Tag Archives: organisasi

Pengertian Organisasi, Tujuan, Ciri-ciri, Unsur-unsur, dan Konsepnya yang Baik dan Ideal

Istilah “organisasi” sangat akrab dengan bersosialisasi. Istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan sebuah sarana atau wadah untuk mencapai berbagai tujuan beberapa orang yang bekerja dalam spesialisasinya masing-masing. Akibatnya, apa yang dimaksud dengan organisasi secara lebih khusus?

Pengertian Organisasi

Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, organisasi adalah persekutuan antara dua atau lebih orang yang bekerja sama dan secara hukum terikat untuk mencapai tujuan tertentu. Bawahan termasuk dalam ikatan tersebut. Namun, dalam dunia bisnis, organisasi adalah kumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan ekonomi dengan struktur yang jelas dan budaya kerja yang unik.

Pengertian Organisasi Menurut Para Ahli

Janu Murdiyamoko & Citra Handayani

Organisasi merupakan sebuah sistem sosial yang mempunyai identitas kolektif secara tegas, progja yang jelas, prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota yang secara terperinci.

W.J.S. Poerwadarminta

Pengertian organisasi menurut W.J.S Poerwadarminta yakni organisasi merupakan susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang atau kelompok) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan tertata.

Dahlan Al Barry

Organisasi merupakan pengaturan dan penyusunan bagian-bagian tertentu hingga menjadi satu kesatuan, aturan dan susunan dari berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan gabungan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Max Weber

Organisasi adalah suatu kerangka terstruktur yang di dalamnya berisikan wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu.

Tujuan Organisasi

Di bawah ini adalah beberapa tujuan organisasi yang biasanya digunakan sebagai referensi untuk baru mulai membangun organisasi:

  • Meningkatkan kemampuan dan kemandirian dengan sumber daya yang ada,
  • Menjadi platform yang membantu menghasilkan keuntungan melalui kolaborasi yang sudah dibagi dengan baik, 
  • Menjadi tempat untuk orang-orang yang ingin memiliki posisi, kompensasi, dan pembagian kerja yang jelas,
  • Menjadi wadah untuk otoritas dan pengawasan,
  • Membantu setiap anggota untuk meningkatkan pergaulan dan memanfaatkan waktu luang dengan lebih baik,
  • Membantu dalam pengelolaan lingkungan secara kolektif,
  • Mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara konsisten dengan tujuan awal organisasi.

Ciri-ciri Organisasi

Organisasi memiliki atribut yang membedakannya dari aktivitas sosial lainnya. Berikut adalah beberapa atribut yang disebutkan UPI.edu:

  • Memiliki sekelompok orang atau individu yang terdiri dari dua orang atau lebih dan memiliki kemampuan untuk menjalankan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
  • Memiliki tujuan organisasi yang akan dicapai bersama untuk membuat tugas-tugasnya lebih jelas
  • Salah satu karakteristik utama organisasi adalah kerja sama, karena setiap anggota harus dapat saling membantu untuk mencapai tujuan organisasi.
  • Peraturan yang dibuat untuk kepentingan setiap anggota organisasi pasti sangat penting agar sumber dayanya dibatasi dan tetap dapat bekerja sama dengan baik.
  • Pembagian tugas yang sinergis akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan organisasi dan, tentu saja, berdasarkan bidang yang didasarkan pada tujuan organisasi.

Unsur-unsur dalam Organisasi

Unsur-unsur yang ada di dalam sebuah organisasi meliputi:

  1. Anggota organisasi: terdiri dari pemimpin, manajer, dan karyawan yang bekerja di bawah mereka. Mereka memiliki peran masing-masing dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
  1. Tujuan organisasi: menentukan arah perjalanan dan kegiatan yang dilakukan oleh organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
  1. Peralatan: sarana dan prasarana yang digunakan dalam aktivitas organisasi, seperti materi, anggaran, teknologi, dan fasilitas lainnya.
  1. Kerja sama: kolaborasi antara anggota organisasi untuk mencapai tujuan bersama dengan membagi tugas sesuai dengan tingkatan jabatan atau divisi kerja.
  1. Lingkungan: faktor-faktor eksternal seperti kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi yang dapat mempengaruhi operasional serta perkembangan organisasi secara keseluruhan.
  1. Komunikasi: saluran komunikasi antar anggota organisasi untuk menyampaikan informasi penting serta koordinasi dalam pelaksanaan tugas-tugasnya.

Konsep Organisasi yang Baik dan Ideal

Sebuah organisasi yang baik dan ideal memiliki beberapa konsep penting, yaitu:

  1. Tujuan Bersama: Organisasi memiliki tujuan dan sasaran utama yang ingin dicapai bersama-sama oleh semua anggotanya. Artinya, organisasi tidak hanya berfokus pada kepentingan individu, tetapi juga mengutamakan kepentingan kolektif.
  1. Aturan yang Ditaati: Organisasi harus memiliki aturan atau kebijakan yang harus ditaati oleh setiap anggota. Hal ini bertujuan untuk menjaga keteraturan dan pengelolaan organisasi secara efektif.
  1. Manajemen Tim: Untuk mencapai tujuan organisasi, kerja sama tim sangat diperlukan. Setiap anggota tim perlu bekerja sama dalam menjalankan tugas masing-masing dengan koordinasi yang baik.
  1. Pemimpin yang Mengajar: Seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang tidak hanya memberikan perintah kepada anggotanya, tetapi juga mengajarkan dan membimbing mereka sebelum memberikan tugas tersebut.

Demikianlah seputar organisasi dari pengertiannya hingga seperti apa konsep organisasi yang baik dan ideal itu, sih? Semoga artikel di atas dapat menjawab pertanyaanmu tersebut.

organisasi, organisasi adalah, pengertian organisasi

Organisasi Adalah: Pengertian, Ciri-Ciri, Tujuan, dan Prinsipnya

Organisasi merupakan bagian sudah menjadi satu dalam sebuah masyarakat secara sadar maupun tanpa disadari. Organisasi akan selalu hadir selama terdapat sekumpulan manusia yang menetap pada suatu wilayah atau tempat tertentu.

Sebuah organisasi dibentuk karena mereka hendak mencapai tujuan yang perlu dilakukan secara bersama-sama. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengertian organisasi, berikut ini penjelasannya:

Pengertian Organisasi

Organisasi adalah sekumpulan individu yang memiliki berbagai kepentingan yang sama. Menurut James D. Mooney, organisasi adalah suatu perserikatan manusia yang dibentuk untuk mencapai target atau tujuan yang sama.

Seorang ahli lainnya bernama Robbins (1994), mendefinisikan organisasi sebagai suatu kesatuan sosial yang disatukan secara sadar melalui batasan yang diidentifikasi, bekerja atas dasar yang relatif konsisten untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kelompok organisasi. Disisi lain pengertian organisasi menurut  Hasibuan (2011), merupakan sistem serikat formal, terstruktur, dan terkoordinasi yang berasal dari kerjasama sekumpulan orang untuk mencapai tujuannya.

