Tag Archives: pinarticle

Startup Perawatan Hewan

Tren Humanisasi Hewan Peliharaan Cetuskan Startup Baru Bermunculan

Belakangan semakin beragam vertikal bisnis startup di Indonesia yang didanai oleh modal ventura, salah satunya di bidang makanan hewan. Industri mulai dilirik karena dipengaruhi tren global, yakni humanisasi hewan peliharaan, seperti dikutip dari laporan NielsenIQ bertajuk “2023 Pet Trends for Pet Food and Pet Supply Brands”.

Humanisasi hewan peliharaan tidak hanya mendorong industri perawatan hewan secara keseluruhan, namun juga mendorong tren terbesar: personalisasi makanan hewan.

Menurut laporan tersebut, nutrisi yang dipersonalisasi mewakili salah satu tren terbesar dalam ritel online. Ketika pemilik hewan peliharaan menyadari bahwa hewan peliharaannya adalah individu setara seperti manusia, maka mereka akan mencari makanan hewan yang mencerminkan seleranya.

Hasilnya terjadi peningkatan produk premium – dengan meningkatnya jumlah makanan/camilan/suplemen ‘alami’, ‘mentah’, dan ‘organik’ – yang memberikan banyak pilihan bagi pemilik.

Startup

Produk Pendanaan

Jajaran Investor

Compawnion Makanan sehat untuk anjing dari bahan alami Tahap awal, nominal tidak diungkap East Ventures
Pawprints Makanan penuh protein dari larva BSF untuk anjing dan kucing Tahap awal, senilai $1,7 juta Creative Gorilla Capital (lead), Altrui, Tujuh Bersaudara Investindo, dan investor individu
Magalarva Produsen budidaya larva BSF untuk campuran pakan ternak, unggas, dan peliharaan Tahap awal, nominal tidak diungkap Innovation Factory, Strive (sebelumnya bernama Gree Venture), dan Bali Investment Club

Pengalaman ini turut menginspirasi Jacqueline Sulistyo (Founder dan CEO Pawprints) sebelum mantap menyeriusi Pawprints. Jackie, panggilan akrab Jacqueline, terinspirasi untuk membuat makanan hewan karena kucingnya, Leo, yang pemilih dengan menu makannya. Agar Leo lahap makan, ia melewati berbagai uji coba dengan merek dan jenis pet food yang berbeda, sampai akhirnya ia mulai belajar tentang nutrisi hewan peliharaan.

“Di situ saya menemukan manfaat luar biasa dari larva black soldier fly (BSF) dan protein serangga. Ketika saya berikan BSF kering ke Leo, saya kaget ternyata ia benar-benar menyukainya. Itu momen saya menciptakan Pawprints, yang menggunakan sumber protein alternatif yang bernutrisi, tetapi juga ramah lingkungan untuk hewan kesayangan dan bumi,” terang Jackie saat dihubungi DailySocial.id.

Sumber: Pawprints

Dari konsep sampai jadi produk yang sekarang sudah beredar, Jackie melakukan penelitian ekstensif bersama para ahli nutrisi makanan hewan dan dokter hewan di Australia demi memastikan makanan yang dibuat itu bergizi dan lezat untuk kucing. Proses ini penuh tantangan karena Jackie merupakan sole founder Pawprints.

Berkat dukungan para profesional di Jepang dan Indonesia, Pawprints berhasil meluncurkan produk pertamanya untuk kucing (Insect-Based Cat Food) pada Juni 2023.

“Lebih dari sekadar merek pet food, saya ingin membawa inovasi dan meningkatkan kualitas nutrisi hewan peliharaan di Indonesia,” tambahnya.

BSF atau larva lalat tentara hitam ini memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, terutama protein yang sangat dibutuhkan dalam industri pakan ternak. Berbeda dengan belatung pada umumnya, BSF memiliki ukuran yang lebih besar dan berwarna hitam menyerupai tawon. BSF punya keunikan, yakni sifatnya yang tidak menularkan bakteri, penyakit, ataupun kuman pada manusia sehingga sangat cocok untuk dijadikan pakan ternak.

Misi Pawprints tidak sekadar menjual makanan hewan yang sehat saja, tapi menekankan pentingnya nutrisi optimal untuk kesejahteraan hewan kesayangan. Agar selaras, timnya gencar mengedukasi para pemilik hewan −dengan menggaet komunitas pecinta hewan− untuk mengetahui informasi penting mengenai kebutuhan diet hewan dan keunggulan gizi protein serangga.

Secara industri, terdapat peraturan yang ketat untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan hewan di Indonesia. Kondisi ini memperlihatkan bahwa di pasar saat ini menunjukkan konsentrasi merek di kedua ujung spektrum −merek internasional dan lokal− yang tidak selalu mematuhi standar internasional dalam formulasi dan label pet food.

Maka dari itu, kualitas makanan Pawprints sudah diformulasi sesuai standar ketat yang ditetapkan oleh AAFCO (Association of American Feed Control Officials) demi memastikan keamanan, kualitas, dan kelengkapan gizi. “Standar seperti ini tidak selalu diperhatikan secara seksama.”

Pawprints menggabungkan strategi omnichannel dalam distribusi produknya. Perusahaan telah bermitra dengan lebih dari 500 toko offline yang tersebar di 11 kota di seluruh Indonesia. Di samping itu, juga memasarkan langsung di platform marketplace di Shopee dan Tokopedia.

Founder dan CEO Pawprints Jacqueline Sulistyo / Pawprints

Pada tahun ini, Pawprints akan melanjutkan penelitian untuk pengembangan produk, seperti merilis produk makanan untuk anjing (Insect-Based Dog Food) dan wet food demi mengatasi masalah kesehatan umum pada kucing dan anjing. “Kami sangat antusias tentang perjalanan ke depan dan tetap berkomitmen untuk membuat Pawprints menjadi pet food yang identik dengan nutrisi hewan peliharaan berkualitas di Indonesia.”

