Tag Archives: Pergi.com

Membangun bisnis OTA yang sukses belajar dari penutupan Pergi.com / Pexels

Empat yang Perlu Diperhatikan untuk Memiliki Bisnis OTA yang Sukses

Di Januari 2018, layanan OTA (online travel agency) Pergi.com mengumumkan penutupan bisnisnya. Pergi.com awalnya didirikan tahun 2016 oleh Kenneth Tanoto dan Faustine Tan, dengan dukungan KLN (KapanLagi Network). Keduanya memiliki pengalaman di industri OTA. Kenneth sempat bekerja di Tiket.com, sementara Faustine Tan sendiri sebelumnya mengusung HotelQuickly ke Indonesia.

Setelah menjalankan bisnis selama hampir dua tahun, penutupan Pergi.com (dan sebelumnya Tripvisto) mewarnai dinamika yang terjadi dalam industri OTA di tanah air yang melihat pendanaan fantastis untuk Traveloka (sekaligus memastikan statusnya sebagai startup unicorn) dan akuisisi terhadap Tiket.com dan Indonesia Flight oleh Blibli sebagai bagian konsolidasi bisnis.

Belajar dari penutupan Pergi.com, berikut adalah empat hal yang wajib untuk dicermati jika Anda ingin mendirikan layanan OTA.

Membaca persaingan

Dari permukaan, bisnis OTA memiliki potensi besar dan cukup mudah untuk diluncurkan, dilihat dari besarnya demand dari pasar yang tidak kunjung padam. Belum lagi dengan maraknya promo hingga paket khusus yang diberikan oleh perusahaan penerbangan, tempat wisata dan hotel, yang memudahkan bisnis untuk berjalan.

Meskipun demikian, faktanya bisnis ini terbilang penuh sesak, dengan persaingan sengit perusahaan besar seperti Traveloka, Tiket.com, dan Pegipegi, hingga travel agent independen dan konvensional yang sudah established menjalankan bisnis saat ini. Untuk itu pastikan layanan OTA yang bakal diluncurkan memiliki model bisnis yang unik dan Anda memiliki kesiapan mental dan tim yang solid untuk menjalankan bisnis.

Pemilihan target pasar

Pada akhirnya bisnis OTA dipengaruhi brand itu sendiri, dalam hal ini adalah perusahaan penerbangan, hotel, tempat wisata, atau perusahaan transportasi umum lainnya.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah hadir dengan target pasar yang lebih niche agar bisa tampil beda dan pada akhirnya lebih unggul dari layanan serupa lainnya. Untuk itu lakukan riset, tempat wisata atau pengalaman wisata apa yang masih kurang terakomodasi layanan lokal hingga asing saat ini.

Prinsip pemasaran yang cermat

Untuk bisa menarik perhatian masyarakat menggunakan layanan OTA, banyak perusahaan yang kemudian melancarkan kegiatan promosi seperti diskon, paket murah hingga pilihan pembayaran beragam. Selama beberapa waktu, penawaran tersebut bisa jadi berhasil menarik perhatian target pasar, namun  promo murah dan penawaran diskon tersebut bisa menyebabkan kondisi keuangan yang bleeding karena terus memberikan subsidi.

Diskon hingga penawaran khusus bukanlah suatu kegiatan pemasaran yang salah, namun harus diterapkan dengan efektif dan idealny bukan menjadi andalan dari perusahaan untuk menarik perhatian target pasar. Pastikan Anda bisa menonjolkan keunggulan produk yang ditawarkan, ketimbang sekedar jor-joran memberikan harga subsidi.

Tampilan yang user friendly

Menarik perhatian pengunjung untuk mengakses situs dan aplikasi layanan OTA Anda bukan hanya satu-satunya prioritas, namun pastikan juga calon pembeli tersebut mendapatkan pengalaman yang baik dan memorable dalam waktu singkat. Pastikan tampilan UX situs Anda menarik, mudah dipahami dan digunakan.

