Gelaran PES World Finals telah selesai digelar. Setelah dua hari pertandingan, kontingen Indonesia sudah memberikan jerih payah terbaiknya dan mendapatkan hasil yang di luar dugaan. Pertandingan PES World Finals ini dibagi ke dalam dua kategori, kategori co-op dan 1v1.
Kontingen Indonesia diwakili oleh tim WANI untuk kategori co-op. tim WANI sendiri beranggotakan, Lucky Ma’arif, Rio DS, dan Rizky Faidan. Selain itu, Rizky Faidan juga kemballi mewakili Indonesia untuk pertandingan kategori 1v1.
Pada kategori co-op, tim WANI tak sedikitpun memberi celah pada musuh-musuhnya. Mereka memberikan permainan terbaiknya, sampai pada akhirnya berhasil mencapai babak final. Pada babak final, tim WANI berhadapan dengan tim Eligasul Stars dari Brazil. Pasukan Eligasul Stars terdiri dari pemain-pemain terbaik asal Brazil, salah satunya ada GuiFera99, juara PES tahun 2017 lalu.
Babak pertama, tim WANI cukup keteteran, langsung kejebolan 2 gol sekaligus dari Eligasul Stars. Masuk babak kedua, tim WANI sudah mulai panas. Berkali-kali mereka berhasil menemukan peluang, yang sayangnya, masih belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Akhirnya permainan harus berakhir dengan skor 2-0, tim WANI harus puas mendapat peringkat runner-up saja dalam gelaran PES World Finals 2019 kategori co-op.
Pada sisi pertandingan 1v1, Rizky Faidan juga berhadapan dengan lawan yang berat. Lawannya adalah Ettorito97, juara dunia PES asal Italia. Kendati demikian, Rizky tidak gentar. Ia tetap bermain dengan santai dan lepas. Sayang, nasib berkata lain. Meski Rizky sudah berjuang sekuat tenaga, ia harus rela tersisih di babak semi-final. Kalah melawan Ettorito97, 1-0.
Walau tidak berhasil meraih gelar juara, kontingen PES Indonesia sudah bisa pulang dengan terhormat. Bayangkan saja, bertanding di tingkat dunia, melawan musuh-musuh yang berat, namun bisa dapatkan peringkat runner-up untuk kategori co-op. Sementara di kategori 1v1, walaupun kalah di semi-final, menahan juara dunia dengan skor 1-0 adalah pencapaian yang sangat baik bagi Rizky Faidan.
.@ETTORITO survives the late pressure to secure his spot in yet another grand final.
What an effort from 16 year old @rzkyfdnn, who's tournament comes to an end. 👏
Watch the #PESLeague 1v1 World Finals on Twitch: https://t.co/nCPkPWyaQ9 pic.twitter.com/OTZp12dPKb
— PES League (@pesleague) June 29, 2019
“Kalau dibilang puas, tentunya belum sih. Tapi kalau dibilang kecewa nggak juga. Target berikutnya, bisa lolos lagi di world finals, dan harus bisa juara dunia di tahun depan!” Jawab Rizky kepada redaksi Hybrid.
Sementara itu Valentinus Sanusi, penggerak komunitas PES Indonesia, juga turut memberikan komentarnya. “Semua sebenarnya sudah sesuai harapan. Target kita adalah lolos juara grup dan masuk partai final. Tapi, hasil ini memberi tantangan tersendiri untuk musim depan. Hasil ini menjadi standar hasil yang tinggi bagi kontingen Indonesia. Jadi kalau bicara target, tahun depan kita optimis harus juara.”
Setelah dua hari pertandingan, juara-juara PES World Finals akhirnya muncul. Eligasul Stars asal Brazil menjadi juara kategori co-op. Sementara dari kategori 1v1 ada Walid “Usmakabyle” Rachid Tebane pemain PES asal Monako muncul sebagai juara, .
Dengan hasil yang didapatkan, tentu menjadi momen bersuka ria bagi komunitas PES di Indonesia. Selamat! Semoga bisa target juara dunia bisa tercapai di tahun depan! Semoga mengharumkan nama Indonesia di kompetisi PES tingkat Internasional tidak lagi hanya sekadar angan-angan saja!