Selain Pawprints, terdapat juga Compawnion yang sudah beroperasi dan juga mengantongi pendanaan dari investor. Compawnion memiliki dua merek makanan untuk anjing yakni, Pawmeals dan UGO, masing-masing mengkhususkan diri dalam menyusun makanan segar yang sehat, alami, dan siap saji untuk hewan peliharaan.

Pendekatan berbeda

Sedikit berbeda dengan Pawprints, Magalarva juga memanfaatkan larva BSF untuk makan hewan ternak. Bedanya, mereka adalah pembudidaya belatung yang mengonsumsi limbah organik. Makanya Magalarva memperkenalkan dirinya sebagai startup berdampak yang berfokus pada isu lingkungan.

Melalui Magalarva, Co-founder dan CEO Magalarva Rendria Arsyan Labde mampu menyulap tumpukan sampah menjadi ladang penghidupan. Dari hasil risetnya, ditemukan bahwa penyelesaian solusi sampah yang ada sekarang justru lebih menaruh perhatian pada sampah plastik. Padahal, jumlah sampah organik ternyata lebih banyak dibanding sampah non-organik.

Co-founder dan CEO Magalarva Rendria Arsyan Labde

Sebelum Magalarva hadir, ia sudah terekspos dengan hal-hal berbau sustainable farming. Pandangannya soal hidup pun mulai berubah. Ia pun coba terjun ke bisnis properti sebagai pengembang untuk perumahan yang keberlanjutan. Ternyata ini tidak bisa tumbuh cepat dalam mempengaruhi orang banyak.

“Saya mulai ulik masalah di kota, ternyata sampah jadi masalah yang parah. Saya ikuti alur sampah dari rumah saya ke mana, diurut sampai di ujungnya di Bantar Gebang. Di situ tahu faktanya mengenaskan. 100% sampah dari Jakarta itu 70%-nya organik, tapi banyak orang yang fokus ke sampah plastiknya. Kenapa tidak ada yang urus 70%-nya. Sampah organik ini di ujungnya tidak ada supply chain,” terang Rendria.

Ia dan co-founder lainnya bukan ahli biologi dan agrikultur. Untuk itu, mereka melakukan banyak riset di negara maju sembari mematangkan model bisnis yang scalable dan berkelanjutan. Perjalanan riset ini tidak semulus yang dibayangkan, tak terhitung berapa kali uji coba hingga menemukan formula tepat dan efisien.

“Pemanfaatannya ada tapi rantai tertutup. Saya validasi lagi ini bener scalable dan visible gak sih. Di negara maju sudah ada perusahaannya dan memang bisa. Saya percaya kalau ini ditekuni bisa jadi solusi.”

Sejak uji coba dimulai di 2017, Magalarva mengelola sampah organik sebanyak 50 kilogram dalam sehari. Kini angkanya sudah berlipat-lipat ganda jadi 40 ton dalam sebulan, semuanya diproses langsung di pabrik berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

Sumber: Magalarva

Sumber sampah diambil dari mitra perusahaan, seperti produsen susu, Dinas Lingkungan Hidup, startup waste management, seperti Rekosistem dan Waste4Change, hingga pengelola pasar tradisional. “Beauty-nya di sini. Instead bersaing, kita jadi solusi untuk mereka karena food waste yang dikumpulkan, kita olah. Kita menawarkan service dan value kita ke mereka.”

Larva BSF diketahui memiliki nafsu makan tinggi, bisa makan dua kali lebih banyak dari berat badannya per hari. Belatung ini mampu mengurai sampah organik dalam waktu dua minggu hingga 20 hari. Jarak panennya juga terhitung cepat dari usia 10 hingga 24 hari, yakni di saat telur BSF sudah menetas dan masuk fase larva hingga masuk fase pupa.

Setiap panen, Magalarva akan memrosesnya langsung untuk dicuci sampai dikeringkan untuk diolah jadi berbagai produk siap jual atau dicampur dengan bahan makanan lainnya, seperti varian larva segar, larva kering, larva bubuk, dan sebagainya. Hasil panen ini mengandung sumber protein tinggi yang dibutuhkan untuk pakan hewan ternak ikan, udang, unggas, hingga hewan peliharaan seperti kucing dan anjing.

Penjualan panen ini dilakukan oleh tim Magalarva dalam berbagai bentuk, baik itu B2B maupun B2C, malah sudah diekspor ke Korea Selatan, Jepang, dan Singapura untuk BSF yang sudah berbentuk bubuk. Rendria membidik ke depannya Magalarva dapat rutin ekspor sebanyak 2 kontainer, masing-masing berkapasitas 15 ton per kontainernya.

Saat ini kapasitas produksi Magalarva sudah naik lima kali lipat. Sampah yang bisa dikelola mencapai 200 ton untuk satu bulan. Akumulasi sampah yang telah diolah sejak 2018 hingga sekarang mencapai 5 ribu ton. Yang terpenting meningkatnya kapasitas ini mampu membuat ongkos produksi Magalarva jauh lebih efisien turun jadi 70%.

“Ini sesuai dengan misi kita reduksi sampah sebesar-besarnya, walau angka ini masih belum bisa berikan impact yang besar. Tapi kita sudah melakukan sesuatu yang nyata.”

Sumber: Magalarva

Rendria mengaku pihaknya sedang menggalang pendanaan putaran baru untuk beli alat baru dan menambah luas pabrik. “Sekarang kita kebanjiran order tapi kita butuh capital untuk tambah kapasitas karena yang sekarang sudah mentok.”

Bila sudah rampung, perusahaan akan menggalakkan strategi ekspor. Sudah ada calon pembeli dari Amerika Serikat, Amerika Latin, dan sejumlah negara di ASEAN, seperti Vietnam. Lalu masuk ke industri lainnya, seperti tambak udang dan unggas agar penyerapan hasil panen dapat lebih masif. Kedua industri ini juga tak kalah besar potensi pasarnya.

Sebagai catatan, Magalarva telah didukung dengan sejumlah pendanaan dari investor. Pertama kali diperoleh pada Juni 2019 dari Innovation Factory milik Salim Group dan Gree Venture (kini bernama Strive), nominal yang diterima sebesar $500 ribu. Kemudian pada akhir 2022, mendapat tambahan suntikan dari Bali Investment Club.

