Tag Archives: Personal Development

Introducing Cakap Upskill, to Extend Self-Development Material

Cakap is well known as an application for language learning is now expanding its wings. By formalizing the UpSkill Proficient, they explore new non-language materials and categories, such as entrepreneurship, career development, and self-development.

Cakap UpSkill is to use a module-based and topic-based system, therefore, users can pick the issues, topics, and packages on demand. Cakap team said that they had 500 professional teachers in total. The internal team has curated every teacher in Cakap Upskill through several stages to guarantee the high-quality material along with the teachers.

“According to a survey, Cakap’s active user has increased up to 5 times. The traffic in Q1 also increased by 3200% compared to the same period in 2019. Users are varied not only from language enthusiasts but also the skill up to date people. Cakap Upskill was started from user’s demand to learn and improve their quality along with their competitiveness in finding jobs or creating jobs in the adapting period of the new normal,” Cakap’s CEO Tomy Yunus told DailySocial.

Cakap has been consistent with language learning services with the concept of two-way interaction or live tutoring is beginning to consider other contributions in the education sector. Cakap UpSkill is also referred to as an end-to-end solution in providing skill sharing.

“In achieving this vision, we required to develop products that are not limited by language products. It’s because we believe that Cakap is not only a language learning application, but as a vehicle to bridging students and quality material resources through two-way interactions,” Tomy continued.

EdTech exists inside people’s mind

For the past two to three years the education technology industry or edtech has slowly but surely found its best form in accordance with the needs of society. The pandemic and the recent rush of pre-employment cards succeeded in raising the awareness and opportunities of this industry.

Cakap is not quite a new player, its language learning has evolved, not only English but also Mandarin, Japanese, and Indonesian. The team also claimed that their users existed across more than 28 provinces in Indonesia. This also includes collaboration with government agencies to hold classes for their employees.

Tomy explained the Cakap UpSkill is targeting to help those new graduates who wanted to find work, open their own business, or those forced to adapt to the current situation.

“We are aware of the current economic conditions forcing the entire community to adapt and encourage them not to surrender. Through Cakap Upskill and our role as a local startup, we intend to help reduce the failure rate and accelerate recovery by increasing the quality of human resources evenly and thoroughly,” Tomy concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Cakap UpSkill

Cakap UpSkill Diluncurkan, Perluas Cakupan Materi Pengembangan Diri

Cakap yang selama ini dikenal sebagai aplikasi untuk belajar bahasa kini melebarkan sayapnya. Dengan meresmikan Cakap UpSkill, mereka merambah materi dan kategori baru non-bahasa, seperti wirausaha, pengembangan karier, dan pengembangan diri.

Cakap UpSkill ini nantinya menggunakan sistem modul base dan topic base, sehingga pengguna bisa memilih isu, topik, dan paket yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pihak Cakap menyampaikan, secara keseluruhan mereka memiliki 500 guru profesional. Setiap guru di Cakap UpSkill telah melewati beberapa tahapan kurasi dari tim internal sehingga kualitas materi maupun gurunya sudah dijamin.

“Menurut survei yang dilakukan, tahun 2020 pengguna aktif Cakap naik hingga 5 kali lipat. Jumlah traffic pada Q1 di Cakap juga naik 3200% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019. Kenaikan tersebut tidak hanya berasal dari peminat bahasa, tetapi juga peminat skill baru. Cakap Upskill terlahir dari permintaan pengguna Cakap yang ingin belajar dan meningkatkan kualitas diri untuk meningkatkan daya saing mereka dalam mencari pekerjaan ataupun menciptakan lapangan kerja di masa adaptasi kebiasaan baru ini,” terang CEO Cakap Tomy Yunus kepada DailySocial.

Cakap yang selama ini konsisten dengan layanan belajar bahasa dengan konsep interaksi dua arah atau live tutoring mulai menimbang untuk memberikan kontribusi lain di bidang pembelajaran. Cakap UpSkill juga disebut sebagai solusi end-to-end dalam penyediaan skill sharing.

