Tag Archives: OONA

Aplikasi streaming OONA gunakan teknologi Brightcove untuk mendukung pengalaman video yang lebih baik dan konten dijamin terproteksi penuh dari pembajakan

OONA Manfaatkan Teknologi Brightcove untuk Pengalaman Streaming Lebih Baik

Layanan streaming TV dan video on demand OONA memanfaatkan teknologi Brightcove untuk mendukung pengalaman video sesuai dengan keinginan perusahaan sebagai layanan streaming siaran TV secara langsung. Platform tersebut diklaim mampu melayani iklan video dengan teknologi penyisipan iklan sisi server (SSAI) untuk pengalaman beriklan yang mulus seperti siaran.

“Dengan 135 juta penonton potensial, kami memahami tekanannya dalam memastikan bahwa dengan konten gratis, pengalaman streaming untuk pengguna harus luar biasa, dan pengalaman beriklan harus mulus. Itulah sebabnya kami memilih Brightcove karena arsitektur streaming video OTT mereka yang kuat dan scalable, serta sudah bekerja sama dengan beberapa penyedia layanan OTT top dunia,” ucap CEO Metranet Widi Nugroho, seperti dikutip dari PR Newswire.

Implementasi Brightcove dalam aplikasi OONA telah resmi hadir secara global, termasuk Indonesia. Bagi pengguna end user, dampaknya adalah tayangan video akan lebih jelas dan stabil. Pengalaman end user pun pada akhirnya akan lebih baik saat mengakses OONA di manapun mereka berada.

Di samping itu pemilik konten diklaim akan terjaga privasinya karena tidak bisa unduh secara ilegal. Hal ini berdampak pada pencegahan aksi pembajakan.

“Kami berharap sistem OONA akan lebih stabil dan aman. Mitra juga merasa nyaman dan aman karena konten dan intelectual property-nya terjaga baik dari tindakan pembajakan,” tambah Direktur Utama OONA Indonesia Noerman Taufik kepada DailySocial.

Disebutkan OONA memiliki 150 channel tayangan televisi lokal dan asing serta sejumlah mitra pengiklan mayoritas berasal dari industri FMCG. Aplikasi OONA sudah diunduh oleh satu juta orang, sekitar 75% di antaranya adalah pengguna aktif bulanan.

Di Indonesia, teknologi Brightcove sudah dimanfaatkan berbagai platform streaming video. Di antaranya adalah Kompas Gramedia Group dan Kaskus TV.

Application Information Will Show Up Here
OONA menargetkan perolehan dua juta pengguna hingga akhir tahun 2018. Telah memiliki 150 channel asing dan lokal

Raih Satu Juta Pengguna, OONA Indonesia Tambah Konten Lokal dan Asing di Platform

Aplikasi mobile yang menghadirkan tayangan televisi dan video on demand (VOD) secara gratis, OONA, hari ini mengumumkan pencapaian setelah resmi meluncurkan aplikasi di Apps Store dan Play Store. Kepada media, CEO Metranet Widi Nugroho mengungkapkan, OONA saat ini sudah diunduh oleh satu juta orang dan sebanyak 75% adalah pengguna aktif per bulannya.

Untuk memperkaya konten yang ada di dalam platform, OONA mengklaim telah memiliki 150 channel tayangan televisi lokal dan asing serta sejumlah mitra pengiklan yang kebanyakan berasal dari FMCG. Mengedepankan konsep tayangan televisi dan VOD gratis kepada pengguna, OONA memiliki program rewards berupa tcoin yang diklaim cukup diminati pengguna OONA. Pilihan produk yang bisa ditukarkan dengan tcoin di antaranya adalah voucher dari Blanja, potongan harga di Zalora, voucher dari Ralali, Happyfresh, dan masih banyak lagi.

“Berbeda dengan layanan OTT dan VOD lainnya, OONA secara gratis memberikan kesempatan untuk pengguna menikmati tayangan dan memilih iklan yang diinginkan. Jika mereka tertarik bisa di lik kemudian dilihat iklannya, namun jika tidak tertarik, iklan yang muncul di atas bisa dihiraukan,” kata Widi.

Iklan yang diklik oleh pengguna kemudian akan menghasilkan koin yang dapat ditukarkan pengguna melalui merchant yang bergabung dengan OONA. Konsep seperti ini diklaim mampu menciptakan pilihan baru untuk pengguna, sementara brand dan advertiser bisa memanfaatkan peluang ini untuk beriklan. OONA juga dilengkapi dengan chatbot “Siskabot” dan programmatic advertising.

