Tag Archives: PermataBank

PermataBank Introduces Trade Finance Service with Blockchain Technology

PT Bank Permata Tbk (PermataBank) officially introduced a trade finance services using blockchain technology. It is said that PermataBank is the first bank to serve trade finance transactions using blockchain technology in Indonesia.

In order to deliver blockchain, PermataBank is collaborating with Contour Network, which is a technology network provider company for global trade finance. In Southeast Asia, some banks have been using Contour technology, including HSBC, Standard Chartered Bank, and Bangkok Bank.

Trade finance is a financing facility for domestic and international trade transactions. The use of blockchain allows data transactions to be carried out in a decentralized system in real-time with the concept of a distributed ledger.

PermataBank’s Wholesale Banking Director, Darwin Wibowo said, the blockchain adoption is PermataBank’s step to answer customer needs through digitizing its various services and navigating the national payment system with technology.

Moreover, he thought the trade finance transactions are very conventional that they are less efficient and often take a long time. The process got even more complicated when the Covid-19 pandemic occurred. Social and activity restrictions have an impact on delays in transaction procedures.

He said, blockchain implementation will facilitate global trade transactions to the issue of the letters of credit (L/C). With its advantages, blockchain is considered capable of saving transaction time, minimizing the risk of fraud, and simplifying complex processes that have been a major challenge in trade finance transactions.

“Also, blockchain technology will expand PermataBank’s service range. Trade finance customers can also make transactions without having to come to PermataBank branch offices,” Darwin said.

Meanwhile, Contour’s CEO, Carl Wegner added that global trade plays an important role in the Indonesian economy. However, manual trade finance transactions have hampered trade growth. Therefore, Contour’s involvement in the trade finance facility at PermataBank is expected to open access to communities around the world.

Transformative technology for commerce

Based on the 2020 Global Trade Survey report released by the International Chamber of Commerce, trade and finance activities in the world are on the verge of uncertainty due to Covid-19.

Based on the survey results of 346 banks from 85 countries in the world, respondents expressed their concern about the decline in the growth of trade finance transactions. However, respondents think that the lockdown and WFH activities have actually accelerated the transition of trade to digital platforms, one of which is through blockchain technology.

2020 Global Trade Survey / International Chamber of Commerce
2020 Global Trade Survey / International Chamber of Commerce

As many as 54% of respondents said transformative technology is its priority area of ​​development and strategic focus in the short term as companies want to ensure future growth. According to respondents, digital technology can spur greater transformation opportunities in the global financial industry, which is still synonymous with paper-based manual processes.

In her writing, R3’s Head of Trade and Supply Chain, Alisa DiCaprio said that trade finance activities are among the most difficult to modernize. The reason is, the transaction still involves many paper-based manual processes which are considered no longer suitable in the digital era. According to Asian Development Bank (ADB) data, nearly $1.5 trillion of trade finance applications were rejected because of inefficiencies.

She observes that blockchain is having tangible results in reducing costs, risks, and potential delays for parties involved in trade finance transactions. With effective implementation, blockchain could potentially unlock $1.5 trillion in global trade finance.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Blockchain Bank Permata

PermataBank Hadirkan Layanan “Trade Finance” dengan Teknologi Blockchain

PT Bank Permata Tbk (PermataBank) resmi menghadirkan layanan pembiayaan perdagangan atau trade finance dengan teknologi blockchain. Menurut klaimnya, PermataBank menjadi bank pertama yang melayani transaksi trade finance dengan teknologi blockchain di Indonesia.

Untuk menghadirkan blockchain, PermataBank bekerja sama dengan Contour Network yang merupakan perusahaan penyedia jaringan teknologi untuk trade finance di global. Di Asia Tenggara, sejumlah bank yang menggunakan teknologi Contour antara lain HSBC, Standard Chartered Bank, dan Bangkok Bank.

Trade finance merupakan fasilitas pembiayaan untuk transaksi perdagangan domestik maupun internasional. Pemanfaatan blockchain memungkinkan transaksi data dilakukan secara terdesentralisasi secara real-time dengan konsep distributed ledger.

