Tag Archives: pengembang game

Riset Terbaru Ungkap Kehidupan Developer Game Jadi Lebih Baik Selama Pandemi

Sejak pandemi menyebar di seluruh dunia pada 2020 lalu, hampir semua sektor tekena dampaknya. Termasuk para studio developer game yang kini harus beralih ke work-from-home (WFH). Meskipun kadang pengerjaan projek game mereka menjadi semakin lama namun ternyata keputusan tersebut membawa dampak yang positif bagi para pengembang.

Asosiasi Pengembang Game Internasional atau IGDA baru saja melakukan riset untuk Survey Kepuasan Para Pengembang Game 2021. Dari survey tersebut didapat hasil bahwa 43% responden mengungkapkan bahwa keseimbangan kehidupan kerja mereka menjadi lebih baik selama pandemi.

Meskipun hampir separuh total responden mengungkapkan demikian namun sebanyak 21,4% pengembang mengungkapkan bahwa mereka malah merasa lebih buruk. Sedangkan 32,4% mengatakan bahwa mereka membutuhkan dukungan kesehatan mental.

Image credit: getty images

“Dengan demikian, setiap perusahaan yang mendukung work-from-home harus memastikan bahwa mereka memiliki komunitas, sumber daya sosial, dan juga kesempatan bagi para karyawan remote.” Ungkap Direktur Eksekutif IGDA, Renee Gitens kepada GameDaily.

Bila hambang yang masihpir sebagian besar para pengem aktif mengatakan bahwa mereka mendapat manfaat dari pandemi ini, para pengembang yang belum memiliki pekerjaan ternyata mengatakan hal yang sebaliknya.

Sebanyak 52% responden yang belum bekerja mengatakan bahwa mereka kesulitan untuk mencari pekerjaan baru. Dampak yang paling parah ternyata terjadi pada para pengembang ‘freelance’ yang sebanyak 72% respondennya mengatakan bahwa mereka kesulitan untuk mencari projek selama pandemi.

image credit: istockphoto

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa para pengembang game wanita lebih sering melaporkan penundaan proyek daripada para pengembang laki-laki, namun tidak jelas mengapa hal itu bisa terjadi.

Gittens juga mengatakan bahwa ketika kondisi work-from-home ini telah menjadi hal yang normal, maka para pengembang tersebut juga memiliki potensi untuk mendapatkan akses ke berbagai hal lebih baik.

“Karena efek jangka panjang dari pandemi terus berdampak pada pekerjaan yang berhubungan video game, sangat penting bagi industri game untuk mempertimbangkan peluang kerja yang fleksibel untuk beradaptasi dengan banyak situasi unik yang dihadapi orang.” Ungkap Direktur Eksekutif IGDA Foundation.

IGDA Foundation juga mendukung normalisasi work-from-home tersebut dan percaya bahwa industri game dapat menuju lingkungan kerja yang lebih baik.

change-the-game

Program Change the Game, Cara Google Dorong Kontribusi Pengembang Wanita di Industri Game Mobile

Bukan lagi rahasia, bila pria lebih mendominasi dibandingkan wanita di ranah teknologi. Pun demikian di industri game mobile, di mana partisipasi pengembang game wanita hanya sekitar 23 persen saja.

Padahal menurut data yang dihimpun oleh Google, sebanyak 49 persen yang memainkan game mobile di Play Store adalah wanita. Hasilnya hanya 30 persen dari gamer wanita yang merasa game-game yang ada dibuat untuk mereka.

Pada bulan Desember tahun lalu, Google sebenarnya telah meluncurkan program baru yang disebut “Change the Game“. Untuk mendorong kontribusi pengembang game wanita, Google pun meluncurkan kelanjutan dari program tersebut yakni “Change the Game Design Challenge“.

Menggandeng Girls Make Games dan the ESA Foundation, Google menantang para remaja wanita untuk menggunakan kreativitas dan skill mereka guna mengembangkan ide game, serta kemudian mengambil langkah pertama mereka menuju perubahan.

Tujuan dari program ini adalah menjadikan game mobile benar-benar untuk semua orang, serta memberdayakan wanita sebagai pembuat konten sekaligus pemain. Google berharap, kompetisi ini bisa membantu memberdayakan para pengembang game wanita agar dapat terus berkontribusi lebih banyak di industri game.

Tiap kontestan yang mengikuti memiliki kesempatan untuk memenangkan beasiswa sebesar US$10.000 dan biaya US$15.000 untuk program teknologi di sekolah atau komunitas. Saat ini program tersebut sedang berlangsung di Amerika Serikat, semoga saja Google juga menggelar program serupa di Indonesia.

Sumber: Digitaltrends dan PlayGoogle

Pengembang Permainan Alegrium Bakal Ekspansi ke Platform Android Tahun Ini

Salah satu tim pengembang aplikasi lokal Alegrium kembali merilis judul permainan mobile baru mereka bertitiel Slide The Block. Dengan sebelas judul game yang telah dirilis dan jumlah total unduhan mencapai 40 juta di dua platform iOS dan Android, Alegrium tahun ini akan merilis 4-6 permainan baru sambil mencoba memperluas pasarnya di platform Android

Alegrium yang didirikan akhir tahun 2010 mencuat namanya setelah sukses mengusung seri permainan ICON POP yang memiliki efek viral. Meskipun terbilang sukses, bukan berarti semua permainan buatannya selalu berhasil di pasaran. Ada beberapa judul permainan yang mereka anggap fail, meskipun mereka enggan menyebutkan secara spesifik judul yang dimaksud.

Dalam wawancara dengan tim DailySocial, CEO Alegrium Stefan Damasena secara spesifik menyebutkan bahwa total unduhan di platform iOS sendiri mencapai 34 juta, sementara di platform Android hanya sekitar 6 juta. Pengguna aktif mereka mencapai 50 ribu hingga 70 ribu per harinya. Raihan yang cukup fantastis, apalagi review yang diperoleh di dua platform utama juga sangat positif. Seluruh game yang dikembangkan oleh Alegrium tersedia secara gratis untuk diunduh, sementara monetisasinya berasal dari in-app purchase dan iklan.

Pencapaian tersebut tak lepas dari strategi Alegrium untuk menyasar segmen global. Dalam kasus platform iOS yang menjadi fokusnya, Amerika Serikat menjadi benchmark audience mereka. Tahun ini pihaknya berniat merilis beberapa judul permainan baru.

“Dalam waktu dekat ini, kami pastinya akan melakukan rilis title baru danmaintain existing title. Sambil terus belajar dan catch up tentang industri game. Rencana kami untuk tahun ini, akan rilis empat hingga enam judul game baru,” papar Stefan.

Alegrium berharap memiliki signature product yang memiliki live time valuepanjang hingga dikenal dan menjadi ciri khas mereka. Pun mereka ingin mengembangkan pasar di platform Android yang jumlah penggunanya hampir 4 kali lipat ketimbang iOS. Stefan mengungkapkan, “Sementara ini kita ingin ekspansi ke Android. Untuk ke depannya kita pasti akan terus mengikuti perkembangan tren gaming dan teknologi dan kita pasti akan adapt ke platform baru yang potential.”

 Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga.