Seperti sebagian besar orang, Gmail adalah layanan yang saya pakai untuk email pribadi. Meski demikian, aplikasi yang saya gunakan bukanlah aplikasi Gmail atau aplikasi email bawaan iPhone, melainkan Outlook garapan Microsoft.
Buat yang seperti saya, Anda bakal tersenyum mendengar kabar bahwa Microsoft baru saja merombak tampilan Outlook versi iOS secara total. Saya pribadi menilai tidak ada yang salah dari tampilan lamanya, akan tetapi tampilan barunya ini jauh lebih menarik sekaligus fungsional.
Penyempurnaannya mencakup baik hal yang sepele maupun yang esensial. Yang sepele contohnya adalah haptic feedback yang muncul ketika pengguna menggeser email ke kiri atau kanan, diikuti oleh animasi yang menawan. Selanjutnya, warna biru khas Outlook kini tampak lebih mendominasi tampilan aplikasi.
Beralih ke yang esensial, Outlook versi terbaru ini memungkinkan pengguna untuk menjadwalkan suatu event kalender tanpa mengharuskannya menginput teks sama sekali. Aplikasi bakal mencermati semua elemen yang dilibatkan (siapa saja yang diundang dan waktu lowong masing-masing, beserta tanggal dan tempatnya), dan pengguna hanya perlu menggeser-geser saja opsi yang tersedia.
Sepekan yang lalu Google meluncurkan rombakan besar untuk layanan email-nya, Gmail yang sebagian besar diperuntukkan bagi pengguna bisnis. Tampak tak mau kehilangan pamor, Microsoft juga ikut meluncurkan fitur tambahan untuk layanan Outlook yang juga merupakan spesialisasi di sektor bisnis.
Di pembaruan ini, Microsoft mencakup tiga platform utama, yaitu kalender, Mail dan mobile. Jadi, pembahasan kita juga akan dibedakan atas tiga hal tersebut.
Update Outlook Calendar
Fitur tambahan yang pertama adalah Bill pay reminders, fitur yang akan membantu pengguna mengingat kapan tagihan baru harus dibayarkan. Outlook akan secara otomatis mengidentifikasi email yang berisikan tagihan, membuat event baru ke kalendar disertai dengan pengingat. Nanti, dua hari sebelum jatuh tempo, Outlook akan mengirimkan email peringatan terkait tagihan bersangkutan.
Berikutnya, Outlook dengan pintar bakal memberikan rekomendasi lokasi dan ruang rapat ketika Anda mengatur jadwal temu baru dengan klien atau teman kantor. Rekomendasi ini diberikan dengan bantuan Bing, dan bahkan platform iOS dapat menggunakan informasi lokasi terkini Anda untuk disesuaikan dengan tempat rapat dan lalu lintas agar Anda sampai tepat pada waktu yang dijadwalkan.
Update di Outlook Mail
Ada tiga fitur baru yang dihadirkan di platform ini, yaitu Show organization directory details, dukungan Proxy dan Bcc Warning. Show organization directory details membantu pengguna memperoleh informasi siapa saja yang ada di dalam perusahaan sehingga memudahkan pengguna mengidentifikasi kontak-kontak penting. Fitur ini tersedia juga di Outlook versi iOS.
Sedangkan Proxy support memberikan akses pengguna proxy untuk memblokir koneksi langsung dari internet ke mobile. Dan terakhir, Bcc warning memberikan peringatan jika email yang Anda balas ternyata menggunakan opsi Bcc.
Update di Outlook Android dan iOS
Untuk platform iOS, Microsoft menambahkan fitur Sync draft folders yang memungkinkan pengguna melanjutkan draf tersimpan yang tidak terkirim di platform seluler atau desktop. Fitur ini akan diluncurkan dalam waktu dekat. Sinkronisasi draft ini sudah tersedia untuk Mac, Windows dan Android dan akan diluncurkan ke pengguna iOS pada akhir bulan ini.