Sebuah organisasi dibentuk karena memiliki suatu tujuan yang hendak dicapai, setiap organisasi akan memiliki tujuan atau target yang berbeda. Sebagai salah satu contoh, hadirnya organisasi mahasiswa jelas akan berbeda fungsinya dengan organisasi non-profit.

Ciri-Ciri Organisasi

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai seperti apa bentuk kelompok manusia yang disebut sebagai organisasi, terdapat ciri-ciri yang memberikan gambaran mengenai organisasi. Berikut ini ciri-ciri organisasi yang dapat kamu ketahui:

  1. Sekelompok orang yang dikenal
  2. Kegiatan yang saling berkaitan
  3. Setiap anggota memiliki peran atau usaha
  4. Memiliki kewenangan, koordinasi dan sistem pengawasan
  5. Memiliki tujuan yang sama

Tujuan Organisasi

Terbentuknya sebuah organisasi karena adanya kepentingan yang dimiliki setiap anggotanya mengenai suatu hal untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi tidak dapat secara semena dibentuk hanya dengan mengandalkan sejumlah massa, tetapi juga perlu diperhitungkan mengenai tujuan pembentukan suatu organisasi.

Pada dasarnya penerapan tujuan dalam suatu organisasi bisa diartikan sebagai sebuah landasan bagaimana para anggota akan saling bekerja sama untuk meraih hal yang sama, dimana tujuan tersebut baru akan terlaksana jika dilakukan bersama-sama.

Tujuan organisasi menjadi bagian dari suatu proses dimana setiap orang yang terlibat akan menjalankan peran dan memberikan kontribusi yang diperlukan bagi terlaksananya hasil yang efisien dan positif.

Jenis-Jenis Organisasi

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa setiap organisasi memiliki tujuannya masing-masing. Hal ini juga berdampak pada bagaimana suatu organisasi membentuk prinsip-prinsip dalam kelompoknya dengan kepentingan dan tujuan yang bisa jadi berbeda dengan organisasi lainnya.

Berikut ini penjelasan mengenai 5 prinsip-prinsip organisasi menurut Henry Fayol:

  • Pembagian kerja

Suatu organisasi memiliki prinsip dalam pembagian tugas kerja terhadap individu yang tergabung dalam kelompok berdasarkan pertimbangan pengalaman dan keahlian setiap anggota.

Pembagian kerja dalam organisasi dilakukan untuk mencapai stabilitas dalam kelompok, dimana setiap orang memiliki peran dan tanggung jawab yang diberikan padanya. Melalui pembagian kerja maka individu dalam organisasi dapat memberikan kontribusi masing-masing dalam mencapai tujuan bersama.

  • Wewenang dan Tanggung jawab

Organisasi memiliki wewenang dan juga tanggung jawab yang diberikan kepada setiap individu yang terlibat, kedua hal ini adalah kunci ketika sebuah organisasi dibentuk. 

Melalui wewenang dan tanggung jawab seseorang akan menciptakan suatu bentuk hubungan dimana pihak-pihak terkait akan memiliki kekuasaan dalam memberikan perintah dan menerima perintah. Hal ini akan berdampak pada bagaimana seseorang akan bertanggung jawab atas status kekuasaan dan tugas yang diberikan kepadanya.

Semakin tinggi atau besar jabatan seseorang maka akan semakin besar juga wewenang dan tanggung jawab yang perlu dipikul. Oleh sebab itu, organisasi membutuhkan kerja sama seluruh pihak dalam pelaksanaanya.

  • Disiplin

Prinsip lainnya yang dimiliki dalam suatu organisasi adalah sikap disiplin, dimana sikap ini akan memberikan pengaruh terhadap tanggung jawab atas pekerjaan yang telah diberikan kepadanya.

Disiplin dapat dilihat dari bagaimana seseorang berupaya menyelesaikan tugasnya sesuai tenggat waktu, bagaimana seseorang dapat mempertanggung jawabkan hasil dari pekerjaannya, tata krama, kesiapan dan lain sebagainya.

  • Kesatuan perintah

Organisasi juga memiliki prinsip kesatuan perintah, maksudnya adalah dalam organisasi perintah yang diberikan tidak boleh lebih dari seorang di atasnya. Setiap individu dalam organisasi perlu mengetahui kepada siapa dia akan menjelaskan, melaporkan dan bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya.

Kesatuan perintah digunakan untuk menghindari terjadi penyalahgunaan wewenang dan juga memberikan pembagian kerja yang lebih adil terhadap setiap anggota. Hal lain yang dipertimbangkan dalam kesatuan perintah untuk menghindari adanya pertentangan antara satu sama lain.

  • Kepentingan umum

Organisasi berprinsip bahwa kepentingan umum berada diatas kepentingan pribadi setiap anggotanya. Maksudnya adalah setiap anggota harus memiliki tujuan yang sama dan tidak hanya mementingkan keuntungan dirinya saja. 

Demikian penjelasan seputar pengertian organisasi hingga prinsipnya. Sebuah organisasi pada intinya berfungsi karena adanya persamaan tujuan yang hendak diraih dan baru akan terlaksana saat seluruh individu bekerja sama. Semoga informasi tersebut membantu.

Organisasi: Pengertian, Unsur-unsur, Ciri-ciri, Bentuk, dan Tujuannya

Organisasi banyak dijumpai di sekitar kita, mulai dari organisasi sekolah seperti OSIS, BEM di kampus dan organisasi tingkat desa seperti Karang Taruna hingga organisasi internasional antar negara di dunia seperti Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Karena ada begitu banyak organisasi di dunia, kamu mungkin tergabung atau mengikuti organisasi tertentu saat ini.

Lalu apa sih itu organisasi? Dan apa saja hal yang mengenai organisasi yang perlu kamu ketahui? Cek tulisannya di bawah ini!

Pengertian Organisasi

Pengertian organisasi adalah wadah sekelompok orang yang bekerja sama secara rasional dan sistematis untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada di dalamnya.

Sedangkan dalam dunia bisnis, organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis, dengan struktur yang jelas dan budaya kerja yang spesifik.

Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, organisasi adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.

Unsur-unsur Organisasi

Untuk mengelola organisasi secara optimal, diperlukan implementasi unsur-unsur dasar dalam organisasi itu sendiri.

