Tag Archives: PC desktop

ASUS Umumkan Dua PC Desktop ExpertCenter, D3 Tower dan D5 SFF

ASUS telah mengumumkan dua PC desktop terbarunya, ExpertCenter D3 Tower (D300TA) dan ExpertCenter D5 SFF (D500SA) yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan bisnis mulai dari UKM hingga enterprise. ExpertCenter D3 Tower merupakan PC desktop full tower, sedangkan ExpertCenter D5 SFF hadir sebagai PC desktop berukuran kecil yang lebih fleksibel namun tetap powerful yang cocok untuk kantor dengan ruang terbatas.

Salah satu keunggulan produk PC desktop ASUS ExpertCenter adalah fitur keamanannya. Baik ExpertCenter D3 Tower maupun ExpertCenter D5 SFF, mereka dilengkapi dengan beberapa lapisan keamanan seperti memiliki Kensington Security Slot dan Padlock Slot Prevent untuk mencegah pencuri mengambil DC desktop tersebut.

Dua PC desktop ExpertCenter itu juga dilengkapi dengan fitur Trusted Platform Module (TPM) yang menyimpan password dan kunci enkripsi secara lebih aman. Serta, dilengkapi fitur yang memungkinkan IT administrator untuk mengunci penggunaan port USB sehingga menjamin keamanan data bisnis yang ada di dalamnya.

ExpertCenter D3 Tower dan ExpertCenter D5 SFF juga lebih mudah untuk di-manage berkat dukungan aplikasi ASUS Business Manager dan ASUS Control Center. Aplikasi khusus tersebut memungkinkan IT administrator untuk melakukan manajemen terhadap semua unit ExpertCenter D3 Tower dan ExpertCenter D5 SFF yang digunakan oleh tim. Fitur manajemen tersebut antara lain remote management, kontrol terhadap software dan hardware, hingga task scheduling.

ASUS ExpertCenter D3 Tower (D300TA)

ExpertCenter-2

ExpertCenter D3 Tower menggunakan case khusus dan telah lolos uji ketahanan berstandar militer AS (MIL-STD 801G). Durabilitasnya tidak hanya dari segi case, tetapi juga dari hardware yang diusungnya. Berbekal motherboard ASUS yang sudah menggunakan 100% solid capacitor dan teruji ketahanannya, sehingga dapat memberikan kinerja yang stabil bahkan dalam skenario penggunaan ekstrem.

Untuk menambah nilai Cost To Ownership (CTO), ASUS merancang ExpertCenter D3 Tower agar mudah di-upgrade dan diganti setiap komponennya. Di mana memiliki slot ekspansi yang beragam sehingga dapat mengikuti kebutuhan bisnis di masa depan. Secara keseluruhan ExpertCenter D3 Tower dapat menampung tiga media penyimpanan, memiliki ruang ekstra untuk kartu grafis, dan dapat dipasangi WiFi card.

Soal performa, ExpertCenter D3 Tower telah menggunakan chipset Intel H410 yang kompatibel dengan jajaran prosesor 10th Gen Intel Core dari i3-10100 hingga i7-10700. Serta, didukung dengan konfigurasi RAM DDR4 hingga 64GB dan bagi yang memerlukan performa grafis ekstra, ASUS menyediakan opsi kartu grafis hingga NVIDIA GeForce GTX 1650 dalam paket penjualannya.

ExpertCenter D3 Tower juga dilengkapi dengan port yang sangat lengkap. Selain port modern seperti HDMI dan USB Type-A, terdapat juga port VGA dan LAN di bagian panel belakangnya. Untuk memudahkan penggunanya, ASUS menyematkan beberapa port di bagian panel depannya, yaitu USB Type-A dan dua 3.5mm audio port.

ASUS ExpertCenter D5 SFF (D500SA)

ExpertCenter-4

ExpertCenter D5 SFF hadir sebagai PC desktop dengan desain small form-factor, yang cocok digunakan di ruang kantor terbatas. Meski memiliki bentuk yang minimalis dan hemat ruang, ExpertCenter D5 SFF tetap powerful untuk menunjang berbagai kebutuhan bisnis. Sama seperti saudaranya, case ExpertCenter D5 SFF telah mengantongi sertifikasi uji ketahanan militer AS (MIL-STD 810G) dan menggunakan motherboard ASUS.

ExpertCenter D5 SFF juga tetap menawarkan opsi upgrade dengan hassle-free upgrade, yaitu fitur yang memungkinkan pengguna ExpertCenter D5 SFF untuk mengganti SATA HDD dan SSD, serta ODD (Optical Disk Drive) tanpa menggunakan alat bantu tambahan. Fitur tersebut penting bagi pelaku bisnis di mana upgrade komponen terutama untuk media penyimpanan dan ODD lebih sering dilakukan. Pengguna ExpertCenter D5 SFF juga dapat melakukan upgrade RAM, menambahkan kartu grafis, dan WiFi card.

