Tag Archives: PC Gamer

10 Game Paling Menarik yang Diumumkan di PC Gaming Show 2020

Pandemi ataupun tidak, bulan Juni selalu menjadi bulan yang menggembirakan buat para gamer. Setelah kemarin kita dimanjakan oleh pengumuman PlayStation 5 beserta lusinan game yang akan mendampinginya, kali ini giliran kalangan gamer PC yang menyambut meriah sederet pengumuman di acara PC Gaming Show.

Total ada lebih dari 50 game yang diumumkan, meski beberapa ada yang cuma sekadar update, DLC, atau yang dirilis ulang untuk platform PC. Dalam artikel ini, saya bermaksud memilih 10 game yang paling menarik yang sempat diumumkan, dan sebisa mungkin saya pastikan semua game-nya adalah game yang benar-benar baru.

Perlu dicatat juga bahwa daftar ini sifatnya sangat subjektif, sebab selera saya jelas berbeda dari Anda sekalian. Namun setidaknya 10 game ini patut mendapat perhatian ekstra dari Anda walaupun genre-nya mungkin kurang cocok.

Torchlight 3

Sebagai penggemar berat Torchlight dan Torchlight 2 (plus seri Diablo dan genre action RPG secara keseluruhan), sudah pasti saya sangat menantikan pengumuman dari game ini. Developer Echtra Games pun tidak mau mengecewakan para fansnya; Torchlight 3 langsung dirilis di Steam, meski sejauh ini statusnya masih Early Access.

Sayangnya sebagian besar review pengguna di Steam cenderung negatif. Kebanyakan menilai Torchlight 3 seperti game free-to-play, tidak seperti yang Echtra Games janjikan sebelumnya saat mereka mengumumkan penggantian judul game ketiga Torchlight ini. Semoga saja ini bakal dibenahi sebelum perilisan finalnya.

Airborne Kingdom

Usai menonton trailer-nya, game ini langsung mengingatkan saya pada film Mortal Engines. Film tersebut memang tidak sukses secara komersial, tapi saya pribadi menyukai lore dan konsepnya: kota-kota di masa depan telah bertransformasi menjadi kendaraan, dan teknologi lawas jadi sangat berharga.

Airborne Kingdom juga demikian, hanya saja kotanya dilengkapi baling-baling ketimbang roda, alias melayang. Game ini menggabungkan elemen-elemen permainan city building dan eksplorasi, dan di sepanjang permainan, kita akan menemukan beragam artefak peninggalan generasi sebelumnya, baik sendiri ataupun dengan bekerja sama dengan kota lainnya.

Pengembangnya juga menjanjikan setting dunia yang selalu berubah di setiap playthrough, mengindikasikan potensinya untuk dimainkan berkali-kali. Airborne Kingdom belum memiliki jadwal rilis pasti selain “di musim semi”, namun game-nya sudah tersedia untuk pre-order di Epic Games Store.

Carto

Ada banyak sekali judul indie yang diumumkan di PC Gaming Show tahun ini, namun Carto sepertinya adalah yang paling saya favoritkan. Kesan pertama menonton trailer-nya di atas adalah, game ini terasa seperti buku cerita anak-anak yang interaktif, dan saya juga sangat tertarik dengan mekanisme puzzle yang ditawarkan: kita bisa mengubah posisi peta dunianya, dan setelahnya, kondisi di sekitar lakonnya pun juga akan ikut berubah.

Bagaimana mekanisme puzzle ini akan berpengaruh pada aspek narasi menjadi intrik tersendiri buat Carto. Game akan dirilis di Steam tahun ini juga, sayang belum ada tanggal pastinya.

Among Trees

Kalau Anda pernah memainkan Firewatch, trailer di atas otomatis bakal mengingatkan Anda padanya. Sulit mengabaikan pengaruh besar Firewatch pada game ini, terutama dari sisi grafik, namun ketimbang sekadar mempersilakan pemain untuk bereksplorasi, Among Trees juga menyisipkan sejumlah elemen survival sekaligus sandbox yang cukup lengkap.

Kalau jalan ceritanya juga menarik, Among Trees punya peluang untuk menjadi penerus spiritual Firewatch. Versi Early Access-nya kini sudah bisa dibeli lewat Epic Games Store.