Ketika unsur-unsur ini sempurna, organisasi dapat berfungsi dengan baik. Berikut adalah beberapa unsur yang harus ada dalam sebuah organisasi:

1. Anggota organisasi, terdiri dari pengurus yang mengelola organisasi secara umum, pengawas yang mengelola unit-unit tertentu sesuai dengan bidang pekerjaannya, dan orang-orang yang bekerja di bawah pimpinan. Penyebutan ini biasanya disesuaikan untuk semua jenis organisasi

2. Kerjasama merupakan bagian penting dari organisasi, dengan kerjasama yang baik maka tujuan organisasi dapat tercapai bersama. Dengan ini, jumlah anggota membantu memfasilitasi pengorganisasian bagian-bagian kerja untuk mencapai kerja sama yang lebih baik

3. Tujuan organisasi memandu perjalanan organisasi dalam menentukan kegiatan yang akan dilakukan nantinya

4. Lingkungan, seperti kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi, menjadi pendukung untuk mencapai tujuan organisasi yang diberikan.

5. Peralatan adalah sarana seperti bahan, anggaran, dan barang modal lainnya yang dapat menjadi tempat kerja atau tempat berkumpulnya suatu organisasi.

6. Komunikasi pasti berdampak besar pada seberapa baik setiap anggota organisasi dapat bekerja sama. Komunikasi yang baik sangat mendukung berkembangnya organisasi sesuai dengan proses kerja yang tertata secara optimal.

Ciri-ciri dan Bentuk Organisasi

Ciri Organisasi:

1. Mempunyai tujuan dan sasaran

2. Mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati

3. Adanya kerja sama dari sekelompok orang

4. Mempunyai koordinasi tugas dan wewenang

Bentuk Organisasi:

1. Ada dua kelompok dalam organisasi garis dan staf, yaitu mereka yang melaksanakan tugas pokok organisasi untuk mencapai tujuan dan orang-orang yang bekerja menurut departemennya masing-masing. Pada umumnya pembagian kerja lebih terarah dan tidak hanya berasal dari pimpinan tertinggi organisasi.

2. Organisasi garis adalah yang paling sederhana dengan jumlah anggota paling sedikit dengan pengurus tertinggi, kemudian ada anggota lain yang melakukan pekerjaan sesuai dengan departemen yang ditentukan.

3. Organisasi fungsional terdapat pembagian tugas eksekutif yang diberikan oleh otoritas yang lebih tinggi sedemikian rupa sehingga anggota yang lebih rendah hanya perlu menerima instruksi dan bahkan dapat menerima beberapa instruksi sekaligus.

4. Organisasi komite, atau biasa disebut dengan panitia yang kepadanya kekuasaan tertentu didelegasikan dan dirundingkan untuk memutuskan berbagai masalah yang berkaitan dengan kegiatan organisasi untuk mencapai tujuannya.

Tujuan Organisasi

Berikut ini adalah beberapa tujuan organisasi yang sering dijadikan tujuan pengembangan organisasi, yaitu:

1. Meningkatkan kemandirian dan efisiensi sumber daya yang tersedia untuk kamu

2. Platform untuk orang-orang yang benar-benar ingin mendapatkan tugas, penghargaan, dan pembagian kerja yang jelas

3. Wadah yang memiliki pengawasan dan kekuasaan

4. Untuk membantu setiap individu meningkatkan hubungan sosial dan menggunakan waktu luang mereka secara optimal dan lebih bermakna

5. Sebuah wadah yang membantu menghasilkan keuntungan melalui kolaborasi kolaboratif

6. Membantu mengelola lingkungan bersama

7. Mencapai tujuan secara efisien dan efektif sejalan dengan tujuan awal organisasi

Demikian penjelasan mengenai apa itu organisasi. Jadi, sejatinya organisasi yang baik dan teratur tidak hanya membutuhkan pertemuan, tetapi juga referensi teori.

Organisasi: Pengertian, Tujuan, Unsur-unsur, dan Karakteristiknya

Dalam hal bersosialisasi, kita pasti sangat lekat dengan konsep organisasi. Istilah tersebut biasanya menggambarkan wadah atau sarana untuk mencapai berbagai tujuan bagi banyak orang di bidangnya masing-masing. 

Organisasi kerap dijumpai baik sekolah seperti OSIS, BEM di kampus, hingga organisasi tingkat desa seperti Karang Taruna, hingga organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di antara bangsa-bangsa di dunia, organisasi ada di sekitar kita.

Lalu apa sih itu organisasi? Mari kita simak ulasan pada artikel di bawah ini!

Pengertian Organisasi

Organisasi adalah wadah sekelompok orang yang bekerja sama secara rasional dan sistematis, dikelola atau dikendalikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam kelompok tersebut.

Di dunia bisnis, di sisi lain, organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan komersial dengan struktur yang terdefinisi dengan baik dan budaya kerja yang terdefinisi dengan baik.

Berikut adalah beberapa pengertian organisasi menurut para ahli:

  1. C.H. Northcott

Organisasi adalah pengaturan di mana tugas-tugas diberikan kepada anggota sehingga mereka dapat secara efektif berkontribusi pada tujuan yang lebih jelas.

Tujuan suatu organisasi adalah untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai anggota individu atau kelompok yang bekerja di dalam organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

  1. Louis Allen

Organisasi adalah proses mengidentifikasi dan mengkategorikan pekerjaan yang harus dilakukan, mengasumsikan tanggung jawab dan otoritas, dan membangun hubungan yang memungkinkan anggota organisasi bekerja sama secara efektif untuk mencapai tujuan mereka. Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan tertentu.

  1. Koontz and O’Donnell

Organisasi adalah tentang membangun hubungan otoritas, menentukan koordinasi di antara anggota baik secara vertikal maupun horizontal dalam struktur perusahaan. Organisasi merupakan titik koordinasi antar pelaku bisnis.

  1. Spriegel

Organisasi mengacu pada hubungan antara berbagai elemen yang ada di perusahaan tertentu. Dari perspektif seluruh perusahaan, organisasi adalah hubungan struktural antara berbagai elemen di dalam perusahaan.

  1. Wheeler

Organisasi adalah tugas struktural atau tanggung jawab yang dilakukan oleh setiap anggota organisasi. Organisasi adalah proses mendefinisikan peran dan tanggung jawab orang-orang dalam suatu kelompok atau perusahaan sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.

Tujuan Organisasi

Dalam buku Teori Organisasi: Struktur dan Desain, Dicky Wisnu U.R. menulis bahwa ada beberapa alasan mengapa mendesain struktur dan budaya organisasi menjadi tugas penting. Desain organisasi memainkan peran penting dalam banyak aspek. Singkatnya, ada beberapa tujuan dalam organisasi:

Mendapatkan Manfaat Kompetitif

Organisasi secara konsisten menemukan desain organisasi sebagai sumber keunggulan kompetitif jangka panjang. Keunggulan kompetisi berasal dari kemampuan dan kekuatan untuk terlibat dalam kegiatan pembuatan seperti produksi barang dan pekerjaan.

Melihat Potensi

Saat organisasi menetapkan tujuan dan membuat rencana, mereka harus mengembangkan lingkungan dan teknologi baru yang menawarkan peluang atau kemungkinan. Misalnya, kita membutuhkan jawaban dan ide-ide baru dari anggota organisasi lainnya. Struktur dan budaya organisasi harus sensitif dan reseptif terhadap peluang dan kemungkinan ini.