“Untuk mencapai visi tersebut, kami merasa perlu mengembangkan produk yang tidak dibatasi oleh produk bahasa. Karena kami percaya Cakap bukan hanya aplikasi belajar bahasa, namun sebagai wadah penghubung antara pelajar dengan sumber materi berkualitas melalui interaksi dua arah,” lanjut Tomy.

EdTech mulai dapat tempat di hati masyarakat

Selama dua sampai tiga tahun belakangan ini industri teknologi pendidikan atau edtech perlahan tapi pasti menemukan bentuk terbaiknya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pandemi dan ramai-ramai kartu prakerja beberapa waktu lalu berhasil mengangkat kehadiran dan juga peluang industri ini ke permukaan.

Cakap tidak bisa dibilang pemain baru, pembelajaran bahasanya sudah berkembang, tidak hanya Bahasa Inggris tetapi juga Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, dan Bahasa Indonesia. Pihak Cakap juga mengklaim pengguna yang mereka miliki menyebar di lebih dari 28 provinsi di Indonesia. Termasuk juga kolaborasi dengan instansi pemerintah untuk menyelenggarakan kelas untuk pegawainya.

Dijelaskan Tomy, Cakap UpSkill memiliki target untuk bisa membantu mereka lulusan baru yang ingin mencari kerja, membuka bisnis sendiri atau mereka yang terpaksa harus beradaptasi dengan situasi terkini.

“Kami sadar kondisi ekonomi saat ini memaksa seluruh masyarakat untuk beradaptasi, namun jangan sampai masyarakat pasrah akan keadaan. Melalui Cakap Upskill dan peran kami sebagai startup rintisan anak bangsa, kami berharap dapat turut menurunkan tingkat penggaguran dan mempercepat recovery dengan meningkatkan kualitas SDM secara merata dan menyeluruh,” tutup Tomy.

Application Information Will Show Up Here

Tips Memberikan Empati Bagi Anggota Tim

Memutuskan untuk mendirikan perusahaan berarti siap memimpin tim untuk berjuang. Pendekatan ke tim yang dibawahi tidak hanya soal teknis tetapi juga hubungan sosial guna terus membawa suasana nyaman dan produktif. Berempati adalah strategi yang tepat untuk meningkatkan hubungan sosial, namun harus ada batasan-batasan jelas untuk menghindari kesalahan.

Berikut beberapa hal yang dihindari dalam memberikan empati bagi anggota tim.

Merasa tahu bagaimana perasaan orang lain

Dalam sebuah perbincangan dengan anggota tim, membahas mengenai kesulitan mereka baik secara teknis maupun non teknis terkadang tanpa disadari muncul kalimat “Saya tahu bagaimana perasaan Anda”. Kalimat tersebut diharapkan bisa menimbulkan efek kesamaan rasa dan akhirnya bisa terhubung, namun hal tersebut tidak bekerja untuk semua orang. Terkadang malah memberikan efek sebaliknya.

Alternatif lainnya bisa menggunakan kalimat seperti “Kamu terlihat sangat frustasi, apa itu benar?” dan sejenisnya. Kalimat tersebut bisa membuat pemimpin seolah ingin tahu permasalahan dan menunjukkan kepedulian lebih kepada anggotanya.

Membandingkan cerita dengan milik sendiri

Sebagai pemimpin berkomunikasi intensif dengan anggota tim adalah sesuatu yang diwajibkan untuk menjaga segala sesuatunya berjalan dengan lancar. Ketika tiba di mana seseorang anggota tim mengalami kejadian buruk atau kinerjanya sedang tidak baik jangan coba bandingkan kisah mereka atau kejadian mereka dengan cerita-cerita yang terjadi di diri sendiri.

