Tag Archives: Pertamina

Dana Kelolaan BUMN

Kementerian BUMN Meluncurkan Tiga Dana Kelolaan untuk Investasi di Sektor Biotech, Energi, dan Agrikultur

Kementerian BUMN meresmikan peluncuran tiga dana kelolaan terdiri dari Bio Health Fund, Energy Fund, dan Agri Fund yang akan menjadi kendaraan investasi pada startup tahap early hingga growth di vertikal terkait. Tidak disebutkan berapa total komitmen investasi awal dari dana kelolaan ini.

Ketiga dana kelolaan tersebut akan disuntik dari PT Bio Farma, PT Pertamina, dan PT Pupuk Indonesia yang masing-masing akan membidik pendanaan di sektor biotech, energi, dan agrikultur di Indonesia. Sebelumnya, Bio Health Fund sudah lebih dulu diluncurkan pada Mei 2022 senilai $20 juta atau Rp292 miliar.

Adapun, peluncuran ini ditandai oleh penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada pembukaan BUMN Startup Day, Senin (26/9), oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, dan Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman, serta CEO MDI Ventures Donald Wihardja.

Erick Thohir menuturkan ada dua jenis kendaraan investasi yang didirikan BUMN. Pertama, dana kelolaan Merah Putih Fund dengan komitmen investasi sebesar $300 juta untuk startup soonicorn/centaur atau valuasi mendekati $1 miliar. Merah Putih Fund didukung lima BUMN meliputi Telkom, Telkomsel, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Negara Indonesia. Kedua, dana kelolaan yang bersifat vertical-focused dengan inisiasi tahap awal dari Bio Health Fund, Energy Fund, dan Agri Fund.

(Ki-ka) CEO DailySocial.id Rama Mamuaya dan Menteri BUMN Erick Thohir pada pembukaan BUMN Startup Day, Senin (26/9) / DailySocial

Menurut Erick, Merah Putih Fund hadir untuk mengisi kekosongan pendanaan pada startup growth stage. Sementara, tiga dana kelolaan baru ini merupakan upaya transformasi BUMN dalam mencapai ketahanan di bidang pangan, kesehatan, dan energi untuk mendorong kekuatan ekonomi Indonesia.

Di samping itu, perusahaan yang terlibat masing-masing menawarkan kekuatan pada sinergi dan ekosistem, bukan hanya investasi. Bio Farma memiliki go-to market yang kuat, sedangkan Pertamina Power & New Renewable Energy (NRE) fokus terhadap pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Adapun, Pupuk Indonesia dapat mendorong ekspansi bisnis pangan di Indonesia.

“Indonesia merupakan negara penghasil pangan, tapi sinergi agrikultur masih cukup rendah dibandingkan sektor lain. Makanya kami coba bangun masyarakat digital, baru masuk ke pendanaan. Kami melihat pertumbuhan ekonomi harus didasari oleh pertumbuhan ekonomi baru. Sudah seyogyanya kita bersama-sama membangun ekosistem yang dirajut oleh sektor swasta, UMKM, dan BUMN. Ini baru langkah awal,” jelasnya.

Berdasarkan laporan CB Insights, ada lima alasan teratas startup mengalami kegagalan di antaranya salah membaca kebutuhan pasar (42%), kehabisan dana (29%), susunan tim tidak sesuai (23%), kalah berkompetisi (19%), dan harga atau biaya tanggungan (18%).

Membuka akses inovasi

Ditemui usai acara, CEO MDI Ventures Donald Wihardja mengaku belum dapat mengungkap alokasi dari dana kelolaan tersebut. Untuk saat ini, baik Bio Farma, Pertamina, dan Pupuk Indonesia masih bertindak sebagai Limited Partner (LP) utama. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk membuka akses terhadap LP lain di luar.

“Bagi kami yang penting bukan capital gain, tetapi apakah mereka dapat membawa sinergi, produk baru, ke induk usaha. Contohnya, Bio Health Fund itu untuk pharmaceutical product, sudah terlihat produk apa yang dipasarkan. Ini semua upaya Bio Farma untuk mencari inovasi produk baru,” terangnya.

“Investasi [tiga dana kelolaan] ini menyasar tahap seed sampai seri B dan C, tetapi ini vertical-focused ya. Berbeda dengan Merah Putih Fund yang fokus pada startup soonicorn. Saat ini belum dapat saya share, tetapi ada satu deal yang ingin ditandatangani dengan Bio Farma,” ungkap Donald.