Cris Tales

Gaya visual game ini sudah langsung mengundang perhatian, belum lagi ditambah sederet elemen JRPG yang dibawanya. Tidak kalah menarik adalah karakter protagonisnya, Crisbell, yang digambarkan sebagai seorang Time Mage, dan manipulasi waktu rupanya merupakan bagian penting dalam game ini.

Belajar dari masa lalu, mengambil tindakan di masa sekarang, lalu mengubah takdir masa depan, demikian deskripsi yang diberikan oleh developer-nya. Namun yang lebih menarik lagi adalah, mekanisme manipulasi waktu ini rupanya juga bisa diterapkan pada sesi turn-based combat-nya.

Cris Tales siap dirilis di Steam pada tanggal 17 November 2020 mendatang, akan tetapi versi demo-nya sudah bisa kita mainkan sekarang juga (sampai 24 Juni).

Haven

RPG open-world dengan lakon sepasang kekasih (dan dukungan co-op multiplayer tentu saja), game ini mungkin tidak cocok buat Anda yang jomblo, meski untungnya developer-nya tetap merancang Haven agar bisa dimainkan sendirian. Gaya visualnya cukup unik, dan musiknya juga membantu membuat kita jadi semakin terhanyut di dalam dunianya.

Juga memikat dari game ini adalah ceritanya. Dikisahkan bahwa si pasangan tengah melarikan diri ke suatu planet, dan tujuan mereka adalah mengubah planet tersebut agar bisa menjadi tempat tinggal permanennya. Sekali lagi seperti yang saya bilang, mungkin kurang cocok bagi pemain yang sedang sibuk mencari cinta.

Belum diketahui kapan Haven bakal dirilis, akan tetapi laman Steam-nya mencantumkan “2020”.

Icarus

Diciptakan oleh kreator DayZ, Icarus menerapkan formula open-world survival yang serupa, akan tetapi dengan tema eksplorasi luar angkasa. Juga berbeda adalah bagaimana Icarus dapat dinikmati secara bertahap, tidak melulu secara berkesinambungan seperti tipikal game survival lainnya.

Misi dalam Icarus sangat bervariasi, ada yang bisa diselesaikan dalam waktu 30 menit saja, ada pula yang memerlukan beberapa sesi bermain sekaligus dengan durasi total 48 jam. Seperti halnya GTA Online, Icarus sepertinya akan jauh lebih menyenangkan dimainkan bersama teman ketimbang sendirian.

Hal menarik lain adalah bagaimana beberapa hal terlihat kontras dalam game ini. Di satu sisi, karakternya menebang kayu dengan kapak yang seperti berasal dari zaman batu serta berburu menggunakan panah. Di sisi lain, ia mengenakan kostum astronot lengkap, dan mobil yang dikendarai juga kelewat canggih untuk peralatan primitif yang dibawanya.

Ketika diwawancarai PC Gamer, pengembang Icarus juga mengaku mengambil banyak inspirasi dari game di luar kategori survival, seperti misalnya Skyrim untuk mekanisme memanahnya, Snowrunner untuk mekanisme mengemudinya, Kerbal Space Program untuk mekanisme modifikasi roketnya, atau Deep Rock Galactic untuk mekanisme menambangnya.

Belum ada kepastian kapan Icarus bakal dirilis, akan tetapi pengembangnya menargetkan tahun depan.

Potionomics

Hampir di semua game RPG kita pasti bertemu dengan NPC yang berjualan potion. Pernahkah terbayang di benak Anda bagaimana seandainya Anda yang harus menjalankan si pedagang potion? Itulah yang hendak disuguhkan Potionomics.

Permainan mengisahkan Sylvia, seorang penyihir (witch) yang terlilit utang dan harus membuka lapak potion. Potionomics merupakan gabungan genre simulasi dan RPG; simulasi karena Anda harus meracik potion-nya sendiri dan menerapkan sejumlah upgrade pada toko Anda, RPG karena dialog dengan para pelanggan toko disajikan seperti turn-based combat (menggunakan sistem kartu).

Potionomics kabarnya akan meluncur dalam waktu dekat, meski belum ada kepastian kapan dan di platform apa ia bakal ditawarkan.

Metal: Hellsinger

Kalau bukan karena Doom, kita mungkin tidak akan mengasosiasikan musik metal dengan game tembak-menembak melawan iblis. Kalau Anda suka Doom dan Anda sangat suka musik metal, game berjudul Metal: Hellsinger ini sudah pasti bakal mencuri perhatian Anda.

