

Sementara bagi startup, menurut Levana, penting untuk tidak kehilangan momentum pasca presentasi. Follow up melalui email dan platform pesan dari pihak yang berkepentingan menjadi hal yang dapat membantu.

“Secara keseluruhan saya melihat dari pengalaman melakukan secara virtual pun efisien. Termasuk keberhasilan acara puncak demo day,” kata Ni Nyoman.

Kegiatan offline masih menjadi pilihan

Meskipun kegiatan ini berhasil dilakukan dan mampu memberikan kontribusi bagi startup dan penyelenggara, ada beberapa hal yang masih membuat pelaksanaan secara offline masih lebih nyaman, termasuk kegiatan networking antara investor, mentor, dan peserta.

Namun demikian, menurut Aaron, adanya momentum pandemi membuat mereka menjadi lebih aware dan terbiasa menggunakan teknologi. Diharapkan, melalui momen seperti ini, akan bermunculan inovasi-inovasi baru yang semakin mengutilisasi teknologi.

“Memang pada awalnya terasa kurang nyaman, tapi pemanfaatan teknologi ini menurut saya baik untuk mengembangkan ekosistem teknologi di Indonesia. Jadi tidak menutup kemungkinan kami akan menyelenggarakan banyak event atau agenda program secara virtual.”

Aaron menambahkan, jika dihadapkan dengan pilihan, pitching secara langsung excitement dan engagement lebih terasa dibandingkan secara virtual.

Untuk mengakali kesulitan melakukan proses networking secara online, Gojek Xcelerate menghadirkan profil video setiap peserta sebelum pitching, kemudian menampilkan kode QR masing-masing startup agar calon investor dan partner bisa langsung terhubung dengan para founder.

“35 Startup Gojek Xcelerate dari batch 1 hingga 4 ini telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, termasuk mampu menghadirkan berbagai inovasi yang menjawab kebutuhan masyarakat di tengah pandemi. Semangat inovasi ini ke depannya akan terus kita gaungkan untuk memberikan dampak sosial yang lebih luas bagi masyarakat,” ujar Yoanita.