Tag Archives: Online Xperience

Travel Business Struggling through Pandemic, Traveloka to start Online Xperience

Yesterday (6/29) the local OTA unicorn, Traveloka introduced Online Xperience, a new product category focused on the lifestyle sector. There’s a creative side featured creative in the latest update with various titles from selected speakers. Some existing titles such as a coffee discussion with well-known baristas, cooking shows with professional cooks, learning to arrange flowers with famous florists, and a lifestyle session with nutritionists.

They try to present a special feature, there’s also a live session, users can have interactive discussions with the speakers. It is also accessible through the Traveloka app or site, in the Traveloka Xperience menu.

Each session is premium-based, users must pay subscription fees with a certain amount. Traveloka Experience CEO Christian Suwarna said, “Online Xperience is a manifestation of our commitment to adapt to changes in current user habits that may still be reluctant to move outside, but need to do productive things to fill their time.”

This new product’s launching is along with the government’s National Movement program #BanggaBuatanIndonesia, because this new alternative is expected to empower creative people. Christian added, “Online Xperience is also the beginning of our support for the national movement #BanggaBuatanIndonesia. We encourage talented individuals to continue to work and share inspiration, therefore, this initiative can be an alternative income.”

Similar product

The Traveloka’s product is not actually brand new, other players, especially in the global business, have already rolled the similar concept, such as Airbnb and TripAdvisor. In terms of Airbnb, through its Online Experience, it is not only a program to visit tourist attractions but also presents joint activities, for example cooking Balinese specialties, which can be virtually followed.

In terms of local, some players present virtual activities concept as well. For example, the Umrah marketplace platform Travalal launched a new service called “Virtual Reality Tourism”. That is a tour program packaged online, utilizing 360 ° video technology and live tours using video conferencing applications. There are a variety of tourist destinations on offer, both locally and abroad, including listing virtual Umrah religious tours.

Antourin also offers similar services in virtual tour packages for various tourist objects in Indonesia with relatively affordable rates. Like a real tour, a virtual tour is also equipped with a tour guide that is ready to explain and answer questions about the objects visited. Conference applications such as Zoom, Google Maps and Street View are used in the implementation.

Traveloka’s business

Petinggi Traveloka memprediksi bisnis fintech-nya segera menjadi bisnis $1 miliar tahun ini

The first and second quarters of 2020 are indeed a difficult time for the OTA industry, not only local players, but also international players. Some companies choose to reduce the team, some are eventually collapsed. In the core business, Traveloka also looks like a natural shock; they have quite rich features with the same goals, accommodating the travel needs of its users comprehensively.

Xperience, for example, the service was developed for people can easily order various events/performances at tourist attractions; or order other activity packages tp be found at the destination. Traveloka also briefly led the series B funding for the Singapore event management system developer, PouchNATION; again to be correlated, it is the same objective, (if integration does occur) it will support businesses related to user activities (directly).

Amid pandemic, Traveloka reportedly in the process of finalizing fundraising. A trusted source said, the company almost got an investment fund agreement of US$100 million equivalent to 1.4 trillion Rupiah from investors. There is no further detail whether this is part of the 7 trillion Rupiah target last year or the down-round option.

Fintech-based innovations are recently highlighted by Traveloka. In addition to building PayLater, they continue to present new financial products, for example launching a cobranding card with BRI. The company is also optimistic to win the unicorn title through its financial business unit.

Earlier this year, Traveloka reportedly acquired startup payment system based on the QR code Dimo ​​Pay Indonesia. A trusted source who did not want to be named to DailySocial revealed that the purchase process was performed through a shell company (special purpose vehicle / SPV).


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Traveloka Online Xperience

Bisnis Perjalanan Dijegal Pandemi, Traveloka Memulai “Online Xperience”

Kemarin (29/6) unicorn OTA lokal Traveloka memperkenalkan Online Xperience, kategori produk baru yang difokuskan untuk garap sektor gaya hidup. Di dalamnya menampilkan sesi kreatif dengan berbagai judul dari para pemateri pilihan. Beberapa judul yang sudah ada seperti pembahasan soal kopi dengan barista ternama, acara memasak dengan juru masak profesional, belajar merangkai bunga dengan florist terkenal, hingga pembahasan gaya hidup dengan ahli gizi.

Keunggulan yang coba dihadirkan, selain ini adalah sesi live, pengguna juga dapat berdiskusi interaktif dengan pengisi acara. Penggunaannya sendiri bisa melalui situs atau aplikasi Traveloka, di bagian menu Traveloka Xperience.

