Tag Archives: Penggalangan Dana

DailySocial merangkum kumpulan konten artikel, podcast, dan video yang membahas tips menggalang dana dan mengelola finansial startup

[Founders Library] Penggalangan Dana dan Pengelolaan Finansial Startup

Modal dan arus kas adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya sama-sama harus dikelola dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab. Keduanya juga menjadi bagian atau syarat penting startup yang ingin bertumbuh.

DailySocial merangkum beberapa tips mengenai bagaimana strategi melakukan fundraising hingga bagaimana cara mengelola cashflow. Topik ini berguna bagi para founder pemula atau founder yang tidak memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. Berikut daftarnya:

Artikel

Menyimak Minat dan Transparansi Venture Capital Berinvestasi Saat Pandemi

Pandemi yang berkepanjangan telah meruntuhkan beberapa startup secara global. Berubahnya gaya hidup hingga kebiasaan, menjadikan startup yang memiliki model bisnis tertentu, harus gulung tikar karena tidak bisa mempertahankan bisnis dan mendapatkan revenue.

Hal menarik yang kemudian menjadi perhatian adalah, runway timeline yang menjadi faktor penentu keberlangsungan startup dan bagaimana startup bisa beradaptasi dengan realitas baru yaitu ‘new normal’.

Berikut adalah rangkuman startup clinic yang menghadirkan Kolibra Capital, Angin, dan Skystar Capital membahas peluang investasi dan potensi bagi startup untuk bisa survive di saat pandemi.

Inisiatif dan inovasi baru founder

Ketika pendapatan bisa didapatkan dan traksi terus tumbuh meskipun pandemi berlangsung, bisa dipastikan masa depan startup akan menjadi positif. Salah satu cara yang bisa dilakukan startup untuk bisa mencapai semua hal tersebut adalah, mengubah mindset dan model bisnis yang sebelumnya mengandalkan faktor offline atau ketergantungan dengan pengguna secara langsung.

Menurut Teezar Firmansyah Partner dari Kolibra Capital, startup bisa memberikan respons positif saat pandemi berlangsung dan bisa beradaptasi dengan kondisi saat ini, tentunya adalah startup yang bisa survive saat pandemi dan ketika pandemi pada akhirnya usai.

Secara khusus Kolibra yang fokus kepada fundamental dan generate revenue bukan kepada GMV, melihat saat ini menjadi saat yang krusial bagi startup untuk menunjukkan jati diri mereka. Apakah mereka bisa bersaing dan menawarkan inovasi baru kepada pelanggan.

“Salah satu portofolio yang kami miliki yaitu Travelio telah menunjukkan pentingnya untuk bisa beradaptasi. Sebagai platform yang mengandalkan pelanggan dengan sumber daya yang dimiliki, Travelio mampu melakukan inovasi dengan melakukan kolaborasi yang relevan dan menawarkan layanan baru yang dibutuhkan oleh pelanggan,” kata Teezar.

Pentingnya bagi para founder untuk bisa beradaptasi juga menjadi perhatian khusus dan sangat dianjurkan oleh Michelle Irawan dari Skystar Capital kepada startup yang masuk dalam portofolio mereka. Menjadi hal yang menarik ketika para pendiri startup bisa tampil dengan inovasi dan produk hingga layanan baru kepada pelanggan.

“Bagi kami yang sudah dilakukan oleh Sweet Escape bisa menjadi contoh yang positif. Bisnis mereka yang sangat bergantung kepada traveller tentunya mengalami impact secara langsung. Namun dengan pilihan layanan yang baru dan memanfaatkan momentum social distancing, mereka mampu menciptakan layanan baru untuk pelanggan saat pandemi berlangsung,” kata Michelle.

Sementara itu bagi David Soukhasing Managing Director Angin, portofolio mereka yang menyasar bisnis kuliner, mulai mengadopsi penjualan secara online dan memanfaatkan kegiatan digital marketing. Meskipun tidak menghasilkan pendapatan yang cukup jika dibarengi dengan gerai offline yang dimiliki, paling tidak bisa mempertahankan bisnis agar terus berjalan.

