Selain memadukan desain inovatif dan spesifikasi mumpuni, pesona lini perangkat Microsoft Surface selama ini juga ditopang oleh ketersediaan bermacam aksesori. Sebut saja Surface Pen atau Surface Dial yang baru-baru ini diumumkan bersamaan dengan AIO PC Surface Studio. Namun Microsoft tampaknya tidak mau berhenti di situ saja, diam-diam mereka juga merilis keyboard baru untuk lini Surface.
Microsoft Surface Ergonomic Keyboard, sesuai namanya, memiliki desain ergonomis dimana sisi tengah keyboard berbentuk membusur dan deretan tuts-nya dibagi menjadi dua supaya kedua tangan pengguna bisa diposisikan secara lebih alami. Pada kenyataannya, kenyamanan merupakan aspek yang paling dititikberatkan Microsoft dalam mendesain keyboard ini.
Desain ergonomis tersebut turut didukung oleh tuts pendek-pendek yang tidak berisik tapi masih terasa clicky saat ditekan. Tidak kalah penting adalah palm rest berbalut Alcantara, material unik yang kerap digunakan pada interior mobil mewah.
Keyboard ini mengandalkan konektivitas Bluetooth 4.0 LE yang irit daya. Untuk memakainya, pengguna hanya perlu memasangkan sepasang baterai AAA, dan keyboard diperkirakan bisa beroperasi hingga setahun lamanya.
Kehadiran palm rest-nya saja sebenarnya sudah bisa menjadikan Surface Ergonomic Keyboard sebagai alternatif yang lebih menarik ketimbang Surface Keyboard standar yang termasuk dalam paket penjualan Surface Studio. Microsoft sendiri akan memasarkannya mulai 10 November mendatang seharga $130.
Belakangan ini perangkat yang dikenal dengan istilah lapboard sedang naik daun, terutama setelah Razer mulai memasarkan garapannya secara luas. Razer memang boleh mencuri start, akan tetapi kita tetap tidak boleh lupa dengan penawaran serupa Roccat yang diungkap pertama kali di ajang E3 dua tahun lalu.
Dua tahun berselang, lapboard bernama Roccat Sova tersebut sekarang sudah siap dipasarkan. Desain dan fiturnya secara garis besar tidak berubah banyak jika dibandingkan dengan prototipe yang dipamerkan di E3 2014, akan tetapi Roccat mengklaim versi finalnya ini telah menjalani pengujian selama ratusan jam agar sanggup menyajikan pengalaman gaming di atas sofa yang terbaik.
Meski konsep yang diusung mirip seperti Razer Turret, eksekusinya sangatlah berbeda. Roccat Sova tak dibekali konektivitas wireless – juga berbeda dari prototipenya dua tahun yang lalu – melainkan kabel konektor USB sepanjang 4 meter. Masing-masing tentu punya pro dan kontra tersendiri; Razer Turret mungkin bisa terasa lebih nyaman karena tidak memiliki kabel sama sekali, tapi di sisi lain Roccat Sova lebih praktis karena sama sekali tidak perlu di-charge berulang kali.
Dimensi Sova juga jauh lebih besar karena ia turut mengemas palm rest demi meningkatkan kenyamanan selama pengguna bermain. Palm rest ini bisa dilepas dan diganti dengan material lain, demikian pula dengan mousepad dan keempat bantalan paha yang berada di sisi bawah Sova. Yup, Sova turut mengusung konsep modular demi mengakomodasi selera pengguna yang beragam.
Soal keyboard, Sova bakal ditawarkan dalam dua versi, yakni membran dan mekanikal. Masing-masing model sama-sama mengemas LED backlight berwarna biru di setiap tombolnya. Di sisi belakang, tertanam sepasang port USB untuk menyambungkan mouse dan headset sekaligus.
Roccat saat ini telah membuka pre-order Sova seharga $150 untuk versi membran dan $200 untuk versi mekanikal. Selama masa pre-order, Sova akan dibundel bersama mouse Roccat Kova, tetapi pengguna tetap dibebaskan memakainya bersama mouse apapun dan dari merek manapun.
Di mata pengguna umum, keyboard mungkin hanya sekadar alat bantu untuk menavigasikan komputer. Namun bagi para gamer maupun atlet esport, keyboard merupakan senjata utama mereka di samping mouse.
Memang benar skill adalah atribut utama yang membuat tim esport seperti NXL bisa meraih prestasi yang amat membanggakan. Akan tetapi peripheral juga turut memegang peranan penting dalam mendukung performa mereka di turnamen, seperti yang sempat kami rangkum menjadi tips memilih gaming gear ala NXL tahun lalu.
Kali ini DailySocial bermaksud untuk memberikan panduan membeli keyboard gaming bagi para pembaca. Berikut ini adalah daftar 5 keyboard gaming terbaik yang bisa memenuhi beragam kebutuhan gaming Anda.
