Tag Archives: pemasaran digital

10 Istilah Penting yang Wajib Diketahui Digital Marketer Pemula

Di zaman teknologi seperti sekarang ini, pemasaran sudah dilakukan melalui media digital. Media yang digunakan juga semakin beragam mulai dari website, media sosial, hingga menggunakan jasa selebriti media sosial.

Pembaruan media yang digunakan ini menyebabkan banyaknya istilah baru yang masuk ke dalam dunia digital marketing. Istilah baru tersebut menjadi wajib karena seiring waktu sering digunakan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam dunia digital marketing.

  1. Affiliate Marketing

Affiliate Marketing ini praktiknya sering kita lihat dalam video TikTok, yaitu ketika orang memberikan rekomendasi untuk suatu barang yang digunakannya dan memberikan tautan untuk membeli barangnya di keranjang kuning.

Saat ada yang membeli di keranjang kuning, orang yang memberikan rekomendasi tersebut akan mendapatkan komisi. Jadi affiliate marketing adalah sistem pembayaran komisi kepada satu pihak yang sudah berhasil menawarkan barang atau jasa yang dijual oleh suatu perusahaan.

  1. Social Media Marketing (SMM)

Banyaknya pengguna media sosial, menyebabkan perusahaan mencoba untuk promosi di media sosial. Social Media Marketing berbeda dengan bermain media sosial pada umumnya, karena ada tujuan pemasaran. Sehingga dalam pelakasanaanya melibatkan proses agar audiens tertarik (engaged) dengan konten yang dibuat di media sosial.

Selain itu konten yang dibuat juga harus memiliki karakter tertentu karena akan menjadi branding perusahaan di media sosial. Branding ini akan menjadi citra perusahaan di masyarakat melalui profil dan interaksi yang dibangun dengan audiens.

  1. Search Engine Optimization (SEO)

Bagi Anda yang sering mencari sesuatu melalui google atau mesin pencari lain, Anda akan sering melihat praktik SEO. SEO ini adalah cara memaksimalkan tulisan berbasis website untuk bisa tembus urutan paling atas di halaman pencarian dengan keyword yang dicari pengguna internet.

SEO ini berdifat oraganik dan tanpa mengeluarkan biaya apapun, tetapi SEO ini memerlukan waktu agar bisa tembus ke halaman terdepan minimal tiga bulan.

  1. Search Engine Marketing (SEM)

SEM ini konsepnya masih sama dengan SEO, tetapi memiliki perbedaan. SEO merupakan cara organik, sedangkan SEM merupakan cara berbayar. SEM ini adalah iklan yang dibayar oleh perusahaan agar tulisan atau produknya muncul di pencarian teratas mesin pencari.

  1. E-mail Marketing

Apakah Anda sering mendapatkan email yang berisi promosi di email? Nah, hal tersebut email marketing yang dibuat oleh perusahaan sebagai pendekatan promosi kepada konsumen.

Dalam prosesnya, terdapat e-mail bounce di mana e-mail marketing gagal terkirim karena berbagai faktor. Anda bisa mengetahui persentase penerima e-mail yang membuka pesan promosi dari jumlah konsumen yang masuk ke dalam database melalui proses open rate.

  1. Influencer Marketing

Apakah Anda pernah menemukan sebuah review atau iklan tertentu yang melibatkan content creator. Nah, campaign yang melibatkan content creator tersebut adalah influencer marketing yang biasa digunakan brand di media sosial untuk mencapai objektif komunikasi tertentu.

  1. Retargeting

Jika Anda pernah mencari sesuatu di website yang sedang ingin Anda beli. Setelah Anda mencari hal lain di berbagai website, dan iklan di website pertama terus muncul.

Nah, hal tersebut namnya retargeting. Strategi ini tujuannya agar audiens kembali lagi mengunjungi website tersebut. Bisa sekadar untuk melihat-lihat ilang, atau bahkan sampai membeli produk yang diiklankan.

  1. Call to Action (CTA)

Apakah Anda pernah membaca iklan atau caption yang di akhirnya Anda sebagai pembaca  melakukan sesuatu terkait pembelian ataupun mengunjungi profil media sosial yang beriklanan. Pesan singkat yang memancing melakukan sesuatu (action) tersebutlah yang disebut dengan CTA.

  1. Landing Page

Saat Anda melihat Instagram atau Facebook Ads, dan Anda klik link yang tertera yang diarahkan ke halaman website dengan menampilkan beragam produk. Jadi, landing page mengarahkan Anda ke website suatu brand untuk melihat informasi spesifik mengenai produk atau jasa yang mereka tawarkan.

  1. Engagement Rate

Engagement Rate merupakan persentase bagaimana konten yang telah Anda buat di media sosial maupun blog berinteraksi dengan pengikut Anda. Interaksi yang dibangun melalui komentar, like, dan share. Semakin tinggi engagement rate, konten yang Anda hasilkan semakin baik karena bisa memahami audiens.