“Di Burgreens saat ini fokus mereka lebih kepada penjualan secara online memanfaatkan online delivery yang ditawarkan oleh pihak terkait. Di saat bersamaan promosi secara digital juga makin gencar dilakukan untuk menarik perhatian pelanggan melakukan transaksi secara online,” kata David.

Runway startup dan minat investor

Di dunia startup, runway atau landasan pacu adalah berapa lama startup dapat bertahan jika pendapatan dan pengeluaran tetap konstan. Ketika startup mengumpulkan uang, mereka berupaya untuk meningkatkan runway.

Runway ini bisa menentukan keberlangsungan perusahaan berdasarkan uang yang mereka simpan usai penggalangan dana. Menurut investor, timeline runway terbaik bagi startup agar bisa survive adalah untuk satu hingga dua tahun. Semakin panjang runway yang dimiiki, semakin besar potensi startup untuk bertahan.

Meskipun tidak semua startup bisa menerapkan cara ini, paling tidak mereka bisa melakukan penghematan dan memangkas pengeluaran yang dirasakan tidak terlalu penting dalam anggaran mereka. Pada akhirnya ‘cash is king’ menjadi hal yang krusial bagi startup untuk bisa bertahan dengan dana yang dimiliki saat ini, sambil mengantongi pendapatan meskipun jumlahnya mengalami penurunan akibat pandemi.

Cara cerdas yang bisa dilakukan oleh startup untuk bisa memperpanjang usia runway adalah, kesepakatan di awal dengan para investor saat melakukan penggalangan dana. Apakah ketika sebelum pandemi berlangsung atau saat pandemi, pastikan kesepakatan terjadi agar startup bisa bertahan.

“Saya juga menyarankan kepada para investor untuk lebih transparan kepada startup. Apakah mereka memang berniat untuk melakukan penggalangan dana atau tidak. Karena masih banyak investor yang kurang transparan atas niat mereka untuk berinvestasi saat ini,” kata David.

Meskipun kesempatan untuk mendapatkan dana segar dari investor saat ini cukup kecil peluangnya, namun tidak menjadikan venture capital enggan untuk memberikan investasi. Namun tidak dipungkiri, proses kurasi yang ketat dan pemilihan startup yang relevan menjadi faktor pertimbangan para investor.

“Bagi kami di Kolibra Capital tidak pernah memilih kategori industri startup yang menjadi favorit kami. Semua startup menjadi perhatian dari kami asal mereka mengusung konsep generate revenue bukan kepada GMV,” kata Teezar.

Tujuh Pertanyaan yang Wajib Ditanyakan Kepada Venture Capital Saat Penggalangan Dana

Sebelum Anda melakukan pertemuan dengan Venture Capital (VC) pastikan untuk mempelajari terlebih dahulu VC yang akan Anda kunjungi, sehingga proses wawancara dan perkenalan bisa berjalan lebih lancar dan tepat sasaran. Begitu juga bila pada akhirnya VC tertarik untuk berinvestasi di startup Anda, tanyakan secara detil hal-hal yang wajib Anda ketahui. Hal ini penting agar Anda sebagai founder bisa mengetahui dengan jelas posisi, ekspektasi, dan goals yang diminta oleh VC.

Artikel ini akan megupas tujuh pertanyaan penting yang wajib ditanyakan oleh founder kepada VC saat melakukan pertemuan, seperti yang ditulis oleh venture capitalist Pedro Sorrentino.

Mengetahui Asset Under Management (AUM) atau Nilai Aktiva Bersih

Sebagai pemilik startup Anda berhak untuk menanyakan seberapa besar nilai aktiva bersih sebuah VC. Dengan demikian Anda bisa mengetahui langkah apa yang harus diambil dan berapa jumlah uang yang layak Anda dapatkan sebagai investasi. Semua ini harus berdasarkan tahap penggalangan dana yang Anda jalankan.