Setiap sesi adalah premium, pengguna harus membayarkan sejumlah biaya dengan nominal beragam. Kepada media, CEO Traveloka Experience Christian Suwarna mengatakan, “Online Xperience menjadi manifestasi dari komitmen kami dalam beradaptasi dengan perubahan kebiasaan pengguna saat ini yang mungkin masih enggan untuk beraktivitas di luar, namun perlu melakukan hal produktif untuk mengisi waktunya.”

Peluncuran produk baru ini juga dibarengkan dengan program pemerintah Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia, karena alternatif bisnis baru ini diharapkan juga dapat memberdayakan insan kreatif. Christian menambahkan, “Online Xperience juga menjadi awal dari dukungan kami terhadap gerakan nasional #BanggaBuatanIndonesia. Kami mendorong para individu berbakat untuk terus berkarya dan berbagi inspirasi, sehingga inisiatif ini dapat menjadi alternatif pendapatan.”

Sudah ada produk serupa

Produk yang dirilis Traveloka tersebut sebenarnya bukan hal yang baru, pemain lain khususnya di kancah global sudah terlebih dulu menggulirkan, seperti Airbnb dan TripAdvisor. Untuk Airbnb, melalui Online Experience-nya, tidak hanya program mengunjungi tempat wisata saja, namun menyajikan kegiatan bersama, misalnya memasak makanan khas Bali, yang dapat diikuti secara virtual.

Untuk lokal, beberapa pemain sajikan konsep aktivitas virtual juga. Misalnya yang dilakukan platform marketplace umrah Travalal meluncurkan layanan baru berjuluk “Virtual Reality Tourism”. Yakni program tur yang dikemas secara online, memanfaatkan teknologi video 360° dan live tour menggunakan aplikasi video conference. Ada berbagai destinasi wisata yang ditawarkan, baik lokal maupun luar negeri, termasuk mencantumkan wisata religi umrah virtual .

Antourin juga tawarkan layanan serupa dalam paket-paket tur virtual berbagai objek wisata di Indonesia dengan tarif yang relatif terjangkau. Layaknya wisata betulan, tur virtual juga dilengkapi dengan pemadu wisata yang siap menerangkan dan menjawab pertanyaan soal objek-objek yang dikunjungi. Aplikasi konferensi seperti Zoom, Google Maps, dan Street View digunakan dalam pelaksanaannya.

Bisnis Traveloka

Petinggi Traveloka memprediksi bisnis fintech-nya segera menjadi bisnis $1 miliar tahun ini

Kuartal pertama dan kedua tahun 2020 memang jadi masa sulit untuk industri OTA, tidak hanya pemain lokal, juga pemain internasional. Beberapa perusahaan memilih untuk merampingkan tim, ada juga yang akhirnya kolaps. Secara core business, Traveloka juga terlihat alami goncangan serupa; mereka miliki fitur yang cukup kaya, namun semua memiliki tujuan yang sama, mengakomodasi secara komprehensif kebutuhan perjalanan penggunanya.

Sebut saja Xperience, layanan tersebut dikembangkan agar orang dapat dengan mudah memesan berbagai acara/pertunjukan di tempat-tempat wisata; atau memesan paket aktivitas lain yang dapat ditemui di destinasi yang dituju. Traveloka juga sempat pimpin pendanaan seri B startup pengembang sistem manajemen acara asal Singapura, PouchNATION; lagi-lagi jika dikorelasikan maka tujuannya masih sama, (kalaupun terjadi integrasi) akan mendukung bisnis yang berkaitan dengan aktivitas pengguna (yang dilakukan secara langsung).

Di tengah pandemi ini, Traveloka dikabarkan sedang rampungkan fundraising. Sumber mengatakan, perusahaan hampir mendapatkan kesepakatan dana investasi US$100 juta setara 1,4 triliun Rupiah dari investor. Belum diketahui detail apakah ini bagian dari target 7 triliun Rupiah yang digalang sejak tahun lalu atau opsi down-round.

Inovasi berbasis fintech juga yang layak disorot dari Traveloka untuk beberapa waktu terakhir. Selain memelopori PayLater, mereka terus hadirkan produk-produk finansial baru, misalnya meluncurkan kartu cobranding bersama BRI. Perusahaan juga cukup optimis bisa menggaet gelar unicorn melalui unit bisnis finansialnya.

Awal tahun ini Traveloka dikabarkan telah mengakuisisi startup sistem pembayaran berbasis kode QR Dimo Pay Indonesia. Sumber terpercaya yang tak mau disebutkan namanya kepada DailySocial mengungkapkan, proses pembelian dilakukan melalui perusahaan cangkang (special purpose vehicle / SPV).

Application Information Will Show Up Here