Tag Archives: Pengguna

Titipku Jakarta

Fokus Bisnis dan Rencana Ekspansi Titipku Tahun 2021

Memasuki akhir tahun 2020, aplikasi Titipku yang didesain layaknya ‘media sosial’ agar setiap pengguna dapat mengunggah informasi mengenai UKM yang ditemui, mengklaim mengalami pertumbuhan bisnis positif selama 2020. Kepada DailySocial, Co-Founder & CEO Titipku Henri Suhardja mengungkapkan, di awal pandemi bisnisnya mengambil kebijakan untuk fokus bantu pedagang pasar dan sembako untuk go-digital secepat mungkin, karena omzet pedagang pasar turun sampai hanya tersisa 40% saja.

“Masyarakat juga membutuhkan untuk belanja kebutuhan harian, tapi ada ketakutan untuk pergi ke pasar. Jadi, kami menyampaikan ke semua pengguna Titipku untuk bersama-sama kita bantu dulu pedagang pasar dan sembako. Hasilnya, Titipku mendapatkan momentum untuk bertumbuh sangat tinggi, sekitar 80% setiap bulan.”

Didirikan sejak tahun 2017, saat ini Titipku telah merangkul puluhan ribu UKM dan ratusan ribu pengguna. Hingga akhir bulan Desember 2020, perusahaan mencatat pertumbuhan omzet lebih dari 700%. Ini didukung dengan peningkatan transaksi per bulan rata-rata mencapai 80%. Sepanjang 2020 Titipku juga berhasil menambah 31 ribu pedagang yang masuk ke Titipku. Hal ini tercapai berkat kinerja dari sekitar 7 ribu ‘penjelajah’ (istilah untuk pengguna aplikasi yang mengunggah informasi UKM yang ditemui).

Titipku juga telah membentuk 47 pasar digital yang berisi 1.219 pedagang di dalamnya. Ke-47 pasar digital tersebut adalah pasar tradisional yang tersebar di Jabodetabek, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

“Area-area inilah yang mungkin akan dikembangkan lebih lanjut sebagai fokus bisnis Titipku. Namun, tidak menutup kemungkinan wilayah lain di Indonesia, jika memang di wilayah itu ada permintaan yang tinggi dari konsumen,” kata Henri.

Rencana Titipku tahun 2021

Peresmian kantor baru Titipku di Jakarta
Peresmian kantor baru Titipku di Jakarta

Akhir tahun 2020, Titipku juga sempat meresmikan kantor baru mereka di Jakarta. Bertempat di kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara, pembukaan kantor kedua bertujuan untuk menjangkau lebih banyak lagi pengguna, tidak hanya di Yogyakarta dan sekitarnya, namun juga sampai ke berbagai kota di Indonesia.

“Ya, kami akan segera membuka area baru di sekitar Jabodetabek. Kami sudah melakukan riset dan melihat potensi yang besar dari setiap pasar yang ada di setiap area,” kata Henri.

Disinggung apa yang membedakan Titipku dengan platform lainnya, Henri menegaskan Titipku menggunakan konsep sharing economy, semua pengguna dapat saling berbagi dan bertukar peran; menjadi penjelajah UKM, pembeli atau nitiper, dan kurir atau jatiper yang bersama-sama membantu UKM.

Di marketplace lain kebanyakan hanya tersedia penjual dan pembeli, tanpa adanya keterlibatan pihak lain. Di Titipku, semua pengguna dapat kesempatan untuk memperoleh penghasilan dari setiap transaksi, dengan menjadi penjelajah maupun Jatiper.

“UKM yang masuk di Titipku sebagian besar adalah usaha kelas ultra mikro dan mikro, yang masih sangat konvensional, jadi terbatas untuk kemampuan digitalnya (alat & akses). Platform Titipku menjadi solusi karena UKM dibantu go digital oleh anak-anak muda yang menjadi penjelajah UKM,” kata Henri.

Tahun 2021 ini Titipku memiliki rencana untuk penggalangan dana. Selain itu perusahaan juga ingin fokus kepada perluasan area layanan, yang ditargetkan akan menambah 10 area dengan masing-masing area ada 5 pasar, maka akan ada 50 pasar baru. Targetnya 50 ribu pedagang akan go digital dengan Titipku di tahun 2021 ini.

“Tahun 2021 akan menjadi momentum yang pas untuk berlari lebih kencang karena Titipku sudah menyiapkan sistem dan layanan bagi UKM dan masyarakat untuk bertransaksi lebih cepat dan nyaman,” kata Henri.