Pendanaan Startup Indonesia 2023

Pendanaan Startup Indonesia 2023 Alami Tren Penurunan, Kembali ke Level Sebelum Pandemi

Di tahun 2023, pendanaan startup Indonesia kembali mengalami penurunan. Tren ini sudah terjadi dalam dua tahun terakhir pasca-pandemi — setelah sebelumnya pada tahun 2021 sempat terjadi peningkatan signifikan (bahkan dibilang bisa menjadi salah satu tahun terbaik dalam hal perolehan investasi).

Bersumber dari pengumuman resmi dan input data regulator, DailySocial.id mencatat tahun 2023 ini startup Indonesia membukukan total pendanaan $2,85 miliar (dari 73 transaksi yang menyebutkan nilainya). Adapun total transaksi investasi yang berhasil dicatatkan sebanyak 139x.

Perolehan ini menunjukkan penurunan pertumbuhan year-over-year (yoy) -33,19% dibandingkan dengan periode 2022. Sekaligus menjadi penurunan kedua pasca-pandemi. Perlu dicatat, sejak tahun 2015 perolehan pendanaan startup Indonesia selalu menunjukkan pertumbuhan, bahkan ketika periode awal pandemi.

Pendanaan startup di tahun 2023 alami tren penurunan / DailySocial.id
Pendanaan startup di tahun 2023 alami tren penurunan / DailySocial.id

Ketika berbincang dengan stakeholder, penurunan ini disinyalir disebabkan sejumlah hal. Salah satunya karena adanya penyesuaian pasar atas dinamika ekonomi global, berdampak langsung pada penurunan minat investor ke sektor high-risk seperti venture capital.

Tech-winter utamanya disebabkan kenaikan suku bunga Bank Sentral yang membuat obligasi negara lebih menarik untuk diinvestasi dibandingkan modal ventura. Implikasinya, pasokan modal yang lebih kecil menghasilkan tingkat investasi yang lebih rendah. Efek domino lain dari kenaikan suku bunga adalah penilaian yang lebih rendah, karena sebagian besar investor startup menggunakan model DCF (Discounted Cash Flow) untuk menilai bisnis, dalam model DCF jika suku bunga naik, penilaian turun,” jelas Head of Investment MDI Ventures Gani Putra Lie dalam sebuah wawancara.

Di sisi lain, startup mulai memikirkan strategi untuk mencapai titik profitabilitas lebih cepat. Di tengah proses fundraising yang semakin sulit, bahan bakar dioptimalkan untuk membuka peluang pertumbuhan bisnis. Sebagian termasuk mulai mengupayakan konsolidasi, efisiensi operasional, dan inovasi untuk mempertahankan runway bisnisnya.

Tren pendanaan 2023

Dari data pendanaan sepanjang tahun 2023 turut ditemukan sejumlah fakta menarik. Pendanaan tahap awal (seed funding) masih mendapati porsi tertinggi secara jumlah transaksi. Kendati demikian, jumlah pendanaan lanjutan (seri A atau di atasnya) juga terlihat tidak sedikit.

Tingginya jumlah putaran pendanaan awal mengindikasikan kepercayaan investor yang masih terjaga untuk generasi founder selanjutnya atas inovasi-inovasi baru yang dilahirkan. Sementara untuk pendanaan lanjutan juga memperlihatkan komitmen investor melakukan follow-on funding guna mendukung portofolio startup yang telah dimiliki sebelumnya.

Sejumlah investor memang sempat membeberkan bahwa di situasi tech-winter mereka memilih melakukan “portofolio mode”. Alih-alih mengeksplorasi peluang investor baru, mereka memilih fokus untuk membantu founder di portofolionya mengakselerasi bisnis.

Gambaran pendanaan startup tahun 2023 didasarkan tahapannya / DailySocial.id
Gambaran pendanaan startup tahun 2023 didasarkan tahapannya / DailySocial.id

Lalu jika ditinjau dari vertikal industrinya, fintech masih mendominasi perolehan investasi terbanyak. Tren ini masih berlanjut sejak lima tahun terakhir. Dilanjutkan sektor SaaS dan healthtech. Kendati demikian berbagai vertikal industri juga mendapatkan perhatian investor (pada grafik di bawah, kategori ‘lainnya’ terdiri dari 24 sektor bisnis yang berbeda).

Gambaran pendanaan startup tahun 2023 didasarkan vertikal industrinya / DailySocial.id
Gambaran pendanaan startup tahun 2023 didasarkan vertikal industrinya / DailySocial.id

Dari pendanaan yang ada, didapat 10 putaran dengan nilai terbesar. Tokopedia mendapat investasi dari induk TikTok menjelang akhir tahun 2023 kemarin, sebagai upaya perusahaan untuk menggabungkan kekuatan bisnis dan mengembalikan operasional TikTok Shop di Indonesia.

Sektor lain yang banyak menempati top 10 adalah kendaraan listrik — mereka adalah startup lokal yang bergerak di bidang manufaktur kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya. Diketahui, memang diperlukan investasi besar untuk mengawali bisnis ini.

Startup Industri Putaran  Nilai Pendanaan
Tokopedia Marketplace Venture Round  $ 1.500.000.000,00
Kredivo Holdings Fintech Series D  $     270.000.000,00
Investree Fintech Series D  $     234.000.000,00
eFishery Aquatech Series D  $     200.000.000,00
Halodoc Healthtech Series D  $     100.000.000,00
ALVA Electric Vehicle Series B  $       50.000.000,00
Charged Asia Electric Vehicle Venture Round  $       40.000.000,00
MAKA Motors Electric Vehicle Seed Funding  $       37.600.000,00
Evermos Social Commerce Series B  $       30.000.000,00
Swap Enegry Electric Vehicle Series A  $       22.000.000,00

Dana kelolaan pemodal ventura

Kendati terjadi perlambatan investasi di tahun 2023, bukan berarti ekosistem startup Indonesia di ambang pesimistis. Karena sepanjang tahun lalu, belasan pemodal ventura mengumumkan dana kelolaan baru yang siap untuk berinvestasi ke startup Indonesia di tahun ini. Dana kelolaan ini memiliki fokus yang cukup beragam, menyasar berbagai tahapan startup.