Performanya didukung oleh prosesor 10th Gen Intel Core, dari i3-10100 hingga i7-10700. Dengan opsi konfigurasi kartu grafis tambahan dan penggunaan SSD, ASUS juga menyediakan opsi RAM berkapasitas hingga 64GB. Soal konektivitas, ExpertCenter D5 SFF dilengkapi dengan port yang lengkap termasuk USB Type-A, DisplayPort dan HDMI, serta port legacy seperti VGA dan PS/2. Di panel depannya, ASUS menyediakan 3.5mm audio port, USB Type-A, serta opsi untuk menambahkan smart card reader dan SD card reader.

Di Indonesia ASUS menjual ExpertCenter D3 Tower (D300TA) dengan harga mulai Rp8.499.000 dan Rp8.699.000 untuk ExpertCenter D5 SFF (D500SA). Dalam waktu dekat, ASUS juga akan membawa ExpertCenter D5 Mini Tower (D500MA). Sesuai dengan namanya, PC desktop ini mengusung case dengan desain mini tower yang fleksibel dan memiliki nilai CTO yang baik sehingga cocok sebagai solusi komputasi untuk menjalankan bisnis.

Razer Tomahawk Gaming Desktop Resmi Dirilis, Sangat Mungil tapi Dibekali RTX 3080

Pada ajang CES 2020 bulan Januari lalu, Razer memperkenalkan perangkat unik bernama Tomahawk Gaming Desktop. Dibandingkan PC desktop pada umumnya, Tomahawk terkesan begitu ringkas berkat volumenya yang berada di kisaran 10 liter saja.

Namun berbeda dari mayoritas gaming PC berukuran mungil, Tomahawk tidak mengandalkan motherboard tipe mini-ITX. Ia dipersenjatai Intel NUC Compute Element, sebuah modul khusus yang berisikan prosesor, RAM, storage, beserta kipas pendingin. Teknologi yang digunakan pada dasarnya sama persis seperti yang ditawarkan oleh Intel NUC 9 Extreme Kit.

Prosesor yang tertanam adalah Intel Core i9-9980HK, didampingi oleh RAM DDR4 16 GB dan SSD NVMe 512 GB. Razer turut menyertakan HDD berkapasitas 2 TB, dan perangkat masih dibekali slot M.2 kosong yang dapat konsumen jejali dengan satu SSD ekstra.

Untuk urusan grafis, Razer memercayakannya kepada Nvidia GeForce RTX 3080 Founders Edition. Pun begitu, konsumen juga bisa membeli Tomahawk versi ‘polos’ yang tidak dibekali kartu grafis sama sekali, sehingga mereka dapat menggunakan kartu grafisnya sendiri. Melengkapi spesifikasinya adalah PSU berdaya 750 W.

Terkait konektivitasnya, Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5.0 merupakan fitur standar yang ditawarkan, demikian pula sepasang port Thunderbolt 3, sepasang port Ethernet, empat port USB 3.2 Gen 2 Type-A, port HDMI 2.0A, dan headphone jack.

Meski dimensi Tomahawk sangatlah ringkas (365 x 210 x 150 mm), ia masih punya cukup ruang untuk mengusung sepasang kipas 120 mm di bagian atas. Skenario sirkulasi udaranya kira-kira seperti ini: udara masuk dari samping dan mendinginkan sistem (panel sampingnya bukan lagi kaca seperti prototipe yang dipamerkan di CES), lalu sisa udara panasnya dibuang ke atas oleh kedua kipas tersebut.

Kalau Anda ingat, Oktober lalu Razer sempat meluncurkan casing PC yang juga bernama Tomahawk, dan salah satunya diperuntukkan sistem yang menggunakan motherboard mini-ITX. Tomahawk Gaming Desktop ini bahkan lebih mungil lagi berkat penggunaan modul Compute Element itu tadi, tapi konsekuensinya Anda harus menyediakan modal yang jauh lebih besar.

Di Amerika Serikat, Razer Tomahawk Gaming Desktop dibanderol $2.400 tanpa GPU, atau $3.200 dengan RTX 3080 FE. Bisa kita lihat bahwa harganya tanpa GPU pun sudah lebih mahal daripada harga PC rakitan dengan spesifikasi high-end.

Sumber: Tom’s Hardware.

Acer Perkenalkan Desktop PC ConceptD 300 Sekaligus Perbarui Spesifikasi Laptop ConceptD 7

Acer memperkenalkan segudang produk baru belum lama ini, salah satunya dari lini ConceptD yang ditujukan untuk para kreator konten, baik yang masih kelas amatir maupun yang sudah di taraf profesional. Total ada tiga produk anyar dari lini Acer ConceptD, yakni desktop ConceptD 300 dan laptop ConceptD 7 beserta ConceptD 7 Pro.

Kita mulai dari ConceptD 300 dulu, yang berhasil mencuri perhatian saya berkat desainnya yang sangat elegan. Bodinya putih bersih khas lini ConceptD, dengan aksen warna hitam pada grille bagian depannya. Tambahan panel kayu di bagian atasnya membuat desainnya secara keseluruhan tampak timeless.