Application Information Will Show Up Here

Layanan Direktori PamperPop Permudah Pencarian Salon Kecantikan dan Makeup Artist

Hadir sebagai direktori informasi lengkap tentang salon kecantikan untuk pria dan wanita, situs PamperPop resmi diluncurkan. Platform yang menyasar pemilik usaha salon kecantikan, make up artist dan barbershop ini mencoba memberikan solusi kepada masyarakat umum, yang saat ini masih kesulitan menemukan rekomendasi yang tepat terkait dengan salon kecantikan dan barbershop.

“Berawal dari kesulitan Co-founder dan CEO kami Rerre Adysti menemukan salon kecantikan dengan kualitas yang dipercaya, PamperPop didirikan. Bukan hanya ingin membantu masyarakat menemukan salon yang tepat, kami juga ingin membantu pemilik usaha untuk mempromosikan salon kecantikan mereka melalui PamperPop,” kata Co-Founder dan CCO PamperPop Dimas Wahyu Bagasworo kepada DailySocial.

Fokus utama PamperPop yang berdiri sejak bulan Mei 2016 ini adalah mengumpulkan merchant atau pemilik usaha salon kecantikan, barbershop dan lainnya, sekaligus mengakuisisi lebih banyak pengguna. Saat ini wilayah layanan PamperPop adalah Jakarta dan Tangerang saja. Namun tidak menutup kesempatan kepada merchant lainnya yang ingin mendaftarkan usahanya di PamperPop. Saat ini sudah terdaftar sekitar 50 merchant di PamperPop.

“Meskipun saat ini fokus wilayah kami adalah Jakarta dan Tangerang, namun kami juga telah memiliki daftar merchant di Bali, Medan hingga Semarang. Dengan harapan jumlah tersebut semakin bertambah,” kata Dimas.

Terdapat 10 kategori penyedia jasa kecantikan yang terdapat di PamperPop, di antaranya Hair & Beauty Salon, Makeup Artist, Spa & Massage, Beauty Clinic, Barbershop, Nail Salon, Eyelash Extension & Eyebrow Embroidery, Waxing & Hair Removal, Muslimah Salon, serta Kids Salon. Kategori yang beragam membuat PamperPop tidak hanya ditujukan bagi para wanita dewasa, tetapi juga pria dan anak-anak. PamperPop juga dilengkapi dengan rating, ulasan dan informasi lengkap salon kecantikan hingga barbershop.

“Selain membuka kesempatan melalui situs PamperPop, tim kami juga secara masif melancarkan kegiatan perekrutan kepada merchant melalui media sosial seperti Instagram dan menghubungi langsung melalui WhatsApp,” kata Dimas.

Masih menjalankan usahanya secara bootstrapping, diharapkan pada kuartal kedua PamperPop yang masih terus mencari investor yang sesuai, bisa mendapatkan dana segar untuk menjalankan usaha dan melancarkan rencana yang ada.

Inovasi dan rencana PamperPop di tahun 2017

Saat ini PamperPop sudah bisa diakses di desktop dan mobile site, rencananya tahun 2017 ini akan segera dirilis aplikasi mobile platform Android dan iOS untuk pengguna. Untuk saat ini pendaftaran merchant masih dilakukan secara gratis, guna menambah jumlah data untuk PamperPop. Selanjutnya PamperPop juga telah memiliki strategi monetisasi kepada merchant dan pengguna.

“Selain mengumpulkan merchant kami juga terus menjalin hubungan baik dengan merchant, sekaligus branding untuk mempromosikan PamperPop kepada pengguna,” kata Dimas.

Selain PamperPop, pemain lain yang juga menyediakan direktori lengkap layanan salon kecantikan adalah Zalonku. Mengklaim memiliki perbedaan dengan kompetitor yang ada, PamperPop tetap fokus kepada big data dan analitik.

“Saat ini usia kami terbilang masih muda namun kami melihat Pamperpop memiliki potensi untuk pengelolaan big data dan analitik, itulah yang menjadi fokus kami selanjutnya,” kata Dimas.

