Tag Archives: optoma

Proyektor Optoma UHL55

Tak Hanya Android, Proyektor Optoma UHL55 Juga Dibekali Asisten Pintar Alexa dan Google Assistant

Optoma Corporation terkenal sebagai perusahaan pembuat peralatan teater – proyektor, sistem pembicara, dan sebagainya. Berpredikat sebagai ahli di bidang tersebut, tak mengejutkan jika kemudian mereka menjadi salah satu dari sedikit perusahaan yang akhirnya meluncurkan proyektor yang menjalankan sistem operasi Android. Inilah dia UHL55, proyektor ringkas yang tidak hanya berbekal OS Android tapi juga didampingi asisten virtual Alexa dan Google Assistant.

Dari sisi fitur dan kemampuan, Optoma UHL55 tak banyak berbeda dari proyek keluaran terbaru lainnya, seperti resolusi 4K, 1,500 lumens, HDR10, DCI-P3 dan dukungan HDCP yang mulai jadi standar baru. Yang membedakan, UHL55 tak lain dan tak bukan adalah bekal asisten pintar yang bukan cuma satu tapi ada dua sebagaimana disebutkan di awal tadi. Dengan dua bekal asisten pintar tersebut, UHL55 mampu melakukan banyak tugas dengan input berupa perintah suara. Misalnya untuk menyalakan dan mematikan proyektor, mengubah volume, mengubah sumber input dan mengontrol pemutar media USB.

UHL55_Flare

Kelebihan lainnya, Optoma juga telah menyediakan platform aplikasinya sendiri di mana pengguna UHL55 dapat memasang dan menjalankan aplikasi-aplikasi populer seperti YouTube, Netflix dan lain sebagainya. Sebagai salah satu opsi, Optoma juga menyediakan port HDMI untuk menjadi pintu bagi perangkat pintar pihak ketiga apabila membutuhkan ruang simpan ekstra.

Tadi sudah disebutkan adanya dukungan HDCPP 2.2. Dengan ini, perangkat dapat menjalankan konten terlindungi seperti UHD Blu Rays tanpa kesulitan berarti. Ada juga tambahan port USB-A untuk flash drive dan bahkan mampu membuka dokumen seperti PDF, slide dan juga foto dari perangkat penyimpanan portabel lainnya.

UHL55_07_800pixel-600x539

Terakhir, UHL55 juga memiliki dukungan port Ethernet, audio jack 3.5mm dan juga port audio out untuk menghubungkan perangkat ke sistem audio. Walaupun secara default, proyektor juga dilengkapi dengan speaker 8 watt.

Optoma UHL55 segera bisa dipesan pada bulan ini melalui Amazon, Newegg, B&H, dan toko retail lainnya dengan banderol $1,499.

Sumber berita Optoma.

Optoma UHD60 Ialah Proyektor 4K Termurah yang Ada di Pasaran Saat Ini

Pasar proyektor mungkin tidak sebesar TV, akan tetapi mereka yang punya niatan untuk membangun setup home theater-nya sendiri kerap lebih mengincar proyektor ketimbang TV. Masalahnya, di era serba 4K ini, proyektor 4K masih begitu mahal harganya. Optoma tampaknya ingin mematahkan anggapan tersebut.

Perusahaan yang bermarkas di Tiongkok itu belum lama ini mengumumkan Optoma UHD60, yang sejatinya merupakan proyektor 4K pertama yang mengusung banderol kurang dari $2.000. Memang masih terdengar mahal, apalagi jika Anda bandingkan dengan TV, tapi selain 4K proyektor ini rupanya juga mendukung video HDR.

Secara teknis hardware yang dikemas UHD60 sebenarnya belum mampu memproyeksikan resolusi 4K murni, namun berkat bantuan pixel shifting dan metode pemrosesan lainnya, proyektor ini akhirnya sanggup menyuguhkan video dalam resolusi 3840 x 2160, dengan bentang diagonal hingga seluas 140 inci.

Optoma UHD60

UHD60 turut mendukung standar internasional Rec. 709 color gamut untuk mereproduksi warna sinematik secara akurat. Tingkat kecerahannya mencapai 3.000 lumen, dengan rasio kontras 1:1.000.000. Tidak kalah menarik adalah fitur konversi video standar menjadi HDR demi meningkatkan kontras, detail dan warnanya secara keseluruhan.

