Pada Minggu (20/6/21), VALO2ASIA baru saja mengumumkan gelaran perdananya bertajuk VALO2ASIA Launch Invitational 2021 dalam rangka peluncuran publikasi digital baru VALO2ASIA.com dengan hadiah total US$3000, atau lebih dari Rp43 juta
VALO2ASIA.com adalah hasil racikan tim yang sama yang menghadirkan CSGO2ASIA.com, publikasi digital dengan fokus di ranah esports CS:GO Asia sejak 2017. Hingga saat ini, CSGO2ASIA merupakan media CS:GO satu-satunya yang memfokuskan diri pada liputan esports CS:GO wilayah Asia.
VALO2ASIA Invitational 2021 akan menghadirkan empat tim terbaik Asia Tenggara: BOOM Esports, FULL SENSE, Paper Rex, dan Bren Esports untuk memperebutkan total hadiah sebesar US$3000, atau sekitar Rp43 juta. Selain itu, gelaran ini juga menjadi kesempatan bagi keempat tim untuk unjuk gigi menjelang pagelaran VCT 2021 Stage 3 Southeast Asia.
BOOM Esports akan mewakili Indonesia, bersama dengan Paper Rex yang disenjatai oleh dua pemain kebanggaan Indonesia, Aaron “mindfreak” Leonhart dan Jason “f0rsakeN” Susanto. Turnamen ini juga diperkirakan akan menjadi ajang perdana BOOM Esports bermain dengan roster terbarunya setelah ditinggal Adrian “adrnking” Setiawan beberapa waktu yang lalu.
Keempat tim di atas akan bertanding pada hari Minggu 27 Juni mendatang dengan format single elimination bracket best-of-three (BO3) series. Seeding akan dilakukan dengan undian acak (random draw) dan akan dilaksanakan dua hari sebelum acara dimulai. Pemenang dari gelaran ini akan membawa pulang uang tunai sebesar US$2000, disusul dengan posisi kedua memperoleh US$1000.
Seluruh pertandingan akan disiarkan langsung melalui kanal Twitch resmi VALO2ASIATV.
JADWAL LENGKAP VALO2ASIA Invitational Launch 2021 Jadwal tentatif pertandingan adalah sebagai berikut. Semua waktu dalam Waktu Indonesia Barat:
Minggu, 27 Juni 2021 Pre-Show – 13:45 Semi-Final #1 -14:00-17:00 Semi-Final #2 -17:30-20:30 Break – Perkiraan 1 Jam Grand Final – 22:00-01.00
Nikhil Hathiramani, selaku Chief editor VALO2ASIA dan CEO dari IMPLS Entertainment mengatakan, “Gelaran Invitational ini kami adakan dengan tujuan yang pasti — membawa ranah esports VALORANT ini ke tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Kami berkomitmen untuk menggelar turnamen level komunitas hingga invitational seperti ini kembali di masa mendatang untuk menjadi ajang unjuk gigi bagi para pemain di kancah semi-profesional hingga profesional seperti apa yang telah kami lakukan dengan CSGO2ASIA. Perbedaannya sekarang, kami melihat gelombang antusiasme yang sangat besar dari tim, pemain, dan penggemar game FPS di Asia Tenggara di level yang belum pernah kami bayangkan sebelumnya.”
2020 menjadi tahun yang tidak mudah, apalagi bagi komunitas CS:GO di Asia Tenggara. Tidak hanya turnamen offline yang kian jarang karena pandemi COVID-19 yang merebak di seluruh dunia namun juga kehadiran VALORANT, game FPS dari Riot Games yang mengadakan rangkaian turnamen esports resmi lewat kehadiran First Strike.
Meski begitu, masih ada beberapa pemain yang masih bertahan di CS:GO walau hampir semua pemain yang eksis saat ini berada di tim luar Indonesia. Sebut saja Hansel “BnTeT” Ferdinand yang baru saja resmi berseragam EXTREMUM (tim esports asal Rusia) dan Kevin “xccurate” Susanto yang diumumkan menjadi pemain terbaru dari NG Esports, tim CS:GO asal Thailand.
Namun, baru-baru ini komunitas CS:GO Indonesia patut berbangga akan pencapaian duo pemain Indonesia yakni Aaron “Mindfreak” Leonhart dan Jason “f0rsakeN” Susanto yang berhasil meraih gelar juara eXTREMESLAND Festival 2020: Southeast Asia bersama Paper Rex, tim CS:GO yang berada di Singapura. Kedua pemain ini sebelumnya pernah bermain di tim yang sama yakni BOOM Esports.
Bersama Hybrid, mereka menceritakan mengenai perjalanan mereka menjadi juara di eXTREMESLAND, CS:GO Asia Tenggara di 2020, tantangan bermain CS:GO secara kompetitif saat ini dan pendapat mereka akan BOOM Esports yang baru saja melepas tim CS:GO mereka ke MIBR.
Bisa diceritakan awal mula perjalanan kalian sebagai pemain professional di CS:GO?
