Tag Archives: Penjana Kapital

Indies Capital dan AC Ventures Teken Perjanjian Investasi dengan Penjana Kapital

Bertujuan menemukan peluang investasi berdampak pada sektor-sektor baru, Indies Capital Partners dan AC Ventures (ACV) menandatangani kesepakatan investasi lintas negara dengan Penjana Kapital. Kerja sama ini mencakup peluang investasi bersama melalui existing fund maupun terbaru.

Penandatanganan Memorandum of Cooperation (MoC) ini disaksikan oleh Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim serta Menteri Perdagangan Internasional dan Senator Industri Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Tengku Abdul Aziz di Jakarta.

Sebagai informasi, Penjana Kapital merupakan bagian dari inisiatif pemerintah Malaysia untuk mendorong pengembangan startup teknologi.

“Melalui kerja sama lintas negara, kami memiliki peluang untuk memasuki pasar baru, mengakses sumber modal dan keahlian, serta mendorong inovasi dan pertumbuhan di kedua pasar,” kata Founding Partner ACV dan Managing Partner Indies Capital Partners Pandu Sjahrir.

Selain investasi, kesepakatan ini juga mencakup pertukaran informasi, jaringan, dan teknologi untuk pengembangan startup di Indonesia dan Malaysia pada sejumlah sektor utama, antara lain data center, pendidikan, hospitality, mobility, dan pengelolaan limbah.

Bina relasi

Pandu menambahkan bahwa Penjana Kapital, Indies Capital Partners, dan ACV merupakan pemain utama dalam lanskap investasi Indonesia dan Malaysia. Kerja sama ini diharapkan dapat mempererat hubungan ekonomi antara kedua negara dan mempromosikan keterhubungan kawasan di Asia Tenggara.

Baik Indonesia dan Malaysia telah menunjukkan komitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Berdasarkan data dari Malaysia External Trade Development Corporation (Matrade), total nilai perdagangan antara Malaysia dan Indonesia naik 43,5% secara YoY menjadi RM95,1 miliar ($21,6 miliar) pada 2021.

Total ekspor Malaysia ke Indonesia naik 32,5% menjadi RM39,22 miliar ($6,9 miliar), sedangkan total impor naik 52,3% menjadi RM55,88 miliar ($12,7 miliar) pada periode yang sama.

Tambahan informasi, Indies Capital Partners merupakan pengelola kredit swasta  di Asia Tenggara yang kini telah berkembang ke aset alternatif dengan dana kelola lebih dari $800 juta. Sementara, AC Ventures telah mengelola lebih dari $500 juta aset yang terbagi dalam lima fund.

Pada akhir 2022, AC Ventures telah mengumpulkan putaran pertama dana kelolaan kelima (Fund V) sekitar $162,5 juta atau setara Rp2,4 triliun yang sebagian besar berasal dari Limited Partner (LP) dana kelolaan sebelumnya. Sejauh ini, AC Ventures telah menyuntik investasi ke 22 startup selama sembilan bulan terakhir di 2022 melalui Fund V, termasuk  SkorLife, KLAR, dan BRIK.

Carsome Announces Equity and Debt Funding of 2.8 Trillion Rupiah, to Sharpen M&A Strategy

Carsome announced the new series D2 funding round of $170 million or equivalent to 2.4 trillion Rupiah. In addition, the company obtained a credit facility (debt funding) worth $30 million to strengthen the car financing business; complete the total $200 million or 2.8 trillion Rupiah fundraising.

This funding brings the company’s valuation to $1.3 billion, cementing its position as a unicorn in Malaysia.

This investment was participated by a number of companies, including Catcha Group, MediaTek, and Penjana Kapital. The company also backed by previous shareholders, namely Asia Partners, Gobi Partners, 500 Southeast Asia, Ondine Capital, MUFG Innovation Partners, Daiwa PI Partners, and several others.

Previously, Carsome had also planned to go public via SPAC on the US stock exchange.

Building the centralized car e-commerce ecosystem

In his remarks, Carsome’s Co-founder & Group CEO, Eric Cheng said, the fresh funds raised allowed the company to accelerate traction growth while increasing its car financing business. He also revealed that he is ready to bring Carsome to become an integrated car e-commerce platform by strengthening a connected ecosystem.

Previously, Carsome has launched a new strategy to embrace the B2C segment. It is shown by opening several Experience Centers in several locations, including in Indonesia, enabling consumers to view and buy used car products that have been inspected by the Carsome team.

Initially, Carsome’s business model was more like C2B. Inspecting and buying used cars from consumers, then offering them to the business (in this case the dealership owner) for resale.

Sharpen the M&A strategy

Moreover, this investment allows the company to sharpen its business consolidation strategy. It is by making strategic investments to partner companies or other corporate actions in the form of mergers & acquisitions (M&A).

In July 2021, Carsome has acquired PT Universal Collection, an offline car and motorcycle auction service company from Indonesia. It allows the company to expand its network coverage, access to finance and leasing providers, and potentially enter the motorcycle market. This initiative will also support their omnichannel strategy.

In addition, the company has established a partnership with iCar Asia, as an automotive listing and content platform. It is expected to increase the penetration rate of products in Carsome services.

Service competition

Based on the data, on an annual basis, Carsome has bought and sold cars more than 100 thousand times. It goes along the company’s revenue at $1 billion. This shows that the market is very large, therefore, it is not surprising that the competition is also quite fierce.

