Tag Archives: Operator

Smartfren dan Bakrie Telecom Resmi Kolaborasi Penyelenggaraan Jaringan

Dua layanan seluler CDMA yang tersisa, Bakrie Telecom (BTEL) dan Smartfren, resmi bekerja sama untuk penyelenggaraan jaringan. Keduanya bersepakat mendorong peralihan teknologi CDMA menuju layanan 4G berbasis FDD-LTE. Dalam kemitraan ini, jaringan BTEL akan digabungkan dengan jaringan Smartfren sehingga pelanggan Esia akan menikmati layanan melalui jaringan Smartfren dengan konsep sewa.

Presiden Direktur BTEL Jastiro Abi dalam rilis persnya mengatakan, “Kerja sama ini adalah respon cepat kami, operator CDMA, terhadap arahan pemerintah untuk mendorong ‘broadband society’ dan ‘broadband economy’ di seluruh Indonesia. Kerja sama strategis ini sekaligus membuka kemungkinan untuk mengatasi perkembangan lebih lanjut dari teknologi CDMA yang kami gunakan selama ini. Setelah ini, pelanggan BTEL dan Smartfren bukan hanya mendapatkan layanan yang berkualitas tapi di masa mendatang dapat berkesempatan menikmati layanan 4G berbasis LTE FDD.”

Secara teknis, jaringan BTEL akan digabungkan dengan jaringan milik Smartfren. Selanjutnya BTEL akan menyewa jaringan dari Smartfren untuk melayani pelanggan Esia, sehingga pelanggan Esia dapat terlayani dengan jangkauan yang lebih baik.

Sebelumnya dua operator CDMA lainnya, Telkom Flexi dan Indosat StarOne, telah menghentikan layanannya dan memigrasikan pelanggannya ke layanan “saudaranya” di ranah GSM.

“Kerja sama ini membuka peluang bisnis yang jauh lebih besar bagi BTEL dan juga Smartfren sebagai operator yang sudah diijinkan untuk menggunakan teknologi netral pada frekuensi 800 MHz. Sehingga pemegang saham dan seluruh stakeholders mempunyai kesempatan lebih terbuka lagi untuk mengembangkan usahanya karena kami telah menemukan solusinya lewat kerja sama strategis ini,” menurut Abi.

Senada dengan Abi, Presiden Direktur Smartfren Rodolfo Pantoja juga mengatakan bahwa Smartfren sangat yakin program penyehatan industri CDMA ini akan benar-benar berhasil dengan kolaborasi usaha antara BTEL dan Smartfren ini.

Lebih lanjut, BTEL dan Smartfren akan segera menjajaki kemungkinan pengembangan jaringan menuju layanan 4G berbasis LTE FDD guna meningkatkan kualitas dan layanan bagi para pelanggannya.

Abi dan Rodolfo secara bersama menyatakan, “Kami berdua mendapat kesempatan berkontribusi positif dalam pengembangan telekomunikasi di Indonesia sehingga masyarakat Indonesia dapat merasakan layanan telekomunikasi seperti layaknya negara maju lainnya.”

[Ilustrasi: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin. 

Pengelola KRL Jakarta Gandeng Tiga Penyedia Layanan Telekomunikasi Untuk Mempermudah Penggunaan E-Ticketing

PT. KCJ, selaku pengelola kereta Commuter Jakarta, menjalin kerjasama dengan tiga penyedia layanan telekomunikasi Indonesia yaitu XL Axiata, Indosat, serta Telkom, untuk melakukan pengisian saldo e-ticketing melalui pengisian saldo dompet elektronik operator telekomunikasi tersebut. KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Jabodetabek jelas telah menjadi sarana transportasi kaum urban sehari-hari bagi ratusan ribu penduduk Jakarta dan sekitarnya. Dalam rangka memperbaiki dan mempermudah layanan, kerjasama e-ticket dengan tiga operator tersebut diharapkan akan meningkatkan respon positif dari penggunanya.