Ayo Kita Gali Data Gaming di Steam Menggunakan Steam Spy

Berbekal tool Steam Survey dan Stats yang di-update berkala, kita bisa melihat komposisi hardware milik sesama pengguna serta jumlah pemain dalam Steam. Tapi Valve sendiri tak pernah mengungkap data rinci tentang seberapa banyak penjualan game di sana. Jika Anda benar-benar ingin tahu, blogger dan podcaster bernama Sergey Galyonkin punya solusinya. Continue reading Ayo Kita Gali Data Gaming di Steam Menggunakan Steam Spy

Insight Pola Perilaku Pengguna Android di Indonesia

Penetrasi intensif yang dilakukan MoboMarket di industri mobile Indonesia sejak tahun 2014 membuahkan hasil yang cukup menarik untuk disimak. Dalam riset di kuartal keempat tahun lalu, MoboMarket memaparkan data seputar perilaku pengguna gadget berbasis Android di tanah air. Salah satu temuannya adalah kepopuleran mobile game masih menjadi raja di Indonesia, ukuran layar empat inci adalah primadona, dan aplikasi media sosial tetap memegang peranan penting.

Sebagai marketplace aplikasi yang fokus menyasar hasil tangan-tangan kreatif pengembang lokal, MoboMarket kerap mengorbitkan karya-karya para pengembang lokal untuk diperkenalkan dalam skala nasional. Setelah menghelat kompetisi aplikasi Android terbaik dalam tajuk “Find Top 50 Local Apps” beberapa waktu lalu, kini mereka memaparkan insight unik yang dapat dimanfaatkan para pengembang lokal untuk mempelajari konsumennya.

Riset ini dirangkum berdasarkan 517.000 aplikasi terdaftar dalam MoboMarket. Seribu di antaranya merupakan milik pengembang lokal. Berdasarkan angka tersebut, MoboMarket mencatat 265 juta distribusi aplikasi yang dilakukan para penggunanya selama kuartal keempat tahun 2014. Komitmen MoboMarket untuk memajukan ekosistem mobile di Indonesia akan berlanjut dengan merilis laporan ini secara rutin setiap kuartal.

Menurut MoboMarket, aplikasi permainan masih mendominasi total unduhan keseluruhan, ketimbang aplikasi media sosial, tools, produktivitas, dan lain sebagainya. Hal ini seharusnya menumbuhkan semangat saing para pengembang mobile game lokal untuk menghadirkan produk berkualitas. CEO Touchten Anton Soeharyo nampaknya seirama bahwa potensi ekosistemmobile game di Indonesia bakalan bertumbuh lebih baik tahun ini.

Lebih lanjut, hasil riset MoboMarket memaparkan bahwa ternyata di antara banyak pilihan layargadget yang tersedia di pasar, masyarakat cenderung nyaman dengan memiliki gadget berukuran empat inci dengan resolusi layar 800×480 piksel. Di tengah keberagaman ukuran layar, paramobile developer sebaiknya mengoptimasi tingkat responsivitas di ukuran tersebut.

Media sosial tetap memegang peranan penting dalam perkembangan perangkat mobile di Indonesia. Argumen tersebut juga diperkuat bahwa kebanyakan pengguna memasang tiga hingga empat aplikasi media sosial dalam ponsel mereka. Aplikasi-aplikasi tersebut justru memiliki tingkat pembaruan yang lebih sering ketimbang aplikasi game. Data tersebut mencerminkan mayoritas pengguna membutuhkan aplikasi media sosial untuk jangka waktu yang panjang.

Perihal waktu akses, MoboMarket menuturkan pukul 17.00 sebagai awal mula keaktifan pengguna menggunakan gadgetnya dan mencapai waktu puncak akses pertama pada pukul 20.00, yaitu saat mereka beristirahat sepulang bekerja. Di luar dugaan, justru antara 23.00 hingga 24.00 menjadi puncak akses tertinggi. Bisa diasumsikan bahwa para pengguna terbiasa menggunakan gadget mereka sebelum tidur. Mempelajari jam-jam tersebut, kesempatan untuk monetisasi aplikasi tentunya dapat lebih terarah dan efektif memanfaatkan waktu akses tertinggi.

[Header: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga.

Tahun Baru, Steam Cetak Rekor Baru Pula

Liburan akhir tahun kemarin seharusnya menjadi saat menyenangkan bagi pemilik home console dari Microsoft dan Sony. Sayang sekali layanan PlayStation Network dan Xbox Live mengalami gangguan justru di waktu paling penting, ketika Natal dan Tahun Baru. Namun hal serupa sama sekali tidak terjadi pada Steam, ia malah mencetak sebuah rekor baru. Continue reading Tahun Baru, Steam Cetak Rekor Baru Pula