Mengatur Perbedaan

Perbedaan ras, jenis kelamin, dan etnis di antara anggota organisasi memiliki implikasi penting bagi nilai budaya organisasi dan efektivitas organisasi. Perbedaan pandangan harus dijelaskan dengan bentuk analisis yang terjadi.

Sebagai contoh, sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa memiliki permintaan pekerjaan yang besar untuk sejumlah kecil pekerja yang harus mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan. Organisasi harus dapat memanfaatkan bakat yang beragam dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang mendorong kolaborasi.

Meningkatkan Efisiensi

Organisasi ada untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Semakin baik organisasi bekerja, semakin tinggi reputasi barang dan jasa yang ditawarkannya. Organisasi perlu menghasilkan efisiensi kerja yang berkualitas untuk bersaing dengan berbagai negara.

Meningkatkan Inovasi

Kemampuan banyak perusahaan di era kompetitif saat ini merupakan ciri dari perbaikan terus menerus baik dalam inovasi maupun kecepatan produksi. Misalnya, struktur organisasi menggabungkan orang-orang dengan spesialisasi berbeda yang dapat mendorong inovasi.

Unsur-unsur Organisasi

Man (orang-orang)

Dalam kehidupan suatu organisasi atau lembaga orang-orang yang dimaksud adalah pegawai atau staf. Semua karyawan atau staf adalah anggota atau warga suatu organisasi dan, tergantung pada fungsi dan levelnya. Ada manajer (administrator) sebagai unsur pimpinan puncak organisasi, manajer memimpin unit kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing, dan karyawan anggota. Bersama-sama, mereka membentuk tenaga manusia (manpower) dari suatu organisasi.

Kerja sama

Merupakan tindakan saling bantu membantu dalam mencapai tujuan bersama yang hendak dicapai. Hal ini merupakan kekuatan manusiawi (man power).

Tujuan Bersama

Tujuan menggambarkan apa yang ingin dicapai atau diharapkan. Tujuan adalah titik akhir dari sesuatu yang harus dilakukan. Tujuan juga menggambarkan apa yang perlu dicapai melalui prosedur, program, pola, kebijakan, strategi, anggaran, dan peraturan yang ditetapkan.

Karakteristik Organisasi

Koordinasi

Koordinasi berbagai kegiatan penting dalam suatu organisasi. Koordinasi membantu mengintegrasikan dan mengkoordinasikan berbagai kegiatan. Penyesuaian ini juga menghindari penundaan pekerjaan. Fungsi yang berbeda dalam suatu organisasi saling bergantung dan mempengaruhi satu sama lain.

Divisi Pekerjaan

Organisasi akan mengambil alih seluruh tugas. Berbagai aktivitas ditugaskan ke anggota yang berbeda untuk mencapai tujuan secara efisien. Namun, ini tidak berarti bahwa para anggota tidak dapat melakukan banyak fungsi, dan mereka perlu berspesialisasi dalam tugas yang berbeda agar lebih efektif. Organisasi membantu membagi pekerjaan menjadi kegiatan yang ditugaskan kepada orang yang berbeda.

Tujuan yang sama

Semua struktur organisasi adalah sarana untuk mencapai tujuan perusahaan yang sama. Struktur organisasi harus dibangun di sekitar tujuan yang jelas. Ini akan membantu mencapai organisasi yang baik.

Hubungan Kooperatif

Organisasi yang terstruktur dengan baik memupuk kolaborasi di antara berbagai anggota organisasi. Sebuah organisasi tidak dapat memulai sendiri. Setidaknya diperlukan dua orang atau lebih di dalamnya. Organisasi yang baik membantu membangun hubungan yang bermakna.

Hubungan Otoritas Tanggung Jawab yang Ditetapkan dengan Baik

Suatu organisasi terdiri dari berbagai posisi yang diatur secara hierarkis dengan wewenang dan tanggung jawab yang ditentukan. Tentu saja, organisasi besar selalu memiliki otoritas pusat. Tingkatan jabatan pekerjaan dalam suatu organisasi menentukan jaringan komunikasi dan pola hubungan.

Nah, itulah penjelasan mengenai organisasi dari pengertian, tujuan, unsur-unsurnya, dan karakteristik organisasi. Jadi apakah kamu siap untuk bergabung di sebuah organisasi di lingkunganmu?

konsolidasi adalah

Konsolidasi Adalah: Pengertian, Tujuan dan Tahap-Tahap Melakukannya

Pernahkah kamu mendengar istilah konsolidasi? Istilah konsolidasi sering digunakan dalam bidang akuntasi dan bisnis.

Dalam dunia bisnis, istilah konsolidasi digunakan untuk menggambarkan penyatuah korporasi lewat pembubaran atau pembentukan baru. Sementara dalam akuntansi, konsolidasi adalah penggabungan laporan keuangan seluruh aset, kewajiban, ekuitas, dan operasional dalam satu perusahaan.

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan konsolidasi dan apa tujuan serta ciri-cirinya?

Pengertian Konsolidasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsolidasi adalah meleburnya dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan yang memiliki visi dan tujuan yang sama. Istilah konsolidasi sendiri termasuk sering digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki pengertian berbeda, baik di bidang bisnis, akuntansi. sosiologi, hingga teknologi.

Pada intinya, konsolidasi diartikan sebagai perbuatan yang menggabungkan dua perusahaan, kelompok, atau bidang menjadii satu hal baru. Tujuannya, untuk menyatukan setiap elemen yang memiliki kesamaan tertentu, baik agama, asal daerah, maupun kelompok yang memiliki tujuan yang sama.

Dalam dunia bisnis, konsolidasi kerap disamaartikan dengan merger. Padahal, konsolidasi berbeda dengan merger karena perusahaan yang melakukannya menghasilkan entitas baru. Sementara merger diartikan sebagai tindakan menggabungkan dua perusahaan tanpa membentuk entitas baru.

Tujuan Konsolidasi

Pada dasarnya, konsolidasi dilakukan untuk menghindari likuidasi agar tetap bertahan di tengah persaingan bisnis. Namun, konsolidasi juga memiliki beberapa tujuan lain, seperti:

  1. Untuk menyelamatkan aset perusahaan.
  2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan.
  3. Membentuk dan memperkuat pangsa pasar.
  4. Memperbarui kinerja perusahaan agar lebih menguntungkan.
  5. Mengurangi tingkat risiko persaingan usaha.
  6. Memberikan jaminan pasokan, penjualan, dan distribusi.
  7. Diversifikasi produk barang atau jasa.

Tahap-Tahap Perusahaan Melakukan Konsolidasi

Untuk melakukan konsolidasi, perusahaan harus menempuh tahap-tahap berikut.