Dana Kelolaan VC  Nilai Kelolaan Fokus Investasi Fokus Sektor
NSV I Northstar Group  $140.000.000,00 Early Stage Consumer, Fintech, Enterprise Solution
BTN Fund Bank Tabungan Negara, Mandiri Capital Indonesia  $25.000.000,00 Multi Stage Proptech, Mortgage Tech, Fintech, Embedded Finance, Construction Tech, Open Finance, SaaS
Telkomsel Ventures 2 Telkomsel  Undisclosed Multi Stage Internet Solution, AI, SME, E-Commerce, Digital Content
Fund 1 Kopital Ventures  $12.000.000,00 Early Stage Sector Agnostic
Healthcare Fund East Ventures  $30.000.000,00 Early Stage Healthtech
East Ventures South Korea Fund in Partnership with SV Investment East Ventures, SV Investment  $100.000.000,00 Multi Stage Biotech, Heakthtech, EV, Celantech, Online Media
Ascent Fund 3 Ascent Venture Group  $200.000.000,00 Multi Stage Sector Agnostic
Fund V Vertex Ventures SEA dan India (VVSEAI)  $541.000.000,00 Multi Stage Sector Agnostic
500 SEA III 500 Global  $143.000.000,00 Early Stage Sector Agnostic
Merah Putih Fund CVC BUMN  $300.000.000,00 Growth Stage Sector Agnostic
Energi Fund Pertamina  Undisclosed Multi Stage Energy
Argor Fund Argor  $240.000.000,00 Multi Stage Sector Agnostic
Peak XV Fund Sequoia Capital  $2.000.000.000,00 Multi Stage Sector Agnostic
Growth Plus East Ventures  $250.000.000,00 Growth Stage Sector Agnostic
Growth Fund III B Capital  $2.100.000.000,00 Growth Stage Sector Agnostic
Fund 1 Creative Gorilla Capital  $19.200.000,00 Early Stage D2C
NSV I Northstar Group  $90.000.000,00 Early Stage Consumer, Fintech, Enterprise Solution

“Secara singkat, kami melihat tahun 2023 masih melambat, tahun 2024 akan ada pemulihan secara bertahap. Oleh sebab itu, saran dari kami, startup harus dapat bertahan (mempunyai runway) hingga tahun 2025 […] East Ventures tidak pernah berhenti berinvestasi. Kami tidak peduli apakah hari ini cerah atau hujan, kami akan tetap berinvestasi pada founder yang bagus dan berhenti berinvestasi jika tidak ada lagi founder yang bagus untuk diinvestasikan.  Kami telah melihat peningkatan kualitas para founder dari waktu ke waktu,” ujar Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca.

Moka Luncurkan Moka Prime, Perangkat Kasir Profesional Premium dan Inovatif

Moka, aplikasi platform kasir online (point of sales) berbasis cloud yang juga menjadi bagian dari GoTo Financial, baru saja meluncurkan Moka Prime, sebuah perangkat kasir profesional yang inovatif dan mengusung desain premium. 

Kehadiran Moka Prime menargetkan pemilik usaha di sektor kuliner premium, seperti kafe, restoran, spa, dan salon, yang tak cuma menginginkan fungsionalitas tinggi tetapi juga menjadikan desain perangkat kasir yang eksklusif sebagai nilai tambah untuk outletnya.

Haryanto Tanjo, Group Head of Merchant Services GoTo Financial menjelaskan, “Misi kami di Moka adalah memberdayakan pelaku usaha untuk terus berkembang di setiap fase pertumbuhan. Untuk mencapai misi ini, kami terus melahirkan inovasi guna menjawab kebutuhan merchant, di antaranya dengan memperkenalkan Moka Prime sebagai perangkat kasir profesional yang memiliki desain premium serta dilengkapi fitur-fitur inovatif, sekaligus terintegrasi dengan Moka POS.” 

Menurutnya, Moka Prime menjadi inovasi terbaru dari Moka yang menggabungkan fungsi dan estetika. Secara fungsi, perangkat kasir Moka Prime sudah didukung berbagai fitur yang mampu menawarkan pengalaman lebih baik bagi pelanggan, sekaligus mempermudah pekerjaan kasir dan meminimalisir kesalahan dalam proses transaksi. Selain itu, Moka Prime juga mengusung desain yang premium, membuat tampilan meja kasir menjadi semakin berkelas. 

Moka Prime mengusung tiga keunggulan utama. Pertama, desain premium yang memberikan sentuhan eksklusif dan  mentransformasi tampilan meja kasir jadi lebih elegan. Kedua, dual touch screen dengan layar kasir berukuran 14.1 inci dan layar pelanggan berukuran 8 inci, menghadirkan pengalaman transaksi yang lebih efisien dan interaktif. Ketiga, keandalan operasional dengan layar sentuh yang responsif, baterai built-in, dan garansi 12 bulan. 

Sejak 2015, Moka terus berinovasi agar proses operasional bisnis bisa dilakukan dengan lebih efisien, sehingga para pelaku usaha bisa selalu mengutamakan kenyamanan pelanggan. Lewat aplikasi kasir digital  yang dimiliki, Moka membantu pelaku usaha mendapatkan laporan serta analisa penjualan di semua outlet, melacak inventaris, hingga menerima masukan dari pelanggan serta analisa produktivitas karyawan.

Saat ini, Moka Prime ditawarkan dengan harga spesial Rp8,000,000 yang berlaku hingga 31 Januari 2024. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Moka Prime, kunjungi tautan ofisial Mokapos.

Founder & CEO ION Mobility James Chan bersama produk perdananya M1-S / ION Mobility

Kepercayaan Diri ION Mobility di Pasar EV dengan Produk yang Sepenuhnya Dikembangkan Sendiri

Geliat kendaraan listrik di Indonesia makin terasa seiring dengan penetrasi produk di tengah masyarakat. Dibandingkan dengan kendaraan konvensional, industri kendaraan listrik menjadi lebih menarik, karena Indonesia tidak hanya mentereng sebagai pasar, melainkan mulai ada inovasi yang terlahir dari inovator lokal — baik dari sisi produk kendaraannya maupun infrastruktur pendukungnya.