Secara teknis, ConceptD 300 masuk kategori mid-tower dengan volume 18 liter, cukup ringkas untuk ditempatkan di atas meja – mempunyai PC dengan desain secantik ini tentu akan terasa sia-sia kalau harus disembunyikan di bawah meja. Kebetulan panel depannya turut dilengkapi slot SD card, yang pastinya bakal semakin memudahkan workflow.

Konsumen juga tidak perlu khawatir keberadaannya di atas meja bakal mengganggu konsentrasi, sebab tingkat kebisingannya diklaim kurang dari 40 dBA, atau setara dengan kondisi di ruang perpustakaan. Namun yang lebih penting tentu saja adalah bagaimana PC ini dapat mengakomodasi keperluan kreasi konten lewat kinerjanya yang mumpuni.

Hal itu diwujudkan berkat penggunaan prosesor Intel Core i7 generasi ke-10, GPU Nvidia GeForce RTX 3070, RAM DDR4 64 GB 2666 MHz, SSD NVMe 1 TB dan HDD 4 TB. Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh banyak reviewer, RTX 3070 terbukti mempunyai performa setara atau bahkan melampaui RTX 2080 Ti, yang sendirinya sudah menjadi andalan banyak kalangan profesional. Bonusnya tentu saja PC ini siap dipakai untuk gaming dalam resolusi 4K sekalipun.

Beralih ke ConceptD 7 dan ConceptD 7 Pro, di sini Acer telah melakukan penyegaran agar spesifikasinya makin bertenaga sekaligus makin optimal berkat sistem pendingin baru. Keduanya sama-sama ditenagai prosesor Intel Core i7 generasi ke-10, dan letak perbedaan utamanya adalah pada kartu grafis yang digunaka: ConceptD 7 dengan RTX 2080 Super Max-Q, sedangkan ConceptD 7 Pro dengan Quadro RTX 5000 Max-Q pada varian termahalnya.

Namun salah satu faktor yang selalu menjadi daya tarik utama lini ConceptD selama ini adalah layar dengan reproduksi warna yang sangat akurat. Baik pada ConceptD 7 maupun ConceptD 7 Pro, panel yang digunakan adalah panel IPS 15,6 inci dengan resolusi 4K dan dukungan 100% spektrum warna Adobe RGB. Lebih lanjut, validasi dari Pantone pada dasarnya menjamin bahwa layar kedua laptop ini benar-benar bisa diandalkan dalam konteks profesional.

Ketiga produk ini kabarnya bakal tersedia di tanah air, tapi masih belum dipastikan kapan dan berapa harganya. Sebagai referensi, Acer ConceptD 300 dihargai mulai 1.299 euro di dataran Eropa (± Rp22,4 jutaan), sedangkan ConceptD 7 dan ConceptD 7 Pro masing-masing mulai 2.899 euro (± Rp50,1 jutaan) dan (± Rp63,9 jutaan).

Lini Produk Baru Acer ConceptD Ditujukan Khusus untuk Para Kreator Konten

Di kalangan kreator konten, Acer bukanlah nama brand pertama yang mereka ingat. Kebanyakan bakal lebih teringat dengan Apple, namun itu tak mencegah Acer untuk menyiapkan lini produk baru yang ditujukan secara khusus buat para kreator konten.

Namanya Acer ConceptD, dan tidak tanggung-tanggung, jumlah produknya memang sebanyak yang ada pada gambar di atas. Tema yang ingin diangkat Acer pada dasarnya tidak jauh-jauh dari “performa” dan “estetika”.

Acer ConceptD Notebook

Acer ConceptD 9 / Acer
Acer ConceptD 9 / Acer

Seperti yang bisa Anda lihat, ada tiga model laptop yang berbeda di lini Acer ConceptD. Yang pertama dan yang paling diunggulkan adalah Acer ConceptD 9, dengan layar masifnya yang duduk di atas engsel unik sehingga dapat diubah-ubah posisinya sesuai kebutuhan.

Layarnya yang kompatibel dengan stylus Wacom ini merupakan panel IPS 17,3 inci dengan resolusi 4K. Tingkat kecerahan maksimumnya mencapai 400 nit, dan dukungan 100% spektrum warna Adobe RGB serta sertifikasi dari Pantone sudah menjadi penawaran standarnya.

Performanya pun tidak main-main, berbekal prosesor Intel Core i9 generasi ke-9, lengkap beserta GPU Nvidia GeForce RTX 2080, RAM DDR4 32 GB, dan SSD tipe NVMe berkapasitas maksimum 1 TB. Konektivitasnya pun melimpah, mencakup port Thunderbolt 3, HDMI 2.0, DisplayPort 1.3, 2x USB 3.1, serta Killer Ethernet E3000.

Acer ConceptD 7 / Acer
Acer ConceptD 7 / Acer

Di bawahnya ada ConceptD 7 dan ConceptD 5. Keduanya sama-sama mengemas layar 4K 15,6 inci, tapi tanpa engsel unik seperti milik kakaknya. Kendati demikian, dukungan 100% spektrum warna Adobe RGB serta sertifikasi Pantone masih menjadi salah satu keunggulannya.

