Seringkali pengusaha belum memhami persamaan dasar akuntansi secara utuh. Padahal teori persamaan dasar akuntansi ini merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi siklus akuntansi keuangan usaha.
Maka wajib bagi pengusaha maupun akuntan mengerti bagaimana prinsip persamaan dasar akuntansi. Dimana persamaan dasar akuntansi ini merupakan pencatatan transaksi keuangan perusahaan yang biasa disebut dengan pembukuan.
Para pebisnis biasanya mulai mengelola keuangan perusahaannya dengan melakukan pembukuan sederhana. Akuntansi dapat dilakukan dengan mudah berdasarkan ide dasar persamaan akuntansi.
Dengan menggunakan konsep ini, suatu transaksi dapat mempengaruhi posisi keuangan perusahaan.
Prinsip Persamaan Dasar
Untuk menerapkan persamaan dasar akuntansi, kamu perlu memegang prinsip akuntansi. Di mana prinsip tersebut merupakan keseimbangan antara harta dengan kewajiban. Pengaruh persamaan dasar akuntansi adalah untuk menganalisa laporan keuangan dan segala transaksi yang terjadi.
Dalam akuntansi mengenal debit dan kredit di setiap transaksi yang terjadi. Maka hal ini perlu dikuasai agar prinsip keseimbangan dapat terealisasikan.
Kekayaan atau aktiva adalah assets atau bisa disebut juga dengan harta yang dimiliki perusahaan, dan hak atas harta tersebut disebut hak atas kekayaan (equality).
Hubungan antara harta dengan hak atas kekayaan dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
Harta (assets) = Hak atas kekayaan (equality)
Secara teori, hak atas kekayaan terbagi menjadi dua berdasarkan asal usulnya yaitu hak yang berasal dari kreditur dan hak yang berasal dari pemilik perusahaan.
Hak dari kreditur atas kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan merupakan hutang perusahaan, sedangkan hak dari pemilik perusahaan itu sendiri disebut sebagai modal. Persamaan akuntansi dapat dituliskan sebagai berikut:
Harta = Utang + Modal atau Modal = Harta – Utang
Pentingnya Persamaan Dasar Akuntansi
Sumber Catatan
Dalam hal ini, persamaan dasar akuntansi bisa dipakai menjadi asal catatan untuk mempermudah proses pencatatan transaksi keuangan. Sehubungan menggunakan persamaan tadi memuat keterangan adanya uang masuk atau keluar menurut rekening perusahaan. Dengan demikian, hal ini akan memudahkan proses pelaporan keuangan.
Referensi dalam Pemeriksaan Besaran Saldo
Berikutnya, persamaan ini pun dapat dijadikan alat untuk memeriksa besaran saldo yang masuk ataupun keluar dari rekening perusahaan. Sebab persamaan ini menyajikan transaksi keuangan secara garis besar, berbeda dengan laporan keuangan yang sangat detail.
Alat Koreksi Saldo
Terakhir, tetapi tidak kalah penting, persamaan ini juga bisa digunakan sebagai alat koreksi saldo pada sisi debit serta sisi kredit. Perhitungan saldo pada kedua sisi idealnya akan menunjukkan angka yang seimbang dalam tabel persamaan dasar akuntansi bila seluruh transaksi telah dilaporkan dengan baik.
Komponen Persamaan Dasar Akuntansi
Aset
Sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh suatu perusahaan untuk penggunaan masa depan disebut aset. Dengan kata lain, aset atau aktiva adalah sesuatu yang memberikan manfaat bagi perusahaan.
Misalnya, gedung, kendaraan, uang tunai, dan baik uang tunai maupun cek. Aset ini meningkat seiring dengan pertumbuhan aset perusahaan dan sebaliknya.
Selain itu, aset berupa komoditas seperti mesin memiliki biaya penyusutan. Peralatan dan mesin produksi akhirnya rusak dan menjadi tidak berharga, sehingga harus dihitung penyusutannya. Ini dikenal sebagai depresiasi.
Perusahaan dapat memiliki aset tidak berwujud serta aset berwujud. Hak cipta adalah contoh dari aset tidak berwujud.
Adapun dalam persamaan akuntansi, terdapat beberapa akun aset, antara lain:
- Aset lancar: kas, piutang, biaya dibayar di muka
- Aset tetap: bangunan, kendaraan
- Aset tidak berwujud: paten, hak cipta
Liabilitas atau Kewajiban
Liabilitas atau kewajiban adalah jumlah yang dipinjam perusahaan dari krediturnya dan harus dilunasi dalam jangka waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Bentuk kewajiban yang biasa dimiliki oleh suatu perusahaan adalah hutang. Misalnya, jika bisnis membeli barang secara kredit, ini dicatat sebagai kewajiban. Artinya, perusahaan berjanji untuk membayar nilai nominal di kemudian hari.
Akun hutang umumnya dimiliki oleh suatu bisnis, yaitu kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Hutang pajak, hutang gaji, hutang usaha, dan hutang bank adalah contoh kewajiban lancar. Di sisi lain, utang jangka panjang misalnya obligasi.
Ekuitas
Beberapa aset perusahaan biasanya dimiliki oleh pemegang saham atau pihak ketiga, dan ini disebut ekuitas. Seperti disebutkan sebelumnya, bagian ini sesuai dengan rumus dasar persamaan akuntansi.
Pemilik dapat meningkatkan kepemilikannya dengan menginvestasikan dananya di perusahaan. Di sisi lain, modal dapat berkurang ketika pemilik menarik dana dari perusahaan atau mengambil prive.
Selain itu, pendapatan juga dapat meningkatkan ekuitas. Di sisi lain, biaya juga mengurangi modal ekuitas. Seperti komponen lainnya, ada beberapa akun yang umum untuk ekuias, seperti modal pemilik, prive atau penarikan pemilik, laba ditahan, saham siasa dan modal disetor.
Rumus Persamaan Dasar Akuntansi
Rumus dasar persamaan akuntansi ialah harta sama dengan utang ditambah modal. Kamu dapat menghitungnya dengan formula berikut ini.
Harta (Aktiva) = Utang + Modal (Pasiva)
atau
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Dari rumus di atas, terlihat bahwa aset setara dengan kewajiban dan ekuitas pemilik. Hal ini tentu sangat logis sebab kewajiban serta ekuitas pada prinsipnya merupakan sumber dana perusahaan untuk membeli aset.
Kemudian, bukan tanpa sebab utang atau kewajiban ditulis lebih awal sebelum ekuitas pemilik. Alasannya, utang kepada kreditur sudah pasti perlu dilunasi terlebih dahulu sebelum pembagian kepada investor ketika perusahaan mengalami kebangkrutan.
Jadi, kewajiban dianggap lebih likuid atau lancar dibandingkan dengan ekuitas. Hal ini terlihat konsisten dengan pelaporan keuangan yang mencantumkan aset lancar (current assets) dan kewajiban lancar (current liabilities) lebih dahulu sebelum aset tetap (fixed assets) serta liabilitas jangka panjang (long-term debt).
Dari formula di atas juga, kita dapat memahami bahwa peningkatan aset akan berbanding lurus dengan peningkatan kewajiban dan ekuitas. Begitu juga sebaliknya.
Biasanya, kondisi tidak seimbang terjadi saat utang meningkat, tetapi aset tidak bertambah. Situasi ini sering kali dipicu oleh adanya transaksi yang tidak transparan atau tidak dilaporkan alias potensi fraud.
Itulah penjelasan mengenai persamaan dasar akuntansi yang semoga dapat kamu pahami.