Layanan Pendanaan Pemasaran Jenfi Menjadi Solusi UKM Indonesia untuk Meningkatkan Pendapatan Pasca Pandemi

Pandemi Covid-19 beberapa tahun silam menjadi challenge tersendiri bagi pemilik usaha, terutama mereka yang berada di sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Mulai dari menurunnya pembelian dan pesanan, tantangan distribusi, hingga ketersediaan bahan baku.

Di sisi lain, pandemi juga menjadi titik balik bagi para UKM dalam mengembangkan usahanya secara digital. Jumlah transaksi online pada masa pandemi meningkat secara signifikan hingga 26% atau 3,1 juta transaksi per harinya dengan peningkatan distribusi hingga 35%.

Dari situ, dukungan untuk UKM go digital pun semakin banyak, di antaranya termasuk strategi yang dikembangkan oleh pemerintah berupa penyaluran program kredit mikro agar UKM dapat memperoleh pinjaman modal kerja dengan bunga yang lebih rendah dari bank umum di Indonesia.

Dengan banyaknya dukungan dan bantuan seperti adanya layanan pembayaran digital QRIS dan pinjaman modal kerja seharusnya dapat menjadi peluang nyata bagi UKM untuk terus mengembangkan bisnis secara digital.

Tapi, bagaimana ketika bukan modal kerja yang menjadi masalah bagi UKM, melainkan pemasaran digital?

Meningkatkan brand awareness adalah satu hal yang penting untuk dilakukan sebuah bisnis karena berpengaruh terhadap peningkatan penjualan, dan pemasaran digital sangat efektif untuk hal ini.

Pemasaran digital, terutama iklan berbayar, dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap UKM. Selain dapat menjangkau audiences lebih banyak, UKM juga dapat menargetkan pasar tertentu pada jenis pemasaran digital ini. Sayangnya, beberapa UKM masih terkendala soal biaya untuk pemasaran digital ini.

Tapi, dengan banyaknya dukungan dari berbagai pihak, kendala atau tantangan ini juga dapat diatasi dengan mudah.

Tidak hanya dari pemerintah, dukungan dari pihak swasta juga tak kalah jumlahnya. Hal ini adalah hasil dari banyaknya riset yang memperkirakan perkembangan ekonomi digital Indonesia akan semakin maju kedepannya. Bahkan, menurut data dari Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 berpeluang mencapai 46 miliar USD atau setara dengan 2.100 triliun Rupiah.

Dengan adanya peluang besar tersebut, banyak pihak swasta yang turut memberikan dukungan kuat kepada UKM, salah satunya adalah Jenfi. Jenfi merupakan layanan pendanaan yang hadir untuk menjawab permasalahan UKM dari segi pemasaran, inventaris, dan pertumbuhan bisnis.

Solusi ini dapat dimanfaatkan oleh UKM untuk mengoptimalkan brand awareness di media sosial dan marketplace. Namun, layanan pendanaan Jenfi ini hanya terbatas pada pertumbuhan bisnis di platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Linkedin, atau layanan periklanan Google (Google Ads).

Untuk memastikan bahwa pendanaan ini tepat penggunaannya, layanan Jenfi dapat melacak dengan mengintegrasikan akun pendapatan bisnis pada layanan seperti Lazada, Shopee, Tokopedia, Shopify, Stripe, dan Braintree.

Dengan model bisnis seperti ini, UKM tidak perlu khawatir karena Jenfi hanya akan diuntungkan ketika bisnis menghasilkan pendapatan dari modal yang diberikan.

Lalu, bagaimana jika UKM tertarik untuk mendapatkan pembiayaan dari Jenfi?

Apabila UKM tertarik untuk mengembangkan bisnisnya melalui pemasaran digital, owner dapat melakukan pengajuan pendanaan secara online pada situs resmi Jenfi dan keputusan akan diberikan dalam waktu maksimal 24 jam.

Setelah berhasil terhubung dengan institusi finansial terpilih, Jenfi juga akan membantu pemberkasan yang harus disiapkan oleh UKM. Apabila UKM telah berhasil melalui tahapan yang ditentukan, UKM berkesempatan untuk mendapatkan modal hingga 1 miliar rupiah.

Dana tersebut dapat dimanfaatkan oleh pelaku UKM untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan melalui fitur iklan berbayar seperti Instagram Ads, Facebook Ads, dan Google Ads.

Kemudian, untuk pembayaran, UKM juga bisa menentukan kapan akan melakukan pengembalian modal dan persentase pengembalian dari profit bisnis yang dihasilkan. Tidak hanya itu, Jenfi juga telah bekerjasama dengan Xendit untuk membantu UKM berkembang lebih pesat dengan mengaktifkan layanan pembayaran digital.

Peluang perkembangan pasar Indonesia, terutama di sektor ekonomi digital, memang benar adanya. Namun, peluang tersebut bisa menjadi sebuah kenyataan jika adanya aksi yang juga nyata dari pelaku UKM dan dukungan dari pihak pemerintah maupun swasta.

Melalui solusi yang diberikan, Jenfi berkomitmen untuk turut membantu mendongkrak pendapatan UKM seiring dengan berkembangnya sektor e-commerce Indonesia di era pasca pandemi saat ini.