Target kepemilikan

Pertanyaan ini penting, agar Anda dapat mengetahui jika target kepemilikan mereka sejalan dengan harapan Anda mengenai valuasi perusahaan. Anda harus memiliki penasihat untuk membantu menemukan harga atau valuasi CAP tertentu yang Anda yakini adil nilainya sebelum berbicara dengan VC. Jika Anda mampu menjalankan proses penggalangan dana dengan kompetitif, pasar yang akan menentukan nilai. Namun, yang perlu diperhatikan adalah menciptakan kesamaan ekspektasi agar bisa cepat mendapatkan persetujuan dari VC.

Berapa nilai rata-rata cek

Jika Anda telah mengetahui target kepemilikan dan nilai rata-rata cek, selanjutnya Anda dapat memperkirakan berapa nilai valuasi yang akan diberikan oleh investor. Sebagian investor akan menolak untuk menyebutkan valuasi startup yang diinvestasikan, tetapi ada pula investor yang bersedia untuk menyebutkannya . Adalah kewajiban Anda sebagai founder untuk membuat komitment tersebut dengan investor.

Proses yang dijalankan

Saat hubungan baik telah tercipta dengan VC, kebanyakan dari pemilik startup kemudian memperlakukan orang-orang yang terlibat di VC tersebut layaknya sebagai teman. Terkadang ini membuat Anda tidak bisa menjalankan proses dengan benar.

Idealnya adalah upayakan untuk membuat jadwal yang wajib untuk dipenuhi, baik oleh Anda sebagai founder startup juga oleh pihak VC. Jadi proses penggalangan dana bisa selesai dengan waktu deadline yang ditetapkan.

Transparansi

Menjadi hal yang penting bagi Anda pemilik startup melontarkan pertanyaan secara rutin seperti tahap apa selanjutnya yang bisa dilakukan agar VC bisa berkomitmen memberikan pendanaan.

Jika VC terkait bisa memberikan jawaban yang tepat, artinya VC tersebut serius dengan Anda. Namun jika VC tersebut enggan untuk menjawab dan cenderung menghindar, artinya mereka tidak tertarik dan hanya ingin mengetahui serta mempelajari produk yang Anda miliki. Waspadalah dengan VC seperti ini.

Kirimkan email usai pertemuan

Usai pertemuan dilakukan dengan VC, upayakan untuk menulis secara detil hasil dari pertemuan tersebut dan kirimkan email tersebut kepada VC. Hal tersebut bisa menunjukkan bahwa Anda serius dan bersedia untuk berkomitmen sesuai dengan rencana yang ada. Buat juga jadwal pertemuan selanjutnya dengan VC, upayakan Anda sebagai founder startup yang memiliki inisiatif awal.

Alternatif VC

Jika saat ini Anda tengah melakukan penggalangan dana dengan lebih dari satu VC, baiknya sebutkan keadaan tersebut saat Anda sedang melakukan pertemuan dengan VC. Tunjukkan bahwa startup Anda memiliki produk yang terbaik dan menjadi incaran oleh VC lainnya. Dengan demikian bisa menumbuhkan rasa percaya diri bukan hanya untuk Anda pemilik startup namun juga VC yang berencana untuk berinvestasi di startup Anda.

Seni Melakukan Penggalangan Dana Startup

Proses penggalangan dana bagi pemilik startup baru bisa menjadi panjang dan sia-sia jika tidak dilakukan dengan baik dan itu bisa menghambat pengembangan bisnis. Meski ada banyak faktor, namun penyebab utama terhambatnya penggalangan dana startup adalah tidak adanya minat dan ketertarikan investor untuk berinvestasi di startup yang sedang dibangun.

Artikel berikut ini akan mencoba untuk mengupas poin-poin penting yang baiknya dilakukan bila ingin melakukan penggalangan dana startup, seperti yang ditulis oleh Managing Director Techstars Alex Iskold.

[Baca juga: Mengoptimalkan Penggalangan Dana Bagi Pendiri Baru Startup]

Evaluasi diri

Sebelum bersiap untuk melakukan penggalangan dana startup Anda, coba cermati lagi bisnis yang Anda jalankan. Apakah sudah waktunya untuk melakukan penggalangan dana? Apakah Anda sebagai seorang Founder siap untuk melakukan proses tersebut?