Apart from Carsome, there are other regional players who also provide similar services, it’s Carro. They both serve consumers in Indonesia – also taking strategic actions with startups from Indonesia (Carro acquires Jualo).

Carro and Carsome also promote an online-to-offline strategy by presenting outlets to assist in the transaction process. Carro just launched “Carro Automall Point” in late April 2021, currently the used car showrooms are in three locations around Jabodetabek. Meanwhile the Carsome Experience Center has reached 15 cities in Indonesia.

Comparison of visitor traffic of Carsome and Carro in Indonesia / SimilarWeb

In Indonesia, there is also another player, OLX Autos (formerly BeliMobilGue) which has now been integrated with OLX’s services. The main focus is more on buying cars from consumers — although some of the products that have been inspected are also starting to be sold through OLX and other online marketplace channels.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Carsome Umumkan Pendanaan Ekuitas dan Debt 2,8 Triliun Rupiah, Pertajam Strategi M&A

Carsome mengumumkan telah mendapat pendanaan baru dalam putaran seri D2 senilai $170 juta atau setara 2,4 triliun Rupiah. Selain itu, pihaknya juga mendapatkan fasilitas kredit (debt funding) senilai $30 juta untuk memperkuat bisnis pembiayaan mobil; melengkapi total dana yang diperoleh $200 juta atau 2,8 triliun Rupiah.

Masuknya pendanaan ini membawa valuasi perusahaan di angka $1,3 miliar, menguatkan posisinya sebagai unicorn di Malaysia.

Investasi ini diikuti sejumlah perusahaan, termasuk Catcha Group, MediaTek, dan Penjana Kapital. Didukung pula pemegang saham sebelumnya, yakni Asia Partners, Gobi Partners, 500 Southeast Asia, Ondine Capital, MUFG Innovation Partners, Daiwa PI Partners, dan beberapa lainnya.

Kabar sebelumnya, Carsome juga telah merencanakan untuk go-public lewat kendaraan SPAC di bursa Amerika Serikat.

Penguatan ekosistem e-commerce mobil terpadu

Dalam sambutannya, Co-founder & Group CEO Carsome Eric Cheng mengatakan, dana segar yang didapat memungkinkan perusahaan mempercepat pertumbuhan traksi sembari meningkatkan bisnis pembiayaan mobil. Ia juga mengungkapkan, siap membawa Carsome untuk menjadi platform e-commerce mobil terintegrasi dengan penguatan ekosistem yang terhubung.

Sebelumnya, Carsome juga telah meluncurkan strategi baru untuk merangkul segmen B2C. Ditunjukkan dengan membuka beberapa Experience Center di beberapa lokasi, termasuk di Indonesia, memungkinkan konsumen untuk melihat dan membeli produk mobil bekas yang sudah diinspeksi tim Carsome.

Awalnya model bisnis Carsome lebih ke C2B. Melakukan inspeksi dan pembelian mobil bekas dari konsumen, lalu melemparnya ke pebinsis (dalam hal ini pemilik diler) untuk dijual kembali.

Strategi M&A akan ditajamkan

Hal lain yang turut disampaikan, investasi ini memungkinkan perusahaan untuk mempertajam strategi konsolidasi bisnis. Yakni dengan melakukan investasi strategis ke perusahaan mitra atau aksi korporasi lain berupa merger & acquisition (M&A).

Juli 2021 ini, Carsome telah mengakuisisi PT Universal Collection, perusahaan jasa lelang mobil dan motor offline asal Indonesia. Memungkinkan perusahaan memperluas jangkauan jaringan, akses ke penyedia keuangan dan leasing, serta berpotensi memasuki pasar sepeda motor. Inisiatif ini juga akan mendukung strategi omnichannel mereka.

Selain itu, perusahaan juga telah menjalin kemitraan dengan iCar Asia, selaku platform listing dan konten otomotif. Diharapkan dapat meningkatkan tingkat penetrasi produk di dalam layanan Carsome.

Kompetisi layanan di Indonesia

Dari data yang disampaikan, secara tahunan Carsome telah melakukan jual-beli mobil lebih dari 100 ribu kali. Hal terebut setara dengan pendapatan perusahaan di kisaran $1 miliar. Artinya pasarnya sangat besar, untuk itu tidak mengherankan jika kompetisi di pasar ini juga sangat sengit.

Selain Carsome, ada pemain regional lainnya yang juga menghadirkan layanan serupa, yakni Carro. Mereka berdua juga sama-sama melayani konsumen di Indonesia – juga melakukan aksi strategis dengan startup dari Indonesia (Carro mengakuisisi Jualo).

Carro dan Carsome turut galakkan strategi online-to-offline dengan menghadirkan gerai untuk membantu proses transaksi. Carro baru meresmikan “Carro Automall Point” pada akhir April 2021 lalu, saat ini showroom mobil bekas tersebut sudah berada di tiga lokasi sekitar Jabodetabek. Sementara Experience Center Carsome sudah menjangkau 15 kota di Indonesia.

Perbandingan trafik kunjungan situs Carsome dan Carro di Indonesia / SimilarWeb

Di Indonesia juga ada pemain lainnya yakni OLX Autos (sebelumnya BeliMobilGue) yang kini sudah terintegrasi dengan layanan milik OLX. Fokus utamanya lebih ke pembelian mobil dari konsumen — kendati saat ini beberapa produk hasil inspeksinya juga mulai dijual melalui OLX dan kanal online marketplace lainnya.

Application Information Will Show Up Here