Bayangkan saja game ini seperti Doom, tapi selain membasmi iblis di neraka, Anda juga mencocokkan setiap tembakan Anda dengan irama musik yang diputar. Jujur setelah menonton trailer-nya, saya otomatis teringat pada channel YouTube Gun Drummer yang sejatinya mengangkat konsep serupa.

“Rhythm FPS”, demikianlah pengembangnya mengklasifikasikan Metal: Hellsinger. Anda boleh saja memainkannya seperti first-person shooter biasa, tapi kalau Anda bisa menyesuaikan dengan ritme musiknya, maka serangan demi serangan Anda akan jadi semakin intens. Dan itulah tujuan utama dari game ini; membiarkan Anda terhanyut dalam musiknya sembari melenyapkan semua makhluk yang menghalangi Anda.

Metal: Hellsinger rencananya akan dirilis di Steam tahun depan.

The Dungeon of Naheulbeuk: The Amulet of Chaos

Tactical RPG dengan tema fantasi, kekuatan utama Dungeon of Naheulbeuk menurut saya terletak pada karakter-karakternya. Pengembangnya mendeskripsikan karakter-karakternya sebagai gerombolan pecundang, tapi saat bersama, setidaknya petualangan mereka bisa berbuah kebaikan.

Trailer-nya menunjukkan nuansa humor yang amat kental, tapi di saat yang sama sistem combat-nya yang terkesan kompleks juga memikat perhatian saya. Pengembangnya tak lupa menyinggung soal banyaknya variasi musuh dalam game ini (lebih dari 100), dan itu bakal menuntut pemain untuk selalu berpikir strategis dalam setiap sesi pertarungan.

Beragam objek yang dapat dihancurkan mengingatkan saya pada XCOM: Chimera Squad, dan itu semestinya bakal memberikan dinamika ekstra pada gameplay-nya. Dungeon of Naheulbeuk awalnya bermula sebagai audiobook berbahasa Perancis yang populer di kalangan penggemar tabletop RPG.

Game akan dirilis lewat Steam di musim panas ini juga.

Arahan Baru Resident Evil 7: Biohazard Membuat Game Horor Ini Terasa Menyegarkan

Ternyata Yakuza 0 bukanlah satu-satunya game yang memperoleh sambutan hangat dari para reviewer di bulan Januari ini. Berdasarkan sejumlah ulasan media-media game terkemuka, upaya Capcom kembali ke tema survival horror sejati merupakan langkah tepat bagi permainan Resident Evil 7. Formulanya sangat kontras dari Resident Evil 6 yang lebih menitikberatkan action.

Resident Evil 7: Biohazard ialah permainan pertama di seri ini yang dikemas dalam sudut pandang orang pertama. Berdasarkan playable teaser Beginning Hour dan demo Lantern di Gamescom 2016, banyak orang melihat kemiripan game dengan P.T. Silent Hills, Sweet Home (permainan horor buatan Capcom, dirilis di tahun 1989), serta Alien: Isolation. Lalu seperti apa versi retail-nya? Ayo simak rangkuman review di bawah ini.

Lewat ulasan tanpa skor, Eurogamer memuji segi penyampaian cerita dan upaya Capcom mentransformasi lokasi permainan. Namun alasan mengapa reviewer tidak memberikan badge esensial adalah narasi anti-klimaks di bagian akhir game dan kurangnya orisinalitas gameplay. Saat sudah mengetahui taktik permainan dalam menyampaikan kejutan, Anda tidak akan lagi takut pada pintu-pintu dan lorong gelap yang awalnya tampak mengerikan.

Bagi PC Gamer, Resident Evil 7 adalah salah satu game yang mereka beri skor tertinggi di tahun ini, 9 dari 10. Meski bukan terobosan besar, Andy Kelly memuji Capcom karena RE7 kembali menyuguhkan formula-formula yang membuat game pertamanya begitu menegangkan tanpa ragu mengambil inspirasi dari permainan-permainan modern lain. Dan dengan memperkenalkan tokoh-tokoh baru, Resident Evil 7 bisa dinikmati baik oleh para veteran serta bersahabat bagi pendatang baru di seri ini.