Incar dua juta pengguna hingga akhir tahun

Metranet memiliki kontrak selama tiga tahun dengan OONA. Targetnya hingga akhir tahun ini OONA bisa menambah jumlah pengguna hingga 2 juta orang.

“Bagi kami dari OONA, tentunya jika kerja sama ini menguntungkan akan kami teruskan. Teknologi yang kami miliki cukup membantu Telkom, dalam hal ini Mentranet, untuk menghadirkan konten yang menarik baik tayangan VOD maupun tayangan televisi,” kata Presiden Direktur OONA Indonesia Noerman Taufik.

Dalam waktu dekat OONA akan bekerja sama dengan Telkomsel menyediakan produk bundling VideoMax Telkomsel. OONA juga akan bekerja sama dengan produk Telkom Group lainnya seperti WIFI.ID.

“Diharapkan konsep OONA ini bisa memberikan alternatif bagi stasiun televisi untuk Go Digital, sementara untuk brand bisa menambah pilihan kegiatan pemasaran dengan beriklan di OONA,” kata Widi.

Application Information Will Show Up Here
Aplikasi streaming OONA gunakan teknologi Brightcove untuk mendukung pengalaman video yang lebih baik dan konten dijamin terproteksi penuh dari pembajakan

Capaian dan Rencana Aplikasi Streaming TV OONA

Penetrasi internet yang meningkat turut mendongkrak konsumsi data. Hal ini tercermin dari capaian pesat yang dialami aplikasi streaming TV OONA. Platform ini mengklaim telah memiliki 600 ribu pengguna, meski resmi hadir secara publik kurang lebih lima minggu lalu.

Menurut CEO dan Founder OONA Global Christophe Hockart, pencapaian tersebut sebenarnya melebihi ekspektasi perusahaan. Secara rata-rata, lama kunjungan mencapai 16 menit per sesi setiap harinya. Angka tersebut meningkat drastis dibandingkan saat OONA baru hadir sekitar 2 menit, lalu meningkat jadi 10 menit.

Peningkatan kunjungan tersebut terjadi lantaran semakin bertambahnya jumlah channel TV yang bisa ditonton para pengguna. Terhitung kini OONA memiliki 115 channel dari berbagai segmen, sekitar 50% di antaranya adalah konten lokal dan sisanya dari internasional.

“Lima minggu yang lalu kami baru memiliki 60 channel, sekarang sudah 115. Kami akan terus menambah channel agar pengguna kami bisa menikmati layanan OONA secara gratis,” terang Hockart, Kamis (31/8).

Dia bilang sampai akhir tahun ini OONA bakal menambah 50 channel baru, sehingga bila ditotal setidaknya ada 160 channel tersedia di dalam aplikasi. Semakin bertambahnya konten diharapkan OONA dapat menjaring 2,5 juta pengguna.

Andalkan iklan untuk pemasukan

Hockart menjelaskan, memasang iklan adalah cara paling tepat untuk model bisnis aplikasi streaming. Hanya saja OONA berkomitmen untuk memberikan pengalaman yang berbeda baik ke pengguna maupun para pengiklan. OONA tidak memaksa pengguna untuk menonton iklan, melainkan memberikan sejumlah reward (berbentuk poin) apabila pengguna rela memberikan waktunya untuk iklan.

Perusahaan sadar betul bahwa karakter milenial saat ini adalah enggan berkomitmen untuk bayar biaya langganan. Mereka suka sesuatu yang gratis, namun tidak suka juga bila dipaksa untuk menonton iklan di tengah tayangan favoritnya.

“Saat ini iklan adalah model bisnis yang paling tepat untuk kita terapkan. Namun kami tetap mengutamakan kontrol ada di tengan pengguna dengan tidak memaksa mereka dengan menyelipkan iklan ditengah-tengah tontonan mereka karena saya sendiri tidak suka dengan itu.”

Pengguna bisa memilih mau menyaksikan iklan atau tidak. Bila iya, akan muncul iklan selama 30 detik setelah itu pengguna akan menerima poin yang dapat ditukar dengan berbagai hadiah. Bila tidak memilih, akan tetap muncul pop up iklan di sisi kanan/kiri atas. Pengguna tetap menerima reward dari situ.

Ke depannya, OONA akan menyediakan fitur bidding. Setiap poin yang didapat pengguna dapat di-bid setinggi-tingginya untuk mendapatkan hadiah seperti smartphone, motor, atau tiket konser.

“Fitur ini akan diluncurkan September mendatang, pengguna bisa mendapatkan hadiah yang mereka inginkan dengan cara bidding.”