Perjalanan dari calon pembeli saat mengakses situs atau aplikasi biasanya dimulai dari dua langkah awal, yaitu mau kemana dan kapan, Pastikan kedua proses tersebut bisa dinikmati calon pembeli yang kemudian berakhir dengan transaksi.

Pergi.com Ingin Digitalkan Industri Travel di Indonesia

Ketika berbincang tentang sepak terjang Faustine Tan, maka di benak yang akan muncul adalah bisnis online travel, dan HotelQuickly. Statusnya memang adalah salah satu co-founder layanan last minute booking yang berbasis di Asia tersebut. Baru-baru ini Faustine melepas posisi Managing Director HotelQuickly untuk Indonesia dan Malaysia. Ia mencoba menghadirkan sebuah layanan baru, masih di kategori travel. Kali ini bersama Kenneth Tanoto (sebagai CEO), Faustine (sebagai CMO) mengembangkan platform Pergi.com.

Sekilas Pergi.com mirip dengan layanan yang disajikan oleh Traveloka ataupun Tiket.com, dua pemain yang tergolong solid di sektor online travel Indonesia. Pergi.com meluncur dan mendapat dukungan dari KLN (KapanLagi Network). Kerja sama tersebut diyakini bakal membantu Pergi.com untuk berkembang luas dari sisi pemasaran digital. Kepada DailySocial, Faustine mengatakan:

“Kami didukung oleh KLN. Online marketing/media iklan/media exposure (layanan KLN) menjadi salah satu expenses terbesar di dunia travel online. Dengan bermitra dengan KLN, mereka memberikan akses untuk semua media channel-nya menjadi salah satu strategi marketing kami.”

Selain itu Pergi.com terlahir dengan aset yang cukup kuat, terutama dari sisi komposisi tim. Di dalamnya terdapat banyak anggota yang telah berpengalaman di dunia travel. Passion di dunia travel yang dimiliki tim ini diyakini turut menjadi “bahan bakar” yang kuat untuk mendorong Pergi.com meroket di pangsa pasar travel Indonesia.

Pergi.com memang masih sangat baru. Saat ini tim di dalamnya masih terus menggali dan mengidentifikasi permasalahan apa saja yang ada di industri travel Indonesia. Pergi.com tak hanya ingin sekedar memberikan solusi  yang sudah umum di pasaran. Mereka ingin menghadirkan solusi yang lebih dari itu.

“Pengalaman saya, tim dan juga partner saya, kami sama-sama pernah terjun di industri travel offline dan online. Kami akan memberikan dan segera menawarkan produk dan solusi baru di dunia travel.”

Saat ini Faustine masih secara pasif sebagai Co-Founder di HotelQuickly. Ia mengaku, bersama HotelQuickly, banyak belajar mengembangkan sebuah produk untuk memberikan solusi kepada traveler yang membutuhkan kamar hotel dengan memberikan produk yang canggih, smooth, cepat dengan penawaran terbaik di wilayah Asia Pasifik. Pengalaman tersebut yang akan turut dituangkan bersama Pergi.com.

“Alasan kenapa saya memilih aktif dan akan mengembangkan Pergi.com, karena saya melihat potensi yang sangat besar di industri travel Indonesia, saya mau fokus di market ini, bukan hanya fokus di produk hotel, tapi di seluruh produk yang berkaitan dengan traveling/ travel journey.”

Pergi.com mencoba mengakomodir bisnis travel secara luas dan kompleks, tidak hanya hotel, karena bagi Faustine hotel hanyalah satu produk dari sekian banyak produk yang ada di dalam sebuah kata “travel”.

Faustine menambahkan travel sendiri artinya luas dan banyak proses di dalamnya untuk mendefinisikan proses traveling itu sendiri. Di sini Pergi.com memiliki visi untuk mendigitalkan industri travel di Indonesia, tidak sekedar penerbangan dan hotel, tapi seluruh aspek dari travel journey.