Tag Archives: pembayaran elektronik

Current Adalah Kartu Debit Pintar untuk Mengajarkan Para Remaja Cara Mengatur Uang

Mengajari anak cara mengatur uang bukanlah hal mudah, mengingat kita sendiri terkadang juga mengalami kesulitan. Namun sebuah startup bernama Current percaya mereka bisa membantu lewat sebuah kartu debit Visa yang dikendalikan via aplikasi.

Current memungkinkan para remaja untuk berbelanja secara online maupun di toko fisik menggunakan uang dari rekening banknya sendiri, yang ditransfer oleh ayah atau ibunya lewat rekeningnya masing-masing. Ketimbang memberikan uang saku secara tunai, Current mengajak para orang tua untuk mengadopsi tren digital selagi mengajarkan prinsip manajemen uang kepada anak-anaknya.

Sebagai orang tua, Anda bisa memilih untuk mengirimkan uang secara manual, atau secara otomatis setiap minggunya. Lewat aplikasi Current, Anda juga bisa menetapkan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terlebih dulu sebelum uang saku yang Anda berikan masuk ke rekening anak-anak Anda.

Semua transaksi bisa dipantau lewat aplikasi Current, bahkan orang tua bisa menetapkan memblokir akses kartu di tempat-tempat tertentu / Current
Semua transaksi bisa dipantau lewat aplikasi Current, bahkan orang tua bisa menetapkan memblokir akses kartu di tempat-tempat tertentu / Current

Kontrol yang merinci merupakan kelebihan utama Current. Anda juga bisa menetapkan batasan uang yang dipakai anak Anda setiap harinya, atau memblokir akses kartu pada tempat-tempat seperti bar, hotel atau malah kasino.

Semua transaksi bisa dipantau dari aplikasi Current, baik oleh anak yang memegang kartu atau Anda sendiri sebagai orang tua. Menarik juga adalah fitur untuk mengajarkan anak-anak kebiasaan menabung, dimana setiap transaksi akan dibulatkan dan sisanya disimpan dalam ‘dompet’ khusus.

Current juga ingin mengajarkan anak-anak prinsip berbagi dengan sesama, dimana mereka dapat mendonasikan uang sakunya dengan mudah ke beragam kegiatan amal.

Current tentunya tidak gratis. Anda wajib membayar biaya berlangganan sebesar $5 per bulan. Tersedia juga opsi berlangganan setahun senilai $36 ($3 per bulan), atau $48 untuk dua tahun ($2 per bulan). Sayangnya untuk sekarang Current baru tersedia di AS saja, namun pengembangnya sudah punya rencana untuk berekspansi ke negara-negara lain.

Sumber: TechCrunch dan Current.

Visa Pamerkan Teknologi Contactless Payment dalam Wujud Kacamata Hitam

Berkat layanan seperti Apple Pay dan Android Pay, konsumen kini dapat melakukan pembayaran menggunakan smartphone atau smartwatch-nya. Channel YouTube ternama Unbox Therapy beberapa bulan lalu sempat mendemonstrasikan bahwa seseorang bisa menghabiskan waktunya seharian di New York tanpa perlu mengeluarkan dompet dan hanya menggunakan Android Pay saja.

Pertanyaannya, apakah smartphone dan smartwatch adalah alat bantu yang paling tepat? Menurut Visa, alternatif lainnya bisa berupa kacamata hitam. Baru-baru ini, mereka mengumumkan rencananya untuk menguji kacamata hitam berteknologi contactless payment ini.

Kalau melihat gambarnya di atas, kacamata ini tampak seperti kacamata hitam biasa. Pada kenyataannya memang demikian, hanya saja di dalam tangkainya telah tertanam chip NFC. Penggunaannya sama persis seperti smartphone atau smartwatch, cukup lepas kacamata lalu dekatkan ke mesin EDC (electronic data capture) dan transaksi pun langsung berhasil.

Visa memilih event Quiksilver dan Roxy Pro Gold Coast 2017 yang diselenggarakan World Surf League sebagai ajang percobaan teknologi ini. Kompetisi surfing sejatinya merupakan pilihan yang tepat, sebab mayoritas pengunjung yang berada di lokasi – yang pastinya di pantai – biasanya enggan membawa dompet.

Lalu ketika mereka hendak membeli sesuatu, entah itu makanan atau merchandise, mereka cukup melepas kacamata dan menggunakannya layaknya sebuah kartu debit. Meski kedengarannya praktis, hal lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana jadinya ketika kacamata itu hilang atau diambil orang?

Visa sendiri bermaksud melakukan pengujian ini untuk meninjau apakah ada demand dari konsumen, serta apakah brand atau bank tertentu mau menjadi sponsor dari kacamata contacless payment ini.

Sumber: The Verge dan CNBC.