Yang membedakan di antara keduanya adalah spesifikasi. ConceptD 7 mengusung prosesor Intel Core i7 generasi ke-9, GPU RTX 2080 atau 2060, RAM 32 GB dan storage hingga 1 TB. ConceptD 5 di sisi lain mengemas prosesor Intel Core i7 atau Core i5 generasi ke-8, GPU Radeon RX Vega M, RAM 16 GB, dan storage sampai 1 TB.

Acer ConceptD 5 / Acer
Acer ConceptD 5 / Acer

Yang akan dipasarkan lebih dulu mulai April ini adalah ConceptD 7 dan ConceptD 5, masing-masing dengan banderol mulai $2.299 dan $1.699. ConceptD 9 bakal menyusul di bulan Juni dengan harga mulai $4.999.

Acer ConceptD Desktop

Acer ConceptD 900 / Acer
Acer ConceptD 900 / Acer

Di ranah desktop, Acer rupanya juga tidak mau main-main. Buktinya bisa kita lihat dari Acer ConceptD 900 yang berwarna hitam legam, yang di dalamnya telah bernaung sepasang prosesor Intel Xeon Gold 6148, lengkap beserta GPU Nvidia Quadro RTX 6000, 12 slot RAM DDR4 dengan kapasitas maksimum 192 GB, dan SSD 1TB beserta sepasang HDD 4 TB – masih ada ruang untuk ekspansi jika dibutuhkan.

Acer ConceptD 500 / Acer
Acer ConceptD 500 / Acer

Bagi yang mendambakan nilai estetika ekstra dan tidak terlalu memprioritaskan performa, ada ConceptD 500 yang bagian atas casing-nya berlapis kayu serta dilengkapi sebuah Qi wireless charger. Kalau boleh jujur, desain ConceptD 500 ini jauh lebih cantik ketimbang desktop apapun yang pernah Apple buat.

Terkait harga, jangan terkejut melihat banderol ConceptD 900: varian termurahnya dihargai $19.999 ketika dipasarkan mulai bulan Mei nanti. ConceptD 500 di sisi lain masih lebih masuk akal dengan banderol mulai $1.699 saat dipasarkan pada bulan Juni.

Acer ConceptD Monitor dan VR Headset

Acer ConceptD CM7321K / Acer
Acer ConceptD CM7321K / Acer

Menemani dua desktop tersebut adalah dua monitor. Yang pertama adalah CM721K dengan layar 4K 32 inci, disusul oleh CP7271K P dengan layar 4K 27 inci 144 Hz. Keduanya sama-sama mendukung HDR1000 (tingkat kecerahan 1.000 nit), serta 99% spektrum warna Adobe RGB.

Acer ConceptD CP7271K P / Acer
Acer ConceptD CP7271K P / Acer

Keduanya punya sedikit perbedaan dari segi konektivitas, tapi yang pasti semua yang esensial sudah tersedia, macam Thunderbolt 3, HDMI 2.0 dan DisplayPort 1.4, hanya berbeda di jumlahnya saja. Keduanya pun sama-sama ditenagai sepasang speaker, serta memiliki pengaturan posisi yang cukup fleksibel.

Acer ConceptD OJO Windows Mixed Reality Headset / Acer
Acer ConceptD OJO Windows Mixed Reality Headset / Acer

Terakhir, ada Acer ConceptD OJO Windows Mixed Reality. VR headset ini dibekali sepasang display 2,89 inci, dengan resolusi 4320 x 2160 pixel per mata, dan refresh rate 90 Hz. Bobotnya berkisar 550 gram, tapi itu belum termasuk kabelnya.

Inside-out tracking yang menjadi standar platform Windows Mixed Reality tentu telah tersedia, demikian pula speaker dan mikrofon terintegrasi. Paket penjualannya juga mencakup sepasang motion controller.

Acer berencana memasarkan monitor CM7321K mulai September seharga $2.999, sedangkan CP7271K lebih dulu di bulan Juli seharga $1.999. Yang masih misterius adalah banderol harga sang VR headset.

Sumber: SlashGear.

MSI Perkenalkan ‘PC Rasa Console’ Trident X Bersenjata GeForce RTX

Di antara banyak perangkat gaming racikan MSI, Trident merupakan salah satu lini paling menarik. Ia adalah titik temu antara konsep portable dengan komitmen produsen menghidangkan kemudahan upgrade, dihadirkan dalam form factor ala console. Perjalanan Trident dimulai di tahun 2016, dan elama dua tahun ini, ia telah mendapatkan beberapa kali pembaruan dan revisi.

Micro-Star International resmi meluncurkan Trident 3 di Indonesia pada bulan April kemarin, lalu di Computex 2018, mereka memperkenalkan Trident A yang menyimpan hardware lebih canggih serta memiliki desain lebih atraktif. Dan dalam memeriahkan peluncuran kartu grafis baru Nvidia, perusahaan PC asal Taiwan itu menyingkap varian yang lebih baru lagi, dinamai Trident X, kali ini dipersenjatai GeForce RTX 2080 Ti.