Sekali lagi, Optoma UHD60 akan segera dipasarkan seharga $2.000 ‘saja’. Ia juga akan dipasarkan langsung ke konsumen lewat retailer seperti Amazon, bukan melalui perusahaan ahli instalasi home theater terlebih dulu.

Sumber: The Verge dan Optoma.

VR Headset Optoma Tak Perlu Kabel untuk Terhubung ke PC

Setelah bertahun-tahun memproduksi proyektor, Optoma mulai keluar dari zona nyamannya dengan menarget ranah virtual reality. Di ajang Game Developers Conference 2016 yang tengah dihelat di kota San Fransisco, mereka memperkenalkan VR headset perdananya.

Dibandingkan Oculus Rift dan HTC Vive, ada sesuatu yang unik dari VR headet besutan Optoma ini: ia tidak memerlukan kabel untuk terhubung ke PC. Koneksinya memanfaatkan sinyal nirkabel yang beroperasi di frekuensi 60 GHz, jauh lebih cepat dibandingkan Wi-Fi.

Hal ini membuat Optoma cukup percaya diri dengan mengklaim bahwa konten yang di-stream oleh VR headset-nya dapat berjalan mulus tanpa lag. Pun demikian, VR headset Optoma masih memerlukan aksesori terpisah berupa transmitter USB guna mengaktifkan fungsi head tracking.

Perihal spesifikasi, headset ini mengemas layar AMOLED 5,46 inci dengan resolusi 1920 x 1080 pixel dan sudut pandang seluas 90 derajat. Optoma mengembangkannya mengikuti standar OSVR yang digagaskan oleh Razer, yang berarti ia bakal kompatibel dengan konten-konten yang dirancang untuk platform tersebut.

Pendekatan yang diambil Optoma ini jelas berbeda dari headset Sulon Q yang juga nirkabel karena mengemas komponen komputer terintegrasi. Ia pun juga tidak sama dengan Samsung Gear VR atau Google Cardboard yang mengandalkan smartphone sebagai pengolah konten.

Sejauh ini belum ada informasi mendetail lebih lanjut mengenainya. Optoma pun sepertinya belum menemukan nama keren untuk headset ini selain Virtual Reality Head Mounted Display. Rencananya headset ini akan dirilis di tahun ini juga, namun belum ada kepastian tentang banderol harganya.

Sumber: PC World dan Wareable.

5 Proyektor Mini Pilihan untuk Berbagai Keperluan

Menikmati konten multimedia secara berkelompok tidak hanya bisa dilakukan dengan menggunakan televisi. Proyektor sudah lama hadir mengisi peran ini, dan kegunaannya tidak hanya berhenti sampai di sini saja.

Di bidang pekerjaan misalnya, penggunaan proyektor sebagai alat bantu presentasi sudah merupakan hal yang cukup umum. Biasanya, proyektor yang dipilih adalah yang berukuran cukup kecil.

Memilih proyektor mini tentu saja tidak bisa dilakukan hanya dengan mempertimbangkan ukurannya saja. Anda juga perlu mengamati kualitas gambar yang dihasilkan, konektivitas yang disediakan hingga fitur-fitur ekstra maupun kemudahan penggunaannya.

 

Info menarik: Ritot, Arloji Pintar Unik Berteknologi Proyektor

 

Berikut adalah lima proyektor mini pilihan untuk berbagai keperluan Anda, mulai dari mendirikan bioskop dadakan di vila sewaan sampai menjadi pembicara seminar atau mempresentasikan laporan pekerjaan di kantor.

Epson PowerLite 1761W

Epson PowerLite 1761W

Proyektor yang satu ini memang memiliki ukuran paling besar dari empat lainnya, akan tetapi ia masih lebih ringkas ketimbang proyektor pada umumnya. Ukuran fisiknya berkisar 292x210x44 mm – amat tipis jika dibandingkan proyektor lain – dengan bobot hanya 1,68 kg.

Soal kualitas gambar, proyektor ini sanggup menghasilkan gambar beresolusi 1280×800, dengan tingkat keterangan mencapai 2.600 lumen dan rasio kontras 2.000:1. Ia dapat dioperasikan dengan dua baterai AA saat tidak ada sumber listrik.