Mindfreak: “Awalnya gua bermain CS:GO sejak Desember 2012 dan di tahun selanjutnya mulai bermain secara kompetitif. Di 2015 mulai berkarir di BDGS dan pindah ke Jakarta Juggernaut. Sempat bermain di Fortius bersama xccurate dan BnTeT, gua akhirnya menjadi stand-in di Kanaya Gaming hingga bergabung ke BOOM Esports di akhir 2016 sampai berpisah di Januari 2020.
f0rsakeN: “Awal karir saya waktu itu bermain bersama Recca Academy dan berhasil meraih juara 3 di turnamen LAN di Supernova Jakarta. Setelah berpisah dengan Recca dan bergabung ke Aerowolf Pro Team. Akhirnya saya dipinjamkan ke BOOM Esports hingga dikontrak secara permanen. Setelah dari BOOM, saya ditarik ke tim JMT dari China namun karena ada permasalahan organisasi, JMT diumumkan bubar dan akhirnya saya memutuskan pindah ke Paper Rex.
Bagaimana cerita kalian bisa bergabung ke Paper Rex?
Mindfreak: Gua bergabung ke Paper Rex setelah GeForce Pacific bersama BOOM. Setelah trial di bulan Januari, bulan selanjutnya bergabung sebagai pemain resmi. Sebelumnya, sudah mendapat tawaran lain dari Team Aster dan bahkan sempat trial di sana. Namun karena Team Aster ada 4 pemain China, saya memutuskan untuk menolak karena kendala bahasa dan memutuskan ke Paper Rex karena saya bisa menguasai bahasa Inggris.
f0rsakeN: “Saya dikontak secara langsung oleh DSN (pelatih Paper Rex) untuk menawarkan saya untuk menjadi pemain. Tanpa pikir panjang, saya menerima tawaran tersebut karena juga sudah keluar dari JMT saat itu.
Bagaimana perjalanan kalian selama turnamen eXTREMESLAND Festival 2020: SEA?
Mindfreak: “Sebelum turnamen ini, kami memutuskan untuk meningkatkan porsi latihan menjadi 8 jam sehari mengingat kami tidak latihan seusai liburan tahun baru. Kami juga lebih ke arah melihat tim lain bermain dan di waktu yang sama kami yakin dengan strategi kami yang lebih bagus hingga akhirnya menjadi juara.
ForsakeN: “Persiapan di turnamen ini, kami melakukan latihan, scrim, dan membahas kesalahan di latihan ataupun menonton demo dari tim luar negeri seperti Astralis, Vitality, dll.
Apa pendapat kalian mengenai CS:GO di Asia Tenggara?
Mindfreak: “Sebenarnya CS:GO SEA terbilang membosankan karena hanya bertemu tim itu-itu saja saat turnamen. Bahkan tim CS:GO SEA saat ini cukup sering membuat perubahan pemain termasuk kami di Paper Rex yang membuat tim CS:GO di SEA harus melakukan penyesuaian tim.
F0rsakeN: “Menurut saya CS:GO di Asia Tenggara untuk saat ini agak mundur untuk beberapa langkah karena game VALORANT yang sedang naik daun sehingga banyak para pemain CS:GO banyak berpindah ke VALORANT. Tapi saya berharap tim CS:GO Asia Tenggara bisa tetap eksis sampai sekarang.”
Lantas, bagaimana untuk wilayah lain di Asia seperti China dan Mongolia?
Mindfreak: “Mongolia justru malah semakin banyak tim CS:GO meski VALORANT merebak di Asia terlihat dari tim di turnamen ESEA yang didominasi tim Mongolia. Sama dengan China yang masih tetap aktif dan ramai tim Cs:GOnya karena gua sendiri jarang melihat pemain China di VALORANT.
f0rsakeN: “Justru sebaliknya dari Asia Tenggara, China dan Mongolia sedang berkembang pesat karena sedang menunjukkan dominasinya di berbagai turnamen CS:GO kancah Asia.
Menurut kalian apa tantangan bermain CS:GO sebagai pemain profesional untuk saat ini?
Mindfreak: “Turnamennya lagi jarang, tidak sebanyak dulu buat Asia. Ditambah lagi adanya COVID membuat terkadang bosan bermain CS. Ditambah lagi seperti yang gua bilang sebelumnya, lawan-lawannya yang itu-itu saja.
F0rsakeN: “Tetap bertahan dengan tujuan saya secara pribadi untuk bisa menembus turnamen major CS:GO dan menjadi tim nomor satu Asia.”
BOOM Esports baru saja melepas roster CS:GO mereka ke MIBR. Apa saran kalian terhadap manajemen BOOM, apakah lebih baik melanjutkan di Brazil, Asia, atau kembali ke ranah Indonesia?
Mindfreak: “Kalau saran gua sih tetap bertahan di scene Brazil ya buat CS:GO BOOM. Selain scene yang terbilang jauh lebih sehat secara kompetitif, komunitas mereka juga terbilang sangat aktif. Dibandingkan kembali membuat CS:GO di Asia, itu hanya membuang uang saja. Selain CS:GO yang meredup di Asia, pesaing CS:GO saat ini yaitu VALORANT juga memiliki roadmap yang lebih jelas terutama di kawasan Asia Tenggara
F0rsakeN: “BOOM Esports harus tetap eksis di CS:GO karena game ini masih jadi tolak ukur esports skena internasional. Mungkin saat ini pemain CS:GO Indonesia yang bersinar sedang berkarir di luar negeri namun tidak menutup kemungkinan bila saatnya tiba mereka akan kembali berkarir di Indonesia.