Selanjutnya, pengguna setia Android segara dapat mengakses Lens Office sebagai bagian dari pembaruan anyar Outlook. Lens memungkinkan pengguna memotret teks di papan tulis atau selembar kertas, kemudian mengubahnya menjadi teks seperti hasil pindaian profesional.
Pengguna Outlook berbasis Android juga memperoleh fitur baru quick reply yang membantu pengguna memberikan balasan cepat tanpa harus membuka aplikasi terlebih dahulu. Fitur sudah tersedia di iOS dan akan hadir di Android pada bulan Mei ini.
Kemudian di bulan Juni nanti, Android dan iOS juga bakal kedatangan fitur tambahan baru bernama Favorite Contact. Sesuai namanya, panel ini berisikan orang-orang yang paling sering Anda hubungi.
Outlook untuk Android juga mendapat dukungan untuk memblokir konten eksternal dalam email, dan versi iOS akan mencakup dukungan Office 365 Groups pada bulan Juni. Termasuk tambahan fitur keamanan yang memungkinkan perusahaan mengatur akses hanya satu akun di Outlook. Fitur terakhir ini baru akan hadir bulan Juni mendatang di iOS dan Android.
Kabar gembira bagi para pelanggan Office 365, Microsoft telah menyiapkan kado akhir tahun yang cukup istimewa bagi Anda sekalian. Kado ini bisa terwujud berkat investasi dan visi besar Microsoft akan perkembangan teknologi artificial intelligence (AI).
Yang pertama adalah fitur bernama Insights untuk Excel, yang untuk sekarang masih berstatus preview. Kita semua tahu bahwa Excel merupakan tempat berpusatnya semua data untuk suatu proyek, dan fitur Insights ini dimaksudkan untuk memberikan rangkuman secara instan dari data-data yang tercantum.
Dengan memanfaatkan teknologi machine learning, Insights akan mengidentifikasi tren dan beragam perspektif lainnya terhadap data yang tercantum, lalu menyuguhkannya dalam bentuk tabel, grafik, bagan, skema, diagram dan lain sebagainya. Dengan satu klik, objek visualisasi itu bisa langsung Anda tambatkan ke dokumen.
Beralih ke Word, fitur berbasis AI yang Microsoft rancang adalah Acronyms. Dijadwalkan hadir mulai tahun depan, fitur ini pada dasarnya akan memeriksa email dan dokumen yang bersirkulasi di perusahaan pengguna guna mengidentifikasi akronim-akronim yang umum digunakan di perusahaan tersebut.
Deretan akronim akan disajikan di sebelah kanan dokumen, sehingga pengguna bisa dengan mudah ‘berkonsultasi’ dengannya ketika menghadapi akronim yang dirasa asing dalam suatu dokumen. Karena yang menjadi rujukan bukanlah internet, tentu saja penjelasannya lebih relevan dengan konteks masing-masing perusahaan.
Akhir Desember nanti, pelanggan Office 365 bisa melakukan pencarian teks yang terdapat dalam suatu gambar. OneDrive dan SharePoint sebelumnya sudah bisa mengenali konten di dalam gambar, screenshot, faktur dan sebagainya, dan kini teksnya bisa langsung dicari tanpa harus mengingat letak gambar disimpan.
Terakhir, untuk pengguna Outlook versi iOS, Microsoft bakal memperdalam integrasi asisten virtual-nya, Cortana, pada aplikasi email tersebut. Salah satu manfaat yang bisa didapat adalah, Outlook bakal mengirim notifikasi saat sudah tiba waktunya untuk bertemu seseorang sesuai data kalender, lengkap dengan petunjuk arahnya di peta.
Sejak pertama kali dirilis, Outlook sudah menjadi aplikasi email favorit saya di ponsel. Alasan lain yang membuat Outlook semakin tak tergantikan adalah komitmen Microsoft untuk terus menyempurnakannya dari waktu ke waktu. Usai merombak tampilannya, Microsoft kini menghadirkan integrasi aplikasi pihak ketiga pada Outlook.