Sejak diresmikan pada 1 Juli 2013 lalu seluruh pengguna jasa KRL Jabodetabek menggunakan tiket elektronik (e-ticket) untuk membayar ongkos perjalanan KRL. Tiket elektronik ini menerapkan sistem tarif progresif, dimana pengguna layanan KRL hanya membayar sesuai jarak perjalanannya.

Ppihak KCJ menerbitkan dua jenis tiket elektronik yaitu Kartu Multi Trip (KMT) dan Tiket Harian Berjaminan (THB) atau tiket satu kali pakai. Dengan menggunakan KMT yang memiliki saldo minimum tujuh ribu rupiah, pengguna jasa tidak perlu lagi antre di loket setiap akan melakukan perjalanan. Saldo akan dikurangi langsung tiap kali melakukan perjalanan.

Tiket elektronik KRL Jabodetabek sudah mencapai 600 ribu transaksi setiap harinya menurut siaran pers tang disampaikan ke DailySocial. Dari jumlah tersebut, lebih dari setengahnya, sekitar 55 persen, adalah pengguna KMT. Bila saldo KMT tersebut habis, pengguna tinggal mengisi melalui loket KRL.

Nah, dengan kerjasama tiga operator seluler ini pengguna tidak perlu antre lagi melakukan pengisian saldo, cukup mengaktifkan akun uang elektroniknya melalui Indosat Dompetku, XL Tunai, dan Telkom T-Money.

Saat mengisi ulang KMT, pengguna harus memasukkan 16 digit nomor kartu yang tertera di bagian belakang KMT. KMT yang telah diisi ulang kemudian harus diletakkan di vending machine stasiun untuk menuntaskan proses reload atau transfer dana dari uang elektronik provider telekomunikasi ke KMT.

Namun sayangnya saat ini vending machine baru tersedia di tiga stasiun: Sudirman, Bogor, dan Jakarta Kota. Bila tiga stasiun ini tidak menjadi daerah tujuan atau asal pengguna, sabar saja. Sebab rencananya akan dipasang di 20 stasiun KRL Jabodetabek lainnya. Ke depannya, mesin ini akan dipasang pada 66 stasiun KRL Jabodetabek.

Menurut Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi dalam rilisnya, kerjasama ini merupakan salah satu bentuk dukungan XL terhadap kemajuan moda transportasi Indonesia. XL Tunai dapat digunakan untuk mengisi saldo KMT KRL Jabodetabek. Hasnul juga berharap, kerja sama ini akan semakin memudahkan masyarakat dalam bertransaksi dan semakin mendorong animo masyarakat, terutama dari kalangan pelanggan XL untuk menggunakan Commuterline sebagai moda transportasi utamanya, sehingga bisa mengurangi kemacetan di Jabodetabek.

Hasnul menambahkan, dalam pengisian melalui XL Tunai pelanggan diuntungkan karena tidak perlu mengantri. Namun pelanggan akan dikenakan biaya admin sebesar Rp 2.500 per transaksi isi saldo multi trip, dan Rp 350 untuk Tiket Harian Berjaminan (THB) nantinya. Keunggulan XL Tunai memang ada pada kemudahan dalam mengakses menu XL Tunai untuk pengisian KMT ini. Cukup tekan *123*120# dan pilih “Pembayaran”. Tidak ada pemotongan pulsa tambahan maupun pemotongan saldo XL Tunai.

Nada yang sama juga disampaikan President Director & CEO Indosat, Alexander Rusli yang menyatakan, hadirnya layanan uang elektronik untuk isi ulang KMT secara terintegrasi ini merupakan sebuah keharusan untuk memberikan kemudahan sistem pembayaran transportasi bagi pengguna KRL sekaligus pelanggan telekomunikasi. Plus kerjasama ini juga upaya mendukung program pemerintah dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas sistem transportasi di Indonesia secara keseluruhan.