Cara Lengkap dan Mudah Menghapus Profil Bisnis di Google Bisnisku

Apakah Anda memiliki profil bisnis yang sudah tidak aktif atau tidak terpakai lagi di akun Google Bisnisku Anda? Jika iya, ternyata ada cara untuk menghapus profil bisnis di Google Bisnisku tersebut, sehingga Anda dapat fokus untuk mengelola profil bisnis lainnya yang masih aktif. Bagaimana caranya?

Google Bisnisku atau Google My Business adalah fitur Google yang dapat Anda manfaatkan untuk mengelola tampilan bisnis Anda di laman Google. Dalam satu akun Google Bisnisku, Anda dapat menambahkan satu atau lebih profil bisnis untuk Anda kelola. 

Nah, pada artikel ini, Anda akan mempelajari panduan mudah menghapus profil bisnis di Google Bisnisku selengkapnya.

Step-step Menghapus Profil Bisnis di Google Bisnisku

Cara menghapus profil bisnis Google Bisnisku ini dapat Anda lakukan melalui dashboard Google Bisnisku. Anda dapat menerapkan cara di bawah ini baik untuk profil bisnis yang belum atau sudah diverifikasi. Berikut ini adalah panduan lengkapnya:

  • Akses dashboard Google Bisnisku dengan akun Google yang Anda gunakan untuk mengelola profil bisnis yang akan dihapus.
  • Pada daftar menu di bagian kiri halaman, pilih menu Bisnis.

  • Di halaman Bisnis ini, Anda akan melihat daftar profil bisnis yang Anda kelola menggunakan akun Google yang sama. Kemudian, pilih profil bisnis yang akan Anda hapus dengan klik pada kotak di bagian kiri.

  • Setelah memilih profil bisnis, klik pilihan Tindakan di kanan atas.

  • Lalu, pilih Hapus Bisnis untuk menghapus profil bisnis tersebut.

  • Kemudian, akan muncul pop up konfirmasi untuk menghapus profil bisnis tersebut. Anda dapat membaca konsekuensi dalam menghapus profil bisnis Anda, seperti akan hilangnya iklan berbayar yang sedang Anda terapkan pada profil bisnis tersebut dan hilangnya data serta konten profil bisnis tersebut.

  • Jika sudah yakin, klik Hapus.
  • Selesai. Profil bisnis di Google Bisnisku Anda berhasil dihapus.

Itu dia cara lengkap dan mudah untuk menghapus profil bisnis pada Google Bisnisku. Setelah itu, Anda dapat kembali mengelola profil bisnis yang lain dan menambahkan profil bisnis yang baru pada akun Google Bisnisku Anda.

Pastikan Anda selalu memaksimalkan penggunaan Google Bisnisku sebagai tools pemasaran digital bisnis Anda. Baik sebagai channel organic atau memanfaatkan channel iklan berbayar dari Google, yakni Google Ads.

Bagaimana Cara Belajar Digital Marketing Secara Mandiri di Pingtar? UMKM Harus Tahu!

Pertumbuhan bisnis di era digital seperti sekarang memang tidak bisa terlepas dari penerapan strategi pemasaran digital marketing. Tak heran minat untuk menguasai pemasaran digital ini semakin meningkat, terutama di kalangan pemilik bisnis, baik UMKM maupun perusahaan. Salah satu cara untuk menguasainya adalah dengan belajar digital marketing di Pingtar.

Pingtar adalah adalah platform pembelajaran digital marketing yang didesain khusus untuk pemilik UMKM. Pingtar menghadirkan solusi belajar digital marketing yang mudah dan murah. Tertarik untuk tahu bagaimana cara belajar dengan Pingtar? Simak artikel ini sampai selesai.

Cara Belajar Digital Marketing di Pingtar

Menerapkan digital marketing pada bisnis adalah bentuk usaha yang umum diterapkan oleh banyak pelaku bisnis untuk mengembangkan bisnisnya. Digital marketing membantu bisnis dapat menjangkau pelanggan lebih mudah, meningkatkan penjualan, dan mempermudah branding.

Akses ke pembelajaran digital marketing kini sudah sangat banyak tersebar di Indonesia. Namun, banyak orang masih terkendala dengan biaya kelas untuk belajar strategi pemasaran satu ini.

Untuk mengatasinya, Pingtar hadir dengan solusi berupa sistem belajar mandiri menggunakan chatbot WhatsApp yang bisa diakses kapan saja, di mana saja, tanpa perlu mengeluarkan banyak uang.

Jika ingin mencoba sistem belajar digital marketing dari Pingtar, Anda bisa mulai mendaftar dengan cara berikut ini:

  • Masuk ke situs resmi Pingtar.
  • Pada halaman utama web Pingtar, klik tombol Pre-Registrasi berwarna merah yang berada di pojok kanan atas.

  • Kemudian, Anda akan dialihkan ke form pendaftaran.
  • Setelah itu, masukkan nama, nomor WhatsApp, dan email Anda.

  • Lalu, ketik ulang teks captcha yang muncul untuk verifikasi.

  • Jika semua sudah diisi, klik Submit

Setelah mengikuti langkah-langkah di atas, selanjutnya Anda hanya perlu menunggu tim Pingtar menghubungi Anda via WhatsApp atau email terdaftar. Kemudian, Anda bisa mulai mencoba cara belajar digital marketing di Pingtar. Mudah, bukan? Tertarik mencoba?