Integrasi yang Microsoft sebut dengan istilah add-ins ini sebelumnya sudah lebih dulu hadir di Outlook versi iOS, dan kini versi Android-nya pun ikut kebagian jatah. Berkat add-ins, pengguna sejatinya dapat mengerjakan dan menyelesaikan berbagai macam tugas tanpa perlu meninggalkan aplikasi Outlook sama sekali.
Aplikasi-aplikasinya sejauh ini mencakup Evernote, Microsoft Dynamics 365, Microsoft Translator, Nimble, OnePlaceMail, Outlook Customer Manager, Smartsheet dan Trello. Dalam waktu dekat, Microsoft juga akan menambahkan Wrike, JIRA, MeisterTask, Gfycat dan MojiLala.
Add-in Evernote misalnya, memungkinkan pengguna untuk menyimpan email ke dalam aplikasi pembuat catatan tersebut secara cepat, sedangkan Microsoft Translator siap menerjemahkan pesan dalam email secara instan ke dalam 60 bahasa yang didukung.
Add-in lain seperti Trello memungkinkan pengguna untuk mengaitkan email tertentu dengan kartu tugas yang ada di aplikasi kolaborasi tersebut. Namun add-in tidak selamanya terkesan serius. Lihat saja Gfycat dan MojiLala, yang memudahkan pengguna untuk menyelipkan GIF atau sticker ke dalam pesan email yang ditulis.
Di Android, add-ins bisa diakses lewat menu tiga titik yang ada di header setiap pesan yang masuk. Untuk sekarang add-ins baru bisa digunakan jikalau pengguna memakai akun Outlook.com atau Office 365, akan tetapi Microsoft berjanji untuk menghadirkan dukungan akun Gmail dalam waktu dekat.
Beta testing merupakan tahap penting dalam pengembangan software, dan mengajak pengguna untuk langsung mencoba adalah salah satu cara terbaik dalam menyempurnakan suatu produk. Microsoft adalah salah satu pengembang yang cukup memprioritaskan beta testing bersama publik. Selain program Windows Insider, mereka juga punya Xbox Insider, dan yang terbaru adalah Outlook.com Beta.
Mereka yang memilih untuk bergabung dengan program ini bisa menjajal tampilan terbaru Outlook.com di web, yang merupakan perombakan desain ketiga sejak Microsoft pertama meluncurkan layanan email ini di tahun 2012. Kiprah selama lima tahun tentunya sudah bisa membuat Outlook.com berevolusi menjadi lebih modern.
Tampilan barunya secara keseluruhan memang terkesan lebih segar dan tampak modern ketimbang sebelumnya. Search bar kini diposisikan di tengah-tengah bagian atas, dan hasil pencariannya kini mencakup kontak di samping email. Agar lebih mudah lagi, pengguna sekarang juga bisa mencantumkan kontak maupun folder yang dipilih sebagai favorit.
Tampilan percakapan kini mencakup preview file maupun foto yang menjadi attachment agar lebih memudahkan. Menambahkan attachment pun kini juga jadi lebih gampang, dan yang lebih menarik lagi adalah fitur Quick Suggestions, dimana selagi mengetik pengguna bisa menambahkan informasi mendetail mengenai sebuah restoran atau kafe, jadwal penerbangan atau agenda tim ke dalam pesan yang ditulis.
Masih seputar menulis pesan, Outlook.com versi preview juga lebih ekspresif dan sesuai dengan gaya berkomunikasi pengguna saat ini. Bukan sekadar menambahkan emoji ke dalam pesan, pengguna rupanya juga bisa menyelipkan GIF kalau mau.
Dalam beberapa bulan ke depan, Microsoft juga menjanjikan penyempurnaan pada seksi Calendar dan People di Outlook.com. Pengguna yang tertarik mencobanya bisa langsung mengklik tombol “Try the beta” yang muncul di pojok kanan atas, lalu klik tombol yang sama andai Anda tidak suka dan ingin kembali ke tampilan lawas.