Berdasarkan gambar yang MSI publikasikan, Trident X mempunyai arahan desain serupa Trident A. PC desktop small form factor ini bisa diposisikan secara berbaring atau berdiri via stand, memiliki volume hanya 10-liter – 2-liter lebih kecil dari Trident A. Di sana, MSI membubuhkan sistem pencahayaan LED RGB asimetris di sisi depan serta fan di dalam. Lalu di bagian samping, Trident X mempunyai pintu kaca tempered yang dapat dibuka.

MSI menyampaikan bahwa Trident X merupakan PC desktop padat pertama berbekal power supply SFX serta kartu grafis RTX punya Nvidia. Berdasarkan keterangan produsen, Trident X ditargetkan pada gamer yang menginginkan PC berperforma paling tinggi. Hal tersebut dapat terpenuhi berkat kehadiran kartu grafis GeForce RTX yang dilengkapi ‘teknologi rendering terkini’.

Selain GPU, MSI memang belum mengungkap informasi mengenai spesifikasi Trident X lebih rinci, namun produsen telah mengonfirmasi merea memilih Intel Core seri K sebagai otaknya. Kita bisa menerka akan ada hardware high-end serta RAM berukuran raksasa di dalamnya. Di samping gaming, MSI juga menyiapkan Trident X sebagai perangkat pendukung streaming dan aktivitas produktif, serta siap menangani multi-tasking.

Untuk mendinginkan hardware-hardware yang ditempatkan cukup berdempetan di dalam, produsen mengimplementasikan sistem Silent Storm Cooling. Sdah digunakan di sejumlah produk PC desktop MSI, solusi pendingin ini memanfaatkan tiga ruang aliran udara berbeda yang difokuskan ke hardware-hardware penghasil panas utama. Jadi Anda tidak perlu cemas saat ‘perlu’ ber-gaming di waktu lama.

Trident X kabarnya sempat dipamerkan di IFA Berlin 2018 kemarin, tapi di sana MSI masih belum mengabarkan harga dan kapan produk akan tersedia. PC desktop small form ini baru akan meluncur resmi ‘beberapa bulan lagi’.

Sumber: MSI.

 

Alienware Area-51 Jadi PC Pertama yang Mengemas Prosesor AMD Ryzen Threadripper

Alienware baru saja meng-update PC desktop terganasnya dengan prosesor terganas besutan AMD. Yup, ke depannya PC radikal bernama Area–51 itu bakal datang mengusung prosesor AMD Ryzen Threadripper yang terdiri dari 16-core dan 32-thread.

Desain Alienware Area–51 Threadripper Edition ini tidak berubah, masih menggunakan sasis berwujud segitiga yang tampak garang dilihat dari sisi manapun, apalagi ditambah pencahayaan LED. Volume sasis yang begitu lapang memungkinkan Dell untuk menanamkan komponen kelas berat di dalamnya.

Kalau budget bukan masalah, konsumen dapat memilih konfigurasi dengan sepasang GPU Nvidia GeForce GTX 1080 Ti atau tiga buah AMD Radeon RX 580. Kartu grafis monster dalam jumlah lebih dari satu ini jelas membutuhkan suplai daya ekstra, maka dari itu opsi power supply unit (PSU) yang tersedia adalah 850W 80+ Bronze sampai 1500W 80+ Platinum.

Alienware Area-51 Threadripper Edition

Spesifikasi pendukungnya mencakup RAM DDR4 hingga 64 GB dengan kecepatan 2933 MHz, HDD 2 TB dan SSD tipe PCIe 1 TB. Soal konektivitas, ada sepasang Killer Networks E2500 Gigabit Ethernet dan total 10 port USB di belakang, semuanya berkontribusi terhadap bobot perangkat yang mencapai angka 28 kg.

Hal lain yang cukup menarik untuk dicatat adalah, Area–51 bakal menjadi PC pertama buatan OEM yang mengusung Threadripper. Dell rupanya berhasil mengamankan lisensi eksklusif dari AMD, sehingga pabrikan lain harus sabar menunggu sampai setidaknya tahun depan untuk bisa menambatkan Threadripper ke PC buatannya. Untungnya, eksklusivitas ini tidak berpengaruh buat yang tertarik merakit PC sendiri.

Sejauh ini Dell sama sekali belum mencantumkan banderol harga untuk Area–51 Threadripper Edition, namun mereka bakal membuka pre-order mulai 27 Juli mendatang. Bersamaan dengan itu, mereka juga akan menawarkan Area–51 dengan pilihan prosesor Intel Core X (6-core sampai 12-core) mulai tanggal 22 Agustus.

Sumber: AnandTech.

