Tag Archives: online reservation platform

Fokus Chope Indonesia dalam Mendigitalkan Bisnis Restoran

Pandemi telah membawa tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi industri restoran, mengubah cara orang makan di luar dan berinteraksi dengan tempat makan. Di Indonesia, negara yang terkenal dengan budaya kuliner, dampak pandemi terhadap reservasi restoran sangatlah besar. Dengan penurunan jumlah orang yang melakukan dining out atau makan di luar.

Salah satu platform yang ingin membawa kembali kenikmatan makan di luar sekaligus membantu industri F&B untuk mengadopsi teknologi adalah Chope. Berbasis di Singapura, Chope Indonesia mengklaim saat ini telah mengalami pertumbuhan positif dari sisi jumlah mitra restoran hingga pengguna aktif. Kepada DailySocial.id, General Manager Chope Indonesia Karthik Shetty mengungkapkan rencana bisnisnya ke depan.

Dukungan teknologi untuk industri F&B

Chope telah mengembangkan bisnis mereka di Indonesia sejak tahun 2018 lalu. Namun karena masih perlunya memahami pasar yang cukup unik, akselerasi bisnisnya relatif pelan. Perusahaan masih fokus kepada dua pasar utama mereka, yaitu Jakarta dan Bali.

Kini Chope Indonesia memiliki 1800 lebih mitra restoran untuk reservasi online dan deals serta sekitar 120 ribu pengguna aktif. Chope Indonesia juga memiliki rencana untuk melakukan ekspansi ke kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta.

Core value proposition yang kami hadirkan adalah memungkinkan pelanggan untuk menemukan restoran, dapat melakukan reservasi secara online, dan memungkin mereka untuk melakukan pembelian deals di restoran yang berbeda,” kata Karthik.

Sebelumnya ada sejumlah platform serupa yang telah beroperasi di Indonesia. Zomato dari India adalah salah satunya, namun memutuskan untuk menutup bisnis mereka di Indonesia. Pemain lokal pun ada yang turut andil di sini, termasuk PergiKuliner.

Sementara Qraved yang awalnya fokus kepada reservasi restoran online, kini hanya bermain di ranah listing saja dan memosisikan platform mereka sebagai aplikasi gaya hidup.

Model bisnis

Terdapat beberapa model bisnis yang diaplikasikan Chope kepada mitra restoran mereka. Untuk sistem reservasi Chope memiliki dua opsi, yang pertama adalah online reservation dan yang kedua adalah table management system. Untuk kedua produk tersebut perusahaan kenakan biaya berlangganan per bulan kepada restoran.

Kemudian untuk setiap online reservation yang dilakukan dari semua platform Chope, mereka mengenakan commission fee dari setiap pelanggan yang datang ke restoran. Namun jika pelanggan melakukan reservasi langsung ke website atau media sosial restoran, Chope tidak mengenakan biaya kepada mereka.

Model bisnis perusahaan lainnya adalah melalui penjualan deals. Yaitu setiap ada pelanggan yang membeli deals di platform Chope, akan dikenakan biaya, serupa dengan yang dilancarkan oleh layanan e-commerce kepada mitra merchant mereka.

Revenue terakhir yang didapatkan oleh Chope kepada restoran adalah melalui Paid Marketing Services. Meskipun Chope menawarkan layanan tersebut secara gratis, namun bagi restoran yang ingin melakukan kegiatan pemasaran atau promosi lebih, Chope akan mengenakan biaya untuk layanan tersebut.

“Awalnya restoran yang kami targetkan adalah kelas premium. Namun seiring berjalannya waktu, kami mulai menargetkan restoran kelas menengah. Bagi restoran yang saat ini masuk dalam kategori belum terlalu ideal untuk reservasi online, kami tawarkan layanan untuk kegiatan pemasaran, penjualan deals di platform kami seperti voucher dan lainnya. Restoran skala kecil bisa menjual penawaran tersebut di Chope,” kata Karthik.

Tawarkan layanan data

Chope menawarkan data analytics kepada mitra restoran mereka. Perusahaan juga mencatat sebanyak 70% reservasi restoran paling banyak dilakukan di aplikasi Chope dan sisanya di mobile browser hingga desktop.