Jangan lupa juga untuk memahami tips penerapan digital marketing untuk UMKM setelah Anda mempelajarinya di Pingtar.

Muhammad Iqbal Sandira: Tips Menerapkan Digital Marketing untuk UMKM, Harus Berani Investasi dan Mau Belajar

Siapa yang tak tahu istilah ‘digital marketing’? Istilah ini adalah salah satu istilah yang menjadi tren di kalangan masyarakat, terutama pelaku bisnis, pada era digital seperti saat ini. Hal ini dikarenakan digital marketing bukan hanya digunakan pada bisnis skala besar melainkan juga untuk UMKM.

Jadi, pentingkah UMKM menerapkan digital marketing? Bagaimana dengan UMKM yang berada di daerah? Adakah tips dalam menerapkan digital marketing untuk bisnis skala kecil dan menengah?

Muhammad Iqbal Sandira, selaku General Manager Marketing PT Diagnos Laboratorium Utama, berbagi informasi mengenai digital marketing untuk UMKM guna menjawab beberapa pertanyaan di atas.

Tapi, sebelum itu, simak definisi dari istilah digital marketing itu sendiri menurut Iqbal sebagai pelaku digital marketing.

Apa Itu Digital Marketing?

Secara umum, digital marketing adalah sebuah strategi pemasaran yang menggunakan sarana digital. Namun, Iqbal menegaskan bahwa istilah digital marketing yang digunakan di Indonesia memiliki arti yang lebih spesifik. Menurutnya, istilah digital marketing yang sering digunakan di Indonesia lebih mengacu kepada internet marketing.

“Digital itu kan banyak jenisnya, seperti monitor LED dan banner digital. Tapi, di Indonesia orang terbiasa menafsirkan istilah digital marketing itu adalah internet marketing,” ujarnya.

Internet marketing sendiri merupakan strategi pemasaran yang memanfaatkan channel-channel internet, seperti website, aplikasi, dan masih banyak lagi.

Seberapa Penting Digital Marketing untuk Suatu Bisnis?

Bagi Iqbal, digital marketing memiliki peranan penting dalam suatu bisnis, baik bisnis berskala kecil, menengah, maupun besar. Tapi, apa yang membuatnya begitu penting?

Iqbal menjelaskan terdapat dua alasan yang menjadi dasar mengapa digital marketing penting untuk suatu bisnis. Pertama, internet sudah menjangkau setidaknya 75% wilayah di Indonesia. Kedua, industri harus inovatif dan sustain agar sesuai dengan tujuan dari SDGs (Sustainable Development Goals).

“Indonesia itu sudah di-cover oleh internet sebesar tujuh puluh lima persen. Jadi, mau tidak mau memahami channel digital itu urgent untuk industri, dan sesuai juga dengan tujuan SDGs ya dimana industri itu harus inovatif dan sustain. Maka, untuk menjadwab itu semua, industri harus paham digital karena digital adalah masa depan.”

Atas kedua alasan itulah, Iqbal menyatakan pentingnya digital marketing, bahkan untuk usaha skala kecil dan mikro, meskipun teknik yang diterapkan berbeda dengan usaha dengan skala besar.

Tidak hanya menjadi sebuah keharusan, baginya penerapan digital marketing juga merupakan ssebuah kebutuhan. Terlebih lagi dengan adanya kompetitor yang akan selalu melakukan inovasi digital.

“Saya merasa bahwa transformasi digital terutama di bagian marketing itu sangat penting karena kalau tidak dia akan ketinggalan dengan kompetitor. Kompetitor itu banyak melakukan inovasi digital sedangkan kita terlambat. Jadi mau tidak mau digital harus dikejar.”

Apakah UMKM Daerah Perlu Menerapkan Digital Marketing?

Mengingat UMKM tersebar di seluruh penjuru Indonesia, lalu bagaimana dengan UMKM yang berada di daerah atau perbatasan? Apakah digital marketing tetap menjadi sebuah kewajiban untuk diterapkan?

Iqbal berpendapat bahwa digital marketing juga perlu diterapkan oleh UMKM daerah. Hal ini dikarenakan, digital marketing dapat membantu para UMKM menjangkau pelanggan lebih banyak dan lebih mudah.

Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, tahapan atau cara penerapan digital marketing untuk UMKM, khususnya UMKM daerah, tentu berbeda. Alih-alih fokus pada branding, UMKM daerah memiliki urgensi untuk bisa menjangkau pelanggan sejauh mungkin dan secepat mungkin agar bisa dengan cepat menghasilkan cuan.

“Mengenai pengenalan produk, brand awareness, itu tidak menjadi prioritas. Bahkan, itu nomor sekian. Yang penting itu bagaimana membuat channel digital itu me-reach customer. Sejauh mungkin dan secepat mungkin,” tutur Iqbal.

Memulai Penerapan Digital Marketing untuk UMKM

Meskipun menjadi sebuah keharusan, namun memulai penerapan digital marketing untuk UMKM memang tidak mudah. Terlebih lagi, jika belum memiliki ilmunya.