Polygon punya penilaian serupa PC Gamer. Menurut Philip Kollar, transisi ke tampilan first-person mungkin membuat beberapa orang enggan memainkannya, namun perubahan ini sempurna dalam penyajian dunia game dan material-material permainan kreasi Capcom. Mungkin sulit menerka apakah Resident Evil 7 bisa jadi selegendaris game pertamanya ataupun Resident Evil 4, namun menilai dari kualitasnya, Capcom telah mengambil arahan yang tepat.

Memberikan nilai 7.7, IGN mengapresiasi usaha Capcom mencampur elemen-elemen yang membuat permainan pertama Resident Evil begitu mengagumkan bersama formula baru. Resident Evil 7 lebih menyerupai game petualangan dibanding shooter, dan reviewer menemukan banyak kesamaan antara Resident Evil 7 dengan pendahulunya itu – terutama pada puzzle. Sayangnya, beberapa hal terasa terlalu disederhanakan atau tidak pada tempatnya.

Destructoid menghadiahkan skor sempurna untuk Resident Evil 7, 10 dari 10. Menakarnya dari aspek produksi, ia merupakan game terbaik Capcom, baik dari sisi acting hingga audio. Dengan atau tanpa PlayStation VR, developer berhasil menciptakan atmosfer horor yang begitu menegangkan. Kekurangan pada minimnya variasi musuh terbayarkan oleh pertempuran seru melawan boss serta gameplay spektakuler. Bagi Destructoid, RE7 benar-benar di luar dugaan.

Di situs agregat review  OpenCritic, Resident Evil 7: Biohazard mendapatkan skor sementara 87.

Sudah Siap Menghadapi Dark Souls III? Simak Dulu Rangkuman Review-nya

Dark Souls III akan dirilis secara global minggu depan, namun gamer Jepang dan media-media video game terkemuka sudah mulai menikmatinya sejak tanggal 24 Maret silam. Director Hidetaka Miyazaki kembali memimpin pengembangannya, dan tak sulit ditebak, segala hal yang Anda sukai (atau benci) mengenai Dark Souls kembali hadir di permainan terbarunya.

Action-RPG ini kembali menyuguhkan formula serupa sang pendahulu, mengusung gameplay super-sulit, menuntut Anda untuk menerima kekalahan dan ‘merangkul’ kematian. Sisi positif dari perbedaan waktu rilis ialah kita diberikan kesempatan buat mencari tahu apakah Dark Souls III layak dimainkan atau tidak berdasarkan review-review yang telah dipublikasi. Dan fans Souls dapat bernafas lega karena Dark Souls III memperoleh respons sangat positif.

Dark Souls III Review Round-up 03

Dalam ulasan tanpa skor, Adam Smith via Rock Paper Shotgun menuliskan, jika Dark Souls III merupakan game terakhir di franchise tersebut, maka ia dengan bahagia mengucapkan selamat jalan. Meski bukan game Dark Souls terbaik, Dark Souls III menyempurnakan permainan sebelumnya, dan bahkan dapat dinikmati oleh mereka yang sama sekali belum pernah menyentuh Dark Souls.

Review IGN juga selaras dengan Rock Paper Shotgun. Mereka memuji gerakan-gerakan baru dalam permainan yang memperkaya sistem pertempuran, serta segi visual dari lokasi-lokasi di kerajaan Lothric – tempat Anda bertualang dan menghadapi lawan-lawan mematikan. Beberapa aspek memang butuh polesan, namun IGN setuju bahwa Dark Souls III layak jadi penerus seri ini.

Dark Souls III Review Round-up 02

Mike Mahardy dari GameSpot sendiri melihat sejumlah kesalahan arah dalam desain, contohnya cuma ada satu solusi spesifik untuk mengalahkan bos, ditambah pola permainan repetitif saat menghadapi musuh tangguh. Terlepas dari itu, GameSpot mengapresiasi banyak hal dalam Dark Souls III: desain level yang apik, pertempuran menegangkan, serta setting game yang cantik.

Salah satu ulasan dengan nilai paling rendah dipublikasi oleh Polygon, hanya 70. Reviewer Philip Kollar menyampaikan, Dark Souls 3 tetap menjadi sebuah pengalaman menakjubkan, namun di game teranyar itu, kelemahannya lebih terlihat. Ia kecewa karena game hanya menyimpan sedikit kejutan. Menakar dari desain, penyajian momentum, serta teknologi penopang permainan, Dark Souls III gagal memuaskan penggemar terberatnya.