Mengutip Bisnis.com, Bendahara Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani menilai startup biotech belum dapat tumbuh optimal di Indonesia karena sejumlah faktor, seperti aturan yang kompleks dan kurangnya kompetitor.

Rata-rata pemain biotech dipegang oleh perusahaan besar dan konglomerasi. Sementara startup-startup berbasis riset membutuhkan waktu lebih lama untuk go-to market karena kurangnya pendanaan dan tidak punya kepastian pendapatan.

SAMSUNG dan Pertamina Menjadi Sponsor Terbaru Tim Simracing GT-Sim.ID

SAMSUNG dan Pertamina menjadi sponsor terbaru bagi tim Simracing GT-Sim.ID untuk kejurnas Indonesia Digital Motorsport Championship. Nantinya logo SAMSUNG dan Pertamina akan tampil di mobil-mobil milik pembalap dan juga livestream GT-Sim.ID. Agar Anda tidak salah kaprah, GT-Sim.ID adalah tim esports Simracing yang digagas oleh pembuat Racing Simulator ternama di Indonesia.

Terkait sponsorship ini Andika “RamStig” Rama Maulana selaku pembalap utama dan co-founder tim GT-Sim.ID menceritakan prosesnya.”Pada awalnya, kami hanya mencoba peruntungan saja, mengirim proposal ke Pertamina. Tapi, tanpa diduga Pertamina ternyata punya ketertarikan yang sama.” Rama bercerita. “Bahkan sebetulnya, Pertamina ingin mengambil slot main sponsor tim GT-Sim.ID, namun tidak bisa karena slot main sponsor sudah diteken oleh SAMSUNG. Oleh karena itu, maka di sini SAMSUNG menjadi main sponsor dan Pertamina menjadi supporting sponsor tim GT-Sim.ID” lanjut Rama.

Sumber: Facebook GT-Sim.ID
Sumber: Facebook GT-Sim.ID

Belakangan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terkenal kolot dan cukup tradisional, terlihat mulai membuka diri kepada perkembangan zaman. Sebelum ini, PT Elnusa Tbk, selaku perusahaan yang berafiliasi dengan Pertamina, menggunakan esports sebagai cara komunikasi perusahaan dengan pegawainya yang berasal dari generasi muda. Mereka memasukkan kompetisi PUBG Mobile dalam rangkaian acara Elnusa Olympic, sebuah kompetisi internal korporat yang diikuti oleh para karyawan dari Pertamina Group.

Tak hanya itu saja, ada juga PT. KAI, yang beberapa waktu menyelenggarakan KAI Millenial Fair. Mereka menggunakan esports FIFA sebagai salah satu cara untuk merangkul generasi muda. Muhammad “Icanbutski” Ikhsan ketika itu berhasil keluar menjadi juara dan mendapatkan hadiah sebesar Rp3 juta.

Terkait durasi serta ketentuan kerjasama antara Pertamina dengan GT-Sim.ID, Rama lalu menjelaskannya lebih lanjut. “Sejauh ini kerjasama terhadap dua brand ini (SAMSUNG dan Pertamina) hanya terbatas sampai kejurnas Indonesia Digital Motorsport Championship (IDMC) selesai.” tukas Rama.

Sumber: Facebook GT-Sim.ID
Sumber: Facebook GT-Sim.ID

“Tapi sejauh ini SAMSUNG sepertinya akan tetap bersama hingga tahun berikutnya. Lalu kalau soal ketentuan kerjasama, selain logo di mobil tim GT-Sim.ID, kami juga mendapat beberapa benefit lain. Selaku official monitor partner, tentunya tim kami menggunakan monitor SAMSUNG selama pertandingan. Lalu Pertamina sendiri memberi sokongan dana yang tentunya akan kami arahkan untuk konten dan keperluan lainnya.” Rama menjelaskan soal kerjasama tim GT-Sim.ID dengan sponsor terbarunya.

Melihat iktikad Pertamina mensponsori esports lewat Simracing tentu menjadi sesuatu yang menarik. Apalagi memang Simracing masih punya keterkaitan dengan dunia otomotif yang lekat dengan brand Pertamina. Namun siapa yang tahu? Menarik juga sebenarnya jika Pertamina suatu hari nanti mensponsori kompetisi esports skala nasional di Indonesia.