Direktur Wholesale Banking PermataBank Darwin Wibowo mengatakan, adopsi blockchain merupakan langkah PermataBank untuk menjawab kebutuhan nasabah melalui digitalisasi berbagai layanannya dan menavigasi sistem pembayaran nasional dengan teknologi.

Tak kalah penting, selama ini ia menilai transaksi trade finance kerap dilakukan secara konvensional sehingga kurang efisien dan membutuhkan waktu lama. Prosesnya semakin rumit ketika pandemi Covid-19 terjadi. Pembatasan sosial dan aktivitas berdampak terhadap terhambatnya prosedur transaksi.

Menurutnya, implementasi blockchain akan mempermudah transaksi perdagangan global hingga kebutuhan penerbitan letter of credit (L/C). Dengan keunggulan yang dimilikinya, blockchain dianggap mampu menghemat waktu transaksi, meminimalisasi risiko penipuan, dan menyederhanakan proses kompleks yang selama ini menjadi tantangan besar dalam transaksi trade finance.

“Tak cuma itu, teknologi blockchain akan memperluas jangkauan layanan PermataBank. Nasabah trade finance juga dapat bertransaksi tanpa harus datang ke kantor cabang PermataBank,” ungkap Darwin.

Sementara itu, CEO Contour Carl Wegner menambahkan, perdagangan global berperan penting terhadap perekonomian Indonesia. Akan tetapi, transaksi trade finance yang selama ini dilakukan secara manual menghambat pertumbuhan perdagangan. Maka itu, keterlibatan Contour dalam fasilitas trade finance di PermataBank diharapkan dapat membuka akses ke komunitas di seluruh dunia.

Teknologi transformatif untuk perdagangan

Berdasarkan laporan 2020 Global Trade Survey yang dirilis International Chamber of Commerce, kegiatan perdagangan dan pembiayaan perdagangan (trade finance) di dunia tengah di ambang ketidakpastian akibat Covid-19.

Berdasarkan hasil survei terhadap 346 bank dari 85 negara di dunia, responden mengungkapkan kekhawatirannya akan penurunan pertumbuhan transaksi trade finance. Kendati demikian, responden justru menilai kegiatan lockdown dan WFH justru mempercepat transisi perdagangan ke platform digital, yang mana salah satunya melalui teknologi blockchain.

2020 Global Trade Survey / International Chamber of Commerce
2020 Global Trade Survey / International Chamber of Commerce

Sebanyak 54% responden mengaku teknologi transformatif menjadi area prioritas pengembangan dan fokus strategis mereka dalam jangka pendek karena mereka ingin mengamankan pertumbuhan di masa depan. Menurut responden, teknologi digital dapat memacu peluang transformasi lebih besar di industri keuangan global yang selama ini masih identik dengan proses manual berbasis kertas.

Dalam tulisannya, Head of Trade and Supply Chain R3 Alisa DiCaprio menyebutkan bahwa kegiatan trade finance termasuk yang paling sulit untuk dimodernisasi. Pasalnya, proses transaksinya selama ini masih melibatkan banyak proses manual berbasis kertas yang dinilai tidak cocok lagi di era digital. Berdasarkan data Asian Development Bank (ADB), hampir $1,5 triliun pengajuan pembiayaan perdagangan ditolak karena inefisiensi.

Ia menilai blockchain memiliki hasil nyata dalam mengurangi biaya, risiko, dan potensi penundaan bagi pihak yang terlibat dalam transaksi pembiayaan perdagangan. Jika diimplementasi secara efektif, blockchain dapat berpotensi membuka peluang $1,5 triliun dalam pembiayaan perdagangan global.

Application Information Will Show Up Here
Manajemen Bank Permata dan manajemen Grup Astra dalam peluncuran PermataMobile X / DailySocial

Bank Permata Rilis Aplikasi Mobile Banking Terbaru “PermataMobile X”

Bank Permata merilis aplikasi mobile banking baru “PermataMobile X” demi merespon perkembangan teknologi yang pesat dan gaya hidup masyarakat yang serba mobile. Nasabah secara perlahan akan didorong untuk migrasi dari aplikasi Permata Mobile versi lama yang akan ditutup seiring berjalannya waktu.

Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah mengatakan, PermataMobile X bukan hanya sekadar persembahan teknologi digital tetapi merupakan solusi utama dalam melayani nasabah. Aplikasi ini didesain kurang lebih selama 1,5 tahun berdasarkan masukan nasabah bagaimana pengalaman ber-banking dan memberikan customer experience yang optimal.

“Kami senantiasa berinvestasi di platform ini secara berkelanjutan dengan menempatkan teknologi yang tepat dan sesuai untuk mewujudkan aspirasi kami menjadi bank yang simple, fast, dan reliable,” terangnya, Rabu (1/8).

Chief Information Officer & Direktur Technology & Operation Bank Permata Abdy D Salimin menambahkan, PermataMobile X selain menjadi ajang perbankan untuk mengakuisisi nasabah baru, pihaknya dapat menambah channel penjualan berbagai produk keuangan. Nilai investasi IT yang disiapkan Bank Permata akan dikencangkan seiring hadirnya aplikasi terbaru tersebut. Sayang Abdy enggan menyebutkan detail angkanya.

“Sekarang kita tidak hanya fokus ke service atau payment saja, tapi sudah merambah ke sales. Misalnya bisa buat rekening secara online, beli produk reksa dana, mengajukan pinjaman, dengan demikian penjualan bisa bertambah,” kata Abdy.

Terkait rencana penutupan aplikasi versi lama, menurut Abdy, perbankan akan mulai secara bertahap migrasi nasabah. Diklaim dari total dua juta nasabah Bank Permata, lebih dari 600 ribu di antaranya adalah pengguna Permata Mobile. Oleh karena itu, perbankan tidak bisa langsung memaksa mereka semua untuk beralih.

“Kalau langsung ditutup [Permata Mobile], nanti nasabah bisa marah-marah. Makanya kita kasih masa transisi, akan terus monitor dulu sampai nasabah sudah siap. Nanti baru dihapus aplikasi yang lamanya.”

Perjalanan teknologi digital Bank Permata

Sebelum akhirnya meresmikan aplikasi baru, dalam presentasinya Abdy menerangkan Bank Permata konsisten melakukan pengembangan teknologi digital tak hanya untuk nasabah tapi juga dalam operasional internal bank itu sendiri selama 1,5 tahun belakangan.

Beberapa di antaranya adalah Touch id, Face id, Voice id, buka rekening secara online, beli/jual SBN, obligasi, dan reksa dana. Kemudian untuk nasabah SME dan wholesale, ada inovasi API banking, digital value chain, dan digital loan processing. Beberapa inovasi tersebut diklaim pertama kalinya dilakukan oleh bank di Indonesia.

“Kami juga memiliki data lake, sebuah big data yang berisi masukan dari konsumen. Kami bisa mendapatkan masukan untuk pengembangan produk berikutnya. Big data ini masih baru, kami akan investasi lebih banyak di sana.”

Sejak meluncurkan aplikasi Permata Mobile, layanan ini diklaim telah diakses hingga 56 juta kali untuk login saja, atau naik 77% secara year-on-year (yoy). Sebanyak 165 juta kali transaksi (naik 87%) dengan nominal dana Rp1.224 triliun (naik 11%), dilakukan secara digital. Bila dirinci lebih jauh, nominal tersebut berasal dari pembelian deposito berjangka (36%), tabungan (25%), reksa dana (18%), dan obligasi (11%).

Tampilan UI/UX PermataMobile X

PermataMobile X diklaim memiliki lebih dari 200 fitur dalam aplikasi, beberapa di antaranya sudah hadir dalam Permata Mobile. Ada juga pengembangan baru, termasuk melihat akun dalam satu layar (Single Customer View), mutasi transaksi hingga 12 bulan untuk semua akun, transfer dana ke nomor ponsel, dan sebagainya.

“PermataMobile X tidak hanya untuk nasabah, sebab ke depannya yang non nasabah pun bisa mengajukan KTA dan kartu kredit secara online lewat aplikasi ini,” tutup Abdy.

Bank Permata rencananya akan meluncurkan inovasi pembukaan rekening baru, kartu kredit, dan QR code untuk alternatif metode pembayaran. Aplikasi ini sudah bisa diunduh, baik untuk versi Android maupun iOS.

