Tag Archives: Paundra Noorbaskoro

Growpal Earth

Growpal Kembangkan Teknologi Pengkaji Gempa Bumi untuk Membantu “Credit Scoring”

Startup investasi budidaya yang bergerak di sektor perikanan Growpal saat ini tengah mengembangkan sebuah kajian ilmiah menggunakan teknologi machine learning yang diberi nama Growpal Earth. Teknologi machine learning akan dimanfaatkan untuk mengkaji aktivitas gempa bumi di masa depan di area tertentu. Hasilnya akan digunakan sebagai salah satu acuan proses uji kelayakan dan credit scoring.

“Kami tidak menggunakan pendekatan geografis yang terdiri dari analisis ilmiah tentang pergerakan lempeng, Growpal menggunakan analisis pola pada gempa bumi yang terjadi sebelumnya di Indonesia. Semua data gempa bumi sebelumnya diperoleh secara terbuka dari website BMKG Indonesia,” terang Chief Product Office Growpal Paundra Noorbaskoro.

Mesin kajian gempa ini merupakan inovasi riset internal. Sengaja dikembangkan untuk memperkirakan aktivitas gempa yang berpotensi mengancam kegagalan siklus budidaya yang akan didanai oleh pengguna Growpal.

“Kami menggunakan mesin ini sebagai salah satu acuan proses uji kelayakan dan credit scoring sehingga kami bisa meminimalisir potensi kegagalan dalam sebuah produk investasi perikanan budidaya. Kelak akan mendukung kami dan para mitra budidaya Growpal dapat mengakses asuransi atas force majeuer pada budidaya perikanan,” jelas Paundra.

Mesin Growpal Earth menggunakan teknologi machine learning dengan menggunakan metode earthquake pattern analysis.  Mesin ini diupayakan pihak Growpal untuk bisa memprediksi pola dari suatu kejadian berulang pada himpunan data terbatas dengan menggunakan pendekatan statistik dan matematika. Yang artinya mesin akan mengambil data titik terbatas pada koordinat geografis Indonesia dalam kurun waktu tertentu, sehingga bisa diperoleh kajian berulang, dalam hal ini gempa.

Dengan menggunakan teknologi machine learning pihak Growpal berusaha untuk menentukan probabilitas terjadinya gempa pada titik tertentu mengikuti pola yang ada.

“Kondisi geografis Indonesia memang berada pada daerah yang sangat berpotensi untuk terjadinya gempa, dengan kata lain di beberapa titik di Indonesia ada kemungkinan untuk terjadinya gempa dan benar telah terjadi gempa di titik-titik itu sebelumnya, maka dengan menggunakan analisa statistik dapat dibentuk pola kemungkinan terjadinya gempa kembali untuk kurun waktu tertentu, hal ini lah yang menjadi landasan Growpal Earth membuat mesin untuk memperkirakan kejadian gempa sebelum terjadinya untuk keperluan internal kami,” lanjut Paundra.

Dua tahun usia Growpal

Sebagai sebuah bisnis Growpal sudah beroperasi selama dua tahun. Menurut Paundra mereka memiliki dua tahun yang positif dengan peningkatan distribusi dana ke pembudidaya ikan di seluruh Indonesia.

Pada 2017 silam Growpal tercatat berhasil mendistribusikan dana mencapai Rp10 miliar lebih. Angka tersebut mengalami peningkatan di tahun berikutnya. Di tahun 2018 total pendanaan yang disalurkan mencapai Rp21 miliar. Peningkatan dana yang disalurkan juga diikuti dengan diversifikasi model usaha perikanan yang didanai, sehingga bisa menjangkau lebih banyak pengusaha perikanan .

“Dana yang secara baik terdistribusi ini pada prosesnya mampu melibatkan 716 pembudidaya ikan dan pengusaha perikanan di seluruh Indonesia. Wilayah yang dinaungi oleh Growpal mencapai 53 hektar tanah untuk operasi akuakultur di seluruh Indonesia, meliputi Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Sulawesi, Bali dan beberapa wilayah lainnya; dengan 8 komoditas perikanan unggulan seperti Kerapu, Udang Vaname, Baramudi, Patin, dan lain-lain,” jelas Paundra.

Mengenal GrowPal, Startup Investasi Budidaya di Sektor Perikanan

Dengan masyarakat yang erat dengan bisnis budidaya, dalam dua tahun terakhir startup investasi budidaya terus bermunculan, salah satunya adalah GrowPal. GrowPal menjadi sebuah platform yang dikembangkan untuk menjembatani pemilik lahan / petani, pemodal, dan pembeli hasil panen.

GrowPal aktif beroperasi sejak Februari 2017. Saat ini tercatat 16 hektar lahan terdaftar untuk budidaya udang vaname dan 170 petak karamba jaring apung untuk budidaya ikan kerapu di dalam sistemnya. Angka tersebut akan bertambah di kemudian hari.

“Kami bekerja sama dengan asosiasi petambak perikanan Indonesia yang tersebar perwakilannya di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Dalam asosiasi tersebut terdapat seluruh pihak yang terlibat dalam proses budidaya perikanan termasuk pemilik lahan,” terang Chief Product Officer GrowPal Paundra Noorbaskoro.

Sama seperti platform investasi budidaya lainnya, GrowPal menyuguhkan kemudahan bagi mereka yang ingin berinvestasi. Pengguna tinggal melakukan pendaftaran di situs, kemudian memilih produk investasi yang ditawarkan. GrowPal akan mengirimkan laporan perkembangan komoditas yang dipilih pada dashboard yang disediakan.

Menyoal persaingan, Paundra tidak menganggap platform sejenis sebagai persaingan. Paundra menilai platform dengan model bisnis yang sama ada persamaan niat untuk membangun sektor perikanan di Indonesia. Untuk itu kolaborasi merupakan cara yang tepat untuk mewujudkan niatan tersebut.

“Kami ingin menjadi startup yang terus tumbuh hingga bisa ekspansi ke seluruh wilayah di Indonesia sehingga dapat membantu lebih banyak lagi produktivitas petani ikan. Satu dua tahun ini kami akan fokus ekspansi membuka sites di wilayah Bali, Aceh dan Sulsel. Wilayah-wilayah tersebut telah kami lakukan uji kelayakan dan memastikan seluruh supply chain berjalan baik sehingga dalam waktu dekat ini kami akan buka di sana,” ujar Paundra.

Paundra menjelaskan saat ini ada lima aspek yang mempengaruhi pengembangan platform investasi budidaya yang berkelanjutan. Yang pertama adalah akses terhadap kepemilikan tanah atau lahan, kemudian akses input dan detail teknis proses produksi, yang ketiga akses terhadap pasar, dan selanjutnya meningkatkan keterampilan budi daya oleh petani yang berkelanjutan dan kualitas lingkungan perairan yang baik. GrowPal optimis memiliki semuanya.

“Kami selalu optimis bahwa kami akan membawa peran untuk membantu mewujudkan cita-cita bersama Indonesia [sebagai] negara poros maritim dunia,” tutupnya.