Anda tidak perlu menceritkan pengalaman Anda tidak tidur demi mengerjakan masalah yang sama yang dihadapi anggota Anda, karena pengalaman dan kemampuan individu tentu berbeda. Untuk bisa menunjukkan rasa empati yang berkesan coba gunakan alternatif seperti “Saya dapat melihat Anda kesusahan tetapi saya harus mengatasi masalah kinerja tim secepatnya, apa yang bisa membantu Anda?”.

Memaksa orang menggunakan cara Anda

Setiap orang berkembang dengan pengalaman masing-masing. Kinerja, faktor pendukung, dan elemen-elemen lain tentu tidak sama. Jadi sebagai orang yang memiliki niatan berempati coba hindari memaksakan pengalaman pribadi Anda untuk diaplikasikan atau digunakan untuk menyelesaikan permasalahan orang lain.

Terlalu berlebihan

Apa pun yang berlebihan tidaklah baik. Termasuk memberikan nasihat. Jika ingin berempati lakukan secukupnya. Tidak usah terlalu banyak memberikan wejangan atau nasihat. Cukup sederhana dan sampaikan bahwa sebagai pemimpin Anda akan selalu bersama tim dan akan membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi.

Menumbuhkan Mental Berkarya di Lingkungan Kerja

Menjadi profesional kadang menjadi kebanggaan tersendiri, melalui pengalaman serta kemapanan yang dimiliki. Namun tak jarang orang merasa jenuh karena apa yang dilakukan bukanlah sesuatu yang ia gemari. Orang banyak bilang tentang passion, diterima atau tidak, memang passion yang sesuai dengan kriteria pekerjaan akan memberikan kepuasan tersendiri bagi tiap orang, bahkan akselerasi perkembangannya bisa jauh lebih cepat.

Namun demikian, kadang keadaan mengantarkan kita pada kondisi harus mampu beradaptasi dengan berbagai jenis lingkungan kerja –termasuk yang tidak sesuai dengan minat. Karena kadang ada tuntutan lain yang harus dipertimbangkan. Jangan khawatir, itu semua ada solusinya, yakni dengan mengubah pola pikir sehingga menjadikan kesempatan dan pekerjaan yang ada sebagai sarana penumbuhan diri.

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjadikan lingkungan kerja dapat membuat kita senantiasa menumbuhkan kemampuan diri dan memberikan keuntungan bagi pengembangan profesi.

Menyatu dengan tempat bekerja

Langkah awal yang dapat dilakukan ialah mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, menyatu dengan workflow yang ada. Cara paling mudah dengan memahami visi dan misi perusahaan, biasanya pendampingan dari CEO atau pemimpin bisnis akan memberikan gambaran, sekaligus motivasi, tentang sumbangsih apa yang bisa seseorang berikat sehingga berdampak signifikan pada laju bisnis.

Memang hal ini membutuhkan waktu yang cukup, apalagi jika seseorang baru masuk dalam dunia kerja profesional atau fresh graduate. Pemahaman secara bertahap ini, membuat investasi waktu yang diperoleh akan membawakan sebuah peluang tersendiri yang cukup baik.

Mencoba menikmati pekerjaan

Setelah berada di lingkungan kerja profesional, tantangan selanjutnya adalah mendapat tugas yang berbeda dari sebelumnya. Walaupun beban yang diemban bagi pemula tidak terlalu berat, transmisi dari pekerjaan sebelumnya membuat seseorang sedikit terganggu dengan mentalnya.

Namun, semua tugas yang diberikan tentu sudah sesuai prosedur atasan untuk pegawai baru dengan klasifikasi seperti ini. Jangan khawatir dengan proses yang ada, bila ingin menyesuaikan diri dengan pekerjaan hadapi dengan cara menikmati tugas yang diberikan.