1. Razer Blackwidow Chroma
Kurang afdal rasanya membicarakan peripheral gaming tanpa melibatkan Razer di dalamnya. Selama bertahun-tahun, Blackwidow sudah menjadi keyboard pilihan banyak gamer. Bukan hanya karena desainnya yang keren dan deretan LED warna-warninya, tetapi juga karena performanya yang mumpuni.
Blackwidow Chroma mengemas switch mekanik rancangan Razer sendiri yang diklaim tahan sampai 60 juta klik. Fleksibilitasnya juga baik berkat kehadiran lima tombol macro di sebelah kiri yang bisa diprogram untuk apa saja, membuatnya ideal untuk game ber-genre RPG. Lebih lanjut, kustomisasi ini juga bisa di-backup ke cloud lewat software pendamping Razer Synapse.
Keyboard yang satu ini bisa dibilang yang paling kokoh mengingat ia punya sasis yang terbuat dari aluminium. Desainnya juga sedikit tidak umum, dimana tiap-tiap tuts-nya tampak melayang di atas bodi keyboard, plus dihiasi oleh deretan LED yang bisa menyala dalam kombinasi 16,8 juta warna.
Switch mekanik Cherry MX Red yang digunakan membuatnya ideal untuk pemain game FPS macam CS:GO. Nilai plus lain dari K70 adalah aksesori palm rest dengan permukaan soft-touch yang termasuk dalam paket penjualan.
Nama Ducky mungkin terdengar asing di telinga Anda, padahal brand asal Taiwan ini sudah amat terkenal reputasinya dalam hal keyboard gaming. Model terbarunya, yaitu Shine 5, kini dibekali LED RGB mengikuti tren yang sedang menjamur saat ini.
Ducky Shine 5 memakai switch mekanik Cherry MX Blue yang sangat tactile. Switch ini tak cuma ideal dipakai bermain game, tapi juga terasa sangat nyaman dipakai mengetik. Meski tampangnya paling simpel dibanding keyboard lain yang ada dalam daftar ini, Ducky Shine 5 tidak main-main soal build quality.
Kalau Anda mementingkan portabilitas, keyboard besutan Logitech ini punya dimensi yang amat ringkas, ideal untuk dibawa dari turnamen ke turnamen lainnya. Namun tentu saja, ukuran tak bisa dijadikan patokan terkait ketangguhannya.
G310 Atlas Dawn memakai switch mekanik Romer-G buatan Logitech sendiri yang diyakini mampu bertahan hingga 70 juta kali klik, atau sekitar 40 persen lebih lama dibanding keyboard mekanik lain. Sebagai pemanis, masing-masing tuts-nya dihiasi oleh LED berwarna biru.
Satu-satunya keyboard non-mekanik di daftar ini, tapi bukan berarti ia payah soal gaming. Ia sangat ideal digunakan untuk bermain MMORPG, mengingat terdapat 22 tombol macro yang tersebar di sisi kiri maupun di atas deretan tombol-tombol F.
Tombol ekstranya tidak berhenti sampai di situ saja, tapi juga berlanjut ke sisi kanan dimana terdapat tombol multimedia terpisah. Saking lengkapnya, keyboard ini bahkan memiliki tombol arah panah serong ke kiri atas dan kanan atas. Sebagai bumbu penyedap, LED RGB menghiasi semua tuts-nya, sedangkan di belakangnya bernaung sepasang port USB.
Setelah diumumkan pada event CES 2015, peripheral unik Razer Turret akhirnya siap dipasarkan secara luas. Perangkat ini pada dasarnya dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan PC gaming pengguna di ruang tamu.
Razer Turret terdiri dari tiga bagian: keyboard bergaya chiclet, mousepad berlapis magnet dan mouse berjenis ambidextrous dengan sensor 3.500 DPI. Ketiganya dimaksudkan untuk dipakai secara bersamaan di atas pangkuan pengguna yang sedang duduk santai di atas sofa menghadap ke TV.
Meski mouse-nya ideal untuk dipakai dengan tangan kiri atau kanan, mousepad-nya hanya bisa menancap di sisi kanan keyboard karena ia tersambung oleh sebuah engsel yang bisa dilipat. Terlepas dari itu, lapisan magnet yang ada pada mousepad berfungsi untuk mencegah mouse tergelincir jatuh, bahkan saat Anda sedang begitu intensnya bermain.
Turret menyambung ke PC secara nirkabel viaadapter USB, namun ia turut dibekali koneksi Bluetooth untuk dihubungkan ke perangkat Android. Bahkan di keyboard-nya tertanam tombol Back dan Home yang secara khusus dirancang untuk digunakan dengan perangkat Android – utamanya adalah Razer Forge TV yang memang berjalan pada platform Android.
Nama Turret sendiri datang dari wujudnya ketika dipasang di atas docking charger. Keyboard-nya diklaim sanggup beroperasi hingga 4 bulan sebelum perlu di-charge kembali, sedangkan mouse-nya punya daya tahan 40 jam nonstop.
Kalau Anda gemar bermain game PC selagi bersantai di depan TV, Razer Turret bisa Anda dapatkan seharga $160.