Persiapkan IPO

Dalam kesempatan yang sama, Hockart menuturkan pihaknya berencana untuk ekspansi ke tiga sampai lima negara baru. Sayangnya dia enggan membeberkan negara mana saja yang dibidik, hanya saja dia berkeinginan untuk menyambangi negara di Amerika Selatan, Timur Tengah, dan Asia.

Rencana berikutnya setelah hadir di tiga sampai lima negara tersebut, OONA akan melakukan pencatatan di bursa sebagai perusahaan terbuka. Ini termasuk rencananya untuk bisnis OONA di Indonesia, kendati dia belum mengumumkan kapan bakal terealisasinya. Setelahnya, OONA akan melakukan IPO secara global di kantor pusatnya di Hong Kong.

“Sehingga pada 2021 mendatang kami sudah tercatat sebagai perusahaan terbuka untuk OONA global.”

OONA dikembangkan oleh PT OONA Media Indonesia, salah satu anak usaha PT NFC Indonesia Tbk yang bermitra dengan Telkom Indonesia. Indonesia adalah ekspansi perdana OONA setelah resmi berdiri selama dua tahun di Hong Kong.

Application Information Will Show Up Here
Paparan publik NFC Indonesia turut dihadiri komisaris, direksi, dan perwakilan dari sekuritas / DailySocial

“Digital Exchange Hub” NFC Indonesia Siap “Go Public”, Targetkan Raup Dana Segar Hingga Rp333,3 Miliar

NFC Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang digital exchange hub, menargetkan dapat meraup dana antara Rp250 miliar sampai 333,3 miliar dari rencana melantai di Bursa Efek Indonesia pada Juli 2018 mendatang. NFC akan menjadi perusahaan digital ketiga yang melantai dan tercatat sebagai perusahaan terbuka di Indonesia.

Besaran dana segar yang diharapkan dapat diraup perseroan setara dengan 25% saham baru yang dilepas dari modal disetor. Harga per sahamnya berkisar antara Rp1.500 sampai Rp2.000 per saham. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk modal kerja (60%), beragam investasi digital termasuk perkembangan TI (30%), dan investasi pada sumber daya manusia (10%).

Perseroan menunjuk Kresna Sekuritas, Trimegah Sekuritas, dan Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi saham. Tak hanya itu, perseroan juga telah mempersiapkan anchor investor untuk membeli saham NFC Indonesia yang berasal dari dalam dan luar negeri. Hanya saja, perseroan memberi porsi yang lebih besar untuk investor lokal (60%) ketimbang asing (40%).

“Kami menempatkan IPO sebagai strategi awal untuk mempercepat perkembangan usaha perseroan menjadi digital exchange hub terbesar di Indonesia. Bertujuan agar perseroan dapat berperan penting dalam keseharian gaya hidup masyarakat Indonesia yang tech-savvy,” ucap Presiden Direktur NFC Abraham Theofilus, Jumat (8/6).

Masa book building akan dimulai efektif pada hari ini sampai 22 Juni 2018. Sementara jadwal listing di BEI rencananya akan diselenggarakan pada 10 Juli 2018.

NFC Indonesia merupakan anak usaha M Cash Integrasi dengan kepemilikan saham 25%. Pemilik saham lainnya termasuk Kresna Jubileum Indonesia (35%), Nusantara Teknologi Perkasa (25%), Kresna Graha Investama (10%), dan 1 Inti Dot Com (10%).

Unit usaha NFC Indonesia

Menurut laporan keuangannya, NFC sudah mencatatkan pendapatan sebesar Rp95,55 miliar pada 2017 atau tumbuh 119,63% bila dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih tercatat sebesar Rp65 miliar, melonjak dibanding dua tahun sebelumnya yang mencatat kerugian sebesar Rp224 miliar.

Bisnis NFC selama ini dikontribusikan NFCXC, sebuah marketplace pulsa real time untuk usaha digital. Perseroan juga baru mengembangkan layanan OTT OONA TV untuk usaha media dan hiburan.

Sebagai digital exchange hub, NFC memanfaatkan API untuk menghubungkan perseroan dan mengoperasikan big data dari berbagai lini usaha. Abraham menerangkan NFCXC merupakan solusi real time untuk mengatasi masalah distribusi pulsa di pasar tradisional.

Saat ini distribusi pulsa seringkali mengalami ketimpangan antara ketersediaan pasokan dengan jumlah permintaan di pasar. Ini dikarenakan mekanisme distribusi yang bersifat mingguan dan berbasis wilayah. Diharapkan kehadiran NFCXC membuat likuiditas pulsa di pasar akan terjamin.