Sudah hampir dua tahun semenjak aplikasi Outlook untuk Android dan iOS terakhir mendapat perombakan desain yang signifikan. Outlook masih menjadi aplikasi email pilihan saya pribadi, dan kalau Anda sepaham dengan saya, Anda pasti juga akan senang mendengar kabar bahwa Microsoft kembali mendandani Outlook secara cukup drastis.
Tidak seperti sebelumnya dimana estetika menjadi faktor utama, perombakan desain kali ini lebih ditekankan pada penyempurnaan navigasi. Tampilan Outlook sendiri sudah termasuk rapi, sekarang tinggal bagaimana pengguna dapat menggunakannya secara lebih efisien, tanpa harus membuang waktunya yang amat berharga hanya demi mengakses folder email di akun lain.
Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar sebelum dan sesudah di atas, tampilan suatu percakapan email (thread) kini jadi lebih merinci, dan pembatas antara setiap pesan pun juga kelihatan lebih jelas. Saat Anda membuka suatu thread, Outlook akan otomatis menggeser layar dan menampilkan pesan terbaru tepat di hadapan Anda.
Icon reply, reply all dan forward kini telah digantikan oleh jendela quick reply sehingga pengguna bisa memberikan balasan kepada semua dengan lebih cepat selagi melihat seluruh isi percakapan di saat yang sama.
Dari gambar kedua ini, tampak bahwa tampilan akun dan folder pada Outlook kini sudah dirombak menjadi lebih cantik sekaligus lebih mudah diakses. Di bawah sendiri, ada icon menu pengaturan yang sebelumnya berwujud satu tab sendiri di halaman utama.
Nantinya halaman utama Outlook hanya akan dihuni oleh tiga tab saja: Mail, Search dan Calendar. Tab People dan Files akan disatukan ke dalam Search. Fungsi pencariannya pun juga akan dibenahi supaya bisa lebih proaktif – dapat menyajikan konten yang sekiranya diperlukan sebelum pengguna mengetikkan sesuatu di jendela pencarian.
Fungsi Search baru ini untuk sementara masih belum tersedia, tapi Microsoft berjanji untuk merilisnya dalam waktu dekat, baik untuk versi Android maupun iOS. Buat yang belum pernah memakai Outlook, saya sarankan Anda mencobanya lebih dulu.
Kehadiran Touch Bar di MacBook Pro generasi baru bisa dilihat sebagai upaya Apple dalam mengimplementasikan interface sentuh tanpa harus mengadopsi layar sentuh. Mereka menilai tombol F1 – F12 sudah kurang relevan dengan kebutuhan konsumen zaman sekarang, jadi lebih baik menggantinya dengan sesuatu yang bisa beradaptasi sesuai kebutuhan.
Maka dari itu, Apple pun mengajak semua developer aplikasi untuk memikirkan cara terbaik guna memaksimalkan kapabilitas Touch Bar dalam aplikasinya. Salah satu aplikasi yang sudah mencuri start adalah Office for Mac, dimana dukungan Touch Bar akan memberikan pengalaman baru dalam berinteraksi dengan Word, PowerPoint, Excel dan Outlook.
Dalam Word, pengguna MacBook Pro nantinya bisa masuk ke mode Word Focus Mode dari Touch Bar. Mode ini akan menampilkan dokumen secara full-screen tanpa sedikitpun toolbar yang mengganggu. Sebagai gantinya, toolbar ditempatkan di Touch Bar, sehingga pengguna tetap bisa menyesuaikan formatting selagi berkonsentrasi mengetik.
Lanjut ke PowerPoint, Touch Bar akan membantu pengguna memanipulasi grafik dengan mudah. Jadi selain tombol formatting, juga ada tombol Reorder Objects yang akan memunculkan “peta grafik” dari semua layer pada slide. Dengan demikian, pengguna bisa mencari objek yang tepat dan memindah posisinya dengan lebih mudah.