TCASH merges into a QR Code-based payment service LinkAja

Tcash Officially Merges to LinkAja, Danu Wicaksana Leads Finarya

Friday (2/22), Telkomsel’s e-money service is officially merged into LinkAja. Tcash’s President Director, Danu Wicaksana is appointed to lead the service under PT Fintek Karya Nusantara (Finarya).

In the official release to DailySocial, Wicaksana said there’s no different service from Tcash to LinkAja. Users can use Tcash as per usual.

However, LinkAja will introduce some new features soon. “We’ll be developing some new features of LinkAja in time,” he added.

LinkAja is a QR Code-based payment system to be managed by alliance of four state-owned banks (Mandiri, BNI, BRI, and BTN), Telkomsel, and Pertamina.

After Tcash, server-based e-money platforms under state-owned banks, such as BRI’s My QR and BNI’s Yap!, will merge into LinkAja payment system in early March.

An interesting news arose, Jiwasraya is to involve in LinkAja shareholders. Telkomsel will acquire 25%, followed by BNI, BRI, and Mandiri of 20%. Both BTN and Pertamina will have 7% each, and 1% for Jiwasraya.

Strategy to compete with Ovo and Go-Pay

The plan of state-owned companies to create its own payment system has spread since the late 2018. In fact, rumor has it that they will partner with WeChat Pay and Alipay.

Soon after that, the state-owned alliance announces to launch QR Code-based payment system, LinkAja, in the late January 2019. To date, state-owned companies involved are sealed when it comes to LinkAja’s development in the future.

One that is certain, LinkAja is developed to break Go-Pay and Ovo’s domination in Indonesia.

“It was because Go-Pay and Ovo is strong, it triggers state-owned companies to make synergy. Previously, each company work independently. Mrs. Rini (Ministry of State-owned companies) wants to merge the whole effort to LinkAja,” David Bangun, Telkom’s Digital and Strategic Portfolio Director said, not long time ago.

Based on DailySocial’s Fintech Report 2018, Go-Pay is the most popular with 79.39% of the respondents have tried the app, followed by Ovo at 58.42%, and Tcash 55.52%

Difficult to access

Until this afternoon, LinkAja users still complain about the difficulty to access the app. It has been going on since this morning.

DailySocial has tried to login. The first time, it succeed. The second trial and the next ones did not.

The access is using cellphone number. When logging in, user will receive verification code sent to the cellphone number. Unfortunately, after the verification code entered, it keeps loading and not getting into the app.

In its official release, Wicaksana said the LinkAja system is currently upgrading because the high demand of users. He guarantee the account safety with its balance.

“”LinkAja’s technical team is trying to make it easier for user to acces the app. We’re very sorry for the inconvenience in accessing LinkAja,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

TCASH melebur ke dalam layanan pembayaran berbasis QR Code LinkAja

Tcash Resmi Melebur Jadi LinkAja, Danu Wicaksana Pimpin Finarya

Hari ini, Jumat (22/2), layanan uang elektronik atau e-money milik Telkomsel resmi melebur ke dalam LinkAja. Direktur Utama Tcash Danu Wicaksana ditunjuk memimpin layanan yang bernaung di bawah PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) ini.

Dalam keterangan resmi yang DailySocial terima, Danu menyebutkan bahwa tidak akan ada perubahan layanan dari Tcash ke LinkAja. Pengguna Tcash dapat menggunakan layanan ini seperti biasa.

Hanya saja, LinkAja akan menghadirkan sejumlah fitur baru ke depannya. ”Kami akan mengembangkan berbagai fitur baru dari LinkAja dari waktu ke waktu,” ungkap Danu.

LinkAja merupakan sistem pembayaran berbasis Quick Response (QR) Code yang akan dikelola kongsi empat bank BUMN (Mandiri, BNI, BRI, dan BTN), Telkomsel, dan Pertamina.

Setelah Tcash, bakal menyusul platform e-money berbasis server milik bank BUMN, seperti My QR milik BRI dan Yap! dari BNI, yang akan melebur ke dalam sistem pembayaran LinkAja awal Maret mendatang.

Menariknya Jiwasraya akan masuk ke dalam jajaran pemegang saham LinkAja. Telkomsel nantinya akan mengantongi 25 persen kepemilikan, diikuti BNI, BRI, dan Mandiri 20 persen. Baik BTN dan Pertamina memiliki 7 persen, sedangkan Jiwasraya 1 persen.

Strategi hadapi Ovo dan Go-Pay

Rencana BUMN menggarap sistem pembayaran sendiri sudah ramai dibicarakan sejak akhir 2018 lalu. Malah saat itu, informasi yang beredar justru menyebutkan BUMN akan bermitra dengan WeChat Pay dan Alipay.