Acer Luncurkan Laptop Gaming Canggih dan PC Desktop VR Ready Baru

Kembalinya Predator ke ranah gaming memang belum lama, tapi saat ini Acer berhasil merebut gelar ‘penyedia perangkat gaming terlengkap’. Selain notebook dan PC, mereka juga menawarkan aksesori, monitor, tablet, hingga proyektor khusus gaming. Menariknya lagi, Acer tak pernah mengklaim bahwa hanya produk Predator saja yang disiapkan untuk mendukung gaming.

Acer Aspire VX 15 & GX 12

Jika dana Anda belum mencukupi untuk meminang Predator, kelas Acer Aspire bisa jadi alternatif terbaik. Beberapa model seperti seri VX dan GX dari awal sengaja dirancang buat menangani video game. Dan berkat ketersediaan prosesor Intel Kaby Lake serta kartu grafis Nvidia Pascal baru, perangkat tidak hanya dapat menyuguhkan performa lebih tinggi, harganya pun jadi lebih terjangkau.

Acer Aspire VX 15 & GX 10

Pada tanggal 2 Maret 2017 kemarin, Acer meluncurkan dua perangkat gaming baru yang kabarnya mendapatkan rekomendasi dari para gamer profesional. Mereka adalah laptop VX 15 dan PC desktop GX. Keduanya merupakan anggota dari keluarga besar Aspire, namun masih mewarisi performa serta elemen desain Predator yang agresif. Mereka sebetulnya sudah tiba di Indonesia sejak Desember kemarin, dipamerkan secara non-formal dalam kunjungan DailySocial ke markas Acer. Namun baru di acara inilah device resmi diperkenalkan.

Acer Aspire VX 15 & GX 9

Dengan menghadirkan Aspire GX dan VX 15, Acer mencoba meneruskan komitmen mereka untuk memenuhi kebutuhan semua segmen gamer, dari mulai kelas mainstream hingga kalangan profesional. Acer mendemonstrasikan kemampuan PC-PC ini dengan menjalankan game Overwatch, dan tentu saja, permainan tersaji sangat mulus di kedua perangkat.

 

Acer Aspire VX 15

Desain notebook 15-inci ini lebih berani dari Predator 15. Tubuhnya terlihat garang karena lebih tajam dan menyudut. Bukannya mengusung frame persegi panjang, layar dan tubuh Aspire VX 15 memiliki arahan oktagonal. Body-nya didominasi warna hitam kelabu, membuat area merah glossy di heat sink terlihat kontras. Warna merah yang sama Acer bubuhkan pada backlight keyboard, garis di pinggir touchpad, serta dua garis lampu LED di belakang layar. Saat layar dibuka, engsel metalik di sana segera mengingatkan kita bahwa VX 15 masih bagian dari Aspire.

Acer Aspire VX 15 & GX 6

Acer Aspire VX 15 & GX 7

Panel IPS 15,6-inci IPS dengan resolusi 1920x1080p disiapkan sebagai jendela Anda mengakses konten. Lalu untuk input kendali utama, Acer menyiapkan keyboard dengan highlight pada tuts WASD, lalu menempatkan tocuhpad sejajar tombol spasi. Buat menunjang fungsi hiburan, produsen menyematkan speaker TrueHarmony dipadu teknologi Dolby Audio Premium. Secara keseluruhan, Aspire VX 15 mempunyai dimensi 388,9×265,4×28,9-milimeter dan berat kurang lebih 2,5kg.

Acer Aspire VX 15 & GX 8

Dua komponen yang dipilih sebagai reaktor utama dari laptop gaming ini adalah prosesor Intel Core i7-7700HQ dan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 – juga ada opsi GTX 1050 Ti. Aspire VX 15 menyimpan RAM DDR4 sebesar 16GB (bisa ditambah jadi 32GB), serta penyimpanan berbasis SSD 128GB plus hard drive 1TB. SSD sendiri dapat Anda upgrade ke tipe NVMe. Acer turut mengadopsi sistem pendingin high-end demi memastikan notebook tetap sejuk saat dipakai menjalankan game dalam waktu yang lama.

Acer Aspire VX 15 & GX 4

Acer Aspire VX 15 & GX 13

 

Acer Aspire GX Series

Sebagai versi mini dari G6, Predator G1 memang begitu menggoda, namun jujur saja, harganya masih berada di atas jangkauan gamer mainstream. Kabar gembiranya, GX siap jadi alternatif lebih terjangkau yang tidak kalah canggih. PC desktop gaming ini berdiri setinggi 397,9mm, dengan panjang dan lebar 463,3x125mm. Desainnya sangat menarik, tidak memakan banyak tempat seperti desktop mid-tower biasa, dan saya sangat menyukai lampu LED merah seperti mata robot ninja di sisi depannya.

Acer Aspire VX 15 & GX 2

Walaupun desainnya tidak serumit Predator G1, garis-garis tajam, serta sedikit pewarnaan merah di casing-nya menegaskan bahwa Aspire GX merupakan perangkat gaming sejati. Konektivitas penting bisa segera Anda temukan di sisi depan, di antaranya ada slot reader kartu microSD, port USB type-C, sepasang port audio 3,5mm in dan out, serta satu lagi USB 3.0. Port tersedia lebih banyak di belakang, totalnya ada 8 slot USB, juga dilengkapi HDMI, DisplayPort serta LAN.