Application Information Will Show Up Here

BlackBerry Masih Optimis dengan BBM Money, Ekspansi ke Platform Android dan iOS

Seperti diisyaratkan sebelumnya, solusi mobile money BlackBerry Messenger (BBM) Money dibuka untuk platform iOS dan Android. Ketersediaan BBM Money di BlackBerry versi baru dan Android dijadwalkan per akhir tahun ini, sementara untuk iOS di awal tahun 2015. BBM Money masih akan difokuskan di pasar Indonesia yang potensial, dengan Monitise sebagai pengembang dan PermataBank selaku partner pengelola. Selain pengembangan BBM Money, di kesempatan yang sama BlackBerry juga mengumumkan kerja samanya dengan TransferTo untuk kemudahan kirim pulsa telepon antar kontak melalui BBM.

Continue reading BlackBerry Masih Optimis dengan BBM Money, Ekspansi ke Platform Android dan iOS

BBM Money Kurang Sukses, Buka Kesempatan Multiplatform

Aplikasi finansial berbasis mobile BlackBerry Messenger Money (BBM Money) akhirnya diakui masih belum berhasil. Layanan hasil kolaborasi BlackBerry, PermataBank, dan perusahaan joint venture AGIT Monitise Indonesia yang beroperasi mulai awal tahun lalu ini disebutkan tidak mencapai target pelanggan dan target pendapatan. Untuk memanfaatkan modal yang sudah digelontorkan, terbuka kemungkinan untuk meningkatkan utilitas BBM Money ke platform smartphone yang lain.

Continue reading BBM Money Kurang Sukses, Buka Kesempatan Multiplatform

BBM Money Capai 60.000 Pengguna Terdaftar Dalam Tiga Bulan Pertama

Monitise melalui perusahaan patungannya AGIT Monitise Indonesia mengumumkan telah memiliki 60.000 pengguna terdaftar yang menggunakan BlackBerry Messenger (BBM) Money dalam tiga bulan pertama. BBM Money merupakan solusi micropayment melalui BlackBerry Messenger, berkolaborasi dengan BlackBerry dan PermataBank. Layanan ini menargetkan untuk mencapai 200.000 pengguna terdaftar hingga akhir tahun.

(null)

BBM Money Reaches 60,000 Registered Users in The First Three Months

Monitise through its joint venture company AGIT Monitise Indonesia announces it has attracted 60,000 registered users of BlackBerry Messenger (BBM) Money in the first three months. BBM Money is an integrated micropayment solution through BlackBerry Messenger, a collaboration with BlackBerry and Permata Bank. It is targeted to reach 200,000 registered users by the end of the year.

Continue reading BBM Money Reaches 60,000 Registered Users in The First Three Months

Smartfren Develops Mobile Payment and Mobile Banking Applications

One of the things that haven’t been thought of by banking industry (and developer) is application for customer’s financial activities. Several bigger banks provide m-banking (via SMS) and internet banking (plus its mobile version) service, but to complement the available function, there should be banking application – for Blackberry and iPhone platform, for example – as solution.

Previously I found out that there’s an application developed by PermataBank in Blackberry platform. Unfortunately, the application is “a pseudo one”. Each transaction conducted with it will be sent through SMS, not thorough data connection. Which means this application is some kind of launcher for m-banking via SMS activity. Resulting every activity or transaction will be deducted from phone’s credit, and will happen fast, because such special SMS will be charged Rp. 500 per SMS sent.

Continue reading Smartfren Develops Mobile Payment and Mobile Banking Applications

Smartfren kembangkan aplikasi mobile payment dan mobile banking

Salah satu hal yang nampaknya belum menjadi perhatian utama pihak perbankan (dan pengembang) adalah ketersediaan aplikasi untuk kegiatan finansial nasabah. Memang sudah ada layanan m-banking via SMS dan Internet banking (plus versi mobile web-nya) dari beberapa bank besar, tapi sebagai komplemen dari fungsi yang sudah ada, seharusnya ada aplikasi perbankan — untuk platform BlackBerry dan iPhone misalnya — sebagai solusinya.

Continue reading Smartfren kembangkan aplikasi mobile payment dan mobile banking