Kelebihan lain proyektor ini terletak pada sambungan USB-nya, dimana kabel video, audio dan kontrol mouse dapat dijadikan sebuah kabel USB tunggal. Selain itu, sambungan HDMI dan Wi-Fi juga turut hadir.

Kelengkapan dan dimensinya yang unik rupanya harus dibayar dengan harga yang cukup tinggi. Anda bisa langsung memesan proyektor ini di situs ritel online Bhinneka seharga Rp 10,7 juta.

Optoma Pico PK320

Optoma Pico PK320

Berukuran 119x69x31 mm, Optoma Pico K320 ini dapat Anda simpan di dalam saku celana. Portabilitasnya dibarengi oleh daya tahan baterai hingga 90 menit jika mengaktifkan mode ‘eco’-nya.

Soal gambar, proyektor ini memiliki resolusi native 854×480, dengan tingkat keterangan 100 lumen dan rasio kontras 3.000:1. Ukuran gambar yang bisa dihasilkan berkisar antara 5 sampai 150 inci.

Meski kecil, Optoma Pico K320 dibekali konektivitas yang cukup lengkap, di antaranya mini HDMI, micro USB, slot micro SD, bahkan sebuah speaker berdaya 1W.

Harga yang terpampang di situs Bhinneka untuk proyektor ini adalah Rp 6,9 juta.

 

Info menarik: 5 Aplikasi Penghemat Baterai Android yang Bikin Perangkat Hidup Lebih Lama

 

Acer Pico C120

Acer Pico C120

Mirip seperti milik Optoma, proyektor mini dari Acer ini hanya berukuran 120x82x26 mm. Kualitas gambarnya juga mirip, dengan resolusi 854×480, tingkat kecerahan 100 lumen dan rasio kontras 1.000:1.

Konektivitas yang disediakan tidak sekomplet milik Optoma. Pun begitu, proyektor ini bisa beroperasi hanya dengan menggunakan dua kabel USB yang menancap pada laptop.

Di sisi lain, proyektor ini juga dibanderol lebih murah ketimbang Optoma Pico PK320, yakni Rp 4,1 juta di situs Lazada.

Brookstone Pocket Projector Mobile

Brookstone Pocket Projector Mobile

Proyektor ini cukup unik karena kemampuannya merangkap sebagai power bank untuk smartphone atau tablet Anda dengan mengandalkan baterai internal berdaya 3.800 mAh. Ukurannya juga amat ringkas, yakni 99x97x23 mm, dengan bobot hanya 230 gram.

Resolusi native-nya 854×480, dengan tingkat kecerahan 100 lumen. Ia dilengkapi sambungan HDMI untuk menerima input video hingga resolusi 1080p. Output audio dapat dihasilkan melalui sepasang speaker berdaya 1 watt-nya.

Lebih lanjut, proyektor ini telah mendukung teknologi MHL (mobile high-definition link) yang memungkinkannya untuk disambungkan ke perangkat mobile secara langsung.

Harganya? $300 (Rp 3,8 juta) di situs resminya. Sayangnya saya tidak menemukan toko ritel online lokal yang menjualnya.

 

Info menarik: Tidak Mau Kalah dari Samsung, LG Siapkan VR Headset untuk Smartphone LG G3

 

3M Mobile Projector MP180

3M Mobile Projector MP180

Memiliki bentuk paling unik dibanding yang lainnya, proyektor ini berukuran 102x150x33 mm – memanjang – dengan bobot hanya 338 gram. Gambar yang dihasilkannya tidak seterang kawan-kawan lainnya dalam daftar ini, yakni 32 lumen, dengan resolusi 800×600.

Meski demikian, 3M MP180 ini dilengkapi layar sentuh LED berukuran 2,4 inci yang dapat dinavigasikan layaknya smartphone. Konektivitas Wi-Fi dan Bluetooth turut hadir sehingga penggunanya dapat langsung melakukan streaming konten dari proyektor ini.

Soal sambungan kabel, sayangnya tidak banyak yang bisa ia tawarkan, yakni port VGA-A/V yang memerlukan adaptor untuk bisa digunakan. Baterai internalnya dapat bertahan hingga dua jam sebelum kehabisan daya.

Proyektor ini dihargai $400 (Rp 5,1 juta) di Amazon. Stoknya di toko-toko lokal amat terbatas dan tidak banyak juga yang menjualnya.

Gambar header: ilustrasi Proyektor via Shutterstock