Tak berapa lama berselang, kongsi BUMN mengumumkan akan meluncurkan sistem pembayaran berbasis QR Code LinkAja pada akhir Januari 2019. Hingga sekarang, seluruh perusahaan BUMN yang terlibat dalam kongsi ini masih menutup rapat-rapat mengenai bagaimana pengembangan LinkAja ke depan.

Yang pasti, LinkAja sengaja dipersiapkan untuk mematahkan dominasi Go-Pay dan Ovo di pasar fintech Tanah Air.

“Justru karena GoPay dan OVO kuat, maka itu memicu munculnya kesadaran perlunya sinergi BUMN. Sebelumnya, masing-masing BUMN maju sendiri-sendiri, Bu Rini [Menteri BUMN] ingin menggabungkan semua effort ke dalam LinkAja,” jelas Direktur Digital and Strategic Portfolio Telkom David Bangun saat kami hubungi beberapa waktu lalu.

Berdasarkan Fintech Report 2018 yang dirilis DailySocial, Go-Pay memimpin di sisi popularitas dengan 79,39 persen responden sudah pernah menggunakannya, diikuti Ovo 58,42 persen, dan Tcash 55,52 persen.

Masih sulit diakses

Hingga sore ini, pengguna LinkAja mengeluhkan sulitnya akses ke dalam aplikasi. Kesulitan akses masuk (login) ke aplikasi LinkAja sudah terjadi sejak pagi tadi.

DailySocial sempat menjajal login ke aplikasi ini. Pada saat login pertama, akses berhasil. Namun saat percobaan kedua dan seterusnya, kami tidak berhasil masuk ke dalam aplikasi.

Akses masuk ke aplikasi menggunakan nomor seluler. Dan untuk login, pengguna akan menerima kode verifikasi yang dikirimkan ke nomor seluler. Sayang, usai kode verifikasi dimasukkan, proses loading terus berjalan dan tidak mau masuk ke dalam aplikasi.

Dalam keterangan resminya, Danu menyebutkan bahwa saat ini sistem LinkAja sedang dalam proses upgrade dikarenakan tingginya jumlah unduhan dari para pengguna. Ia memastikan akun dan saldo pengguna tetap aman.

”Tim teknis LinkAja sedang berupaya untuk mempermudah akses pelanggan untuk masuk ke aplikasi ini . Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan Anda dalam mengakses layanan LinkAja,” tuturnya.

Application Information Will Show Up Here

Tcash Jadi LinkAja Per 21 Februari Mendatang

Tcash secara resmi mengumumkan perubahan nama menjadi LinkAja, yang efektif bakal berlaku mulai 21 Februari mendatang. LinkAja, sebuah BUMN fintech yang tidak lagi sekadar platform pembayaran milik Telkom Group, menjadi ujung tombak untuk bersaing di sektor pembayaran digital yang makin kompetitif.

Sebelumnya kami telah memberitakan bahwa LinkAja merupakan joint venture enam BUMN besar, yaitu Telkom, Pertamina, Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN. BUMN Fintech ini akan menggunakan skema QR Code terstandar sebagai landasan platform pembayaran digital. Digadang-gadang mereka juga akan bermitra dengan raksasa pembayaran Tiongkok WeChat Pay dan Alipay.

Menurut Fintech Report 2018, Tcash adalah platform uang elektronik berbasis server terpopuler ketiga
Menurut Fintech Report 2018, Tcash adalah platform uang elektronik berbasis server terpopuler ketiga

Menurut Fintech Report 2018, Tcash adalah platform uang elektronik terpopuler ketiga di Indonesia setelah Go-Pay dan OVO. Dikabarkan CEO Tcash saat ini, Danu Wicaksana, bakal memimpin inisiatif LinkAja.

Di laman resmi yang dihadirkan Tcash, disebutkan tidak ada perubahan fitur berarti antara Tcash dan LinkAja. Pengguna existing Tcash tinggal memperbarui aplikasinya mulai tanggal 21 Februari dan secara otomatis akan dikonversi menjadi konsumen LinkAja. Saldo yang ada di dompet Tcash juga bakal secara utuh dipindahkan ke dompet LinkAja.

Sebelumnya di keterbukaan ke BEI, Telkom Group juga mengumumkan pendirian anak perusahaan yang khusus mengurusi fintech, PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). Belum ada informasi lebih lanjut bagaimana kaitan antara Finarya dan LinkAja.