Beralih ke Excel, Touch Bar akan menyajikan deretan formula yang kerap digunakan ketika pengguna mengetikkan simbol sama dengan. Di saat yang sama, Touch Bar juga memberikan akses cepat ke pengaturan border, warna cell dan recommended chart.
Terakhir, Touch Bar di Outlook akan menampilkan sejumlah fungsi yang kerap dipakai secara adaptif. Di jendela compose misalnya, Touch Bar akan menampilkan deretan dokumen terkini yang bisa dijadikan attachment dengan satu tap. Di Today View, Touch Bar akan menampilkan semua event kalender untuk hari tersebut, sekaligus menerima panggilan Skype.
Menjadi produktif itu membutuhkan konsentrasi, dan seperti yang kita tahu, konsentrasi mudah buyar akibat multitasking. Itulah mengapa Microsoft telah menyiapkan sejumlah fitur baru untuk pelanggan Office 365, utamanya adalah fitur Researcher dan Editor dalam Word.
Researcher bisa dianggap sebagai search engine di dalam Word. Hanya saja hasil pencariannya dipastikan mencakup sumber-sumber yang kredibel untuk dijadikan referensi dalam dokumen. Ya, fitur ini sangat ideal bagi para pelajar yang kerap menulis makalah dalam bahasa Inggris.
Database Researcher mencakup beraneka sumber, mulai dari pusat sains, ensiklopedia sampai sejarah. Sederhananya, pengguna tidak perlu keluar dari aplikasi Word untuk mengumpulkan referensi pendukung, dan hal ini diharapkan bisa membantu meningkatkan konsentrasi sekaligus produktivitas.
Researcher saat ini sudah tersedia untuk pelanggan Office 365 yang menggunakan aplikasi Word 2016 di PC. Microsoft rencananya juga akan menghadirkan fitur yang sama di perangkat mobile sehingga pengguna dapat membuat outline dokumen secara cepat dari perangkat apa saja yang mempunyai aplikasi Word.
Mendampingi Researcher adalah fitur berbasis cloud lain bernama Editor. Seperti definisi editor di dunia nyata, fitur ini bertugas memeriksa dan mengoreksi kesalahan-kesalahan dalam dokumen. Kendati demikian, Editor juga akan memberikan alasan setiap kali ia melakukan koreksi layaknya seorang guru.
Editor mengandalkan teknologi natural language processing, machine learning serta input langsung dari tim ahli bahasa di Microsoft. Hal ini setidaknya dapat membuat Editor lebih bisa dipercaya, apalagi mengingat ia akan berusaha membantu pengguna menyederhanakan kata atau frasa yang terkesan terlalu kompleks.
Masih eksklusif untuk pelanggan Office 365 adalah fitur Zoom pada aplikasi PowerPoint 2016 di PC. Fitur ini dirancang untuk membuat slide presentasi jadi lebih interaktif, dimana pengguna bisa lompat dari slide perkenalan ke bagian yang spesifik tanpa keluar dari mode slide show.
Zoom sejatinya bakal melengkapi fitur Designer dan Morph yang sudah lebih dulu dirilis untuk membantu pengguna menciptakan slide presentasi yang lebih menarik. Cara kerjanya bisa Anda lihat langsung pada video di bawah ini.
Beralih ke Outlook, Microsoft akhirnya menghadirkan fitur yang sudah ditunggu-tunggu, yaitu Focused Inbox. Fitur ini sebenarnya sudah ada sejak lama di Outlook untuk iOS dan Android, namun baru hari ini tersedia di Outlook untuk Windows, Mac dan web.
Focused Inbox gampangnya akan membantu pengguna memprioritaskan email–email yang paling penting buat mereka, berguna terutama ketika pesan yang masuk ke inbox mulai menggunung. Dengan fitur ini, inbox akan dibagi menjadi dua tab: “Focused” untuk email–email yang penting, dan “Other” untuk yang tidak terlalu penting, seperti misalnya newsletter dari suatu layanan.