Mengubah pola pikir

Semangat dalam melakukan sesuatu akan banyak bergantung pada mentalitas, sehingga sangat penting untuk memastikan pola pikir ketika bekerja berada pada jalur yang tepat. Misalnya anggap saja bekerja ini menjadi sebuah investasi untuk mencari pengalaman baru, atau sebagai batu loncatan untuk misi pengembangan diri yang lebih baik lagi.

 

Cara Memotivasi Karyawan Tanpa Melibatkan Uang

Sebagai seorang pemimpin, memotivasi karyawan merupakan tugas yang tidak terelakkan. Motivasi berkaitan erat dengan produktivitas, berkaitan juga dengan misi bisnis untuk terus tumbuh. Pemimpin harus bisa membangkitkan semangat dan menjaganya untuk tetap berkobar. Untuk membantu hal tersebut, berikut berapa tips yang dilakukan untuk memotivasi karyawan, tanpa melibatkan uang langsung atau bonus.

Otonomi, penguasaan, tujuan

Sebagai seorang pemimpin Anda mempunyai hak untuk mengatur banyak hal dalam tim. Tetapi jika memiliki tujuan untuk memotivasi para pegawai Anda coba libatkan mereka dalam beberapa hal. Beri mereka keleluasaan untuk mengatur sesuatu, kesempatan yang diberikan akan memberikan rasa keterlibatan yang berdampak penting dalam hubungan dalam tim. Di samping itu memberikan umpan balik dan penghargaan juga menjadi pelengkap yang baik dalam strategi memotivasi anggota tim.

Memberikan pujian dan penghargaan yang spesifik

Memberikan ucapan “terima kasih” adalah upaya memberikan sebuah pujian dan penghargaan atas capaian yang didapat oleh setiap karyawan. Untuk bisa lebih optimal, gunakan pujian yang spesifik. Misalnya dengan menyebutkan subjek yang dikerjakan sambil memberikan beberapa masukan dan meminta tanggapan sebagai bentuk hubungan yang lebih dalam.

Mengembangkan komunitas

Untuk lebih meningkatkan rasa terhubung di dalam anggota tim strategi membangun komunitas bisa diupayakan, baik itu komunitas offline maupun komunitas online. Dengan komunitas ini, setiap karyawan bisa lebih saling terhubung satu sama lain. Menghabiskan waktu kerja bersama dan sesekali bermain bermain-main bersama.

Tetap terhubung

Satu cara lain untuk bisa menjalin dan meningkatkan keterlibatan dengan anggota tim adalah tetap terhubung baik di dalam maupun di luar pekerjaan. Tentu dengan batasan dan koridor tertentu. Seperti tetap memperhatikan mereka sebagai manusia yang memiliki kesibukan lain dan keluarga yang perlu diperhatikan. Dengan tetap terhubung Anda bisa berlatih untuk memahami dan mengenali anggota tim lebih jauh.

Sediakan fasilitas dan hak istimewa

Motivasi berkaitan erat dengan kenyamanan anggota tim. Untuk bisa membangun motivasi sekaligus kenyamanan pimpinan bisa mencoba cara menyediakan beragam fasilitas. Seperti fasilitas bermain, makanan, dan lainnya. Beri hak mereka untuk memanfaatkan hal-hal tersebut. Menciptakan kenyamanan tempat kerja, meningkatkan produktivitas.

Empat Kesalahan Eksekutif di Tempat Baru

Dinamika startup dan bisnis adalah keluar masuk pegawai baru, tak terkecuali untuk jabatan eksekutif. Suatu saat nanti, jika diperlukan mempekerjakan eksekutif dari luar tim merupakan sebuah pilihan yang tidak bisa dihindari. Tentu yang akan mengisi slot eksekutif adalah orang-orang terpilih dengan segudang pengetahuan dan pengalaman dalam bisnis.

Layaknya orang baru di tempat baru, ada beberapa hal yang bisa menjadi kesalahan para eksekutif baru ini. Berikut beberapa hal yang bisa menjadi kesalahan para eksekutif baru di tempat yang baru.