ION Mobility adalah salah satu startup yang fokus mengembangkan produk sepeda motor listrik/electric two‐wheel vehicles (E2w) di Indonesia. Mereka mulai membangun tim di Jakarta saat lockdown pandemi tahun 2020 lalu, dipimpin James Chan selaku founder dan CEO. Produk dan model bisnis yang dianggap solid membawa mereka menutup pendanaan awal $6,8 juta dalam dua putaran di tahun 2021 dan 2022. Dilanjutkan pendanaan seri A senilai $18,7 juta pada Februari 2023 dipimpin TVS Motor.

“Kami adalah satu-satunya pemain E2w (electric two‐wheel vehicles) yang didukung oleh industri otomotif Asia Tenggara. Selain pemimpin otomotif 2W TVS Motor, kami juga memiliki dukungan dari Martin Hartono dari GDP Venture dan Michael Sampoerna dari Sampoerna Strategic sebagai investor kami,” ujar James.

James turut memaparkan, bahwa sebagian besar dana investasi yang dikumpulkan digunakan untuk pengembangan tim, operasional, dan meningkatkan kehadiran di Indonesia. Sekarang sebagian besar tim berada di Jakarta dan Bandung, kendati demikian ION Mobility juga telah memiliki kantor di Singapura, Vietnam, dan China.

“Saat ini, kami beroperasi dari sebuah showroom kecil di Motovillage Kemang sambil bersiap-siap untuk meluncurkan experience centre unggulan kami yang berlokasi di Radio Dalam dengan 4 lantai dan luas 15.000m2. Tim kami juga sedang bekerja keras untuk menyempurnakan paket baterai dan jalur perakitan E2w kami di Karawang Timur, untuk menjaga agar kami tetap sesuai jadwal dalam memenuhi pemesanan di beberapa bulan ke depan,” imbuhnya.

Peresiman showroom ION Mobility di Jakarta / ION Mobility
Peresiman showroom ION Mobility di Jakarta / ION Mobility

Produk pertama ION Mobility

ION Mobility pertama kali memamerkan produk perdananya ION M1-S pada IMOS 2022, kala itu kondisi pandemi mulai mereda dan lockdown kembali dibuka. Bagi James dan tim, ini menjadi titik awal penting untuk memulai validasi produk di pasar Jakarta.

Upaya menemukan product-market fit terus dilakukan dengan membawa ke M1-S ke berbagai pameran, termasuk yang paling baru ke IIMS 2023 dan GIIAS 2023. Salah satu tujuannya untuk memberikan gambaran lebih jelas sekaligus mendengarkan impresi dari calon pelanggan.

“Setelah menyelesaikan rangkaian pameran selama satu tahun terakhir, ION M1-S tidak akan muncul di pameran sepeda motor lainnya hingga kami mengirimkannya kepada pelanggan pemesan awal kami nanti akhir tahun ini,” imbuh James.

ION Mobility aktif memamerkan produknya di berbagai gelaran otomotif di Indonesia / ION Mobility
ION Mobility aktif memamerkan produknya di berbagai gelaran otomotif di Indonesia / ION Mobility

ION M1-S adalah produk berstandar otomotif yang didukung secara luas oleh perangkat keras, firmware, dan perangkat lunak yang dikembangkan secara mandiri. Ukurannya setara sepeda motor 155cc pada umumnya, tetapi menawarkan daya dan kinerja sepeda motor setara 250cc dari 0-60 km/jam dengan dukungan sejumlah fitur unit yang dikembangkan.

“Kami masih menunggu dokumen konten lokal (TKDN), tetapi berharap untuk menjadi yang terdepan di industri dengan skor setidaknya 70%; jauh lebih tinggi dari semua merek motor listrik lainnya di Indonesia – ini hanya dapat dicapai karena kami tidak bergantung pada konsultan besar dan tidak pernah mengontrakan bagian dari desain dan rekayasa M1-S kepada pihak ketiga,” jelas James.

Diakui juga, bahwa ini bukan perkara gampang menyelaraskan tim berjumlah 50an orang (dengan 10 kewarganegaraan di 4 negara) sampai mencapai titik ini. Pun pihak TVS yang memiliki pengalaman 45 tahun di industri juga mengungkapkan hal tersebut.

“Dedikasi ekstrem kami untuk ‘melakukan semuanya sendiri, sendirian’, bersama dengan upaya pemasaran merek dan produk yang lebih sedikit namun lebih baik, adalah jalur yang paling jelas bagi kami untuk menciptakan sepeda motor listrik dan produk penyimpanan energi terbaik untuk pelanggan kami di Indonesia,” ujar James.

Ia melanjutkan, “Beberapa orang mengatakan, seharusnya kami membuat M1-S lebih murah dan menyatakan bahwa harga Rp49 juta (varian 72V50Ah) dan Rp56 juta (varian 72V60Ah) masih terlalu sulit dijangkau bagi kebanyakan orang Indonesia. Saya memberi tahu mereka bahwa ada satu kendala universal yang kami hadapi; Anda hanya dapat memilih 2 dari 3 faktor: lebih cepat, lebih murah, dan lebih baik. Di ION, kami memilih lebih cepat dan lebih baik sebagai 2 faktor prioritas, dengan penurunan harga yang akan datang ketika kami mencapai skala ekonomi yang lebih tinggi, sejalan dengan permintaan (dan pengakuan) yang lebih besar untuk produk kami,” jelas James.

Ceruk pasar ION Mobility

Tidak dimungkiri dengan harga jual yang disebutkan James di atas, ION M1-S menjadi lebih mahal (signifikan) dibandingkan dengan sepeda motor konsumer konvensional yang saat ini mendominasi pasar. Bagi James, ION M1-S dirancang untuk menjadi pelopor di segmen produknya sendiri, yakni sebuah sepeda motor listrik seharga motor 155cc, tapi bertenaga 250cc (motor listrik 5kW yang mencapai output daya 12,5kW).

