Tag Archives: pbnc junior 2019

Tim Brazil Black Dragons Menangkan PBIC 2019

Zepetto menggelar empat acara Point Blank sekaligus pada 11-13 Oktober 2019 di Gelora Bung Karno, yaitu Grand Final Point Blank National Championship (PBNC) 2019 Season 2, Grand Final Point Blank Ladies Championship (PBLC) 2019, Grand Final Point Blank Junior League (PBJL) Season 2, dan Point Blank International Championship (PBIC) 2019. Evos Galaxy Sades MRN berhasil memenangkan PBLC sementara PBJL dimenangkan oleh Raftel Youth. Dalam PBIC 2019, Indonesia akan diwakilkan oleh dua tim yang masuk ke babak final dari PBNC 2019. Pada turnamen tingkat nasionla tersebut, RRQ Epic berhasil memenangkan PBNC setelah mengalahkan The Prime di babak final. Dengan begitu, RRQ Epic dan The Prime mewakilkan Indonesia di PBIC.

Ada delapan tim dari tujuh negara yang bertanding di PBIC. Delapan tim tersebut dibagi dalam dua grup. RRQ Epic masuk ke dalam grup A bersama Rascal Gaming dari Filipina, SKRUM dari Turki, dan AoeXe dari Rusia. Sementara The Prime ada di grup B bersama Attack All Around dari Thailand, Black Dragons dari Brazil, dan We Going Well dari Venezuela. Dari masing-masing grup, dua tim akan lolos ke babak semi final. Dari grup A, RRQ Epic dan AoeXe berhasil maju ke semi final. Sementara dari grup B, dua tim yang lolos ke babak semi final adalah Attack All Around dan Black Dragons.

Saat RRQ Epic juara PBNC 2019 | Sumber: Facebook
Saat RRQ Epic juara PBNC 2019 | Sumber: Facebook

Di babak semi final pertama, Black Dragons harus bertanding dengan AoeXe. Pertandingan ini dimenangkan oleh Black Dragons. Sementara pada babak semi final kedua, RRQ Epic melawan juara tahun lalu, Attack All Around. RRQ Epic berhasil mengalahkan Attack All Around dan maju ke babak final. Sebelum pertandingan final, AoeXe dan Attack All Around bertanding dengan satu sama lain untuk memperebutkan gelar juara ketiga. Setelah bertanding overtime, AoeXe berhasil menjadi juara tiga dan membawa pulang US$10 ribu. Sementara dalam pertandingan final, RRQ Epic beradu dengan Black Dragons. Setelah pertarungan sengit, RRQ Epic harus mengaku kalah dari tim asal Brazil tersebut. Sebagai juara dua, RRQ Epic memenangkan US$20 ribu sementara Black Dragons memenangkan US$55 ribu.

Saat diwawancara setelah pertandingan, tim Black Dragons mengatakan, mereka sangat senang karena mereka berhasil memenangkan PBIC. “Kami masih tidak percaya kami menang,” kata mereka. “Sebelum ini, Brazil belum pernah memenangkan PBIC. Jadi, kemenangan ini sangat berarti bagi kami.” Untuk mempersiapkan diri menghadapi PBIC, anggota tim Black Dragons berlatih selama 9-10 jam setiap hari selama 4 bulan. Setelah memenangkan PBIC, mereka mengincar gelar juara Point Blank World Championship. PBWC 2019 diadakan di Rusia pada 25-26 Mei. Turnamen tersebut berhasil dimenangkan oleh RRQ TCN dari Indonesia.

Black Dragons memenangkan PBIC 2019 | Dokumentasi Hybrid
Black Dragons memenangkan PBIC 2019 | Dokumentasi Hybrid

Bertanding di Indonesia, tim Black Dragons mengatakan, perjalan jauh merupakan salah satu masalah yang harus mereka hadapi. Mereka bercerita, perjalanan dari Brazil ke Indonesia membutuhkan waktu sekitar 13 jam. Ketika sampai di Indonesia, mereka mengaku lelah karena jetlag. Selain itu, masalah lain yang mereka hadapi adalah makanan, karena mereka tidak terbiasa dengan makanan Indonesia. Meskipun begitu, ini tidak menghalangi mereka untuk memenangkan PBIC 2019.

Anggota Black Dragons, Michel “foox” Felype bahkan terpilih sebagai MVP dan memenangkan hadiah sebesar US$1 ribu. Dia merasa bangga dengan gelar ini, tapi dia mengaku, dia tidak mengincar gelar tersebut ketika bertanding. “Prioritas saya adalah menang, bukan mendapatkan gelar MVP,” katanya dalam wawancara setelah pertandingan.