Khusus untuk isi ulang menggunakan layanan Dompetku, calon pengguna jasa cukup isi ulang melalui menu Dompetku di *789*2# dan melakukan konfirmasi update saldo kartu dengan tap KMT di vending machine yang disediakan di stasiun. Untuk setiap transaksi isi ulang KMT, calon penumpang akan dikenakan biaya Rp 2.500 per transaksi, sementara untuk kartu THB sebesar Rp 350. Apabila calon penumpang tidak melakukan konfirmasi atau update saldo divending machine hingga pkl 24.00 WIB di hari yang sama, maka saldo akan dikembalikan ke Dompetku calon penumpang.

Executive General Manager Solutions Convergence Division yang hadir mewakili Direktur Inovation & Strategic Portfolio Telkom, Achmad Sugiarto, menyampaikan bahwa setelah sukses membantu penyiapan e-ticketing KCJ dan dilanjutkan dengan vending machine untuk TopUp, Telkom juga menyediakan mobile apps TMoney yang dapat di download secara gratis di Google Play untuk melakukan isi ulang kartu multi trip (KMT).

Pengguna cukup  klik menu TopUp KCJ kemudian mengisi 16 digit Nomor Kartu KCJ. Selanjutnya pemegang kartu melakukan konfirmasi di vending machine di area stasiun Commuterline. Untuk setiap transaksi TopUp KMT, pelanggan dikenakan biaya sesuai tarif KCJ sebesar Rp. 2,500 per transaksi. Info lebih lanjut mengenai TMoney, dapat diakses di sini

Tentu mempermudah sistem pembayaran tidak serta merta membebaskan KCJ dari berbagai permasalahan yang dirundungnya saat ini namun setidaknya merupakan langkah yang cukup signifikan dan akan berdampak kepada penyelarasan layanan secara umum. Selanjutnya, KCJ masih perlu memperbaiki berbagai hal seperti sistem sinyal, keterlambatan kereta, dan tentunya keamanan dan kenyamanan kereta Commuter bagi seluruh penggunanya.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Hesti Pratiwi. 

Sinergi dengan Layanan OTT Salah Satu Kunci Bertahannya Operator Seluler

Masih soal layanan Over The Top (OTT) dan operator seluler, kali ini konteksnya adalah bagaimana operator bertahan dengan gerusan perolehan pendapatan, terutama di sisi penggunaan telepon maupun pengiriman pesan. Par penyedia jaringan mengamini pernyataan bahwa sinergi dengan layanan OTT adalah salah satu kunci bertahannya operator seluler di jaman kompetisi ketat seperti ini.

Continue reading Sinergi dengan Layanan OTT Salah Satu Kunci Bertahannya Operator Seluler

Pemerintah Siapkan Regulasi Atur Hubungan Operator Seluler dan Pelaku Layanan Internet OTT

Pemerintah sedang menyiapkan regulasi untuk mengatur hubungan antara operator seluler dan pelaku layanan Internet Over The Top (OTT). Seperti dikutip dari IndoTelko, peraturan ini bakal diatur sebagai Peraturan Menteri (Komunikasi dan Informatika) dan bakal masuk masa uji publik tak lama lagi. OTT adalah sebutan untuk layanan yang berjalan melalui Internet tanpa kontrol dengan penyedia seluler, misalnya layanan VoIP ataupun layanan video streaming. Pemain besar seperti Google, Twitter dan Facebook dengan layanan mobile populernya juga dianggap bagian OTT.

Continue reading Pemerintah Siapkan Regulasi Atur Hubungan Operator Seluler dan Pelaku Layanan Internet OTT

Apakah Indonesia Sudah Siap dengan Hadirnya LTE?