  1. Direksi perusahaan yang akan melakukan peleburan diri harus menyusun usulan rencana konsolidasi yang disetujui oleh komisaris yang ada pada masing-masing perusahaan.
  2. Usulan rencana konsolidasi tersebut kemudian akan dijadikan sebagai bahan untuk menyusun rancangan konsolidasi. Rancangan tersebut disusun bersama para direksi perusahaan yang akan melakukan peleburan.
  3. Ringkasan dari rancangan konsolidasi harus diumumkan oleh direksi dalam dua surat kabar harian serta harus diumumkan pada seluruh karyawan secara tertulis, paling lambat dua minggu sebelum adanya pemanggilan RUPS.
  4. Rancangan konsolidasi serta konsep dari akta konsolidasi harus disetujui oleh RUPS dari masing-masing perusahaan yang bergabung. Konsep dari akta konsolidasi yang telah disetujui, lalu akan dituangkan pada akta konsolidasi yang telah dibuat di hadapan notaris. Apabila telah disahkan oleh notaris, maka akta konsolidasi dapat digunakan sebagai suatu dasar pembuatan akta pendirian PT yang baru.
  5. Direksi perusahaan harus mengajukan permohonan pengesahan akta pendirian perusahaan baru pada Menkumham paling lambat dua minggu sejak tanggal keputusan RUPS keluar.
  6. Menkumham kemudian akan memberikan tanda pengesahan paling lama 60 hari usai permohonan diterima. Perusahaan yang melakukan konsolidasi kemudian akan dianggap bubar, dimulai sejak tanggal pendirian PT baru dari hasil konsolidasi yang telah disahkan oleh Menkumham.
  7. Apabila telah disahkan, maka akta pendirian PT baru dari hasil peleburan harus dimasukkan dalam daftar perusahaan lalu diumumkan dalam tambahan berita Negara Republik Indonesia.

Demikian penjelasan lengkap mengenai konsolidasi. Perlu dicatat, apabila perusahaan yang telah melakukan konsolidasi terlibat dalam suatu sengketa, maka tahap-tahap yang perlu dilakukan lebih panjang. Sebab, perusahaan harus menyelesaikan sengketa terlebih dahulu melalui mediasi, konsolidasi hingga arbitrase.

Kewajiban Adalah: Definisi, Jenis, dan Contohnya

Setiap orang dari anak-anak hingga orang dewasa pasti tahu tentang kewajiban. Dan kewajiban sangat berkaitan dengan aktivitas atau kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat. Kewajiban ini menyadarkan seseorang bahwa kewajiban harus didahulukan sebelum hak. Pada prinsipnya setiap manusia selalu memiliki kewajiban kemudian diikuti oleh hak.

Hak dan kewajiban selalu ada berdampingan atau berkaitan erat. Meski selalu berdampingan tapi di kehidupan sehari-hari kamu harus melakukan kewajiban terlebih dahulu. Melakukan kewajiban dengan benar dan tepat serta pelaksanaan penuh tanggung jawab akan menimbulkan hak.

Lalu sebenarnya apa sih kewajiban itu? Mari kita langsung ke artikel di bawah ini. 

Definisi Kewajiban

Secara umum, kewajiban adalah perbuatan yang harus dilakukan seseorang. Tindakan yang dilakukan, baik legal maupun moral, merupakan bentuk tanggung jawab penuh atas masalah yang timbul. Oleh karena itu, kewajiban selalu dibebankan pada kehidupan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kewajiban adalah (sesuatu) yang diwajibkan atau sesuatu yang harus dilaksanakan atau keharusan. 

Kewajiban adalah tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan dan diselesaikan dengan benar dan dengan memikul kewajiban, kita akan memperoleh hak. Misalnya, setelah karyawan menyelesaikan pekerjaan yang merupakan kewajibannya maka dia akan menerima gaji yang adalah haknya sehingga tunjangan dapat ditingkatkan.

Jenis-jenis Kewajiban

Ada beberapa jenis kewajiban, yang merupakan tindakan yang harus dilakukan dan diselesaikan. Menurut George Nathaniel Curzon, kewajiban diklasifikasikan menjadi lima jenis: kewajiban mutlak, kewajiban publik, kewajiban positif dan negatif, kewajiban umum dan khusus, dan kewajiban pokok.

Kewajiban Mutlak

Kewajiban mutlak adalah kewajiban yang dilakukan seseorang terhadap dirinya sendiri dan tidak mengandung hak atau kebutuhan untuk memberikan hak apa  pun kepada pihak lain. Contoh kewajiban mutlak adalah seseorang yang wajib menjalankan ibadah yang diyakininya. Shalat merupakan kewajiban bagi orang yang bertakwa dan tidak boleh dijauhi.

Kewajiban Publik

Kewajiban publik adalah jenis kewajiban yang terkait dengan hak publik. Kita sering memiliki tugas resmi di bawah peraturan perundang-undangan yang mengharuskan setiap orang untuk mematuhi peraturan pidana dan undang-undang. Selain itu, sebagai contoh kewajiban resmi adalah ketika kamu mematuhi rambu-rambu lalu lintas saat mengemudi.

Kewajiban Positif dan Negatif 

Kewajiban positif dan negatif adalah kewajiban seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dengan kata lain, kewajiban positif adalah tugas seseorang untuk berkomitmen terhadap sesuatu. Sebaliknya, kewajiban negatif adalah kewajiban seseorang yang tidak bermaksud sesuatu.

Contoh kewajiban positif adalah kewajiban melapor kepada pihak berwajib jika haknya dicabut secara paksa. Sebaliknya, contoh kewajiban negatif adalah tidak memfitnah meskipun haknya dicabut.

Kewajiban Umum dan Khusus

Kewajiban umum adalah kewajiban yang secara umum ditujukan kepada semua warga negara yang tinggal dan bertempat tinggal di negara tersebut. Sedangkan kewajiban khusus adalah jenis tugas yang dilakukan oleh lebih dari satu kelompok saja atau oleh lebih dari satu kelompok, misalnya mereka yang bekerja di bidang kontrak atau bidang hukum.

Contoh kewajiban umum adalah setiap orang memiliki kewajiban untuk mematuhi peraturan negara yang ada, baik mereka datang ke negara tersebut atau sudah tinggal di negara tersebut. Kita bisa melihat contoh kewajiban khusus bagi mereka yang membayar barang atau jasa berdasarkan perjanjian.

Kewajiban Pokok

Kewajiban pokok adalah kewajiban yang mungkin timbul dari perbuatan atau tindakan seseorang yang tidak melanggar hukum. Dengan kata lain, kewajiban pokok merupakan jenis kewajiban yang berkaitan langsung dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara tersebut. Misalnya kewajiban membayar pajak, kewajiban tidak memfitnah orang lain, dan lain sebagainya.

Selain itu, kewajiban pokok dapat timbul dari perilaku atau tindakan yang melanggar hukum. Contohnya dapat dilihat ketika seseorang harus membayar ganti rugi atau denda atas tindakan yang dilakukannya.

