Tag Archives: Overwatch World Cup 2019

Overwatch World Cup 2019 - Team USA

Tampil Nyaris Tak Terkalahkan, Team USA Bawa Pulang Trofi Overwatch World Cup

BlizzCon 2019 baru saja digelar pada akhir pekan lalu, tepatnya tanggal 31 Oktober – 2 November. Bagi para penggemar Blizzard Entertainment, ajang ini selalu jadi momen munculnya pengumuman penting seputar judul-judul buatan perusahaan tersebut. Tahun 2019 ini misalnya, Blizzard mengungkap keberadaan sejumlah proyek baru seperti Overwatch 2 dan Diablo IV.

Akan tetapi BlizzCon punya peran lebih dari itu. Momen ini sekaligus juga jadi wadah untuk acara esports penting, yaitu kejuaaraan dunia yang disebut Overwatch World Cup. Meski sempat diterpa beberapa kontroversi, terutama masalah penyediaan dana yang menyebabkan belasan tim mengundurkan diri, Overwatch World Cup 2019 akhirnya selesai dilaksanakan, dengan timnas Amerika Serikat keluar sebagai juara.

Dilansir dari ESPN, Team USA memang dari awal sudah dianggap kandidat kuat juara. Tiga dari tujuh anggota timnas ini merupakan pemain profesional dari tim juara Overwatch League Season 2, yaitu San Francisco Shock. Sepanjang World Cup, Team USA tampil dominan bahkan nyaris tak terkalahkan. Mereka mencetak catatan rekor 18-1, hanya mengalami kehilangan angka satu kali yaitu ketika melawan Korea Selatan di semifinal.

Korea Selatan juga salah satu tim kuat yang merupakan juara Overwatch World Cup 2018. Tapi akhirnya mereka harus rela bertekuk lutut di hadapan Team USA. “Yah, kami sebenarnya berpikir bahwa kami akan menang 3-0 melawan semua orang. Tapi kami kehilangan satu map melawan Korea,” kata Jay “Sinatraa” Won, anggota Team USA yang jadi MVP Overwatch World Cup 2019.

https://twitter.com/Ultimate/status/1191093320497287168

Keberhasilan Team USA membawa pulang trofi Overwatch World Cup merupakan kebanggaan tersendiri. Pasalnya, Overwatch World Cup—atau disingkat OWWC—selalu dilaksanakan di Anaheim Convention Center, California, sejak tahun 2016 lalu. Artinya Team USA selalu menyandang gelar tim tuan rumah. Akan tetapi mereka belum pernah jadi juara, bahkan belum pernah masuk peringkat Top 4.

Di lain pihak, Korea Selatan sudah tiga kali jadi juara tak tergulingkan. Tapi tahun ini akhirnya mereka lengser juga. Tim yang berhadapan dengan Amerika Serikat di Grand Final adalah Tiongkok, sementara Korea Selatan terpaksa berkemas dengan membungkus gelar peringkat tiga.

Meski sudah meraih prestasi juara dunia, Team USA mengaku tidak ingin puas dengan satu gelar ini saja. Mereka ingin Amerika Serikat jadi langganan juara di Overwatch World Cup. Mereka sadar bahwa selama ini ada perbedaan kemampuan antara Amerika dan Korea, tapi perbedaan itu pelan-pelan semakin berkurang. Selepas World Cup ini, para pemain Team USA pun harus langsung bersiap-siap menghadap Overwatch League Season 3.

“Overwatch League Season 3 akan jadi sebuah tantangan baru bagi kami,” kata anggota Team USA, Grant “moth” Espe, “Tapi kami akan terus bekerja keras. Kami tidak akan pernah berpuas diri.”