Ia turut mengungkapkan, di Indonesia rata-rata penjualan sepeda motor Internal Combustion Engine (ICE) per tahunnya mencapai 6 juta – 6,5 juta unit. Segmen 155cc mewakili sekitar 16-18% dari penjualan baru atau setara 1 juta+ unit dengan 80% dibeli oleh pelanggan di kota tier-1 seperti Jakarta. Kelompok pengguna ini masih merupakan segmen pasal massal (walaupun secara spesifik masuk ke massal premium) yang memiliki preferensi dan ekspektasi lebih mendetail. Sehingga dikenal juga sebagai segmen pelanggan penentu tren yang dinantikan pasar massal lainnya. Ceruk tersebut yang nantinya juga diharapkan bisa disentuh oleh produk ION M1-S.

“Merancang M1-S dengan seluruh gaya dan substansinya agar sesuai dengan faktor bentuk sepeda motor step-through (flat-bed) setara 155cc yang dibatasi secara volumetrik berarti ada volume yang lebih sedikit (dibandingkan dengan sepeda motor step-over) untuk menampung lebih banyak baterai guna menghasilkan tenaga kuda tinggi yang dimilikinya. Itulah mengapa kami harus membangun semuanya sendiri. Sebagai tim, kami percaya untuk menghadapi tantangan terberat terlebih dulu, dan jika kami berhasil melewati proses ini, menjadi jauh lebih mudah bagi kami untuk berkembang saat kami memasuki segmen lain di masa mendatang,” ujar James.

Baterai juga menjadi komponen yang mendapatkan perhatian penting dalam inovasi ION Mobility. Pihaknya mendesain, merekayasa, merancang paket baterai motor secara mandiri dengan peralatan berstandar industri dan bahan baku dari Tiongkok. Adapun proses perancangan dan perakitan dilakukan di pabrik yang perusahaan dirikan di daerah Karawang Timur.

Paket baterai ION dilindungi oleh aluminium yang kokoh untuk pengelolaan panas dan perlindungan fisik, menggunakan sel silindris NCM dengan faktor bentuk 21700 pada sistem 72V. Mereka juga telah memperoleh sertifikasi internasional untuk paket baterai (UN R136, UN 38.3) dan telah menguji sel, proses perakitan, dan paket secara menyeluruh. ION Mobility berkomitmen untuk melanjutkan pendekatan  ketat ini guna menjaga kualitas di seluruh batch produksi.

“Pendekatan kami berbeda dengan hampir semua pemain lain yang memperoleh pak baterai E2w mereka tanpa kemampuan atau kesadaran akan pengorbanan desain dan pemilihan komponen. Dengan kata lain, mereka hanya bisa menyalahkan pemasok  saat terjadi masalah, tetapi di ION, kami memikul tanggung jawab untuk memastikan hasil yang tepat, dan memiliki kemampuan internal untuk terus meningkatkan paket baterai dan teknologi sistem manajemen kami sendiri. Itulah sebabnya kami percaya diri untuk memberikan garansi pak baterai selama 5 tahun kepada pelanggan M1-S kami,” jelas James.

Tantangan utama ION Mobility

Jajaran tim ION Mobility di Indonesia / ION Mobility

Memang, sepeda motor konvensional masih dan dinilai tetap akan mendominasi pasar Indonesia di beberapa tahun ke depan. Hal ini turut diaminkan oleh James, hanya saja ia melihat bahwa elektrifikasi kendaraan roda dua akan menjadi masa depan yang terus diupayakan berbagai pihak. Sehingga baik ekosistem motor konvensional dan pengembangan motor listrik akan berjalan berdampingan sampai 10-20 tahun mendatang.

“Tahukah Anda bahwa bahkan dengan listrik berbahan bakar batu bara, M1-S memiliki jejak karbon 2,8x hingga 3,75x lebih rendah dibandingkan sepeda motor konvensional 155cc? Ketika bumi kita terus memanas dan permukaan air laut meningkat seiring dengan tenggelamnya Jakarta dengan cepat, dorongan untuk transisi penuh ke E2w semakin besar,” ungkap James.

Kendala yang paling berat dihadapi ION Mobility adalah posisinya sebagai merek yang masih muda dan sangat baru. Ini berimplikasi pada tingkat kepercayaan pasar. Terlebih pasar Indonesia beberapa tahun belakang terus dibombardir dengan banyaknya produk sepeda listrik murah yang sebenarnya bukan tandingan sepeda motor dari sisi keandalan, bahkan masih jauh dibandingkan mesin 125cc sekalipun.

“Kami harus berupaya melawan gradien ini dan memastikan bahwa kami tidak terburu-buru dalam memberikan produk dengan segala cara, seperti yang dilakukan beberapa merek E2w Indonesia lainnya, yang kemudian akan mengecewakan para pendukung awal mereka,” lanjut James.

Tantangan selanjutnya adalah memastikan orang percaya bahwa James dan tim dapat merealisasikan visi-misinya di ION Mobility. Sempat diragukan, karena bahkan James tidak memiliki SIM sepeda motor di Singapura. Ia pun mengakui belum pernah membangun perusahaan di bidang hardware yang notabenenya membutuhkan belanja modal yang besar dan strategi matang agar bisa sampai skala industri. Apalagi di Asia Tenggara ekosistemnya juga masih minim, baik dari sisi investor hingga suplai tenaga kerjanya.

“Bagi seorang wirausaha, khususnya yang bergerak di bidang ‘teknologi keras’, kita menghadapi rintangan yang mustahil setiap hari. Menurut saya, tugas kita di tahun 2024 jauh lebih mudah, yakni konsisten meraih dan menjaga kepercayaan setiap pengendara sepeda motor Indonesia, mulai dari Jakarta,” ungkapnya.

Tahun 2024 ini, ION Mobility akan memulai milestone besarnya, yakni dengan mulai melakukan monetisasi. Selain itu proses fundraising juga tengah diupayakan untuk penggalangan putaran seri B guna mendukung pertumbuhan dan penguatan tim.