Acer Aspire VX 15 & GX 14

Bagian terunik dari Aspire GX Series adalah modul wireless charging yang ditempatkan di bagian atas. Dengannya, Anda bisa mengisi ulang baterai smartphone tanpa perlu memakai kabel. Acer belum memberi detail soal kompatibilitasnya, namun saya menerka, fitur ini sudah mendukung handset-handset flagship dari produsen ternama.

Acer Aspire VX 15 & GX 3

Acer Aspire VX 15 & GX 1

Satu hal yang perlu digarisbawahi terkait performa Aspire GX adalah PC desktop ini merupakan perangkat ‘VR ready‘ berkat kehadiran GPU Nvidia GeForce GTX 1060 atau 1070. Ia tidak sama sekali tak kesulitan menopang HTC Vive atau Oculus Rift. Sebagai otaknya, sang produsen memilih chip quad-core Intel Core i7-7700 3,6GHz, yang dibantu oleh RAM 16GB (bisa diekspansi sampai 64GB) dan SSD 128GB. Acer tak lupa mencantumkan hard disk 1TB untuk tempat menyimpan koleksi video dan game.

Harga dan ketersediaan

Dua produk baru ini mulai dipasarkan di bulan Maret 2017, bisa Anda beli di Acer Exclusive Store, Predator Store, serta beberapa partner eCommerce resmi. Kedua perangkat telah dibekali OS Windows 10 (Aspire GX juga dibundel bersama bonus keyboard dan mouse). Harganya sebagai berikut:

  • Aspire GX Series: mulai Rp 20 juta
  • Aspire VX 15: mulai Rp 13,8 juta

PC iBuyPower Snowblind Punya Panel LCD Unik Buat Pamerkan Hardware di Dalam

Pamer hardware adalah hal lumrah di kalangan gamer PC. Komponen-komponen yang mereka beli bukanlah barang murah, dan para produsen mencoba mendukungnya dengan menyediakan motherboard ber-LED sampai menawarkan casing-casing berdesain keren. Tapi mungkin belum ada kreasi seunik ciptaan tim asal Kalifornia yang terkenal di ranah penyediaan perangkat gaming ini.

Setelah memamerkan prototype dari produk bernama Snowblind di ajang Computex Taipei 2016 silam, iBuyPower akhirnya mengabarkan bahwa mereka sudah siap menerima pre-order. Snowblind adalah PC desktop gaming ber-casing canggih yang menggunakan panel LCD transparan di sisi sampingnya. Selain untuk memperlihatkan hardware di dalam, jendela sekaligus layar LCD itu dapat memunculkan pola warna-warni atau berperan jadi monitor kedua.

Display LCD tersebut betul-betul bening, mempunyai resolusi 1280×1024. Ia bisa disambungkan ke kartu grafis melalui port DVI, dan secara teori, juga dapat digunakan buat bermain game. Namun tentu saja, fungsi utama layar kristal itu adalah untuk menampilkan animasi, kontennya dapat dikustomisasi sesuka hati. Cara kerjanya bisa Anda lihat langsung lewat video demo di bawah ini:

Untuk mengutak-atik animasi dan widget, iBuyPower merekomendasikan Anda menggunakan software open source Rainmeter. Dengannya, kita bisa mendesain sendiri atau mengunduh skin yang sudah ada – keleluasaan konfigurasinya hanya dibatasi kreativitas Anda. Dan demi memaksimalkan output gambar di LCD, iBuyPower hanya menggunakan komponen internal berwarna putih atau perak.

iBuyPower Snowblind 1

iBuyPower menawarkan Project Snowblind sebagai perangkat gaming siap pakai. Dan karena bukan perusahaan pencipta hardware, mereka memanfaatkan komponen racikan produsen lain. Ada tiga versi Project Snowblind, yaitu tipe standar, Pro dan Extreme. Mereka semua menggunakan jenis casing berwarna putih yang sama, perbedaannya terletak pada susunan hardware.

iBuyPower Snowblind 2

Menariknya, tipe entry-level Project Snowblind ditawarkan di harga yang masuk akal. Dengan mengeluarkan uang US$ 1.500, Anda memperoleh prosesor Intel Core generasi ke-7 i5-7400, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070, motherboard MSI X270 Tomahawk Arctic, RAM DDR4 3000 8GB, dan penyimpanan berbasis hard drive sebesar 1TB. Bundel sudah termasuk OS Windows 10 Home.

Komposisi hardware masih bisa dikustomisasi, dan tipe Extreme sebagai opsi termahalnya dijajakan seharga US$ 2.500. Model ini dipersenjatai sebuah GeForce GTX 1080, prosesor Intel  i7-7700K, motherboard MSI Z270 XPower Gaming Titanium, SSD 480GB dan RAM DDR4 32GB.