Dark Souls III Review Round-up 04

Bertolak belakang dari Polygon, PC Gamer memuji sisi desain, pertempuran, serta penyampaian ceritanya. James Davenport bilang, “Dark Souls III adalah game Dark Souls terbaik, menetapkan sebuah standar baru bagi genre action RPG secara keseluruhan.”

Berikut skor sementara  berdasarkan situs agregator:

Dark Souls III akan meluncur pada tanggal 12 April nanti di PC, PlayStation 4 dan Xbox One.

Rangkuman Review XCOM 2: Salah Satu Kandidat Game Terbaik di 2016

Di era multiplatform ini, game blockbuster eksklusif PC ialah pemandangan langka. Biasanya arahan tersebut diambil karena developer menyadari permainan kurang cocok disajikan di console, terutama game-game ber-genre strategi yang kompleks. Dan untuk beberapa saat, gamer komputer boleh merasa bangga karena XCOM 2 baru tersedia di platform kesayangan mereka saja.

XCOM 2 adalah sekuel dari XCOM: Enemy Unknown yang merupakan reboot dari game klasik berjudul sama. Ia masuk di daftar permainan paling ditunggu di 2016 versi DailySocial, dan tak terasa akan segera dirilis sebentar lagi. Tepatnya tadi malam, media-media game terkemuka mulai mempublikasi artikel-artikel review mereka. Secara garis besar, XCOM 2 mendapatkan respons sangat positif, tampil sebagai salah satu kandidat Game of the Year 2016. Ini dia rangkumannya:

XCOM 2 01

Dari banyak ulasan, situs EGM memberikan skor paling rendah yaitu 75. Contributing editor Nick Pleassas mengeluhkan tingkat kesultan permainan tinggi, di mana game sulit diprediksi. Namun ia mengakui, XCOM 2 menyuguhkan pengalaman unik dibanding judul lain. Hal ini mungkin bisa kita terjemahkan sebagai pengingat, bahwa seperti sebelumnya, XCOM 2 bukanlah permainan yang mudah ditaklukkan.

Tapi selain EGM, kalangan kritik tampak sangat mengapresiasi karya terbaru dari Firaxis itu. GameSpot menyebutkan, XCOM 2 adalah permainan ‘matematis, emosional dan detail’. Mike Mahardy bilang, kegagalan dan kekalahan bukan cuma sebuah kemungkinan, tapi keharusan. XCOM 2 ialah game langka yang lebih fokus pada konsekuensi ketimbang menawarkan pilihan. Dengannya, gamer dituntut buat bermain lebih baik lagi. XCOM 2 memperoleh nilai 90 dari GameSpot.

XCOM 2

PC Gamer turut memasukkan XCOM 2 ke deretan game berskor tinggi: 94. Tom Senior hampir tidak menemukan hal yang dapat dikritisi selain aspek teknis. Konten permainan sangat luas dan penuh kejutan. Misi dihidangkan secara procedural (acak dan tak bisa diprediksi), sehingga lebih sedikit waktu buat menyusun rencana, memaksa pemain bereaksi sebaik mungkin demi menjaga pasukan pemberantas alien mereka tetap hidup. PC Gamer bilang, XCOM 2 wajib dimainkan berulang-ulang.

Antusiasme Game Informer tidak kalah besar, mereka menyodorkan angka 95. Ben Reeves menyampaikan, desain XCOM 2 akan membut pemain meragukan strategi dan pilihan mereka sendiri, sembari bertanya-tanya apakah mereka telah melakukan keputusan yang tepat atau malah keliru. Dengan begini, satu kemenangan kecil terasa sangat memuaskan.

XCOM 2 03

Berdasarkan skor sementara di website agregasi, XCOM 2 sangat direkomendasikan:

  • OpenCritic: 91
  • Metacritic: 90
  • Game Rankings: 89,77%

XCOM 2 bisa Anda beli di Steam seharga Rp 590 ribu, dan game dapat dimainkan pada tanggal 5 Februari besok.

Apakah Rise of the Tomb Raider Versi PC Layak Dimainkan? Simak Rangkuman Review-nya

Keputusan developer Crystal Dynamics me-reboot seri Tomb Raider tampaknya merupakan langkah tepat untuk menyegarkan kembali franchise tersebut. Tomb Raider cukup sukses, dan sekuel pertamanya bahkan masuk ke daftar permainan terbaik di 2015. Namun saat itu game terasa belum sempurna karena ia baru bisa dinikmati oleh pemilik console Xbox One.