Contoh Kewajiban

A. Kewajiban di Rumah

  • Menghemat listrik di rumah
  • Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar
  • Membantu sesama antar anggota keluarga
  • Mematuhi peraturan keluarga

B. Kewajiban di Lingkungan Masyarakat

  • Mematuhi rambu lalu lintas
  • Menjaga keselamatan dan keamanan
  • Menjaga kelestarian alam
  • Bersikap sopan
  • Tidak  mengangu orang lain
  • Saling menGhargai

Meskipun kewajiban akan selalu berubah setiap waktu akan tetapi menjalankannya sesuai tempatnya akan mewujudkan perilaku yang baik dan benar di tengah masyarakat. Demikianlah mengenai kewajiban dan segala hal tentangnya. Semoga artikel ini dapat membantumu!

pengertian berorganisasi

Berorganisasi Adalah: Pengertian, Prinsip dan Manfaat bagi Mahasiswa

Masa kuliah merupakan kesempatan terbaik untuk mengembangkan berbagai skill dan pengalaman. Bagi mahasiswa, kesempatan mengembangkan skill tidak hanya didapat dari mata kuliah saja, melainkan juga dengan berorganisasi.

Setiap kampus pasti memiliki organisasi, seperti BEM, UKM, Himpunan Mahasiwa, dan lain sebagainya. Tentunya, semua organisasi tersebut memiliki tujuan yang berbeda-beda yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk mencari dan mengembangkan skill, wawasan, dan pengalaman bagi mahasiswa.

Nah, berikut adalah penjelasan lengkap mulai dari pengertian, prinsip, dan manfaat berorganisasi.

Pengertian Berorganisasi

Berorganisasi berasal dari kata organisasi, yang berarti suatu kesatuan yang terdiri atas beberapa bagian untuk mencapai tujuan bersama. Menurut KBBI, berorganisasi adalah kegiatan yang tersusun dengan baik dan teratur dalam suatu kesatuan.

Setiap organisasi pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai melalui kerja sama para anggotanya. Untuk mencapai tujuannya, setiap anggota harus memiliki tugas dan wewenang masing-masing agar organisasi dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu, setiap organisasi harus memiliki susunan atau struktur yang berfungsi sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut.

Prinsip Organisasi

Prinsip organisasi merupakan dasar dalam membentuk organisasi agar dapat berjalan secara baik. Menurut Manullang, dalam buku Pengantar Manajemen yang ditulis oleh Firmansyah dan Mahardhika (2018), ada 7 prinsip dasar organisasi yang perlu diperhatikan.

Adapun ketujuh prinsip organisasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perumusan dengan Jelas

Suatu organisasi harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan tersebut meliputi hal-hal yang ingin dicapai atau dipelihara, baik berupa materi maupun non materi dengan melakukan satu atau lebih kegiatan.

Tujuan organisasi biasanya berupa visi dan misi yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatannya.

2. Pembagian Kerja

Untuk mengatasi kemungkinan adanya tumpang tindih wewenang dalam pelaksanaannya, suatu organisasi juga harus memiliki pembagian kerja yang jelas. Pembagian kerja juga bertujuan untuk memudahkan pengawasan agar apabila terjadi hambatan dapat diidentifikasi dan diatasi sejak awal.

3. Delegasi Kekuasaan

Selain adanya pembagian kerja yang jelas, suatu organisasi juga harus memiliki delegasi kekuasaan. Delegasi kekuasaan bertujuan agar setiap anggota organisasi memiliki tugas dan wewenang yang dilaksanakan sebaik-baiknya. Selain itu, delegasi kekuasaan juga bertujuan untuk memudahkan koordinasi setiap anggota organisasi.

4. Rentang Kekuasaan

Rentang kekuasaan meliputi berapa banyak orang yang dapat dipimpin oleh seorang pemimpin, sehingga pemimpin organisasi dapat memimpin, membimbing, dan mengawasi setiap pelaksanaan organisasi dengan baik.

5. Tingkat Pengawasan

Jika rentang kekuasaan meliputi jumlah orang yang dipimpin, maka tingkat pengawasan berkaitan dengan pemimpin atau pengawas. Dalam prinsip ini, tingkat pengawasan atau pemimpin hendaknya dilakukan sedikit mungkin agar dapat memudahkan komunikasi dan koordinasi pada setiap anggota organisasi.

6. Kesatuan Perintah dan Tanggung Jawab

Prinsip kesatuan perintah dan tanggung jawab memiliki pedoman terkait setiap tim atau divisi yang hanya dapat dipimpin oleh seorang pemimpin saja.

7. Koordinasi

Prinsip koordinasi berkaitan dengan usaha untuk mengarahkan seluruh unit organisasi agar bekerja sama semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi. Sebab, organisasi terdiri atas bagian-bagian yang harus saling bekerja sama untuk menopangnya.

Manfaat Berorganisasi bagi Mahasiswa

Manfaat paling penting berorganisasi bagi mahasiswa adalah untuk melatih rasa tanggung jawab. Selain itu, beorganisasi juga dapat memberikan manfaat lain, yakni:

1. Meningkatkan Pengetahuan dan Wawasan

Berorganisasi dapat memberikan banyak wawasan baru bagi mahasiswa. Dengan berorganisasi, mahasiswa dapat belajar banyak hal, seperti membuat proposal, mengatur anggaran, mencari sponsor, dan lain sebagainya.

2. Mengembangkan Soft Skill

Berorganisasi penting untuk mengembangkan soft skill mahasiswa. Soft skill merupakan kemampuan yang memiliki ciri khas, seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, berpikir kritis, problem solving, dan lain sebagainya. Karena sifatnya yang subjektif, soft skill jarang diajarkan dalam mata kuliah dan bisa didapatkan dengan berorganisasi.

3. Memperluas Relasi

Berorganisasi juga dapat dijadikan sebagai ajang memperluas relasi. Dengan berorganisasi, kamu bisa bertemu dengan banyak orang baru. Selain itu, kamu juga bisa menjalin relasi dengan mereka, seperti berbagi informasi, pandangan, pendapat, serta berdiskusi yang dapat memperluas sudut pandangmu,

4. Melatih Diri untuk Menghadapi Dunia Kerja

Salah satu manfaat penting yang bisa didapatkan dengan berorganisasi adalah melatih diri untuk menghadapi dunia kerja. Selain meningkatkan wawasan dan soft skill yang berguna dalam dunia kerja, berorgansisasi juga dapat membantumu dalam meningkatkan rasa tanggung jawab, kemampuan dalam memecahkan masalah, menghadapi tekanan, dan masih banyak lagi.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian, prinsip, hingga manfaat berorganisasi bagi mahasiswa. Jadi, apakah kamu tertarik untuk mulai ikut berorganisasi?