Terburu-buru menawarkan visi baru ke organisasi

Salah satu hal terpenting dalam memasuki lingkungan baru adalah adaptasi. Begitu pula dengan para eksekutif yang menempati tempat barunya, mereka membutuhkan adaptasi yang cukup sebelum benar-benar “menjalankan” tugas mereka masing-masing. Salah satu kesalahan yang mungkin terjadi bagi para eksekutif baru adalah terburu-buru dalam menawarkan misi baru ke perusahaan yang dipimpinnya.

Meski sebagai posisinya sebagai eksekutif, statusnya masih sebagai orang baru. Pengenalan dan adaptasi masih diperlukan, salah satunya dengan budaya dan sumber daya yang ada. Dengan demikian untuk visi baru harus disesuaikan terlebih dahulu. Tidak terburu-buru.

Membuat keputusan besar terlalu cepat

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, adaptasi dan pengenalan kekuatan tim menjadi salah satu yang terpenting. Biasanya setiap eksekutif berusaha memberikan yang terbaik dengan membawa perubahan-perubahan di berbagai sektor. Nyatanya itu bisa menjadi sebuah blunder jika dilakukan dengan terburu-buru.

Eksekutif harus memperhatikan dan menghitung lebih detil. Kuncinya adalah adaptasi dan pengenalan bisnis secara menyeluruh.

Memprioritaskan hubungan eksternal dibanding hubungan internal

Hal lain selanjutnya yang menjadi bantu sandungan bagi para eksekutif baru adalah terlalu memprioritaskan hubungan eksternal. Baik dengan kolega atau rekanan bisnis. Padahal yang diperlukan adalah kebutuhan memahami tim dan menjadi figur yang dikenal dan dihormati di dalam tim. Eksekutif adalah pimpinan dan pimpinan wajib menjalin hubungan yang baik dengan seluruh anggota tim di bawahnya.

Melakukannya sendiri

Eksekutif baru untuk bisa bertahan dan berjalan setidaknya harus memiliki “support team” . Menjalani beberapa bulan pertama tanpa minta bantuan atau meminta masukan dari tim adalah salah satu kesalahan. Untuk bisa lebih dekat dengan tim, untuk bisa memanfaatkan kekuatan yang ada sebelumnya eksekutif berkewajiban untuk membentuk tim yang akan membantunya dalam menakhodai bisnis. Dengan demikian transfer pengetahuan akan berjalan sinergi seiring berjalannya waktu.

Kebiasaan Baik Ini Membantu Selesaikan “Deadline” Pekerjaan

Sebagai seorang profesional menyikapi deadline harus dengan bijak. Bagaimana pun menyelesaikan pekerjaan sebelum deadline merupakan sebuah prestasi dan sesuatu yang positif. Bagi sebuah pebisnis menyelesaikan tugas sebelum deadline itu artinya meringkas waktu dan membuka peluang untuk melakukan lebih banyak hal.

Bagi Anda yang sering bermasalah dengan deadline, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menyikapi deadline dengan baik.

Jangan mengandalkan mental catatan

Dikejar deadline bukan sebuah kondisi yang diharapkan banyak pebisnis. Pekerjaan yang datang serentak memaksa pikiran, tenaga, dan konsentrasi terpecah. Untuk memaksimalakan kinerja dalam kondisi banyak deadline mulai dari hal yang sederhana seperti menghindari untuk mengingat daftar catatan tentang apa yang harus Anda kerjakan. Mental catatan harus ditinggalkan.

Gunakan pikiran Anda untuk memikirkan hal-hal yang lebih penting dan layak untuk dipikirkan. Serahkan tugas mengingat kepada aplikasi pengingat atau aplikasi to do list yang sudah banyak dikembangkan. Dengan memanfaatkan mereka, Anda mengurangi satu beban kecil dari pikiran Anda untuk mengingat agenda-agenda.

