Tag Archives: Pearl Abyss

DokeV, Game Open World Penuh Warna Baru dari Pearl Abyss

Bagaimana jadinya bila dunia Pokemon bergabung dengan karakter Splatoon, dan ditambah dengan sentuhan budaya Korea? Mungkin DokeV ini adalah jawabannya. Game terbaru dari Pearl Abyss yang diumumkan pada gelaran Gamescom ini langsung menarik perhatian banyak gamer.

Developer dari Black Dessert ini seakan mengambil arah visual yang sangat berlawanan dengan game mereka sebelumnya. Dengan desain karakter kartun namun dunia yang realistis, serta animasi serta efek visual ala anime, membuat DokeV tampil unik dan berbeda dari game-game lainnya.

https://www.youtube.com/watch?v=FaRbQHlegaM

Lewat trailer terbarunya, DokeV dengan percaya diri menunjukkan gameplay-nya yang ceria namun juga penuh ledakan. Trailer-nya juga mayoritas berfokus kepada sang karakter utama yang menjelajahi dunianya menggunakan skateboard, paraglider, jet ski, dan bahkan mobil mainan. Dunia yang ditawarkan dalam game ini juga cukup bervariasi. Mulai dari perkotaan padat ala kota-kota di Korea hingga pegunungan dan alam liar.

Untuk gameplay-nya, DokeV mengadaptasi premis dari Pokemon yang meminta para pemain untuk mengoleksi mahluk-mahluk bernama Dokebi, mahluk legendaris yang berasal dari mitologi dan cerita rakyat Korea. Dokebi yang berhasil dikoleksi oleh pemain akan memberikat kekuatan unik.

Dalam videonya juga diperlihatkan beberapa variasi seperti serangan palu raksasa, pistol air, walkie talkie, penyedot debu, bola granat, busur pelangi dengan panah yang dapat meledak, hingga topi sulap yang mengeluarkan hujan konfeti. Dari apa yang terlihat di video, para pemain nantinya juga dapat berganti-ganti senjata saat bertempur melawan monster.

Sayangnya, terlepas dari trailer yang sudah cukup meyakinkan tersebut, Pearl Abyss masih dalam tahap pengembangan untuk DokeV. Masih belum ada tanggal rilis pasti dari game ini ataupun platform apa saja yang akan dituju. Pearl Abyss bahkan menjelaskan bahwa konten yang mereka tunjukkan masih dapat berubah selama pengembangan.

Selain itu melihat dari trailer gameplay yang diperlihatkan. Dengan semua visualisasi realistis yang diusung, serta beragam efek visual yang muncul saat melakukan serangan, DokeV sepertinya akan menjadi game dengan kebutuhan hardware yang cukup tinggi. Meski memang, Pearl Abyss juga belum mengumumkan spesifikasi minimumnya untuk PC.

Trailer Gameplay Crimson Desert Dirilis, Game Terbaru dari Pengembang Black Desert

Pengembang Black Desert Online, Pearl Abyss, sedang sibuk menyiapkan game terbarunya, Crimson Desert. Rumor mengenai game ini memang sudah cukup lama beredar, akan tetapi trailer gameplay resminya baru saja ditayangkan pada ajang The Game Awards 2020, dan sejauh ini Crimson Desert terlihat cukup mengesankan.

Developer asal Korea Selatan itu mendeskripsikan Crimson Desert sebagai permainan open-world action-adventure, dan kalau melihat trailer-nya, ia memang tampak lebih mirip seperti The Witcher 3 ketimbang MMORPG. Kendati demikian, Pearl Abyss juga tidak lupa menambahkan bahwa Crimson Desert bakal memadukan elemen-elemen dari permainan single-player yang menitikberatkan pada kekuatan narasi dengan sejumlah fungsionalitas dari permainan multiplayer.

Kalau boleh menebak, hasil akhirnya mungkin bakal lebih mirip seperti Genshin Impact ketimbang Black Desert Online yang merupakan MMORPG murni. Genshin Impact, seperti yang kita tahu, bisa saja dimainkan sendirian, dan multiplayer di sana lebih pantas dianggap sebagai bonus ketimbang suatu keharusan.

Dalam Crimson Desert, pemain bakal menjalankan protagonis bernama Macduff, seorang prajurit bayaran yang sedang berjuang untuk merebut kembali kampung halamannya bersama para krunya. Menariknya, meski narasinya terpusat pada satu protagonis, Crimson Desert bakal masih menawarkan opsi kustomisasi karakter yang mendalam.