“NFCXC juga membuka akses bagi seluruh agen dan dealer untuk mendapatkan informasi harga pulsa secara transparan. Sebagai salah satu upaya untuk menegaskan posisi kami di industri ini, NFCXC akan berperan sebagai pelopor di pasar digital yang menyediakan solusi guna memperbaiki inefisiensi di pasar pulsa tradisional Indonesia.”

Ke depannya, NFC akan menambah unit bisnis digital lainnya agar semakin lengkap dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Ada sejumlah unit bisnis yang akan dirilis perseroan, seperti bursa iklan digital, bursa platform komunikasi, bursa digital, dan sistem pembayaran.

Platform OTT, OONA hadirkan streaming acara tv gratis dengan iklan / OONA

Gandeng Telkom Indonesia, OONA Hadirkan Layanan “Streaming” Konten Televisi Lokal dan Mancanegara

Menggandeng Telkom Indonesia, layanan OTT (Over The Top) OONA meluncurkan layanan streaming acara televisi lokal dan mancanegara. Aplikasi yang diluncurkan akhir tahun 2017 ini dimiliki oleh OONA Mobile App, perusahaan patungan Omni Channels Asia (TV4 Entertainment dan Multi Channels Asia).

Kepada DailySocial, CEO dan Founder OONA Christophe Hochart mengungkapkan, OONA merupakan layanan OTT yang sarat dengan kanal televisi, permainan, dan rewards (dalam bentuk tcoin) untuk pengguna. Layanan gratis ini masih memberikan invitation kepada 600 ribu orang terpilih dan segera menghadirkan TV Lokal dan Global kepada setiap pengguna smartphone di Indonesia.

“Pengalaman pengguna yang ada di OONA berbeda dengan layanan serupa lainnya. OONA merupakan layanan yang sepenuhnya dilengkapi dengan iklan yang tersemat langsung. Berisikan tayangan televisi lokal hingga mancanegara yang bisa langsung dipilih pengguna saat mendaftarkan di awal.”

Dilengkapi chatbot “Siskabot” dan Programmatic Advertising

Fitur chatbot OONA "Siskabot"
Fitur chatbot OONA “Siskabot”

Tidak sekedar layanan TV streaming, OONA dilengkapi dengan fitur chatbot yang bernama Siskabot. Fitur ini langsung ditemui pengguna usai melakukan registrasi. Fungsinya adalah untuk menentukan jenis acara televisi yang disukai pengguna dan iklan yang relevan untuk advertiser dan pemilik konten.

“Dengan teknologi AI, Siskabot juga menciptakan relasi personal antara pengguna dengan OONA, memanfaatkan chatbot. Semakin sering dialog atau percakapan yang dilakukan dengan Siskabot, semakin besar peluang pengguna mendapatkan tcoin,” kata Christophe.

Fitur chatbot Siskabot diklaim bisa membantu advertiser untuk melakukan kegiatan pemasaran yang tepat memanfaatkan penerapan teknologi AI.

Hal ini diklaim menguntungkan semua pihak, termasuk pengguna OONA, operator telekomunikasi, studio, dan pemilik konten untuk melakukan monetisasi. OONA juga menerapkan Programmatic Advertising dalam kegiatan pemasaran, sehingga iklan yang dihadirkan lebih relevan dan langsung ke pengguna yang tepat.

Untuk mengajak lebih banyak pengguna melihat iklan dan mengumpulkan poin, OONA dan Telkom Indonesia telah menyiapkan hadiah atau rewards yang beragam yang bisa ditukar voucher makan gratis di restoran terpilih, pembelian barang, hingga beragam produk dari Telkom Indonesia.

tcoin yang bisa dikumpulkan dalam OONA wallet memungkinkan pengguna untuk mendapatkan level atau jenjang bagi pengguna. Mulai dari Rookie hingga Master, tergantung dari jumlah tcoin yang terkumpul,” kata Christophe.

Target OONA tahun ini

Platform streaming OONA diharapkan bisa menjadi media yang tepat memberikan hiburan kepada pengguna tanpa adanya paksaan atau gangguan iklan saat menikmati konten secara gratis. Masih fokus kepada pengenalan dan brand awareness, tahun ini OONA masih memiliki rencana yang ingin diwujudkan.

“Target OONA di Indonesia pada akhir 2018 adalah membawa 50 channel internasional tambahan di platform OONA di Indonesia dan fokus mendukung Indonesia Free To Air Channels ke OTT dan meningkatkan FTA revenue melalui iklan yang terprogram (programmatic advertising). Terakhir, kami bertujuan untuk membawa lebih banyak studio lokal untuk membuat channels Digital Free to Air mereka sendiri dan menjadi Channels sendiri,” tutup Christophe.

Application Information Will Show Up Here