Sekarang adalah saat yang tepat

Salah satu momok atau hantu paling besar dalam deadline adalah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Jika Anda ingin menjadi pekerja yang akrab dengan deadline, usahakan berdamai dengan mereka dengan cara tidak menunda pekerjaan. Sekarang adalah saat yang tepat untuk mengerjakan, bukan satu jam lagi, nanti sore, atau bahkan esok hari. Kebiasaan sederhana ini bisa menjadi pondasi yang kuat untuk menumbuhkan budaya tepat deadline.

Break down setiap pekerjaan

Deadline sering menjadi sesuatu yang berat, beban karena kita tidak tahu bagaimana memulai untuk menyelesaikan hal tersebut. Untuk memudahkan dalam pekerjaan dengan deadline ketat salah satu kebiasaan yang bisa dilakukan adalah mem-break down, mengubah sebuah pekerjaan besar menjadi bagian-bagian kecil yang disusun berdasarkan urgensi. Kepingan-kepingan pekerjaan tersebut diselesaikan satu per satu.

Jauhkan dari pengganggu

Masalah selanjutnya yang sering menyebabkan melesetnya sebuah pekerjaan dari deadline adalah pengganggu. Beberapa hal yang masuk kategori penganggu ini adalah janji, pekerjaan, atau hal lain yang muncul di sela-sela proses mengerjakan pekerjaan deadline. Ritme kerja terganggu, fokus terpecah, dan lain sebagainya. Untuk menghindarinya cukup sederhana. Dewasa dalam menentukan prioritas pekerjaan dan berani menolak hal-hal yang sekiranya menganggu ritme kerja.

Tips Jadi Pemimpin Startup yang Diidamkan

Memulai start tidak hanya berarti harus siap untuk berbisnis. Menjadi seorang yang mendirikan dan menjalankan startup berarti juga menjadi sebuah pemimpin. Baik untuk tim yang nantinya yang akan dibentuk atau pemimpin untuk bisnis yang sedang diusahakan. Banyak cara untuk mempelajari kepemimpinan. Salah satunya adalah mengetahui apa yang anggota tim inginkan. Karena pemimpin yang baik mampu memanajemen tim dengan baik.

Berikut beberapa hal yang biasanya diinginkan anggota tim dari pemimpinnya.

Arahan yang jelas

Pemimpin tak ubahnya nakhoda dalam sebuah kapal. Dia dibantu anggota yang lain akan membawa kapal ke sebuah tujuan yang sudah ditentukan. Sebagai seorang pimpinan sangat penting untuk bisa memberikan arahan yang jelas. Seperti apa tujuan yang ingin dicapai, progress apa yang diinginkan, dan hal-hal apa yang harus dilakukan oleh anggota tim. Kejelasan dalam arahan ini bisa mengurangi rasa frustrasi dan salah asumsi bagi anggota tim. Jangan tutup diri untuk berkomunikasi dengan seluruh anggota tim.

Dukungan

Seorang pimpinan harus mengetahui posisi dan kondisi. Anggota tim tidak hanya membutuhkan seorang pemimpin untuk instruksi. Pemimpin yang baik tidak menganggap anggota tim bekerja untuk mereka, pemimpin yang baik melayani tim untuk bisa bekerja secara optimal. Mustahil tujuan bisa dicapai tanpa adanya kerja sama dan kolaborasi yang baik antara anggota tim dan pemimpin tim.

Ruang

Salah satu kultur yang ada di startup adalah memberikan ruang untuk setiap individu dalam tim berkreasi dengan kemampuan mereka sendiri tanpa melupakan tujuan akhir. Ini membantu setiap anggota tim untuk tidak terlalu tertekan. Memberikan anggota tim ruang untuk bekreasi memberikan kebebasan yang bisa memacu kreativitas dan produktivitas. Tugas pemimpin untuk selalu menjaga mereka tetap dalam koridor visi dan misi bersama.