Tcash saat ini tidak lagi eksklusif untuk pengguna Telkomsel dan bisa digunakan oleh pengguna operator seluler apapun mulai pertengahan tahun lalu.

Application Information Will Show Up Here
Kepemilikan saham BUMN Fintech pengelola sistem pembayaran berbasis QR LinkAja dibagi rata untuk enam perusahaan BUMN

BUMN Fintech Pengelola Sistem Pembayaran Berbasis QR “LinkAja” akan Diumumkan Maret Mendatang

Keenam perusahaan pelat merah (BUMN) yang terlibat dalam kongsi BUMN Fintech akan mengumumkan sistem pembayaran berbasis Quick Response (QR) Code pada awal Maret 2018. Sistem pembayaran ini akan diberi nama LinkAja

Adapun, keenam perusahaan yang terlibat antara lain empat bank BUMN (Mandiri, BNI, BRI, BTN), Telkomsel, dan Pertamina. Adapun, kepemilikan saham entitas baru yang menaungi LinkAja, akan dibagi rata ke enam perusahaan BUMN.

Belum ada informasi lebih lanjut terkait entitas baru ini, termasuk siapa saja yang berada di dalam susunan direksinya. Namun, pihaknya saat ini masih mengurus perizinan ke Bank Indonesia (BI).

Diminta konfirmasinya, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI Dadang Setiabudi tidak berkomentar banyak. “Masih belum final, nanti saya infokan jika sudah,” ucapnya dalam pesan singkat kepada DailySocial.

Sementara itu, Manager Media Relation Telkomsel, Singue Kilatmaka mengungkapkan, pihaknya saat ini belum bisa memberikan komentar lebih lanjut terkait pembentukan BUMN Fintech tersebut. Ia juga belum bisa memberikan gambaran jelas mengenai platform LinkAja.

“Telkomsel termasuk ke dalam [kongsi] ini karena secara langsung Telkomsel itu bagian dari Telkom Group yang juga adalah BUMN. Saat ini, informasinya masih digodok di level BUMN, tunggu saja nanti informasi dari entitas baru [BUMN Fintech]. Yang jelas, platform ini pure buatan BUMN,” tuturnya kepada DailySocial.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, BUMN Fintech berencana bekerja sama dengan WeChat Pay dan Alipay yang merupakan penyedia jasa pembayaran digital asal Tiongkok. Statusnya saat ini masih belum jelas, bahkan Menteri BUMN Rini Soemarno membantah adanya rencana kerja sama tersebut.

DailySocial telah mencoba menghubungi sejumlah direksi BUMN untuk mengetahui rencana selanjutnya. Kami mengontak Managing Director Digital Banking and IT BRI, Indra Utoyo, Director Digital and Strategic Portfolio Telkom David Bangun, dan Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo.

Hingga berita ini diturunkan, kami masih menunggu konfirmasi dari sejumlah direksi BUMN yang kami hubungi tersebut.

Go-Pertamina is equipped with high quality and HSE standard runner for those running out of fuel and far away from gas station

Go-Pertamina Joins Go-Life Family

Go-Jek is now expanding. Go-Life has new service, Go-Pertamina. A service that allows customers to order official fuels, such as Pertamax Dex, Pertamax Racing, and Pertamax Turbo.

Go-Life, which was introduced at the end of 2016, currently has various services, including Go-Message, Go-Clean, Go-Auto, Go-Glam, Go-Fix, Go-Laundry, and Go-Daily. The service is now complimented with Go-Pertamina.

The latter is a service aimed at helping those running out of fuel but located far away from the gas station. It allows them to order the fuel and will be delivered to the location.

Using the tagline “Practical, Certain, Precise”, Go-Pertamina is supported by runners with HSE Pertamina-standard quality and safety. It’s combined with Go-Life technology with every process claimed to be more transparent and secure. Currently, Go-Pertamina is only available in South and Central Jakarta, start from 08:00 to 20:00 every day and unavailable for reservation from toll, basement, or any exclusive areas.