“Tahun ini akan menjadi tahun besar. Kami akhirnya akan beralih dari nol pendapatan menjadi jutaan (dolar), bahkan mungkin puluhan juta dalam pendapatan. Kami mulai berbicara dengan beberapa investor untuk pendanaan seri B guna mendukung lintasan pertumbuhan dan upaya penarikan dan retensi talenta kami. Tim saya memberi tahu saya bahwa ‘kompetitor’ E2w Indonesia kami dengan putus asa mencoba merekrut mereka tanpa hasil; kami pasti melakukan sesuatu yang benar sehingga rekan-rekan E2w kami berusaha melepaskan mereka dari kami,” ujarnya.

Selain itu ION Mobility akan mulai membuka beberapa toko dan mengumumkan jaringan layanan purnajualnya.

Kemitraan strategis

Ekosistem kendaraan listrik mulai terbangun, namun masih perlu diperkuat, salah satunya dengan kolaborasi antarstakeholder dalam industri. ION Mobility sendiri sudah cukup agresif membangun kemitraan dengan sejumlah pihak, termasuk Kementerian Perinudstrian di Indonesia, sejumlah BUMN (misalnya PLN), dan lembaga pembiayaan yang dapat mendukiung upaya perusahaan menghasilkan produk lokal yang bermutu secara end-to-end.

Di Singapura, ION juga telah menjalin kemitraan dengan lengan investasi pemerintah setempat, termasuk sejumlah lembaga inovasi seperti EnterprisSG, A*STAR, dan JTC.

M1-S sendiri telah menyelesaikan pengujian pemerintah dan menerima dokumen homologasi kendaraan jalan pada November 2023. ION Mobility juga sedang dalam proses penyelesaian beberapa dokumen tambahan yang mengikuti, tetapi James yakin sepenuhnya bahwa ION M1-S juga akan memenuhi syarat untuk program subsidi pemerintah Indonesia dengan tingkat konten lokal 70% atau lebih. Pemerintah memang tengah memberikan subsidi khusus berupa potongan harga langsung untuk mendukung program konversi ke kendaraan listrik. Sejumlah merek kendaraan listrik seperti Polytron, Alva, Volta, dan beberapa lainnya sudah mulai menjalankan program ini.

“Menarik untuk dicatat bahwa pelanggan yang melakukan pemesanan di tahun lalu tidak pernah fokus pada subsidi, yang sebenarnya hanya sebagai nilai tambah. Bahkan tanpa subsidi, M1-S menawarkan total biaya kepemilikan setara atau bahkan lebih baik setelah 2 hingga 3 tahun penggunaan harian, dibandingkan dengan sepeda motor ICE 155cc,” ujar James.

ION M1-S saat diuji coba di jalanan Jakarta / ION Mobility
ION M1-S saat diuji coba di jalanan Jakarta / ION Mobility

Lantas mengapa baru akan dikirimkan ke pelanggan pada akhir tahun ini? Pada November 2022, ketika ION Mobility pertama kali memperkenalkan M1-S di IMOS, mereka memperkirakan tanggal mulai pengiriman akhir Desember 2023. Namun, setelah mendengarkan masukan pelanggan, mereka memutuskan untuk mengambil tindakan pada beberapa area untuk lebih meningkatkan M1-S, yang meliputi:

  • Pengurangan berat – M1-S sekarang lebih ringan 14kg menjadi 149kg kosong, lebih mudah manuver, dan lebih stabil daripada sebelumnya dengan pusat gravitasi yang ditingkatkan.
  • Dinamika kendaraan yang lebih baik – disetel untuk kenikmatan berkendara, dengan penanganan dan ergonomi yang ditingkatkan pada berbagai kecepatan, manuver, dan kondisi jalan.
  • Pengurangan tinggi kursi – tinggi kursi sekarang turun menjadi 765mm dari tanah, memungkinkan pengguna berkendara dengan lebih percaya diri dan nyaman.
  • Pembaruan bagian belakang – mendesain ulang bemper belakang dan lampu depan untuk desain yang lebih atletis.
  • Pengisi daya terintegrasi yang ditingkatkan dan penutup kedap air – isi daya M1-S tanpa perlu khawatir hujan merembes ke dalam kompartemen penyimpanan melalui kabel pengisian.
  • Tingkat VA pengisian yang dapat disesuaikan – pengguna dapat mengontrol seberapa banyak daya yang diambil M1-S (dari 450 hingga 2200 VA) saat pengisian.
  • TPMS Terintegrasi – semua pengendara dapat bersukacita bahwa M1-S mereka akan dilengkapi dengan TPMS (sistem pemantauan tekanan ban) untuk kedua roda.
  • Kunci kemudi – pengendara dapat mengaktifkan kunci kemudi fisik saat diparkir untuk mencegah pergerakan tidak sah dari M1-S.
  • Pengujian lebih lanjut – berhasil mencapai tingkat pengujian jangka panjang yang semakin ekstrem, termasuk di lereng bukit Gunung Tangkuban Parahu dengan uptime lebih dari 99% dan pengendara berbobot hingga 145kg, dengan pencapaian rencana jarak uji 25.000km yang dijadwalkan akan selesai dalam beberapa bulan ke depan, dan 50.000km serta lebih tinggi pada akhir tahun.

“Saya meyakini semua pelaku industri E2w seharusnya memandang perjalanan ini sebagai maraton bukan sprint. Saya pikir ini adalah ide buruk bagi perusahaan mana pun untuk berkembang terlalu cepat. Sebagai mantan pegawai di pemerintah Singapura yang bekerja di bidang pengembangan industri, kemudian menjadi venture capitalist teknologi tahap awal dan angel investor sebelum menjadi serial techpreneur, saya selalu menekankan kepada tim pentingnya ‘efisiensi modal-usaha’ saat berada dalam fase pra-pendapatan,” tegas James.