Referensi:

Firmansyah, Anang dan Mahardhika, Budi W. (2018). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Penerbit Deepublish

manajemen konflik

Manajemen Konflik: Pengertian, Fungsi, dan Tahapannya

Terjadinya konflik memang tak bisa dihindari, tak terkecuali di dunia bisnis yang bersinggungan dengan banyak pihak. Baik secara internal maupun eksternal, konflik akan selalu ada. Tinggal bagaimana kita mencari cara untuk mencegah hingga mengatasi konflik yang terjadi.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan menerapkan manajemen konflik yang benar, contohnya dengan bernegosiasi. Nah, artikel ini akan membahas setiap pertanyaanmu mengenai manajemen konflik, mulai dari pengertian hingga penerapannya. Pantengin terus ya!

Apa Itu Manajemen Konflik?

Menurut KBBI, manajemen artinya penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai sebuah tujuan. Sedangkan konflik adalah peristiwa yang terjadi ketika dua atau lebih pihak saling bertentangan atau berselisih.

Secara teori, banyak ahli yang mengemukakan pengertian manajemen konflik seperti Howard Ross, Minnery, hingga Johnson & Johnson. Menurut Ross, manajemen konflik adalah langkah-langkah penyelesaian konflik yang diarahkan ke hasil tertentu, seperti ketenangan, kreatif, hingga bermufakat.

Gampangnya, manajemen konflik adalah cara untuk mengelola konflik untuk meredam kemungkinan buruk akibat konflik seperti permusuhan, perpecahan, hingga persaingan tidak sehat. Manajemen konflik sendiri bisa dilakukan secara mandiri, kerjasama baik dengan atau tanpa pihak ketiga, hingga mengambil keputusan antara kedua belah pihak.

Fungsi Manajemen Konflik dalam Organisasi

Penggunaan manajemen konflik memiliki berbagai fungsi, misalnya untuk mencegah gesekan antara atasan dan bawahan. Bahkan, dalam Islam, manajemen konflik juga dianjurkan, misalnya lebih baik bernegosiasi untuk menyelesaikan masalah.

Berikut 3 fungsi penerapan manajemen konflik:

Meningkatkan kreativitas dan produktivitas pekerja

Tujuan utama manajemen konflik adalah untuk menghindari perselisihan atau bahkan permusuhan. Nah, dengan penerapan manajemen konflik yang baik, maka konflik-konflik yang terjadi bisa diatasi bahkan dicegah sebelum konflik menjadi parah.

Dengan minimnya gesekan, maka kinerja anggota akan semakin baik. Tentu ini akan berpengaruh terhadap produktivitas dan kreativitas kerja. Pekerja dapat bekerja dengan maksimal tanpa perlu pusing memikirkan masalahnya dengan atasan.

Selain bagi pekerja sendiri, kinerja yang baik juga akan berpengaruh pada hasil pekerjaan yang semakin cepat dan semakin baik atau kreatif. Pada akhirnya, kinerja yang baik juga mempengaruhi pertumbuhan bisnis yang dijalankan.

Mengurangi kesenjangan antar pekerja

Jika terjadi konflik, suasana kerja pasti tidak mengenakkan. Atmosfer positif yang dibutuhkan untuk menghasilkan ide-ide kreatif menjadi hilang. Terlebih, jika konflik tidak segera ditangani, satu pihak bisa jadi memiliki relasi yang buruk dengan pihak lainnya.

Maka dari itu, manajemen konflik penting untuk mengurangi kesenjangan antar satu pihak dengan yang lainnya. Selain itu, manajamen konflik juga penting dilakukan agar masing-masing pihak saling menghormati.

Melatih kemampuan penyelesaian konflik

Meski konflik cenderung dilihat sebagai hal buruk, namun ada sisi lain mengapa konflik itu penting adanya. Konflik memang akan selalu ada, namun upaya organisasi untuk mengatasinya setiap kali ia datang pada akhirnya akan membuahkan hasil.

Organisasi akan terbiasa dengan adanya konflik, lalu menjadikan manajemen konflik sebagai hal yang mudah untuk dilakukan. Tentunya, ini juga dapat mengasah kemampuan menentukan solusi yang lebih tepat untuk konflik yang terjadi di masa depan.

Tahapan Manajemen Konflik

Untuk menerapkan manajemen konflik, berikut 5 tahapan umum yang sering dilakukan.

Identifikasi

Yang pertama adalah identifikasi permasalahan. Di tahap ini, kamu harus bisa menemukan jawaban atas apa kira-kira yang menjadi penyebab terjadinya konflik. Mulai dari mengetahui pihak mana saja yang berselisih, akar permasalahan, skala konflik, hingga dampak yang mungkin terjadi.

Tahap awal merupakan tahap yang penting untuk mengukur dampak akhir yang ditimbulkan. Semakin dini kamu mengidentifikasi adanya konflik, semakin minim pula akibat yang ditimbulkan dari konflik tersebut, tentu tetap harus dibarengi dengan strategi manajemen konflik yang baik.

Diagnosis

Pada tahap ini, kamu harus melakukan analisis dan pemetaan konflik secara menyeluruh terhadap hasil identifikasi awal. Kemudian, buatlah diagnosis atau statement atas konflik yang terjadi. Misalnya, yang terjadi ternyata “konflik vertikal antara manajer dan anggota tim karena sistem kerja yang tidak teratur”.

Dari situ, kamu juga harus menyiapkan kemungkinan-kemungkinan penyelesaian beserta konsekuensinya yang bisa diterima oleh kedua belah pihak dan tidak berat sebelah.

Kesepakatan solusi

Di tahap ini, kedua belah pihak dipertemukan. Kamu sebagai penengah misalnya, menjabarkan berbagai opsi penyelesaian yang sudah dibuat di tahap sebelumnya. Kemudian, biarkan kedua pihak menimbang hingga sepakat untuk memilih mana solusi terbaik untuk keduanya.

Penerapan solusi

Sepakat terhadap solusi yang dipilih bukanlah akhir dari konflik, melainkan kedua pihak juga harus diawasi masing-masing untuk menerapkan apa yang sudah disepakati. Jika kesepakatan memerintahkan kedua pihak tidak boleh ikut campur urusan masing-masing, maka keduanya harus mematuhi hal tersebut.

Jika kesepakatan juga ditulis beserta sanksi, maka kedua pihak juga terkena pasal ini jika melanggar. Maka dari itu, perlu adanya pengawas untuk mengevaluasi penerapan kedua pihak atas kesepakatan yang ada.

Evaluasi

Selain memantau pelaksanaan kesepakatan, penerapan solusi juga harus dievaluasi. Ini dilakukan untuk melihat seberapa efektif solusi yang telah dipilih. Jika sudah baik, maka kamu tak perlu khawatir lagi jika konflik terjadi lagi.

Sebaliknya, jika evaluasi menemui nilai yang buruk, maka kedua pihak harus memulai kembali tahapan kesepakatan solusi untuk memilih solusi yang baru.