This is a busy year for Go-Life. After providing Go-Laundry, Go-Fix, and Go-Daily, also adding payment method using Go-Pay, Go-Pertamina is the realization of Go-Life strategy in answering the public’s demand.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Go-Pertamina dilengkapi "runner" berkualitas dan berstandar HSE Pertamina, ditujukan membantu mereka yang kehabisan bahan bakar dan jauh dari area SPBU

Go-Pertamina Jadi Keluarga Baru Go-Life

Ekspansi layanan Go-Jek sekarang semakin meluas. Kini Go-Life kedatangan layanan baru, Go-Pertamina. Sebuah layanan yang memungkinkan pengguna mendapatkan layanan pesan antar untuk bahan bakar resmi, seperti Pertamax Dex, Pertamax Racing, dan Pertamax Turbo.

Go-Life, yang mulai diperkenalkan akhir tahun 2016, kini sudah memiliki beragam layanan, termasuk Go-Message, Go-Clean, Go-Auto, Go-Glam, Go-Fix, Go-Laundry, dan Go-Daily. Layanan Go-Life semakin lengkap dengan kehadiran Go-Pertamina.

Nama terakhir merupakan layanan yang ditujukan membantu mereka yang kehabisan bahan bakar dan jauh dari area SPBU. Hal ini memungkinkan mereka memesan bahan bakar yang akan diantar langsung runner ke tempat pemesanan.

Mengusung tagline “Praktis, Pasti, Pas!” Go-Pertamina didukung runner yang sudah berstandar kualitas dan keamanan HSE Pertamina. Dikombinasikan dengan teknologi  Go-Life, semua proses yang dihadirkan diklaim lebih terjamin dan transparan. Untuk sementara layanan Go-Pertamina baru melayani wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat, mulai pukul 08:00 hingga 20:00 setiap harinya dan tidak melayani pemesanan di jalan tol, basement, atau area tertutup lainnya.

Tahun ini merupakan yang sibuk bagi Go-Life. Setelah berurutan menghadirkan layanan Go-Laundry, Go-Fix, dan Go-Daily dan memperkaya metode pembayaran dengan adanya Go-Pay, Go-Pertamina adalah perwujudan strategi Go-Life mengisi kebutuhan masyarakat.

Application Information Will Show Up Here

Layanan Loker PopBox Kini Hadir di SPBU Pasti Prima Jakarta

Untuk pertama kalinya di Indonesia layanan loker pintar PopBox hadir di SPBU Pasti Prima Pertamina MT Haryono Jakarta Selatan. Kemitraan yang terjalin antara Popbox dengan retail Pertamina ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat Indonesia yang ingin memanfaatkan layanan pengambilan dan pengembalian belanja online di e-commerce yang telah bermitra dengan Popbox.

“Tentunya pemilihan Pertamina sebagai mitra kami terbaru telah dilakukan berdasarkan survei dan riset antara tim Popbox dan pertamina, SPBU Pertamina MT Haryono merupakan lokasi pertama Popbox dapat dinikmati,” kata CEO PopBox Asia Adrian Lim kepada media.

Saat ini Pertamina memiliki 5400 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia, sementara Popbox sendiri menargetkan sekitar 5000 Popbox yang terpasang di jaringan SPBU milik Pertamina. Kemitraan ini juga menjadi langkah awal bagi Pertamina untuk mengadopsi teknologi dan tentunya memanfaatkan layanan e-commerce yang saat ini semakin diminati oleh masyarakat Indonesia.

PopBox hadir memberikan layanan pickup barang, customer return barang dan customer kirim barang melalui aplikasi Popsend untuk semua mitra layanan e-commerce dari PopBox, yaitu MatahariMall, Lazada Indonesia, Zalora Indonesia, Asmaraku, Perfect Beauty, JNE, Klik4it, Frozen, Sukaoutdoor, Airfrov, Wearinasia, Asports.

“Selama ini Popbox mendapat sambutan baik di daerah terpencil yang kesulitan untuk mendapatkan akses, disinilah SPBU Pertamina nantinya bisa berfungsi dengan baik karena kebanyakan SPBU Pertamina terletak di kawasan terpencil di seluruh Indonesia,” kata Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina Afandi.

SPBU Pasti Prima merupakan level lanjutan dari konsep SPBU Pasti Pas yang lebih berorientasikan kepada kebutuhan konsumen. Loker otomatis PopBox akan online selama 24 jam bersamaan dengan operasional SPBU pertamina. Hal ini senada dengan visi dan misi yang ingin diwujudkan oleh Pertamina melalui SPBU Pasti prima, yaitu menjadi ‘One stop shopping” bagi konsumen yang mengunjungi layanan SPBU Pasti Prima.

Lyanan loker digital PopBox telah tersedia di beberapa gedung perkantoran dan stasiun kereta api di seluruh Jabodetabek.