Untuk mengatasinya, Iqbal memberikan dua solusi. Solusi pertama adalah dengan menganggarkan 3% hingga 5% dari keuntungan untuk digunakan mencari orang yang tepat guna membantu penerapan digital marketing pada UMKM.

Jika tidak ingin menggunakan keuntungan untuk merekrut orang lain, solusi kedua adalah dengan menghabiskan waktu untuk belajar secara mandiri.

“Jadi pelan-pelan. Pakai tiga sampai lima persen keuntungan. Coba cari orang yang tepat, freelance yang tepat kalau belum menguasai (digital marketing). Cari informasinya. Saya kira harus berani berinvestasi. Kalau nggak berani berinvestasi ya nggak berkembang. Kalau tidak mau keluar modal, habiskan waktu untuk belajar. Investasi leher ke atas,” ujar Iqbal.

Untuk belajar secara mandiri pun kini sudah semakin mudah. Iqbal menyebutkan bahwa digital marketing bisa dipelajari secara mudah melalui platform-platform seperti Google, YouTube, atau mengikuti bootcamp.

Tips Menerapkan Digital Marketing untuk UMKM

Banyak sekali cara untuk menerapkan digital marketing. Namun, untuk UMKM, Iqbal merekomendasikan untuk fokus pada pemasaran organic.

Pemasaran organik atau organic marketing adalah sebuah pemasaran yang digunakan untuk meningkatkan traffic ke sebuah usaha melalui channelchannel tidak berbayar. Organic marketing biasanya berkaitan dengan strategi SEO dan channel-channel organik seperti Google dan media sosial.

Kemudian, Iqbal juga memaparkan dua tips atau dua langkah penerapan digital marketing secara organic untuk UMKM, yakni digital presence dan akuisisi keyword potensial.

Digital Presence

Hadir di semua channel digital, seperti Google, Facebook, Instagram, dan YouTube, adalah hal pertama yang harus dilakukan UMKM. Cara ini merupakan strategi agar bisnis Anda bisa selalu hadir ketika audiences melakukan pencarian pada channel-channel digital tersebut.

“Jadi ketika audience mau menentukan pilihannya, dia ada. Itu kayaknya yang paling penting ya. Organik itu kan di facebook beda, search engine beda, Google beda, Instagram beda. Setiap orang search dia ada, di setiap platform manapun.”

Akuisisi Keyword Strategis

Tahap kedua setelah hadir di semua channel digital adalah dengan mengakuisisi keyword potensial atau keyword strategis. Langkah ini adalah contoh penerapan SEO yang menurut Iqbal sangat penting bagi UMKM.

“SEO itu ujung tombak. Karena Google itu zero moment of truth. Ketika orang tidak punya referensi, Google memberikan referensi. Dan itu yang harus diperhatikan oleh teman-teman UKM,” katanya.

Iqbal juga tak lupa memberikan contoh akuisisi keyword untuk memberikan gambaran lebih jelas kepada UMKM.

Misalnya, sebuah bisnis dengan nama Casanova menjual produk baju berukuran besar. Lalu, bisnis tersebut bisa mengakuisisi keywordkeyword yang sering digunakan oleh audiences untuk menemukan produk tersebut. Contohnya seperti long-tail keyword “baju besar ciputat” dan “baju besar di daerah ciputat”.

Meski cara tersebut adalah strategi untuk long-term, namun menurut Iqbal akuisisi keyword strategis tetap perlu dilakukan.

“Ya tantangannya adalah search volume rendah. Tapi lebih baik kita akuisisi aja. Apalagi kalo baru mulai,” ujarnya.

Ternyata, digital marketing juga menjadi sebuah kewajiban untuk UMKM, di manapun mereka berada, pada era digital seperti saat ini. Hanya saja penerapannya memang berbeda dengan digital marketing pada bisnis skala besar.

Meski begitu, di atas Iqbal sudah membagikan cara dan tips penerapan digital marketing untuk UMKM. Sehingga, UMKM bisa mengaplikasikannya dengan mudah dan bisa menjangkau customer lebih banyak dengan bantuan digital.

8 Cara Branding Produk di Sosial Media

Untuk membangun sebuah bisnis kamu perlu tahu cara branding produk karena sekeren apapun produk bisnis yang kamu miliki, jika tidak diperkenalkan secara luas akan sulit terjual dan menambah keuntungan.

Apalagi di zaman serba teknologi ini, cara branding produk di media menjadi satu hal wajib yang kamu ketahui, karena media sosial menjadi salah satu channel pemasaran yang sering digunakan selain karena memiliki massa yang banyak, biaya pemasaran di media sosial juga akan jauh lebih mudah.

Nah, bagi kamu yang memiliki sebuah bisnis berikut ringkasan cara branding di sosial media yang bisa membuat produk kamu cepat terkenal.

Apa itu branding?

Sebelum masuk ke cara branding produk di sosial media, kamu harus tahu apa yang dimaksud dengan branding.

Branding adalah cara menyampaikan sesuatu segala sesuatu yang berkaitan dengan perusahaan, produk, atau layanan sebuah bisnis maupun perusahaan.