Meski menjadi tuan rumah, Indonesia tampaknya harus puas dengan posisi runner up. Namun, itu bukan berarti tim Point Blank Indonesia harus patah semangat. Saat hadir dalam penyerahan hadiah, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengaku bangga dengan tim Indonesia. Walau kalah di babak final dari Black Dragons, tapi RRQ Epic berhasil menunjukkan bahwa tim Indonesia masih mampu mengalahkan tim-tim asal Asia lainnya.

Sapu Bersih 2 Map, RRQ.TCN Menjadi Juara PBNC 2019

Akhir pekan ini (28 April 2019) menjadi puncak dari gelaran Point Blank National Championship. Setelah beberapa bulan kualifikasi panjang, penutup musim pertama kancah kompetisi Point Blank adalah sebuah pertandingan langsung di panggung megah.

Memperebutkan total hadiah sebesar Rp1 milyar, gelaran tersebut juga menjadi penutup dua kompetisi lain yaitu PBNC Junior dan Point Blank Ladies Championship yang diadakan untuk para ladies trooper.

Final PBNC Junior

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Babak final dari PBNC Junior mempertemukan tim Raftel Youth dengan tim Bloody Shev. Kedua tim tersebut sudah melalui jalan yang panjang untuk bisa mencapai titik ini. Bertajuk PBNC Junior, rata-rata pemain dari kedua tim di bawah 18 tahun. Kendati masih muda belia, permainan mereka tak kalah beda dari permainan para pro player. Hal tersebut sempat menjadi sorotan dari salah satu shoutcaster. Ia mengatakan, bahwa skema permainan Raftel Youth yang sudah seperti milik pro player. Skema tersebut jadi tambah lengkap dengan kemampuan individu yang juga sama baiknya.

Alhasil, Raftel Youth terbilang cukup mendominasi sejak awal awal. Dalam paruh pertama mereka berhasil menangkan 5 ronde dan Bloody vest hanya bisa mengamankan satu ronde saja. Masuk paruh kedua, Bloody vest sempat memberi perlawanan. Namun Raftel Youth sudah terlalu mendominasi dalam pertandingan ini. Akhirnya dengan sedikit finishing touch, Raftel Youth jadi jadi juara PBNC Junior 2019 setelah kalahkan Bloody Shev 7-1.

Final PBLC

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Pertandingan para ladies trooper lagi lagi mempertemukan dua musuh bebuyutan, yaitu Indri “Clarity” Sherlyana dan kawan-kawan EVOS Galaxy Sades melawan Gabriella “Jenova” Kashara ex FF Gaming yang kini bermain di bawah naungan STAR8 Esports. Kali ini pertandingan berlangsung dengan format best of 3.

Game pertama, pertandingan dilakukan di map Blowcity. Awal-awal permainan, STAR8 RECALL ID320 memberi perlawanan yang cukup keras kepada EVOS Galaxy Sades. Bermain sebagai CT-Force, EVOS Galaxy Sades cenderung bermain lebih bertahan pada first half. Entah apa yang terjadi, setelah awal yang ketat, STAR8 malah kedodoran jelang akhir-akhir pertandingan paruh pertama. Sampai akhirnya STAR8 harus terima kekalahan 5-3 pada first half.

Masuk second half, kedua tim bertukar sisi, kini EVOS Galaxy Sades bermain pada sisi Free Rebels. Kembali, permainan berlangsung dengan sangat ketat. Kedua tim terus-menerus bertukar skor sampai titik darah penghabisan. Walau sempat ketinggalan, namun EVOS Galaxy Sades berhasil menyusul, jadi 3-3 pada second half. Dengan skor begitu tipis, pertandingan jadi semakin panas. EVOS cukup amankan 1 ronde saja, sementara STAR8 perlu mengamankan 2 ronde berturut-turut untuk bisa menang.

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Bidikan tajam serta permainan cerdik Jenova berhasil memberi secercah harapan bagi tim STAR8, membuat skor jadi 3-4. Sayangnya di ronde terakhir STAR8 malah terkena outrun, yang membuat mereka kehilangan banyak personil dalam sekejap. Akhirnya ronde terakhir berhasil diamankan EVOS Galaxy Sades, mereka menangkan map pertama dengan skor 9-7.

Map kedua adalah Midtown, salah satu map favorit para troopers. Kendati kalah pada map pertama, namun mentalitas srikandi esports tim STAR8 jadi salah satu hal yang patut diacungi jemopol. Mereka tetap tenang dan mengamankan ronde demi ronde pada first half map kedua. Bermain sebagai CT Force, permainan STAR8 sangat mengalir, dan memberikan mereka kemenangan 5-2 pada first half.

Masuk paruh kedua, STAR8 perlu mendapatkan 3 kemenangan agar bisa memenangkan map Midtown ini. Entah apa yang terjadi, permainan STAR8 malah keteteran. Setelah satu kemenangan di awal ronde, mereka lalu malah kalah berturut-turut pada ronde-ronde setelahnya. Akhirnya paruh kedua selesai dengan skor 5-1, EVOS Galaxy Sades kembali jadi juara PBLC dengan total skor 7-6.