Baiknya adalah pastikan produk Anda sudah selesai dan siap diluncurkan. Selain itu siapkan diri Anda sebagai Founder untuk bertemu langsung dengan investor dan membawa pitch deck yang lengkap sebelum melakukan penggalangan dana.

Semakin kuat niat Anda menggalang dana, lebih siap, dan lebih disiplin Anda, semakin tinggi kemungkinan Anda untuk dapat menyelesaikannya dengan cepat.

Buat daftar lengkap investor

Setelah Anda melakukan evaluasi diri, langkah selanjutnya adalah buat daftar lengkap calon investor yang ingin Anda dekati. Dengan demikian, bila Anda mendapat penolakan dari satu investor di awal proses penggalangan dana startup Anda, masih ada banyak investor lain yang bisa didekati.

Jika saat ini Anda masih belum memiliki jaringan yang luas dari kalangan investor, jangan memaksakan proses penggalangan dana. Lakukan kegiatan sosialisasi terlebih dahulu dengan menghadiri ragam kegiatan yang relevan, seperti bergabung dengan komunitas startup dan kegiatan lainnya.

Pastikan Anda berkenalan dengan investor dan promosikan diri Anda. Jalankan kegiatan ini hingga daftar investor Anda terus bertambah jumlahnya.

Pahami masukan dari investor

Ketika penggalangan dana telah dilakukan, pastikan Anda menerima dengan baik dan tentunya memahami semua feedback dari investor. Cermati koreksi dan kritikan yang disampaikan. Upayakan untuk menjawab semua pertanyaan dengan jawaban yang relevan dan jangan paksakan ide Anda kepada investor.

Kebanyakan investor tidak percaya dengan ide dan produk yang Anda buat, begitu juga dengan target pasar, strategi akuisis pelanggan, dan lainnya. Apa pun alasannya, cobalah untuk menerima semua feedback tersebut.

Lakukan penelitian dan cari tahu sebanyak mungkin informasi yang Anda perlukan. Dengan demikian, ketika waktunya dipertemuan kembali, Anda sudah memiliki data yang lengkap dan akurat untuk mendukung produk yang dibangun.

Buat strategi penggalangan dana untuk tiap putaran pendanaan awal

Penggalangan dana startup juga membutuhkan strategi di tiap putarannya. Anda bisa mulai mulai membuat strategi untuk penggalangan dana startup dari pre-seed funding, berlanjut ke seed funding, hingga ke putaran pendanaan seri A.

[Baca jugaTips Penggalangan Dana dari Co-Founder Telunjuk Hanindia Narendrata]

1. Pre-seed funding

Jika startup Anda saat ini berada pada tahap pre-seed funding, jangan tergesa untuk bertemu dengan venture capital atau investor dalam skala besar. Baiknya adalah mencoba menawarkan ide serta bisnis Anda dengan orang-orang terdekat seperti orang tua, teman, atau keluarga terlebih dahulu. Di tahap ini Anda juga idealnya memiliki cukup uang pribadi yang kemudian bisa digunakan untuk pengembangan produk.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah berkenalan dengan pihak-pihak terkait seperti angel investor, yang biasanya tidak memiliki dana besar namun setidaknya mampu membiayai keperluan Anda di tahap awal.

Saat ini sudah banyak investor potensial yang secara khusus memberikan pendanaan kepada startup pada tahap pre-seed. Cari tahu siapa saja investor yang bisa Anda dekati dan bisa menjadi peluang untuk penggalangan dana.

Di tahap ini, yang perlu diperhatikan adalah biasanya investor akan melihat sejauh mana bisnis Anda sudah berjalan hingga proses apa saja yang sudah Anda lakukan. Semua milestones itu yang biasanya menjadi acuan keberhasilan sebuah startup.

2. Seed funding

Seed funding merupakan kelanjutan dari pre-seed funding dan biasanya juga akan menjadi patokan seberapa besar pendanaan yang akan di dapatkan. Di tahap ini biasanya startup sudah memiliki traksi dan sudah punya konsumen.