Muhammad Budi Setiawan, Direktur Jenderal SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informasi, dalam sejumlah kesempatan terpisah menyatakan bahwa secepatnya per akhir tahun ini LTE akan mulai diuji coba penggunaannya di masyarakat, di mana implementasi secara luas bakal diterapkan di tahun 2014. Penerapan LTE akan dilakukan baik oleh operator seluler maupun oleh penyedia layanan Internet (ISP), di mana ISP yang sebelumnya menggunakan teknologi WiMAX nampaknya akan beralih LTE yang dianggap masa depannya lebih menjanjikan.

(null)

Beli Aplikasi dan Games Lewat Potong Pulsa Segera Hadir di Google Play?

Tanda-tanda bahwa sistem potong pulsa akan segera bisa dinikmati lewat toko aplikasi Google Play kembali muncul. Sepertinya tidak lama lagi pengguna perangkat Android di tanah air bisa membeli aplikasi dan games dengan sistem potong pulsa.

Continue reading Beli Aplikasi dan Games Lewat Potong Pulsa Segera Hadir di Google Play?

Qtel Group Memakai Merek Baru Ooredoo

Di ajang Mobile World Congress yang berlangsung di Barcelona, Spanyol, kelompok perusahaan telekomunikasi Qatar Telecom (Qtel Group) mengumumkan perubahan merek dagangnya menjadi Ooredoo. Merek baru ini akan diadopsi secara bertahap oleh tiap anak perusahaannya yang berada di emerging market yaitu wilayah Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia Tenggara mulai tahun 2013 hingga 2014. Continue reading Qtel Group Memakai Merek Baru Ooredoo

Garibaldi Thohir dan Northstar Pacific Ambil Alih 35% Saham Hutchison Tri

Ada kabar mengejutkan dari industri telekomunikasi. Terjadi perubahan besar kepemilikan saham di tubuh operator telekomunikasi Hutchison CP Telecommunications (HCPT) atau yang dikenal dengan merk Tri. Adalah dua pengusaha besar Indonesia, yaitu raja batubara Garibaldi Thohir dan Patrick Waluyo dari Northstar Pacific Indonesia yang berminat membeli 35% saham yang sebelumnya dimiliki oleh perusahaan Thailand, Charoen Pokphand. Continue reading Garibaldi Thohir dan Northstar Pacific Ambil Alih 35% Saham Hutchison Tri

Segera Hadir “Messaging Indonesia”, Solusi Layanan Pengiriman Pesan Lokal

IndoTelko melaporkan bahwa BRTI selaku regulator telekomunikasi di Indonesia dan para operator sedang menggodok rencana hadirnya “Messaging Indonesia”. Messaging Indonesia diharapkan menjadi solusi layanan pengiriman pesan dan berkas multimedia buatan lokal antar platform dan antar operator. Konsepnya serupa dengan WhatsApp dan berbagai layanan messaging lainnya, dengan routing dalam negeri yang diharapkan dapat menekan biaya operasional operator dan memberikan alternatif layanan bagi konsumen.

Continue reading Segera Hadir “Messaging Indonesia”, Solusi Layanan Pengiriman Pesan Lokal

Dear Operator, Stop (Dulu) Jajal LTE dan Optimalkan Infrastruktur 3G yang Ada

Indosat diberitakan bakal mengikuti jejak pesaingnya untuk melakukan ujicoba teknologi Long Term Evolution (LTE) dan bakal dilakukan di frekuensi 1800 MHz dan 2100 MHz. Selain Indosat, Telkomsel dan XL sudah lebih dulu melakukan langkah yang sama. Meskipun jajal menjajal teknologi sudah kerap dilakukan, LTE sendiri masih jauh perjalanannya untuk diimplementasikan secara publik di Indonesia. Belum lagi benturan regulasi yang masih carut-marut tentang frekuensi LTE yang dialokasikan. Saya pribadi berharap bahwa operator menghentikan buang duit untuk LTE dan fokus ke infrastruktur 3G yang ada terlebih dahulu.

Continue reading Dear Operator, Stop (Dulu) Jajal LTE dan Optimalkan Infrastruktur 3G yang Ada