Kemenangan EVOS Galaxy Sades kali ini melanjutkan catatan kemenangan beruntun mereka dalam gelaran PBLC. Tercatat, ini adalah kemenangan PBLC beruntun keempat bagi EVOS GALAXY Sades.

Grand Final PBNC 2019

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Berlanjut ke sajian utama, yaitu PBNC! Final kali ini jadi cukup berbeda karena tidak ada RRQ.Endeavour. Sebagai gantinya ada RRQ.TCN melawan tim The Prime pada babak final ini. Kendati tanpa kehadiran RRQ.Endeavour, namun kedua tim tetap memberikan sajian pertandingan sengit penuh kelas khas PBNC.

Seolah menjadi tradisi final PBNC, pertandingan map 1 langsung dibuka dengan Stormtube. Pertandingan sudah sengit sedari awal. Kedua tim terus-menerus bertukar skor sampai menjadi 3-3. Jelang penentuan, RRQ.TCN agaknya sedikit kurang tenang. Mereka beberapa kali melakukan kesalahan yang cukup berdampak. Sampai akhirnya first-half ditutup dengan skor 5-3, dengan keunggulan bagi ThePrime.

Second-half, perjuangan RRQ.TCN jadi lebih keras karena kalah pada paruh pertama map Stormtube. Mereka perlu menjegal ThePrime agar tidak dapat 3 kali kemenangan, sementara mereka sendiri perlu mengamankan 5 ronde. Keadaan sempat jadi di ujung tanduk ketika ThePrime unjuk gigi, langsung amankan dua ronde sekaligus.

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Berada di dalam keadaan yang tertekan, ketenangan RRQ.TCN sepertinya malah kembali. Berawal dari kemenangan di satu ronde, berujung kepada kemenangan beruntun di ronde-ronde berikutnya. Cuma perlu satu ronde saja, ThePrime malah jadi kewalahan menghadapi kebangkitan RRQ.TCN. Secara mengejutkan, ThePrime malah terkena reverse sweep 5-2 di paruh kedua ini. Map Stormtube berhasil dimenangkan RRQ.TCN dengan total skor 8-7.

Pertandingan berlanjut ke map 2, dengan map Sandstorm sebagai arena bermain. Pertarungan kembali berlangsung sangat ketat, kedua tim terus menerus saling bertukar skor. Karena pertarungan kedua tim yang sangat seimbang, akhirnya first half harus selesai dengan skor 5-4, kemenangan untuk ThePrime.

Masuk second half, pertarungan jadi semakin menegangkan. Karena paruh pertama selesai dengan skor 5-4, maka baik RRQ ataupun ThePrime harus mendapatkan 5 kali kemenangan terlebih dahulu, agar bisa menjadi pemenang pada map ini. Menariknya, RRQ.TCN bermain dengan sangat tenang. Padahal beban mental mereka bisa dibilang lebih berat pada paruh kedua ini, selain karena kalah pada paruh pertama, mereka juga sedang berada di ujung kemenangan.

ThePrime yang harusnya berada di atas angin, entah kenapa malah keteteran di paruh kedua map Sandstorm. Salah satu alasannya, mungkin karena ThePrime yang kelimpungan menentukan skema serangan saat bermain sebagai Free Rebels di paruh kedua. Apalagi RRQ.TCN menjaga setiap sudut dengan sangat baik, membuat ThePrime semakin kewalahan.

Alhasil, ronde demi ronde dimenangkan oleh RRQ.TCN dengan tanpa ada banyak perlawanan dari ThePrime. Akhirnya RRQ.TCN menjadi juara di paruh kedua dengan skor 5-0, dan memenangkan map 2 dengan total skor 9-5. Dengan ini maka RRQ.TCN berhasil mencatatkan nama dalam sejarah, sebagai juara baru di kancah kompetitif Point Blank tingkat nasional.

Pertandingan antara RRQ.TCN melawan ThePrime menjadi penutup dari gelaran panjang PBNC 2019. Raftel Youth selaku juara PBNC Junior berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp10 juta. EVOS Galaxy Sades selaku juara bertahan PBLC berhak mendapat hadiah sebesar Rp15 juta. RRQ.TCN selaku juara PBNC 2019 berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp300 juta. EVOS Galaxy Sades dan RRQ.TCN juga berhak untuk mewakili Indonesia dalam kompetisi PBIWC dan PBWC, yang diselenggarakan di Moscow, Russia, pada bulan Mei 2019 mendatang.

Selamat bagi para pemenang! Semoga kalian bisa membanggakan Indonesia di tingkat internasional dalam gelaran PBWC dan PBIWC!