“Kami melakukan kegiatan kampanye dan pemasaran untuk semua mitra restoran. Dari kegiatan pemasaran tersebut, kami menunjukkan konversi kepada restoran berdasarkan pemesanan online. Setelah itu kami juga menyediakan analisis data yang bisa membantu restoran untuk menyasar pelanggan yang tepat dan melancarkan kegiatan pemasaran.” kata Karthik.

Hal tersebut yang kemudian diklaim oleh Chope yang membedakan platform mereka dengan platform lainnya. Konsep end-to-end ini menjadi solusi yang Chope coba hadirkan, agar bisa membantu restoran untuk mendapatkan keuntungan lebih.

Saat ini Chope Indonesia sudah memiliki sekitar 52 orang tim. Terdiri dari tim lokal dan tim pendukung dari Singapura. Meskipun masih enggan untuk memberikan informasi lebih lanjut kapan ekspansi kota lainnya akan dilakukan, namun Chope Indonesia berharap bisa mengakuisisi lebih banyak mitra hingga lebih dari 2000 restoran.

“Untuk Indonesia target kami akhir tahun ingin meningkatkan revenue dengan harapannya tahun depan bisa melakukan ekspansi ke kota baru yang merupakan bagian dari rencana bisnis perusahaan. Dari sisi teknologi juga kami terus kembangkan mulai dari peluncuran fitur dan produk lainnya yang bisa berguna untuk restoran,” kata Karthik.

Application Information Will Show Up Here

BigDish Tawarkan Layanan Pemesanan Tempat di Restoran dengan Harga Diskon

Industri kuliner hingga kini masih menjadi pilihan para pelaku startup untuk mengembangkan inovasi berbasis teknologi. Mulai dari penyediaan informasi restoran listing, layanan pesan antar, katering premium dan koki rumahan hingga pemesanan restoran dilengkapi dengan harga diskon. Salah satu startup yang mulai mengembangkan layanan pemesanan restoran dengan harga diskon adalah BigDish.

Sekilas layanan ini serupa dengan layanan yang dihadirkan Qraved di awal bisnisnya, yaitu memberikan kesempatan untuk pecinta kuliner melakukan pemesanan tempat di restoran dengan penawaran khusus.

“BigDish didirikan karena melihat adanya peluang untuk membantu para pemilik restoran mengisi jam-jam kosong mereka serta menguntungkan untuk pelanggan karena penggunaan BigDish sangat mudah, tanpa syarat dan gratis,” kata Regional Partnership Manager BigDish Ray Aditya Wong kepada DailySocial.

Konsep pemesanan tempat di restoran dengan pemberian diskon hingga 50%, diharapkan bisa menarik lebih banyak orang untuk menggunakan layanan BigDish dan merangkul lebih banyak pemilik restoran untuk bekerja sama.

Cara kerja dan rencana BigDish

Saat ini BigDish telah menjalin kemitraan dengan lebih dari 100 restoran dan sudah memiliki lebih dari 3 ribu pengguna aktif yang memanfaatkan layanan Bigdish. Selain bisa diakses di situs, BigDish juga tersedia dalam aplikasi mobile platform Android dan iOS.

“Pelanggan yang ingin menggunakan BigDish cukup mencari restoran yang ingin didatangi kemudian memilih jam kedatangan serta mengisi data diri, setelah melakukan konfirmasi, maka pelanggan akan mendapatkan notifikasi melalui SMS dan Email. Setelah itu, pelanggan cukup datang ke restoran dan menunjukkan SMS atau Email konfirmasi tersebut, menikmati makanan juga diskon,” kata Ray.

Strategi monetisasi yang dilancarkan BigDish adalah sistem affiliate. BigDish akan mengenakan biaya kepada restoran mitra untuk setiap pelanggan yang bertransaksi melalui layanannya.

Untuk saat ini BigDish baru melayani wilayah Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Untuk memperluas wilayah layanan, rencananya BigDish akan hadir di kota-kota besar lainnya di Indonesia.

“Target kami selanjutnya adalah menjalin kemitraan dengan lebih banyak restoran di wilayah Jabodetabek dan sekaligus memperluas pasar ke kota-kota besar lainnya seperti Bali, Bandung, Surabaya dan Yogyakarta,” tutup Ray.

Application Information Will Show Up Here