Sementara branding produk adalah cara perusahaan mengidentifikasikan produknya kepada khalayak. Ada banyak cara untuk melakukan branding produk, hal ini dibedakan sesuai dengan produk dan channel pemasaran yang digunakan.

Cara branding produk di media sosial

Dikutip dari Orbelo, berikut adalah cara branding produk yang benar:

1. Identifikasi Audience

Cara branding produk yang pertama adalah menentukan audience dari produk yang akan dipasarkan. Contoh branding produk snack diet, maka kamu harus menetapkan audience atau calon konsumen yang ingin melakukan diet sebagai target audience

Menentukan audience bisa membantu kamu untuk membuat kamu menemukan dengan mudah brand voice, desain hingga strategi pemasaran yang menghubungkan dengan pembeli yang potensial.

2. Mengembangkan brand positioning

Ketika akan membuat produk baru, coba tentukan brand positioning yang tepat yang tentunya bisa membedakan produk kamu dengan produk perusahaan kompetitif. Brand positioning akan berguna untuk menciptakan persepsi pelanggan terhadap brand kamu.

Contoh branding produk makanan minuman susu steril seperti Bear Brand memiliki citra positioning sebagai produk yang dapat diminum saat sedang sakit , hal ini membuat konsumen memilih Bear Brand sebagai produk susu yang berhubungan dengan kesehatan.

3. Memilih nama bisnis yang tepat

Untuk melakukan branding produk dengan sukses adalah menggunakan nama bisnis yang lebih mudah diingat dan diucapkan oleh konsumen. Sehingga, ketika konsumen melihat produk dari bisnis kamu, mereka akan dengan mudah mengingat nama bisnis kamu.

4. Cerita dibalik brand

Terkadang konsumen tidak hanya mengingat bentuk dari brand saja, tetapi mereka akan bisa tersentuh dengan cerita di balik pembuatan sebuah brand. Hal ini menunjukkan bahwa sebuah brand bisa memberikan impact yang positif dalam kehidupan konsumen.

5. Konsisten dalam tampilan brand

Dengan mengidentifikasi tampilan brand kamu di media sosial membuat audience bisa dengan mudah mengidentifikasi perusahaan kamu secara sekilas. Contohnya dalam pembuatan kemasan, cara branding produk makanan adalah dengan menggunakan kemasan yang berbeda dari merek lain. Misalnya, kamu membuat kemasan yang dapat didaur ulang atau menggunakan warna yang cukup mencolok. Jadi, warna, font, dan citra brand harus konsisten dalam tampilan brand di media sosial.

6. Logo

Tentunya logo menjadi hal yang penting ketika melakukan branding produk di media sosial karena disamping nama perusahaan, logo juga menjadi hal pertama yang dikenali oleh konsumen. Kamu juga harus membuat logo yang cukup ikonik dan mudah dikenali oleh konsumen, contoh logo yang menarik dan mudah dikenali oleh konsumen adalah lagu dari merek Apple.

7. Membuat iklan

Cara branding produk di media sosial yang cukup penting adalah memasang iklan atau ads, karena dengan memasang ads, produk kamu bisa dikenali oleh banyak orang yang sesuai dengan target audience produk yang akan kamu branding.

Iklan digital juga termasuk jenis pemasaran yang cukup murah dan bisa disesuaikan dengan budget pemasaran yang kamu miliki.

8. Interaksi dengan konsumen di media sosial

Media sosial tidak hanya bisa dijadikan sebagai bentuk channel pemasaran atau penjualan produk saja, media sosial bisa digunakan untuk melakukan komunikasi dengan konsumen. Hal ini juga bisa menambah nilai dari brand kamu, karena perusahaan yang ramah dan dekat dengan konsumennya bisa meningkatkan loyalitas dari konsumen yang berujung dengan peningkatan penjualan.

Nah, itu adalah 8 cara branding produk di media sosial. Selain cara di atas, kamu juga perlu melakukannya secara konsisten agar audience tidak mudah lupa dengan brand atau perusahaan milik kamu.  

Country Manager AnyMind Group Indonesia Lidyawati Aurelia

Rencana dan Fokus Bisnis AnyMind Indonesia Tahun 2021

Meskipun konsep dan bentuk layanan yang ditawarkan beragam, namun sudah banyak platform lokal hingga asing yang menawarkan cara baru melakukan kegiatan pemasaran memanfaatkan influencer. Salah satu platform yang menawarkan bermain di ranah tersebut adalah AnyMind Group.

Kepada DailySocial, Country Manager AnyMind Group Indonesia Lidyawati Aurelia mengungkapkan, perusahaan mengalami pertumbuhan yang positif, bukan hanya untuk pemasaran digital dan influencer namun juga direct-to-consumer (D2C) dan publisher.

“Kami juga mengembangkan dan meningkatkan solusi penawaran programmatic dan solusi kreatif strategis untuk klien, termasuk menambah peluang pendapatan, baik itu membuat merchandise sendiri atau memaksimalkan penggunaan media sosial,” kata Lidyawati.