Artopologi mendapat pendanaan pra-awal dari Ideosource pada 2022 / Artopologi

Artopologi Kawinkan Seni dan Blockchain untuk Utilisasi dan Keaslian Karya

Nyatanya, kolaborasi antara seni dan teknologi telah lama dipraktikkan. Sejumlah kelompok seni di Indonesia bereksperimen kreasi dengan menggabungkan elemen new media art, sains, dan teknologi. Tak cuma perihal kreasi, teknologi juga mulai dimanfaatkan sebagai akses alternatif bagi pegiat dan penikmat karya seni.

Platform marketplace menjadi pendekatan yang paling memungkinkan untuk memperkenalkan karya seni rupa, tak hanya melalui galeri, pameran, atau art commission. Artopologi adalah salah satu platform serupa di Indonesia dengan mengadopsi teknologi blockchain sebagai nilai tambahnya.

  • Artopologi didirikan oleh Intan Wibisono (CEO) pada 2022; seorang penikmat karya seni rupa yang sebelumnya berkarier lama sebagai praktisi komunikasi yang sempat bekerja di Bukalapak dan Edelman.
  • Mengembangkan platform pasar seni rupa yang terkurasi dan terhubung dengan blockchain; memperjualbelikan produk lukisan, patung, dan instalasi seni yang disertai dengan sertifikasi digital.
  • Memperoleh pendanaan pra-awal dari Ideosource dengan nominal yang tidak disebutkan pada Oktober 2022.

Dalam wawancara dengan DailySocial.id, Intan mengaku mulai menggali lebih dalam soal pemanfaatan dan potensi nilai blockchain dan produk turunannya ketika tengah booming saat pandemi. Proof of Concept (POC) pertamanya diperkenalkan di ajang Indo NFT Festiverse.

“Ternyata POC kami berhasil, kami dapat pelajaran-pelajaran baru. Lalu, kami mulai serius menggarap platform Artopologi, kami lakukan observasi dan testing juga,” ucap Intan.

Blockchain dalam jejak karya dan keaslian

Dalam paparannya, Intan menilai bahwa karya seni rupa perlu akses ke pasar mainstream, di mana mungkin selama ini terbatas pada galeri atau pameran. Sementara, jumlah galeri yang ada belum mampu menangkap semua potensi. Berdasarkan laporan OPUS di 2020, subsektor seni rupa tercatat menyumbang PDB nasional sebesar Rp2,238 triliun pada 2017.

Selain itu, ia menyebut disrupsi di industri kesenian belum semasif sektor lain dan prosesnya pun cukup kompleks. Kompleksitas ini mengacu pada aspek logistik, terutama bicara soal distribusi penjualan karya seni rupa yang bentuknya beragam. Penanganannya berbeda dengan barang yang umum dijual di marketplace.

Dari pemetaan masalah ini, Artopologi berupaya memberi akses alternatif ke pasar yang lebih luas dan nilai tambah dengan blockchain untuk terlibat dalam jejak karya dan keaslian karya—tantangan lainnya yang sering terjadi di industri seni. “Kami mengombinasikan marketplace dan blockchain karena concern kami tidak cuma soal jual-beli karya, tetapi juga aspek jejak karya dan keaslian untuk melindungi seniman dalam jangka panjang.”

Artopologi menggunakan jaringan blockchain Polygon di dalam platformnya. Untuk memperoleh sertifikat digital dari karya yang dibeli, pengguna harus memiliki crypto wallet terlebih dahulu.

Pengguna dapat mengeksplorasi berbagai bentuk karya seni rupa di platform ini, mulai dari lukisan, ilustrasi, patung, fotografi, hingga instalasi.

Proses kurasi dan penanganan produk

Ada tiga layanan pada platform Artopologi, yaitu penjualan karya seni rupa berbentuk fisik, penjualan karya seni rupa dengan sertifikat digital (blockchain-based), dan database untuk rekam jejak karya dan seniman. Segmen pasarnya adalah B2C (pembelian maupun sewa yang ditangani oleh art handler) dan B2B (menangani kebutuhan pemilik brand dengan melibatkan karya seni yang ditangani art advisor).

Intan menegaskan bahwa ia tidak membatasi karya seni yang ingin diperjualbelikan di platform Artopologi. Namun, ia menempatkan kurator dalam prosesnya sebagai verifikator. “Kami harus punya tanggung jawab untuk menjaga kredibilitas dan nilai dari karya seni yang ada di Artopologi. Makanya, kami memverifikasi rekam jejak dan portofolio seniman.”

Sertifikat keaslian pada instalasi seni / Sumber: Artopologi

Salah satu karya fisik di Artopologi yang berbasis blockchain adalah instalasi seni dari limbah besi bernama ARTificial Ree. Instalasi ini dibuat oleh Yayasan Terumbu Rupa yang digagas oleh seniman Teguh Ostenrik; telah dibeli oleh sejumlah kolektor dan ditempatkan di laut Bali Utara.

Merefleksi penurunan industri Web3 di dunia, Intan mengaku situasi ini tidak begitu berdampak terhadap bisnisnya. Namun, bagi segmen retail, situasi tersebut bisa berdampak pada awareness dan menurunnya kepercayaan publik. Industri Web3 dituntut agar lebih rasional.

“Kami merilis [produk] sesuai kebutuhan pasar sehingga tahun ini kami akan banyak fokus pada revenue traction. Tujuan kami adalah bisa profitable dan scalable dalam jangka panjang. Apalagi, tahun lalu kami sempat banyak lakukan test pasar untuk capai product-market fit,” tuturnya.

Intan juga belum mempertimbangkan untuk menggalang pendanaan baru. Targetnya saat ini adalah mengejar profitabilitas untuk membuktikan bahwa model bisnisnya dapat diperluas.

Sebelumnya, Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) memproyeksikan bahwa NFT akan memainkan peran penting terhadap pengembangan ekosistem industri kreatif, terutama di sektor seni. Sejumlah seniman, kreator, dan korporasi mulai memanfaatkan NFT untuk mengutilisasi dan momentiasi karyanya.

Berdasarkan laporan “Statista Digital Economy Compass 2022“, terdapat 1,25 juta pengguna NFT di Indonesia, juga negara terbesar ke-8 di dunia. Di posisi pertama ada Thailand dengan 5,65 juta pengguna.