Setelah menunggu hampir 80 hari, tepatnya tengah malam tadi Rise of the Tomb Raider sudah dapat mainkan oleh gamer PC. Bagi user Steam, pre-load telah siap dari sebelum tanggal rilis. Namun saya yakin banyak di antara fans Lara Croft yang sebetulnya ingin meminang permainan baru ini tapi masih mempertimbangkan apakah Rise of the Tomb Raider layak dibeli sekarang atau nanti saja saat Steam Sale berlangsung.

Rise of the Tomb Raider Review Roundup 03

Artikel ini dibuat membantu Anda menentukan keputusan, berisi rangkuman-rangkuman review dari media video game ternama. Tentu ulasan-ulasan tersebut berbasis dari versi PC, jadi saya tidak mencantumkan nama-nama familier seperti IGN, GameSpot atau GamesRadar. Mereka sudah lebih dulu mempublikasi review berdasarkan versi Xbox One.

Sebagai media berita PC gaming paling populer, ada baiknya kita simak dulu apa kata PC Gamer. Menurut Phil Savage, formula Rise of the Tomb Raider tak begitu jauh berbeda dari pendahulunya, dengan elemen gameplay yang diperluas. Secara garis besar, game tersuguh lebih baik, menawarkan kepuasan dalam bertualang – meskipun beberapa aspek terlalu disederhanakan. PC Gamer memberikannya skor 83.

Rise of the Tomb Raider Review Roundup 02

Tanggapan kurang hangat disampaikan Rock Paper Shotgun. Adam Smith mengkritisi karakteristik sang tokoh utama yang belum matang, dan pada plot yang seolah-olah fokus pada kemampuan Lara dibanding perjuangannya. Karena itu, momentum spektakuler di permainan jadi terasa kurang memuaskan. Walau demikian, di awal review Smith mengaku bahwa ia sangat menikmati Rise of the Tomb Raider.

VideoGamer sendiri memiliki pendapat berbeda dari RPS. Adam Beck mengomparasinya versi PC dengan Xbox One, dan mengatakan bahwa kekuatan hardware PC membuat area-area terbuka tersaji lebih baik. Ia sangat merekomendasikan Rise of the Tomb Raider, dan juga bilang ‘tidak ada aspek yang hilang dari momen ia meluncur di Xbox One’. Di sana, game memperoleh nilai 4,5 dari 5 bintang.

Rise of the Tomb Raider Review Roundup 04

Berdasarkan website-website agregasi, Rise of the Tomb Raider edisi PC mendapatkan skor sementara yang cukup tinggi, yaitu 88 di OpenCritic, 87 di Metacritic, dan 86,14 di Game Rankings. Sejauh ini, media memberikan permainan skor 80 ke atas.

Rise of the Tomb Raider bisa Anda beli di Steam seharga Rp 570 ribu.

Tips Pintar Membeli Video Game

Banyak orang mengira para gamer, termasuk kelas profesional, didominasi kalangan remaja dan ‘dewasa muda’. Faktanya, rata-rata umur para antusias video game adalah 31 tahun. Dan tahukah Anda, belanja permainan ternyata paling sering dilakukan oleh gamer berusia 35 sampai 40 tahun. Artinya di usia produktiflah konsumen mengeluarkan dana paling banyak. Continue reading Tips Pintar Membeli Video Game

Daftar Game Yang Akan Hadir di Ajang E3 2015

Menjelang pertengahan tahun, para gamer dan segenap khalayak industri permainan mulai bersiap-siap untuk merayakan pesta gaming terbesar yang kita kenal dengan nama Electronic Entertainment Expo ke-21, biasa disingkat E3. Seperti sebelumnya, acara akan dilangsungkan di Los Angeles Convention Center selama tiga hari, tepatnya tanggal 16 sampai 18 Juni 2015. Continue reading Daftar Game Yang Akan Hadir di Ajang E3 2015

Mari Simak Video Hands-on Gameplay The Sims 4

The Sims 4 adalah game terbaru penerus franchise tersukses Electronic Arts yang dibuat oleh Maxis. Dalam mengembangkannya, sang developer mencoba mengkombinasi gameplay tradisional yang membuat The Sims digemari dengan fitur baru agar permainan dapat dinikmati dengan lebih intuitif – baik oleh para fans maupun pendatang baru. Continue reading Mari Simak Video Hands-on Gameplay The Sims 4