Tag Archives: OttoCash

OttoPay terdaftar di Bank Indonesia sebagai penyelenggara penunjang sistem pembayaran dan merchant aggregator, bekerja sama dengan e-money OttoCash

OttoPay Hadir sebagai “Merchant Aggregator”, Berkomitmen Hidupkan Ekonomi Warung

Masih besarnya warung yang belum terjangkau oleh manfaat ekonomi digital menjadi kesempatan buat para pemain teknologi untuk menggarapnya, salah satunya adalah OttoPay. Memasuki tahun ketiga, perusahaan meningkatkan sejumlah fitur OttoCash, PPOB, dan tambahan penjualan produk agar merchant dapat meningkatkan pendapatannya.

“Saat ini OttoPay terdaftar di Bank Indonesia sebagai penyelenggara penunjang sistem pembayaran dan merchant aggregator. Saat ini kami bekerja sama dengan PT Transaksi Artha Gemilang (OttoCash), segera menyusul tiga partner lainnya dalam proses,” ujar juru bicara OttoPay kepada DailySocial.

Sebagai merchant aggregator, OttoPay merekrut toko-toko baik merchant kecil, modern, dan e-commerce, sebagai merchant yang dapat menerima pembayaran via OttoPay.

OttoCash itu sendiri adalah sister company OttoPay yang bermain di segmen uang elektronik. Keduanya terafiliasi dalam Salim Group. Perusahaan lainnya, iSaku dan Pede (perusahaan patungan dengan Allianz SE), masih berada dalam payung yang sama.

Hubungan bisnis antara OttoPay dan OttoCash ada dua. Pertama, OttoPay sebagai merchant aggregator untuk implementasi QRIS milik OttoCash. Kedua, OttoCash sebagai partner access di aplikasi OttoPay, sehingga konsumen dapat menggunakan saldonya di OttoCash untuk bertransaksi di aplikasi OttoPay.

“Para mitra OttoPay dapat menerima pembayaran dari berbagai aplikasi uang elektronik, salah satunya adalah Pede.id.”

Tak hanya itu, untuk meningkatkan loyalitas pengguna, perusahaan menambahkan OttoPoint yang dapat ditukar dengan berbagai voucher menarik, seperti pulsa, token listrik, voucher game, restoran, minimarket, setiap kali berhasil melakukan transaksi penjualan PPOB dan pembayaran invoice. Tampilan antarmuka aplikasi juga diperbarui agar proses lebih seamless.

“OttoPay memperbarui tampilan dan menambahkan fitur OttoCash dan OttoPoint dalam versi terbarunya untuk membangun kebiasaan belanja baru yang lebih bersih, praktis, dan aman,” ujar Direktur OttoPay Budi Hartono secara terpisah dalam keterangan resmi.

Tambah pendapatan merchant

Perlu dicatat bahwa aplikasi OttoPay hanya bisa dinikmati pemilik usaha, bukan end user pada umumnya. Karena merchant OttoPay tidak hanya yang skala besar saja, perusahaan berupaya menambah fitur PPOB untuk merchant kecil agar dapat memperoleh tambahan pemasukan, salah satunya PPOB, untuk transaksi pembelian pulsa, voucher game, internet, pembayaran listrik, air, dan BPJS.

Penambahan lainnya adalah penjualan produk fisik, seperti eskrim dan kebutuhan barang pokok untuk mendapat tambahan pemasukan. Perusahaan mengklaim telah terhubung dengan berbagai mitra distributor terpercaya. Mereka juga bisa membeli stok dagangan hariannya melalui aplikasi tanpa harus meninggalkan tokonya.

Seluruh pemasukan dan pengeluaran yang terjadi lewat aplikasi akan tercatat dan dapat diakses dengan mudah oleh merchant secara real time. Agar bisnis merchant kecil terus berkembang, perusahaan sedang mengembangkan bantuan pinjaman modal usaha dengan menggaet mitra Lembaga keuangan yang sudah berlisensi resmi.

Diklaim perusahaan telah merangkul 1,3 juta merchant tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sumatera. Komposisi persebaran terbesar ada di kota tier 1 (60%), tier 2 (26%), dan pelosok (14%).

Selain OttoPay, pemain lainnya yang bisnisnya beririsan di antaranya ada PayFazz, GrabKios, Warung Pintar, dan Wahyoo, semua marketplace besar juga telah terjun dari Bukalapak, Tokopedia, dan Shopee. Berbondong-bondongnya masuk ke ranah ini, lantaran ada 3,5 juta warung yang menjadi tulang punggung ekonomi negara menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM.

Application Information Will Show Up Here
OttoCash

Aplikasi Pembayaran OttoCash Mendapat Lisensi E-money Bank Indonesia

Satu lagi layanan dompet digital (e-money) mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia. Kali ini giliran OttoCash, besutan PT Transaksi Artha Gemilang. Konsep yang diusung OttoCash mirip dengan aplikasi e-money yang sudah ada, misalnya Ovo atau Dana. Dari informasi yang tertera di situs BI, lisensi OttoCash efektif dapat mulai digunakan per 11 Februari 2019.

Pembayaran dengan kode QR juga menjadi salah satu fitur andalan untuk model bisnis online-to-offline — bekerja sama dengan pedagang. Sejauh pantauan tim DailySocial, layanan OttoCash penetrasinya sudah mulai terlihat di kota tier 2 dan tier 3, seperti Rembang, Jawa Tengah. Mereka mengaplikasikan layanan pembayaran di beberapa gerai dan mini-market.

Aplikasi OttoCash baru tersedia untuk platform Android. Sementara fitur yang ada di dalamnya termasuk pembelian pulsa/paket data, pembayaran listrik/air/telepon, pembayaran BPJS, tiket perjalanan, dan pembayaran TV kabel.

Untuk saat ini cash-out atau tarik tunai baru dilayani secara manual di kantor OttoCash. Karena fitur transfer ke rekening bank belum tersedia di aplikasi, masih disiapkan. Sementara yang bisa melakukan tarik tunai adalah pengguna OttoCash Plus, yakni yang sudah melakukan verifikasi dengan identitas diri (KTP).

Dengan terdaftarnya OttoPay, secara total saat ini sudah ada 36 pemain e-money yang sudah mendapatkan lisensi dari BI. Latar belakang perusahaannya pun beragam, mulai dari perbankan, perusahaan telekomunikasi, hingga startup yang secara khusus menggarap platform pembayaran. Menariknya lagi, masing-masing pemain juga mencoba menyasar ceruk pasar khusus, dengan model bisnis yang unik juga.

Application Information Will Show Up Here