Saat ini perusahaan mengklaim telah memiliki beberapa fokus untuk tiap produk. Untuk penawaran pemasaran influencer, AnyTag (sebelumnya CastingAsia), perusahaan ingin memberikan solusi yang lebih baik dan pelaporan secara real-time kepada pelanggan. Telah diluncurkan juga penawaran D2C untuk mendukung pembuat konten eksklusif, setelah sebelumnya diklaim mengalami kesuksesan di Jepang dan Thailand.

Di Indonesia sendiri saat ini sudah ada beberapa layanan yang mengakomodasi kebutuhan pemasaran melalui jaringan influencer, seperti Hiip, Partipost, Verikool, dan lain-lain.

Pandemi dan pertumbuhan bisnis

Selama pandemi perusahaan dihadapkan dengan tantangan yang besar dan tentunya memiliki dampak yang cukup besar. Setelah memberlakukan aturan bekerja di rumah sejak bulan Maret lalu untuk pegawai di Indonesia, saat ini mulai terlihat pemulihan dan semakin banyak brand yang mempercepat langkah mereka dalam transformasi digital.

“Berdasarkan kampanye yang dijalankan di platform AnyTag, terdapat peningkatan yang mencolok dalam jumlah kampanye pemasaran influencer oleh brand setelah Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi, terutama yang berpusat di sekitar pemasaran brand,” kata Lidyawati.

Pada saat yang sama, bisnis publisher yang dimiliki juga mengalami perkembangan sepanjang tahun, dengan lebih banyak publisher yang menggunakan platform AnyManager. AnyMind Group juga mengambil bagian dalam Google News Initiative untuk penerbit Indonesia.

“Pada akhirnya, apa yang pandemi lakukan bagi kami adalah memosisikan diri kami sebagai mitra terpercaya untuk influencer marketing, marketers, publishers, dan pemilik bisnis – dengan solusi kami di seluruh pengembangan brand, manufaktur cloud, e-commerce, pemasaran dan lainnya,” kata Lidyawati.

Akuisisi ENGAWA

Bertujuan untuk memanfaatkan keahlian ENGAWA dalam pengembangan dan distribusi barang dagangan, AnyMind Group mengumumkan penyelesaian akuisisi penuh atas perusahaan pemasaran berbasis di Jepang tersebut. Dengan sumber daya gabungan dari AnyMind Group dan ENGAWA, nantinya calon entrepreneur di Indonesia dapat memproduksi produk mereka di Jepang dan menjual serta mengirimkan produk ke Eropa secara online.

“Apa yang kami lihat untuk pasar di luar Jepang adalah memanfaatkan keahlian luas ENGAWA dalam merchandising dan distribusi internasional, dan jaringan pabrikan dan produsen Jepang di seluruh Jepang, untuk meningkatkan kemampuan D2C kami,” kata Lidyawati.

Tahun ini AnyMind Group memiliki beberapa target yang ingin dicapai, di antaranya adalah ingin membuat bisnis tanpa batas atau “Make every business borderless”. Tidak lagi hanya bisnis inbound dan outbond, ke depannya menjadi diharapkan bisa menjadi “Doing Business” dengan menciptakan infrastruktur untuk bisnis generasi mendatang. Misalnya, seorang ibu rumah tangga di Indonesia dapat membeli produk dari brand Thailand, buatan Taiwan, dan dengan mudah diantarkan langsung ke rumah.

“Digital adalah masa depan, dan pelanggan dapat menemukan brand baru dari seluruh dunia, melakukan pembelian secara online, dan mendapatkan produk di tangan mereka dalam waktu singkat,” kata Lidyawati.

Facebook dan Instagram sama-sama berkhasiat untuk pemasaran digital

Facebook dan Instagram Memiliki Khasiat yang Sama dalam Pemasaran Digital

Berbicara soal penggunaan Facebook, generasi muda jaman sekarang berpendapat bahwa Facebook telah ketinggalan jaman, dan pelan-pelan beralih menuju Instagram. Para pebisnis dan marketer, sebagai konsekuensinya, ikut-ikutan memiliki perspektif yang negatif tentang penggunaan Facebook dan berpendapat bahwa mengalokasikan lebih banyak budget ke Instagram merupakan pilihan yang tepat.

Menurut informasi resmi, di Indonesia hingga sekarang terdapat sekitar 130 juta pengguna aktif Facebook setiap bulannya, angka ini dua kali lebih banyak dari pengguna aktif Instagram, yaitu 53 juta per bulan. Selain itu, pengguna media sosial Facebook terdiri atas beragam kelompok usia, mulai dari 18 hingga 60 tahun. Namun pengguna Instagram hanya berkisar pada usia 18-29 tahun.

Penggunaan Instagram mungkin terlihat lebih meriah akhir-akhir ini karena para remaja yang cenderung lebih ekspresif dalam membagikan kisah dan karya mereka melalui Instagram.