Sumber: ESPN, Team USA Overwatch

Overwatch World Cup

Tak Dapat Dana dari Blizzard, Dua Tim Overwatch World Cup Merapat ke Razer

Mendekati akhir tahun, bukan hanya PUBG atau Street Fighter saja yang mempersiapkan ajang esports pamungkas. Activision Blizzard dengan game andalan mereka, Overwatch, juga melakukan hal yang sama. Mereka menggelar kompetisi tingkat dunia, Overwatch World Cup 2019, pada tanggal 31 Oktober – 2 November. Ajang ini sekaligus merupakan bagian dari festival gaming yang digelar Blizzard tiap tahunnya, yaitu BlizzCon.

Sesuai namanya, Overwatch World Cup bukanlah pertandingan antar tim melainkan antar negara. Para pemain dari Overwatch League, Overwatch Path to Pro, dan Competitive Play akan melupakan sejenak perbedaan mereka untuk bersatu mengharumkan nama bangsa. Puluhan timnas ikut berpartisipasi dalam kompetisi ini, termasuk tim dari Korea Selatan, Tiongkok, Belanda, Rusia, Swedia, Perancis, Amerika Serikat, dan lain-lain.

Overwatch World Cup 2019 - Team India
Tim India di Overwatch World Cup 2019 | Sumber: Global Esports

Untuk tampil di ajang Overwatch World Cup, timnas yang terdaftar tentu harus terbang ke Anaheim Convention Center, California. Akan tetapi tidak semua biaya transportasi ini ditanggung oleh Blizzard. Dilansir dari Esports Insider, Blizzard hanya memberi bantuan finansial kepada tim peraih 10 besar di ajang Overwatch World Cup tahun lalu. Sementara sisanya harus mencari pendanaan sendiri.

Gara-gara kebijakan tersebut, sebanyak 13 dari 46 tim akhirnya mengundurkan diri dari turnamen. Sebagian di antaranya memang memiliki masalah lain, misalnya kendala visa, akan tetapi kebanyakan ditengarai memang drop out karena masalah dana. Timnas Swiss, Brasil, Malaysia, dan Bulgaria termasuk dalam tim yang mundur tersebut.

Tim India sebetulnya juga terancam drop out, tapi untungnya Global Esports tidak tinggal diam. Startup asal India yang baru-baru ini mendapat pendanaan itu hadir untuk menanggung biaya tim negara mereka ke Overwatch World Cup. Tidak hanya itu, Global Esports juga menggandeng Razer untuk ikut berkolaborasi. Kini Razer menjadi official gaming equipment sponsor untuk tim India dan tim Singapura di Overwatch World Cup.

“Kami selalu memiliki tujuan untuk mengembangkan esports di wilayah ini (Singapura dan India). Melalui kerja sama ini, kami berharap bisa memberikan dukungan yang dibutuhkan para gamer dan memastikan tim-tim tersebut dilengkapi dengan perlengkapan terbaik serta pengalaman kompetisi yang luar biasa,” ujar David Tse, Global Esports Director di Razer, dalam sebuah siaran pers.

Menurut laporan media game India, GuruGamer.com, biaya yang diperlukan untuk melakukan perjalanan serta bertanding di Overwatch World Cup 2019 berkisar antara US$12.000 sampai US$15.000, atau sekitar Rp168 juta sampai Rp210 juta. Untuk beberapa negara, dana sedemikian tergolong sangat besar. Lebih menyulitkan lagi karena tim-tim yang bertanding di Overwatch World Cup tidak membawa nama organisasi atau perusahaan. Jelas akan sulit mencari sponsor, kecuali bila mungkin semua pemainnya adalah atlet esports yang sudah sangat terkenal.

Karena itulah langkah Global Esports dan Razer ini bisa dipandang sebagai kontribusi yang mulia. Bila benar-benar ingin mengembangkan ekosistem esports di negara kecil atau negara berkembang, pemilik brand harus siap mengambil risiko seperti ini sesekali. Jika tidak ada yang mau memulai gerakan, perkembangan esports akan seperti dilema ayam dan telur, dan pada akhirnya jadi angan-angan belaka.

Sumber: Esports InsiderGuruGamer.com, The Overwatch League, The Esports Observer