Ketiga varian rencananya akan mulai didistribusikan pada akhir bulan Februari 2017.

Via PC Gamer.

Mirip Mac Pro, Samsung ArtPC Pulse Juga Merupakan Speaker 360 Derajat

Apple boleh sedikit berbangga atas Mac Pro. Pasalnya, desain silindrisnya banyak menginspirasi pabrikan lain untuk mengeksekusi ide serupa. Salah satunya adalah Samsung, yang baru-baru ini merilis ArtPC Pulse, sebuah PC desktop berbentuk tabung yang terlihat elegan.

Bodi serba logam banyak berkontribusi atas aspek elegan tersebut, ditambah dengan sistem pencahayaan ambient melingkar yang kelihatan keren. Akan tetapi Samsung tidak mendesainnya untuk sekadar tampil keren saja; fungsionalitas turut diperhatikan dengan premis semi-modular.

Tidak diketahui pasti bagaimana mekanisme lepas-pasang modul di ArtPC Pulse, namun Samsung menawarkan modul HDD terpisah berkapasitas 1 TB untuk menambahkan kapasitas penyimpanan. Bicara soal spesifikasi, ArtPC Pulse bisa dijadikan perangkat multimedia yang mumpuni.

Ada dua varian yang Samsung tawarkan. Yang pertama mengusung prosesor Intel Core i5, GPU Radeon RX 460, RAM 8 GB DDR4 dan SSD 256 GB, dibanderol seharga $1.200. Varian lainnya mengemas prosesor Intel Core i7, GPU Radeon RX 460, RAM 16 GB DDR4, SSD 256 GB + HDD 1 TB, dan dipatok seharga $1.600.

Keduanya sama-sama menjalankan OS Windows 10, dan di bagian atasnya bernaung sebuah unit speaker besutan Harman/Kardon yang siap menyebarkan audio secara 360 derajat. Pre-order Samsung ArtPC Pulse saat ini bisa dilakukan lewat Amazon.

Meski sepintas kelihatan sekali kalau Samsung berupaya menghadirkan pesaing Mac Pro, pada nyatanya perangkat ini lebih cocok dijadikan rival HP Pavilion Wave yang sama-sama menjalankan OS Windows dan juga merupakan speaker 360 derajat. Yang sedikit membedakan, HP Pavilion Wave menggandeng Bang & Olufsen untuk urusan audionya, dan desain berwujud segitiganya menurut saya sedikit lebih orisinil.

Sumber: PC World.

Berdesain Unik, HP Omen X Desktop Siap Lahap 4K atau VR Gaming dengan Mudah

Bulan Mei kemarin, HP memperkenalkan lini perangkat gaming besutannya, Omen. Sejauh ini sudah ada sebuah laptop, PC desktop, monitor, kemudian disusul oleh prototipe VR backpack. Namun HP tampaknya belum puas, hingga akhirnya mereka mengungkap perangkat lain dari lini Omen yang sangat menarik.

Dijuluki Omen X Desktop, wujudnya sangat tidak biasa: berbentuk kubus dan diposisikan dalam keadaan miring dengan sepasang ‘kaki’ kecil yang menumpu. Tentu saja, desain semacam ini bukan sekadar untuk gaya-gayaan, tetapi juga bermaksud menambah fungsionalitas.

Desain unik HP Omen X Desktop memastikan sirkulasi udara berjalan dengan lancar / HP
Desain unik HP Omen X Desktop memastikan sirkulasi udara berjalan dengan lancar / HP

Utamanya adalah perihal sirkulasi udara. Dalam Omen X Desktop, hawa panas yang berasal dari prosesor, GPU dan hard drive akan disalurkan keluar melalui bilik yang berbeda sehingga semua komponen tersebut bisa tetap adem, apalagi ditambah bantuan sistem liquid cooling.

Spesifikasinya juga tidak main-main, bahkan konfigurasi terendahnya saja sudah bisa melahap 4K maupun VR gaming dengan berbekal prosesor Intel Core i7, GPU AMD Radeon RX 480, RAM 8 GB DDR4, HDD 2 TB dan SSD 256 GB. HDD-nya ini terpasang pada kompartemen khusus sehingga mudah sekali dilepas-pasang. Port USB-nya juga sangat melimpah, total ada 8 port USB 3.0 dan 2 port USB-C.

Panel belakang HP Omen X Desktop dihuni sederet port USB, baik USB 3.0 maupun USB-C / HP
Panel belakang HP Omen X Desktop dihuni sederet port USB / HP

Konfigurasi tertingginya jangan ditanya, dimana HP menawarkan antara sepasang GPU Nvidia GeForce GTX 1080 atau sepasang AMD Radeon R9 Fury X. Namun yang lebih menarik, HP juga berencana memasarkan casing Omen X Desktop saja untuk penggemar PC rakitan.

HP Omen X Desktop kabarnya bakal dijual seharga $1.800 untuk konfigurasi terendahnya seperti dirincikan di atas. Casing-nya sendiri akan dijajakan seharga $600.

Sumber: The Verge dan HP.