Meskipun banyak yang terhipnotis dengan keramaian penggunaan Instagram, sedikit yang menyadari bahwa Facebook akan tetap menjadi media sosial terpopuler. Database milik Tagtoo sendiri membuktikan bahwa Facebook adalah channel terbaik dalam menarik pengunjung baru dan mendatangkan transaksi. Dengan perpaduan usia pengguna yang lebih beragam, Facebook memiliki visibilitas yang lebih tinggi dan dapat digunakan untuk mempromosikan produk pada kelompok usia yang berbeda. Dengan pengguna yang beragam pula, Facebook dapat menjadi senjata yang ampuh untuk melakukan remarketing dan menarik konversi.

Di sisi lain, kekuatan Instagram juga tidak dapat dipungkiri. Maraknya penggunaan Instagram saat ini menjadikannya tempat yang ampuh untuk meningkatkan user engagement terhadap brand atau produkmu. Di samping itu, Instagram mungkin merupakan platform yang tepat untuk menjangkau para audiens remaja saat ini.

Serupa tapi tak sama, Facebook dan Instagram merupakan platform yang sama-sama bermanfaat bagi kampanye marketing, namun keduanya memiliki peran yang berbeda dalam meningkatkan penjualan. Dalam situasi apapun, kita memfokuskan kampanye hanya pada satu platform.

“Facebook dan Instagram sudah seperti saudara. Hanya dengan memadukan keduanya mereka dapat menciptakan sinergi yang lebih kuat,” tutur JC Chang, Media Director of Tagtoo.


Disclosure: Artikel tamu ini ditulis oleh Edison Chen, diterjemahkan dan diperbarui oleh Sisylia Angkirawan. Sebelumnya pernah dimuat di situs Tagtoo

Memprediksi Tren Pemasaran Digital Tahun 2018

Pembicara kedua di #SelasaStartup edisi (19/12), CMO DailySocial Rahmat Harlyadi banyak bercerita tentang perkembangan pemasaran digital sepanjang tahun ini dan bagaimana trennya pada tahun depan.

Menurutnya, seiring pesatnya perkembangan digital, turut merubah cara orang beriklan. Akan tetapi pada dasarnya, beriklan itu harus memikirkan dua fokus tujuan. Bagaimana bisa acquire audience baru dan bagaimana membangun awareness sekaligus membangun kepercayaan.

“Gimana caranya memperkenalkan brand, bangun trust, dan gimana buat orang mau beli. Kita lakukan itu dengan cara yang beda, di DailySocial tidak ada iklan. Kita buat cara iklan satu-satunya lewat konten. Audience kita tidak banyak dibanding media lainnya, tapi tergolong pembaca loyal. Terlihat dari unique view kita,” kata Rahmat.

Tren beriklan yang terjadi di tahun ini, lanjutnya, terlihat dari strategi yang dilakukan Grab dengan PayTren. Di sana terjadi sharing audience. Grab memanfaatkan jaringan pengguna loyal dari PayTren untuk distribusi keagenan.

Menurut Rahmat, konsep seperti ini akan selalu dibutuhkan oleh setiap brand. Yang dia lakukan di DailySocial, terkait konsep tersebut adalah bermitra dengan brand yang dapat mendistribusikan konten yang dibuat DailySocial. Opsi lainnya dengan membentuk komunitas sendiri untuk memasarkan konten.

“Sampai kapan pun akan butuh sharing audience lewat kolaborasi dan partnership untuk dapat engagement dari audience. Kalau berjalan sendiri saja itu tidak bisa.”

Personalisasi konten sesuai target audience

Menurut Rahmat, tren ke depannya konten akan lebih bersifat soft selling dengan memberikan pendekatan personal ke audience. Konten tulisan atau visual yang memiliki emosional dinilai akan lebih tepat untuk bangun audience loyal.

“Makanya setiap konten iklan yang ada di DailySocial kami buat se-nyaru mungkin dengan konten yang biasa diproduksi. Pendekatan halus seperti ini akan lebih tepat untuk bentuk audience yang loyal.”

Setiap konten iklan, juga ditampilkan beberapa konten berita yang terkait. Tujuannya untuk menumbuhkan rasa ketagihan, sehingga perjalanan mereka saat berkunjung di situs DailySocial jadi lebih panjang.

Untuk membuat konten iklan yang personal, perlu riset sederhana yang bisa dilakukan lewat platform media sosial atau memanfaatkan hasil publikasi riset. Dari riset, brand bisa melihat pendekatan seperti apa yang tepat untuk menjangkau target audience.

Kolabo Targetkan Bantu 1000 UKM dalam Setahun untuk Manfaatkan Penjualan Melalui Internet

Kemajuan dunia digital membawa banyak hal. Di antaranya adalah tersedianya peluang bagi para pengusaha berskala kecil untuk bisa mengembangkan sayapnya serta untuk menjangkau konsumen secara luas. Andy Dwonch, CEO Kolabo, saat ditemui DailySocial di kantornya mengatakan beberapa tahun ke belakang perusahaan besar telah memanfaatkan Internet untuk menguatkan usahanya. Ia menilai UKM (Usaha Kecil dan Menengah) sangat tertinggal dalam hal ini. Untuk itu Kolabo ingin berpartisipasi dalam mendongkrak kemajuan UKM di Indonesia.

Continue reading Kolabo Targetkan Bantu 1000 UKM dalam Setahun untuk Manfaatkan Penjualan Melalui Internet