Total Pengguna Instagram Kalahkan Twitter

Instagram sudah melangkah jauh sekali dari semenjak Kevin Systrom dan Mike Krieger meluncurkan jejaring sosial khusus sharing foto dan video itu pertama kali di tahun 2010. Ia kini telah menjadi milik Facebook setelah sang raksasa mengakuisisinya senilai US$ 1 miliar. Tapi tak disangka, perkembangannya mampu menyusul sosial media lain, termasuk Facebook. Continue reading Total Pengguna Instagram Kalahkan Twitter

Indonesia Duduki Posisi Kedua Pengguna Line Terbesar dengan 30 Juta Pengguna

Data yang kami peroleh dari Asahi (dalam bahasa Jepang) menyebutkan Indonesia sebagai pengguna Line terbesar kedua di dunia, setelah Jepang, dengan 30 juta pengguna. Jumlah ini berarti pengguna Line di Indonesia mencapai separuh pengguna Facebook asal Indonesia yang mencapai 60 jutaan. Secara total, Line sendiri sedang bergerak menuju 500 juta pengguna terdaftar.

Jepang masih menduduki posisi puncak adopsi Line dengan 52 juta pengguna, sementara Thailand menguntit di posisi ketiga dengan 27 juta pengguna. Dalam waktu kurang dari enam bulan Indonesia berhasil melewati Thailand untuk urusan jumlah pengguna terdaftar.

Hal yang juga menarik adalah pertumbuhan Line yang pesat di Spanyol dan Amerika Utara. Adopsi Line yang baik di Spanyol membuatnya menempati posisi keempat di daftar tersebut dengan 18 juta pengguna. Di Amerika Serikat dan Meksiko, pengguna Line terus berkembang dengan masing-masing mencatatkan 10 juta dan 15 juta pengguna. Line tetap populer di berbagai negara Asia, termasuk India dan sejumlah negara Asia Timur dan Asia Tenggara.

Maraknya layanan instant messaging secara global tak pelak mendorong bertumbuhnya adaptasi segmen ini di Indonesia yang memang gemar menggunakan aplikasi seperti ini. Semua pihak berusaha berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan di pasar tanah air yang sangat adoptif terhadap teknologimessenger. Sebuah survei yang dilakukan oleh OnDevice Research akhir tahun lalu menunjukkan bahwa WhatsApp, BlackBerry Messenger, dan Line adalah tiga layanan messaging paling populer di Indonesia.

Sebelumnya di bulan Maret 2014 total pengguna Line di Indonesia “baru” mencapai 20 juta. Artinya dalam waktu kurang dari 6 bulan Line berhasil menambah 50% pengguna di negara ini. Line sendiri telah terbukti menjadi platform yang ampuh untuk sarana penjualan secara mobile. Akun Line Shopping-nya telah berhasil mendorong perubahan perilaku penawaran produk melalui perangkat smartphone.

Sebagai sebuah pasar penting, Line tak henti-hentinya memanjakan konsumen Indonesia. Baru-baru ini Line menghadirkan Line Creators Market yang memungkinkan konsumen menjual stiker buatannya secara mandiri di sini. Selain itu juga menawarkan Line Dictionary dan fitur penerjemahan untuk memudahkan percakapan dengan pengguna yang berasal dari Indonesia.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin. 

Ada Lebih Dari 8 Juta Orang Mengakses Steam Bersamaan di Hari Terakhir Summer Sale

Dengan Steam Summer Sale, para gamer pria akhirnya bisa mengerti mengapa wanita bersikeras untuk tetap berbelanja saat ada sale atau diskon, walaupun mereka tak terlalu membutuhkan barang tersebut. “Untuk persediaan di lain waktu, mumpung harganya sedang murah,” alasan inilah yang digunakan jutaan gamer saat membelanjakan uangnya di Steam. Continue reading Ada Lebih Dari 8 Juta Orang Mengakses Steam Bersamaan di Hari Terakhir Summer Sale

Jumlah Pengguna Aktif WhatsApp Mencapai 350 Juta Per Bulan

Ajang Nokia World yang digelar di Abu Dhabi memang banyak menghadirkan kisah dan kabar pengembangan serta rilisan terbaru yang hadir tak hanya dari sisi Nokia dengan Windows Phone-nya saja, namun juga dari sisi berbagai pengembang aplikasi-aplikasi mobile populer. Seperti halnya yang dilakukan olehWhatsApp, aplikasi mobile messaging ini mengambil kesempatan untuk mengungkapkan jumlah terbaru pengguna aktif per bulannya.

Continue reading Jumlah Pengguna Aktif WhatsApp Mencapai 350 Juta Per Bulan