Idealnya, Anda harus mencoba mendekati angel investor dan investor lainnya. Targetkan juga venture capital yang fokus pada pendanaan skala kecil. Hindari dulu pertemuan dengan venture capital yang kebanyakan hanya akan menganggap startup Anda masih terlalu kecil untuk mendapatkan pendanaan.

Anda juga bisa mengumpulkan pendanaan dalam jumlah kecil di tahap ini, namun lebih dari satu investor. Dengan demikian Anda sudah bisa membuat model finansial yang tepat untuk startup Anda.

Selalu lebih baik untuk memulai [di jumlah] rendah dan kemudian, berdasarkan permintaan, mengalami kelebihan permintaan dibandingkan memulai [di jumlah] tinggi dan tidak pernah sampai pada target.

3. Seri A funding

Di tahap seri A, penggalangan dana akan menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Sebagai Founder, Anda wajib memiliki matriks yang tepat untuk penilaian. Jika startup Anda sudah mendapatkan revenue, penilaian akan dilihat dari MRR/ARR dan MoM Growth. Pun demikian matriks yang tepat serta persiapan yang baik tidak menjadi penjamin keberhasilan Anda mendapatkan pendanaan.

Pastikan untuk selalu menerima semua feedback dari investor dan berikan laporan serta informasi secara rutin kepada investor terkait dengan perkembangan startup.

Kunci kesuksesan dalam tahap seri A ini adalah menemukan VC yang tepat, melihat dan mencari partner yang sesuai. Jika kedua aspek tersebut masih belum bisa Anda raih, akan menjadi sulit untuk sukses melakukan penggalangan dana di tahap seri A.

Penggalangan dana memang merupakan proses yang tidak mudah dan bisa menguras pikiran dan tenaga. Lakukan proses ini dengan baik agar startup Anda bisa berkembang.

Jangan ragu juga untuk berbagi pengalaman dengan Founder lainnya agar mendapat gambaran dan informasi terkait dengan venture capital dan mendapat tips yang berguna. Jika memungkinkan, lakukan penggalangan dana dengan bantuan dari penasihat yang Anda percaya. Dengan demikian Anda tidak harus melakukan penggalangan dana sendirian.

AyoPeduli Diluncurkan Ulang, Ajak Lakukan Aksi Sosial Lewat Konsep Crowdfunding

Salah satu startup finalis INAICTA 2013 lalu AyoPeduli di awal tahun ini diluncurkan ulang sebagai bentuk komitmen menghadirkan ruang bagi siapa saja untuk berkolaborasi melakukan aksi sosial demi kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Continue reading AyoPeduli Diluncurkan Ulang, Ajak Lakukan Aksi Sosial Lewat Konsep Crowdfunding

Penggalangan Dana Wikipedia Capai 16 Juta Dollar Agar Layanan Tetap Gratis-Bebas Iklan

Awal tahun baru ini berita muncul dari Wikimedia Foundation yang merupakan organisasi pusat untuk layanan seperti Wikipedia, Wikitionary, Wikibooks serta berbagai layanan lain yang masih dalam satu organisasi.

Wikimedia Foundation telah berhasil menggalang dana untuk mendukung operasional mereka sebesar 16 juta dollar. Dana ini didapatkan dari dukungan lebih dari 500.000 individu yang menyumbangkan uang kepada yayasan non-profit tersebut.

Dari penjelasan resmi mereka, penggalangan dana untuk menutup biaya operasional tahun 2011 ini merupakan penggalangan dana terpendek yang sukses dalam sejarah penggalangan dana Wikimedia. Hanya dalam 50 hari, jika dirata-ratakan, donasi yang diberikan sebesar $22 dari setiap individu, yang tersebar di 140 negara, jumlah ini lebih besar dari jumlah individu yang ikut penggalangan dana tahun 2009 sebesar 230.000 pendonor.

Continue reading Penggalangan Dana Wikipedia Capai 16 Juta Dollar Agar Layanan Tetap Gratis-Bebas Iklan