Perangkat Besutan Fitbit ke Depannya Akan Diperkaya Fitur Pembayaran Berbasis NFC

Nama Fitbit selama ini selalu kita asosiasikan dengan fitness tracker atau perangkat wearable yang berfokus pada bidang kesehatan. Namun ke depannya, perangkat besutan Fitbit juga bisa menjadi salah satu metode pembayaran elektronik, seperti halnya Apple Watch yang diperkaya integrasi layanan Apple Pay.

Prediksi ini didasari oleh akuisisi Fitbit terhadap sebuah startup bernama Coin. Selama empat tahun terakhir, Coin sibuk mengembangkan platform pembayaran berbasis perangkat wearable, dan sekarang sejumlah aset intelektual mereka akan berpindah tangan ke Fitbit.

Akuisisi ini jelas akan mempercepat upaya Fitbit dalam mengembangkan solusi pembayaran elektronik berbasis NFC yang bisa diselipkan ke dalam perangkat Fitbit di masa yang akan datang. Fitbit sendiri menekankan bahwa fitur semacam ini baru akan hadir paling tidak tahun depan.

Fitbit sepertinya tidak ingin mengambil resiko dan tergesa-gesa meluncurkan sistem pembayaran elektroniknya sendiri. Fokus utama mereka masih di activity tracking dan sejumlah fitur lain terkait kesehatan, akan tetapi penambahan fitur macam pembayaran elektronik seperti ini jelas akan sangat menarik buat konsumen.

“Coin telah menjadi salah satu inovator utama dalam hal solusi pembayaran yang canggih. Kehadiran teknologi mereka di dalam lini produk kami akan membantu membuat Fitbit menjadi bagian yang sangat penting dari kehidupan para konsumen,” ucap James Park, CEO sekaligus co-founder Fitbit.

Mungkinkah solusi pembayaran elektronik berbasis NFC ini akan hadir bersama suksesor Fitbit Blaze, yang notabene merupakan smartwatch perdana Fitbit? Kita tunggu saja kelanjutannya…

Sumber: Fitbit dan Fortune.

Arloji Swatch Bellamy Diciptakan Khusus Buat Pembayaran Elektronik

Di saat produsen jam tangan asal Swiss berlomba-lomba memberikan penawaran smartwatch Android Wear-nya masing-masing, Swatch malah tenang-tenang saja. Kita sebenarnya tidak perlu terlalu heran karena Swatch memang sudah sangat berbeda dari akarnya. Lihat saja desain jam tangannya.

Namun hal itu bukan berarti Swatch benar-benar mengabaikan pasar smartwatch begitu saja. Bulan Februari kemarin, mereka sempat merilis Swatch Touch Zero One yang ditujukan secara khusus buat penggemar voli pantai. Kini mereka kembali memperkenalkan smartwatch dengan ide yang jauh lebih sederhana lagi, yaitu pembayaran elektronik.

Dinamai Swatch Bellamy, smartwatch ini cuma punya satu fungsi, yaitu melangsungkan pembayaran elektronik. Karena fungsinya terbatas pada itu saja, saya pun agak ragu menyebutnya sebagai sebuah smartwatch. Terlepas dari itu, sampai sekarang memang belum ada arloji tradisional yang dibekali fitur serupa.

Seperti yang kita tahu, pembayaran elektronik memerlukan mitra yang berpengalaman di bidangnya. Dalam kasus ini, Swatch memilih untuk bermitra langsung dengan Visa, yang berarti semua pemilik kartu Visa bisa melangsungkan pembayaran dengan menempelkan arlojinya ke mesin khusus. Bellamy bisa digunakan di negara mana saja asalkan mesin yang mendukung tersedia.

NFC sudah pasti menjadi komponen utama Bellamy. Tapi uniknya, ia sama sekali tak dibekali Wi-Fi maupun Bluetooth. Hal ini ternyata berkaitan dengan faktor keamanan; Swatch rupanya tidak mau ada celah berbahaya sedikitpun pada Bellamy yang disebabkan oleh koneksi dengan jaringan cloud.

Swatch juga memastikan bahwa komponen NFC ini sama sekali tak mengonsumsi energi untuk bekerja. Dengan demikian, daya tahan baterai Bellamy pun tidak berbeda dari jam tangan Swatch pada umumnya.

Swatch pertama kali mengumumkan Bellamy di Tiongkok pada bulan Oktober kemarin. Pada saat itu harga yang diumumkan adalah ¥580 atau sekitar Rp 1,25 juta. Swatch Bellamy rencananya juga bakal dipasarkan di AS, Swiss dan Brasil mulai awal tahun depan. Belum ada keterangan apakah ia bakal menyusul ke kawasan lainnya.

Nama Bellamy sendiri dipilih sebagai bentuk apresiasi terhadap seorang novelis bernama Edward Bellamy yang pernah mengisahkan dunia utopia dimana uang tunai telah digantikan oleh kartu kredit/debit. Entah dari mana beliau mendapat idenya, mengingat novel tersebut dirilis di tahun 1888.

Sumber: Swatch dan Wareable.