Crimson Desert digarap menggunakan engine rancangan Pearl Abyss sendiri. Buat yang pernah memainkan Black Desert, Anda pasti akan cukup familier dengan sistem combat di Crimson Desert, yang mencakup gaya bertarung yang bervariasi berdasarkan jenis senjata yang digunakan; apakah itu pedang, belati, kapak, perisai, atau malah tangan kosong.

Deretan musuh yang akan dijumpai juga sangat beragam, mulai dari prajurit biasa sampai monster-monster dari cerita mitologi – sekali lagi mengingatkan saya pada The Witcher 3, akan tetapi dengan nuansa Nordic yang jauh lebih kental. Trailer-nya bahkan juga sempat mempertontonkan adegan Macduff yang sedang menunggangi seekor naga berukuran masif.

Sejauh ini memang belum ada detail mengenai elemen multiplayer dalam Crimson Desert, tapi Pearl Abyss memastikan bahwa bakal ada fitur PvP di sana. Jadi meskipun tidak dideskripsikan sebagai MMO, Crimson Desert masih akan menempatkan seluruh pemainnya di satu server berskala besar.

Kalau boleh menyimpulkan, anggap saja Crimson Desert ini sebagai sekuel dari Black Desert, tapi yang lebih berfokus pada kekuatan narasi ala game single-player. Seandainya semua berjalan sesuai rencana, Crimson Desert bakal dirilis di PC sekaligus console pada musim dingin 2021.

Sumber: 1, 2, 3.

Mode Battle Royale Hadir di Black Desert Online

Berkat PUBG dan Fortnite, efek demam battle royale bisa kita rasakan di mana-mana. Saat ini, semua developer franchise raksasa mencoba mengintegrasikan mode last man standing di game terbarunya, dari mulai Call of Duty, Battlefield, hingga Red Dead Redemption. Ternyata, battle royale tidak hanya menjamur di permainan-permainan action, tapi juga diadopsi oleh MMORPG.

Dalam acara Festa di Amsterdam pada tanggal 4 Desember kemarin, developer Korea Selatan Pearl Abyss mengumumkan agenda untuk membubuhkan battle royale di permainan MMO populer mereka, Black Desert Online. Meski konsep dasar gameplay-nya sama, Pearl Abyss telah menemukan metode penyajian baru agar mode battle royale mereka serasi dengan tema Black Desert Online serta tidak terasa membosankan.

Di Black Desert Online, battle royale diberi titel Shadow Arena. Berbeda dari PUBG atau Fortnite yang diawali lewat sesi terjun payung; di Shadow Arena, Anda memulai pertandingan sebagai Black Spirit dan harus menemukan tubuh untuk dirasuki. Selanjutnya, skill dan perlengkapan dapat diperoleh dengan menghancurkan objek-objek atau mengalahkan NPC yang ada di arena.

Peraturan Shadow Arena sama seperti mode last man standing tradisional: satu pemain yang berhasil bertahan hidup akan jadi pemenangnya. Di momen peluncurannya ini, Shadow Arena mendukung 50 pemain, meski ada kemungkinan developer akan menambah jumlahnya di waktu ke depan lewat update. Buat sekarang, opsi battle royale di Black Desert Online baru tersedia untuk pemain di Korea Selatan, dan selanjutnya akan hadir buat gamer di negara-negara barat.

Selain Shadow Arena, executive producer Jae-Hee Kim turut mengungkap rencana Pearl Abyss untuk menambahkan Archer, yaitu pilihan kelas ke-17, akan tiba secara global pada tanggal 12 Desember. Sesuai namanya, Archer adalah spesialis serangan jarak jauh. Dalam bertempur, ia dibekali senjata busur silang dan kemampuan sihir.

Pearl Abyss juga punya agenda buat memperluas dunia permainan. Saat ini, mereka tengah mengembangkan wilayah baru bernama O’dyllita (dapat diakses pemain Korea Selatan menjelajahinya di paruh pertama tahun depan), serta menggodok mode Territory War yang difokuskan pada konflik antara Calpheon dan Valencia.

O’dyllita sendiri dipenuhi beragam lokasi menarik seperti The Valley of Olun, Thorn Tree Forest, serta Castle of Thorns. Area-area tersebut dihuni oleh Turo dan Ahib. Turo adalah ras raksasa yang biasanya bergerombol dalam grup berisi dua atau tiga individu, sedangkan Ahib ialah makhluk mirip beruang berkekuatan sihir hitam.

Via VentureBeat.