Jenis-Jenis Manajemen Konflik

Ada 5 jenis atau tipe yang sering digunakan untuk melancarkan strategi manajemen konflik, di antaranya:

Accommodating

Jenis pertama adalah akomodasi. Pada dasarnya, jenis ini menitikberatkan pada kepentingan dua pihak yang cara penyelesaiannya dilakukan oleh pihak ketiga. Di sini, pihak ketiga harus mendengarkan dan mengumpulkan setiap pendapat dari kedua belah pihak.

Kemudian, pihak ketiga memberikan beberapa solusi yang dapat mengadopsi kedua kepentingan, ataupun bisa juga berat sebelah.

Avoiding

Selanjutnya adalah teknik menghindari, atau manajemen konflik apatis. Jenis ini dipilih untuk mencegah dan menghindari potensi konflik. Tujuan utama dari jenis ini memang untuk preventif atau pencegahan jangan sampai konflik terjadi.

Dalam konteks organisasi, yang bertanggung jawab atas hal ini harus memiliki daya analisis yang kuat terhadap ekosistem perusahaan. Ia harus peka dan dapat mengidentifikasi sedini mungkin adanya konflik sekaligus menentukan kebijakan preventif sebelum konflik benar-benar terjadi.

Compromising

Jenis ini dikenal sebagai pilihan strategi yang positif karena kedua pihak yang berselisih memilih berkompromi untuk mengambil solusi untuk kepentingan bersama. Tujuannya, hasil kesepakatan yang ada memberikan pengaruh positif bagi kedua pihak.

Terdapat 4 cara penyelesaian dengan compromising yaitu: separasi, atrasi, menyogok, dan keputusan yang diambil secara kebetulan.

  1. Separasi, artinya kedua pihak dipisahkan.
  2. Atrasi, artinya kedua pihak menyepakati keputusan pihak ketiga.
  3. Mengambil keputusan karena kebetulan bisa dilakukan, bisa secara sederhana namun tetap mengikuti aturan yang ada.
  4. Menyogok mungkin terdengar culas, namun jika memang kedua pihak menyepakatinya, maka hal ini sah-sah saja dilakukan.

Collaborating

Jenis ini juga dianggap memiliki output yang positif karena setiap anggota dari kedua pihak dipersilakan untuk bekerja sama menyelesaikan konflik. Namun, untuk catatan, strategi ini hanya bisa dilakukan jika kedua pihak sepakat untuk mencari solusi dengan tujuan kepentingan bersama.

Competing

Jenis ini membutuhkan pihak ketiga untuk membiarkan kedua pihak saling berkompetisi dengan sehat sebagai bentuk penyelesaian masalah. Meski terlihat adil di beberapa kasus, namun hasilnya masih terkesan “hitam-putih” karena akan ada pihak yang menang dan kalah.

Conglomeration

Pada jenis ini, sebuah pihak akan menggabungkan beberapa strategi yang sudah disebutkan di atas. Tentunya, ini akan memakan biaya dan waktu, misalnya menyewa pihak ketiga, hingga pertemuan-pertemuan dengan pihak yang saling berselisih.

Contohnya, manajemen konflik dengan jenis utama strategi kompromi bisa menggunakan cara accommodating atau collaborating agar tidak merugikan kedua belah pihak.

Demikian pembahasan kita hari ini tentang seluk beluk manajemen konflik. Apakah kamu sudah paham sejauh ini? Jika belum maka dalami lagi soal manajemen konflik karena hal ini juga penting secara personal.

Kamu tentu tak ingin memutus hubungan dengan sahabat karibmu karena konflik yang sebenarnya bisa diselesaikan bukan?

Sumber gambar header: Unsplash

[Panduan Pemula] Cara Membuat Struktur Organisasi dengan Microsoft Word 2016

Pernah kan Anda menemukan sebuah bagan yang memuat struktur organisasi yang biasanya terpajang di dinding perusahaan, instansi atau lembaga tertentu? Struktur tersebut dibuat bukan dengan penggaris manual dan bukan pula dengan aplikasi yang kompleks. Anda pun bisa membuat struktur organisasi serupa menggunakan aplikasi Microsoft Word.

Nah, tutorial hari ini akan memberikan panduan lengkap bagaimana cara membuat struktur organisasi yang nantinya bisa juga Anda pajang di kantor atau instansi tempat Anda bekerja.

  • Buatlah satu dokumen kosong baru, beri judul kemudian klik menu Insert – SmartArt.

Cara Membuat Struktur Organisasi dengan Microsoft Word 2016

  • Di jendela baru, pilih opsi Hierarchy kemudian pilih format yang paling pas dengan organisasi atau perusahaan Anda.

Cara Membuat Struktur Organisasi dengan Microsoft Word 2016

  • Secara default, Word sudah memilihkan warna untuk setiap kotak struktur organisasi Anda. Tapi, tentu masih bisa diubah. Untuk mengubah warna, tandai dulu semua kotak yang ada, kemudian klik kanan dan klik Format Shape.

Cara Membuat Struktur Organisasi dengan Microsoft Word 2016

  • Di panel baru yang muncul, klik Fill – Solid fill kemudian pilih warna yang Anda sukai.

Cara Membuat Struktur Organisasi dengan Microsoft Word 2016

  • Sekarang warna kotak sudah berubah sesuai pilihan Anda.
  • Lalu, misalnya Anda ingin menambahkan kotak baru, Anda tinggal menandai salah satu kotak yang ingin ditambah, kemudian klik kanan dan klik Add Shape lalu pilih posisi kotak yang ingin ditambahkan.

Cara Membuat Struktur Organisasi dengan Microsoft Word 2016_77

  • Atau, Anda bisa menambahkan kotak baru dari text editor yang ditampilkan. Untuk menambahkan kotak, Anda tinggal menekan enter di baris terakhir sesuai dengan jumlah kotak yang Anda inginkan. Posisi poin baru akan menentukan posisi kotak yang ditambahkan.

Cara Membuat Struktur Organisasi dengan Microsoft Word 2016

Selesai, sekarang Anda sudah bisa menambahkan nama dan jabatan di organisasi Anda, kemudian simpan dan cetak.

Langkah Lanjutan untuk Mempercantik Bagan

Tutorial di atas sebenarnya sudah cukup untuk jadi petunjuk membuat struktur organisasi sederhana tanpa membayar orang. Tapi, Word juga menyediakan berbagai bentuk kotak yang bisa dipergunakan untuk mempercantik tampilan bagan. Misalnya dengan mengubah bentuk bagan menjadi tiga dimensi seperti ini. Lebih cantik, kan?

screenshot-okotea.blogspot.co.id-2018-01-13-10-17-03

Untuk menemukan desain apa saja yang bisa Anda pakai, tinggal klik menu Design dan tinggal klik mana desain yang diinginkan. Mudah sekali.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat!

Sumber gambar header Pixabay.