Pujian

Salah satu yang paling penting dalam mengelola tim dalam startup adalah kritik dan pujian. Sampaikan masukan atau teguran jika anggota tim ada yang tidak memenuhi target dan berikan pujian jika pekerjaan mereka memenuhi dan melebih target. Pujian bisa memberikan dampak psikologis yang baik bagi anggota tim. Apresiasi terhadap pekerjaan mereka bisa memacu mereka melakukan hal yang sama bahkan lebih baik lagi.

Mengoptimalkan Waktu untuk Mengembangkan Diri

Dalam menjalani kesibukan sehari-hari manajemen waktu merupakan salah satu skill penting yang wajib dimiliki. Tanpa manajemen waktu yang baik alih-alih mengerjakan pekerjaan dengan tepat waktu deadline bisa saja terlewat begitu saja. Kemampuan ini tidak bisa didapatkan dengan sendirinya, perlu proses belajar. Belajar untuk lebih disiplin terhadap waktu.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk bisa mengatur waktu untuk bisa meluangkan waktu untuk pengembangan diri.

Tulis semua rencana kegiatan yang akan dilakukan, lengkap beserta waktunya

Manajemen waktu tak hanya penting bagi mereka yang bekerja. Pada umumnya kemampuan manajemen waktu diperlukan untuk menyelaraskan bagaimana kita bekerja dan belajar. Baik dalam statusnya sebagai mahasiswa maupun pekerja kantoran.

Tips pertama yang bisa dilakukan adalah menulis rencana kegiatan yang ingin dilakukan. Lengkap beserta deadline dan waktu yang diperlukan. Kegiatan-kegiatan yang ditulis bisa apa saja, mulai dari jadwal kuliah, tugas kampus, bahkan pekerjaan di kantor. Ini akan sangat membantu bagaimana kita memahami apa saja yang akan kita lakukan dan berapa waktu yang kita miliki dalam sehari.

Coba untuk fokus

Fokus mungkin hal yang terdengar sederhana, tapi pada kenyataannya sangat sulit dilakukan. Kegiatan-kegiatan yang memakan waktu seperti bermain media sosial, chatting, browsing di toko online, dan lainnya merupakan hal favorit yang bisa mengganggu fokus dalam belajar atau bekerja. Untuk melakukan fokus coba jauhkan perangkat telepon sebentar, pastikan yang dilakukan adalah hal-hal penting dan berguna bagi proses menyelesaikan deadline atau pun proses belajar lainnya. Untuk yang satu ini setiap orang memiliki cara mereka masing-masing, mulai dari yang bisa fokus karena mendengar suara musik hingga mereka yang fokus di suasana yang hening. Semua tergantung kebiasaan masing-masing.

Luangkan waktu untuk belajar

Jika posisi Anda sebagai pekerja paruh waktu atau pekerja full time jangan sekali-kali remehkan belajar. Luangkanlah waktu barang beberapa jam dalam seminggu untuk menambah pengetahuan atau keterampilan personal Anda. Baik hanya dengan membaca buku atau melakukan praktik-praktik tertentu. Selalu usahakan Anda peduli dengan updgrading kemampuan pribadi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing diri Anda.

Bagun pagi dan lakukan persiapan sebelum memulai hari

Meski terlihat sepele bangun di pagi hari dan menyiapkan apa saja yang ingin dilakukan sepanjang hari adalah cara terbaik untuk mengetahui sejauh mana Anda bisa mengatur waktu Anda dengan sadar. Kebiasaan ini seperti kebiasaan lain perlu dilatih dan tidak bisa dilakukan hanya dalam sehari dua hari. Butuh latihan, butuh ketelatenan, dan butuh disiplin yang tinggi untuk bisa melakukannya. Mengoptimalkan waktu untuk bisa menyisakan demi pengembangan diri.

