Tag Archives: Panti Putra Setia

Sakku Jembatani Kreativitas Anak-Anak Panti Asuhan Melalui E-Commerce

Tahun telah berganti dan industri e-commerce di Indonesia belum akan padam sinarnya. Pemain baru masih akan terus bermunculan dengan ide out of the box yang diusungnya. Kini giliran Sakku yang memperkenalkan diri. Sakku merupakan toko online yang menyediakan produk hasil karya dari anak-anak panti asuhan, panti jompo, sekolah anak marjinal, sekolah luar biasa, komunitas difabel, dan lembaga kemasyarakatan.

Tanggal 1 Januari 2016 silam, bertempat di Panti Putra Setia, Sakku resmi melakukan soft launching dibantu dengan AMPlified melalui digital press conference. Menurut CEO AMPlified Arif Fajar Saputra, Sakku merupakan bagian produk CSR AMPlified dan pertumbuhan early stage Sakku selama satu tahun ke depan akan dibantu oleh AMPlified. Di tahun kedua Sakku akan dilepas untuk tumbuh mandiri.

Sakku sendiri pada dasarnya adalah sebuah toko online yang menyediakan produk-produk kerajinan tangan buah karya dari anak-anak panti asuhan, sekolah anak marjinal, sekolah luar biasa, komunitas difabel, panti jompo, dan lembaga kemasyarakatan. Tagline yang diusung adalah “Belanja Sambil Berdonasi, Yuk!”.

Managing Director Sakku Salindri Eka Lestari menyampaikan bahwa Sakku hadir diawali dari kegiatan Komunitas Berbagi yang melihat masih banyaknya karya-karya dari anak-anak panti yang belum mendapatkan eksposure optimal. Bahkan tak jarang karya tersebut hanya dibeli oleh donatur yang berkunjung ke panti asuhan. Melalui Sakku, pengguna mendapat kesempatan berbelanja sekaligus berdonasi.

Divisi Finance Sakku Hana Tsahaf mengatakan, “Dari keuntungan produk yang terjual, 70 persen akan diberikan kepada anak-anak yang membuat produk tersebut, 20 persen untuk operasional panti tempat anak-anak tersebut tinggal, dan 10 persen untuk operasional Sakku.”

Saat ini seluruh kegiatan Sakku masih berpusat di Panti Asuhan Putra Setia, Jakarta. Produk yang dipasarkan pun masih belum begitu banyak, baru ada Aneka Rajut, Aneka Dompet, dan Aneka Daur Ulang.

Meski produknya masih terbatas, namun Salindri juga mengungkap bahwa tak menutup kemungkinan ke depannya akan melebarkan produk yang dipasarkan, termasuk juga jasa. Selain itu, Sakku juga menargetkan untuk dapat menggandeng seluruh panti dan lembaga kemasyarakatan Indonesia sebagai rekanan ke depannya.

Saat ini e-layanan commerce yang memperjualbelikan produk kerajinan tangan di Indonesia memang masih belum begitu menjamur. Selain Sakku, Qlapa adalah e-commerce yang memiliki fokus tak jauh berbeda, yakni memasarkan produk berupa kerajinan tangan mitranya.