Selain Focused Inbox, Outlook untuk Windows dan Mac juga akan kedatangan fitur @mentions, dengan catatan Anda merupakan pelanggan Office 365. Dengan fitur ini, pengguna bisa me-mention seseorang dan alamat email-nya akan otomatis ditambahkan ke kolom penerima. Sebaliknya, saat Anda di-mention seseorang, Anda bisa langsung mengidentifikasinya dengan mudah di dalam inbox.
Sudah lewat setahun lebih sejak Microsoft mengakuisisi aplikasi kalender Sunrise. Dalam waktu tersebut, tim pengembang Sunrise telah bekerja langsung bersama tim pengembang Outlook untuk mengintegrasikan sejumlah fitur kalender ke dalam aplikasi Outlook untuk iOS dan Android.
Di saat yang sama, mereka juga sesekali mengirimkan update untuk aplikasi Sunrise sendiri. Namun sepertinya hari-hari itu akan berakhir. Pasalnya, dalam beberapa hari ke depan, aplikasi Sunrise akan segera ditarik dari App Store dan Google Play.
Aplikasi masih dapat digunakan sampai tanggal 30 Agustus 2016. Setelahnya, server akan diberhentikan dan Sunrise tidak lagi bisa dipakai oleh pengguna setianya.
Kabar ini bisa dilihat sebagai ‘terbenamnya’ aplikasi Sunrise untuk selamanya. Akan tetapi tim pengembangnya tidak akan ke mana-mana. Mereka akan memusatkan perhatiannya pada aplikasi Outlook secara penuh, mengembangkan dan menyajikan fitur-fitur kalender yang kita suka dari Sunrise ke dalam Outlook.
Outlook sendiri perlahan sudah berkembang menjadi aplikasi produktivitas yang lengkap, menawarkan kemudahan manajemen email sekaligus kalender. Belum lama ini, mereka memperkenalkan fitur Calendar Apps, yang pada dasarnya merupakan salah satu fitur andalan Sunrise.
Sekitar dua bulan yang lalu, beredar kabar bahwa Microsoft tengah menguji coba layanan email berbayar Outlook.com Premium. Microsoft hanya mengujinya bersama sekelompok kecil saja, sehingga belum banyak rincian informasi yang bisa didapat.
Namun lewat bocoran situs yang didapat oleh Thurrott, konsumen kini bisa mengetahui skema pembayaran beserta fitur-fitur apa saja yang ditawarkan Outlook.com Premium. Layanan ini nantinya bisa dinikmati dengan biaya berlangganan $4 per bulan dan mencakup fitur-fitur eksklusif seperti lima alamat email pribadi (bisa memakai custom domain), inbox tanpa iklan dan fitur sharing kalender yang lebih lengkap.
Dalam situs itu juga tertera bahwa pengguna nantinya bisa menikmati Outlook.com Premium secara cuma-cuma pada tahun pertamanya. Biaya $4 tersebut bisa saja berubah ke depannya, mengingat Microsoft belum mengonfirmasi sama sekali terkait bocoran ini. Di saat yang sama, belum ada kepastian apakah pelanggan Office 365 nantinya bakal mendapat akses ke layanan ini secara gratis.
Sejauh ini Microsoft masih belum mau mengungkap detail mengenai kapan layanan ini akan keluar dari fase pengujian dan akhirnya dirilis untuk publik secara luas. Microsoft sempat menyatakan bahwa program ini bersifat eksperimental, yang artinya ia bisa saja dirilis bisa tidak sama sekali.
Untuk sekarang, pengguna hanya bisa menjajal Outlook.com Premium apabila sudah menerima undangan dari Microsoft. Kalau belum, pengguna harus mendaftar untuk dicantumkan ke dalam waiting list.