Konsep Dasar Minimalis dalam Aktivitas Pekerjaan

Di tengah fragmentasi dalam kehidupan yang disebabkan oleh banyaknya komponen pendukung ada sebuah tren yang mulai dinikmati, yakni gaya hidup minimalis. Banyaknya fasilitas nyatanya kadang justru mengantarkan sebuah kebingungan, yang mengarah pada lunturnya efektivitas dalam menjalani aktivitas keseharian, terutama aktivitas produktif. Gaya hidup minimalis dapat diartikan sebagai emulasi dari gaya hidup tradisional (cenderung sederhana) dengan pengaturan modern.

Joshua Fields Millburn dan Ryan Nikodemus menjadi dua sosok yang banyak dijadikan panutan dalam memulai hidup minimalis, terutama dalam menjangkau aktivitas produktif harian.

Dari definisi yang dipaparkan oleh Joshua, minimalis dalam gaya hidup modern berarti mengurangi konsumsi dan pemakaian perangkat dalam meningkatkan keseimbangan kerja dan hidup, serta untuk menjadi lebih mandiri. Ia menegaskan bahwa minimalis adalah sebuah proses perjalanan hidup, untuk menemukan waktu yang benar-benar diinginkan dalam keseharian.

Mengubah pola kerja dengan gaya minimalis

Sebuah realitas yang tidak dapat dielakkan, tak sedikir orang merasa terpaksa ketika harus datang ke kantor, mengerjakan beragam rutinitas yang membosankan. Sayangnya gaya hidup minimalis pun tak bisa mengubah semua itu. Yang dipusatkan justru bagaimana memfokuskan aktivitas dan membuat prioritas. Caranya seperti apa? Sesederhana berkata “tidak”. Mengatakan tidak untuk hal-hal yang kurang menjadi prioritas, sehingga memiliki kekuatan yang lebih besar untuk penyelesaian tugas spesifik.

Tren bekerja masa kini orang-orang selalu terbiasa berpikir, dengan menerima pekerjaan sebanyak-banyaknya maka value yang didapat pun akan berimbang, belum lagi dengan dalih untuk memberikan tantangan hidup. Nyatanya itu hanya akan membawa seseorang dalam kesibukan, bukan produktivitas. Kesibukan sendiri dapat menjadi perangkap. Orang yang menjalankan kesibukan terus-menerus dan terperangkap di dalamnya akan merasa sudah melakukan banyak hal, tapi tidak mendapatkan banyak hal.

Mengatakan tidak berarti mampu mengetahui dan menuliskan prioritas dalam hidup. Memastikan apa yang dikerjakan akan berdampak pada diri seseorang, sesuai dengan apa yang diinginkan orang tersebut. Berkata tidak untuk sesuatu, artinya berkomitmen berkata ya pada sesuatu yang lain, pun sebaliknya. Menempatkan diri untuk bersedia dimasukkan ke dalam pekerjaan dan jam yang sesuai. Sebagian dari kita ingin melakukan ragam aktivitas secara alami, namun seringkali kesibukan membuatnya carut marut.

Konsep minimalis juga menekankan pada kolaborasi dengan tim

Disadari betul bahwa perkerjaan saat ini menuntut kita untuk dapat bekerja sama dan berkolaborasi dalam tim. Ketika tolok ukur kesuksesan ada pada keberhasilan tim, maka dominasi individu (dalam kemampuan tertentu) hanya akan berdampak sangat kecil bagi perkembangan. Gaya bekerja minimalis mencoba menemukan kesetaraan dalam tim. Keterampilan menonjol individu hanya akan membuat seseorang terfokus sebagai individu.

Dimulai dengan menemukan nilai-nilai umum dalam rekan kerja, termasuk terkait penggunaan sumber daya. Hal ini untuk memastikan bahwa orang lain dapat berbagi dan menggunakan sumber daya yang sama, kendati berproses dengan cara yang berbeda, untuk mencapai tujuan kolektif yang sama.